1. PENDAHULUAN
2. TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT (Solid )
3. TEKNOLOGI SEDIAAN SETENGAH PADAT
(Semi solid)
4. TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR (Liquid)
5. TEKNOLOGI SEDIAAN KOSMETIK
Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat
tradisional dan kosmetika.
Definisi
Tablet Bukal :
Tablet kempa biasa berbentuk oval yang ditempatkan di antara
gusi dan pipi.
Tablet sublingual :
Tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah lidah.
Throces / lozenges :
bentuk lain dari tablet yang digunakan dalam rongga mulut.
Digunakan untuk memberikan efek lokal pada mulut dan
tenggorokan. Tablet jenis ini dirancang agar tidak hancur di
dalam mulut tetapi larut perlahan dalam jangka waktu 30
menit atau kurang.
Tablet penggunaan Lain
Tablet Hipodermik :
Tablet cetak/kempa yang dibuat dari bahan mudah
larut/melarut sempurna dalam air. Umumnya
digunakan untuk membuat sediaan injeksi steril dalam
ampul dengan menambahkan pelarut steril .
Tablet berdasarkan Penyalutan
Kapsul
The hard capsule is also called “two piece” as it consists of two
pieces in the form of small cylinders closed at one end, the shorter
piece is called the “cap” which fits over the open end of the longer
piece, called the “body”.
Composition of HGC :
Gelatin : the major component of the capsules and has been the material from
which they have traditionally been made.
Colorant : Color is used principally to identify a product in all stages of its
manufacture and use.
Wetting Agent : Sodium Lauryl sulfate.
Preservatives : sodium bisulfite or metabisulfite, sorbic acid or the methyl
propyl esters of para hydroxy-benzoic acid, and the organic acids, benzoic and
propanoic acids.
Advantages :
Capsules mask the taste and odor of unpleasant drugs and can be easily
administered.
They are attractive in appearance
They are slippery when moist and, hence, easy to swallow with a draught of water.
As compared to tablets less adjuncts are required.
The shells are physiologically inert and easily and quickly digested in the
gastrointestinal tract.
They are economical
They are easy to handle and carry.
The shells can be opacified (with titanium dioxide) or colored, to give protection
from light.
Disadvantages :
The drugs which are hygroscopic absorb water from the capsule shell making it
brittle and hence are not suitable for filling into capsules.
The concentrated solutions which require previous dilution are unsuitable for
capsules because if administered as such lead to irritation of stomach.
A soft gel (a soft gelatin capsule) is a solid capsule (outer
shell) surrounding a liquid or semisolid center (inner fill). An
active ingredient can be incorporated into the outer shell, the
inner fill, or both.
Gelatin soft capsules are made from gelatin and water but
with the addition of a polyhydic alcohol, such as glycerol or
sorbitol, to make them flexible. Sorbitol is less hygroscopic
than glycerol. They usually contain a preservative, such as
beta-naphthol.
Shapes of soft gelatin capsules :
Spherical – 0.05 -5 ml
Ovoid – 0.05 - 7 ml
Cylindrical – 0.15- 25 ml
Tubes – 0.5 - 0 ml
Pear shaped – 0.3 - 5ml
Komponen kapsul
Zat aktif obat
Cangkang kapsul
Zat tambahan
Bahan pengisi contohnya laktosa, microcrystalline cellulose,
starch.
Bahan pelicin (magnesium stearat, silicon dioxide, talcum)
Surfaktan/zat pembasah : sodium stearyl fumarate, sodium lauryl
sulfate.
Disintegrant : croscarmellose sodium, crospovidone, starch
derivatives.
SEDIAAN
35 CAIR
1. Solutiones (larutan)
2. Suspensiones (suspensi)
3. Emulsa (emulsi).
KEUNTUNGAN SEDIAAN CAIR:
36
Macam:
1. Potiones (obat minum)
2. Elixir :
Sediaan larutan yang mengandung bahan obat dan bahan
tambahan yang memiliki bau dan rasa yang sedap dan pelarut
digunakan campuran air-etanol. Etanol yang digunakan etanol
90% dengan kadar 5–15%
SEDIAAN CAIR ORAL
39
3. Sirup
Suatu larutan obat yang mengandung satu atau lebih jenis obat
dengan zat tambahan dan sukrosa sebagai pemanis.
