OSTEOPOROSIS
Osteoporosis
Osteoporosis tipe I : dikenal sebagai osteoporosis pascamenopause, yang
disebabkan o/ kekurangan estrogen
DEFINISI
Osteoporosis adalah kelainan skeletal sistemik
Osteoporosis tipe II : disebut juga osteoporosis senilis, yang berkaitan
yang ditandai oleh compromised bone strength
dengan kehilangan massa tulang karena penuaan tulang kortikal dan
sehingga tulang mudah fraktur. Ditandai oleh
trabekuler.2
densitas massa tulang yang menurun sampai
melewati ambang fraktur.1 Trabecular bone
KLASIFIKASI
Osteoporosis primer :
tidak diketahui penyebabnya
Normal Osteoporosis
ailable from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5335887/#b2-ejr-4-1-46
HIP fracture incidence across the world
>250/100,000
150–250/100,000
<150/100,000
Fractures
Hip
Distal Radius
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan
berdasarkan
pemeriksaan bone
mineral density (BMD)
dengan dual-energy X-
ray absorptiometry
(DXA)
Indikasi Densitometri Tulang
Wanita dengan defisiensi estrogen, Evaluasi penderita-penderita :
1 5
• Tidak responsif terhadap terapi
yang diberikan
Penderita dengan abnormalitas tulang
• Penurunan densitas massa
2 belakang atau secara radiologik tulang yang cepat.
didapatkan osteopenia, • Evaluasi penderita - penderita
dengan risiko tinggi
osteoporosis :
Penderita yang memperoleh
3 - Amenore
glukokortikoid jangka panjang
- Hiperparatiroidisme sekunder
- Anoreksi nervosa Alkoholisme
- Terapi antikonvulsan
Penderita dengan hiperparatiroidisme
4 primer asimtomatik
- Fraktur multipel atraumatik.
Pemeriksaan Radiologi
Pada gambaran radiologik terlihat penipisan kortes dan trabekula
tulang yang lebih lusen.
Pada vertebra proporsi trabekula lebih banyak sehingga ketika
terjadi penipisan memberikan gambaran picture frame.
Gambaran rongten tangan pada osteoporosis dengan trabekula yang lebih lusen
Picture Frame Vertebra
TATALAKSANA
Bisfosfonat
Raloksifen
Strontium ranelate
VIT D
PAGET’S DISEASE
DEFINISI
Paget’s disease adalah kerusakan fokal metabolisme tulang,
dimana terjadi peningkatan remodelling semua elem
metabolisme tulang sehingga mengakibatkan ketidak
teraturan susunan kolagen yang akan mengakibatkan
terjadinya pembesaran dan defromitas tulang
Sumber : Ralston S, Langston A, Reid I. Pathogenesis and Management of Paget’s Disease of Bone. The
Lancet. 2008; 372 : 155-163
Penyakit paget terdiri dari 3 stadium
• Disebut stadium vascular.
Fase litik awal atau • Pada fase ini murni terjadi destruksi tulang
• Adanya gambaran “blade of grass” atau “flame” pada
hot phase ujung tulang panjang yang menuju ke diafisis.
Karakteristik yang menyolok adalah dibatasinya daerah
osteolisis mulai dari tulang subcortical dan berlanjut
sepanjang diafisis
Final cold phase • Ditandai oleh formasi densitas tulang dan menurunnnya
atau sclerotic vaskularitas
phase • Fase ini menggambarkan sedikit kejadian dari remodelling
tulang yang terus menerus.
Gejala klinis
Nyeri tulang
Sumber : http://images.rheumatology.org/viewphoto.php?albumId=75679&imageId=2861840
DIAGNOSIS
Radiologis
- khas : flame shaped lesion atau blade of grass
- Tulang tengkorak : osteoporosis circumscripta
pada tulang frontal dan occipital dengan bercak
sklerosis multifokal yang mirip dengan Gambaran Osteoporosis Circumscripta : tampak lesi litik pada
tulang frontal kiri (panah biru), dan tampak juga pulau – pulau
gambaran cotton wool tulang yang menunjukkan gambaran cotton wool (panah putih)
Gambaran blade of grass pada Paget : lesi lusen yang
- Tulang vertebra : Korpus menjadi besar berbentuk V (panah putih) di metafisis femur pada fase
litik
dengan batas cortical yang menyolok, atau
menjadi sclerotic, menyerupai lymphoma atau
penyakit metastasis (ivory vertebrae)
Bone Scan
Gambaran Ivory Vertebra pada Paget : Sekunder akibat penebalan trabekula di perifer dan gambaran
radiolusen di bagian tengah dari korpus vertebra
KOMPLIKASI INDIKASI TERAPI
Fraktur Sarkoma tulang
1. Nyeri tulang persisten
Osteoarthritis Hiperkalsemia
2. Fraktur berulang
Kompresi saraf dan Gangguan
stenosis spinal pendengaran 3. Komplikasi neurologis
Osteitis fibrosa cystica pada metaphalanx II distal dan Gambaran salt and pepper pada cranium
basis phalanx media III dextra
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan :
Bowing deformity pada os radius Bowing deformity pada os femur dan tibia kiri
dan kanan pada anak yang terkena riketsia
PENATALAKSANAAN
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam
jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014:1132-53.
Tümay S et.al. An overview and management of osteoporosis. 2016. available from :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/p mc/articles/PMC5335887/
Ralston S, Langston A, Reid I. Pathogenesis and Management of Paget’s Disease of
Bone.
Solomon L, Warwick D, Nayagam S. Apley’s System of Orthopaedics and Fractures
9th Ed. London : Hodder Arnold Inc 2010. p. 143 – 146
Camel C. et al. osteoporosis features of disease and diagnosis. 2009. available from :
https://www.pharmaceutical-journal.com/files/rps-pjonline/pdf/cp200905_211.pdf
Seiji F, et al. Pathogenesis and diagnostic criteria for rickets and osteomalacia.
2015. available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26156530
Terimakasih