Anda di halaman 1dari 12

KLASIFIKASI BAKTERI

1. Pendahuluan
Klasifikasi bakteri adalah proses membedakan jenis bakteri dari
satu sama lain dan mengelompokkan mereka sesuai dengan karakterisitik
yang dimiliki bersama. Klasifikasi tersebut dilakukan dalam kerangka
sistem taksonomi biologi yang diterima secara internasional atau ilmu
klasifikasi organisme. Beberapa hal yang diperhitungkan selama
klasifikasi bakteri, antara lain terutama RNA sekuen, tapi termasuk
bentuk, biokimia, dan karakteristik membran eksternal (kusnadi,2003)
Klasifikasi bakteri dilakukan berdasarkan identifikasi terhadap
persamaan dan perbedaan ciri sel tubuh, yang menunjukkan adanya
hubungan filogenetik atau evolusioner. Bakteri diklasifikasikan menjadi
dua kelompok besar (kingdom), yaitu Arhaebacteria dan Eubacteria
(Anonim,2008)
Archaebacteria

adalah

bakteri

yang

dinding

selnya

tidak

mengandung peptidoglikan. Archaebacteria memiliki RNA dan protein


penyusun ribosom yang sangat berbeda dengan bakteri pada umumnya,
dan lebih mirip dengan RNA dan protein yang terdapat pada sel eukaroit.
Sebagaian besar Archaebacteria hidup pada habitat yang ekstrem,
misalnya dimata air panas, air laut yang terlalu asin, kawah, lumpur, dan
gambut. Berdasarkan habitatnya yang ekstrem, Archaebacteria dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu bakteri metanogen, bakteri halofil, dan
bakteri termofil(Tjirosoepomo,2003)
Eubacteria adalah bakteri yang mengandung peptidoglikan.
Eubacteria meliputi sebagaian besar jenis bakteri yang dapat hidup
dimanapun (kosmopolit) baik

yang secara saproba, parasit, maupun

simbiosis mutualisme. Terdapat ribuan spesies Eubacteria yang sudah


diketahui. Eubacteria dapat diklasifikasikan berdasarkan perbandingan
signature sequence (urutan basa khas) pada ribosom. Berdasarkan
perbedaan urutan basa khas pada RNA ribosom tersebut, Eubacteria

dibagi menjadi lima kelompok utama, yaitu Proteobacteria, bakteri gram,


Cyanobacteria, Spirochaeta, dan Chlamydia (Anonim,2008)
2. Proses Klasifikasi
Pada biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang
berjudul Systema Naturae (Sistem alam) yang diterbitkan tahun 1758
sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Menurut Anonim,2002 ada 3 tahap
yang dilakukan untuk mengklasifikasi makhluk hidup :
1. Pencandraan atau identifikasi, pencandraan

adalah

proses

mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri makhluk hidup yang


akan diklasifikasi.
2. Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan makhluk hidup
kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki
ciri-ciri serupa. Makhluk hidup serupa dikelompokkan dalam unitunit yang disebut Takson.
3. Pemberian nama takson selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi
nama untuk memudahkan dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok
makhluk hidup.
3. Tingkatan Takson
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi
suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian
dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada
akhirnya terbentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan hanya
satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokkan ini
disebut takson. Taksa (takson) telah distandarisasi diseluh dunia
berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan
International

Committee

on

Zoological

Nomenclature

(Tjirosoepomo,2003)
Menurut Tjirosoepomo,2003 urutan takson antara lain yaitu :
1. Kingdom (dunia/kerajaan)
2. Divisio (divisio/filum)
3. Clasis (kelas)
4. Order (ordo)
5. Familia (suku)
6. Genus (marga)

7. Species (Jenis)
Adapun Pengertian dalam urutan takson menurut Bergeys 1971 :
1. Kingdom, merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup.
Kebanyakan ahli biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia
ini dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert
Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain :
Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
2. Filum/Divisio (Keluarga Besar), nama filum digunakan pada dunia
hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau
division terdiri atas organisme-organisme yang memiliki satu atau
dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas
sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara
lain phyta dan mycota.
3. Kelas (Classis), kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari
filum atau divisio.
4. Ordo (Bangsa), setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia
tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
5. Famili, merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family
tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan
biasanya diberi nama idea.
6. Genus (Marga), adalah takson yang lebih rendah dari pada family.
Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan hurup
capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring
atau dibedakan dari huruf lainnya.
7. Species (Jenis), adalah suatu kelompok organisme yang dapat
melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan
keturunan yang fertile (subur).
4. Tata nama binomal nomenclature
Menurut Radiopetro,2000 metode binominal nomenclature (tata
nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian
nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena
pemberian nama jenis makluk hidup. Disebut tata nama ganda karena