Sukrosa yang digunakan dalam bentuk sirup simplex yang
mengandung 65% sukrosa dalam larutan nipagin 0,25%.
4. Guttae (drop)
Sediaan cair (umumnya larutan), apabila tidak dinyatakan lain
dimaksudkan untuk obat dalam. Digunakan dengan cara
meneteskan
SEDIAAN CAIR TOPIKAL
8. Inhalatoines (Inhalasi)
* Sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau
lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran napas hidung
atau mulut untuk memperoleh efek lokal atau sistemik.
* Sediaan dimaksudkan untuk disedot hidung atau mulut, atau
10. Lotion
* Sediaan cair yang dimaksudkan untuk pemakaian luar pada kulit
(Ansel, 1989; Anonim, 1995).
* Kebanyakan lotion mengandung bahan serbuk halus yang tidak
larut dalam media dispersi dan disuspensikan dengan
menggunakan zat pensuspensi dan zat pendispersi.
* Pada umumnya pembawa dari lotion adalah air
SEDIAAN CAIR
46 TOPIKAL
11. Linimentum (Liniment)
* Bentuk sediaan kental atau cair yang dioleskan
pada kulit.
2. Douche
* Larutan zat dalam air yang dimasukkan dengan suatu alat ke
dalam vagina, baik untuk pengobatan maupun untuk
membersihkan, karenanya larutan ini mengandung bahan obat
atau antiseptik.
* Biasanya berupa larutan kental yang diencerkan seperlunya
sebelum digunakan.
SEDIAAN INJEKSI
48
(INJECTIONES)
Sediaan steril,
berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang
harus dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan
secara parenteral,
disuntikkan dengan cara menembus atau
merobek jaringan ke dalam atau
melalui kulit atau selaput lendir.
SYARAT UTAMA
Obat tersebut harus steril dan
disimpan dalam wadah yang menjamin
sterilitas.
KEUNTUNGAN INJEKSI: 49
1. Onset cepat.
2. Efek dapat diramalkan dengan pasti.
3. Bioavailabilitas sempurna atau hampir sempurna.
4. Kerusakan obat dalam GE dihindarkan.
5. Dapat diberikan pada penderita sakit keras atau
koma.
KERUGIAN SEDIAAN BENTUK
50
INJEKSI
Osmolaritas (mOsmol/L)
> 350 Hipertonis
329 – 350 Agak hipertonis
270 – 328 Isotonis
250 – 269 Agak hipotonis
0 – 249 Hipotonis
Sediaan Farmasi Steril
Tahap I
Amati adanya pertumbuhan mikroba seperti kekeruhan dan atau
pertumbuhan pada permukaan pada isi semua wadah dalam
interval waktu tertentu dan pada akhir periode inkubasi. Jika
tidak terjadi pertumbuhan, maka Bahan uji memenuhi syarat.
Tahap II
jumlah spesimen yang diuji minimal 2 kali jumlah tahap I. jika
tidak ditemukan pertumbuhan mikroba, bahan yang diuji
memenuhi syarat.
Jika ditemukan pertumbuhan mikroba, maka bahan yang diuji
tidak memenuhi syarat.
Endotoksin dan Pirogen
• demam
• aktivasi sistem sitokin rusaknya
• sel-sel endotelial permeabilitas
• pembuluh darah berubah
sehingga menyebabkan
turunnya tekanan darah
• dll.
Perkembangan regulasi
tentang uji pirogen
Bacterial endotoxin test (BET) merupakan
salah satu uji yang penting terhadap produk
parenteral dan alat kesehatan
1912 : uji pirogen dilakukan dengan metode
kelinci (Rabbit test)
Digunakan dalam USP XII pada tahun 1942
sampai 40 tahun kemudian
1980 : metode baru diterapkan yaitu
Limulus amoebocyte lysate (LAL) test
LAL TEST
Perhitungan Endotoxin :
Untuk pasien dewasa dg berat badan 70 kg. Maximum dosage
500 mg/jam = 100 mL/jam. Dimana K = 5 EU/kg
TERIMA KASIH