1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W.
Wood mengusulkan bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap
di kawah Aristarchus. Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah
pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena,
sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain.
Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
alam belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineralmineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan
ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam
fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan
fungisida. Belerang dikenal masyarakat (khususnya para petani) adalah
sejenis bahan untuk digunakan pembasmi tikus. Dengan alat khusus,
belerang diubah untuk menjadi asap yang dimasukkan pada lubang-lubang
tikus di persawahan, sehingga tikus dibuatnya semaput. Manfaat belerang
padahal cukup banyak khususnya untuk dunia industri.
Asam sulfat adalah suatu bahan penting untuk berbagai proses produksi,
antara lain industri pupuk, bahan kimia maupun untuk analisa labotarorium.
Asam sulfat merupakan asam anorganik yang bisa diproduksi secara massal
dan dalam kapasitas besar. Pada umumnya setiap pabrik memiliki unit
pabrik pengolahan asam sulfat agar mengurangi biaya pembelian bahan
baku. Oleh karena itu, agar kita lebih memahami mengenai industri belerang
dan asam sulfat, maka makalah ini akan membahas mengenai industri
belerang dan asam sulfat.
1.2
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui sejarah perkembangan industri belerang dan asam sulfat.
2. Mengetahui karakteristik bahan baku yang digunakan dalam industri
belerang dan asam sulfat.
3. Memahami proses industri belerang dan asam sulfat.
4. Mengetahui produk dalam industri dan asam sulfat
5. Mengetahui kapasitas produk yang dihasilkan pada industri belerang
dan asam sulfat.
6. Memahami manfaat dan bahaya produk yang dihasilkan dalam industri
belerang dan asam sulfat.
1.4
Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah dapat:
1. Mengetahui sejarah perkembangan industri belerang dan asam sulfat.
2. Mengetahui karakteristik bahan baku yang digunakan dalam industri
belerang dan asam sulfat.
3. Memahami proses industri asam sulfat.
4. Mengetahui produk dalam industri belerang dan asam sulfat
5. Mengetahui kapasitas produk yang dihasilkan pada industri belerang
dan asam sulfat.
6. Memahami manfaat produk yang dihasilkan dalam industri belerang
dan asam sulfat.
II.
PEMBAHASAN
4. Sumatera utara
5. Sulawesi utara
6. Maluku
: Gunung Namora
: Gunung Mahawu, Soputan
: Pulau Damar
Dari total jumlah sulfur yang diproduksi tersebut, sekitar 70-85% digunakan
untuk pembuatan asam sulfat. Sedangkan asam sulfat banyak digunakan
untuk industri pupuk (37%), industri bahan kimia (18%), industri bahan
warna (8%), pulp dan kertas (7%), besi baja, serat sintetis, minyak bumi dan
lain-lain.
pupuk
Refining minyak bumi
Proses kontak
Sulfur alam pyrite
SO2
H2SO4
Asam fosfat
Alumunium sulfat
Proses bilik
timbal
Pulp
Bahan warna dan lain-lain
2. Sfalerit (ZnS)
Sistem kristal
Kekerasan
Berat Jenis
Warna
: isomeristik
: 3,5 4 mohs
: 4,0
: biasanya hitam tetapi bisa
berwarnacoklat, kuning, kem
erahan, hijau, dan putih
atau kurang
umum berwarna.
Sifat
Keberadaan
: submetalik
: Joplin, Missouri, Rosiclare, Illinois, Elmwood,
Tennessee, Amerika Serikat, Broken Hill,
Australia, Italia, Spanyol, Burma, Peru, Maroko,
Jerman, dan Inggris.
3. Kalkoprit (CuFeS2)
Sistem kristal
: tertragonal
Kekerasan
: 3,5 4 mohs
Berat Jenis
: 4,2
Warna
: kuning keemasan
Sifat
: logam
Keberadaan
4. Galena (PbS)
Sistem Kristal
: isometrik heksoktahedral
Kekerasan
Berat jenis
Warna
Sifat
Keberadaan
dan
pada 0oC
: berbau tajam, beracun, dan tidak mudah terbakar
diudara
2.
Berat atom
Titik leleh
3.
4.
5.
Titik didih
Kekerasan
Ketahanan
: 32,07 g/mol
: 112,8oC (rhombik)
119,0oC (monoklin)
: 446oC
: 1,5 2,5 skala Mohs
: getas/ mudah hancur
6.
7.
8.
9.
Pecahan
Kilap
Gores
(brittle)
: berbentuk konkoidal dan tidak rata
: damar
: berwarna putih
Nyala lampu : biru dan jika dibakar menghasilkan
2.3
10
11
Pada thermal step, sebagian gas H2S akan teroksidasi dengan udara,
ini dilakukan dalam tungku reaksi pada suhu tinggi (1000 1400oC ).
Sehingga sulfur akan terbentuk dan akan dihasilakan pula gas SO2,
12
namun beberapa gas H2S tetap tidak bereaksi. Dengan reaksi sebagai
berikut:
H2S + 3O2
2SO2 + 2H2O
- 24,89 kcal
Kemudian pada catalityc step, gas H2S yang belum teroksidasi pada
thermal step direaksikan dengan SO2 pada suhu yang lebih rendah
(sekitar 200 350oC) selama katalis untuk memperoleh belerang.
Dengan reaksi sebagai berikut:
4H2S + 2SO2
S6 +
4H2O
- 42,24 kcal
13
Sulfur dapat pula diambil dari batuan sulfida atau sulfat, seperti pyrite
FeS2, colcopyrite CuFeS2, covelite CuS, galena PbS, Zn blende ZnS,
gips CaSO4, anglesite PbSO4, dan lain-lain. Proses yang dapat
digunakan untuk pemulihan belerang unsur dari pyrite adalah proses
peleburan-kilat Outokumpu, proses Orkla, dan proses Noranda, tetapi
dewasa ini hanya proses Outokumpu yang masih beroperasi secara
komersial. Pada proses ini akan dihasilkan gas yang mengandung
sulfur dioksida (SO2) cukup tinggi untuk pembuatan asam sulfat.
2.
+25,98 kcal
2FeS + 3 O2
-295,02 kcal
Fe2O3 + 2SO2
Asam Sulfat
a. Proses kontak
Salah satu cara pembuatan asam sulfat melalui proses industri
dengan produk yang cukup besar adalah dengan proses kontak.
Prinsip proses kontak adalah reaksi oksidasi gas SO2 dengan oksigen
dari udara dengan memakai katalis padat dilanjutkan dengan
absorpsi gas SO3 yang dihasilkan untuk membentuk asam sulfat.
Reaksi Utama :
S(s) + O2(g)
SO2(g)
+ O2(g)
SO2(g)
-70,9 kcal
SO3(g)
-23,0 kcal
14
16
SO3(g)
17
+ O2(g)
H2O(l)
2HNO2(aq)
H2SO4(g)
+ 2NO(g)
18
19
20
2.4
Parameter
1.
Bentuk
Cairan
2.
Warna
Jernih
3.
Bau
Menyengat
4.
Titik Didih
340oC
5.
Titik Leleh
10,49oC
Parameter
1.
Rumus Molekul
H2SO4
2.
BM
98,08 gr/mol
3.
Densitas
1,84 g/cm3
4.
Spgr
1,834
5.
Kelarutan
6.
Viskositas
Karakteristik
Proses Kontak
Tekanan
1 atm
Suhu
450-5000C
400-6000C
Konversi
Konversi mencapai
21
Harga
78%
meningkatkan
konsentrasi asam.
menghasilkan konversi
yang rendah.
2.5
Katalis
V2O5
NO2
1980
1990
Dunia
250,9
430,9
614,5
Amerika Serikat
92,7
152,7
189,1
Eropa
99,1
170,9
200,0
Jepang
20,9
27,3
36,4
Kanada
10,0
15,5
22,7
Meksiko
6,8
8,9
5,6
Afrika Utara
4,0
18,6
53+
Brazil
2,3
7,1
16+
: Monsanto
Enviro-Chem
2. Sumber
Kapasitas
Produksi Asam
Sulfat di Indonesia
22
2.6
Asam Sulfat
Kegunaan asam sulfat adalah untuk pembuatan aluminium sulfat.
Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada
serat pulp kertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang
membantu mengentalkan serat pulp menjadi permukaan kertas yang
keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat aluminium
hidroksida.
23
24
III.
3.1
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh mengenai Industri Belerang dan asam
sulfat antara lain sebagai berikut.
1. Belerang merupakan salah satu bahan dasar yang paling penting dalam
2.
3.
4.
5.
Proses kontak dan bilik timbal memakai bahan dasar SO2 dari
6.
pembakaran belerang.
Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya. Resiko
utama asam sulfat adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka
7.
DAFTAR PUSTAKA
Austin, George T. 1996. Industri Proses Kimia Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
Diawati, Chansyanah. 2010. Diktat Kimia Industri. Bandar Lampung : Universitas
Lampung.
Oxtoby, David W. 2003. Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
26