Anda di halaman 1dari 4

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

َ‫ َو َعلَ ْي آ لِ ٍه َوأَصْ َحابِ ِه أَجْ َم ِع ْين‬. ‫ َوبِ ِه نَ ْستَ ِعيْنُ َعلَي أُ ُموْ ِرا ل ُّد ْنيَا َوا ل ِّد ْي ٍن‬. َ‫اَ ْل َح ْم ُد هّلِل ِ َربِّ ْال َعاَلَ ِم ْين‬

"ALHAMDU LILLAHI RABBIL'ALAMIN WABIHI NASTA'INU'ALA UMURID DUNYA WADDIN WA'ALA ALIHI
WASHAHBIHI AJMA'IN"

Bapak-bapak serta para hadirin sekalian yang dimuliakan oleh Allah!

Untuk mengawali resepsi malam walimatul khitan ini, marilah kita mengucapkan tahmid dan tasyakkur
kehadirat Allah SWT. Selaku Tuhan dari seluruh Allam ini, karena dialah sumber dari segala kenikmatan
dan keselamatan.

Selanjutnya ucapan SHOLAWATULLOOHI WASALAAMUHI tetap tercurahkan kepada jungjungan kepada


Nabi Muhammad Saw. Keluarganya,para sahabatnya dan semua orang –orang yang mengikuti ajaran-
ajarannya. Sehingga dengan kehadiran Nabi Muhammad Saw. Di tengah-tengah kita umat islam kita
dapat membedakan mana barang yang haq, yang diridhoi Allah, dan mana barang yang bathil yang
dimurkai Allah.

Pada malam ini kami mendapat penghormatan dari bapak shohibul hajat, bapak Husnan untuk
menyampaikan sepatah, dua patah kata dalam acara walimatul Khitan ini, mudah-mudahan apa yang
kami sampaikan nanti berkenan dihati para hadirin sekalian.

Pertama kami atas nama keluarga bapak Husnan mengucapkan ribuan terima kasih yang telah
menyempatkan waktu ditengah-tengah kesibukan tugas, untuk memenuhi undangan bapak Husnan
untuk itu kami atas nama keluarga sekali lagi mengucapkan ribuan terima kasih, semoga atas jerih payah
dari bapak-bapak sekalian dibalas oleh Allah dengan balasan yang setimpal.

Kedua, kami atas nama keluarga mohon do’a restu dari bapak-bapak sekalian, mudah-mudahan anak
dari bapak Husnan yang insya’allah akan dikhitan besok pagi diberi keselamatan oleh Allah, dan kelak
menjadi anak yang sholeh, anak-anak yang taat kepada Allah, kepada kedua orang tuanya, berguna bagi
agama nusa dan bangsa.
Selanjutnya kami atas nama keluarga dari bapak shohibul hajat, mohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila ada sesuatu hal yang kurang berkenan dihati para hadirin apakah itu berupa penyambutan
tamu, penyediaan tempat duduk atau hidangan.

Hadirin sekalian yang berbahagia!

Khitan itu adalah syari’at atau peraturan yng dilakukan oleh Nabi Ibrahim yang kemudian dilanjutkan
oleh nabiyullah Muhammad Saw. Dengan sendirinya khitan itu menjadi ajaran islam. Di dalam al-qur’an
telah ditegaskan nabi Muhammad saw. Supaya mengikuti ajaran-ajaran yang telah disampaikan Tuhan
kepada Nabi Ibrahim, utamanya soal khitan ini. Misalnya dalam surat An-Nahl ayat 123, Allah berfirman:

“TSUMMA AUHAINAA ILAIKA ANIT TABU MILLATA IBROOHIIMA HANIIFAN”.

Artinya:

“kemudian kami (Allah) mewahyukan kepada engkau (hai Muhammad): hendaklah engkau mengikuti
kepercayaan nabi Ibrahim, dengan sebulat hati”.

Dan dalam surat Ali Imron 95 ditegaskan lagi oleh Allah:

“FATTABI’UU MILLATA IBROOHIIMA HANIIFAN”.

Artinya:

“maka turutilah agama nabi ibrahim yang lurus”.

Sudah kita maklumi bersama bahwa khitan itu berawal dari bahasa Arab, yang artinya menurut ilmu tata
bahasa ialah memotong sesuatu. Sedangkan pengertiannya menurut istilah syari’ah ialah
memotong/membuang kulup ( praeputium glandis ) kemaluan atau dzakar anak laki-laki, sehingga
kepada dzakar itu terbuka sama sekali.
Hadirin sekalian yang berbahagia!

