CARA &
Pemakaian luar:
Melalui kulit dengan jalan merobek atau menembus kulit:
INJEKSI atau PARENTERAL: intravena (iv)
intramuskuler (im)
subkutan (sc)
Pemakaian melalui:
- lubang dubur (rektal) : SUPOSITORIA
- lubang kemaluan (genital) : OVULA
- lubang kencing (uro genital) : BACILLA
- melalui lavemen : CLYSMA
Pemakaian pada selaput lendir:
a. Melalui mata:
- cuci mata : COLLYRIUM
- tetes mata : GUTTAE OPTHALMICAE
c. Melalui telinga:
- tetes telinga : GUTTAE AURICULARES
Pemakaian pada kulit:
KAPSUL:
Sediaan padat yang terdiri dari obat
dimasukkan dlm cangkang keras atau lunak
yg dapat larut.
Digunakan untuk pemakaian oral.
TABLET:
Sediaan padat mengandung bhn obat dgn a/
tanpa bahan pengisi.
OVULA:
Sediaan padat, umumnya berbentuk telur, mudah
melembek dan meleleh pada suhu tubuh, dapat
melarut. dan digunakansebagai obat luar khusus
untuk vagina.
Bahan dasar ovula harus dapat larut dalam air atau
meleleh pada suhu tubuh.
Bobot antara 3 gram sampai 6 gram, umumnya 5
gram.
Urethral suppositoria, bacilla, bougies:
Digunakan lewat urethra, berbentuk batang,
Panjang antara 7 cm sampai 14 cm.
SALEP:
Sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal
pada kulit atau selaput lendir.
Salep tidak boleh berbau tengik.
Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang
mengandung obat keras atau obat narkotika adalah 10%.
PENGGOLONGAN SALEP
Unguenta:
Salep yang mempunyai konsistensi seperti
mentega, tidak mencair pada suhu biasa,
tetapi mudah dioleskan tanpa memakai
tenaga.
Cream:
Salep yang banyak mengandung air, mudah
diserap kulit. Suatu tipe yang dapat dicuci
dengan air.
Suatu salep yg mengandung lbh dr 50% zat pdt
(serbuk). Suatu salep tebal karena merup. penutup
atau pelindung bagian kulit yang diberi.
Cerata:
Suatu salep berlemak yang mengandung
persentase tinggi lilin (waxes), sehingga
konsistensinya lebih keras.
Gelones Spumae (Jelly): Suatu salep yang lebih
halus. Umumnya cair dan mengandung sedikit
atau tanpa lilin digunakan terutama pada membran
mukosa sebagai pelicin atau basis. Biasanya terdiri
dari campuran sederhana minyak lemak dengan
titik lebur yang rendah.
SOLUTIO = LARUTAN:
Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlarut.
- Aerosol:
Sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung
zat aktif trapeutik yg dilepas pada saat sistem katup
yang sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untuk
pemakaian topikal pada kulit dan juga untuk
pemakaian lokal pada hidung (aerosol nasal), mulut
(aerosol lingual) atau paru-paru (aerosol inhalasi).
Jika digunakan sebagai obat dalam atau secara
inhalasi, aerosol dilengkapi dengan pengatur dosis.
Keuntungan pemakaian aerosol:
- Eliksir:
Sediaan berupa larutan yg mempny
rasa & bau sedap, selain obat
mengandung juga zat tambahan sprt
gula atau zat pemanis lain, zat warna,
zat pewangi dan zat pengawet, dan
digunakan sebagai obat dalam.
- Sirupi = sirop:
Larutan yang mengandung
sakarosa.
3. Suspensi steril:
Zat padat yg tlh disuspensikan dlm pembawa
yg cocok dan steril.
Contoh: Injeksi Hydrocortison Acetat
suspension.
4. Zat padat steril:
Jk akan disuntikkan ditambah zat
pembawa yg cocok dan steril.
Hasilnya merup suspensi yg memenuhi
semua persyaratan suspensi steril.
Contoh: Injeksi Procain Penicilline G.
5. Emulsi:
Berupa bahan obat cair dalam pembawa
cair yg cocok, hasilnya merup. emulsi yg
memenuhi semua persyaratan emulsi
steril.
Contoh: Injeksi Penicilline oil.
EMULSI:
Sistem dua fase, yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan yang
lain, dalam bentuk tetesan kecil.
SUSPENSI:
VAKSIN:
Sediaan yg mengandung antigen dpt
berupa kuman mati, kuman inaktif atau
kuman hidup yg dilumpuhkan virulensinya
tanpa merusak potensi antigennya
yg dimaksudkan u/ digunakan
menimbulkan kekebalan aktif dan khas
thdp infeksi kuman atau toksinnya.
PLESTER:
bhn yg digunakan u/ pemakaian luar terbuat
dari bhn yg dpt melekat pd kulit dan
menempel pd pembalut.
Ekstrak:
Sediaan pekat yg diperoleh dgn mengekstraksi
zat aktif dr simplisia nabati atau simplisia hewani
menggunakan pelarut yg sesuai, kemudian semua
atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa
atau serbuk yg tersisa diperlakukan sedemikian
shg memenuhi baku yg tlh ditetapkan
Infusa:
Sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi
simplisia nabati dengan air pada suhu 90 C selama
15 menit.
Air aromatik:
Larutan jernih dan jenuh dalam air dari minyak
mudah menguap atau senyawa aromatik atau bahan
mudah menguap lain.
Simplisia nabati:
Simplisia yang berupa tumbuhan utuh,
bagian tumbuhan atau eksudat tumbuhan.
BE SUCCESS