Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klarifikasi Adas

Spesies : Foeniculum vulgare Mill.


Regnum :Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Sympetalae
Bangsa : Apiales
Famili : Apiaceae ( Umbelliflorae )
Genus : Foeniculum

2.2 Deskripsi Adas

Adas merupakan satu dari sernbilan tumbuhan obat yang dianggap


berrnukjizat di Anglo-Saxon. Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai
tanaman bumbu atau tanaman obat. Tumbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah
sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik
pada dataran tinggi.
Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya kemudian banyak
ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Terna berumur panjang,
tinggi 50 cm - 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 - 5 batang.
Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bilamemar baunya wangi.
Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit,
bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang
berselaput dengan bagian atasnya berbentuk
topi.
Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 – 40 gagang
bunga, panjang ibu gagang bunga 5 - 1 0 cm, panjang gagang bunga 2 – 5 mm, mahkota
berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 - 10 mm,
lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak
kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda
tergantung negara asalnya.
Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relative
seperti kamfer. Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan hasil sulingan
serbuk buah adas yang masak dan kering.
Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam
industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan
yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat.
Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang 3 pulosari. Daunnya bisa
dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak
tanaman.
2.3 Tanaman Penghasil Minyak Adas
Tanaman adas (Foeniculum vulgare Miller) terdiri dari 2 sub spesies.
Varietas yang menghasilkan minyak adas, termasuk dalam spesies Capillaceum (Calib)
Homboe; dan terdiri dari 2 macam varietas, yaitu:
a. Var Vulgare (Miller) Thelling
Tumbuh secara liar atau diusahakan secara intensif. Minyak yang dihasilkan
dari varietas tanaman ini disebut minyak adas pait. Jenis tanaman adas pait telah
diusahakan secara perkebunan di Rumania, Hongaria, Jerman, Itali, India, Argentina,
Jepang dan Amerika Serikat. Minyak adas secara komersil dihasilkan dari biji dengan
cara penyulingan.
b. Var Dulce (Miller) Thelling
Disebut juga jinten manis atau Anisi, tanaman secara intensif, dan tidak tumbuh
secara liar. Varietas tanaman ini menghasilkan minyak adas manis atau disebut juga
minyak adas Romania atau minyak adas Perancis. Minyak yang dihasilkan dari biji
mempunyai bau paling harum. Tanaman adas liar, tumbuh terbesar terutama di
Perancis, Spanyol, Maroko dan Algeria. Biji dari tanaman tersebut mengandung
minyak, namun tidak mempunyai nilai ekonomi

2.4 Persyaratan Tumbuh

Tanaman adas dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi (10
- 1.800 m dari pemukaan laut/dpl). Di pulau Jawa, adas ditanam pada daerah dengan
ketinggian 1.600 - 2.400 m dpl. Adas memerlukan cuaca sejuk dan cerah (150C - 200C)
untuk menunjang pertumbuhannya, dengan curah hujan sekitar 2500 mm/tahun. Adas
banyak ditemukan di tepi sungai, danau atau tanggul daerah pembuangan air. Adas
akan tumbuh baik pada tanah berlempung, tanah
yang cukup subur dan berdrainase baik, berpasir atau liat berpasir dan berkapur
dengan pH 6,5 - 8,0.
2.5 Kandungan Minyak Adas
Sifat kimiawi dan efek farmakologis
 Buah
Buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat,
masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung.
 Daun
Berbau aromatik Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil).
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
1) Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomisin
untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan.
2) Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran
kentut (flatus).
3) Menghilangkan dingin dan dahak.
4) Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan
anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja
menyerupai perangsang napsu makan.
5) Dari satu penelitian pada manusia dewasa, diternukan bahwa adas
mempunyai efek menghancurkan batu ginjal.
6) Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat
menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak
menunjukkan khasiat ini.
II.6.2. Kandungan kimia
Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung
50 - 60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren,
metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan
anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat
karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin
(serposterin).

2.6 Cara Penyulingan / Cara Mendapatkan Minyak Adas


Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Tumbuhan ini berasal dari daerah Eropa
selatan dan telah dikultivasi di Eropa, Asia, sebagian Afrika dan Amerika selatan.
Tumbuh di Jawa tengah, Jawa timur pada daerah dengan ketinggian 1600-2400 mdpl,
di pegunungan, tumbuhsecara liar di G.Lawu dan G. Tengger.2,8,12,29)
Kebanyakan dilakukan dengan biji (4 kg biji per hektar) atau memisahkan
anak tanaman. Pada upaya budidaya, diperlukan tanah yang subur dan mengandung
cukup kapur. Biji dapat langsung ditanam dikebun dengan jarak tanam 50 cm.
Pemanenan dilakukan dengan cara penebangan ketika masih hijau dan dikeringkan
selama 5 hari. Buah dikumpulkan dengan cara menggoyangkan batang yang sudah
kering.
Pada kultur jaringan tanaman, penambahan fenil-alanin pada kalus dapat
berefek pada peningkatan kadar senyawa kumarin.
Lama penyulingan berpengaruh terhadap kualitas minyak buah adas.
Waktu penyulingan minyak atsiri buah adas dengan metode destilasi air paling
optimal 5 jam

2.7 Sifat dan Khasiat


Buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat,
masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Berkhasiat menghilangkan
dingin, melancarkan peredaran darah, penghilang nyeri (analgesik), menyehatkan
lambung, meningkatkan nafsu makan (stomakik), peluruh dahak, peluruh kentut
(karminatif), dan merangsang produksi ASI (laktagoga).
Daun berbau aromatik dan berkhasiat sebagai stimulan, peluruh kencing
(diuretik), laktagoga, stomakik, dan menerangkan penglihatan.
Herba berkhasiat sebagai anti-emetik. Akar sebagai pencahar dan diuretik.
Sedangkan minyak dari buah (minyak adas, fennel oil) berkhasiat sebagai
stimulan, karminatif, antibakteri, dan antelmintik.
Daftar Pustaka

Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, dr Setiawan Dalimartha, Trubus


Agriwidya, Anggota Ikapi, Jakarta, 1999.
http://disbun.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Manfaat_Adas.pdf
http://biojojo.blogspot.com/2011/12/klasifikasi-adas-foeniculum-vulgare.html

Anda mungkin juga menyukai