Anda di halaman 1dari 28

7.

) Fungsi Aqiqah

1. Sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia-


Nya berupa kelahiran anak
2. Mengajarkan anak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sejak
dini
3. Menunjukan rasa tanggung jawab atas amanah yang diberikan
Allah SWT
4. Mempererat tali persaudaraan antar tetangga
5. Menumbuhkan sikap kepedulian sosial terhadap fakir miskin

Fungsi Kuban
1. Sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT
2. Mewujudkan kesetiakawanan dan kepedulian sosial
3. Mengikuti sunah rasul
4. Melatih kesabaran dan jiwa rela berkorban ,seperti pengorbanan
Nabi Ibrahim a.s. dan Ismail a.s.
5. Turut serta memperhatikan gizi masyarakat yang kurang mampu

Masih terjadi kontoversi mengenai hukum Aqiqah yang sebenarnya


diantara beberapa pendapat para ulama. Sebagian berpendapat bahwa
hukumnya wajib namun sebagian mengatakan hukum sunnah. Bahkan
Madzhab Hanafiah mengatakan tidak wajib dan tidak pula sunnah,
hukumnya mubah. Hukum aqiqah menurut pendapat yang paling kuat
adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan), dan ini
adalah pendapat Jumhur Ulama dan pelaksanaannya paling utama adalah
hari ketujuh dari hari kelahirannya.

Aqiqah atau akikah secara syari’at memiliki makna sebagai hewan yang
disembelih untuk menebus bayi yang dilahirkan. Sebagai hal yang di
syariatkan oleh Allah SWT., tentu membawa hikmah dan manfaat bagi
yang melaksanakannya. Menjadi sangat dianjurkan terutama bagi
keluarga yang mampu, sebagaimana Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang ingin menyembelih (hewan ‘aqiqah) untuk anaknya


maka lakukanlah, dan barang siapa yang tidak ingin (tidak mampu) maka
tinggalkanlah.” (HR. Abu Dawud).

Mengenai jumlah kambing yang diaqiqahkan bergantung pada jenis


kelamin bayi seperti yang telah dianjurkan oleh Rasulullah Shallallaahu
alaihi wa Sallam :

“Bagi anak laki-laki disembelihkan dua ekor kambing dan bagi anak
perempuan disembelihkan satu ekor. Dan tidak akan membahayakan
kamu sekalian, apakah (sembelihan itu) jantan atau betina.”

Hikmah beraqiqah sendiri adalah sebagai Pengungkapan rasa gembira


demi tegaknya Islam dan keluarnya keturunan yang di kemudian hari
akan memperbanyak umat Nabi Muhammad SAW Memperkuat tali
silahturahmi di antara anggota masyarakat dalam menyambut
kedatangan anak yang baru lahir. Sumber jaminan sosial dan menghapus
kemiskinan di masyarakat Melepaskan bayi dari godaan setan dalam
urusan dunia dan akhirat.

Sedangkan Manfaatnya adalah sebagai berikut :

1. Merupakan kurban untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang


ditujukan (pahalanya) untuk bayi yang baru lahir ke alam dunia.
2. Anak yang telah ditunaikan aqiqahnya insya Allah lebih terlindung
dari gangguan syaithan yang sering mengganggu anak-anak. Hal
inilah yang dimaksud oleh Al Imam Ibunu Al Qayyim Al Jauziyah
“bahwa lepasnya dia dari syaithan tergadai oleh aqiqahnya”.
3. Merupakan tebusan hutang anak untuk memberikan syafaat bagi
kedua orang tuanya kelak pada hari perhitungan.
4. Aqiqah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam
melaksanakan syari’at Islam & bertambahnya keturunan mukmin
yang akan memperbanyak umat Rasulullah SAW pada hari kiamat.
5. Akikah memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di antara
masyarakat.

pentingnya Pemberian Nama

Nama adalah ciri atau tanda, maksudnya adalah orang yang diberi nama
dapat mengenal dirinya atau dikenal oleh orang lain. Dalam Al-Qur’anul
Kariim disebutkan;

‫) سورة مريم‬7( ‫ك ِب ُغاَل ٍم اسْ ُم ُه َيحْ َيى لَ ْم َنجْ َعل لَّ ُه مِن َق ْب ُل َس ِم ًّيا‬
َ ‫َيا َز َك ِريَّا إِ َّنا ُن َب ِّش ُر‬

“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu


akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami
belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia ” (QS. Maryam:
7).

Dan hakikat pemberian nama kepada anak adalah agar ia dikenal serta
memuliakannya. Oleh sebab itu para ulama bersepakat akan wajibnya
memberi nama kapada anak laki-laki dan perempuan 1). Oleh sebab itu
apabila seseorang tidak diberi nama, maka ia akan menjadi seorang yang
majhul (=tidak dikenal) oleh masyarakat.

