Anda di halaman 1dari 32

BOTANI FARMASI

Fotosintesis

Sejarah penelitian yang dilakukan pada fotosintesis


dimulai pada abad ke-17 bersama Jan Baptist van
Helmont. Dia menolak gagasan kuno bahwa tanaman
mengambil sebagian besar biomassa dari tanah. Sebagai
buktinya, ia melakukan eksperimen pada pohon willow.
Dia mulai dengan pohon willow 2,27 kg. Lebih dari 5
tahun, itu tumbuh menjadi 67,7 kg. Namun, berat tanah
hanya berkurang 57 gram. Van Helmont sampai pada
kesimpulan bahwa tanaman harus mengambil sebagian
besar bobotnya dari air. Dia blm mengetahui tentang gas.
Botani farmasi
Fotosintesis

Joseph Priestley menjalankan serangkaian percobaan


pada tahun 1772. Dia menguji tikus, lilin, dan
setangkai mint di bawah toples tertutup rapat (tidak
ada udara yang bisa masuk atau keluar). Dia pertama
kali mengamati bahwa tikus dan lilin berperilaku
sangat mirip ketika tertutup, karena mereka berdua
"menghabiskan" udara. Namun, ketika tanaman
ditempatkan dengan lilin atau mouse, tanaman
"menghasilkan kembali" udara untuk keduanya.
Botani farmasi
Fotosintesis

Gagasan lebih lanjut muncul pada akhir 1700-an.


Jan Ingenhousz dan Jean Senebier menemukan
bahwa udara hanya dihasilkan kembali pada siang
hari dan bahwa CO2 diubah oleh tanaman. Antoin-
Laurent Lavoiser menemukan bahwa "udara yang
dihasilkan kembali" adalah gas, oksigen yang
terpisah.

Botani farmasi
Fotosintesis
Tapi apakah "pembuat" oksigen itu? Ada banyak pigmen pada
tanaman, dan semuanya menerima dan mencerminkan
beberapa warna pelangi. Untuk mengidentifikasi warna
cahaya, Thomas Engelmann menjalankan percobaan
menggunakan prisma kristal. Dia menemukan bahwa alga
Spirogyra menghasilkan oksigen sebagian besar di bagian
spektrum biru dan merah. Ini merupakan penemuan besar.
Ini memberi tahu bahwa pigmen fotosintesis harus menerima
sinar biru dan merah, dan kemudian memberikan warna
hijau. Klorofil biru-hijau paling cocok untuk deskripsi ini.

Botani farmasi
Fotosintesis

Fakta penting lainnya ditemukan oleh Frederick


Blackman pada tahun 1905. Ia menemukan bahwa
jika intensitas cahaya rendah, peningkatan suhu
sebenarnya memiliki pengaruh yang sangat kecil
pada laju fotosintesis. Namun, kebalikannya tidak
sepenuhnya benar, dan cahaya mampu
mengintensifkan fotosintesis bahkan ketika dingin.

Botani farmasi
Fotosintesis

Botani farmasi
Fotosintesis

Botani farmasi
Fotosintesis

Botani farmasi
Fotosintesis

Karena molekul air dihabiskan pada tahap cahaya


untuk membuat oksigen dan pada saat yang sama
terjadi akumulasi, salah satu "persamaan" terbaik
yang menggambarkan fotosintesis secara
keseluruhan adalah
CO2 + H2O + light carbohydrates + H2O + O2

Botani farmasi
Fotosintesis

Botani farmasi
Fotosintesis
Ini tidak dapat terjadi jika cahaya dan suhu merupakan faktor
yang benar-benar independen. Jika suhu dan cahaya adalah
komponen rantai, cahaya adalah yang pertama
("pengapian") dan suhu adalah yang kedua. Ini pada akhirnya
menunjukkan bahwa fotosintesis memiliki dua tahap. Yang
pertama adalah tahap cahaya. Tahap ini berkaitan dengan
intensitas cahaya. Tahap kedua adalah tahap enzimatik
(cahaya-independen) yang lebih berhubungan dengan suhu.
Reaksi cahaya tergantung pada jumlah cahaya dan air; untuk
menghasilkan oksigen dan energi dalam bentuk ATP.

Botani farmasi
Fotosintesis

Reaksi enzimatik tergantung pada karbon dioksida


dan air; untuk mengambil energi dari reaksi ringan
dan menghasilkan karbohidrat. Kadang-kadang,
tahap enzimatik disebut "gelap" tetapi itu tidak
benar karena dalam kegelapan, tanaman akan
kehabisan ATP tahap cahaya segera. Hanya
beberapa proses terkait C4 yang dapat berjalan di
malam hari.

Botani farmasi
Tumbuh-Tumbuhan dan
Botani

OKSIGEN

TUMBUH-TUMBUHAN MAKANAN

MEDICINE

Botani farmasi
Tumbuh-Tumbuhan dan
Botani
Tumbuh-tumbuhan dipahami memiliki beberapa
tungkatan organisasi yaitu: (dari atas ke bawah)
ekosistem (taxa), populasi, organisme, organ,
jaringan, sel, organella dan molekul.

Botani farmasi
Tumbuh-Tumbuhan dan
Botani

Botani farmasi
Taksonomi

Taksonomi, sistematika dan klasifikasi tumbuhan


memiliki terminologi yang sama, merupakan
tentang keanekaragaman yang luar biasa dari
organisme yang hidup, ada lebih dari 2 juta spesies.
Taksonomi berdasarkan Filogenetik lebih disukai
dalam pengklasifikasian tumbuhan, filogenetik lebih
menekankan tentang sejarah evolusi dari kelompok
taksonomi (taxa).

