Terapi Bermain Lego Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah
Dengan Hospitalisasi
-
Oleh
Rizky Kurnia¹, Lindesi Yanti²
¹Mahasiswa DIII Program Diploma III Keperawatan Akper Kesdam II/Sriwijaya
Email : rizkykurnia7788@gmail.com
²Dosen DIII Program Diploma III Keperawatan Akper Kesdam II/Sriwijaya
Email : desirozak@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang dan Tujuan : Hospitalisasi dapat menimbulkan perasaan cemas dan ketakutan yang dapat menyebabkan
trauma dan stres pada anak. Penulisan literatur ini bertujuan untuk memperoleh gambaran terapi bermain lego terhadap
penurunan kecemasan pada anak usia prasekolah dengan hospitalisasi. Kecemasan dapat dikurangi dengan cara mengajak
anak bermain. Metode : Metode yang digunakan dalam pengumpulan jurnal ini menggunakan google scholar yang
diterbitkan dari tahun 2017-2019. Hasil dan Kesimpulan : Berdasarkan 5 jurnal yang telah di review hasil yang didapat
setelah melakukan identiffikasi dan analisis terapi bermain lego dapat memberikan pengaruh dan menurunkan kecemasan
pada anak usia prasekolah karena terapi bermain dapat membuat anak merasa nyaman dan membuat imajinasi anak
berkembang sehingga anak bisa berkonsentrasi dengan baik selama menjalani hospitalisasi serta memberikan kesempatan
pada anak untuk mengekspresikan diri mereka dengan bermain. Diharapkan studi literatur ini dapat menambah wawasan
perawat dan orang tua dalam menurunkan kecemasan anak akibat hospitalisasi dengan cara terapi bermain lego.
ABSTRACT
Background and Purpose : Hospitalization can cause feelings of anxiety and fear that can cause trauma and stress in
children. Writing this literature aims to obtain an overview of play therapy lego to reduce anxiety in preschoolers with
hospitalization. Anxiety can be reduce by inviting children to play. Method : The method used of this journal uses google
scholar published from 2017-2019. Results and Conclusions : Based on 5 journals that have been reviewd the results
obtained after identifying and analizing lego play therapy can give effect and reduce anxiety in preschoolers because play
therapy can make chlidren feel comfortable and make the chil’s imagination develop so that children can concentrate well
during hospitalization and provide opportunities for children to express themselves by playing. It is hoped that this literature
study can add insight into nurses and parents in reducing children’s anxiety due to hospitalization by playing lego therapy
(Terapi Bermain Lego Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Hospitalisasi, Rizky Kurnia)
1
Jurnal Kesehatan, Volume 9, nomor 2, Desember 2020 AKPER KESDAM 2/Sriwijaya Palembang
alat permainan anak usia prasekolah karena tingkat kecemasan pada anak usia
sesuai dengan tahapan perkembangan dan usia prasekolah akibat hospitalisasi
mereka. Terapi bermain secara luas digunakan 3. Dirumuskannya rekomendasi hasil
untuk menangani masalah emosi dan prilaku review terapi bermain lego dalam
anak – anak karena terapi bermain bisa menurunkan tingkat kecemasan pada
berespon terhadap kebutuhan unik dan beragam anak usia prasekolah akibat
dari perkembangan anak – anak. Dalam terapi hospitalisasi
