Anda di halaman 1dari 1

Amebiasis (disentri ameba, enteritis ameba, kolitis ameba, hepatitis ameba) merupakan

penyakit infeksi usus besar yang disebabkan oleh parasit usus golongan protozoa yaitu spesies
Entemoeba Histolityca. Parasit ini sering ditemukan dalam usus besar manusia, primata tertentu
dan beberapa hewan lain. Penyakit ini hampir tersebar di seluruh dunia terutama di negara yang
sedang berkembang yang berada di daerah tropis. Hal ini dapat disebabkan karena kepadatan
penduduk, higiene individu, sanitasi lingkungan serta kondisi sosial ekonomi. Parasit ini awalnya
hidup sebagai komensal (apatogen ) didalam lumen usus besar, namun pada kondisi tertentu
dapat berubah menjadi patogen dengan cara membentuk koloni di dinding usus dengan cara
menembus dinding usus sehingga menimbulkan ulserasi. Factor yang menyebabkan perubahan
tropzoit sampai saat ini belum diketahui. Diduga karena adanya factor kerentanan tubuh
seseorang, sifat keganasan ameba, maupun peran factor lingkungan. Factor yang dapat
menurunkan kerentanan tubuh yaitu kehamilan, kurang gizi, penggunaan obat – obat
imunosupresif dan kortikosteroid. Beberapa factor lingkungan yang diduga berpengaruh yaitu
suasan anaerob dan asam (ph 0,6-6,5), adanya bakteri , virus , diet tinggi kolesterol, tinggi
karbohidrat dan rendah protein ((Soewondo 2006).
Prevalensidan intensitas infeksi khususnya tinggi di negara-negara berkembang, pada
populasi dengan tingkat sanitasi rendah.Hal-hal lain seperti cara mencuci tangan yang tidak
benar,pembuangan sampah yang tidak tepat,kebersihan diri,dan tidak mengenakan sepatu diduga
juga berkontribusi terhadap terjadinya infeksi. Entamoeba histolytica,Giardia lamblia,dan
Cryptosporodium parvum adalah tiga protozoa yang paling sering meng infeksi manusia secara
global, ketiganya merupakan protozoa utama penyebab diare (Herbowo dan Firmansyah 2003).
Infeksi Entamoeba histolytica diestimasikan mencapai 10% dari penduduk dunia dengan
prevalensi tertinggi pada negara-negara berkembang. Berdasarkan statistik global, 90% dari
individu yang terinfeksi menjadi karier yang asimptomatik,sementara10% lainnya menunjukan
adanya gejala infeksi. Akibat dari infeksi Entamoebahistolytica terjadi 50-10 juta kasus kolitis
atau abses hati setiap tahunnya dan mortalitas sampai dengan 100.000 kematian setiap tahunnya.
Pada penelitian yang dilakukan dikota Padang pada tahun 2010, menunjukkan prevalesi infeksi
protozoa intestinal pada anak binaan rumah singgah Amanah kota Padang adalah 40,91% dengan
presentase Giardila lambila 37,8% dan Entamoeba Histolytica 3,03%, dimana lebih dari separuh
anak binaan yang terinfeksi protozoa bekerja sebagai penjaga makanan (Nurhayati 2010).

Daftar Pustaka
Nurhayati. Gambaran infeksi protozoa intestinal pada anak binaan rumah singgah Amanah, Kota
Padang. MKA.2010;(34)1:64-8.
Herbowo, Firmansyah A. Diare akibat infeksiparasit.Sari Pediatri.2003;(4)4:198-203.

Soewondo ES. Amebiasis dalam Buku Ajar llmu Penyakit Dalam, Jilid Ill, Edisi lV, Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta, 2a06:1788-1792.

Anda mungkin juga menyukai