Botani farmasi
Taksonomi

Organisasi Taksonomi ini adalah hirarki, para ahli


botani menerima tujuh tingkatan taksonomi yaitu:
yang tertinggi adalah kingdom, kemudian filum,
kelas, ordo, famili, genus dan terakhir spesies.
Tingkatan yang tertinggi Kingdom, lebih mudah
dipahami dengan piramida kehidupan gambar 1.4),
piramida ini membagi empat tingkatan-kingdom,
yang paling bawah adalah Monera, terdiri dari
prokariota (bakteri dan archaea).
Botani farmasi
Taksonomi

Botani farmasi
Taksonomi

Monera memiiki sel yang paling sederhana, tidak


memiliki nukleus (inti sel). Tingkat selanjutnya
adalah Protista, kelompok ini merupakan eukariota
(memiliki nukleus) tanpa jaringan (tissue),
contohnya adalah alga dan fungi. Tingkat yang
paling tinggi adalah dua kelompok yaitu: Vegetabilia
dan Animalia. Keduanya memiliki jaringan.

Botani farmasi
Taksonomi

Pada tujuh tingkatan taksonomi ada tambahan


tingkatan yang disebutkan di bawah taksonomi
tumbuhan yang disebut tingkatan intermediate
seperti subfamilia, subkelas atau superorder, ketika
struktur taksonomi tumbuhan terlalu “complicated”.
Hal ini sering terjadi ketika satu spesies memiliki
beberapa ras geografis tanpa adanya batasan
(perbedaan) yang jelas diantara mereka, contohnya
jelatang Urtica dioica.
Botani farmasi
Taksonomi

Di Amerika Utara tumbuhan jelatang memiliki daun


yang lebih kecil dan kurang menyengat
dibandingkan dengan yang tumbuh di Eurasia.
Tumbuhan ini diperkenalkan dua subspesies yaitu
Urticaria dioica subsp dioica (eurasian) dan
Urticaria dioica subsp gracilis (Amerika Utara)

Botani farmasi
Taksonomi

Urticaria dioica subsp dioica (eurasian)

Botani farmasi
Tata Nama Spesies
Tumbuhan
• Nama spesies adalah binomial atau binomial
nomenklatur yang terdiri atas nama genus dan spesies.
• Tata nama binomial merupakan aturan penamaan baku
bagi semua mahluk hidup (organisme)
• Nama yang digunakan adalah nama baku yang diberikan
dalam bahasa latin.
• Aturan ini pada awalnya diterapkan utk fungi, tumbuhan
dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus) namun
kemudian diterapkan juga untuk bakteri.

Botani farmasi
Tata Nama Spesies
Tumbuhan
• Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah “nama
ilmiah” (scientific name).
• Carolus Linnaeus memilih penggunaan bahasa latin untuk
penamaan karena bahasa latin tidak mengalami
perubahan.
• Penamaan organisme saat ini diatur dalam peraturan
internasional bagi tata nama botani (ICBN=International
Code of Botanical Nomenclature) bagi tumbuhan,
beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil
tumbuhan.
Botani farmasi
Tata Nama Spesies
Tumbuhan
• Peraturan internasional bagi tata nama
Zoologi(ICZN=International Commission on
Zoological Nomenclature) bagi hewan dan fosil
hewan.
• Peraturan internasional bagi tata nama prokariota
(ICNP=International Code of Nomenclature of
Prokaryotes)

Botani farmasi
Aturan Penulisan
• Aturan penulisan dalam tata nama binomial
menempatkan nama epitet genus di awal dan nama epitet
spesies mengikutinya.
• Nama genus diawali dengan huruf kapital dan nama
spesies diawali dengan huruf biasa.
• Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang
menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya
menggunakan huruf kapital, misalnya pada judul suatu
naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi
huruf kapital semua) kecuali untuk hal beikut:
Botani farmasi
Aturan Penulisan
• Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan
huruf miring (italic) dan sebaliknya.
• Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah ditulis dengan memberi garis
yang terpisah untuk nama genus dan spesiesnya.
• Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari
autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan
huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika
suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku
sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine
max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula
dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung
(parentesis).
Botani farmasi
Aturan Penulisan

• Jahe (Zingiber officinale)


• Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth.)
• Mengkudu (Morinda citrifolia)
• Pegagan (Centella asiatica)
• Sambiloto (Andrographis paniculata)
• Temulawak (Curcuma zanthorrhiza)

Botani farmasi
Aturan Penulisan
• Pada penulisan teks yang menyertakan nama
umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan
diletakkan dalam tanda kurung.
• Contoh pada suatu judul: "Pengujian Daya Tahan Kedelai
(Glycine max Merr.) Terhadap Beberapa Tingkat
Salinitas". (Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari
autoritas (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil
karyanya diakui untuk menggambarkan Glycine max.
Nama Glycine max diberikan dalam judul karena ada
spesies lain, Glycine soja, yang juga disebut kedelai.)
Botani farmasi
Aturan Penulisan
• Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali.
Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama
genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh:
Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan
Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di
Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R.
patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
• Sebutan E. coli atau T. rex berasal dari konvensi ini. Singkatan "sp."
(zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak
dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan
botani) merupakan bentuk jamak. Contoh: Canis sp., berarti satu jenis
dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.
Botani farmasi
Aturan Penulisan

• Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya


adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang
menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi.
Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk
jamaknya "sspp." atau "subspp."

Botani farmasi

Anda mungkin juga menyukai