Anda di halaman 1dari 6

Neuropathic Arthropathy

1. Definisi

Destruksi progresif dari sistem musculoskeletal dari suatu penyakit kronis,


dikenal juga dengan charcot joint (Kelly, 1963). Memiliki manifestasi yang
serupa dengan yang terlihat pada bentuk ostheoarthritis tapi dalam bentuk
yang lebih parah, seperti adanya proses destruksi sendi, subchondral
sclerosis, marginal osteophytosis. Neuropathic arthropathy terdiri dari proses
destruksi sendi yang terkait dengan adanya deficit neurosensory. Karakteristik
pasti dari neuropathic joint mengenai sendi yang menopang berat yaitu
fragmentasi pada tulang dan kartilago sebagai debris yang mengisi ruang
sendi, chronic synovitis dengan efusi sendi, ketidakstabilan sendi dengan
subluksasi atau dislokasi (Greenspan 6th edition, 2014). Karakteristik
neuropathic joint yang mengenai sendi kecil didapatkan adanya gambaran
deformitas pada ujung tulang dengan gambaran pencil point in a cup
(Wolfgang, 2007).

2. Etiologi
Beberapa kondisi yang menyebabkan neuropathic joint antara lain:
Diabetes mellitus
Syphillis
Leprosy
Syringomyelia
Congenital indifference to pain
Spina bifida dengan meningomyelocele
Spinal cord tumors
Poliomyelitis
Peripheral nerve tumors
Steroids
Pada diabetes mellitus lebih sering mengenai pada sendi pergelangan
kaki dan sendi kaki. Pada syringomyelia lebih sering terjadi pada ekstremitas
atas (Greenspan 6th edition, 2014).

3. Epidemiology

Prevalensi charcot joint berkisar dari 0,1% sampai dengan 13%. Pada
pasien diabetes charcot joint terjadi 0,15 2,5% kasus. Beberapa penelitian
menunjukan bahwa pria dan wanita sama-sama terpangaruh, sementara yang
lain melaporkan 3:1 untuk pria (Mrugeshkumar, 2016)

4. Patofisiologi

Patofisiologi dari Charcot Joint belum diketahui secara pasti. Tetapi ada
beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya charcot joint seperti
diabetes mellitus yang disertai dengan neuropati perifer. Neuropati perifer pada
diabetes mellitus terjadi karena kondisi hiperglikemi menyebabkan penurunan
aliran darah ke endoneureum (jaringan fibrosa yang menyelubungi akson) dan
faktor metabolik lain yang dapat menyebabkan penebalan pembuluh darah,
agregasi platelet, hiperplasi endotel yang nantinya menyebabkan iskemik
sehingga terjadi degenerasi akson. Adanya neuropati perifer menyebabkan
terjadinya gangguan proprioseptif berakibat kaki menjadi insensitif sehingga
rentan terhadap trauma, stress mekanik dan diperparah dengan kondisi
angiopathy pada diabetes. Selanjutnya kaki mengalami inflamasi, dengan
adanya mikrotrauma berdampak respon inflamasi yang menyebabkan
peningkatan resorpsi tulang, sehingga berpotensi fraktur dan kerusakan sendi
(Brower,1981).
5. Klasifikasi

Sistem Brodsky membedakan charcot foot menjadi 5 tipe berdasarkan letak


anatominya, yaitu (Brodsky, 1993) :

1. Tipe 1: Destruksi pada sendi tarsometatarsal


2. Tipe 2: Mengenai hindfoot
3. Tipe 3: Mengenai sendi ankle
4. Tipe 3b: Mengenai kalkanues bagian posterior
5. Tipe 4 : Mengenai beberapa area kaki
6. Tipe 5 : Mengenai forefoot

6. Gambaran Radiologi

Pada neuropathy arthropatic baik yang bersifat atrophic atau


hypertrophic. Pada bentuk atrophic biasanya terlokoalisir pada fore foot dan
menyebabkan osteolysis dari distal metatarsals sehingga akan memberikan
gambaran radiologi pencil point in a cup atau sucked candy cane appearance
(Eichenholtz, 1966).

Gambar 1
Tampak pencillike lesion di metatarsals head 1-5 dextra sinistra

Gambar 2

Tampak pencillike lesion di metatarsals head 1-5

Gambar 3. Osteolysis pada metatarsals distal dan phalanges dengan


peruncingan sehingga memberikan gambaran pencil like appearance pada
stadium akhir diabetes neuropathy.
Pada bentuk hipertropic biasanya terjadi pada midfoot, dan rear foot
atau pergelangan kaki dan secara konvensional diklasifikasikan berdasarkan
sistem Eichenholtz.. Stadium 1 (acute charcot) adalah tahap perkembangan
dengan gambran radiologis yang dikarakterisasi dengan adanya periarticular
fraktur, dan dislokasi sendi yang mengarah ke kaki yang tidak stabil dan
perubahan pada bentuk kaki. Stadium 2 (charcot subacute) adalah tahap
coalesense tampak resorpsi debris tulang . Stadium 3 (charcot kronis) adanya
stabilisasi kaki kembali dengan perpaduan fragmen yang terlibat
(Eichenholtz, 1966).

Stadium 1

Dislokasi tarsometarsal joint


Fraktur tarsometarsal joint

Remodelling tulang pada


tarsometatarsal joint

Stadium 3
Daftar Pustaka

Adam Greenspan and Javier Beltran. Orthopedic Imaging: A Practical


Approach. Philadelphia, Pa: Wolters Kluwer HealthLippincott
Williams, 2014. ISBN: 978-1-4511-9130-1. Hardcover; pp 1171.

Brodsky JW. Outpatient diagnosis and care of the diabetic foot. Instr Course
Lect. 1993;42:12139.

Brower AC, Allman RM. Pathogenesis of the neurotrophic joint: neurotraumatic


vs. neurovascular. Radiology. 1981;139:34954.

Eichenholtz SN. Charcot joints. Springfield, Ill.: Thomas, 1966.

Kelly M. William Musgraves De Arthritide Symptomatica (1703): His


description of neuropathic arthritis. Bull Hist Med. 1963. 37:372-6.

Mrugeshkumar Shah. Charcot Arthropathy. Emedicine [online]. Updated


September 2016. Available form
[http://emedicine.medscape.com/article/1234293-overview#a6]

Soomer TC. Charcot foot: The Diagnostic Dilemma. American Family


Physician. [online] November 2001. Available from
http://www.aafp.org/afp/2001/1101/p1591.html

Anda mungkin juga menyukai