Fotosintesis
Botani farmasi
Fotosintesis
Tapi apakah "pembuat" oksigen itu? Ada banyak pigmen pada
tanaman, dan semuanya menerima dan mencerminkan
beberapa warna pelangi. Untuk mengidentifikasi warna
cahaya, Thomas Engelmann menjalankan percobaan
menggunakan prisma kristal. Dia menemukan bahwa alga
Spirogyra menghasilkan oksigen sebagian besar di bagian
spektrum biru dan merah. Ini merupakan penemuan besar.
Ini memberi tahu bahwa pigmen fotosintesis harus menerima
sinar biru dan merah, dan kemudian memberikan warna
hijau. Klorofil biru-hijau paling cocok untuk deskripsi ini.
Botani farmasi
Fotosintesis
Botani farmasi
Fotosintesis
Botani farmasi
Fotosintesis
Botani farmasi
Fotosintesis
Botani farmasi
Fotosintesis
Botani farmasi
Fotosintesis
Botani farmasi
Fotosintesis
Ini tidak dapat terjadi jika cahaya dan suhu merupakan faktor
yang benar-benar independen. Jika suhu dan cahaya adalah
komponen rantai, cahaya adalah yang pertama
("pengapian") dan suhu adalah yang kedua. Ini pada akhirnya
menunjukkan bahwa fotosintesis memiliki dua tahap. Yang
pertama adalah tahap cahaya. Tahap ini berkaitan dengan
intensitas cahaya. Tahap kedua adalah tahap enzimatik
(cahaya-independen) yang lebih berhubungan dengan suhu.
Reaksi cahaya tergantung pada jumlah cahaya dan air; untuk
menghasilkan oksigen dan energi dalam bentuk ATP.
Botani farmasi
Fotosintesis
Botani farmasi
Tumbuh-Tumbuhan dan
Botani
OKSIGEN
TUMBUH-TUMBUHAN MAKANAN
MEDICINE
Botani farmasi
Tumbuh-Tumbuhan dan
Botani
Tumbuh-tumbuhan dipahami memiliki beberapa
tungkatan organisasi yaitu: (dari atas ke bawah)
ekosistem (taxa), populasi, organisme, organ,
jaringan, sel, organella dan molekul.
Botani farmasi
Tumbuh-Tumbuhan dan
Botani
Botani farmasi
Taksonomi
Botani farmasi
Taksonomi
Botani farmasi
Taksonomi
Botani farmasi
Taksonomi
Botani farmasi
Taksonomi
Botani farmasi
Tata Nama Spesies
Tumbuhan
• Nama spesies adalah binomial atau binomial
nomenklatur yang terdiri atas nama genus dan spesies.
• Tata nama binomial merupakan aturan penamaan baku
bagi semua mahluk hidup (organisme)
• Nama yang digunakan adalah nama baku yang diberikan
dalam bahasa latin.
• Aturan ini pada awalnya diterapkan utk fungi, tumbuhan
dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus) namun
kemudian diterapkan juga untuk bakteri.
Botani farmasi
Tata Nama Spesies
Tumbuhan
• Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah “nama
ilmiah” (scientific name).
• Carolus Linnaeus memilih penggunaan bahasa latin untuk
penamaan karena bahasa latin tidak mengalami
perubahan.
• Penamaan organisme saat ini diatur dalam peraturan
internasional bagi tata nama botani (ICBN=International
Code of Botanical Nomenclature) bagi tumbuhan,
beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil
tumbuhan.
Botani farmasi
Tata Nama Spesies
Tumbuhan
• Peraturan internasional bagi tata nama
Zoologi(ICZN=International Commission on
Zoological Nomenclature) bagi hewan dan fosil
hewan.
• Peraturan internasional bagi tata nama prokariota
(ICNP=International Code of Nomenclature of
Prokaryotes)
Botani farmasi
Aturan Penulisan
• Aturan penulisan dalam tata nama binomial
menempatkan nama epitet genus di awal dan nama epitet
spesies mengikutinya.
• Nama genus diawali dengan huruf kapital dan nama
spesies diawali dengan huruf biasa.
• Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang
menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya
menggunakan huruf kapital, misalnya pada judul suatu
naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi
huruf kapital semua) kecuali untuk hal beikut:
Botani farmasi
Aturan Penulisan
• Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan
huruf miring (italic) dan sebaliknya.
• Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah ditulis dengan memberi garis
yang terpisah untuk nama genus dan spesiesnya.
• Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari
autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan
huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika
suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku
sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine
max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula
dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung
(parentesis).
Botani farmasi
Aturan Penulisan
Botani farmasi
Aturan Penulisan
• Pada penulisan teks yang menyertakan nama
umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan
diletakkan dalam tanda kurung.
• Contoh pada suatu judul: "Pengujian Daya Tahan Kedelai
(Glycine max Merr.) Terhadap Beberapa Tingkat
Salinitas". (Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari
autoritas (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil
karyanya diakui untuk menggambarkan Glycine max.
Nama Glycine max diberikan dalam judul karena ada
spesies lain, Glycine soja, yang juga disebut kedelai.)
Botani farmasi
Aturan Penulisan
• Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali.
Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama
genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh:
Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan
Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di
Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R.
patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
• Sebutan E. coli atau T. rex berasal dari konvensi ini. Singkatan "sp."
(zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak
dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan
botani) merupakan bentuk jamak. Contoh: Canis sp., berarti satu jenis
dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.
Botani farmasi
Aturan Penulisan
Botani farmasi