Anda di halaman 1dari 32

Bentuk Sedian Obat dan Desain

BSO

Oleh :
Ghivari Darsono S.Farm
Bentuk Sediaan Obat
• Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk.

• Semua bentuk obat mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri.

• Ada zat yang tidak stabil jika berada dalam sediaan tablet sehingga
harus dalam bentuk kapsul atau ada pula obat yang dimaksudkan
larut dalam usus bukan dalam lambung.

• Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi yang


diinginkan.

• Ketikapun bagi kita yang berpraktek di apotek, maka perlu


diperhatikan benar etiket obat yang dibuat.
Jenis-jenis Bentuk Sediaan obat
Jenis-jenis Bentuk sediaan obat

• Pulvis
• Pulveres
• Tablet
• Pil
• Kapsul
• Kaplet
• Larutan
• Suspensi
• Emulsi
• Galenik
• Ekstrak
Cont.
• Infusa
• Imunoserum
• Salep
• Supositoria
• Obat tetes
• Injeksi
1. Pulvis
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar.

2. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama,
dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali
minum.

3. Tablet (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan
tambahan.
Jenis-jenis tablet
• Tablet kempa
• Tablet cetak
• Tablet trikurat
• Tablet hipodermik
• Tablet sublingual
• Tablet bukal
• Tablet Effervescent
• Tablet kunyah
4. Pil (pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung
bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral.

5. Kapsul (capsule)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut.

6. Kaplet (kapsul tablet)


Merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak,
bentuknya oval seperti kapsul.
7. Larutan (solutiones)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia
yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-
bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam
golongan produk lainnya.

8. Suspensi (suspensiones)
Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut
terdispersi dalam fase cair. macam suspensi antara lain : suspensi oral,
suspensi topikal, suspensi tetes telinga,suspensi optalmik,suspensi
sirup kering.

9. Emulsi (elmusiones)
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem
dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata
dalam fase cairan lainnya.
10. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari
hewan atau tumbuhan yang disari.

11. Ekstrak (extractum)


Merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi
zat dari simplisisa nabati atau simplisia hewani menggunakan zat
pelarut yang sesuai.kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian
sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.

12. Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia
nabati dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit.
13. Imunoserum (immunosera)
Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang
diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian.

14. Salep (unguenta)


Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal
pada kulit atau selaput lendir. Salep dapat juga dikatakan sediaan
setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat
luar.

15. Suppositoria
Merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan melalui rektal, vagina atau uretra,umumnya meleleh,
melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan adalah :
a. Penggunaan lokal
b. Penggunaan sistematik
16. Obat tetes (guttae)
Merupakan sediaan cair berupa larutan,emulsi atau suspensi,
dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar. Digunakan dengan cara
meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara
dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan
farmakope indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain :
guttae, guttae oris, guttae auriculares, guttae nasales, guttae
opthalmicae.

17. Injeksi (injectiones)


Merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi atau suspensi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu
sebelum digunakan, yang disuntikan dengan cara merobek jaringan ke
dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
Rute pemberian obat
Rute pemberian obat digolongkan beberapa golongan:

• Oral
• Parenteral
• Topikal
• Rektal
• Sublingual dan bukal
• Cincin atau gel di vaginal
• Obat steril (Tetes telinga dan tetes mata)
• Inhaler
Rute pemberian Oral
• Meminum obat secara oral
umumnya ditujukan untuk obat
berbentuk cair, tablet, kapsul,
atau tablet kunyah.

• Ini merupakan cara pemberian


obat yang paling umum karena
jauh lebih mudah, aman, dan
murah dibandingkan metode
lainnya.
Rute pemberian parenteral
Rute pemberian ini di berikan dalam bentuk suntikan yang di
peruntukan ke beberapa anggota tubuh.

Pemberian Parenteral digolongkan menjadi berikut :


• Subkutan 
• Intramuskular
• Intravena
• Intratekal
Gambar Rute pemberian parenteral
Rute pemberian Topikal
• Obat-obatan topikal merupakan jenis
obat yang diserap secara langsung
oleh permukaan tubuh, terutama
kulit.

