Anda di halaman 1dari 17

A.

Latar Belakang Masalah

Tenis meja merupakan suatu cabang olahraga permainan bola kecil

yang dimainkan oleh dua pemain (single) atau empat pemain (double).Tujuan

dari permainan Tenis Meja adalah cara memainkannya dengan menggunakan

bet untuk memukul bola celluloid melewati jaring yang tergantung di atas

meja yang dikaitkan pada dua tiang jaring, permainan tenis meja juga sering

disebut dengan istilah lain, yaitu ping-pong.

Didalam permainan tenis meja kita harus dapat menguasai teknik-teknik

dasar, yaitu: shakehand grip, penholder grip, servis, push, drive, block, chop,

smash. Salah satu teknik yang paling harus dikuasai yaitu; smash karena

untuk mematikan lawan dan menghasilkan poin agar dapat bisa

memenangkan pertandingan,smash salah satu cara alternatif yang sangat

penting dalam permainan tenis meja.

Sebelum melakukan proses latihan smash dalam permaianan tenis meja

terlebih dahulu perlu melatih beberapa komponen fisik yang mendukung

terhadap keterampilan smash, Komponen fisik tersebut antara lain: Power

otot lengan, fleksibilitas sendi panggul terhadap pukulan smash forehand

drive.

Power otot lengan dibutuhkan karena saat melakukan smash forehand

drive terutama pada saat datangnya bola bergerak perlu dilakukan dengan

cepat dan kuat agar bisa dapat mematikan serangan lawan,sehingga bola yang

di smash meluncur dengan cepat dan akurat.

1
2

Fleksibilitas Sendi Panggul dibutuhkan dalam pelaksanaan smash

forehand drive karena memberikan ruang gerak lebih pada otot-otot sendi

untuk berkontraksi serta memberikan kesetimbangan badan yang lebih baik

ketika melakukan smash.

Dari uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti mengenai daya

dukung atau kontribusinya terhadap keterampilan smash forehand drive pada

permainan tenis meja. Penelitian ini dilakukan pada anggota UKM Tenis

Meja Universitas Siliwangi Tasikmalaya, pengambilan lokasi ini dilatar

belakangi bahwa dikampus tersebut UKM Tenis Meja menjadi unggulan

untuk meraih prestasi keolahragaan. Sarana lapangan, fasilitas, dan sarana

prasarana latihan cukup mendukung, begitupun dengan ketua UKM dan

mahasiswa sangat mendukung dan antusias untuk dilaksanakannya penelitian.

Metode penelitian dilakukan dengan cara deskriptif, sampel penelitian

sebanyak 20 orang anggota UKM Tenis Meja dan diambil secara acak.

Instrumen penelitian menggunakan tes keterampilan smash forehand drive,

tes power otot lengan, dan tes fleksibilitas sendi panggul.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Seberapa besar kontribusi power otot lengan terhadap hasil smash

forehand drive pada permainan tenis meja ?

2. Seberapa besar kontribusi fleksibilitas sendi panggul terhadap hasil smash

forehand drive pada permainan tenis meja ?


3

3. Manakah yang lebih memberikan kontribusi antara power otot lengan, dan

fleksibilitas sendi panggul terhadap hasil smash forehand drive pada

permainan tenis meja ?

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan pada pengertian istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, penulis akan menjelaskan maksud dari istilah-istilah

tersebut :

1. Kontribusi, adalah dukungan, peran serta, sokongan, jasa, pemberian.

Kontribusi dalam penelitian ini diartikan sebagai sumbangan, atau daya

dukung (sokongan) dari powerotot lengan, fleksibilitas sendi panggul

terhadap keterampilan smash forehand drive pada permainan tenis meja.


2. Power, menurut Harsono (1988:200) adalah, kemampuan otot untuk

menggerakan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Power

yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kemampuan otot lengan

untuk melakukan smash forehand drive pada permainan tenis meja.


3. Fleksibilitas, menurut Badriah, Dewi,L. (2009:38) adalah, Kemampuan

ruang gerak persendian. Fleksibilitas yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah kemampuan ruang gerak persendian khususnya sendi panggul

yang mendukung keterampilan smash forehand drive.


4. Hasil, dalam penelitian ini adalah bentuk atau hasil dari pukulan smash

forehand drive yang dilakukan seorang pemain.


