Anda di halaman 1dari 4

Kewajiban Orang Tua Terhadap Anaknya

Angin pagi membawa nikmat


Tidur dalam keadaan utu
Saya sampaikan salam kepada Kaum muslimin dan muslimat
Assalamualikum Wr. Wt.
Alhamdulillahirabbil alamin hamdan kasirin kama amar.
Ashadualla ilaha illallah wa ashaduanna muhammadarrasulullah.
Alhumma salli ala syaidina Muahammad SAW. Ammabaat.
Alhamdulillah, adalah kata yang begitu mulia, kata yang mesti slalu dilapaskan oleh
lidah ini, sebagai bentuk terima kasi kita kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan
nikmatnya kepada kita yang tidak terhitung lagi jumlahnya, buktinya apa? Adakah diantara
kita yang tahu berapa kali kita telah bernapas selam hidup? Engga adakan...,
Dan bukankah bernapas adalah satu dari sekian banyaknya nikmat Tuhan yang telah kita
rasakan, olehnya itu adakah alasan kita untuk tidak bersyukur kepada Allah SWT.
Kemudian shalawat berserta salam smogah pula senantiasa kita kirimkan kepada
suritauladan bagi kita semua dalam mencapai kebahagian dunia dan akhirat yakni
Rasulullahi SAW. Sosok yang berada pada puncang kejayaannya sebagai pemimpin Negara
sekaligus pemimpin agama menjadikannya semakin tawadu dan lebih banyak bersujud
bahkan statusnya sebagai orang yang kemaqsum (terbebas dari Dosa) semakin banyak
bersyukur dengan senantiasa tunduk dan patuh kedapa Allah SWT.
Jamaah Sekalian yang saya hormati,
Baiklah pada kesempatan yang mulia ini, saya akan menyampaikan sebuah ceramah
singkat yang isnya Allah kurang lebih 2 jam (jamaah coba di hibur) tentang yakni Kewajiban
orang Terhadap Anaknya.
Saya mau tanya duluni, jawabyah...
Disini sudah punya anak semua.? Alhamdulillah calon orang tua semua, walaupun mukanya
sedah tu……, bukan saya yah yang bilang kalu sudah tua-tua.
Jamaah Sekalian yang saya hormati,
Sebagai calon orang tua, maka sangat wajar bin pantas kita mengatahui Kewajiban
Orang Tua Kepada Anaknya, mengapa? Agar kita siap dan tahu apa yang mesti kita lakukan
kelak jika kita sudah menjadi orang, dan isya Allah setelah dengar ceramah ini yang daftar ke
KUA banyak (intermesohh)
Jamaah Sekalian yang saya hormati,
Perlu kita ketahui bahwa bukan saja sang anak, orang tua pun mempunyai kewajiban
terhadap anak yang harus ditunaikan. Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah sebuah
wujud aktualitas hak-hak anak yang harus dipenuhi oleh orang tua. Yang manahka kewajiban
orang tua itu terhadap anaknya? Yang pertama.
1. Anak mempunyai hak untuk hidup.
Allah berfirman:
‘Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan
memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka.’ ( QS. Al-An’am: 151)
Dari ayat tersebut sangat jelas bahwa orang tua mempunyai kewajiban agar anak
tetap bisa hidup betapapun susahnya kondisi ekonomi orang tua. Ayat itu juga memberi
jaminan kepada kita bahwa Allah pasti akan memberikan rizqi baik kepada orang tua
maupun sang anak, asalkan tentu saja berusaha.
SARMILA | Anak Adalah Harta Paling Berharga Orang Tua 1
Kewajiban Orang Tua Terhadap Anaknya

