Disusun Oleh :
Kelompok : 2
1. Lusi Angraeni (22124045) 10.
2. Putri Ratna Sari (2212614074) 11. Septia Ginarti (2212614086)
3. Ayu Lestari (2212614007) 12. Tri putri Amelia sari (2212614099)
4. Ayu puspita sari(2212614008) 13. Jurni Puspita Handayani (2212614038)
5. Deva Maharani (22126019) 14. Kath Manila (2212614039)
6. Deva trimar lionita(2212614021) 15. M. Bintang Permana (2212614053)
7. Devi novitasari(2212614025) 16. Lorena Agustin (2212614044)
8. 17. Yulia Atika Manurung (2212614105)
9. 18. Luthvia Anggriani (2212614046)
Dosen Pengampu :
Drs. Asrizal, Apt, M.Kep
i
NARKOTIKA
A. Pengertian Narkoba
Narkotika sering disingkat dengan sebutan NAZA (Narkotika dan Zat Adiktif) atau
NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Psikotropika dan
narkotika digolongkan ke dalam obat-obatan atau zat-zat yang berbahaya bagi
kesehatan bila pemakaiannya disalahgunakan. Oleh karena itu, ketentuan mengenai
produksi, pengadaan, peredaran, serta penyaluran ekspor dan impor obatobat tersebut
diatur dalam undang-undang (Hari Sasangka: 2003). Perkataan narkotika berasal dari
bahasa Yunani “narke” yang artinya terbius sehingga tidak merasakan apa-apa.
Narkotika atau sering diistilahkan dengan “drug” adalah sejenis zat yang bisa
menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan
memasukkannya ke dalam tubuh (Soedjono Dirjosisworo: 1990). Dalam hukum positif,
narkotika/narkoba secara terminologi adalah setiap zat yang apabila dikonsumsi akan
merusak fisik dan akal, bahkan terkadang membuat orang menjadi gila atau mabuk. Hal
yang demikian dilarang oleh undang-undang, seperti: ganja, opium, morpin, heroin, dan
kokain.( Azar Husnain : 1984 ). Secara etimologis, narkotika atau narkoba berasal dari
bahasa Inggris narcose atau narcosis yang berarti menidurkan dan pembiusan.
( Poerwadarminta: 2002)
B. Jenis-Jenis Narkoba
Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 dijelaskan, pengertian narkotika
ialah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
1
ketergantungan Berikut golongan narkotika yang diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang
No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika:
2
4. Opium Bunga Opium Opium adalah narkotika yang terbuat dari getah tumbuhan
Papaver somniferum. Narkotika jenis ini dapat ‘diolah’ menjadi morfin dan
kodein. Beberapa efek samping yang timbul akibat penyalahgunaan opium, di
antaranya:
Merasa sangat bersemangat
Waktu terasa berjalan lambat
Pusing atau mabuk
Birahi memuncak
Gangguan pernapasan yang dapat berujung pada kematian
5. Lysergic Acid Diethylamide (LSD) Lysergic acid diethylilamide atau LSD
bersifat halusinogen, sehingga bila disalahgunakan bisa menimbulkan efek yang
bervariasi. Beberapa efek yang mungkin muncul akibat penyalahgunaan LSD, di
antaranya:
Rasa nikmat yang luar biasa
Kebingungan
Panik tiba-tiba
Tidak bisa mengendalikan emosi
Perubahan persepsi penglihatan, penciuman, suara, perasaan dan tempat
6. Kodein Kodein adalah satu dari jenis-jenis narkotika yang bisa dijumpai pada
obat batuk orang dewasa. Pada dosis yang tepat, kodein bisa bermanfaat. Namun,
apabila penggunaannya di luar pengawasan dokter atau disalahgunakan, efek
samping yang muncul adalah:
Euforia atau perasaan senang berlebih
Mual dan muntah
Hipotensi atau tekanan darah sangat rendah
Depresi
Gangguan saluran pernapasan berat
7. Morfin Morfin adalah obat yang berfungsi untuk meredakan rasa nyeri derajat
parah. Obat ini memengaruhi tubuh dalam merespons sakit atau nyeri. Pada
penggunaan di bawah pengawasan dokter yang ahli, morfin bisa memberikan
manfaat. Namun, jika disalahgunakan, morfin bisa memberikan efek samping
sebagai berikut:
Penurunan kesadaran
Euforia atau rasa senang berlebihan
Kebingungan
Jantung berdebar-debar
Mengakibatkan impotensi pada pria dan gangguan menstruasi atau haid
pada wanita
8. Sabu-sabu Sabu-sabu tergolong sebagai satu dari sekian jenis-jenis narkotika
yang paling banyak disalahgunakan di Indonesia. Sabu-sabu atau metamfetamin
adalah jenis narkotika berbentuk seperti kristal berwarna putih yang memiliki
efek stimulan. Efek samping yang bisa terjadi akibat penyalahgunaan sabu-sabu,
antara lain:
Gangguan tidur
Menurunnya konsentrasi hingga kehilangan ingatan
Paranoid
3
Detak jantung cepat
Euforia atau sensasi bahagia yang berlebihan
D. Berikut adalah obat golongan narkotika yang sering digunakan dalam pelayanan
medis:
E. Efek Narkoba
Peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya
mendapat bahan berbahaya tersebut membuat penggunanya semakin meningkat. Tak
kenal jenis kelamin dan usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan jika sudah
mencicipi zat berbahaya ini.
Ada banyak bahaya narkoba bagi hidup dan kesehatan, di antaranya adalah:
1. Dehidrasi Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan
elektrolit berkurang. Akibatnya badan kekurangan cairan. Jika efek ini terus
terjadi, tubuh akan kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan
rasa sesak pada bagian dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat
menyebabkan kerusakan pada otak.
2. Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba
seperti ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan
muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila
pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk
seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus.
3. Menurunnya Tingkat Kesadaran Pemakai yang menggunakan obat-obatan
tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya justru membuat tubuh terlalu rileks
sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa kasus si pemakai tidur terus
4
dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut membuat koordinasi
tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku.
4. Kematian Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai
menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal
dengan overdosis. Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan
tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Inilah
akibat fatal yang harus dihadapi jika sampai kecanduan narkotika, nyawa
menjadi taruhannya.
5. Gangguan Kualitas Hidup Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi
kondisi tubuh, penggunaan obatobatan tersebut juga bisa mempengaruhi
kualitas hidup misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah
keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti
melanggar hukum.
F. Bahaya yang timbul dari penyalahgunaan narkoba ini secara umum sebagai
berikut :
Aspek Fisik
Gagal ginjal
Perlemakan hati, pengkerutan hati, kanker hati
Radang paru-paru, radang selaput paru, TBC paru
Rentan terhadap berbagai penyakit hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV/AIDS
Cacat janin
Impotensi
Gangguan menstruasi
Pucat akibat kurang darah (anemia)
Penyakit lupa ingatan/pikun
Kerusakan otak
Aspek psikologis
G. Pencegahan Narkoba
Faktor yang dapat mencegah remaja menggunakan narkoba :
a. Ikatan yang kuat di dalam keluarga
b. Pengawasan orang tua yang didasarkan pada aturan tingkah laku yang jelas dan
pelibatan orang tua dalam kehidupan anak/remaja
c. Keberhasilan di sekolah
d. Ikatan yang kuat di dalam institusi pro-sosial seperti keluarga, sekolah, dan
organisasiorganisasi keagamaan.
e. Menerima norma kebiasaan tentang larangan penggunaan narkoba.
5
f. Keluarga harus dapat menciptakan komunikasi yang lebih baik
g. Disiplin, tegas dan konsisten dengan aturan yang dibuat
h. Berperan aktif dalam kehidupan anak-anak
i. Memonitor aktivitas mereka
j. Mengetahui dengan siapa anak/remaja bergaul
k. Mengerti masalah dan apa yang menjadi perhatian mereka
l. Orang tua harus menjadi panutan
m. Orang tua menjadi teman diskusi
n. Orang tua menjadi tempat bertanya
o. Mampu mengembangkan tradisi keluarga dan nilai-nilai keagamaan
p. Menggali potensi anak untuk dikembangkan melalui berbagai macam kegiatan.
Solusi yang dapat dilakukan ketika ada anggota keluarga yang menggunakan narkoba :
PSIKOTROPIKA
A. Pengertian Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja menurunkan fungsi otak serta
merangsang susuan syaraf pusat sehingga menimbulkan reaksi berupa halusinasi, ilusi,
gangguan cara berpikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba, dan menimbulkan rasa
kecanduan pada pemakainya. Jenis obat-obatan ini bisa ditemukan dengan mudah di
apotik, hanya saja penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter. Efek kecanduan
yang diberikan pun memiliki kadar yang berbeda-beda, mulai dari berpotensi tinggi
menimbulkan ketergantungan hingga ringan.
Banyak pengguna yang mengkonsumsi obat-obatan tersebut tanpa ijin dari dokter.
Meski efek kecanduan yang diberikan termasuk rendah, namun tetap saja bisa
berbahaya bagi kesehatan. Data menunjukkan sebagian besar pemakai yang sudah
mengalami kecanduan, dimulai dari kepuasan yang didapatkan usai mengkonsumsi zat
tersebut yang berupa perasaan senang dan tenang. Lama-kelamaan pemakaian mulai
ditingkatkan sehingga menyebabkan ketergantungan. Jika sudah mencapai level parah,
bisa mengakibatkan kematian. Penyalahgunaan dari obat-obatan tersebut juga bisa
terancam terkena hukuman penjara. Karena itulah, meski beberapa manfaatnya sangat
6
baik bagi kesehatan, namun jika berlebih dan tidak sesuai dengan anjuran dokter bisa
menyebabkan efek yang berbahaya.
sesuai dengan Undang-Undang No.5 tahun 1997 adalah zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoatif melalui pangaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
7
C. Bahaya dan Efek Psikotropika
Meski memberikan efek kecanduan, namun penggunaan zat-zat tersebut
diperbolehkan asalkan sesuai dengan resep dokter. Namun sayang, saat ini
pemakaiannya justru berlebih dan melewati dosis normal sehingga manfaat yang
diberikan justru memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Ada banyak bahaya dan
efek penyalahguaan psikotropika, beberapa diantaranya adalah:
Stimulan
Fungsi tubuh akan bekerja lebih tinggi dan bergairah sehingga pemakainya
lebih terjaga. Kerja organ tentu menjadi berat dan jika si pemakai tidak
menggunakan obat-obatan tersebut, badan menjadi lemah. Efek kecanduan ini
menyebabkan penggunanya harus selalu mengkonsumsi zat tersebut agar
kondisi tubuh tetap prima. Contoh stimulan yang sering disalah gunakan
adalah ekstasi dan sabu-sabu.
Halusinogen
Ini adalah efek yang sering dialami oleh pemakai dimana persepsinya menjadi
berubah dan merasakan halusinasi yang berelebihan. Contoh zat yang
memberikan efek halusinogen salah satunya adalah ganja.
Depresan
Efek tenang yang dihasilkan disebabkan karena zat tersebut menekan kerja
sisten syaraf pusat. Jika digunakan secara berlebihan, penggunanya bisa
tertidur terlalu lama dan tidak sadarkan diri. Bahaya yang paling fatal adalah
menyebabkan kematian. Contoh zat yang bersifat depresan salah satunya
adalah putaw.
Jika disalahgunakan, obat psikotropika justru bisa menimbulkan efek samping yang
berbahaya, misalnya:
9
1