Waktu Pemberian Nama

Telah datang sunnah dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang waktu
pemberian nama, yaitu:

a) Memberikan nama kepada anak pada saat ia lahir.


b) Memberikan nama kepada anak pada hari ketiga setelah ia lahir.

c) Memberikan nama kepada anak pada hari ketujuh setelah ia lahir.

Pemberian Nama Kepada Anak Adalah Hak (Kewajiban) Bapak.

Tidak ada perbedaan pendapat bahwasannya seorang bapak lebih


berhak dalam memberikan nama kepada anaknya dan bukan kepada
ibunya. Hal ini sebagaimana telah tsabit (=tetap) dari para sahabat
radhiallahu ‘anhum bahwa apabila mereka mendapatkan anak maka
mereka pergi kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam agar
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memberikan nama kepada anak-
anak mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan bapak lebih tinggi
daripada ibu.

Nasab Anak Kepada Bapak Bukan Kepada Ibu

Sebagaimana hak memberikan nama kepada anak, maka seorang anakpun


bernasab kepada bapaknya bukan kepada ibunya, oleh sebab itu seorang
anak akan dipanggil: Fulan bin Fulan, bukan Fulan bin Fulanah.

Allah Ta’ala berfirman:

‫) سورة األحزاب‬5( ‫ْادعُو ُه ْم آِل َبائ ِِه ْم‬

Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-


bapak mereka…” (QS. Al-Ahzab: 5)

Oleh karena itu manusia pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama
bapak-bapak mereka: Fulan bin fulan. Hal ini sebagaimana diterangkan
dalam hadits dari Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma dari Nabi shalallahu
‘alaihi wa sallam 2).

Memilih Nama Terbaik Untuk Anak


Kewajiban bagi seorang bapak adalah memilih nama terbaik bagi
anaknya, baik dari sisi lafadz dan maknanya, sesuai dengan syar’iy dan
lisan arab. Kadangkala pemberian nama kepada seorang anak baik adab
dan diterima oleh telinga/pendangaran akan tetapi nama tersebut tidak
sesuai dengan syari’at

33.) Wanita dalam Ihram di larang menutup muka samada memakai


purdah, sapu tangan, mask dan sebagainya.
• Jika terpaksa memakai Mask kerana mengelakan daripada debu kerana
boleh mendatangkan mudarat maka tidak berdosa tapi dikenakan dam.
• Jika terlupa menutup muka dengan kain, hendaklah dengan cepat
menanggalkan apabila ingat atau diberitahu, maka tidak berdosa dan
tidak kena dam.
• Menutup hidung dan mulut dengan tangan untuk mengelakan dari habuk
atau debu, tidak dikenakan dam.
Falsafah:
Banyak iktibar kepada diri jika setiap ibadat dilihat falsafah. Antara
falsafah dilarang wanita menutup muka ketika Ihram adalah seperti
berikut:
• Memperingatkan kepada kita, menutup aurat kepada wanita adalah
wajib iaitu hanya dibenar terbuka ialah muka dan tapak/belakang
sehingga pergelangangan tangan.
• Memperingatkan kita, jika wanita membuka muka boleh menimbulkan
fitnah semasa di luar Ihram, hendaklah menutup muka, bukan kerana
debu, habuk atau sebagainya.
• Muka terletaknya kemuliaan apabila menghadapi Allah s.w.t samada
ketika solat dan Haji/Umrah.
• Memberi peringatan supaya sentiasa berwaspada dalam menjalani
kehidupa kerana lelaki akan mencuri-curi ingin melihat.
• Melatih supaya sentiasa teliti menjaga aurat di kawasan muka kerana
rambut atau dagu mudah terdedah.

Tata Cara Umroh

Tata cara umroh sesuai tuntunan Rasulullah SAW adalah sebagai


berikut.

1. Mandi besar

Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.

2. Berangkat menuju miqat

Miqat adalah tempat memulai niat umroh dan mulai mengenakan pakaian
ihram. Sesuai tata cara umroh, sebenarnya, pakaian ihram dapat kita
kenakan sejak kita di Medinah, tetapi niat umroh harus dimulai ketika
berada di miqat, yaitu di Bir Ali. Ketika berihram, kita mengucapkan
niat umroh, “Labbaikallohumma umrotan” (Saya penuhi panggilan-Mu ya
Allah untuk melaksanakan umroh.”)

3. Shalat Sunnah Ihram

Setelah berganti pakaian ihram, kita shalat Sunnah Ihram sebanyak 2


rakaat.