• Contoh obat topikal adalah salep,


losion, krim, bedak, gel, dan plester
yang ditempelkan ke kulit.
Rute pemberian rektal
• Obat rektal juga bisa disebut
dengan supositoria

• Obat-obatan supositoria berbentuk


padat dan mengandung sejenis zat
lilin yang mudah terurai begitu
berada dalam rektum.
Rute pemberian Sublingual dan bukal
• Sublingual adalah tablet yang
diberikan dibawah lidah
yangpenyerapan melalui mukosa
mulut

• Bukal adalah tablet yang diberikan


di dinding dalam mulut yang
penyerapannya melalui mukosa
mulut.
Rute pemberian tablet, krim, cincin dan gel
pada vaginal
• Obat ini biasa dipakai sebagai anti
mikroba, anti HIV, dan obat
penetrasi sex.

• Kebanyakan obat ini digunakan


pada wanita dewasa
Rute pemberian Obat steril
• Obat steril ini meliputi obat tetes
mata dan telinga

• Pemakaian dengan cara meneteskan


ke mata dan dinding gendang
telinga, sehingga distribusi obat
sangat cepat.
Rute pemberian Inhalasi
• Nebulizer adalah mesin yang
mengubah obat cair menjadi
uap untuk dihirup ke dalam paru-
paru.

• inhaler adalah alat semprot (aerosol)


yang mengandung obat-obatan
untuk meringankan gejala asma
Desain BSO
Tujuan mendesain memegang peranan penting terutama agar
BSO dapat mendukung timbulnya efek farmakologis suatu zat
aktif secara repsodusibel

Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam desain suatu


BSO antara lain:

Tujuan terapi dan kondisi anatomi fisiologi pasien.

Sifat fisikokimia zat aktif.


Cont.
Pertimbangan biofarmasetis terkait kapasitas absorpsi untuk
beberapa jenis zat aktif dalam berbagai jenis jalur pemberian
obat.

Desain kemasan sebagai alat yang mewadahi, memberikan


proteksi, menjaga stabilitas produk, memberikan informasi,
dan mendukung kenyamanan penggunaan obat sehingga
meningkatkan kepatuhan pasien.
Penandaan obat
• Penggolongan obat menurut penandaannya menurut
Permenkes No.917 1993 yang di revisi No.949 Permenkes IV
2000

• Penggolongan obat:
1. Obat terbatas
2. Obat bebas terbatas
3. Obat keras
4. Obat narkotika dan psikotropika
5. Golongan Jamu
Obat Bebas
• Obat bebas adalah obat yang dijual bebas dipasaran dan dapat
dibeli tanpa resep dokter.

• Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah


lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam
Obat bebas Terbatas
• Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat
keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter
dan disertai dengan tanda peringatan

• Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah
lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam
Obat keras dan psikotropika
• Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek
dengan resep dokter

• Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun


sintesis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan mental
dan perilaku

• Tanda khusus kemasan adalah huruf K dalam lingkaran


merah dengan garis tepi berwarna hitam
Obat Narkotika
• Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang
mempengaruhi SSP

• Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat adalah (+) dalam
lingkaran putih, dan garis tepi berwarna merah.
Obat Golongan Jamu
• Golongan jamu ditandai dengan logo
bertuliskan jamu yang terdapat pada
kemasan.

• Sediaan obat bahan alam yang telah


dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji praklinik dan bahan
bakunya telah di standarisasi.

• Obat dari bahan alam yang telah dibuktikan


keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
dengan uji praklinik dan uji klinik.
Tugas
• Bagi setiap kelompok untuk mempersiapkan pertanyaan Seputar
BSO dan Rute pemberian obat.

• Saya akan menjawab pertanyaan untuk kelompok pertama yang


bertanya, selanjutnya untuk Kelompok yang bertanya pertama akan
menjawab pertanyaan kedua yang diajukan oleh kelompok lain.

• Setiap Pertanyaan dan jawabannya di kirim lewat foto di Whatapp


(Min. 3 buah)

Note :
• Bagi yang bertanya dan menjawab pertanyaan akan di berikan Nilai
plus
Kelompok 1:
• Devina putri
• Putri Yulani

Kelompok 2
• Sultan Pazri Khomsa
• Nurahma dewi
• Hardiansyah

Kelompok 3
• Febby Ananda putri
• Dewi Amalia
• Ratih kumala dewi

Kelompok 4
• Sarah Azhari
• Lailan Syafina
• Putri lestari

Kelompok 5
• Aishah ayu wardani
• Riwandinni

Kelompok 6
• Muhammad Surya
• Zulfikar Azhar
• Siti rahma purba
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai