Anda di halaman 1dari 34

SPONDYLOLISTHESIS

& FRAKTUR
KOMPRESI
Disusun oleh :
Muhammad Charis Mawardi

Pembimbing: dr. Luh Putu Endyah Santi,Sp.Rad


ANATOMI VERTEBRA
 Vertebra  pilar yang berfungsi sebagai penyangga tubuh
dan melindungi medulla spinalis.

 Terdiri atas 33 ruas tulang belakang yang tersusun secara


segmentel yang terdiri atas
 7 ruas tulang servikal (vertebra servikalis)
 12 ruas tulang torakal (vertebra torakalis)
 5 ruas tulang lumbal (vertebra lumbalis)
 5 ruas tulang sacral yang menyatu (vertebra sacral)
 4 ruas tulang ekor (vertebra koksigea)
Cara baca foto vertebra
 Cek identitas pasien
 Cek apakah foto layak baca atau tidak
 Tampak foto lateral view
 Alignment
 Anterior vertebral body line
 Posterior vertevral body line
 Spinolaminar line
 Processus spinosus
 curvatura
 Bone
 Periksa keseluruhan tulang vertebra, dan keutuhan korteks tulang (periksa corpus)
 Periksa facet
 Periksa prosesus spinosus, tranversus dan pedikel
 Ada osteofit atau tidak di corpus vertebrae
 Cartilage & diskus intervertebralis ( melebar/menyempit)
 Soft tissue
curvatura
SPONDYLOLISTHESIS
DEFINISI
SPONDYLOLISTHESIS
 Spondilolistesis  suatu pergeseran korpus vertebrae
(biasanya kedepan) terhadap korpus vertebra yang terletak
dibawahnya.

 Umumnya terjadi pada pertemuan lumbosacral


(lumbosacral joints) dimana L5 bergeser (slip) diatas S1,
akan tetapi hal tersebut dapat terjadi pula pada tingkat
vertebra yang lebih tinggi (Voshoor, dkk, 2013).
ETIOLOGI
SPONDYLOLISTHESIS
 Etiologi spondylolistesis multifaktorial

 Predisposisi kongenital tampak pada spondilolistesis tipe


1 dan 2, dan postur, gravitasi, tekanan rotasional dan stres/
tekanan konsentrasi tinggi pada sumbu tubuh berperan
penting dalam terjadinya pergeseran tersebut.
KLASIFIKASI
SPONDYLOLISTHESIS (1)
 Tipe I  spondilolistesis displastik (kongenital)
 Terjadi akibat kelainan kongenital.
 Biasanya pada permukaan sacral superior dan permukaan L5
inferior atau keduanya dengan pergeseran vertebra L5

 Tipe II  istmhik atau spondilolitik


 Lesi terletak pada bagian isthmus atau pars interartikularis
 Jika defeknya pada pars interartikularis tanpa adanya
pergeseran tulang, keadaan ini disebut dengan spondilolisis.
Jika satu vertebra mengalami pergeseran kedepan dari
vertebra yang lain, kelainan ini disebut dengan
spondilolistesis.
KLASIFIKASI
SPONDYLOLISTHESIS (2)
 Tipe IIA  lytic atau stress spondilolistesis
 Diakibatkan oleh mikro-fraktur rekuren yang disebabkan oleh hiperekstensi
 Juga disebut dengan stress fraktur pars interarticularis dan paling sering
terjadi pada laki-laki
 Tipe IIB
 Terjadi akibat mikro-fraktur pada pars interartikularis.
 Meskipun demikian, berlawanan dengan tipe IIA, pars interartikularis
masih tetap intak, akan tetapi meregang dimana fraktur mengisinya dengan
tulang baru
 Tipe IIC
 Sangat jarang terjadi
 Disebabkan oleh fraktur akut pada bagian pars interartikularis.
 Pencitraan radioisotop diperlukan dalam menegakkan diagnosis kelainan
ini
KLASIFIKASI
SPONDYLOLISTHESIS (3)
 Tipe III  spondilolistesis degenerative
 Terjadi sebagai akibat degenerasi permukaan sendi vertebra.
 Perubahan pada permukaan sendi tersebut akan mengakibatkan
pergeseran vertebra ke depan atau ke belakang..
 Tipe spondilolistesis ini sering dijumpai pada orang tua.
 Pada tipe III, spondilolistesis degenerative pergeseran vertebra tidak
melebihi 30 %
 Tipe IV  spondilolistesis traumatic
 Berhubungan dengan fraktur akut pada elemen posterior (pedikel, lamina
atau permukaan/ facet) dibandingkan dengan fraktur pada bagian pars
interartikularis
 Tipe V  spondilolistesis patologik
 Terjadi karena kelemahan struktur tulang sekunder akibat proses penyakit
seperti tumor atau penyakit tulang lainny
GRADES
SPONDYLOLISTHESIS (1)
 Sistem grading Meyerding  menilai beratnya pergeseran.