bermain, bermain dipandang sebagai kendaraan
untuk komunikasi antara anak dan terapis yang 1.3. Manfaat Penelitian
berasumsi bahwa anak – anak akan Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan
menggunakan alat – alat permainan secara dapat memberi manfaat:
langsung atau secara simbolis dengan bertindak
menggunakan perasaan, pikiran, dan 1. Bagi Rumah sakit, hasil penelitian ini
pengalaman karena mereka tidak mampu sebagai dasar pengembangan standar/
mengekspresikan perasaannya melalui kata – pedoman pengembangan kemampuan
kata. Terapi bermain diyakini mampu mobilisasi pasien melalui terapi bermain
menghilangkan batasan, hambatan dalam diri, lego dalam menurunkan tingkat kecemasan
stres, frustasi serta mempunyai masalah emosi pada anak usia prasekolah akibat
dengan tujuan mengubah tingkah laku anak hospitalisasi
yang tidak sesuai menjadi tingkah laku yang 2. Pedoman kerja bagi perawat dalam
diharapkan dan anak sering diajak bermain melaksanakan implementasi terapi bermain
akan lebih kooperatif dan mudah diajak kerja lego dalam menurunkan tingkat kecemasan
sama selama masa perawatan(Yusuf & pada anak usia prasekolah akibat
Syamsudin, 2013 dalam Evi Hasnita & Sherly hospitalisasi
Gusvianti, 2018). Pemilihan lego sebagai alat Secara keilmuwan hasil penelitian ini
permainan diharapkan dapat membantu diharapkan dapat memberikan manfaat:
menurunkan tingkat kecemasan pada anak usia
prasekolah(Mariyam, 2017). 1. Evidance Base Nursing Practice
implementasi terapi bermain lego dalam
Lego merupakan sejenis alat permainan menurunkan tingkat kecemasan akibat
bongkah plastik kecil yang dapat disusun dan hospitalisasi pada pasien anak usia
dibongkar pasang menjadi bangunan atau betuk prasekolah
lainnya. Lego termasuk permainan konstruktif 2. Data dasar bagi pembangunan studi atau
atau bangun membangun yang meningkatkan penelitian yang mengembangkan
kecerdasan dan kreativitas anak (Hidayat, pemberian terapi bermain lego atau
2007). Terapi bermain pada anak usia 3 sampai implementasi keperawatan lainnya dalam
6 tahun menekankan pada pengembangan penurunan tingkat kecemasan
bahasa, mengasah motorik halus, dan
mengontrol emosi. Pemilihan bermain lego 2. METODE PENELITIAN
sebagai salah satu permainan edukatif karena Studi literatur ini dilakukan dengan
dapat berperan dalam kecerdasan dan motorik penelusuran pada google scholar diperoleh 20
halus anak usia prasekolah melalui permainan artikel dengan membuat ringkasan dan analisis
konstruktif atau bangun membangun(Mariyam, dari artikel/hasil penelitian ini terdiri dari 5
2017). artikel/hasil penelitian yang dipublikasikan
secara online antara tahun 2017-2019. Artikel
1.2. Tujuan Penelitian atau hasil penelitian tersebut tersedia full teks
untuk dianalisis.
1.2.1 Tujuan Umum
(Terapi Bermain Lego Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Hospitalisasi, Rizky Kurnia)
2
Jurnal Kesehatan, Volume 9, nomor 2, Desember 2020 AKPER KESDAM 2/Sriwijaya Palembang
(Terapi Bermain Lego Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Hospitalisasi, Rizky Kurnia)
3
Jurnal Kesehatan, Volume 9, nomor 2, Desember 2020 AKPER KESDAM 2/Sriwijaya Palembang
dirawat adalah
menangis,
mengamuk,
teriak – teriak,
dan memeluk
ibunya.