4. Larangan setelah memakai pakaian ihram

a. Memakai wangi-wangian (parfum atau deodoran).


b. Mandi menggunakan sabun.
c. Menyikat gigi menggunakan odol.
d. Memakai kopiah (topi) atau pakaian lainnya.
e. Melakukan hubungan suami istri.

5. Perjalanan menuju Mekah

Sepanjang perjalanan menuju Makah, kita harus membaca kalimat atau


doa talbiyah sebanyak-banyaknya. Kalimat talbiyah:

6. Melakukan Thawaf

yaitu mengelilingi Kakbah 7 putaran ketika sampai di Masjidil Haram


(Mekah).

1. Tempat memulai Thawaf adalah garis lurus antara pintu Ka’kbah


dan tanda lampu yang ada di sisi masjid.
2. Saat sampai pada garis lurus ini, kita harus menghadap ke Ka’bah
dan melambaikan tangan sebanyak 3 kali, sambil mengucapkan:

3. Selama melakukan Thawaf, kita harus membaca doa. Tidak ada doa
yang khusus untuk setiap putarannya, namun kami akan
membahasnya secara detail di artikel terpisah dengan merujuk
beberapa rujukan standard doa yang telah di buat oleh para ulama.

7. Melakukan shalat dua rakaat di depan Maqam Nabi Ibrahim


Alaihissalaam

atau tempat lainnya di Masjidil haram. Pada rakaat pertama membaca


Surat Al-Kafirun, sedangkan pada rakaat kedua membaca Surat Al-
Ikhlas.
8. Meminum air zamzam

tetapi sebelumnya kita harus berdoa lebih dahulu.

9. Persiapan Sa’i

yaitu naik ke Bukit Shofa dengan menghadap kiblat sambil mengangkat


kedua tangan dan berdoa:

La
lu, bertakbir 3 kali dan mengucapkan:

Ke
mudian, berdoa sesuai dengan yang dikehendaki. Selanjut, melakukan
Sa’i

10. Melakukan Sa’i

Tata cara umroh yang wajib lainnya adalah melakukan Sa’i. Sa’i
dilakukan antara Shofa dan Marwa sebanyak 7 kali pulang pergi. Sa’i
dilakukan dengan berjalan. Namun, ketika berada pada batas antara dua
lampu, dilakukan dengan berlari-lari kecil. Untuk memudahkan
menghitung 7 kali bolak-balik antara Shofa dan Marwa dilakukan dengan
cara sebagai berikut.

1. Dari bukit Shofa menuju bukit Marwa (1).


2. Dari bukit Marwah menuju bukit Shofa (2).
3. Dari bukit Shofa menuju bukit Marwa (3)
4. Dari bukit Marwah menuju bukit Shofa (4)
5. Dari bukit Shofa menuju bukit Marwa (5)
6. Dari bukit Marwah menuju bukit Shofa (6)
7. Dari bukit Shofa menuju bukit Marwa (7)

11. Melakukan Tahalul atau mencukur rambut

Dalam tata cara umroh yang berlaku, boleh mencukur sebagian rambut,
tetapi sangat disarankan untuk mencukur semuanya. Biasanya, ketika
sampai di Bukit Marwa pada putaran terakhir Sa’i, orang mencukur
sekurang kurangnya tiga helai rambutnya, ini sebagai tanda umroh telah
selesai. Kemudian, bila ingin mencukur rambut seluruhnya, anda dapat
lalukan setelah keluar masjidil haram pergi ke tempat tukang cukur

Amalan-Amalan umroh yang dianjurkan untuk dikerjakan selama di


Madinah
Berikut adalah amalan-amalan umroh yang dianjurkan untuk dikerjakan
selama di Medinah.

1. Melakukan shalat berjamaah di Masjid Nabawi.


2. Memperbanyak melakukan shalat sunnah.
3. Berziarah ke makam Rasulullah saw (Roudhoh di masjid Nabawi).
4. Berziarah ke makam Abu Bakar Siddiq dan Umar Ibnul Khatab.
5. Masuk ke Raudhah dan beri’tikaf, shalat, atau berdoa di
dalamnya.
6. Mengikuti shalat Jenazah

Amalan-Amalan umroh yang dianjurkan untuk dikerjakan selama di


Mekah
Berikut adalah amalan-amalan umroh yang dianjurkan untuk dikerjakan
selama di Mekah. Walapun bukan termasuk tata cara umroh yang wajib,
namun sangatlah merugi bila amalan berikut ini dilewatkan begitu saja
saat kita berada di tanah suci, karena sesungguhnya ganjaran pahalanya
sangatlah besar dan dahsyat dibanding tempat lain.
1. Melakukan sholat jamaah di Masjidil Haram.
2. Memperbanyak melakukan thawaf sunnah.
3. Memperbanyak melakukan shalat sunnah
4. Memperbanyak membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa kepada
Allah.
5. Mengikuti shalat Jenazah.

News

Search:

Kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan Jamaah Wanita


pada saat Haji dan Umroh
8 November 2012

2 user sedang online


Anda pengunjung ke- Oleh Asma binti Shameem
330,681
Asma adalah Pemandu Haji dan Umroh di Sebuah Travel
Agency.

021-700 100 64 Kesalahan # 1: Berpikir bahwa ihram mereka adalah 'topi'


Tsel:0813 1133 5583 yang mereka kenakan di atas kepala mereka
XL:0878 8824 4168
WhatsApp
Beberapa Muslimahs tidak tahu apa artinya Ihram dan mereka
0896 5002 4950
pikir itu adalah topi yang mereka pakai di kepala mereka.  Mereka
tidak berani melepasnya untuk alasan apapun karena mereka
berpikir akan "membatalkan ihram mereka".

Kata ihram diambil dari bahasa arab, dari kata "Al-haram" yang
bermakna terlarang atau tercegah. Dinamakan ihram karena
seseorang yang masuk kepada kehormatan ibadah haji dengan
niatnya, dia dilarang berkata dan beramal dengan hal-hal tertentu,
seperti jima', menikah, berucap ucapan kotor, dan lain-sebagainya.
Dari sini dapat diambil satu definisi syar'i bahwa ihram adalah
salah satu niat dari dua nusuk (yaitu haji dan umrah) atau kedua-
duanya secara bersamaan.
No Rek Mandiri
PT. Nurrahma Aulia Ketika Anda memasuki keadaan Ihram tidak berarti bahwa Anda
Abadi tidak bisa melepasnya nanti. Dan saat melepas kainnya TIDAK
Rupiah 127-000-3333- berarti bahwa Ihram Anda berakhir. Itulah mengapa 'ulama'
mengatakan bahwa kita dapat mengganti ihram kami (yang berarti
992
pakaian kami), dan bahkan mencuci jika mendapati kotor.
Dollar 127-000-6828-
063 "Hal ini dibolehkan untuk haji di Ihram untuk haji atau umrah
untuk berganti pakaian ihram dan memakai satu set pakaian ihram,
dan itu tidak mempengaruhi ihram nya untuk haji atau umrah."
No Rek BRI (Standing Komite Penelitian Akademik dan Penerbitan Fatwa,
PT. Nurrahma Aulia Fatawa Lajnah, 11/185)

Abadi
Kesalahan # 2. Khawatir terhadap kerontokan rambut.
Rupiah 2009 01 000
1333 04 Beberapa wanita memiliki kekhawatiran jika rambut mereka rontok
selama ihram. Begitu khawatirnya sehingga mereka tidak melepas
jilbab mereka dan tidak mau melepas topi  mereka saat berwudhu
'. Ini adalah godaan dari Setan. Pikirkan tentang hal ini. Jika Anda
tidak melakukan wudhu 'dengan benar, akankah doa Anda menjadi
sah? Apakah Thawaf Anda sah? Apakah Anda berpikir Bahwa Allāh
18 Agustus 2014 akan menghukum manusia akibat dari sesuatu / perbuatan yang
Jadwal Umroh Paket diluar kendalinya? Tidak, tentu saja tidak. Dia adalah Yang Maha
Hemat Plus Bangkok Penyayang. Dia adalah Maha Pengampun. Lalu, mengapa Ia akan
membatalkan ihram Anda hanya karena beberapa rambut yang
Awal Desember 2014
rontok (yang tidak disengaja) ? Itukan sesuatu yang diluar
Anda sedang Mencari
kendali / kuasa Anda! Larangan mengenai rambut adalah untuk 
Paket Umroh Hemat Plus rambut yang sengaja dipotong, dicabut, dicukur dengan sengaja.
Bangkok? Hubungi 021
7001 0064. Kami Kesalahan # 3: Melakukan Tahalul HANYA oleh seseorang yang
Launching untuk telah Selesai Ihram.
keberangkatan Awal
Banyak wanita berpikir bahwa HANYA orang yang selesai Ihramlah
Desember 2014. Biaya
yang dapat memotong rambut mereka,. Dan mereka menolak untuk
USD 1500 Plus
memotong rambut mereka sendiri untuk Tahalul.  Ini adalah
Perlengkapan 1 juta. pendapat yang salah. Sebenarnya,  Anda diharapkan untuk
detail memotong rambut Anda sendiri ketika Tahalul.

