Anda di halaman 1dari 34

ANTIBIOTIK

KUINON
Bella Pristika Nurul ‘Izzah
1606828860
NEWBOULDIA LAEVIS
Klasifikasi
Kingdom: Plantae

Phylum: Tracheophyta

Class: Magnoliopsida

Order: Scrophulariales

Family: Bignoniaceae

Genus: Newbouldia

Species: Newbouldia laevis

Nama lain: African Border Tree, Boundary


Tree (English)
Morfologi

■ Sebuah semak atau pohon kecil mencapai ketinggian 7-8 m di barat (Senegal, 26)
hingga 20 m di timur (Nigeria, 21) dari Wilayah, dan hingga 2,70 m di lingkar (S.
Leone, 35); semak belukar, atau tegak dengan cabang naik secara vertikal, dari sabana
kayu dan hutan gugur, terjadi di seluruh Wilayah dan ke cekungan Kongo.
■ Tumbuhan ini memiliki daun hijau gelap mengkilap dan beruang; bunga berwarna ungu
yang mencolok.
■ Sering ditanam sebagai tanaman hias dan mudah diperbanyak dengan stek.
■ Kayunya berwarna coklat pucat (Nigeria, 21 ) atau kuning atau kekuning-kuningan
(Ghana, 20), bahkan-bertekstur, cukup keras dan tahan lama.
■ Penyebaran: Afrika Barat, Senegal, Kamerun dan Gabon.
■ Habitat: Hutan sekunder dan kering, umumnya ditemukan di hutan regenerasi, hutan
sabana dan hutan gugur.
■ Sebagai antibakteri Candida albicans, Cladosporium cucumerinum, Bacillus subtilis,
dan Escherichia coli
■ Newbouldia laevis Seem. in GBIF Secretariat (2017). GBIF Backbone Taxonomy.
Checklist Dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2018-04-
29
■ Arbonnier, M. (2004): Trees, shrubs and lianas of West African dry zones. CIRAD,
Paris, France; Margraf, Weikersheim, Germany; MNHN, Paris, France.
HYPERICUM
PERFORATUM
Klasifikasi
Kingdom: Plantae

Phylum: Tracheophyta

Class: Magnoliopsida

Order: Malpighiales

Family: Hypericaceae

Genus: Hypericum

Species: Hypericum perforatum

Nama lain: St. John's wort; Klamath weed

Penyebaran: Afrika utara, Afrika Selatan, Amerika


Selatan, Asia, Australia, Eropa dan Selandia Baru,
dan dinaturalisasi di Amerika Serikat.
Morfologi
■ Tanaman tahunan beraroma herba, tinggi hingga 1 m; seluruh glabrous, hijau atau kadang-
kadang glaucous.
■ Batang membulat, 2 bersayap, tegak dan bercabang di bagian atas.
■ Daun oval, linear-lonjong, berjajar elips, subkordate, datar atau lebih atau kurang bergelut
dengan kelenjar pellucid dan kadang-kadang sejumlah titik kelenjar coklat-hitam.
■ Bunga banyak, membentuk perbungaan majemuk cymose yang luas dan panik.
■ Kelopaknya memanjang ke lonjong-lonjong, tidak sama dengan banyak titik-titik kelenjar.
■ Biji panjang 1mm, silindris, coklat, diadu dengan cermat secara longitudinal
Kandungan kimia
■ Hypericin  dianggap sebagai komponen psikoaktif utama tanaman; mengandung tepat
0,3% hypericin (250μg per 300mg)
■ Pseudohypericin
■ Hiperforin  turunan phloroglucinol dianggap sebagai komponen psikoaktif utama
tanaman
■ Adhyperforin

http://www.mdpi.com/2077-0472/5/4/918/htm http://wildflowerfinder.org.uk/Flowers/S/StJohnsWort(Slender)/StJohnsWort(Slender).htm
Simplisia
Hyperici Herba

■ Dambil pucuk berbunga kering atau bagian aerial Hypericum perforatum L.