5. Smash forehand drive yaitu teknik pukulan smash untuk mematikan

permainan lawan untuk menghasilkan poin, cara memukulnya dengan

cara bet ditarik kesamping badan agak belakang,kepala bet agak


4

menghadap ke tanah dengan lengan agak kebawah dan pergelangan

tangan tidak boleh di bengkokan.

D. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan sudah pasti memiliki tujuan yang

akan ditelitinya. Surakhmad, Winarno (2010:49) mengungkapkan bahwa :

Penelitian mutlak memiliki tujuan, dengan adanya tujuan akan memberikan

arah dan memperjelas objek yang akan diteliti. Tujuan dirumuskan dalam

penelitian yang spesifik dengan istilah-istilah yang operasional, sehingga taraf

pencapaian mudah diukur. Penelitian yang tidak dirumuskan tujuannya dalam

bentuk yang tidak jelas, akan sukar pula menentukan apakah tujuan itu akan

tercapai atau tidak.

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian

ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi power otot lengan terhadap

keterampilan smash forehand drive dalam permainan tenis meja.

2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi fleksibilitas sendi panggul

terhadap keterampilan smash forehand drive dalam permainan tenis meja.

3. Untuk mengetahui komponen fisik mana yang memiliki kontribusi tinggi

antara power otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap

keterampilan smash forehand drive pada permainan tenis meja.

E. Kegunaan Penelitian
5

1. Secara teoritis hasil penelitian ini mendukung teori yang sudah ada

khususnya teori kepelatihan dan fisiologi olahraga, serta dapat

memperkaya khazanah ilmu keolahragaan serta dijadikan landasan teoritis

dalam proses latihan smash forehand drive dalam permainan tenis meja.

Selain itu hasil penelitian ini dapat dijadikan aplikasi teori belajar atau

berlatih dalam melaksanakan proses belajar mengajar pendidikan jasmani.

2. Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat bagi para guru olahraga dan

para pelatih tenis meja sebagai acuan dalam memilih bentuk latihan yang

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya, serta dalam menyusun

program dan melaksanakan petihannya.

3. Secara empiris menambah pengalaman penulis tentang penulisan karya

ilmiah khususnya mengenai kontribusi power otot lengan dan fleksibilitas

sendi panggul terhadap hasil smash forehand drive pada permainan tenis

meja.

F. Landasan Teoritis

1. Kajian Teori

a. Hakikat Smash forehand drive

Teknik dasar smash forehand drive adalah suatu teknik pukulan

yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap

bet tertutup, pukulan ini dapat digunakan sebagai pukulan serangan atau

untuk mematikan permainan lawan.

b. Hakikat Power
6

Menurut Harsono (1988:200) menjelaskan bahwa Power adalah

kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu

yang sangat cepat, dari kutipan tersebut jelas bahwa dalam power

terkandung unsur kekuatan dan kecepatan.

c. Hakikat Fleksibilitas

Menurut Badriah, Dewi, L. (2009:38) adalah, Kemampuan ruang

gerak persendian. Fleksibilitas yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah kemampuan ruang gerak persendian khususnya panggul yang

dapat memberikan dorongan kuat pada tangan dan memperkuat

kesetimbangan badan, sehingga saat melakukan smash forehand drive

badan tidak mengalami kehilangan keseimbangan.

2. Penelitian yang Relevan

Masalah yang ingin penulis teliti ini mengacu dari masalah yang

sudah pernah dibahas oleh Rizky Aditya Putra (2009), yaitu yang berjudul

Kontribusi Power Otot Lengan dan power otot Trisep terhadap hasil

Lempar Cakram pada permainan Atletik. Berdasar penelitian yang

dilakukan maka diperoleh data bahwa: 1) Terdapat kontribusi power otot

lengan terhadap hasil lempar cakram dalam cabang olahraga atletik. 2)

Terdapat kontribusi power otot trisep terhadap hasil lempar cakram dalam

cabang olahraga atletik. 3) Terdapat kontribusi power otot lengan dan

power otot trisep terhadap hasil lempar cakram cabang olahraga atletik.

Dengan demikian dari hasil penelitian ini terbukti bahwa untuk

menghasilkan keterampilan lempar cakram dalam cabang olahraga atletik


7

yang lebih baik diutamakan memberikan latihan-latihan power terutama

power otot lengan dan power otot trisep terhadap lempar cakram cabang

olahraga atletik.

