Anda di halaman 1dari 24

Bentuk dan Kemasan

Obat
Selma Nursyamsiah C2214201115
Fahmi abul aziz C2214201134
Intan Ramadani C2214201133
Nayla Saadthi C2214201139
Raihan bela saputra C2214201148
Kelompok 3
Robbi Awaludin C2214201091
Sultan salman C2214201087
Yandi fitrah C2214201080
pa itu
A
Obat?
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk
biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia.
Bentuk
Sediaan Obat
.1 T a b l e t
Jenis obat tablet ini adalah bahan obat yang dipadatkan tanpa bahan tambahan (murni
bahan obat ).
-Tablet Kempa, dibuat sesuai dengan bentuk cetakannya dan memiliki ukuran yang sangat
bervariasi.
-Tablet Hipodermi, mudah larut di dalam air. Proses pelarutannya juga terjadi secara
sempurna.
- Tablet Effervescent, dibuat agar mudah larut di dalam air. Penggunaan jenis tablet ini adalah
dengan melarutkannya dahulu didalam air sebelum diminum.
- Tablet Kunyah, dilakukan dengan cara dikunyah. Biasanya, jenis obat tablet seperti ini
memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan dengan obat – obat yang lainnya,
2. Serbuk (Pulvis)
merupakan campuran dari bahan kimia atau obat, yang biasanya
digunakan untuk pemakaian atau pengobatan luar. Jenis obat yang satu
ini memiliki karakteristik homogen dan kering, serta homogenisitasnya
dipengaruhi oleh ukuran partikel dan densitasnya atau berat jenisnya.

Obat berbentuk serbuk ini memiliki keuntungan / kelebihan seperti :


- Campuran obat dan bahan obat sesuai kebutuhan
-Dosisnya lebih tepat, lebih stabil dari jenis obat larutan
-Bersifat disolusi atau cepat larut di dalam tubuh
-Tidak memerlukan banyak bahan tambahan
3.Pil
Pemakaian obat ini dilakukan dengan cara
dimakan atau diminum. Bobot pil idealnya
adalah berkisar antara 100 – 150 mg, biasanya
sih bobot rata – ratanya adalah 120 mg
4.Kapsul
Obat jenis kapsul ini terdiri dari bahan obat yang dibungkus
dengan bahan padat, yang mudah larut. Bahan pembungkus ini
sangat berguna agar obat mudah ditelan, menghindari bau dan
rasa yang tidak enak dari obat, serta menghindari kontak
langsung dengan sinar matahari. Obat bentuk kapsul ini
umumnya berbentuk bulat panjang dengan pangkal dan ujungnya
yang tumpul.
5.Kaplet
Jenis obat kaplet ini merupakan jenis obat yang bentuknya
penggabungan dari bentuk tablet dan kapsul. Kaplet ini tidak
memakai pembungkus sebagaimana halnya obat berbentuk
tablet pada umumnya, namun bentuk fisiknya menyerupai kapsul.
Selain bentuknya yang lebih menarik, bentuk ini juga berfungsi
untuk melindungi obat dari pengaruh kelembapan udara atau
untuk melindungi obat dari keasaman lambung
6.Larutan
obat yang bentuknya berupa larutan, yang dapat larut di dalam air,
pemakaian obat jenis ini ada yang diminum dan ada juga untuk obat luar
(seperti obat kulit). Jenis obat berbentuk larutan ini memiliki keuntungan,
seperti:
-Merupakan campuran homogen
-Dosis mudah diubah – ubah dalam pembuatannya.
-Dapat diberikan dalam bentuk larutan yang encer, sedangkan kapsul
dan tablet sulit diencerkan.
-Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat terabsorpsi.
-Mudah diberi pemanis, pengaroma dan warna dan hal ini cocok untuk
pemberian obat pada anak-anak.
-Untuk pemakaian luar bentuk larutan mudah digunakan.
7.Suspensi
Obat berbentuk suspensi ini pemakaiannya juga dilarutkan di
dalam air. Namun ada bagian yang tidak larut, berupa butiran –
butiran, contoh umumnya adalah vegeta.
.8 E x t r a c t
Obat jenis ini dihasilkan dari proses extraksi dari bahan bahan obat – obatan,
baik dari hewan ataupun tumbuhan. Obat berbentuk ekstrak ini merupakan
sediaan pekat, yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisia nabati
atau simplisia hewani dengan menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian
semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang
tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi ukuran yang ditetapkan.
9.Salep
Obat ini adalah jenis obat luar, bentuknya berupa semi padat yang bisa dioleskan
pada kulit atau selaput lendir. Bahan obat jenis salep ini harus larut dan terdispersi
pada bahan dasar salep.
10.Supositoria
merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan
bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau
uretra. Padaumumnya jenis obat ini akan meleleh,
melunak atau melarut pada suhu tubuh.
11.Tetes

Tetes Obat ini berbentuk cair dengan penggunaan


meneteskan ke bagian yang terkena penyakit. Obat ini
biasanya digunakan untuk obat dalam, tetes mulut, tetes
telinga, tetes hidung dan tetes mata
12.Injeksi
Obat jenis ini berbentuk cair (larutan,emulsi atau
suspensi) yang disuntikkan ke tubuh penderita,
dengan tujuan agar kerja obat lebih cepat dan
untuk mengobati penderita yang tidak bisa makan
obat melalui mulut.
Kemasan Obat
Pengemasan merupakan suatu metode yang memberikan kenyamanan, identifikasi,
penyajian, dan perlindungan terhadap suatu sediaan obat sampai dikonsumsi.

Menurut undang-undang pasal 24 menyatakan bahwa Pengemasan sediaan farmasi


dan alat kesehatan dilaksanakan dengan menggunakan bahan kemasan yang tidak
membahayakan kesehatan manusia dan/atau dapat mempengaruhi berubahnya
persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan sediaan farmasi dan alat kesehatan
Klasifikasi kemasan
-Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau
membungkus bahan yang dikemas.
- Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya
melindungi kelompok-kelompok kemasan lain.
Kemasar tersier, kuartener yaitu kemasan untuk mengemas
setelah kemasan primer, sekunder atau tersier. Kemasan ini
digunakan untuk pelindung selama pengangkutan.
Fungsi dan Peranan Kemasan
Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi
dan melindungi produk dari kerusakankerusakan, sehingga lebih
mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan.
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam proses pengemasan
- Harus selalu mengikuti dan mematuhi prosedur tertulis yang sudah dibuat.
-Harus selalu mengikuti dan menjalankan in process control.
-Pra penandaan pada bahan pengemas harus selalu dilakukan.
-Sebelum melakukan pengemasan, kesiapan jalur pengemasan harus selalu diperiksa.
-Hanya obat yang berasal dari satu batch saja yang boleh ditempatkan dalam satu palet.
-Produk yang rupa dan bentuknya sama tidak boleh dikemas pada jalur yang
berdampingan.
-Pada jalur pengemasan, nama dan nomer batch harus terlihat jelas.
-Produk antara dan produk jadi yang masih dalam proses pengemasan
harus selalu diberi label identitas dan jumlah.
- Produk yang telah diisikan kedalam wadah akhir tapi belum diberi label,
harus dipisah dan diberi tanda.
-Peralatan pengemasan tidak boleh bersentuhan langsung dengan
produk.
-Bahan untuk pengemasan seperti: pelincir, perekat, tinta, cairan
pembersih, ditempatkan dalam wadah berbeda dari wadah untuk produk
(Kurniawan, 2012).
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai