Anda di halaman 1dari 13

FARMASI KLINIK

“ KASUS 1 “

Nama : Mendy I. Lasa


NIM : 194111087
Kelas : Farmasi C/VI
KASUS

Tn X usia 58 tahun ke klinik untuk Tanda-tanda vital :


melakukan kontrol rutin, pasien TD 168/102 mmHg; Nadi
merasa telah memperhatikan 85x/menit; T 37,1 derajad
dietnya dengan baik, menurunkan celcius
berat badan dan berupaya Tidak ditemukan murmur,
mengontrol kadar gula darahnya. paru-paru bersih Bising
TB 185 cm; BB 97,7 kg usus (+)
Riwayat penyakit : DM sejak 3 Tinja berdarah (-)
tahun yang lalu, HT sejak 10 tahun Sensitifitas pada daerah
yang lalu. kaki menurun, tidak ada
Pekerjaan : Pegawai perusahaan luka di kaki; udem (-)
swasta
Riwayat kebiasaan : merokok (-);
minum alkohol 2-3x dalam
seminggu;narkoba (-)
Riwayat pengobatan : Hct 25
mg/hari;amlodipin 10
mg/hari;Glipzide-metformin 5
mg/500 mg mg dua kali sehari
HASIL LABORATORIUM

Na 139 mEq/L (139 mmol/L)


K+ 3,9 mEq/L (3,9 mmol/L)
Cl- 101 mEq/L (101 mmol/L)
CO2 25 mEq/L (25 mmol/L)
BUM 28 mg/dL (10,0 mmol/L)
SCr 1,8 mg/dL (159 mol/L)
Glukosa 102 mg/dL 95,7 mmol/L)
Kolestrol total 187 mg/dl (4,84 mmol/L)
LDL-C 120 mg/dL (3,10 mmol/L)
HDL-C 42 mg/dL (1,09 mmol/L);
Trigliserida 125 mg/dL (1,41 mmol/L); HbA1c 6,9
%
Mikroalbumin urin 150 mg/dL (1,5 g/L)
HIPERTENSI (DiPiro. 2011)
Hipertensi adalah penyakit umum yang secara sederhana
didefinisikan sebagai tekanan darah arteri (BP) yang terus
meningkat.
Diagnosis Hipertensi ditegakkan bila dalam beberapa kali
pemeriksaan dan pada hari berbeda terdapat peningkatan
tekanan darah ≥ 140/ 90 mmHg (Perkeni.2021)

DIABETES MELLITUS ( DiPiro.2011)


Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan
metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Hal ini terkait
dengan kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
dan meningkatkan komplikasi kronis termasuk gangguan
mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropatik..

CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) ( DiPiro,2011)


Penyakit ginjal kronis (CKD) didefinisikan sebagai hilangnya fungsi
progresif yang terjadi selama beberapa bulan hingga tahun dan
ditandai dengan penggantian bertahap organ ginjal normal dengan
fibrosis parenkim.
FAKTOR RESIKO

DIABETES
HIPERTENSI
MELLITUS

Faktor utama Rusaknya pembuluh


darah ginjal
mengakibatkaan
CKD
gangguaan filtrasi
Pembentukan dan meningkatkan
AGES keparahan dari
hipertensi
(Rahman,2013)
PENJELASAN DARI FAKTOR RESIKO
Faktor utama DM adalah :
Pembentukan AGEs (Advanced Glycation End
Products)
AGEs terbentuk perlahan namun konstan dalam tubuh
normal sejak awal perkembangan embrio, dan terus
terakumulasi seiring waktu. Pembentukannya akan
meningkat pada diabetes karena peningkatan ketersediaan
glukosa. Salah satu hiperglikemia merusak sel adalah
melalui pembentukan AGEs yang meningkatkan stres
oksidatif sistemik dan sejumlah data mengindikasikan
AGEs mungkin dapat menyebabkan karusakan sel β dan
resistensi insulin perifer, sehingga peranan AGEs dalam
pencegahan dan perkembangan prediabetes menjadi
diabetes penting diketahui (Huebschmann.2006)
TANDA DAN GEJALA MENGALAMI CKD
1. Pemeriksaan Mikroalbumin dapat dilakukan dengan metode
Mikroalbumin kuantitatif untuk megetahui kadar albumin dalam
urin yang bermanfaat untuk memprediksi perkembangan
proteinuria dan diabetik nefropati pada DM. Nefropati Diabetik
dikategorikan menjadi Mikroalbumin berdasarkan jumlah
eksresi albumin urin. Nilai normal yang digunakan berdasarkan
American Diabetes Association (waktu tertentu,24 jam dan urin
sewaktu) untuk didiagnosa Mikroalbumin dan Makroalbumin.
2. Gangguan fungsi ginjal baru diketahui setelah pasien diberi
beban kerja berat, seperti tes pemekatan urin dalam waktu
lama atau melalui tes GFR dengan teliti. Pada stadium akhir,
kurang lebih 90% massa nefron telah hancur. Nilai GFR 10% di
bawah batas normal dan kadar kreatinin hanya 5-10ml/menit,
bahkan kurang dari jumlah tersebut. Selain itu, peningkatan
kreatinin serum dan kadar BUN juga meningkat secara
mencolok (Muhammad.2012).
PERHITUNGAN GFR