3. Anggapan Dasar

Untuk memecahkan masalah, anggapan dasar sangat diperlukan dalam

penelitian karena anggapan dasar sebagai titik tolak dalam kegiatan

penelitian yang hendak dilakukan oleh peneliti. Menurut Arikunto,

Suharsimi (2007:58) yang mengatakan bahwa anggapan dasar atau

potsulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang sebenarnya dapat

diterima oleh penyelidik. Lebih lanjut Marwan, Iis (2008:18) menyatakan

bahwa Asumsi dibutuhkan oleh peneliti untuk mengembangkan teori

dalam mengembangkan penelitiannya. Untuk meningkatkan suatu

keterampilan atau untuk menguasai suatau kemahiran salah satu teknik

dasar dalam permainan olahraga, maka seorang altet harus melakukan

proses latihan terhadap teknik dasar yang ingin dipelajarinya. Tidak

mungkin seorang atlet menguasai suatu keterampilan (skill) dalam salah

satu cabang olahraga tanpa melalui proses latihan terlebih dahulu. Smash

merupakan teknik dasar dalam permainan tenis meja yang bertujuan untuk

memukul bola melewati net ke daerah meja lawan dengan keras dan

terarah. His Enting (1995:16) menjelaskan, Melakukan smash forehand

drive harus dilakukan oleh tangan yang kuat untuk menghasilkan pukulan
8

yang cepat agar dapat mematikan lawan.Kutipan tersebut menjelaskan

bahwa melakukan smash harus dengan pukulan yang kuat dan cepat.

Pelaksanaan smash forehand drive dalam permainan tenis meja dapat

dilakukan pada saat datangnya bola agak melambung, pukulan atau smash

forehand drive diperlukan dukungan dari power otot lengan karena dengan

power otot lengan yang kuat seorang pemain dapat melakukan smash yang

keras dan cepat. Kemudian peran fleksibilitas sendi panggul dibutuhkan

dalam pelaksanaan smash forehand drive dalam tenis meja karena

memberikan ruang gerak yang lebih pada otot-otot sendi untuk

berkontraksi serta memberikan kesetimbangan badan yang lebih ketika

melakukan smash forehand drive.

4. Hipotesis

Berdasarkan kajian pada landasan teori diatas, dalam penelitian ini

penulis mengambil hipotesis sebagai berikut :

a. Terdapat kontribusi positif power otot lengan terhadap hasil pukulan

smash forehand drive dalam permainan tenis meja.


b. Terdapat kontribusi positif fleksibilitas sendi panggul terhadap hasil

smash forehand drive dalam permainan tenis meja.


c. Terdapat kontribusi positif antara power otot lengan dan fleksibilitas

sendi panggul secara bersama-sama terhadap hasil smash forehand

drive dalam permainan tenis meja.

G. Prosedur Penelitian
9

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian perlu adanya suatu metode dan ini metode menurut

Marwan, Iis (2013:1) mengandung pengertian : (1) Suatu prosedur yang

digunakan untuk mencapai tujuan tertentu; (2) Suatu pengetahuan teknis

yang digunakan dalam proses mendapatkan pengetahuan tentang pokok-

pokok soal tertentu; (3) Ilmu yang merumuskan aturan dari suatu

prosedur. Berhasil ataupun tidaknya suatu penelitian tergantung dari

metode yang digunakan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif,

sebgaimana yang dikemukakan oleh Badriah, Dewi, L (2006:41) bahwa,

penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan

keadaan atau situasi pada saat penelitian dilakukan, kemudian dianalisa

dan diambil suatu kesimpulan umum dari masalah yang dibahas. Ciri dari

penelitian deskriptif yaitu mengungkapkan apa yang terjadi, semakin detail

hasil yang dipaparkan maka semakin jelas pengungkapan deskripsi

hasilyang dikaji.

Berdasarkan uraian diatas maka hasil yang dimaksud dengan metode

deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan keadaan

apa yang terjadi, dalam arti lain semakin detail gejala yang dipaparkan

maka semakin jelas pengungkapan deskripsi gejala yang dikaji. Dalam

penelitian ini penulis ingin mengetahui kontribusi power otot lengan dan

fleksibilitas sendi pangggul terhadap hasil smash forehand drive dalam

permainan tenis meja.


