Anda di halaman 1dari 2

2.9.2.

8 Nutrisi
Nutrisi diberikan setelah respirasi dan hemodinamik stabil, diutamakan secara enteral
dengan kebutuhan fase akut 57 kCal/kg/hari dan protein 60% dari total kebutuhan protein
(0-2 tahun: 2-3 g/kg/hari; 2-3 tahun: 1,5-2 g/ kg/hari; 3-18 tahun: 1,5 g/kg/hari).

2.9.2.9 Menghilangkan sumber infeksi


Melakukan debridemen, mengeluarkan abses dan pus, membuka alat dan kateter yang
berada dalam tubuh merupakan bagian dari eradikasi sumber infeksi.

2.10 Tindak lanjut


2.10.1 Evaluasi Penggunaan Antibiotika dan Anti jamur
Pemberian antibiotika dan anti-jamur dievaluasi berkala secara klinis dan laboratoris
(lekosit, granula toksik, Dohle body, vakuola sitoplasma, rasio netrofil:limfosit, perubahan
kadar CRP, dan prokalsitonin). Prinsip penggunaan antibiotik dan anti-jamur empirik
adalah melakukan deeskalasi apabila etiologi sepsis telah diketahui dan terdapat perbaikan
klinis. Cara deeskalasi antibiotika dapat dilihat pada gambar 3.

2.10.2 Evaluasi Disfungsi Organ dan Prognosis


Perbaikan disfungsi organ dan prognosis dinilai dengan skor PELOD 2 dan prokalsitonin,
menggunakan panduan derajat keparahan penyakit:
• Derajat ringan: skor PELOD2 nilai 0-3 dan kadar PCT 0,5-1,99 ng/ml
• Derajat sedang: skor PELOD2 nilai >3-9 dan kadar PCT 2,0-9,99 ng/ml
• Derajat berat: skor PELOD2 nilai >9 dan kadar PCT 10 ng/ml

2.11 Komplikasi
Sepsis neonatal tetap menjadi kontributor signifikan terhadap morbiditas dan mortalitas pada
neonatus. Perawatan prematur dan penundaan biasanya dikaitkan dengan hasil yang
merugikan. Bayi dengan berat badan lahir rendah diketahui memiliki risiko penyakit paru-paru
kronik yang lebih tinggi, dan bayi dengan berat badan lahir sangat rendah berisiko lebih besar
mengalami gangguan perkembangan saraf, seperti deficit pendengaran dan penglihatan,
kelumpuhan otak, dan gangguan perkembangan psikomotor dan mental.9
2.12 Prognosis
Jika sepsis neonatal terdiagnosis pada awal penyakit dan diberikan langsung diberikan
antibiotic, kebanyakkan infant tidak akan mengalami masalah Kesehatan jangka panjang.
Namun, jika tanda awal atau faktor risiko terlambat diketahui, maka angka mortalitas dapat
meningkat. Masalah neurologic residual terjadi pada 15-30% neonatus dengan sepsis
meningitis.
Mortalitas dari sepsis neonatal dapat meningkat hingga 50% pada infant yang tidak
diterapi. Infeksi merupakan factor risiko mayor yang menyebabkan mortalitas dalam 1 bulan
pertama kehidupan, berkontribusi terhadap 13-15% dari seluruh kematian neonatal. Berat lahir
rendah dan infeksi gram negatif di hubungkan dengan hasil akhir yang lebih buruk. Meningitis
neonatal terdapat pada 2-4 kasus per 10.000 bayi hidup dan berkontribusi secara signifikan
terhadap mortalitas sepsis neonatal. Meningitis neonatal ini berkontribusi terhadap 4% dari
seluruh kematian neonatal.10

Anda mungkin juga menyukai