STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR Berlaku: 2019
1. Pengertian Suhu
Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam
tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah.
Keseimbangan suhu harus diatur dalam pembuangan dan penyimpanannya di dalam
tubuh yang diatur oleh hipotalamus.
Pemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti yang secara ketat
dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh reaksi kimiawi. Suhu tubuh normal seseorang
bervariasi, tergantung pada jenis kelamin, aktivitas, lingkungan, makanan yang
dikonsumsi, gangguan organ, waktu. Suhu tubuh normal, menurut American Medical
Association, dapat berkisar antara 97,8˚F atau setara dengan 36,5˚C sampai 99˚F
atau 37,2˚C.
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada
jiak suhu tubuhnya < 36˚C. Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika:
oleh rute ini cenderung 0,3-0,4˚ lebih rendah daripada suhu yang diambil oleh mulut.
319
· Menurut peraturan rumah sakit secara rutin 3 kali sehari (06.00, 12.00, 18.00)
· Sewaktu-waktu bila pasien demam, sesudah menggigil, atas instruksi dokter
· Bersamaan dengan pengukuran tekanan darah, denyut, dan respirasi.
3. Kontraindikasi pada pengukuran suhu aksila
• Pasien kurus
• Inflamasi Lokal daerah aksila
• Tidak sadar, shock
• Konstriksi pembuluh darah perifer 30
320
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGUKURAN SUHU AKSILA
1. Tujuan
Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek laboratorium keperawatan dasar
pengukuran suhu aksila, agar mahasiswa kompeten melakukan pengukuran suhu
aksila.
2. Ruang Lingkup
Semua tindakan Pengukuran suhu aksila, meliputi persiapan; pelaksanaan; dan
evaluasi, sehingga sebelum mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata di klinik/
rumah sakit, wajib memperagakan Pengukuran suhu aksila sebagai sarana praktek.
3. Uraian Umum
3. 1 Persiapan alat dan bahan praktikum
3. 2 Palaksanaan prosedur pengukuran suhu aksila
3. 3 Evaluasi tindakan yang telah dilakukan
3. 4 Penilaian terhadap peforma mahasiswa
4. Petugas
Pembimbing / penguji praktek laboratorium keperawatan
5. Alat Dan Bahan
Alat :
1. Termometer kaca merkuri pendek atau oral atau termometer elektronik dengan
probe rektal (Ujung merah), penutup probe plastik.
2. Bengkok
3. Tiga buah botol
Botol pertama berisi larutan sabun
Botol kedua berisi larutan desinfektan
Botol ketiga berisi air bersih
4. Buku catatan suhu
Bahan :
1. Kertas/ tisu
2. Sarung tangan
321
6. Instruksi Kerja
1. Jelaskan prosedur pada klien.
Rasional : menurunkan ansietas dan meningkatkan kerja sama.
2. Melakukan cuci tangan.
Rasional : mengurangi transmisi mikroorganisme.
3. Tutup gorden sekitar tempat tidur dan/atau tutup pintu ruangan.
Rasional : memberikan privasi dan meminimalkan rasa malu pasien.
4. Gunakan sarung tangan.
Rasional : untuk melindungi diri.
5. Bantu klien untuk duduk atau posisi terlentang. Lepaskan pakaian atau baju dari
bahu dan tangan klien.
Respon : memberikan pemajanan optimal dari aksila.
6. Ukur suhu.
Termometer Kaca
a. Pegang ujung atas termometer dengan ujung-ujung jari anda.
Rasional : mencegah kontaminasi pentolan.
b. Baca ketinggian merkuri. Bila merkuri diatas tingkat yang diinginkan, kocok
termometer. Pegang ujung atas termometer dengan kuat dan jauhkan dari
benda keras. Dengan cepat goyangkan ke atas dan bawah. Lanjutkan sampain
pembacaan mencapai tingkat yang tepat.
Rasional : merkuri harus di bawah 35,5˚C (96˚F) dan di bawah suhu klien
322
e. Lepaskan termometer dan bersihkan adanya secret dengan tisu. Bersihkan
dengan cara memutar dari jari kearah pentolan. Buang tisunya,
Respon : menghindari kontak dengan mikoorganisme. Pembersihan dari area
yang terkontaminasi paling sedikit ke yang paling terkontaminasi.
Termometer Elektronik
a. Hubungkan probe rektal (ujung merah) pada unit layar elektronik pegang
ujung batang, hati-hati jangan melakukan tekanan pada tombol pelepas.