2. Menyusui
Wajib atas seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman
Allah yang artinya: “Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh,
yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”. (QS AI Baqarah: 233)
Allah dalam berfirmannya, yang lain artinya:
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
lbunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkanya dengan susah
payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (QS Al
Ahqaf 15).
Allah ta’ala berfirman; “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada kedua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah tambah, dan menyapihnya dalamdua tahun…dst” . ( QS: 31; 14 ).
Mengapa allah secara jelas menyinggung hal ini dalam firmannya?
Kerena Air susu dalam beberapa hari kelahiran mempunyai beberapa kelebihan,
antara lain mengandung zat antibody yang sangat diperlukan oleh bayi. Bayi yang
memperoleh air susu jenis ini akan mempunyai daya kekebalan tubuh yang lebih baik.
Seorang ibu diwajibkan untuk menyusui anaknya sampai 2 tahun penuh, kecuali ada alasan
yang dapat diterima oleh hokum Islam. Misalnya ibunya HIV atau TBC karena dapat
menularkan penyakit kepada sibayi. Menyusui anak sampai dua tahun ini akan
menumbuhkan pengaruh positif terhadap sang anak baik secara fisik maupun secara jiwani.
Jamaah Sekalian yang saya hormati, yang ketiga
3. Memberi Nama yang Baik
Akikah dan memberinya panggilan atau nama yang mengandung makna yang mulia
karena itu tak uabahnya adalah doa.
Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya kewajiban orang tua dalam
memenuhi hak anak itu ada tiga, yakni: pertama, memberi nama yang baik ketika lahir.
Kedua, mendidiknya dengan al-Qur’an dan ketiga, mengawinkan ketika menginjak
dewasa.”
Rasulullah saw diketahui telah memberi perhatian yang sangat besar terhadap
masalah nama. Kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (patut) dan tak
berarti, beliau mengubahnya dan memilih beberapa nama yang pantas. Beliau mengubah
macam-macam nama laki-laki dan perempuan. Seperti dalam hadits yang disampaikan oleh
Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw biasa merubah nama-nama yang tidak baik. (HR. Tirmidzi).
Beliau sangat menyukai nama yang bagus. Bila memasuki kota yang baru, beliau
menanyakan namanya. Bila nama kota itu buruk, digantinya dengan yang lebih baik. Beliau
tidak membiarkan nama yang tak pantas dari sesuatu, seseorang, sebuah kota atau suatu
daerah. Seseorang yang semula bernama Ashiyah (yang suka bermaksiat) diganti dengan
Jamilah (cantik), Harb diganti dengan Salman (damai), Syi’bul Dhalalah (kelompok sesat)
diganti dengan Syi’bul Huda (kelompok yang benar) dan Banu Mughawiyah (keturunan yang
menipu) diganti dengan Banu Rusydi (keturunan yang mendapat petunjuk) dan sebagainya
(HR. Abu Dawud dan ahli hadits lainAn-Nawawi, Al Azkar: 258)
Berkenaan dengan nama-nama yang bagus untuk anak, Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu
sekalian, maka perbaguslah nama kalian.” (HR.Abu Dawud)
SARMILA | Anak Adalah Harta Paling Berharga Orang Tua 2
Kewajiban Orang Tua Terhadap Anaknya

Pemberian ‘nama yang baik’ bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan
terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; ‘apa arti sebuah nama’. Ungkapan ini tidak
selamanya benar. Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah do’a.
Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak kita berperilaku baik sesuai dengan
namanya. Adapun setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya
dengan baik pula, namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita
kembalikan kepada Allah s.w.t. Nama yang baik dengan akhlaq yang baik, itulah yang kita
harapkan. Nama yang baik dengan akhlaq yang buruk, tidak kita harapkan. Apalagi nama
yang buruk dengan akhlaq yang buruk pula. Celaka berlipat ganda.
Jamaah Sekalian yang saya hormati, yang 4
4. Memberi rizqi yang ‘thayyib’.
Rasulullah s.a.w. bersabda;
Dari Abu Rafi’ r.a., telah berkata; Telah bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Kewajiban orang tua
terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan
memanah, tidak memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik.’ HR Al Hakim
5.. Mendidik anak tentang agama.
Ajarkan mereka, ketauhidan, bersyukur, sholat, puasa, mengaji hingga cinta kepada al-
quran, bersedekah agar diah peduli dan pekah terhadap orang-orang yang berkekurangan,
pentingnya belajar atau mencari ilmu, sopan santun dan ajaran-akaran agama yang lain sejak
dini. Agar meraka kelak menjadi anak yang mantap akidahnya muliah ahlaknya, hingga
mereka menjadi anak soleh dan sholeha.
Jamaah Sekalian yang saya hormati,
Rasulullah s.a.w. bersabda:
Sebaik baik kalian adalah barang siapa yang belajar Al Qur aan dan mengajarkannya’.
Pengetahuan tentang Al Quraan harus lebih diutaman dari Ilmu ilmu yang lainnya.
Nabi s.a.w. bersabda; ‘Ilmu itu ada tiga macam. Selainnya adalah sekedar tambahan.
Adapun yang tiga macam itu ialah; Ilmu tentang ayat ayat ( Al Qur aan) yang
muhkamat, ilmu tentang Sunnah Nabi, dan ilmu tentang pembagian warits. ( HR Ibnu
Majah ).
Rasulullah s.a.w. bersabda kaitannya dengan mendidi atau memberikan kepada
anak;
Dari Abu Rafi’ r.a., telah berkata; Telah bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Kewajiban orang tua
terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan
memanah, tidak memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik.’ HR Al Hakim
Jamaah Sekalian yang saya hormati, yang 6
6. Memberi kasih sayang.
Adakah diantara kita yang tidak butuh kasi saying,?
Jangan seorang anak orang tua pun banyak yang butuh kasi saying, bahkan saking
butuhnya banyak yang nambah istri, karena katanya satu saja cukup apalagi kalau dua.
(intermesoh)
Kecintaan orang tua kepada anak tidak cukup dengan hanya memberinya materi
baik berupa pakaian, makanan atau mainan dan sebagainya. Tapi yang lebih dari pada itu
adalah adanya perhatian dan rasa kasih sayang yang tulus dari kedua orang tua.
Rasulullah s.a.w. bersabda;
SARMILA | Anak Adalah Harta Paling Berharga Orang Tua 3
Kewajiban Orang Tua Terhadap Anaknya