pemberian jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama


genus dan species)
Menurut Tjirosoepomo,2003 aturan pemberian nama adalah
sebagai berikut :
1. nama species terdiri atas dua kata, kata pertama meupakan nama
genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton
specificum).
2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf
pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil.
3. Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan.
4. Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa
miring, garis bawah, atau lainnya).
5. Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata
kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
6. Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan
nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama
takson dibawah species.
7. Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut,
misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial
Linnaeus.

5. Klasifikasi Bakteri (10 Ordo)


Menurut Bergeys 1971 manual of Determinative Bacteriology
Kingdom : Procaryotae.
Diviso
: Bacteria.
Class
: Scotobacteria.
Ordo
: Eubacteriales.
Famili
: Entobacteriaceae.
Genus
: Esherichia.
Spesies : Escherichia Coli.
a. Kelas : Schizomycetes
ORDO I : PSEUDOMONADALES
1.
Sub Ordo : Rhodobacteriineae
1. Famili : Thiorhodaceae
Genus : Thiospora
Genus : Thiobacillus
Spesies : Thiobacillus denitrificans (denitrifikasi)

Thiobacillus thiooxidans (bakteri belerang)


Genus : Thiocystis
menghasilkan belerang
Genus : Thiospirillum
menghasilkan butir-butir belerang
2. Famili : Athiorhodaceae
Genus : Rhodopseudomonas
Genus : Rhodospirillum
3. Famili : Chlorobacteriaceae
Genus : Chlorobium
menghasilkan belerang
2.

Sub Ordo : Pseudomonadineae


1. Famili : Nitrobacteriaceae
Genus : Nitrosomonas
Spesies : Nitrosomonas europaea (nitrifikasi)
Genus : Nitrosococcus
Genus : Nitrobacter
Spesies : Nitrobacter winogradsky (penghambat nitrogen udara)
Genus : Nitrosocystis
Genus : Nitrosogloea
Genus : Nitrosospira
Genus : Nitrocystis (penyusun nitrat)
2. Famili : Methanomonedaceae
Genus : Methanomonas
mengoksidasi metan
Spesies : Methanomonas methanooxidans
M.methanica
(biogas)
Genus : Hydrogenomonas
mengoksidasi hidrogen
3. Famili : Thiobacteriaceae
Genus : Thiospora
Genus : Thiobacillus
Spesies : Thiobacillus denitrificans (denitrifikasi)
T.thiooxidans (bakteri belerang)
4. Famili : Pseudomonedaceae
Genus : Pseudomonas
Spesies : Pseudomonas

cocovenenans

(asam

bongkrek,

toksoflavin)
P.aeruginosa
menyebabkan nanah
Genus : Xanthomonas
parasit pada tanaman
Genus : Acetobacter
menghasilkan asam cuka
Genus : Photobacterium
saproba pada ikan & daging busuk,
menghasilkan cahaya
Genus : Halobacterium
5. Famili : Caulobacteraceae
Genus : Caulobacter
Genus : Gallionella

Spesies : Gallionella ferruginea


penimbun oksida besi
6. Famili : Siderocapsaceae
Genus : Siderocapsa
Genus : Siderococcus
Genus : Siderobacter
7. Famili : Spirillaceae
Genus : Vibrio
Spesies : Vibrio cholerae (kolera)
V.comma (kolera asiatica)
V.parahaemolyticus (keracunan makanan)
Genus : Desulfovibrio
Spesies : Desulfovibrio desulfuricans (bakteri denitrifikasi)
Genus : Methanobacterium
menghasilkan gas metan
Genus : Cellvibrio
pengurai selulosa
Spesies : Cellvibrio specyosa
Genus : Cellofalcicula
pengurai selulosa
Genus : Spirillum
Spesies : Spirillum volucans
S.minus

