Anda di halaman 1dari 20

Sistem Pendingin ( Cooling System )

Oleh :
Maria Veronica (160214033)
Natalia Kristin Chandra ang (160214053)
Daniel Novendo (6122013)
Johanes (6132083)
Faizaleri finosyah (6132103)
Raditya farandi (6132113)
Ursula nancy (6132123)
Prinsip Kerja Sistem Pendingin

Proses pendinginan
Proses
Fluida Panas Fluida(Cooling Tower, Fluida dingin
produksi(HE,Kondenser,dll)
Refrigerants)

Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over heating
(panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil
Salah satu alat yang sering digunakan dalam industri untuk mendinginkan adalah
Cooling Tower
Prinsip Kerja Sistem Pendingin
(Cooling Tower)

1.Air dari keluaran proses(HE,Kondenser)


masuk dalam (w1)

2.Udara masuk melalui sirip-sirip di bagian


bawah menara(a1)

3.Air hasil telah didinginkan tertampung


dalam bak (basin) dibagian bawah
cooling tower(w2)

4.Udara keluar melalui bagian atas


menara(a2)
Peralatan dalam Sistem Pendingin

Keterangan:
1. Water Jacket (Kantong air) 6. Pompa Air
2. Upper hose radiator
3. Lower hose radiator 7. Kipas Pendingin
4. Radiator 8. Tutup Radiator
5. Thermostat 9. Reservoir
MACAM-MACAM COOLING SYSTEM :

1. Sistem Pendingin Udara (Air Cooling System)


Dingunakan untuk menurunkan temperature dengan
menggunakan udara sekitar yang dihembuskan oleh
sebuah kipas.

2. Sistem Pendingin Air (Water Cooling System)


Digunakan sebagai konduktor panas. Pendingin
air umumnya digunakan untuk pendinginan mesin
pembakaran internal dan fasilitas industri besar
seperti pembangkit tenaga listrik uap, generator listrik
tenaga air, kilang minyak dan pabrik kimia.
SISTEM PENDINGIN UDARA
(AIR COOLING SYSTEM)
Berdasarkan cara kerjanya, sistem pendingin udara dibedakan
menjadi dua macam:
1). Induced Draft Cooler
KELEBIHAN KEKURANGAN
a. Distribusi udara pendingin lebih a. Membutuhkan daya yang lebih
baik dan merata. besar karena fan berada pada
b. Kecil kemungkinan terjadi aliran area udara panas.
balik udara panas masuk kembali b. Temperatur aliran udara panas
ke intake fan. harus dibatasi pada 95 oC untuk
c. Mengurangi pengaruh lingkungan menghindari kemungkinan
seperti cuaca panas atau hujan kerusakan pada fan blade,
pada operasi air cooler. bearing, V-belts dan komponen
d. Kapasitas pendinginan yang lebih yang lain.
tinggi pada saat ada kegagalan c. Akses maintenance terhadap
pada fan, karena efek dari natural komponen fan drive kurang baik.
draft yang lebih besar. d. Temperatur fluida proses
dibatasi pada 175 oC, karena
dapat mengakibatkan tingginya
temperatur udara panas yang
menyebabkan kerusakan pada
2). Forced Draft Cooler
KELEBIHAN KEKURANGAN
a. Memerlukan HP yang kecil a. Distribusi udara pendingin di
meskipun udara yang digunakan bundle kurang merata.
sebagai media pendingin b. Tingginya kemungkinan terjadi
mengalir sangat panas. sirkulasi udara panas karena laju
b. Perawatan kipas dan bearing udara pendingin yang cukup
mudah. rendah dan tidak adanya fungsi
c. Pelepasan bundle mudah saat stack.
dilakukan pengangkatan. c. Kapasitas pendinginan natural
d. Kemudahan sirkulasi udara panas draft yang rendah bila terjadi
pada iklim dingin. kegagalan fan.
d. Operasi air cooler sangat
dipengaruhi lingkungan.
e. Fin langsung terexpose ke
matahari, hujan, dan angina
kencang sehingga control
temperatur tidak setabil.
SISTEM PENDINGIN AIR (WATER COOLING SYSTEM)
Ada tiga sistem cooling water yang biasa digunakan di industri
yaitu :
1). Once through
KELEBIHAN KEKURANGAN
a. Tidak diperlukan cooling a. Korosi
tower b. Fouling
b. Tidak diperlukan pengolan / c. Sampah dan kotoran
treatment pendahuluan d. Polusi / pencemaran
temperatur di badan air

2). Open evaporative recirculating


KELEBIHAN KEKURANGAN
a. Jumlah kebutuhan air medikit a. Investasi lebih tinggi
(make up) b. Memerlukan cooling tower yang
b. Memungkinkan untuk mengontrol cukup besar
korosi c. System purge dan blowdown
kemungkinan dapat
mengakibatkan pencemaran
lingkungan
3). Closed non-evaporative recirculating

KELEBIHAN KEKURANGAN
a. Cooling water return relatif a. Investasi / capital cost sangat
bersih tinggi
b. Temperatur cooling water b. Dibatasi oleh equipment
memungkinkan lebih tinggi secondary heat exchanger
dari 100oC
KONDISI AIR YANG DIBUTUHKAN :

KONDISI YANG PENANGANAN PERMASALAHAN JIKA


DIBUTUHKAN TIDAK MEMENUHI
STANDARD
Jernih Screening, Sedimentasi, Air kotor
Koagulasi dan Flokulasi
Tidak mengandung ion Ca2+, Ion exchange, Zeolit alam, Sadah dan menimbulkan kerak
Mg2+ , dan alkalinitas Treatment dengan lime dan
soda
Tidak mengandung larutan Metode Pemanasan dan Korosi
asam dan gas terlarut Penambahan reaksi kimia
pH netral pH control dengan Korosi dan menimbulkan kerak
penambahan NaOH
KONDISI YANG PENANGANAN PERMASALAHAN JIKA
DIBUTUHKAN TIDAK MEMENUHI
STANDARD
Tidak mengandung bakteri Menggunakan Klorin, Menyebabkan fouling, korosi,
Klorofenol, Ammonium, dan penyumbatan, dan penurunan
berbagai jenis mikrobiosida. efisiensi perpindahan panas
Memiliki BOD dan COD rendah BOD : Menggunakan mikroba Mempercepat pembentukan
COD : Menggunakan bahan slime
kimia
Tidak mengandung besi (Fe2+ Proses aerasi, Klorinasi, Menyebabkan fouling dan
dan Fe3+) dan Mangan (Mn2+) Koagulasi, Ion exchange, korosi.
Filtrasi, Treatment dengan lime
dan soda.
Tidak mengandung klorida (Cl-) Proses demineralisasi Korosi
dan sulfat (SO42-)
KONDISI YANG PENANGANAN PERMASALAHAN JIKA
DIBUTUHKAN TIDAK MEMENUHI
STANDARD
Tidak mengandung silica (SiO2) Proses panas dengan garam Kerak
Mg, Ion exchange dengan
proses demineralisasi
Tidak mengandung chromate Ion exchange Korosi
(CrO4)
Parameter Air Pendingin (Setiadi, 2007)
Penggunaan Cooler dalam Industri Migas
Penggunaan Cooler sebagai pendingin Klinker
Thank Youuu!!!!

Anda mungkin juga menyukai