15 April 2014 Nabi (sallallahu 'alaihi wa sallam) memerintahkan para sahabatnya,


Paket Umroh Backpacker selama haji wada':
Desember 2014
    "Biarkan dia memotong (artinya, sendiri) rambutnya kemudian
Paket Umroh Backpacker
keluar ihram." (Al-Bukhari, Muslim)
ini dijadwalkan
menggunakan Pesawat Kesalahan # 4: Tidak pergi ke Jamarat atau Muzdalifah
AirAsia. Akomodasi
Hotel, di Madinah Beberapa dari jamaah haji mendelegasikan kepada jamaah haji lain
untuk mellakukan lempar Jumroh  atas nama jamaah lain tanpa
menggunakan Hotel
alasan yang sah. Dengan alasan takut keramaian atau takut
Andalus Raqi / Setaraf
berdesak-desakan, mereka tidak memahami pentingnya melakukan
dan di Makkah
lempar Jumroh oleh diri sendiri.
menggunakan Hotel
Premium Land / Setaraf.
Allah telah memberkati kita dengan kesehatan. Kebanyakan
detail jamaah masih muda, energik, percaya diri, dan mampu melakukan
apa saja ketika kita di rumah, namun ketika datang ke Haji dan
10 November 2012 Jamarat, semua tiba-tiba  menjadi "lemah, padahal hanya untuk
Paket Umroh Bintang 5 melempar keriki saja".
Lima
Janganlah malas untuk melakukan ritual haji. Sadari pentingnya
Berikut adalah Paket
melakukan segala sesuatunya sendiri jika Anda memiliki
Umroh Bintang 5 Lima,
kemampuan. Anda tidak perlu takut sama sekali. Ya, bertahun-
Paket Umroh untuk tahun yang lalu, kami mendengar cerita-cerita mengerikan, mereka
Tahun 2013. Silahkan desak-desakan, dan orang-orang mencekik atau melukai diri
Klik Detail untuk melihat mereka sendiri. Tapi sekarang tidak lagi, alhamdulillah pemerintah
lebih lanjut. detail Saudi telah merenovasi kompleks Jamarat secara besar-besaaran
beberapa tahun yang lalu dan itu menjadikan ritual melempar
Jumroh menjadi mudah sekali. Saya telah melihat orang-orang tua
» index berita
di kursi roda, orang-orang di kruk, dan anak-anak kecil usia 3 dan 4
tahun, melemparkan kerikil itu sendiri.

0 item Namun tetap Anda harus lihat situasi, jika ternyata banyak
kerumunan yang dapat berakibat keselamatan bermasalah, itu bisa
ditunda.

Meskipun diperbolehkan bagi wanita untuk meninggalkan


rina Muzdhalifah setelah setengah malam, dengan alasan  sakit,
kelelahan, atau hanya karena kita adalah perempuan. NAMUN, ada
Saya rina pengen bgt baiknya jika Anda tinggal sepanjang malam mengikuti Sunnah Nabi
ngeberangkatin bokap yg (sallallahu 'alaihi wa sallam).
tinggal sendiri naik
haji..tolong kasih tau
Kesalahan # 5: berkerumun dengan laki-laki
info harga bwt naik haji
ya..makasih
Waspadalah saat berkerumun dengan laki-laki pada semua tahapan
haji, khususnya selama tawaf dan saat mencium Hajar Aswad,
selama Sa'i dan ketika Lempar Jumroh. Pilih waktu yang aman dan
EDY ISWANTO luang. Perhatikan Hal ini. Menyentuh Hajar Aswad adalah sunnah
yang indah, tapi itu adalah sekedar sunnah. Dan melindungi diri
saya edy dari biro
sendiri dari kontak yang tidak perlu dengan semua yang bukan
pekanbaru, Riau,, Mohon
mahram laki-laki adalah sebuah FARDHU.
informasi utk kerjasama
agen keberangkatan Siti  'Aisyah melakukan Tawaf di tempat yang jauh dari laki-laki,
umroh 2013,, semoga ada dan ia tidak menyentuh Hajar Aswad atau Rukun Yamani jika
kerjasama sedang padat.

Menurut pendapat saya, tempat terbaik bagi wanita untuk


melakukan Tawaf adalah di atas atap masjid. Mungkin terlihat
angga riszawangga
jaraknya sangat jauh, namun sebenarnya yang dibutuhkan adalah
saya insyaallah mau satu jam dan 10 menit, tepatnya, untuk menyelesaikan tawaf,
memberangkatkan kedua berjalan dengan kecepatan sedang saja.
orang tua , kakek dan
Sekarang Setan dapat bermain dengan pikiran Anda dan
nenek (4 org) umrah di
membuatnya tampak seperti lama dan jauh. Tapi kemudian
awal tahun dpn. apa ada tanyalah pada diri sendiri ini ..bagaimana kalau berjalan satu jam
promo harga. alamat sya sepuluh menit di mal? terasa capek kah?
di limus pratama

