pasien (anak) harus dalam kondisi tenang dan dalam posisi duduk. Jika bayi,
posis dalam keadaan terlentang
masukkan probe akustik yang sudah dipasang plastic tip ke telinga pasien
stimulus diberikan dari tombol yang ada di alat mesin dan suara pada saluran
telinga ditampilkan dalam bentuk gelombang dan spektrum sehingga operator
dapat menyesuaikan posisi probe agar stimulan yang diberikan adekuat. Kabel
dari probe diarahkan 450 kearah atas, kecuali pada neonatus sudut harus lebih
besar.
Pastikan probe sudah diposisi dan sudut yang tepat agar hasil pemeriksaan
maksimal
Figure 1: Ideal shape of a click TEOAE stimulus
Posisi probe yang salah dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan terutama pada
frekuensi yang rendah
Setelah check fit, tes dapat dimulai. Stimulus awal diulang sebanyak 256 kali
(total 1024 kali klik). respons koklea "tertunda" di saluran telinga diperoleh
dan diakumulasikan dalam bank memori untuk meningkatkan deteksi sinyal
koklea kecil terhadap kebisingan latar belakang.
Perlu dicatat bahwa neonatal memiliki emisi yang lebih kuat daripada orang
dewasa dan dalam kondisi normal (subjek tenang) rata-rata 20 rangsangan (80
klik) dapat mencukupi.
BERA merupakan alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi dini adanya
gangguan pendengaran, bahkan sejak bayi baru saja dilahirkan. BERA berguna
untuk menilai fungsi batang otak (jalur pendengaran dan Nukleus N.VII) terhadap
rangsangan suara (click) dengan mendeteksi aktivitas listrik pada telinga bagian
dalam ke colliculus inferior. BERA dapat menentukan letak kelainan (Koklea,
Retro koklea, atau batang otak) serta disebabkan oleh psikologis atau tidak
Kelebihan BERA :
Prosedur BERA :
Daftar Pustaka:
Daftar Pustaka :
Waiman, E, Soedjatmiko, Gunardi, H, Sekartini, R, Endyarni, B. Sensori
integrasi: Dasar dan efektivitas Terapi. Sari pediatri. 2011;13(2): 129-36.
Yahya, A, Kurniawan, A, Samawi, A. Pengaruh Terapi Sensori Integrasi
Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Berjalan Di Atas Garis Siswa Autis.
Jrunal Ortopedagogia. 2015;1(4): 325-9.
Komariah, F. Program Terapi Sensori Integrasi Bagi Anak Tunagrahita di
Yayasan Miftahul Qulub. Journal of Disability studies. 2018;5(1): 45-72.
Sumanik. Pelaksanaan Terapi Wicara dan Terapi Sensori Integrasi pada Anak
Terlambat Bicara. Jurnal Pendidikan Islam. 2013;7(1): 20-44.
Kurniawan, W. Pengaruh Terapi Sensori Integrasi pada Anak Autis yang
Mengalami Gangguan Sensori di Pusat Layanan Autis Provinsi Bangka
Belitung. Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan.
2019;10(1): 96-110.
Daftar Pustaka :
https://www.who.int/mental_health/media/en/69.pdf