GENETIKA
GI
I
BAKTERI
DI SUSUN OLEH :
REYNAL OLOAN SIREGAR(KETUA)
IKHWAN LATIF
(ANGGOTA)
MILAWATI HANDOYO (ANGGOTA)
MEILANY KLOUW
(ANGGOTA)
PROGRAM D-III ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA
2016
PENGERTIAN GENETIKA
BAKTERI
Genetika merupakan suatu cabang ilmu yang dinamis dan
berkembang dengan cepat. Ilmu genetika mendefinisikan dan
menganalisis keturunan atau konstansi dan perubahan
pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis yang membentuk
karakter organisme.
GENETIKA
BAKTERI
Kromosom dan DNA
RNA
dan
sintesis
protein
Mutasi bakteri
Pemindahan
materi
genetik
Rekayasa genetik
Aplikasi
rekayasa
genetik
KROMOSOM DAN
DNA
Kromosom adalah struktur sel yang secara fisik membawa
informasi (hereditary information) Kromosom merupakan
untaian DNA yang tidak terputus yang disebut sebagai
SINGLE CONTINOUS DNA MOLECULE, didalam kromosom
mengandung GEN.
DNA
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan sinar X yang
dilakukan oleh WATSON dan CRICK, diketahui bahwa unit
dasar DNA adalah nukleotida, gugus gula deoksiribosa dan
fosfat Nukleotida terdiri dari basa nitrogen purin (adenin
dan cytosine) dan basa pirimidin (thymine dan guanine).
DNA merupakan pita nukleotida panjang saling
melingkar berpasangan (terpilin) membentuk pita
untai ganda (double helix).
DNA bakteri (E coli) memiliki 4 juta pasangan basa, dan
panjangnya lebih kurang 1 mm (1000 X lebih panjang dari
ukuran selnya).
Replikasi DNA
Menjelang terjadinya pembelahan sel, kromosom
mengadakan duplikasi atau replikasi sehingga sel
keturunannya akan mempunyai kromosom yang sama
dengan kromosom sel induknya (sel anak juga
mendapatkan satu sel gen yang sama dengan sel
induknya).
Saat replikasi, rantai DNA akan memisah dan selanjutnya
masing-masing akan membentuk pasangannya sendirisendiri. Satu molekul DNA untai ganda induk (parental),
diubah menjadi dua molekul anak (daughter) yang identik.
Karena basa sepanjang dua pita DNA untai ganda adalah
komplementer, maka satu pita dapat bertindak sebagai
cetakan untuk memproduksi pita yang lain.
MUTASI BAKTERI
Mutasi adalah suatu perubahan yang terjadi pada urutan basa
DNA yang dapat menyebabkan perubahan dari produk yang
disandi oleh gen tersebut.
Tujuan bakteri mengadakan mutasi adalah untuk ,melindungi
dirinya terhadap seleksi alam.
Perubahan yang dihasilkan baik secara morfologis maupun
biokimiawi serta sifat lainnya akan diturunkan kepada
generasi selanjutnya.
Proses mutasi bisa berlangsung secara spontan atau karena
pengaruh tertentu
Dampak mutasi bisa bersifat ringan sampai berat tergantung
dari derajat mutasi sel tersebut.
Tiap gen mempunyai kemungkinan untuk mengalami mutasi.
Dari mutasi akan menimbulkan variasi dari bakteri.
Galur bakteri normal (standart) yang baru diisolasi dari
penderita disebut prototrof dan diberi tanda (+)
Galur yang baru diisolasi dan mengalami mutasi disebut
auksotrof dan diberi tanda (-)
IDENTIFIKASI MUTAN
Terjadinya mutasi dapat diketahui secara
perubahan bentuk, warna,koloni) secara
pertumbuhan pada media tertentu).
Mutasi morfologis
Mutasi biokimiawi
morfologi
biokimia
(al.
(al.
JENIS-JENIS MUTASI
Jenis mutasi yang umum melibatkan satu pasangan basa
adalah substitusi basa (point mutation).
