Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

HASIL DISKUSI KELOMPOK


Kelompok 02
Ketua
1. Anhar Rizki Fakhruddin (09)
Anggota:
1. Aldea Amany (06)
2. Alfan Muhammad Ridho (07)
3. Amirina Surya Mahardikarani (08)
4. Anindya Ratnasari Putri (10)
Soal:
1. Tuliskan judul penelitian berdasarkan hasil analisis yang anda lakukan di latar belakang
2. Tuliskan latar belakang masalah anda dengan rambu-rambu sebagai berikut:
a. Kondisi riil; hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, serta hasil-hasil penelitian
sebelumnya (3, 5, 7, 10 hasil penelitian) relevan, kridibel dan uptodate. Jurnal
terakreditasi Sinta 1 sampai dengan S6 dan atau Scopus Q1 sampai dengan Q4.
b. Kondisi ideal; sumber rujukan primer (buku babon) yang relevan, kridibel dan
uptodate
c. Solusi yang ditawarkan atau novelty dari penelitian anda
3. Tuliskan rumusan masalah penelitian anda (berbentuk pertanyaan)
4. Tuliskan tujuan penelitian anda (berbentuk pernyataan)
5. Tuliskan hipotesis penelitian anda untuk jenis penelitian korelasional, eksperimen dan
PTK
Laporan Tugas
1. Judul: keterkaitan antara latihan kekuatan otot lengan dengan accuracy smash pada
bulutangkis di SMAN 3 Malang
2. Latar belakang masalah:
a. Kondisi riil:
Bulutangkis merupakan olahraga yang digemari hampir semua kalangan,
mulai dari anak anak hingga dewasa bahkan usia lanjut terkadang masih ada yang
menggemari olahraga satu ini. Sehingga permainan ini menjadi cepat yang
membutuhkan gerak reflek yang baik dan tingkat kebugaran jasmani yang tinggi.
Pada salah satu gerakan pada bulutangkis yaitu gerakan smash, yakni sebagai
gerakan untuk mematikan serangan, dengan menggunakan ayunan tangan dan
lengan lalu dipukul dengan cepat dank eras, serta menukik kebawah tepat sesuai
sasaran.
Pada masalah ini masih banyak pemain yang belum mengetahui bahwa untuk
meningkatkan akurasi smash tersebut bisa dengan melatih dan menguatkan otot
lengan. Pukulan smash pukulan yang keras dan curam ke arah bawah dan menuju
sasaran bidang lawan. Pukulan ini bisa dilakukan dengan keras dan membutuhkan
tenaga yang cukup besar sehingga perlu adanya perhitungan yang matang untuk
melakukan smash yang baik dan akurat. Menurut penelitian (Setiawan et al., 2020)
yaitu terdapat hubungan antara kekuatan otot yang ada pada lengan dengan akurasi
pada saat melakukan smash. Sedangkan dalam penelitian yang serupa menurut
penelitian (Yusuf, 2015), bahwa hubungan yang lumayan besar antara kekuatan otot
pada lengan terhadap pukulan smash sebesar 25,5%. Didalam beberapa jurnal
lainnya juga dikatakan bahwa terdapat hubungan yang cukup besar dalam
kontribusi antara kekuatan otot lengan terhadap ketepatan smash
(Septianingrum,2021.) disebutkan pula pada penelitian (Putra, 2019) adanya
hubungan yang sangat besar dan berpengaruh yaitu kontribusi sebesar 40,28%
terhadap ketepatan smash.
Dari beberapa penelitian diatas dapat dipahami bahwa terdapat keterkaitan
kegiatan latian penguatan otot lengan dapat meningkatkan hasil akurasi smash pada
bulutangkis. Maka bisa simpulkan pula semakin kuat lengan otot seseorang maka
kemungkinan akan semakin tinggi pula akurasi pada pukulan smash yang dilakukan
tersebut.

