Haris Efendy
101810301021
Siti Aisah
111810301009
Sesuai dengan konsep kimia pangan, dimana sebuah produk pangan harus melewati
tahapan mulai produksi, distribusi, hingga konsumsi. Maka dilakukah kegiatan wirausaha
budidaya jamur tiram sistem air flow ini dari proses penumbuhan jamur sampai pemasaran
dengan sistem aliran jamur. Proses produksi dilakukan dalam lumbung dengan kelemaban 23
sampai 27 oC. Jamur diletakkan dalam rak rak yang terbuat dari bambu dengan maksimal 6
tingkat tiap rak. Jamur dapat dipanen selama 3 bulan selama proses produksi dan dipanene
setiap hari.
Proses selanjutnya adalah kegiatan distribusi jamur pada konsumen. Pada proses
distribusi ini diterapkan sistem air flow untuk menjaga kualitas jamur. Jamur dengan sistem
air flow dibungkus dalam wadah plastik tepal dan dipres pada kedua sisinya. Jamur yang
sudah dikemas di beri lubang dengan diameter sekitar 2 mm dengan jumlah lubang 10 sampai
15 sisi pada sitiap sisinya. Lubang ini memungkinkan gas metana keluar dan jamur tetap
memperoleh suplai oksigen. Sehingga, jamur dapat tahan lebih dari 10 jam setelah proses
pemanenan.
Metode budidaya ini diharapkan dapat mengatasi masalah kualitas jamur saat proses
distribusi. Jamur juga dapat bertahan lebih lama dari metode konfensional, sehingga
distribusi jamur kepada konsumen tidak menurunkan kualitas jamur secara signifikan. Selain
itu, proses budidaya ini membuka peluang usaha baru bagi mahasiswa untuk turut serta dalam
kegiatan ketahanan pangan daerah.