Anda di halaman 1dari 12

REAKSI REDUKSI OKSIDASI

BAB I.PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari reaksi reduksi.
2. Mempelajari reaksi oksidasi.
1.2. Pre-Lab
1. Jelaskan pengertian reaksi reduksi !
Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen, atau pengikatan hidrogen, atau
pengikatan elektron (Fry,2005).
2. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi !
Reaksi oksidasi adalah reaksi penangkapan oksigen, atau pelepasan hidrogen, atau
melepaskan elektron (Fry,2005).



3. Apa fungsi larutan CuSO
4
dan AgNO
3
?
Dalam reaksi redoks Larutan CuSO
4
adalah sebagai larutan baku,sedangkan larutan
AgNO3 adalah sebagai pereduksi (Ratna,2009).











1.3. Tinjauan Pustaka
1.2.1 Pengertian Reaksi :

a. Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan
oksidasi atau reaksi yang di dalamnya terdapat serah terima elektron anatar zat.
Reaksi redoks sederhana dapat disetarakan dengan mudah tanpa metode khusus,
akan tetapi untuk reaksi yang cukup kompleks, ada dua metode yang dapat
digunakan untuk meyetarakannnya,yaitu.: metode bilangan oksidasi, yang
digunakan untuk reaksi yang berlangsung tanpa atau dalam air, dan memiliki
persamaan reaksi lengkap (bukan ionik). Metode setengah reaksi (metode ion
elektron), yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung dalam air dan
memiliki persamaan ionik.
Redoks dibagi atas dua yaitu reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.Reaksi
reduksi adalah pelepasan oksigen,pengurangan elektron, sedangkan reaksi
oksidasi adalah penangkapan oksigen ,pelepasan elaektron.Reaksi redoks dapat
di amati dengan perubahan bilangan oksidasi pada suatu reaksi
(Bahandari,2007).

Contoh reaksi reduksi :
+3 -2 +2 -2 0 +4 -2
Fe2O3 + 3CO 2Fe + 3CO2

Contoh reaksi oksidasi :
+1 -2 +1 +1+6 -2 +1 +6-2 +1 -2

2NaOH + H
2
SO
4
Na
2
SO
4
+ 2H
2
O

b. Reaksi Sepontan dan Non-sepontan
Suatu reaksi redoks dapat dikatakan spontan apabila potensial sel yang
dihasilkannya bertanda positif. Pada reaksi redoks, katoda berarti reduksi dan anoda
berarti oksidasi.
Dalam penentuan suatu reaksi redoks dapat berlangsung spontan atau tidak jika
potensial spesi yang tereduksi dikurangi dengan potensial spesi yang teroksidasi
lebih besar dari nol (Tarendash,2008).


1.2.2 Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya reaksi redoks :
Pada peroses terjadinya reaksi reduksi dan oksidasi pada suatu reaksi terdapat
pembuat reaksi reduksi atau disebut reduktor dan pembuat reaksi oksidasi di
sebut oksidator.Reduktor adalah pembuat reaksi reduksi,maka reduktor adalah
oksidasi,sedangkan oksidator pembuat terjadinya reaksi oksidasi adalah reduksi
(Kotz,2011).



1.2.3 Aplikasi redoks dalam teknologi pertanian :
Dengan adanya reaksi redoks salah satu pengaplikasiannya di bidang teknologi
pertanian adalah sebagai tempat berlangsungnya semua fung si hidup.Para ahli
kimia mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi yang berguna pada
teknologi pangan sebagai oksidan. Energi ini di simpan dan dilepaskan dengan
menggunakan reaksi redoks (Koprak,2009).


1.4 .Tinjauan Bahan.
1.3.1 Logam Seng
Seng adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, bernomor atom 30,
dan massa atom relatif 65,39,memiliki keadaan oksidasi +2.Logam ini keras dan
rapuh, namun dapat ditempakan di 100 sampai dengan 150 C, di atas 210 C,
logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat dihancurkan.
Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki titik lebur
(420 C) dan tidik didih (900 C) yang. Kadar komposisi unsur seng di kerak
bumi adalah sekitar 75 ppm (0,007%).Seng memiliki konfigurasi
elektron [Ar]3d
10
4s
2
dan merupakan unsur golongan 12 tabel periodik. Seng
cukup reaktif dan merupakan reduktor kuat (Arifin,2009).