 Kategori tersebut didasarkan pengukuran jarak dari pinggir


posterior korpus vertebra superior hingga pinggir posterior
korpus vertebra inferior yang terletak berdekatan dengannya
pada foto rontgen lateral. Jarak tersebut kemudian dilaporkan
sebagai panjang korpus vertebra superior total (Vokshoor, dkk.,
2013)
GRADES
SPONDYLOLISTHESIS (2)
 Grade 1 adalah 0-25 %
 Grade 2 adalah 25-50 %
 Grade 3 adalah 50-75 %
 Grade 4 adalah 75-100 %
 Spondiloptosis  lebih dari 100 %
DIAGNOSIS
SPONDYLOLISTHESIS (1)

GAMBARAN KLINIS (1)

 Khas: nyeri punggung (back pain) pada regio yang terkena


 Umunya nyeri yang timbul berhubungan dengan aktivitas.
Aktivitas membuat nyeri makin bertambah buruk dan istirahat
akan dapat menguranginya.
DIAGNOSIS
SPONDYLOLISTHESIS (2)

GAMBARAN KLINIS (2)

 Spasme otot dan kekakuan dalam pergerakan tulang belakang.


 Tidak sering terjadi : gejala neurologis seperti nyeri pada
bokong dan otot hamstring, kecuali jika terdapatnya bukti
subluksasi vertebra.
 Keadaan umum pasien biasanya baik, dan
 Masalah tulang belakang umumnya tidak berhubungan dengan
penyakir atau kondisi lainnya
DIAGNOSIS
SPONDYLOLISTHESIS (6)

PEMERIKSAAN RADIOLOGI (1)

 X Foto vertebra
 dilakukan pada posisi tegak/berdiri
 Film posisi AP, lateral, dan oblique
FRAKTUR KOMPRESI
DEFINISI
FRAKTUR KOMPRESI
 Fraktur kompresi adalah
diskontinuitas dari jaringan
tulang akibat dari suatu
penekanan atau tindihan yang
melebihi kemampuan dari
tulang tersebut
 Pada osteoporosis, fraktur
kompresi dapat terjadi gerakan
sederahana seperti terjatuh
pada kamar mandi, bersin, atau
mengangkat beban yang berat.
ETIOLOGI
FRAKTUR KOMPRESI
 Trauma
 Fraktur kompresi baji
 Posmenopausal osteoporosis
 Tersering pada wanita yang berumur di atas 60
 Keganasan
 Multiple mieloma, nekrosis avaskular, limpoma atau metastasis
keganasan lain atau adanya infeksi
 Osteoporosis Sekunder
 Penyebab sekunder dari kehilangan masa tulang harus diperhatikan,
seperti penggunaan terapi glukokortikoid, penggunaan alkohol,
hipogonadisme, dan endokrinopati seperti hipertiroid, dan penyakit
chusing, hiperparatiroid, dan diabetes mellitus
KLASIFIKASI
FRAKTUR KOMPRESI (2)
MANIFESTASI KLINIS
FRAKTUR KOMPRESI (1)
 Sepertiga kasus kompresi vertebra yang menunjukkan gejala
 Adanya tarikan pada tulang belakang
 Saat mengangkat jendela, mengangkat anak kecil dari tempat tidur,
atau gerakan melenturkan badan secara berlebihan
 Adanya rasa nyeri, biasanya dirasakan seperti rasa nyeri yang
dalam
 disebabkan oleh banyak gerak, dan pasien biasanya merasa lebih
nyaman dengan beristiraha
 Tampilan klinis : miolopatik fraktur dengan tanda dan gejala
nyeri radikuller yang nyata
 Jarang sekali menyebabkan kompresi pada medulla spinalis
MANIFESTASI KLINIS
FRAKTUR KOMPRESI (2)
 Mengakibatkan perubahan postur tubuh karena terjadinya
kifosis dan scoliosis
 Gejala pada sistem pernafasan
 Dapat terjadi akibat berkurangnya kapasitas paru.
 Gejala-gejala pada abdomen
 Seperti rasa perut tertekan, rasa cepat kenyang, anoreksia, dan
penurunan berat badan
Grading oa genue
 Derajat 0  tidak ada OA
 Derajat 1  OA meragukan
 Sedndi normal
 Osteofit minimal
 Derajat 2  OA minimal
 Osteofit di 2 tempat
 Cyst formation & sclerosis subcondral (-)
 Celah sendi baik
 Derajat 3  OA moderate
 Osteofit moderat
 Deformitas ujung tulang
 Celah sendi sempit
 Derajat 4  OA berat
 Osteofit besar
 Deformitas ujung tulang
 Celah sendi hilang
 Cyst formation & sclerosis subcondral
Spondilitis TB
Spondilitis TB juga dikenal dengan pott diesease, mengacu
pada osteomyelitis pada corpus vertebra dan diskus
intervertebralis dari TB penyebaran hematogen ke tulang
belakang melalui pleksus vena batson,tulang belakang
adalah salah satu lokasi TB muskuloskeletal yang paling
sering dan gejala yang biasanya terkait adalah nyeri
punggung dan paraplegia ( kelemahan anggota bawah ),
deformitas kifosis
gibus
Vertebra plana

Anda mungkin juga menyukai