Menghitankan anak itu adalah merupakan kewajiban dari kedua orang tua muslim, karena dengan
khitan berarti menghilangkan darah najis (kotoran) yang dapat menghalangi sahnya sholat. Dan khitan
itu juga merupakan pokok kebersihan / kesucian islam. Dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh
bukhory muslim dari abu Hurairah, Rosulullah saw. Bersabda:

“KHOMSUN MINAL FITHROTI : AL-KHITAANU, WAL IS TIHDAADU, WAQOSHSHUSY SYAARIBI,


WATAQLIIMUL ADHFAARI, WANATFUL IBTHI”.

Artinya:

“lima perkara termasuk kebersihan/kesucian , yaitu (1) khitan, (2) mencukur rambut di tempat yang
terlindung,(3) menggunting kumis; (4) memotong kuku, (5) mencabut bulu ketiak”.

Hadirin serta para undangan sekalian yang berbahagia!

Mungkin timbul suatu pertanyaan dari para hadirin, sejak kapan anak itu harus dikhitan. Menurut ajaran
Islam tidak ada sesuatu ketentuan yang pasti umur berapa anak itu harus dikhitan. Sebab rosulullah
SAW sendiri menghitankan cucu-cucu beliau yang bernama hasan dan husain ketika mereka berdua
berusia delapan hari.

Tetapi pada umumnya anak-anak lai disunatkan / dikhitankan ketika berumur 7 tahun. Hal ini
dihubungkan orang dengan kewajiban seorang anak mengerjakan sholat apabila sudah mencapai umur
tujuh tahun. Sehingga pada saat itu anak tersebut lebih terjamin kebersihannya. Akan tetapi ada anak
yang dikhitankan oleh orang tuanya sesudah berusia 10 tahun, malah ada yang lebih dari itu.

Hadirin sekalian yang berbahagia!

Selanjutnya timbul pertanyaan pula dalam benak kita itu,apakah khitan itu untuk laki-laki saja, apakah
perempuan juga harus dikhitan.

Menurut madzhab syafi’i, anak-anak perempuan harus juga dikhitan. Caranya lebih mudah dan
sederhana daripada anak laki-laki, yaitu dengan jalan menyayat kulit saja kulit bagian sebelah atas dari
vulva. Mungkin karena cara dan prosesnya yang lebih mudah itu maka anak perempuan pada umumnya
di sunat pada waktu berumur antara 2-3 tahun, malah banyak juga terjadi dalam berusia beberapa
bulan. Berbeda dengan penghitanan anak laki-laki, yang biasanya diberitakan kepada kepada keluarga –
keluarga yang terdekat, maka penghitanan anak perempuan pada umumnya dilakukan secara diam-
diam, yang hanya diketahui oleh ibu bapaknya saja. Tidak pernah orang mengadakan pesta atau
selamatan karena mengkhitankan anaknya yang perempuan.

Hadirin sekalian yang berbahagia!

Khitan yang sudah merupakan anjurang atau kewajiban bagi orang islam ini pasti mengandung hikmah
dan manfaat. Ditinjau dari segi kebersihan, bahkan khitan itu adalah suatu perbuatan yang menuju
kebersihan. Dan kebersihan itu sendiri dalam islam dianjurkan.misalnya mengambil air wudhu sebelum
mengerjakan sholat, mandi jinabah sesudah melakukan hubungan seksual, atau bagi wanita-wanita yang
baru selesai haid atau nifas, dan lain sebagainya yang semuannya itu adalah bermotifkan untuk
memelihara kebersihan itu, dan kebersihan itu sendiri adalah sebagian dari imam:

“AN NADHOOFATU MINAL IIMAANI”.

Artinya:

“kebersihan itu adalah sebagian (separo) daripada iman”.

Dan dilihat dari segi kesehatan, maka khitan itu adalah suatu usaha pencegahan (preventif) terhadap
penyakit. Para pakar kedokteran telah sepakat berpendapat, bahwa dengan melakukan khitan khitan itu
maka tercegahlah tertinggalnya zat-zat dan hama-hama di ujung alat kelamin laki-laki, yang waktu
persetubuhannya bisa masuk ke dalam rahim perempuan.

Demikian lah sepatah,dua patah kata sambutan kami dalam rangka walimatul khitan, semoga
bermanfaat bagi kita semua, utamanya bagi bapak shohibul hajat,yang pada malam ini telah
mengadakan walimahan atas khitanan anaknya besok pada
hari.......................................pukul................................

Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kehilafannya.

Akhir kata,. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai