Anda di halaman 1dari 46

OBAT

Andita Nur Wijayanti, M.Farm., Apt


Materi
1. Penggolongan obat
2. Bentuk sediaan obat
3. Cara pemberian obat
4. Prinsip-prinsip terapeutika
5. Keamanan dan efikasi pengobatan
Penggolongan Obat

Permenkes - Obat Bebas


RI no 949/ - Obat Bebas Terbatas
Menkes/Per/ - Obat Keras
VI/2000 - Obat Wajib Apotek
- Obat Psikotropika dan
Narkotika
PREKURSOR??
• Pengertian?
• Permenkes?
• SP?
• Contoh prekusor yang diawasi atau yang
dilaporkan?
Obat Bebas
• Obat yang dapat dibeli bebas tanpa resep
dokter.
• Pada kemasan obat ditandai dengan
penandaan lingkaran warna hijau, garis tepi
warna hitam.
• Obat bebas dapat dijual bebas di warung
kelontong, toko obat berizin, supermarket
serta apotek.
• Contoh ??
Obat Bebas Terbatas
• Obat yang dapat dibeli bebas tanpa resep
dokter dengan dosis tertentu atau jumlah
tertentu.
• Di kemasan obat ditandai dengan lingkaran
biru garis tepi warna hitam.
• Pada kemasan obat ini biasanya disertai
dengan adanya tanda peringatan yang ditulis
dalam kotak
Obat Keras
• obat berbahaya yang hanya dapat dibeli
dengan resep dokter,
• Obat ini ditandai dengan lingkaran warna
merah dengan Tulisan K di dalamnya dan garis
tepi warna hitam.
• Contoh ??
Obat Wajib Apotek (OWA)
Obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker di
apotek kepada pasien tanpa resep dokter. Tujuan :
1. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah
kesehatan
2. Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat,
aman dan rasional
3. Meningkatkan peran Apoteker di Apotek dalam
pelayanan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi)
serta pelayanan obat kepada masyarakat

SK Menkes No 347/MenKes/SK/VII/1990
Narkotika

zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan


tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
UU Nomor 35 tahun 2009
Golongan I
Hanya dapat digunakan untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan & tidak digunakan
dalam terapi, mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan
Golongan II
berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir & dapat digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan,
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
• Golongan III
berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan / atau tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan, potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan
Psikotropika
zat atau obat baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku.

• UU Nomor 5 tahun 1997


Penggolongan psikotropika
• Golongan I :
Adalah psikotropika yang hanya dapat
digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi amat kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
• Golongan II :
Adalah psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi
dan/atau ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
• Golongan IV :
Adalah psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan sangat luas digunakan dalam
terapi dan / atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindroma ketergantunagn.
• Golongan III :
Adalah psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan/atau ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
Bentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan Obat
1. Sediaan Padat
2. Sediaan Setengah Padat
3. Sediaan Cair
4. Sediaan Gas
1. Sediaan Padat
1. Serbuk
ialah campuran kering bahan obat atau zat
kimia yg dihaluskan ditujukan utk obat dalam
atau luar. Pulveres adl serbuk yg masing2
dibungkus dg pengemas yg cocok sekali minum.
Pulvis ??
2. Tablet
• adalah sediaan padat mengandung bahan
obat dg atau tanpa bahan tambahan.
• Bahan tambahan berfungsi sbg pengisi,
pengembang, pengikat, pelicin atau fungsi lain
yg cocok.
• Berat tablet antara 50mg-2g, umunya sekitar
200mg-800mg
Ragam tablet

a.Tablet salut
adalah tablet yang disalut dengan satu atau
lebih lapisan dari campuran berbagai zat seperti
damar sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak
larut dan tidak aktif, gula, zat pewarna yang
diperbolehkan oleh peraturan, dan kadang-
kadang penambah rasa serta zat aktif.
Jenis Tablet Salut
1. Tablet bersalut gula (dragee) tujuannya
untuk menutupi rasa, warna, dan bau obat.