Febriana Untuk Kuantitatifdeskr Incidental Hasil penelitian Google
scholar
Sartika mengidentifikasi iftif dengan sampling dengan menunjukkan
(2017) tingkat pendekatan 60 sampel yang bahwa respon
kecemasan kecemasan anak cross sectional terdiri dari anak yang
anak saat usia 3 – 6 tahun kecemasan tingkat mengalami
hospitalisasi yang mengalami ringan sejumlah kecemasan
hospitalisasi di 41 anak dan tingkat ringan
Ruang Anggrek kecemasan tingkat dan sedang
RSUD sedang sejumlah menunjukkan
Ambarawa 19 anak. gejala atau
respon yang
hampir sama,
faktor pembeda
berada pada
jumlah
banyaknya
respon yang
muncul
Heri Saputro Penelitian ini Pre experiment Consecutive Menunjukkan Google
scholar
(2017) bertujuan dengan sampling bahwa usia
penurunan mengurangi pendekatan One Kriteria subyek terbanyak yang
tingkat peraaan takut, Group Pretest- yang diteliti mengalami
kecemasan cemas, sedih, Posttest Design meliputi orang tua kecemasan
anak akibat tegang, dan nyeri anak pra sekolah adalah anak
hospitalisasi pada anak yang (usia 3-6 tahun), yang berusia 4
dengan dirawat di rumah anak 1×24 jam tahun sedangkan
penerapan sakit masuk RS, anak dilihat dari jenis
terapi tidak memiliki kelaminnya
bermain kondisi penyakit anak perempuan
gawat dan sakit lebih banyak
kritis, anak tidak mengalami
dalam pengobatan kecemasan dari
anti cemas, tidak pada laki – laki
memiliki
gangguan
(Terapi Bermain Lego Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Hospitalisasi, Rizky Kurnia)
4
Jurnal Kesehatan, Volume 9, nomor 2, Desember 2020 AKPER KESDAM 2/Sriwijaya Palembang
pertumbuhan dan
perkembangan,
ADHD atau
retardasi mental
Rina Delfina Penelitian ini Quary Accidental Hasil penelitin Google
schoolar
(2017) bertujuan Eksperiment Sampling dengan dilihat dari rata
Pengaruh mengurangi rasa 30 responden – rata
terapi cemas dan takut Yaitu semua anak kecemasan anak
bermain kepada anak usia prasekolah sebelum dan
terhadap yang dirawat di yang dirawat di sesudah
penurunan rumah sakit edelweis RSUD dilakukan
kecemasan Dr. M. Yunus tindakan terapi
pada anak Bengkulu bermain adalah
usia 6,406.
prasekolah
(Terapi Bermain Lego Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Hospitalisasi, Rizky Kurnia)
5
Jurnal Kesehatan, Volume 9, nomor 2, Desember 2020 AKPER KESDAM 2/Sriwijaya Palembang
Artikel 2 Penelitian Sri Mujiyanti & Ris bebas mengekspresikan perasaan takut,
Rismawati (2019) yang berjudul pengaruh cemas, gembira atau perasaan lainnya,
terapi aktivitas bermain lego terhadap tingkat sehingga dengan memberikan kebebasan
kecemasan anak prasekolah (3-6 tahun) bermain orang tua mengetahui suasana hati
akibat hospitalisasi. Karena perawatan di anak. Bermain merupakan media persiapan
Rumah Sakit dapat menimbulkan cemas dan untuk melakukan prosedur medis maupun
anak juga harus meninggalkan lingkungan tindakan keperawatan. Bermain lego juga
rumah yang dikenalnya, permainan, dan dapat mengalihkan konsentrasi anak yang
teman bermainnnya. Terapi bermain adalah sebelumnya terfokus pada cemas dan takut
bagian perawatan pada anak unutk akibat sakitnya, kemudian konsentrasi anak
menurunkan atau mencegah kecemasan, akan dapat beralih ke permainan lego karena
didalam perawatan pasien anak terapi ingin menyelesaikan susunan lego tersebut.
bermain merupakan suatu kegiatan didalam Saat bermain, anak mengekspresikan
melakukan asuhan keperawatan yang sangat perasaan frustasi, hostilisasi atau permusuhan
penting untuk mengurangi efek hospitalisasi serta perasaan kemarahan, sehingga anak
bagi pertumbuan dan perkembangan anak dapat melepaskan ketegangan dan
selanjutnya. beradaptasi terhadap stressor. Penelitian ini
Permainan yang menggunkan didukung oleh penelitian yang dilakukan
kemampuan motorik (skillplay) banyak alfiyanti, dimana didapatkan presentase
dipilih anak usia prasekolah. Maka dari itu, renponden yang cemas sebelum dilakukan
jenis alat permainan yang tepat diberikan terapi bermain adalah 70% sedangkan setelah
pada anak, misalnya permainan lego. dilakukn terapi bermain sebesar 60%.
Permainan lego merupakan permainan yang Rata – rata tingkat kecemasan sebelum
memacu kreativitas anak, permainan terapi bermain adalah 11.86 nilai minimum
berbentuk balok – balok plastik berwarna – 102 dan maksimum adalah 117. Rata – rata
warni ukuran mini yang dapat disusun tingkat kecemasan setelah terapi bermain
menjadi beragam bentuk seperti mobil, adalah 63,50, nilai minimum 61 dan
rumah, pesawat terbang, ataupun robot. maksimum 67. Ada pengaruh terapi bermain
Karena lego bukan semata – mata mainan lego terhadap tingkat kecemasan anak usia
biasa tetapi merupakan alat permainan yang prasekolah (3-6 tatun) akibat hospitalisasi
mengacu kreativitas anak. dengan P value=0.000 yang artinya < ɑ
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah (0.05).
Sakit Umum Banten yang merupakan Rumah Artikel 3 Penelitian Febriana sartika
Sakit untuk wilayah Banten waktu penelitian (2017) yang berjudul kecemasan anak saat
dilakukan mulai bulan september 2016 – hospitalisasi. Hospitalisasi merupakan suatu
januari 2017. Peneliti menggunakan metode proses karena alasan yang berencana atau
Preexperimental design dan menggunakan darurau mengharuskan anak untuk tinggal di
consecutive sampling. Angka hospitalisasi Rumah Sakit, menjalani terapi dan
anak pada tiga bulan terakhir adalah 216 anak perawatan sampai pemulangannya kembali
dan yang usia prasekolah berjumlah 64 anak. ke rumah. Prevalensi kecemasan anak saat
Penelitian ini menggunakan sampel anak usia hospitalisasi mencapai 75%. Kecemasan anak
prasekolah (3-6 tahun) yang di rawat di saat hospitalisasi disebabkan oleh beberapa
Ruang Anak RSU Banten pada yang faktor diantaranya perpisahan, hilang kendali,
memenuhi kriteria sampel dengan jumlah 22 cedera tubuh, dan nyeri. Anak mengalami
anak. Peneliti melakukan pengumpulan data perpisahan dengan lingkungan tempat tinggal
untuk masing – masing responden 3 hari. dan teman bermain.
Hari pertama, peneliti memilih respoden yang Penelitian ini dilaksanakan di Ruang
termasuk yang termasuk kriteria inklusi yang Anggrek RSUD Ambarawa dengan tujuan
kemudian memberikan penjelasan tentang mengidentifikasi tingkat kecemasan anak usia
kepada orang tua atau wali responden tentang 3 sampai 6 tahun yang mengalami
tujuan, manfat, dan prosedur kegiatan terapi hospitalisasi. Populasi dan sampel penelitian
bermain lego sampai dengan meminta adalah sebesar 60 sampel dengan anak usia 3
persetujuan dan melakukan pre test. Hari – 6 tahun yag hospitalisasi di Ruang Anggrek
kedua, melakukan terapi aktivitas bermain RSUD Ambarawa. Metode yang digunakan
dengan waktu 45 menit lamanya. Hari ketiga adalah kuantitatif diskriftif dengan
melakukan post test. pendekatan cross sectional dan alat yang
Hasil penelitian ini di dukung oleh digunakan dalam penelitian adalah kuesioner
penelitian yang dilakukan Tesaningrum dan kecemasan anak (parent report) yang disusun
Maryam (2012) dimana ada perbedaan nilai oleh peneliti dan telah dilakukan uji validitas
minimum dan maksimum pada kelompok dan reliabitas yang dilakukan pada 20 anak
pada kelompok intervensi dengan kelompok pra sekolah yang hospitalisasi.
kontrol yaitu 0 dan 5 dengan 2 dan 6. Anak
(Terapi Bermain Lego Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Hospitalisasi, Rizky Kurnia)
6
Jurnal Kesehatan, Volume 9, nomor 2, Desember 2020 AKPER KESDAM 2/Sriwijaya Palembang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata perubahan skor kecemasan anak sebelum
anak cemas ringan dan sedang menunjukkan dan sesudah terapi bermain dengan
respon menangis saat tiap dilakukan tindakan keterlibatan orang tua dan menunjukkan
keperawatan atau medis, menangis akan adanya perubahan yang bermakna antara rata
diajak ke ruang tindakan tidak mau kontak – rata skor kecemasan sebelum dan sesudah
dengan orang asing, sering bertanya, anak terapi bermain dengan ketelibatan orang tua,
masih mau berinteraksi dengan perawat, secara signifikan terapi bermain dengan
menangis saat perawat datang, menjadi rewel keterlibatan orang tua dapat menurunkan
atau lebih mudah menangis selama dirawat di kecemasan anak sebesar 11,3922 dengan nilai
rumah sakit, sering merengek minta pulang p value sebesar 0.002 (p=0.05).
selama dirawat di rumahsakit, memegang erat Artikel 5 penelitian Rina Delfina (2017)
orang tua ketika akan ditinggal, rewel saat yang berjudul pengaruh terapi bermain
malamhari, terbangun saat malam hari, wajah terhadap penurunan kecemasan pada anak
anak tampak tegang saat dilakukan tindakan usia prasekolah yamg dilksanakan di ruang
perawatan atau medis, dan berkeringat rawat inap RSUD M.Yunus Bengkulu pada
banyak saat diperiksa. Berdasarkan tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah
karakteristik responden diketahui bahwa anak untuk melihat adanya pengaruh terapi
yang hospitalisasi paling banyak berumur 4 bermain dan mengurangi rasa takut dan
tahun dengan jenis kelamin laki – laki, dan cemas pada anak yang di rawat di rumah
lama hari rawatnya 2 hari. Dan menurut sakit.
tingkat kecemaan anak usia 3 sampai 6 tahun Penelitian ini menggunakan metode
yang mengalami kecemasan tingkat ringan quasy eksperimental dengan menggunakan
sejumlah 41 anak (68,3%) dan kecemasan desain one group pretest – postest. Sampel
tingkat sedang sejumlah 19 anak (31,7%). yang digunakan peneliti adalah teknik
Artikel 4 Penelitian Heri saputro (2017) accidental sampling dengan sebanyak 30
yang berjudul penurunan tingkat kecemasan responden. Kemudian data dikumpulkan
anak akibat hospitalisasi dengan penerapan dengan menggunakan lembar observasi.
terapi bermain, yang dilaksanakan pada bulan Setelah itu data dianalisis univariat dan
mei sampai dengan bulan agustus 2017 di bivariat dengan uji Paired T-Test.
ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah dr. Dari hasil data yang telah di uji dan
Soedomo Trenggalek. Tujuan dari penelitian diteliti didapatkan rata – rata kecemasan anak
ini adalah mengurangi perasaan takut, cemas, sebelum dilakukan tindakan terapi bermain
sedih dan tegang pada anak yang mengalami 10,50 sedangkan rata – rata kecemasan anak
hospitalisasi. Dalam proses hospitalisasi, sesudah dilakukan tindakan terapi bermain
ketakutan dan kecemasan yang dialami anak 4,09. Rata – rata perbedaan kecemasan anak
apabila tidak mendapat penanganan yang sebelum dann sesudah dilakukan indakan
memadai dapat mempengaruhi keberhasilan terapi bermain adalah 6,406. Dan ada
pengobatan dan perawatan. penurunan kecemasan setelah dilakukan
Pada penelitian ini, metode yang tindakan terapi bermain.
digunakan adalah metode kuantitatif dengan Dapat dilihat hasil dari penelitian diatas
desain penelitian Pre Experiment. Sampel bahwa terapi bermain lego terhadap
yang digunakan peneliti adalah tehnik penurunan kecemasan pada anak usia
consecutive sampling yaitu dengan prasekolah dengan hospitalisasi terjadi
memasukkan semua subyek yang memenuhi penurunan kecemasan pada saat anak
kriteria sampel. Data yang telah terkumpul, diberikan terapi bermain salah satunya
selanjutnya di uji normalitas dengan aplikasi dengan permainan lego karena permainan ini
SPSS yang menggunakan rumus dapat membuat imajinasi anak berkembang
Kolmogarov-Smirnov. Setelah itu data dan anak dapat berkonsentrasi dengan baik
dianallisis dengan aplikasi SPSS yang dan membuat anak nyaman saat di rumah
menggunakan ruus uji parametik paired sakit. Terapi bermain ini dapat menurunkan
sample t test. kecemasan selama tindakan keperawatan
Dari hasil data yang telah di uji menurut sehingga akan terbentuk sikap kooperatif
usia terbanyak yang mengalami kecemasan selama dilakukan tindakan di rumah sakit.