Sumber : Aris N. Ramdhani,DKK.2008.Buku Saku


Praktik Klinik Keperawatan. Jakarta : Selemba
Medika
TABEL KLASIFKASI GFR
PENYELESAIAN

Jadi laju nilai GFRnya adalah 61,816 yang masuk dalam


kategori Rusaknya ginjal dengan GFR menurun ringan
atau Insufisiensi ginjal kronik (IGK) dimana nila tetapan
GFR nya 60-89.( Ariani, S. 2016).
REKOMENDASI UNTUK PASIEN
1. Pemberhentian mengkonsumsi alkohol
Alkohol juga dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia (karena
menghambat proses glukoneogenesis). Hipoglikemia alkohol terjadi
akibat dari puasa yang berkepanjangan dan konsumsi alkohol berlebih,
ketika cadangan glikogen hati habis dan alkohol mengahambat
glukoneogenesis. Alkohol yang dikonsumsi akan meningkatkan kadar
gula darah dalam darah karena alkohol akan mempengaruhi kinerja
hormon insulin (American Diabetes Association, (2013).).
Karbohidrat merupakan kandungan yang banyak ditemui dalama alkohol
sehingga pada saat dikonsumsi, pankreas akan mengeluarkan lebih
banyak hormon insulin sehingga meningkatkan kadar gula dalam darah.
2. Aktivitas Fisik
Saat melakukan aktivitas fisik, otot menggunakan glukosa yang
disimpannya sehingga glukosa yang tersimpan tersebut akan berkurang.
Aktivitas fisik secara langsung berhubungan dengan kecepatan
pemulihan gula darah otot (Gibney,et,all.2005)
TERAPI YANG DIBERIKAN
Pemberian obat terapi DM bisa memberikan
“Metformin” Golongan Biguanide. DM yang
khususnya untuk pasien obesitas yang pre DM
bisa menggunakan Metformin. Usia kurang dari
60 tahun. Wanita hamil dan pernah didiagnosa
DM Gestasional, lalu setelah melahirkan ia
menjadi pre DM disarankan terapi obat dan
bukan hanya terapi non farmakologis.
Penggunaan Metformin jangka panjang punya
kaitan dengan penurunan defisiensi dengan
suplemen B12, tetapi harus ada rekomendasi
dari Apoteker (ADA,2020).
DAFTAR PUSTAKA
1.PERKENI. (2021). Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2
di Indonesia 2021. PB. PERKENI.
2.American Diabetes Association, 2011, Total Prevalence of Diabetes and Pre-
Diabetes.
3.Alief Rahman. 2013. Pengetahuan Bahan Untuk Mesin & Listrik, Andi Publishing,
Jakarta.
4.As’adi Muhammad. 2012. Serba Serbi Gagal Ginjal. Yogyakarta : Diva press.
5.Huebschmann AG, Regensteiner JG, Vlassara H, Reusch JE. Diabetes and
advanced glycation end products. Diabetes Care. 2006; 29(6):1420–32.
6.American Diabetes Association, (2013). Diagnosis and clacification of diabetes
mellitus
7.Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M., dan Arab, L. (2005). Gizi
Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
8. ADA. (2020). Introduction : Standards of medical care in diabetes-2021.
Diabetes
Care, 44, 1–2.
9. Ariani, S. (2016). Stop Gagal Ginjal dan Gangguan-Gangguan Ginjal Lainnya.
Yogyakarta : Istana Media.

Anda mungkin juga menyukai