‘Bukanlah dari golongan kami yang tidak menyayangi yang lebih muda dan ( bukan
dari golongan kami ) orang yang tidak menghormati yang lebih tua.’( HR At Tirmidzy ).
Hadis diatas mengajarkan kita agar yang tua menyayangi yang muda dan yang mudah
menghormati yang tua.
Jamaah Sekalian yang saya hormati, yang terakhir sekalipun masi banyak kewajiban-
kewajiban orang tua kepada anaknya yakni
7. Menikahkannya
Bila sang buah hati telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan
biarkan mereka terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Do’akan dan dorong mereka
untuk hidup berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja. Bila muncul rasa
khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah berjanji akan
menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya, sebagaimana firman-
Nya,
“Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah
waktunya kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika
mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan
kepada mereka dari anugerah-Nya.” (QS. An-Nur:32)
Keselamatan iman jauh lebih layak diutamakan daripada kekhawatiran-
kekhawatiran yang sering menghantui kita. Rasulullah dalam hal ini bersabda,
“Ada tiga perkara yang tidak boleh dilambatkan, yaitu: shalat, apabila tiba waktunya,
jenazah apabila sudah datang dan ketiga, seorang perempuan apabila sudah memper
oleh (jodohnya) yang cocok.” (HR. Tirmidzi)
Jamaah Sekalian yang saya hormati,
Dari hadis di atas ternya salah satu perkara yang harus disegerakan adalah pernikahan,
Perkarah apa???,(Nik ……..) kayanya yang jawab apa lagi yang semangat sekali kode
keras, uda cepat-cepat mau ke KUA betulan ini. (intermeso)
Jamaah Sekalian yang saya hormati, sebagai kesimpulan bagi kita semua bahwa
menjalankan kewajiban orang tua kepada anak sesungguhnya kita sedang berimpestasi,
yakni berimpestsi ibadah yang tak pernah putus, tubuh yang gagah dan cantik ini kelak
sudah binasa, hancur dan kembali menjadi tanah, tapi meninggalkan anak yang soleh dan
sholeha tubuh yang telah hancur tadi tetap senantia mengalir amal ibada kepadanya.
Oleh karenanya marika menutup cerama ini dengan sama-sama mengirimkan surahtul
fatiha kepada kedua orang tua, semogah perjuangannya kepada kepada kita semua selama ini
mengantarkan kita menjadi kelak menjadi orang tua yang bertanggung jawab.
Al-fatihah…………………
Sekian dari saya lebih dan kurangnya mohon di maafkan, dan apa bila ada kata yang
kurang berkenan dihati jamaah sekalian sekali lagi mohon dimaafkan.
Billahitaufiq walhidaya
Wassalamualaiakaum wrb.

SARMILA | Anak Adalah Harta Paling Berharga Orang Tua 4

Anda mungkin juga menyukai