b. Kondisi ideal:
Pukulan dalam bulutangkis menjadi faktor utama untuk meraihnya point, dengan
serangan smash yang mematikan dan keras maka bisa menjadi cara untuk mendapatkan
point dengan mudah. Namun seorang pemain terkadang memiliki cara bermain serta
kondisi tubuh yang berbeda. Dalam permainan bulutangkis membutuhkan kekuatan otot,
kekuatan ialah kemampuan otot agar bisa mengatasi beban/tahan, menahan atau
melakukan aktifitas. Namun Otot dalam permainan bulutangkis menjadi peranan yang
kuat dan penopang jalannya gerakan dalam permainan bulutangkis. (Budiwanto, 2012)
menyatakan bahwa aktifitas otot yang dilatih atau dilakukan berulang ulang akan
mempunyai dampak yaitu bertambah besarnya otot tersebut. Maka otot akan mengalami
perubahan yang signifikan dan kuat apabila dilatih secara berulang. Berbicara terkait
berulang, yaitu gerakan otomatisasi akan tercipta karena gerakan yang berlanjut dari
sebuah hasil latihan yang dilakukan secara sistematis (Budiwanto, 2012). Dengan
demikian maka hubungan kekuatan otot dengan akurasi smash pada bulutangkis, dapat
dilakukan dengan cara latihan. Dengan cara tersebut maka kekuatan otot akan
mengalami perubahan, sehingga dari gerakan yang dilakukan secara berulang-ulang
maka akan mendapatkan akurasi pula yang tepat saat melakukan smash. Maka cara ideal
untuk mendapatkan akurasi smash yang baik ialah melatih kekuatan otot lengan dengan
pengulangan berkali-kali sehingga menghasilkan kekuatan otot yang baik serta
maksimal dalam melakukan smash. Dengan ini bisa dipahami bahwa pemain akan
mendapatkan akurasi smash yang baik apa bila didukung dengan otot lengan yang kuat
sehingga memberikan dorongan yang keras.

c. Solusi yang ditawarkan:


Dari beberapa kondisi diatas yaitu tentang kondisi rill dan kondisi ideal maka
dapat dicarikan solusi, terkait hubungan otot lengan dengan akurasi pada smash, yaitu
pemain atau individu tersebut harus melakukan latihan dengan frekuensi pengulangan,
sehingga menimbulkan gerak otomatisasi, kemudian dari pada itu pada seringnya latihan
maka akan timbulnya perubahan pada otot tersebut sehingga ketika otot mengalami
perubahan, maka hasil yang didapat juga akan berubah lebih baik. Dengan metode
latihan dan pengukuran yang ada pada buku (Budiwanto, 2012) serta dijelaskan pula cara
melakukan tes kekuatan yaitu dengan melakukan latihan bench jumps,chair dips, dan
bent-legs curl-ups.
3. Rumusan masalah
 Apakah ada hubungan antara kekuatan otot dengan akurasi smash pada
bulutangkis?
 Bagaimana cara mendapatkan pukulan smash dengan akurasi yang baik?
4. Tujuan masalah
 Mengetahui ada hubungan antara kekuatan otot dengan akurasi smash pada
bulutangkis
 Memberikan cara mendapatkan pukulan smash dengan akurasi yang baik?

5. hipotesis
 berdasarkan variable diatas diduga ada keterkaitan antara kekuatan otot lengan
dengan akurasi smash yang dilakukan menggunakan metode latihan pengulangan
sebanyak 3000 kali (Bompa & Haff, 2009)

DAFTAR PUSTAKA
Septianingrum, K. (2021). Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Power Otot Tungkai
Dengan Ketepatan Smash dalam Permainan Bulu Tangkis. Sains Olahraga: Jurnal
Ilmiah Ilmu Keolahragaan, 5(1), 31-39.
Bompa, T. O., & Haff, G. (2009). Periodization: Theory and methodology of training (5th ed).
Human Kinetics.
Budiwanto, S. (2012). METODOLOGI LATIHAN OLAHRAGA. Malang:UM press.
Sriwahyuniati, Ch. F, (2017).Belajar Motorik. Yogyakarta: UNY Press.
Putra, R. (2019). Kontribusi Daya Ledak Otot Lengan, Kelentukan Dan Koordinasi Mata-
Tangan Terhadap Ketepatan Smash Atlet Bulutangkis PB. Bintama
Kerinci. Ensiklopedia of Journal, 1(3).
Setiawan, A., Effendi, F., & Toha, M. (2020). Akurasi smash forehand bulutangkis dikaitkan
dengan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan. Jurnal MAENPO: Jurnal
Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi , 10 (1), 50
Yusuf, M. A. (2015). Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Dan Koordinasi Mata-Tangan
Terhadap Pukulan Smash Pada Bulutangkis Kategori Remaja Putra (Studi Pada Pb
Wima Surabaya). Jurnal Kesehatan Olahraga, 3(1).

Anda mungkin juga menyukai