■ Digunakan sebagai pegobatan depresi ringan sampai sedang
■ Bahan tanaman dipanen pada waktu berbunga
■ Tidak kurang dari 0,08% hipericin
Produk
■ http://
www.flevin.com/id/lgso/translations/JICA%20Mirror/english/473.HK.00.05.23.3644.in
d_Lampiran.pdf
■ https://
www.amazon.com/st-johns-wort-hyperforin/s?ie=UTF8&page=1&rh=i%3Aaps%2Ck%
3Ast%20johns%20wort%20hyperforin
■ http://www.natureshealthbox.co.uk/natural-healthcare/low-mood-and-esteem/avogel-
hypericum-st-johns-wort-50ml
CONTOH MINYAK
ATSIRI
DIAN ISWARA 1606827990
Nama Tanaman asal Bagian yang Kandungan minyak atsiri kegunaan
tanaman digunakan
Daun nilam Pogostemon cablin daun Patchouli Alkohol (20,36%), Antiseptik,sakit kepala,
(pachouli benth Delta-Guaiene (14,50%), karmintif
Folia Alpha Guaiene (12,89%),
Biji pala Myristica fragnas Biji yang dikeringkan 10-30% alfa-pinen, 10-20% Karminativ dan flavoring
(Arecae bheta-pinen, 15-30% sabinen, 5- agent
semen) 12% miristin, 2-7% limonen, 3-
6% gama-terpinen, 1-2% safrol
buah adas Foeniculum Buah masak yang Minyak atsiri 1-4 % (etter fenol: Aromatik dan karmintif
(Foeniculi vulgare dikeringkan trans anetol 60% dan keton
Fructus) fenkon 10-30%)
Senyawa monoterpen dalam
jumlah kecil : limonen,
anisaldehida, estragol
Kulit kayu Cinnamomum Kulit kayu Cinnamic aldehyde 80-95%, Karminativa dan
cinnamomi zeylanicum terpen ( limonen,p-simen, antisemptik
(cinnamomi (-)linalol daa bheta –
cortex) cayyophyllene,eugenol
Cengkeh Syzygium Bunga cengkeh Eugenol 85%, eugenol asetat , 5- Karminativa dan
(sygzygii aromaticum L. , 8% bheta-caryopjyllene antiseptik
flos, Eugenia
caryophylii caryphyllata
flos)
Potestemon cablin (nilam)
Berdasarkan sebaran alaminya, jenis ini dibagi menjadi tiga
subspecies, yaitu :

1). subsp. cajuputi Powell tumbuh di bagian barat daya Australia dan Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku
dan Timor),

2). subsp. cumingiana Barlow tumbuh di bagian barat Indonesia (Sumatera, Jawa Barat dan Kalimantan bagian
selatan), Malaysia, Myanmar, Thailand dan Vietnam, dan

3). Subsp. platyphylla Barlow tumbuh di bagian utara Queensland/Australia, bagian barat laut Papua New Guinea,
bagian selatan Irian Jaya, Kep. Aru dan Kep. Tanimbar (Craven dan Barlow 1997) (Gambar 1).
■ Dapat tumbuh dalam berbagai jeniss tanah (andolos, latosol,dll)

■ Tekstur tanahnya lempung, liat berpsir dengan drainase yang baik Ph tanahnya 5-7

■ Tumbuh baik pda ketinggian >700 dpl, pada datran tinggi kadar minyak menurun (<2%)

■ Suhu 24-28 derajat celcius

■ Persebaran diindonesia terjadi di NAD, Sumatra Barat, Sumatra Uatara, JAWA TENGAH, Jawa barat.
Dapat juga ditemukan di malaysia, brazil, cina, india
Morfologi tumbuhan
Potestemon cablin
■ Tumbuhan semak, tumbuhan tahunan,
■ Tinggi 1-2 meter
■ Batang berkayu, beralur, berambut, beruas ruas
■ Warna daunnya dari hijau sampai putih kotor
■ Daun tungga, bentuk bulat telur sampai jorong
memanjang, ujungny aruncing, pangkal tumpul, tepi
bergerigi, pertulangan menyirip, permukaan berbulu,
dengan panjang 7 cm dan lebar sampai 6 cm
■ Bungan majemuk berwarna putih
■ Biji kecil dan coklat
■ Akar tunggang dan bewarna putih kecoklatan
Komponen minyak atsiri yang
terdapat dalam Potestemon
cablin
■ Patchouli Alkohol (20,36%),
■ Delta-Guaiene (14,50%),
■ Alpha Guaiene (12,89%),
■ Pogostol (3,58%),
■ Palustrol (1,64%),
■ Beta-pinene (0,35%),
■ Alpha-pinene (0,14%),
■ Alpha-patchoulena (7,54%).
Delta-Guaiene
Kandungan utama : Patchouli alkohol
■ Menghambat terhadap bakteri
Staphylococcus aureus, E. Colli dan
jamur Micosporum gypscum
■ Senyawa patchouli oil yang merupakan
komponen yang paling banyak
ditemukan dalam minyak nilam bersama
dengan α-patchoulene diketahui
potensial sebagai aktivitas antifungal
(Sonwa,2001).
pemanenan

■ Panen biasanya dilakukan dengan dipangkas setinggi 10 - 20 cm dari tanah. Produksi


terna (daun dan ranting) pertama masih rendah (sekitar 50 - 75% dari produksi normal).
■ Panen berikutnya dapat dilakukan setiap 4 - 6 bulan sekali tergantung dari curah hujan
dan kesuburan tanah.
■ Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau menjelang malam dan jangan pada slang
hari
Cara memperoleh
simplisia
Kerajaan Plantae

Klasifikasi Devisio Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

Ordo Laurales

Suku Lauraceae

Marga cinnamomum

Spesies Cinnamomum burmanii BI


Morfologi

(Noor Khomsah Kartikawati, 2014)


Kandungan kimia

■ Sinamldehid >90 %, p-Cineole (17,37%),


benzyl benzoate (11,65), linalool
(8,57%),, alfa-Cubebene (7,77%), serta
alfa-Terpineol (4,16%)
(Anandito et al., 2012)
Cara panen
■ Bagian yang digunakan      : Kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak batang yang telah
dipangkas
■ Cara panen                          : Tanaman yang berumur 2-3 tahun dipotong beberapa cm diatas
tanah. Tunas-tunas baru dipilih 5-6 buah dan dibiarkan tumbuh untuk dipotong lagi setelah
mencapai tinggi 2-3 meter
■ Panen dilakukan pada musim hujan, batang-batang dikulit arah memanjang menjadi 2 bagian
atau lebih. Diberkas dan didiamkan beberapa lama supaya terjadi fermentasi yang nanti
mempermudah pengikisan epidermis dan jaringan hijau dibawah epidermis.
■ Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik
Cara pengolahan simplisia
■ Bagian yang digunakan : kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak batang yang telah dipangkas
■ METODE : meserasi
– Kayu manis yang telah kering dihaluskan menggunakn blender dan diayak dengan ayakan mess no.
18
– Ditimbang simplisia kayu manis sebanyak 180g lalu diekstraksikan dengan 1350 ml etanol 95%
dengan cara meserasi selama 5 hari (setiap hari digojok)
– Ekstak kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring wattman, diperolet filtrat (filtrat 1)
– Sisianya diekstaksikan kembali selama 2 hari dengan 450 etanol 95% lalu disaring dengan kertas
saring wattman.
– Filtrat 1 dan 2 dikumpulkan dan diuapkan dengan vacum evaporator pada suhu 70 derajat C dan
lanjutkan dengan pengeringan di atas waterbat 40-50 derajat C, sampai didapat ekstrakkental.

https://ejournal.unsrat.ac.id
Contoh produk
Daftar pustaka
■ Noor Khomsah Kartikawati, A. R. (2014). BUDIBAYA DAN PROSPEK PENGEMBANGAN KAYU
Jakarta: IPB Press.

■ www.forda-mof.org/files/buku_16_kayuputih.pdf (23-04-2018)
■ http://www.forda-mof.org/files/buku_16_kayuputih.pdf (23-04-2018)
■ http://www.ebi.ac.uk/chebi/searchId.do?chebiId=CHEBI:63447 (29-04-2018)

Anda mungkin juga menyukai