Anda di halaman 1dari 4

Adas Manis (Anethum graveolens L.

1.

Nama tanaman : Adas manis : : Plantae (Tumbuhan)

Klasifikasi Kingdom

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies Buku Kayu Manis Budi Daya dan Pengolahan (Rismunandar, Farry B. Paimin) Berkebun Belimbing Manis (Drs. H. Hendro Soenarjono) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Rosidae : Apiales : Apiaceae : Anethum : Anethum graveolens L.

2.

Deskripsi

Di Indonesia, Adas biasa digunakan untuk tanaman obat dan juga bumbu masakan. Tanaman yang dianggap bermukjizat di daerah Anglo-Saxon ini, habitatnya di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1.800 dpl ( di atas permukaan laut ) dan paling baik tumbuh di daerah dataran tinggi. Adas berasal dari Eropa Selatan namun sangat berkembang di daerah indonesia, India, Argentina, Eropa dan Jepang. Terna jenis ini berumur panjang, tumbuh merumpun, dan tinggi sekitar 50 Cm sampai 2 M. Satu rumpun umumnya terdiri dari 5 batang. Batangnya hijau kebiru-biruan, beralur, beruas dan berlubang. Daun terletak berseling, majemuk menyirip ganda dua, sirip sempit. Daunnya

berbentuk jarum, ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, berseludang warna putih, dan seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Struktur bunga payung majemuk, terdiri 6-40 gagang bunga, ibu gagang bunga 5-10 Cm, gagang bunga 2-5 Mm, dengan mahkota berwarna kuning yang keluar dari ujung batang. Adas berbuah dengan bentuk lonjong, berusuk, panjang 6-10 Mm dan lebar 3-4 Mm. Buah yang masih muda berwarna hijau, kalau sudah tua berwarna cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya berwarna cokelat. Daerah tumbuhnya mempengaruhi warna buah, jadi setiap daerah bisa berbeda. Buah adas yang telah masak beraroma dan rasanya seperti kamfer.

Tanama adas manis

daun

biji

3. 4.

Sinonim : F. officinale All., Anethum foeniculum L Kandungan kimia utama : Rumus struktur anisaldehida

Biosintesis anisaldehida

Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1-6 persen, mengandung 50-60 persen anetol, lebih kurang 20 persen fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12 persen minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin)

5.

Identifikasi : 1. Minyak atsiri ( fennel oil ) 1-6 % 2. Anetol 50-60 % 3. Kurang lebih 20 % mengandung Fenkon, Pinen, Limonen, Dipenten, Felandren, Metilchavikol, Anisaldehid, Asam Anisat 4. Minyak lemak 12 % 5. Bergapten dari akar 6. Stigmasterin ( serposterin ) dari akar dan biji.

6.

Khasiat Lainya Berkhasiat menghilangkan dingin, melancarkan peredaran darah, penghilang nyeri (analgesik), menyehatkan lambung, meningkatkan nafsu makan (stomakik), peluruh dahak, peluruh kentut (karminatif), dan merangsang produksi ASI (laktagoga). Daun berbau aromatik dan berkhasiat sebagai stimulan, peluruh kencing (diuretik), laktagoga, stomakik, dan menerangkan penglihatan. Herba berkhasiat sebagai antiemetik. Akar sebagai pencahar dan diuretik. Sedangkan minyak dari buah (minyak adas, fennel oil) berkhasiat sebagai stimulan, karminatif, antibakteri, dan antelmintik.

7.

Mekanisme Kerja Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus). Menghilangkan dingin dan dahak. Minyak adas yang menagndung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan. Dari satu penelitian pada manusia dewasa, ditemukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal. Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkankhasiat ini.

8.

Uji Klinis

Anda mungkin juga menyukai