adalah anak yang berusia 4 tahun sedangkan
dilihat dari jenis kelaminnya, anak
perempuan lebih banyak mengalami 3.2 PEMBAHASAN
kecemasan daripada anak laki – laki. Pembahasan Literatur review ini
Kemudian dilihat dari pengalaman masuk difokuskan pada hasil penelitian dari lima (5)
rumah sakit, yang paling banyak mengalami artikel yang didapatkan bahwa pemberian
kecemasan adalah anak yang tidak pernah terapi bermain lego pada anak prasekolah
masuk rumah sakit sebelumnya yaitu 30 akibat hospitalisasi dapat menurunkan tingkat
anak. Selanjutnya yang menunjukkan rata – kecemasan.
(Terapi Bermain Lego Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Hospitalisasi, Rizky Kurnia)
7
Jurnal Kesehatan, Volume 9, nomor 2, Desember 2020 AKPER KESDAM 2/Sriwijaya Palembang
Perkembangan anak tidak lepas dari akan merasa malu, bersalah, dan takut. Fokus
bermain. Bermain merupakan sebagai media intervensi keperawatan adalah meminimalkan
psiko terapi atau pengobatan terhadap anak stressor, memaksimalkan manfaat hospitalisasi,
yang dikenal dengan sebutan terapi bermain. memberikan dukungan psikologis pada anggota
Tujuan dari terapi bermain bagi anak yang keluarga, mempersiapkan anak sebelum masuk
dirawat di rumah sakit adalah mengurangi rumah sakit, upaya yang dilakukan adalah
perasaan takut, cemas, sedih, tegang, dan nyeri. mencegah atau mengurangi dampak perpisahan
Terapi bermain dapat membantu anak akibat hospitalisasi.
menguasai suasana tegang dan memungkinkan
anak menyalurkan ketegangan dan emosi. Kecemasan yang muncul pada anak akibat
Terapi bermain yang dilakukan pada saat anak hospitalisassi dapat diatasi dengan pemberian
mengalami kecemasan, ketakutan, kegelisahan terapi bermain, dimana terapi bermain pada
dan rasa malu serta tidak kooperatif terhadap anak yang sakit dapat mengurangi kecemasan,
tindakan perawatan yang diberikan (Heri menurunkan traumatic akibat tindakan
Saputro, 2017). keperawatan. Menurunkan kecemasan pasien
anak merupakan tugas perawat anak. Salah satu
Anak prasekolah merupakan anak usia dini cara yang bisa digunakan yaitu dengan
dimana anak belum menginjak masa sekolah. menerapkan terapi bermain pada anak yang
Masa ini disebut juga masa usia bermain, anak dirawat. Karena terapi bermain dapat
yang dirawat di rumah sakit akan berpengaruh mengurangi kecemasan yang dialaami anak
pada kondisi fisik dan psikologinya, hal ini selama di rawat di rumah sakit.(Rina Delfina,
disebut dengan hospitalisasi. Hospitalisasi 2017).Salah satu permainan yang dapat
merupakan suatu proses yang menjadikan menurunkan kecemasan pada anak yaitu terapi
alasan berencana atau darurat mengharuskan bermain lego.