2. Tablet salut selaput (film coat)


Ialah tablet yang dilapisi lapisan selaput tipis
dengan zat penyalut yang dikenakan atau
disemprotkan pada tablet.
3. Tablet salut enteric
Adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut
yang relatif tidak larut dalam asam lambung,
tetapi larut dalam usus halus.
b. Tablet effervescent
adalah sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan
gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia dalam
larutan. Gas yang dihasilkan umumnya adalah
karbondioksida (CO2). Tablet effervescent terdiri
dari campuran antara natrium bikarbonat dengan
asam sitrat atau asam tartrat yang apabila
dicelupkan ke dalam air maka akan berbuih atau
membentuk gas CO2.
c. Tablet sublingual
adalah tablet yang digunakan dengan cara
diletakkan di bawah lidah sehingga zat aktif
diserap secara langsung melalui mukosa mulut.
d. Tablet bukal adalah tablet yang digunakan
dengan cara meletakkan tablet diantara pipi dan
gusi sehingga zat aktif diserap secara langsung
melalui mukosa mulut.
e. Tablet lepas lambat
adalah sediaan tablet yang dirancang untuk
memberikan aktivitas terapetik diperlama
dengan cara pelepasan obat secara
terusmenerus selama periode tertentu dalam
sekali pemberian
f. Tablet lozenges
adalah sediaan padat yang mengandung satu
atau lebih zat aktif, umumnya dengan bahan
dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat
tablet melarut atau hancur perlahan-lahan
dalam mulut
g. Tablet kunyah
adalah tablet yang dimaksudkan untuk dikunyah,
memberi residu dengan rasa enak dalam rongga
mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa
pahit atau tidak enak.
3. Kapsul
adalah sediaan padat yg terdiri dari obat dalam
cangkang keras atau lunak yg dapat larut.
Cangkang kapsul terbuat dari gelatin, pati, atau
bahan lain yang cocok.
4. Suppositoria
adalah sediaan padat dalam berbagai bobot
dan bentuk yg diberikan melalui rektal, vagina,
atau uretra. Sediaan ini dapat meleleh,
melunak, atau melarut pada suhu tubuh.
5. Pil
adalah suatu sediaan berupa massa bulat,
mengandung satu atau lebih bahan obat.
BERDASARKAN BERATNYA, DIBAGI MENJADI :
• Pil (bobot 60-300mg, bobot ideal 100- 150mg
, rata-rata 120 mg).
• Boli (pil yang beratnya >300mg).
• Granula (1/3 – 1 grain; 1grain = 64,8mg).
• parvul (< 1/3grain).
Sediaan Setengah Padat
1. Salep
adalah sediaan setengah padat berupa massa
lunak yang mudah dioleskan dan digunakan
untuk pemakaian luar.
2. Krim adalah sediaan setengah padat berupa
emulsi yang mengandung air (>60%), mudah
diserap kulit, suatu tipe yang dapat dicuci
dengan air.
3. Pasta
Pasta merupakan salep padat, kaku, keras, dan
tidak meleleh pada suhu badan maka digunakan
sebagai penutup atau pelindung.
Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan
obat yang berbentuk serbuk (>50%) dengan
vaselin atau paraffin cair atau dengan bahan
dasar tidak berlemak (gliserol, mucilago, atau
sabun).
4. Gel
Merupakan sediaan semipadat yang jernih,
tembus cahaya dan mengandung zat aktif,
merupakan dispersi koloid mempunyai kekuatan
yang disebabkan oleh jaringan yang saling
berikatan pada fase terdispersi
Sediaan Cair
1. Sirup
adalah sediaan berupa larutan yg mengandung
sukrosa (64-65%)
2. Eliksir
adalah sediaan cair yg jernih, manis,
merupakan larutan hidroalkoholik, terutama
untuk pemakaian oral, biasanya beraroma.
3. Guttea (obat tetes)
merupakan sediaan cair berupa larutan, emulsi,
atau suspensi, digunakan baik untuk obat luar
maupun obat dalam.
4. Injeksi
merupakan sediaan steril dan bebas pirogen yg
berupa larutan, emulsi, suspensi, maupun
serbuk yg dilarutkan atau disuspensikan terlebih
dahulu sebelum digunakan.
5. Emulsi
Merupakan sediaan yg mengandung bahan obat
cair yg tidak saling campur, distabilkan dengan
emulgator yg sesuai.
6. Infusa
Adalah sediaan cair yg dibuat dari simplisia
nabati menggunakan air panas (T:90°C) selama
15 menit.
Dll.
Sediaan Gas
adalah sediaan yang dikemas dibawah tekanan,
mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas
pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Sediaan ini digunakan untuk pemakaiaan topical
pada kulit dan juga pemakaiaan local pada
hidung (aerosol nasal), mulut (aerosol lingual)
atau paruparu (aerosol inhalasi) ukuran partikel
untuk aerosol inhalasi harus lebih kecil dari 10
mm, sering disebut juga “ inhaler dosis turukur
“.
Cara Pemberian Obat
• Peroral
• Intramuskular
Sistemik • Intravena
• Intra arteri

• Topikal
• Intraokular
Lokal • Intranasal
Efek Sistemik
intravaskular ekstravaskular

• Intra vena • Peroral


• Intra arteri • Oromucusal
• Intra cardial • Intra muskular
• Intra kutan
• Rectal
• Intra peritoneal
• Intra pleural
Prinsip-prinsip Teurapetik
safety and Efficacy
Tujuan
• Safety
• Efficacy
• Tetap dalam rentang terapetik
Kurva Theurapetic range

MTC

MEC
Faktor-faktor yang mempengaruhi
efek terapetik
• obat
a. Bentuk sediaan
b. dosis obat
c. cara pemberian
d. waktu pemakaian
f. cara penyimpanan
Lanjutan..
2. Pasien
a. umur
b. keadaan penderita
c. jenis kelamin
d. genetik
e. dsb
TUGAS YA…
1. Carilah contoh masing-masing dua obat
bebas terbatas yang bertanda peringatan
nomor 1-6 ( disertai gambar )
2. Pilihlah 3 cara pemberian obat dan sebutkan
keuntungan dan kerugiannya

Anda mungkin juga menyukai