10

2. Variabel Penelitian

Berdasarkan masalah yang penulis amati dalam suatu penelitian

deskriptif maka perlu ditetapkan variabel penelitian. Dalam suatu

penelitian, istilah variabel merupakan sebuah istilah yang tidak asing

dalam setiap jenis penelitian. Menurut Arikunto, Suharsimin (2008:91),

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian.

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat, sebagai berikut:

1. Variabel bebas

a. Variabel bebas I : Power Otot Lengan

b. Variabel bebas II : Fleksibilitas sendi panggul

2. Variabel Terikat : Hasil smash forehand drive tenis meja

Hubungan variabel, dapat digambarkan seperti dibawah ini :


r1
Power Otot Lengan
Ry1.2 Hasil Smash Forehand
Drive Tenis Meja
Fleksibilitas Sendi Panggul r2

Keterangan :

r1 = Kontribusi power otot lengan terhadap hasil smash forehand drive

pada permainan tenis meja.

r2 = Kontribusi fleksibilitas sendi panggul terhadap hasil smash

forehand drive pada permainan tenis meja.


11

Ry1.2 = Kontribusi power otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul

terhadap hasil smash forehand drive dalam permainan tenis meja.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data, penulis membuat teknisnya seperti

berikut:

a. Penyusunan instrumen tes yang akan diteliti


b. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan seperti : Bola medicine

untuk mengukur kemampuan power otot lengan, alat ukur flexion of

thrunk untuk tes fleksibilitas, lapangan tenis meja, bet, bola, peluit,

stopwatch.
c. Pelaksanaan tes penilaian untuk mengambil data sampel penelitian

dengan sistematis dan diawasi oleh tim pelaksana lapangan


d. Pengumpulan data penelitian, pengolahan data dan penelitian.

4. Instrumen Penelitian

Dalam setiap penelitian sudah pasti diperlukan alat atau instrumen

penelitian untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian yang penulis

gunakan mengacu pada buku sumber tes dan pengukuran pendidikan

olahraga oleh Nurhasan dan Abdul Narlan (2004). Instrumen penelitian

atau tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Untuk mengukur power otot lengan menggunakan tes lempar bola

medicine.
b. Untuk mengukur fleksibilitas sendi panggul menggunakan tes flexion

of thrunk .
c. Untuk mengukur tes smash forehand drive, dilakukan dengan

menggunakan robot.

5. Populasi dan Sampel


12

a. Populasi

Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:173) Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Populasi penelitian ini dilakukan oleh,

anggota UKM Tenis Meja Universitas Tasikmalaya.

b. Sampel

Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:174) Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti. Dari populasi diatas, penulis

mengambil sampel sebanyak 20 orang dengan menggunakan random

sampling technique.

6. Desain Penelitian

Ada beberapa jenis desain penelitian salah satunya adalah desain

postes, desain ini memakai penentuan subjek dengan acak serta melibatkan

dua subjek, desain ini menurut penulis yang paling cocok terhadap

penelitian yang akan penulis lakukan.

7. Langkah-langkah Penelitian

Agar suatu pelaksanaan penelitian berjalan dengan lancar, maka

penulis menentukan langkah-langkah penelitian sebagai berikut :

a. Menentukan metode penelitian

b. Menentukan populasi dan menetapkan sampel penelitian

c. Pemberitahuan akan diadakannya penelitian kepada sampel yang

menjadi sampel penelitian

d. Menentukan alokasi waktu dan lokasi pengambilan data


13

e. Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

tes

f. Melakukan tes keterampilan smash forehand drive dalam permainan

tenis meja

g. Setelah mengambil data kemudian melakukan pengecekan terhadap

beberapa hasil pengolahan data

h. Menghitung data yang sudah terkumpul dengan menggunakan rumus-

rumus statistik

i. Setelah data sudah dihitung, kemudian membuat laporan

8. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengolah dan menganalisis data digunakan rumus-rumus

statistik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus statistik dari

buku yang di tulis oleh Sudjana (1989:66-265) serta dari hasil perkuliahan

mata kuliah statistika.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji diterima atau

ditolaknya hipotesis, dalam pengolahan data penulis menggunakan rumus-

rumus statistik sebagai berikut:

a. Membuat distribusi frekuensi, langkah-langkahnya adalah:


1) Menentukan rentang (r = skor tertinggi skor terendah)
2) Menentukan kelas interval (k = 1 + 3,3 log n)
r
3) Menentukan panjang interval ( P = )
k
a. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing data, rumus yang

fici
digunakan adalah: X = X0 + P
fi

Keterangan : X = nilai rata-rata yang di cari


14

X0 = titik tengah kelas interval

P = panjang kelas interval

= sigma atau jumlah

fi = frekuensi

ci = deviasi atau simpangan

b. Menghitung standar deviasi atau simpangan baku, rumus yang

nfici fici
2
digunakan adalah sebagai berikut: S=P
n n 1

Keterangan: S = simpangan baku yang dicari

P = panjang kelas interval

n = jumlah sampel

fi = frekuensi

ci = deviasi atau simpangan

c. Menghitung varians dari masing-masing tes, rumus yang digunakan

nfici 2 fici
2

adalah sebagai berikut: S2 = P2


n n 1

Keterangan: S2 = simpangan baku yang dicari

P = panjang kelas interval

n = jumlah sampel

fi = frekuensi

ci = deviasi atau simpangan


15

d. Menguji normalitas data dari setiap tes melalui penghitungan statistik 2

(Chi-kuadrat ), rumus yang digunakan adalah: 2 =


Oi Ei 2
Ei

2 = Chi-kuadrat adalah lambang yang menyatakan nilai normalitas

Oi = frekuensi nyata atau nilai observasi/pengamatan.

Ei = frekuensi teoretis atau ekspektasi, yaitu = luas kelas interval

dikalikan dengan jumlah sampel dalam kelompok.

Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi chi-kuadrat

dengan taraf nyata () = 0,05 dan dk = k 3 adalah apabila 2 (1- )

(k 3) atau 2 dari daftar chi kuadrat lebih besar atau sama dengan hasil

penghitungan statistik 2, maka data-data dari setiap tes berdistribusi

normal dapat diterima, untuk harga 2 lainnya ditolak.

e. Menguji homogenitas dari data setiap tes melalui penghitungan statistik

Varianster besar
F, rumus yang digunakan adalah: F =
Varianster kecil

Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi F dengan taraf

nyata () = 0,05 dan dk = n 1 adalah apabila F hitung lebih kecil atau

sama dengan F (V1, V2), maka data-data dari kelompok itu

homogen. F (V1, V2) didapat dari daftar distribusi F dengan peluang

, sedangkan derajat kebebasan V1, V2 masing-masing sesuai dengan

dk pembilang dan dk penyebut = n.


16

f. Menguji diterima atau ditolaknya hipotesis melalui pendekatan uji

kesamaan dua rata-rata uji dua pihak (uji t), dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

X1 X 2
(n1 1) S12 (n 2 1) S 22
t= 1 1 dengan S =
S n1 n 2 2
n1 n2

Keterangan:

t = nilai signifikan yang dicari

X 1 = skor rata-rata dari tes awal atau variabel I

X 2 = skor dari tes akhir atau variabel II

S = simpangan baku gabungan

n = jumlah sampel

S12 = varians sampel tes awal atau variabel I

S 22 = varians sampel tes awal atau variabel II

Kriteria pengujian adalah terima hipotesis (Ho) jika t (1- ) <t<t

(1- ) , di mana t (1- ) di dapat dari daftar distribusi t dengan derajat

kebebasan (dk) = n1 + n2 2 dan peluang (1- ) , taraf nyata () = 0,05

atau tingkat kepercayaan 95 %. Untuk harga t lainnya hipotesis (Ho)

ditolak.

Apabila data itu normal tetapi tidak homogen atau salah satunya

tidak homogen, maka digunakan rumus uji t dengan rumus sebagai

berikut:
17

X1 X 2
t = S12 S 22

n1 n2

Kriteria penerimaan hipotesis adalah terima hipotesis (Ho) jika -

w1t1 w2 t 2 w1t1 w2 t 2
< t < dan tolak dalam hal lainnya, di mana w1
w1 w2 w1 w2

S12 S 22
= , w2 = , t1 = t (1- ) (n1 1), dan t2 = t (1- ) (n2 1).
n1 n2

Apabila data tersebut tidak berdistribusi normal dan homogen,

maka digunakan analisis statistik non-parametrik dengan menggunakan

uji tes wilcoxon.

9. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan.......2014. di

GOR Mashud Wishnu Saputra pada anggota UKM Tenis Meja Universitas

Siliwangi Tasikmalaya.

Anda mungkin juga menyukai