Rasional : tombol pelepas melepaskan penutup plastic dari probe.
b. Dorong penutup plastic sekali pakai yang bersih di atas probe suhu sampai
terkunci di tempatnya.
Rasional : mencegah trasmisi mikroorganisme.
c. Masukkan probe ke tengah aksila, turunkan lengan pasien di atas termometer,
dan tempatkan lengan bawah menyilang di dada klien.
Rasional : mempertahankan posisi termometer yang di atas pembuluh darah
aksila
d. Tahan probe elektronik di tempatnya sampai unit alarm elektronik berbunyi
dan pembacaan suhu tampak pada layar digital.
Rasional : unit elektronik dapat menentukan suhu tubuh klien dalam beberapa
detik.
e. Dengan hati-hati lepaskan probe dari aksila.
f. Baca termometer dan informasikan klien tentang suhu.
Rasional : meningkatkan pemahaman status kesehatan.
g. Tekan tombol pelepas pada probe termometer untuk melepaskan penutup
probe plastik pada wadah yang tepat.
Rasional : menurunkan penyebaran infeksi
h. Gantikan penguji unit elektronik.
Rasional : unit batere dapat dipasang kembali.
7. Bantu klien menggunakan pakaian atau gaunnya.
Rasional : mengembalikan perasaan sejahtera klien.
8. Bersihkan termometer dengan kertas tisu halus. Bersihkan memutar dari ujung ke
pentolan termometer. Buang tisu.
Respon : mencegah kontak mikrooganisme dengan tangan anda. Bagian ujung
termometer adalah area palinh sedikit terkontaminasi, area pentolan termometer
merupakan area yang paling banyak terkontaminasi.
323
9. Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan.
Rasional : secara mekanik menghilangkan materi organic yang dapat mengganggu
kerja desinfektan.
7. Indikator
1. Suhu aksila tidak seakurat pengukuran rektal atau oral, dan ini umumnya
mengukur 1 derajat lebih rendah dari suhu oral dika diukur secara bersamaan.
2. Bila tidak dapat dikerjakan pada bagian tubuh yang lain.
3. Atas instruksi dokter.
4. Saat mengukur suhu bayi melalui aksila, anda mungkin perlu memegang lengan
bayi agar tetap berada di depan dada.
5. Rute aksila mmungkin tidak seakurat rute lain untuk mendeteksi demam pada
anak (binger & Bali, 1999).
8. Referensi
Potter, Patricia A , Keterampilan Dan Prosedur dasar Edisi 3,. Jakarta: EGC
Hidayat, A. aziz Alimul, Musrifatul Uliyah. 2002. Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta: EGC
DISAHKAN DIPERIKSA
Ketua Jurusan Keperawatan Ketua Program Studi
D III Keperawatan Sutomo Surabaya
324
Bagian:
Jurusan Keperawatan Lab. Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Surabaya Dasar
STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR Berlaku: 2019
Nama : ……………………………………………….
NIM : ……………………………………………….
Penguji : ……………………………………………….
Hari / Tanggal : ……………………………………………….
Keterampilan : Pengukuran Suhu Aksila
Dilakukan
No Ket
Kegiatan Ya Tidak
.
1 0
I. ALAT DAN BAHAN
1. Termometer kaca merkuri pendek atau oral atau termometer
elektronik dengan probe rektal (Ujung merah), penutup probe
plastik
2. Bengkok
Tiga buah botol
3.
Botol pertama berisi larutan sabun
Botol kedua berisi larutan desinfektan
Botol ketiga berisi air bersih
4. Buku catatan suhu
5. Kertas/ tisu
6. Sarung tangan
II. INSTRUKSI KERJA
1. Jelaskan prosedur pada klien.
325
2. Melakukan cuci tangan.
Ukur suhu.
6.
Termometer Kaca
Termometer Elektronik
326
7. Bantu klien menggunakan pakaian atau gaunnya.
9. Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan
keringkan.
Dokumentasi.
11.
Catat hasil suhu pada bagan atau lembar kerja yang tepat.
Tandai pembacaan aksila dengan huruf capital A.
Catat hari, waktu, dan perawat yang melakukannya
JUMLAH
Jumlah ‘Ya’
N Keterampilan = x 100 = x 100 =
17 17
N Responsi = ………….
N = (N Keterampilan x 60%) + (N Responsi x 40%) = ……
Surabaya,
Penguji
NIP.
327