Kesalahan # 6: Besemangat 'ibadah. Tapi Ingatlah yang


angga riszawangga terpenting adalah kualitas, BUKAN Kuantitas.

saya insyaallah mau Ingat bahwa Allāh akan melihat kualitas ibadah Anda, BUKAN
memberangkatkan kedua kuantitasnya. Dan itulah mengapa perbuatan kita akan ditimbang
orang tua , kakek dan pada hari kiamat dan tidak dihitung. Jika Anda shalat hanya dua
rakaat dengan 'khushū, berkonsentrasi pada apa yang Anda
nenek (4 org) umrah di
awal tahun dpn. apa ada
katakan, memohon Allāh dengan kerendahan hati, bukankah itu
promo harga
lebih baik dan lebih dapat diterima oleh Allah daripada 50 atau
bahkan 100 rakaat tapi tanpa mengetahui arti kata dari apa yang
» isi testimonial Anda katakan?
» lihat testimonial
Setiap kali Anda melakukan 'ibadah, periksalah apakah Anda
khushyu atau tidak? Apakah Anda berfokus pada apa yang Anda
lakukan? Apakah Anda tahu arti dari apa yang Anda katakan atau
.Esensi Ibadah Haji dan mohonkan? Apakah Anda mengandalkan pada kecepatan, dan Anda
Umroh terburu-buru melakukannya?
.Iring-iringan Orang
Berhaji Ingat apa yang Nabi (sallallahu 'alaihi wa sallam), katakan:

"Seburuk-buruknya pencuri adalah orang yang mencuri dari


shalatnya!" Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah! Bagaimana
seseorang mencuri dari shalatnya? "Nabi (sallallahu 'alaihi wa
sallam), menjawab,

    "Dia tidak menyelesaikan ruku atau sujud nya." Atau dia
mengatakan "Dia tidak meluruskan tulang punggungnya saat ruku
'dan sujud." (Ahmed, Al-Tabarani)

Kesalahan # 7: Tidak Menjaga Sopan Santun di masjid


Nabawi.

Salah satu kesalahan terburuk yang pernah saya lihat dari Jamaah
Wanita adalah saat di Masjid Nabawii. Ketika pintu dibuka untuk
mengarah ke Raudha, di pagi atau sore hari untuk jamaah Wanita,
mereka benar-benar kehilangan rasa sopan santun mereka. Mereka
seperti binatang liar yang baru dilepaskan, berteriak dan menjerit
seperti orang bodoh, mendorong setiap orang, dan semua orang
lain saling menginjak-injak jamaah yang lain.
Subhanallah saudaraku! Apakah ini yang Nabi (sallallahu 'alaihi wa
sallam), ajarkan kepada kita?! Apakah ini cara Anda berperilaku di
masjid, apalagi ini adlah Masjid Nabi (sallallahu 'alaihi wa sallam)?!
Apakah dengan cara ini Anda layak mendapat rasa hormat dari
beliau (sallallahu 'alaihi wa sallam)?

Ingat ketika mengunjungi Masjid Nabi (sallallahu 'alaihi wa sallam),


berperilakulah dengan penuh kehormatan dan penjagaan martabat,
Sebagai seorang perempuan Muslim Ingatlah untuk menjaga suara
Anda dengan lembut dan dan jangan berjalan mondar-mandir.
Jangan mendorong, atau melukai saudara sesama muslim lainnya.
Bahkan jika Anda tidak mendapatkan kesempatan untuk berdoa di
daerah itu, jika Anda membiarkan saudarimu berdoa di sana demi
Allāh hanya karena dia adalah saudara muslim Anda, Allāh akan
menghargai Anda, dan Dia tahu yang terbaik, bahkan mungkin Anda
lebih baik dari saudara muslim yang lain.

Kesalahan # 8: Membuang-buang waktu berharga di Mina

Saya melihat begitu banyak saudaraku membuang-buang waktu


dengan mengobrol  satu sama lain, sementara mereka tinggal di
Mina dan bahkan pada hari Arafah, yang merupakan hari yang
paling penting dari haji. Mereka lupa bahwa hari itu adalah hari
yang paling diberkati Allāh. Mereka lupa Mina itu bukan tempat
untuk mengobrol, melainkan adalah tempat untuk ibadah dan dzikir
dan istighfar dan Do'a '. Mereka lupa bahwa Hari Arafah adalah
HARI untuk haji. Itulah puncak dari  seluruh perjalanan Haji. Alih-
alih mengingat Allāh, mereka sibuk sendiri dengan ngobrol,
tertawa, bercanda, bahkan gheebah dan gosip.

