Anda di halaman 1dari 67

8A.

Apendisitis dan apendikogram


Appendisitis

• Peradangan pada appendiks yg


umumnya disebabkan oleh sumbatan
• Appendisitis umumnya disebabkan oleh karena adanya agen
obstruktif di dalam lumen appendix, seperti fecalith (feses yg
mengeras/membatu), corpus alienum (misal:kelereng, batu, dll),
parasit (ascaris). Appendiks menghasilkan sekret berupa mukus
setiap hari ke dalam lumen appendix dan nantinya akan
bermuara ke lumen caecum. Akibat alirannya tersumbat akhirnya
sekret tadi tidak bisa dibuang dan tertimbun terus menerus.
Obstruksi juga dapat disebabkan oleh agen obstruktif ekstra
lumenar, misal: hipertrofi folikel limfoid tela submukosa, appendix
terlekuk dll.
• Appendisitis juga bisa langsung disebabkan oleh agen infeksi.
Agen infeksi dapat berasal dari dua tempat yaitu intralumenar
dan hematogenesis. Infeksi dapat merupakan tahap lanjut dari
proses peradangan appendix setelah obstruksi lumen appendix.
Bisa juga terjadi apendisitis tanpa melalui obstruksi misal akibat
penekanan externa appendix oleh pita dan tekanan intralumen yg
tinggi di dalam caecum.
USG Appendisitis

Pada kasus apendisitis dilakukan evaluasi  secara


transversal  dan linear.
•Secara transversal dievaluasi kompresibilitasnya
dan diameter lumen appendiks sementara
•Secara linier dievaluasi adanya gambaran blind
end tube atau bila ada udara bebas & cairan
pada caecum.
•untuk appendiks retrosekal sulit dilakukan
evaluasi dengan sonografi.
Gambar Potongan longitudinal USG Appendiks

Adapun gambaran USG
normal appendiks adalah berbentuk
tabung yang memanjang dengan
lumen yang diameternya tidak lebih
dari 10 mm dan dapat dikompresi.
Selain itu pada ujung akhir
appendiks tidak didapatkan adanya
gambaran blind end tube
.
Gambar Potongan transversal USG Appendiks
Kriteria ultrasonografi pada kasus apendisitis
akut adalah
•Appendiks tidak dapat dikompresi sehingga
diameter lebih dari 6 mm dengan tebal dinding
lebih dari 2 mm,
•Tipe eko pada lumen adalah hipoekoik.
•Apabila appendiks terletak di retrocecal maka
sangat sulituntuk mendapatkan gambarannya
Appendicogram
Merupakan teknik pemeriksaa radiologi untuk
memvisualisasikan appediks dengan menggunakan
kontras media positif barium. Barium dapat
membantu pada kasus sulit ketika akurasi diagnosis
sukar untuk ditegakkan. Barium akan mengisi defek
pada appendiks, hal ini adalah indikator yang sangat
bisa dipercaya pada diagnosis apendisitis.
Appendicogram dapat dilakukan pada apendisitis
akut non perforasi ataupun apendisitis kronis, bila
kondisi pasien stabil dan tidak dicurigai adanya
tanda-tanda perforasi.
Gambaran normal appendiks dengan kontras barium

• Appendicogram
dengan kontras
yang mengisi
appendiks secara
total "positif
Appendicogram
merupakan
appendiks yang
normal.
Gambaran X-Foto Appendicogram  posisi right anterio obli
que dan teungkup "prone

• Appendicogram dengan partial filling (parsial appendicogram), mousetail (penyempitan


lumen appendiks karena peradangan) dan cut-of diduga sebagai apendisitis.
Appendicogram dengan non-filling
appendiks (negatif appendicogram)
barium sulfat tidak dapat mengisi lumen
apendiks. Ada beberapa kemungkinan
penyebab dari

gambaran negatif appendicogram yakni


adanya obstruksi pada pangkal
apendiks (dapat berupa inflamasi)
yang mengindikasikan apendisitis
atau suspensi barium sulfat belum
mencapai apendiks karena perhitungan
waktu yang tidak tepat (false negative
appendicogram).
8B. Invaginasi
Definisi
Masuknya segmen usus ke segmen lainnya, yang
bisa berakibat dengan obstruksi/strangulasi. (in-
tususeptum), masuk ke bagian distal (intususip-
ien)
Etiologi

• LEADING POINT
– POLIP
– TUMOR
• IDIOPATIK
– BAYI 4 – 9 BULAN
– ILEUM TERMINAL
– ERAT HUBUNGAN DGN PLAQUE PEYER
PATOFISIOLOGI

• USUS MASUK INTUSSUSCEPTION


• MESENTERIUM IKUT MASUK
• TERJADI GANGGUAN :
– ALIRAN VENA
– ALIRAN LYMPH  EDEMA
MASSA  ARTERI NECROSIS PERDARA-
HAN
• USUS TERJEPIT (OBSTRUKSI)
– MUNTAH
– KOLIK
– KEMBUNG
– FLATUS (-)
• PERFORASI
]
Jaringan lunak yang berbentuk
sosis di tengah-tengah foto.
X-ray menunjukkan opasitas
jaringan lunak yang besar di
kuadran kanan atas yang tam-
paknya menonjol ke dalam suatu
intralumen (mungkin kolon
transversum).
Pada keadaan lanjut telah
terlihat tanda-tanda obstruksi
usus berupa multiple air fluid
level, dilatasi loop usus atau mini-
mal feses pada kolon.
Tanda obstruksi (+) :
Distensi, Air fluid level,
Hering bone
(gambaran plika circularis usus)