anak untuk tinggal di rumah sakit yang
menjalani terapi dan perawatan sampai Didapatkan dari 5 artikel yang sudah
pemulangan kembali ke rumah (Febriana direview bahwa penerapan terapi bermain lego
Sartika, 2017). dapat menurunkan kecemasan pada anak yang
mengalami hospitalisasi karena permainan lego
Anak usia prasekolah mengalami juga dapat memberikan stimulus pada
kecemasan tertinggi saat anak masuk sekolah perkembangan motorik dan personal sosial
dan kondisi sakit, kecemasan anak saat anak selain itu warna dan bentuk – bentuk dari
hospitalisasi disebabkan oleh beberapa faktor lego ini dapat membuat anak tertarik dan
diantaranya perpisahan, hilang kendali, cedera senang untuk bermain. Dari artikel yang sudah
tubuh, dan nyeri. Untuk mengurangi kecemsan di review bahwa anak yang mengalami
tersebut anak dapat diajak bermain, jenis kecemasan akibat hospitalisasi, cemas dapat
permainan yang sesuai dan banyak dipilih anak berkurang dengan cara anak diajak bermain
usia prasekolah adalah permainan yang yaitu deiberikan terapi bermain salah satunya
menggunakan kemampuan motorik (skill play) terapi bermain lego. Anak yang mengalami
salah satunya permainan lego.(Erna Setiawati, cemas tinggi dapat berkurang menjadi tingkat
2019). kecemasan sedang karena dengan bermain
dapat mengurangi tingkat kecemasan sehingga
Permainan lego merupakan permainan yang anak dapat kooperatif dengan tindakan
memacu kreativitas anak, permainan berbentuk pengobatan yang dilakukan
balok – balok plastik berwarna – warni ukuran
mini yang dapat disusun menjadi beragam
bentuk seperti mobil, rumah, pesawat terbang, 4. SIMPULAN DAN SARAN
ataupun robot. Bermain lego juga dpat 4.1. Simpulan
mengalihkan konsentrasi anak yang 4.1.1 Terdapat 5 (Lima) artikel yang
sebelumnya terfokus pada rasa cemas dan takut memiliki relevansi dengan pemberian
akibat sakitnya, kemudian konsentrasi anak terapi bermain lego dalam
akan dapat beralih ke permainan lego karena menurunkan tingkat kecemasan pada
ingin menyelesaikan susunan lego tersebut. anak usia prasekolah akibat
Aktivitas bermain ini memasukkan strategi hospitalisasi.
koping sederhana untuk menghadapi 4.1.2 Pemberian terapi bermain lego dapat
kecemasan, seperti relaksasi dan distraksi yang menurunkan tingkat kecemasan pada
bermanfaat untuk menurunkan kecemasan anak usia prasekolah akibat
selama tindakan keperawatan sehingga akan hospitalisasi
terbentuk pula sikap kooperatif selama 4.1.3 Implementasi atas pemberian terapi
dilakukan tindakan.(Sri Mujiyanti, 2019). bermain lego yang diimplementasikan
dalam artikel memiliki variasi dalam
Sering kali perawatan di rumah sakit pelaksanaan, sehingga dibutuhkan
dianggap anak sebagai hukuman sehingga anak
(Terapi Bermain Lego Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Hospitalisasi, Rizky Kurnia)
8
Jurnal Kesehatan, Volume 9, nomor 2, Desember 2020 AKPER KESDAM 2/Sriwijaya Palembang
kajian tentang metode penerapan Erna, S.,& Sundari. (2019). Pengaruh Terapi
terapi bermain lego untuk menurunkan Bermain Dalam Kecemasan Pada Anak
tingkat kecemasan akibat hospitalisasi Sebagai Dampak Hospitalisasi di RSUD
Ambarawa. Indonesian Journal Of Midwivery
4.2. Saran Vol.2 No.1, Maret 2019.
4.2.1 Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Perlu adanya informasi dari tenaga Evi, H.,& Sherly, G. (2018). Meningkatkan
kesehatan untuk melakukan terapi Kooperatif Selama Menjalani Perawatan pada
bermain lego dalam menurunkan Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun) Melalui
tingkat kecemasan pada pasien anak Terapi Bermain. Jurnal Mutiara Ners Vol. 1
usia prasekolah dengan hospitalisasi. No. 1 Januari 2018.
(Terapi Bermain Lego Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Hospitalisasi, Rizky Kurnia)
10