menyebabkan penyakit yang disebut demam


akibat gigitan tikus

ORDO II : CHLAMYDOBACTERIALES
1. Famili : Chlamydobacteriaceae
Genus : Sphaerotilus
Genus : Leptothrix
selubung dapat mengandung besi atau
mangan
2. Famili : Peloplocaceae
3. Famili : Crenotrichaceae
Genus : Crenothrix
Genus : Clonothrix
ORDO III : HYPHOMICROBIALES
1. Famili : Hyphomicrobiaceae
Genus : Hyphomicrobium
Genus : Rhodomicrobium
2. Famili : Pasteuriaceae
Genus : Pasteuria
parasit pada crustacea
ORDO IV : EUBACTERIALES
1. Famili : Azotobacteriaceae
Genus : Azobacter
Spesies : Azobacter chroococcum
A.venelandii (penambat nitrogen udara)

Genus : Beijerinckia

penambat nitrogen udara

2. Famili : Rhizobiaceae
Genus : Rhizobium
Spesies : Rhizobium japonicum (kedele) penambat nitrogen
R.leguminosarum (turi)
udara yang bersimbioR.lupini (kacang merah)
sis dengan akar kacang
R.phaseoli (kacang hijau)
kacangan
Genus : Agrobacterium
Spesies : Agrobacterium tumefaciens
kutil pada tumbuhan
Genus : Chromobacterium
3. Famili : Achromobacteriaceae
Genus : Achromobacter
Genus : Alcaligenes
Spesies : Alcaligenes faecalis, Alcaligeses viscolactis
Genus : Flavobacterium
Genus : Agarbacterium
Genus : Beneckea
mencerna kitin
4. Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
penghuni kolon (usus tebal)
Genus : Aerobacter
Spesies : Aerobacter aerogenes
saproba dalam usus
Genus : Klebsiella
Spesies : Klebsiella pneumoniae (pada alat pernapasan)
Genus : Erwinia
Spesies : Erwinia amylovora
penyebab penyakit bonyok pada
buah-buahan
Genus : Proteus
Spesies : Proteus vulgaris (pencemar)
Genus : Salmonella
Spesies : Salmonella typhi (tifus)
S.paratyphosa (paratifus)
S.gallinarum
S.montevideus
S.pullorum (patogen dalam perut ayam)
Genus : Shigella
Spesies : Shigella shigae (disentri)
S.flexneri (disentri)
S. sonnei (disentri)
S.dysenteriae (dysentri)
S.paradysenteriae
Genus : Serratia
Spesies : Serratia marcescens
5. Famili : Brucellaceae
Genus : Brucella

Spesies : Brucella abortus (penyakit brucellosis)


Genus : Pasteurella
Spesies : Pasteurella pestis (pes)
P.fularensis (sampar)
Genus : Haemophilus
Spesies : Haemophilus influenza (flu)
Genus : Bordetella
Spesies : Bordetella pertussis
penyebab batuk rejan
Genus : Actinobacillus
patogen pada hewan & manusia
Genus : Noguchia
6. Famili : Bacteroidaceae
Genus : Bacteroides
patogen pada hewan & manusia
Genus : Streptobacillus
patogen pada mamalia & rodentia
7. Famili : Micrococcaceae
Genus : Micrococcus
Spesies : Micrococcus aerogenes
Genus : Staphylococcus
Spesies : Staphylococcus aureus
pada kulit, selaput lendir,
luka-luka, bisul
S.pyogenes (supurasi)
Genus : Gaffkya
patogen pada hewan & manusia
Genus : Sarcina
Spesies : Sarcina lutea (saproba)
8. Famili : Neisseriaceae
Genus : Neisseria
Spesies : Neisseria gonorrhoeae (gonorhu penyakit kelamin)
N.meningitidis (radang selaput otak)
N.catarrhaira
Genus : Veillonella
9. Famili : Brevibacteriaceae
Genus : Brevibacterium
saproba
10. Famili : Lactobacillaceae
Genus : Diplococcus
Spesies : Diplococcus pneumoniae
penyebab radang paru-paru
Genus : Streptococcus
Spesies : Streptococcus lactis pembuatan keju & mentega
S.cremoris
Genus : Leuconostoc
Spesies : Leuconostoc dextranicum memberikan aroma pada
L.citrovorum
keju & mentega
Genus : Lactobacillus
Spesies : Lactobacillus lactis
L.acidophilus
L.casei
digunakan dalam pembuatan keju
Genus : Eubacterium
Genus : Catenabacterium
8