Missense mutation : apabila substitusi basa menghasilkan
penggantian asam amino pada sintesis protein.
Nonsense mutation : mutasi jenis substitusi basa yang
membentuk nonsense codon
Frameshift mutation : terjadi pengurangan atau penambahan
satu atau lebih dari pasangan nukleotida di dalam DNA.
Hampir selalu menghasilkan produk protein inaktif.
Kebanyakan menyebabkan terbentuknya nonsense codon
(berakhirnya proses translasi)
MUTAGE
bahan N
atau agen, baik
Mutagen adalah
kimia maupun fisik
(radiasi) yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Mutagen
dapat meningkatkan kecepatan mutasi 10 sampai 1000 kali.
Yang tergolong mutagen adalah : Asam nitrat.
Contoh akibat mutasi pada bakteri adalah terbentuknya galur
mutan yang resisten terhadap antimikroba.
mikroorganisme
eukariotik
seperti
Saccharomyces
cereviceae.
Ukurannya bervariasi antara 1 sampai lebih dari 1000 kilo
pasangan basa
Banyak plasmid yang dapat dipindahkan dari sel bakteri ke
sel bakteri yang lain (transmissible) melalui konjugasi, tetapi
ada yang non-transmissible (hanya dapat dipindahkan dengan
MACAM
PLASMID
TRANSPOSO
M
Transposom adalah : potongan kecil dari DNA yang dapat
berpindah (transposisi) dari satu tempat ke yang lain dalam
satu kromosom yang sama atau ke kromosom yang lain, atau
dari kromosom ke plasmid. Nama popular untuk transposom
adalah jumping genes.
Transposom terdiri dari potongan DNA dengan panjang
sekitar 700 -40.000 pasangan basa (bais pairs =bp)
Frekuensi transposisi terjadi antara 10 -5 sampai 10 -7 per
Transposom
yang paling sederhana disebut insertion
generasi
sequences (IS) terdiri atas :
Gen yang menyandi enzim transposase (untuk memotong
dan melekatkan DNA) dan
Recognition sites (terdiri dari DNA rantai pendek sebagai
bagian untuk rekombinasi antara transposom dan
kromosom)
REKAYASA GENETIKA
o Antara
tahun
mikroorganisme
tumbuhnya
1970
dan
berkembang
teknik
rekayasa
1980,
dengan
untuk
aplikasi
praktis
pesat
dengan
membuat
DNA
rekombinan
o Dengan teknik rekayasa, transfer gen bisa terjadi antara
spesies yang sama sekali berbeda
o Teknik rekayasa dikenal dengan istilah recombinant DNA
sekarang secara luas mempunyai arti sebagai setiap
manipulasi gen baik di dalam spesies tertentu maupun
diantara spesies yang berbeda
o Istilah
rekayasa
genetik
(genetic
engineering
atau
ENZIM
Enzim restriksi endonuklease
RESTRIKSI
(restriction endonuclease)
keempat,
jika
ada,
menunjukkan
galur
VEKTOR
1. Syarat sebagai vektor adalah Self replication
2. Vektor bertindak sebagai kendaraan untuk replikasi urutan
DNA yang diinginkan
3. Ukuran vektor juga penting. Vektor yang lebih kecil lebih
muda dimanipulasi dari pada vektor yang lebih besar
4. Preservasi vektor penting.
Bentuk sirkuler dari molekul DNA penting untuk
memproteksi vektor DNa dari perusakan oleh resipien
Dapat menyisip dengan dengan cepat ke dalam
kromosom hospes adalah preservasi penting dari DNA
virus
5. Untuk mengetahui apakah suatu sel telah mengandung
vektor, biasanya digunakan gen petanda (marker gene)
dalam vektor
6. Gen petanda yang sering digunakan adalah : gen petanda
untuk resistensi antibiotika atau enzim yang memberikan
reaksi yang mudah diidentifikasi.
7. Misal : vektor plasmid yang mengandung gen (ampR) yang
-menyandi resistensi terhadap ampisilin dan gen yang
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH