Anda di halaman 1dari 28

Bentuk sediaan dan

Peralatan farmasetika
Tim Dosen Farmasetika Dasar
Capaian Pembelajaran
CPL
• Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

• Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri

• Mampu melakukan praktik kefarmasian disupervisi oleh apoteker secara bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan dan kode etik yang berlaku

• Mampu mengelola praktik kefarmasian secara mandiri disupervisi apoteker, memimpin dan mengelola pekerjaan kelompok serta bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja
kelompok
• Menguasai teori, metode, aplikasi ilmu, dan teknologi farmasi (farmasetika, kimia farmasi, farmakognosi, farmakologi) konsep dan aplikasi ilmu biomedik (biologi, anatomi
manusia, mikrobiologi, fisiologi, patofisiologi, etik biomedik, biostatistik), konsep farmakoterapi, pharmaceutical care, pharmacy practice serta prinsip pharmaceutical calculation,
epidemiologi, pengobatan berbasis bukti dan farmakoekonomi.
CPMK
• Mampu melakukan pelayanan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai prosedur
• Mampu menyiapkan sediaan farmasi yang aman, efektif, stabil dan bermutu berdasarkan permintaan resep
SUB-CPMK
• Mampu menyebuttkan peralatan farmasetika dan macam bentuk sediaan farmasi
Indikator Capaian

Kesesuaian dalam menjawab jenis-jenis peralatan


farmasetika

Kemampuan dalam menyebutkan bentuk sediaan


farmasi
Bentuk Sediaan
Cara yang aman dan baik untuk menggunakan obat dalam dosis yang tepat

• melindungi obat dari pengaruh luar seperti udara, kelembaban


dan cahaya
• melindungi obat dari kerusakan akibat pengaruh asam lambung
Tujuan Pembuatan setelah pemberian oral (tablet salut)
Bentuk Sediaan • menutupi rasa pahit, asin atau tidak mengenakkan dari obat
• menyiapkan bentuk sediaan yang membuat obat lebih stabil
• mencapai kerja obat yang lebih optimal  cara pemberian dan
rute pemberian obat
Penggunaan Bentuk
Pembagian Bentuk Sediaan
Sediaan
Sediaan Cair Rute oral

Sediaan Padat Rute topikal

Sediaan Semi Padat Rute Parenteral

Sediaan dengan pemakaian khusus


Sediaan cair

Larutan Suspensi Emulsi


• sediaan cair yang mengandung satu atau lebih • sediaan cair yang mengandung partikel padat • sistem dua fase, yang salah satu cairannya
zat kimia yang terlarut, misal: terdispersi secara tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk
molekuler dalam pelarut yang sesuai atau tetesan kecil
campuran pelarut yang saling bercampur

Obat tetes mata Obat tetes hidung Obat injeksi


• larutan steril, bebas partikel asing, merupakan • obat tetes berbentuk larutan, suspensi, atau • sediaan yang ditujukan untuk penyuntikan
sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian emulsi yang digunakan untuk hidung dengan melewati kulit atau batas jaringan eksternal lain
rupa hingga sesuai digunakan pada mata cara meneteskan obat kedalam rongga hidung,
dapat mengandung zat pensuspensi,
pendapar dan pengawet.
Sediaan Semi Padat

• sediaan setengah padat • bentuk sediaan • sistem semipadat terdiri • sediaan semipadat yang • garam natrium dan
ditujukan untuk setengah padat dari suspensi yang mengandung satu atau kalium dari asam lemak
pemakaian topikal pada mengandung satu atau dibuat dari partikel lebih bahan obat yang berasal dari
kulit atau selaput lebih bahan obat anorganik yang kecil berbentuk padat yang minyak nabati atau
lendir. terlarut atau terdispersi atau molekul organik ditujukan untuk lemak hewani.
dalam bahan dasar yang besar, terpenetrasi pemakaian topikal
yang sesuai oleh suatu cairan.
Sapo
Salep Krim Gel Pasta
(Sabun)
Sediaan padat
Kapsul Tablet
• sediaan padat yang terdiri dari obat dalam • sediaan padat mengandung bahan obat
cangkang keras atau lunak yang dapat larut. dengan atau tanpa bahan pengisi yang dibuat
dengan cara dicetak atau dikempa

Pil Kaplet
• sediaan obat yang memiliki bentuk bundar
dengan ukuran yang relatif kecil  • Tablet berbentuk kapsul

Lozenges (tablet hisap)


Serbuk
• sediaan padat mengandung satu atau lebih bahan obat,
• campuran kering bahan obat atau zat umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat
membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut
kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk • Pastiles: Tablet hisap yang dibuat dengan cara tuang (dengan
pemakaian oral atau untuk pemakaian bahan dasar gelatin dan atau sukrosa yang dilelehkan atau
sorbitol)
luar • Troches: Tablet hisap yang dibuat dengan cara kempa
Bentuk sediaan khusus
• sediaan dengan massa padat steril • sediaan yang dikemas di bawah • sediaan padat dalam berbagai bobot
berukuran kecil, berisi obat dengan tekanan, mengandung zat aktif dan bentuk, yang diberikan melalui
kemurnian tinggi (dengan atau tanpa terapetik yang dilepas pada saat sistem rektal, vagina atau uretra. Umumnya
eksipien), dibuat dengan cara katup yang sesuai ditekan meleleh, melunak atau melarut pada
pengempaan atau pencetakan. • Sediaan ini digunakan untuk suhu tubuh.
• Implan atau pelet dimaksudkan untuk pemakaian topikal pada kulit dan juga
ditanam di dalam tubuh (biasanya pemakaian lokal pada hidung (aerosol
secara subkutan) dengan tujuan untuk nasal), mulut (aerosol lingual) atau
memperoleh pelepasan obat secara paru-paru (aerosol inhalasi).
berkesinambungan dalam jangka
waktu lama.