Benar, tidak ada salahnya kalau kita berbicara untuk sesuatu yang
sangat penting, dan Bahkan akan menjadi ibadah jika Anda
berbicara dengan niyyat menjadi baik dan dengan sopan sesama
muslim atau untuk mengambil sedikit beristirahat di antara ibadah
Anda untuk menyegarkan diri Anda. Tapi ketika mengobrol
memakan waktu yang besar di Mina maka itu menjadi masalah
serius karena membuang-buang waktu yang berharga. Dan pada
akhirnya, ada akan kehilangan keutamaannya.

Kesalahan # 9: Muzdalifah tempat terbuka, lupa menutup


Aurat.

Muzdalifah adalah tanah terbuka dan tidak ada tenda, dll dan
kamar mandi berada di sebuah lapangan terbuka. Ketika para
jamaah wanita mengambil  wudhu 'di sana, mereka lupa bahwa
mereka berada di daerah terbuka dan tentunya banyak laki-laki di
mana-mana yang bisa melihat mereka. Namun, mereka melepas
jilbab mereka  tepat di depan mereka untuk mengambil wudhu ',
sehingga aurat mereka terlihat oleh jamaah lainnya terutama yang
laki laki.

Ada solusi mudah untuk semua ini. Setiap kali Anda mengambil
wudhu ', pergi dengan beberapa wanita berkelompok dan bergiliran
mengambil wudhu' sementara yang lain menutupi anda dengan kain
untuk menutupi auratnya. Dengan cara ini tidak ada yang bisa
melihat Anda, insya Allāh.

Semoga Allāh memungkinkan kita untuk melakukan ibadah haji


sesuai dengan Sunnah Nabi (sallallahu 'alaihi wa sallam), dengan
cara yang benar. Semoga Allāh menerima haji dari kita semua dan
membuatnya Mabroor. Amin.
Baca juga

  » 18 Agustus 2014


Jadwal Umroh Paket Hemat Plus Bangkok Awal Desember 2014
Anda sedang Mencari Paket Umroh Hemat Plus Bangkok?
Hubungi 021 7001 0064. Kami Launching untuk keberangkatan
Awal Desember 2014. Biaya USD 1500 Plus Perlengkapan 1 juta.

  » 15 April 2014


Paket Umroh Backpacker Desember 2014
Paket Umroh Backpacker ini dijadwalkan menggunakan Pesawat
AirAsia. Akomodasi Hotel, di Madinah menggunakan Hotel
Andalus Raqi / Setaraf dan di Makkah menggunakan Hotel
Premium Land / Setaraf.

  » 10 November 2012


Paket Umroh Bintang 5 Lima
Berikut adalah Paket Umroh Bintang 5 Lima, Paket Umroh
untuk Tahun 2013. Silahkan Klik Detail untuk melihat lebih
lanjut.

  » 8 November 2012


Kementrian Haji: "Tidak Boleh masuk Bagi Jamaah yang tidak
sesuai dengan Peraturan"
Kementerian Haji menjelaskan bahwa Departemen Haji telah
memberikan arahan untuk tidak mengizinkan masuk kepada Para
Jamaah bagi mereka yang tidak mematuhi persyaratan dan
persyaratan visa masuk ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah
haji.

  » 6 November 2012


10 Tahun Lagi, Seluruh Armina akan terhubung Railway
Terowongan bawah tanah yang menghubungkan Mina, Arafah
dan Muzdalifah akan segera dibangun untuk memudahkan
transportasi angkutan jamaah, angkutan barang, ambulans,
serta peralatan kebersihan.

  » 6 November 2012


Musim Haji Tahun 2012 Berjalan dengan Sukses
Putra Mahkota Salman melaporkan bahwa Musim Haji Tahun
2012 berhasil dilaksanakan dengan sukses. Beliau menekankan
bahwa Arab Saudi telah berupaya sebaik mungkin dalam
melayani para Tamu Allah di Dua Masjid Suci di Makkah dan
Madinah. "Kerajaan telah membuat upaya-upaya yang
diperlukan untuk membantu peziarah melakukan Ritual Haji
mereka dengan Nyaman", Katanya.

  » 26 Oktober 2012


Jadwal Paket Umroh Hemat 2013
Alhamdulillah, Travel Umroh diawal pembukaan tahun 2013 ini
telah meluncurkan Jadwal Paket Umroh sepanjang 2013.
Berikut adalah ringkasannya : Diawal tahun Travel Umroh
Sinertour sudah menyiapkan Paket Umroh Hemat. Umroh
Hemat ini dipatok dengan harga Rp. 16.5 Juta (Enam Belas
Setengah Juta Rupiah). Mengapa disebut Paket Umroh Hemat?

Waktu Penyembelihan Qurban


Sep 14, 2012Muhammad Abduh Tuasikal, MScUmum3 Komentar

Masalah ini perlu dipahami agar qurban seorang muslim bisa sah. Karena
tanpa mengetahuinya, seseorang akan menyembelih lebih awal atau
malah terlambat. Serial kali ini adalah serial keenam dari pembahasan
fikih qurban.