Gambar : 1) Foto polos


abdomen obstruksi usus halus.
2) Foto polos abdomen obstruks
usus besar
• BARIUM ENEMA
BARIUM ENEMA
Diagnosis : cupping sign, letak invaginasi,
Diagnosis : cupping sign,
coiled spring appearance. letak invaginasi, coiled
spring appearance.
USG
Gambar :
1) Target Sign
2) Pseudokidney Sign

Gambaran :
• Target Sign/doughnut
sign
• Pseudokidney Sign
• Crescent dalam
doughnut sign
8.C VOLVULUS
Volvulus adalah puntiran dari segmen usus terhadap usus
itu sendiri, mengelilingi mesentrium dari usus tersebut
dengan mesentrium usus itu sendiri sebagai aksis longi-
tudinalsehingga menyebabkan obstruksi saluran cerna.
Klasifikasi Volvulus
9A. Gastric Volvulus
• Tipe volvulus yang jarang karena gaster meru-
pakan organ yang terfiksasioleh gastro-splenic,
gastro-colic and gastro-duodenal ligaments.
• Faktor predisposisi yang dapat meningkatkan
mobilitas gaster yang dapat menurunkan ke-
mampuan ligamen untuk mempertahankan po-
sisi adalah keadaan konginetal, pada pasien
yang menua serta diaphragmatic defects (hiatal
hernias, diaphragmatic hernia)
TIPE GASTRIC VOLVULUS
Organoaxial : The stomach rotates on the
Axis that connects cardias to pylorus.
The greater curvature displaces from
inferior to superior. Rotation may be less
than 180º (partial torsion) and these pa-
tients usually lack clinical symptoms of
obstruction.

When torsion is complete


(>180º) rates of strangulation are high.
Specific clinical findings suggesting a
complete gastric
volvulus are: severe epigastric pain,
impossibility for vomiting and inability
to pass a nasograstric tube to stomach,
Mesenteroaxial :
It accounts for about 1/3 of
cases. This form is not associated
with
diaphragmatic defects, and is
more common in young patients.
Stomach rotates on a vertical axis
passing trough the middle of the
greater and lesser curvatures.
The pylorus moves anteriorly and
superiorly
FFOTO POLOS ABDOMEN
CT SCAN
B. MID GUT VOLVULUS
• primary: no underlying cause is detected. It is relatievely more
common in developing countries because high fiber-diets tend to
enlarge the bowel mesentery. Clinical presentation is recurrent
mild abdominal pain.
• secondary: two main subgroups:
a) patients with intestinal malrotation in which the root of mesentery
is abnormally shorter , This condition presents in neonatal period
with intestinal obstruction. The older the patients is the more fre-
quent it presents with vague abdominal symptoms (recurrent abdom-
inal pain, malabsorption)
b) patient without intestinal malrotation but with adhesions,
internal hernias, congenital bands, which may provide a nodal point
around which dilated small bowel may twist. These is the most
common group of small bowel volvulus.
FOTO
POLOS
ABDOMEN
C. Colonic Volvulus
Volvulus Sigmoid
Klasifikasi Volvulus Sigmoid
Mesentrika Axial
• Putaran disekitar Axis mesentrika
• Obstruksi loop tertutup
Organo Axial
• Putaran disekitar Axis longi-
tudinal
• Tidak ada obstruksi
loop tertutup (Satu titik
transisi)
Yang Paling Sering putaran
360 derajat
Etiologi

• Volvulus sigmoid merupakan volvulus dengan kejadian ter-


banyak dibandingkan volvulus ditempat lain.
• Terjadi akibat perpanjangan sigmoid sehingga panjang sig-
moid berlebihan disertai dengan basis mesenterium yang
sempit.
• Arah terjadinya puntiran sigmoid adalah searah dengan jarum
jam.
• Konstipasi kronis dan diet tinggi serat menghasilkan sigmoid
yang penuh dengan feses dan beratnya menghasilkan momen-
tum yang menginisiasi volvulus.
• Pada usia 60-70
Plain Radiography
dispropotionate sigmoid enlargement as a large air-filled
bowel loop with lost of haustral pattern, which arise from
the
pelvis and extends cranially. It may assume different ap-
pearences: inverted U-shaped or typical
coffee bean shape ("coffee bean sign") and
“white stripe sign”
BARIUM

Menunjukkan penyempitan
Dari colon sigmoid hingga
Level obstruksi saat barium
Memasuki rectum
CT
• large gas-filled loop lacking haustra,
forming a closed-loop obstruction
• whirl sign: It consists in a soft tissue mass composed by
several circular lines of different densities which corre-
spond with fat, vessels and the collapsed point of dilated
loops
• bird's beak sign: if rectal contrast has been administered
• X-marks-the-spot sign: crossing loops of bowel at the site
of the transition
• split wall sign: mesenteric fat seen invaginating
• the wall of the bowel
Volvulus Caecal

• Volvulus adalah suatu kondisi di


mana usus berputar pada dirinya
sendiri, menyebabakan obstruksi
aliran material melalui usus.
FLUOROSCOPY
Fluoroscopy dengan barium
Menunjukkan colon distal yang tidak
Terdilatasi hingga lekukan.

bird beak sign ditemukan pada colon


Dextra menunjukkan obstruksi pada
Bagian inferior colon dextra serta
menunjukkan caecal volvulus.
• Menunjukkan dilatasi ekstrim dari
caecum
• Terdapat whirlpool sign yang terdiri
dari Spiralled loops dari caecum dan
colon sigmoid yang mengalami volvulus
Panah merah menunjukkan
Whirlpool sign.

Anda mungkin juga menyukai