Supositori
Implan Aerosol
a
Faktor yang menentukan pemilihan bentuk
sediaan obat dalam penulisan resep
Sifat – sifat kimia bahan obat  preformulasi
• Bahan obat yang higroskopis,
• Bahan obat tidak larut air
• Bahan obat yang rusak oleh asam lambung
Hubungan aktivitas/struktur kimia obat
• distribusi obat dalam tubuh dan proses interaksi O-R (obat-reseptor) dipengaruhi oleh sifat fisika kimianya sehingga dapat mempengaruhi aktivitas
biologis obat.
Biofarmasetika dan farmakokinetika bahan obat
• Obat yang mengalami “first pass effect” pada hati kurang efektif bila diberikan dalam salah satu bentuk sediaan oral karena mengurangi
bioavaibilitas obat.
Bentuk sediaan yang paling stabil

Obat untuk efek sistemik, sedapat mungkin diberikan peroral.


Faktor – faktor penderita yang menentukan pemilihan bentuk
sediaan obat

Umur penderita Lokasi / bagian tubuh dimana obat harus bekerja


• Anak balita • Efek lokal,
• Dewasa • Penyerapan atau penetrasi obat melalui kulit, dapat
• Geriatri, dalam hal kesulitan diberikan bentuk injeksi, krim, salep, liniment
dengan vehikulum tertentu
• Efek sistemik,dapat diberikan bentuk injeksi atau
sediaan peroral atau rektal\

Kecepatan atau lamanya kerja obat yang Keadaan umum penderita


dikehendaki • Penderita tidak sadar
• Obat bentuk injeksi lebih cepat diabsorbsi daripada • Penderita tidak dapat menelan
bentuk sediaan per oral atau per rektal
• Obat yang “sustained release” bekerja lebih lama
daripada bentuk biasa

Bentuk teurapetik obat yang optimal dan efek Bentuk sediaan yang paling cocok dengan
samping yang minimal bagi penderita penderita
PERALATAN
FARMASETIKA
Timbangan / neraca obat

13
Neraca/Timbangan Obat
Jenis :
1. Timbangan gram kasar; daya beban 250-1000 g, kepekaan 200 mg.
2. Timbangan gram halus; daya beban 100-200 gram, kepekaan 50 mg.
3. Timbangan milligram; daya beban 10-50 gram, kepekaan 5 mg
Daya beban adalah bobot maks yg boleh ditimbang
Kepekaan adalah tambahan bobot maks yg diperlukan pada salah satu pinggan
timbangan, setelah keduanya diisi muatan maks, menyebabkan ayunan
jarum timbangan tidak kurang 2 mm tiap dm panjang jarum.
Neraca/Timbangan Obat
Ketelitian neraca : setelah diisi bhn & dibuat setimbang, lalu bahan kita
tukar tempatnya, dlm keadaan yg demikian jarum timbangan yg
panjangnya 1 dm menyimpang maks 0,5 mm dari kedudukan semula.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang

Sebelum timbangan obat dipakai, periksa dulu apakah letaknya sudah tepat, dengan cara:
• Meja timbangan harus datar, dilihat dari waterpass/batu duga. Cara: dengan mengatur skrup di kiri kanan
meja timbangan.
• Lengan timbangan harus datar. Cara : lihat jarum timbangan yang letaknya tepat ditengah skala.
• Piring timbangan beratnya harus seimbang. Cara: dengan mengatur skrup lawan.
Timbangan mg digunakan untuk menimbang bahan obat yang beratnya kurang dari 1 gram.
Waktu akan menimbang, di atas kedua pinggan timbangan selalu diletakkan kertas (perkamen) sebagai alas.
Anak timbangan terletak sebelah kiri dan bahan obat yang ditimbang terletak sebelah kanan.
Bahan-bahan yg berbentuk kristal dan higroskopis ditimbang di atas arloji. Mis : fenol kristal, calcii bromidum,dll
Bahan-bahan lembek/semi padat, ditimbang di atas perkamen, mis: vaselin, adeps.
Bahan-bahan cair : ditimbang di atas cawan penguap atau erlenmeyer, mis: tingtur, ekstrak cair.
Bahan-bahan yang mudah menguap, ditimbang di dalam tempat tertutup. Mis: amoniak, asam asetat, hcl pekat dll.
Bahan-bahan yg mudah rusak oleh zat organik, ditimbang di atas gelas arloji dengan menggunakan sendok porselen, mis: K permanganat, iodium, argenti nitras dll.
Bahan-bahan yg mempunyai bau keras, ditimbang di atas gelas arloji dengan menggunakan sendok porselen. Mis: camphora, menthol, thymol, naphtol dll.
Ekstrak kental (spissum), ditimbang di atas kertas perkamen yang telah dioleskan parrafin cair. Mis: eks belladonae, ichthyolum dll.
Pengenceran, dilakukan jika menimbang bahan obat dalam jumlah kecil (kurang dari 50 mg), dengan cara diencerkan menggunakan zat tambahan yang cocok.
• Bobot bahan obat yang dapat ditimbang, tergantung dari kepekaan timbangan 1:10 , 1:100 , 1:1000 dan seterusnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kesalahan dalam
perhitungan. Jika pengenceran 1:10 itu artinya adalah perbandingan bahan obat yang akan ditimbang dengan bahan pengencer 1:10
Timbangan analitik
Lumpang & alu
Cawan uap
Kaca arloji
Gelas ukur
Beaker glass
Batang pengaduk
Corong
Pengayak
Kompor listrik
Water bath
Sekian…
ADA PERTAnyaan…??

9/5/23 28

Anda mungkin juga menyukai