Genus : Ramibacterium
hidup sebagai saproba dalam usus
Genus : Cillobacterium
11. Famili : Propionibacteriaceae
Genus : Propionibacterium
penghasil asam propionat
12. Famili : Corynebacteriaceae
Genus : Corynebacterium
Spesies : Corynebacterium diphtheriae
menyebabkan penyakit
tenggorokan dipteri
13. Famili : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Spesies : Bacillus subtilis

menghasilkan antibiotik basicrasin

& subtilin
B.anthracis
penyakit antraks
B.stearothermophilus
B.meganterium saproba
B.cereus
B.popilae
penyakit ulat sutra
Genus : Clostridium
Spesies : Clostridium pasteurianum (penambat nitrogen udara)
C.botulinum saproba pada makanan basi, menghasilkan
racun
C.tetani
tetanus
C.perfringens
menyebabkan busuknya luka
ORDO V : ACTINOMYCETALES
1. Famili : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
Spesies : Mycobacterium tuberculosis patogen pada manusia
M.leprae
M.avium
patogen pada unggas
M.bovis
patogen pada lembu
Genus : Mycococcus
Spesies : Mycococcus citreus
M.flavus
M.luteus
2. Famili : Actinomycetaceae
Genus : Nocardia
Spesies : Nocardia madurae
Genus : Actinomyces

penyebab borok pada kaki


Spesies : Actinomyces bovis
penyebab

actinomycosis

pada

lembu
A.israelli

patogen pada manusia

3. Famili : Streptomycetaceae
Genus : Streptomyces
Spesies : Streptomyces griseus
S.aureofaciens
S.venezuelae

menghasilkan streptomisin Ant

menghasilkan aureomisin

ibio

menghasilkan kloromisetin

tik

4. Famili : Actinoplanaceae
Genus : Actinoplanes

sapruba dalam tanah

Genus : Streptosporangium
ORDO VI : CARYOPHANALES
1. Famili : Caryophanaceae
2. Famili : Oscillosporaceae
3. Famili : Arthromitaceae
ORDO VII : BEGGIATOALES
1. Famili : Beggiatoaceae
Genus : Beggiatoa
Spesies : Beggiatoa alba
Genus : Thiothrix
2. Famili : Vitreuscillaceae
3. Famili : Leucotrichaceae
Genus : Leucothrix
4. Famili : Achromatiaceae
Genus : Achromatium
ORDO VI : MYXOBACTERIALES
1. Famili : Cytophagaceae
Genus : Cytophaga
Spesies : Cytophaga columnaris

menimbulkan penyakit pada


ikan

2. Famili : Archangiaceae
3. Famili : Sorangiaceae
4. Famili : Polyangiaceae
Genus : Polyangium
Spesies : Polyangium parasiticum

hidup

parasit

pada

ganggang hijau
Genus : Podangium
Spesies : Podangium lichenocolum
5. Famili : Myxococcacea

hidup parasit pada lichenes

10

ORDO IX : SPIROCHAETALES
1. Famili : Spirochaetaceae
Genus : Spirochaeta
hidup sebagai sapruba di air selokan
2. Famili : Treponemataceae
Genus : Borrelia
Spesies : Borrelia novyi menyebabkan penyakit demam berulang
B.recurrentis
B.vincentri
menyebabkan penyakit tenggorokan
Genus : Treponema
Spesies : Treponema pallidum
menyebabkan penyakit sipilis
T.pertenue
menyebabkan penyakit patek atau puru
Genus : Leptospira
Spesies : Leptospira loterohae morrhagrae
menyebabkan
penyakit kuning
ORDO X : MYCOPLASMATALES
1. Famili : Mycoplasmataceae
Genus : Mycoplasma
Spesies : Mycoplasma mycordes

menyebabkan
pleuropneumonia

pada

hewan M. hominis

11

DAFTAR PUSTAKA
Dasar-dasar Mikrobro, Prof. Dr. D. Dwijoseputro
Tjitrosoepomo, gembong. 2001. Taksonomi Tumbuhan Yogyakarta: UGM press
http://academia.com/2010/04/category/botani tumbuhanrendah/schizophya/diakses 12 april 2016
http://academia.com/biologi/cyanophyceae/ diakses 14 april 2016

12

Anda mungkin juga menyukai