1.3.2 Logam Tembaga
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomoratom 29.Tembaga adalah
konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang
cepat sekali.Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan
berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk
membuat perunggu.Tembaga, perak, dan emas berada pada unsur golongan
11 pada tabel periodik dan mempunyai sifat yang sama mempunyai satu elektron
orbital-s pada kulit atom d dengan sifat konduktivitas listrik yang baik.Tembaga
disintesis pada bintang masif

dan ada di kerak bumi dengan konsentrasi 50
bagian per juta (ppm) (Tapan Gupta,2010).


1.3.3 Larutan CuSO
4
1 M
Larutan CuSO4 merupakan padatan keristal biru.yang di larutkan dalam air
sehingga menjadi CuSO
4
.5H
2
O triklini.salah satu sifat senyawa ini adalah tidak
larut dalam asam pengoksidanya (Banker,2011).



1.3.4 Larutan AgNO
3
1 M
Perak nitrat berbentuk keristal,tak bewarna,dan pahit,pengoksidasi yang
kuat,beracun dan menyebabkan iritasi pada kulit,sangat larut pada gliserol,air
panas dan alkohol panas,Larutan perak nitrat berguna untuk membuat gelas
cermin,dan larutan fotografis (Banker,2011).










1.5 Tinjauan Alat.
1.4.1 Beker Glass
Beker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah
penampung yang digunakan untuk mengaduk,mencampur,memanaskan cairan
yg biasanya digunakan dlm laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder
dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL
sampai beberapa liter.Beker yang digunakan untuk menampung zat kimia yang
korosif seperti asam atau zat- zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat
dari PTFE atau pun bahan-bahan yangg reaktivitasnya rendah..
Sebagai contoh volume beaker glass yaitu, beker dengan volume 250 mL
ditandai dengan garis-garis yg mengindikasikan volume zat tertampung sebesar
50, 100, 150, 200, dan 250 mL. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi
(Astuti,2006).


1.4.2 Pipet Ukur
Pipit ukur adalah salah satu jesis pipet yang biasa digunakan pada
praktikum,pipet ini memiliki skala,yang digunakan untuk menghambil larutan
dengan volume tertentu.Dalam menggunakan pipet ukur kita harus
menggunakan karet penghisap(Sopyan,2005).















BAB II.Metodologi
2.1 Diagram alir.

a. Percobaan dengan 10 ml larutan CuSO
4
0,1 M
.































Disiapkan alat dan bahan
100 ml Larutan CuSO
4
1 M
Larutan tersebut dimasukkan ke dalam gelas kimia
250 ml
Dimasukkakn Zn yang telah di amplas
dengan ukuran 4x2 cm
Diamati perubahan yang terjadi
b. Percobaan dengan 10 ml larutan AgNO
3
0,1 M


































Disiapkan alat dan bahan
100 ml Larutan AgNO
3
1 M
Larutan tersebut dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 ml
Dimasukkakn logam tembaga kedalam gelass
kimia yang berisi larutan AgNO
3
1 M
Diamati perubahan yang terjadi
2.2 Data Hasil Praktikum.
Waktu
Jenis
Logam
Warna Logam
Jenis
Larutan
Warna
larutan
Keterangan
0



Cu
Coklat keemasan


AgNO
3

Jernih
Jernih
1 Kehitaman Jernih
Ada gelembunga
3 Abu-abu Jernih
Ada semacam
kristal sedikit
mengkilap
5 Perak Jernih
Kristal mengkilap
semakin banyak
7 Perak
Sedikit kebiru-
biruan
Warna mengkilap
bertambah banyak
10 Perak
Sedikit kebiru-
biruan
Keristal semakin
banyak
0
Zn
Kehitam-hitaman
CuSO
4

Kebiru-biruan
Jernih
1 Kehitam-hitaman Kebiru-biruan
Jernih
3 Semakin hitam Kebiru-biruan
Ada sedikit
gelembung
5 Semakin hitam
Warna biru
semakin pudar
Terdapat sedikit
endapan hitam di
lempengan Zn
7 Semakin hitam
Warna biru
semakin pudar
Endapan semakin
banyak
10 Hitam pekat
Warna biru
semakin pudar
Endapan semakin
banyak




2.3 Pembahasan

2.3.1 Analisa prosedur

Percobaan Zn (seng) dengan 10 ml larutan CuSO
4
0,1 M,dengan tahap yaitu
disiapkan alat dan bahan yang diperlukan dengan dilakuan pengcekan kondisi alat
yaitu pipet ukur 10 ml, penjepit, gelas kimia, botol kecil, amplas dan bahan berupa
larutan CuSO
4
0,1 M, lempengan Zn dengan ukuran 4x2 cm, yang akan digunakan
dalam percobaan,selanjutnya diambil larutan CuSO
4
0,1 M yang dibutuhkan dengan
dimasukkan terlabih dahulu ke dalam gelas kimia,dan selanjutnya diambil larutan
menggunakan pipet ukur dengan sekala pengukuran 10 ml,dengan fungsi perlakuan
melihat batas pengukuran miniskus bawah,selanjutnya dimasukkan larutan CuSO
4
0,1
M kedalam botol kecil dengan ukuran lebih dari 10 ml menggunakan pipet ukur
dengan fungsi perlakuan memastikan tidak ada larutan yang tersisa di dalam pipet
ukur,selanjutnya dimasukan lempengan logam Zn (seng) kedalam larutan CuSO
4
0,1
M

dengan menggunakan penjepit dengan fungsi perlakuan diamplas terlebih dahulu
logam Zn (seng) agar kotoran yang ada di logam Zn tidak ikut bereaksi dengan larutan
CuSO
4
01 M, selanjutnya lakukan pengamatan terhadap perubahan pada larutan
CuSO
4
dan logam Zn (seng) yang terjadi dengan jangka waktu yang sudah ditentukan.
Percobaan dengan logam Cu(tembaga) dengan 10 ml larutan AgNO3 0,1 M,dengan
tahap yaitu disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan dengan
dilakukan pemeriksaan kondisi alat yaitu berupa pipet ukur, penjepit, botol kecil,
amplas, gelas kimia dan bahan berupa larutan AgNO
3
0,1 M dan lempengan logam Cu
(tembaga), yang akan digunakan dalam percobaan,selanjutnya diambil larutan AgNO
3
0,1 M yang dibutuhkan dengan dimasukkan terlebih dahulu ke gelas kimia,dan
selanjutnya diambil larutan dengan menggunakan pipet ukur dengan sekala
pengukuran 10 ml,dengan fungsi perlakuan melihat miniskus bawah.Selanjutnya
dimasukkan larutan AgNO
3
0,1 M kedalam botol kecil dengan ukuran botol lebih dari
10 ml menggunakan pipet ukur dengan fungsi perlakuan memastikan tidak ada larutan
yang tersisa di dalam pipet ukur,selajutnya dimasukkan lempengan Cu (tembaga)
kedalam larutan AgNO
3
0,1 M dengan menggunakan penjepit dengan fungsi perlakuan
diamplas terlebih dahulu logam Cu (tembaga) menggunakan amplas agar kotoran yang
melekat pada Cu tidak ikut bereaksi dengan larutan AgNO
3
0,1 M, selanjutnya lakukan
pengamatan terhadap perubahan pada larutan AgNO
3
0,1 M dan logam Cu (tembaga)
yang terjadi dengan jangka waktu yang sudah ditentukan.
2.3.3 Analisa Hasil.

a .Percobaan logam Zn dengan 10 ml larutan CuSO
4
0,1 M.
Perubahan yang terjadi pada saat logam Zn dimasukkan ke dalam larutan CuSO
4
0,1 M terjadi perubahan pada logam Zn,terdapan endapan Cu pada senyawa CuSO
4

karena teroksidasi sehingga pada logam Zn berwarna hitam,dan larutan yang awalnya
berwarna biru tampak pudar karena logam Zn bereaksi dengan larutan dan membentuk
ZnSO
4
(Reger,2009).




b . Percobaan logam Cu dengan larutan AgNO
3

Perubahan yang terjadi pada saat reaksi logam Cu dimasukkan ke dalam larutan
AgNO
3
0,1 M yaitu pada logam Cu, terdapan endapan Ag pada senyawa AgSO
4
karena teroksida sehingga unsur Ag mengendap pada lempengan Cu yang
membentuk seperti keristal , dan larutan tampak kebiru-biruan karena logam Cu
bereaksi dengan larutan dan membentuk Cu(NO
3
)
2
(Reger,2009).


2.3.3 Perubahan Bilangan Oksidasi pada Reaksi.

a Reaksi logan Zn dengan larutan CuSO
4
.

0 +2 +6 -8 +2 +6 -8 0
Zn + CuSO
4
ZnSO
4
+ Cu




Yang mengalami reaksi oksidasi adalah Zn perubahan biloks dari 0 menjadi +2.
Yang mengalami reaksi reduksi adalah Cu pada senyawa 2CuSO
4
perubahan
biloks dari +2 menjadi 0.




reduksi
oksidasi
0
0 +2
+2
b Reaksi logam Cu dengan larutan AgNO
3.

0 +1 +4 -6 +2 +4 -6 0
Cu + 2AgNO
3
Cu(NO
3
)
2
+ 2 Ag



Yang mengalami reaksi oksidasi adalah Cu perubahan biloks dari 0 menjadi +2.
Yang mengalami reaksi reduksi adalah Ag pada senyawa Cu(NO
3
)
2
+1 menjadi 0.


2.4 Kesimpulan.
Reaksi redoks adalah reaksi serah terima elektron yang mengkibatkan perubahan
biloks,suatu unsur yang terlibat.
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang bilangan oksidasinya semakin bertambah.
Reaksi reduksi adalah reaksi yang bilangan oksidasinya menurun.
Logam Zn jika direaksikan dengan larutan CuSO
4
maka akan terjadi perkaratan pada
karena logam Zn mengalami oksidasi.
Logam Cu jika direaksikan dengan larutan AgNO
3
akan terjadi endapan Ag pada Cu yang
berbentuk keristal,karena logam Cu mengalami oksidasi.


2.5 Saran.
Agar hasil maksimal kebersihan alat dan logam harus diperhatikan agar hasil yang di dapat lebih
akurat.













oksidasi
reduksi 0 +1
+2 0
2.6 Daftar Pustaka.
Arifin.2009.Metode Pengolahan Seng (Zn).Tangerang: PT.Tirta Kencana Cahaya
Mandiri
Astuti.Dian Wuri.2006.Cepat Tuntas Kuasai Kimia.Yogyakarta: Indonesia Cerdas
Bhandari.Alok.2007.Remediation Thecnologies For Solls and Groundluater.America
Serikat: ASCE Publication
Daintith.John, dan Elizabeth.A.Martin.2010.A Dictionary Of Science.New York: Oxford
University Press
Elizabeth. Mitch Fry.2005.Catch Up Chemistry.New York
Gupta.Tapan.2010.Copper Interconnect Technology.New York: Springer Science &
Business Media
Kotz.John, dkk.2011.Chemistry and Chemical Reactivity.Australi: Cengage Learning
Ratna.2009.Reaksi Redok dan Harga Bilangan Oksidasi.Jakarta
Reger,Daniel,dkk.2009.Chemistry Principles and Practie.Singapur:Cengage learning
Sopyan.2005.Analisis Kimia Kuantitatif.Bandung: Erlangga
Tarendash.A.lbert.S.2008.Let's Review Chemistry, The Physical Setting.New York:
Barron's Educatio

Anda mungkin juga menyukai