PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klarifikasi Adas
Tanaman adas dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi (10
- 1.800 m dari pemukaan laut/dpl). Di pulau Jawa, adas ditanam pada daerah dengan
ketinggian 1.600 - 2.400 m dpl. Adas memerlukan cuaca sejuk dan cerah (150C - 200C)
untuk menunjang pertumbuhannya, dengan curah hujan sekitar 2500 mm/tahun. Adas
banyak ditemukan di tepi sungai, danau atau tanggul daerah pembuangan air. Adas
akan tumbuh baik pada tanah berlempung, tanah
yang cukup subur dan berdrainase baik, berpasir atau liat berpasir dan berkapur
dengan pH 6,5 - 8,0.
2.5 Kandungan Minyak Adas
Sifat kimiawi dan efek farmakologis
Buah
Buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat,
masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung.
Daun
Berbau aromatik Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil).
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
1) Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomisin
untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan.
2) Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran
kentut (flatus).
3) Menghilangkan dingin dan dahak.
4) Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan
anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja
menyerupai perangsang napsu makan.
5) Dari satu penelitian pada manusia dewasa, diternukan bahwa adas
mempunyai efek menghancurkan batu ginjal.
6) Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat
menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak
menunjukkan khasiat ini.
II.6.2. Kandungan kimia
Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung
50 - 60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren,
metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan
anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat
karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin
(serposterin).