Waktu Awal Penyembelihan Qurban

Mengenai waktu penyembelihan qurban dijelaskan dalam hadits berikut,

َّ ‫ – « َمنْ َذ َب َح َق ْب َل ال‬9‫ هللا عنه – َقا َل َقا َل ال َّن ِبىُّ – صلى هللا عليه وسلم‬9‫ْن َمالِكٍ – رضى‬
‫صالَ ِة َفإِ َّن َما‬ ِ ‫َعنْ أَ َن‬
ِ ‫سب‬
َ ‫اب ُس َّن َة ْالمُسْ لِم‬
‫ِين‬ َ ‫ص‬َ َ‫ َوأ‬، ‫صالَ ِة َف َق ْد َت َّم ُن ُس ُك ُه‬
َّ ‫ َو َمنْ َذ َب َح َبعْ َد ال‬، ‫َذ َب َح لِ َن ْفسِ ِه‬

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi


shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyembelih
qurban sebelum shalat (Idul Adha), maka ia berarti menyembelih untuk
dirinya sendiri. Barangsiapa yang menyembelih setelah shalat (Idul
Adha), maka ia telah menyempurnakan manasiknya dan ia telah
melakukan sunnah kaum muslimin.”[1]

َ ‫ب َف َقا َل « َمنْ َذ َب َح َق ْب َل أَنْ ُي‬


‫صلِّ َى‬ َ ‫صلَّى ُث َّم َخ َط‬ َ ‫ب أَ َّن ُه َش ِه َد ال َّن ِبىَّ – صلى هللا عليه وسلم – َي ْو َم ال َّنحْ ِر‬
ٍ ‫َعنْ ُج ْن َد‬
» ِ ‫ َو َمنْ لَ ْم َي ْذ َبحْ َف ْل َي ْذ َبحْ ِباسْ ِم هَّللا‬، ‫َف ْل َي ْذ َبحْ َم َكا َن َها أ ُ ْخ َرى‬

Dari Jundab, ia menyaksikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu beliau


berkhutbah dan bersabda, “Barangsiapa yang menyembelih sebelum
shalat ‘ied, hendaklah ia mengulanginya. Dan yang belum menyembelih,
hendaklah ia menyembelih dengan menyebut ‘bismillah’. ”[2]

Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim (13: 110) berkata,


“Adapun waktu berqurban, hendaklah qurban itu disembelih setelah
shalat bersama imam. Demikian qurban tersebut dikatakan sah.
Sebagaimana kata Ibnul Mundzir, “Para ulama sepakat bahwa udhiyah
(qurban) tidaklah boleh disembelih sebelum terbit fajar pada hari Idul
Adha.” Sedangkan waktu setelah itu (setelah terbit fajar), para ulama
berselisih pendapat. Imam Syafi’i, Daud (Azh Zhohiriy), Ibnul Mundzir
dan selain mereka berpendapat bahwa waktu penyembelihan qurban itu
masuk jika matahari telah terbit dan lewat sekitar shalat ‘ied dan dua
khutbah dilaksanakan. Jika qurban disembelih setelah waktu itu, sahlah
qurbannya, baik imam melaksanakan shalat ‘ied ataukah tidak, baik imam
melaksanakan shalat Dhuha ataukah tidak, begitu pula baik yang
melaksanakan qurban adalah penduduk negeri atau kampung atau bawadi
atau musafir, juga baik imam telah menyembelih qurbannya ataukah
belum. …”

Adapun hadits,

َ ‫ان َن َح َر َق ْبلَ ُه أَنْ ُيعِي َد ِب َنحْ ٍر‬


‫صلى‬- ُّ‫ َح َّتى َي ْن َح َر ال َّن ِبى‬9‫آخ َر َوالَ َي ْن َحرُوا‬ َ ‫ َمنْ َك‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ُّ‫ر ال َّن ِبى‬9َ ‫َفأ َ َم‬
-‫هللا عليه وسلم‬

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan barangsiapa yang


berqurban sebelum beliau berqurban, maka hendaklah ia mengulangi
qurbannya. Janganlah berqurban sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam berqurban.”[3] Hadits ini menjadi alasan bagi Imam Malik bahwa
tidak sah qurban kecuali setelah imam menyembelih qurbannya. Imam
Nawawi menyanggah alasan ini dengan perkataan, “Jumhur (mayoritas)
ulama memahami hadits tersebut bahwa maksudnya adalah larangan
keras bagi orang yang terburu-buru menyembelih qurban sebelum
waktunya. Karena dalam hadits lainnya dikaitkan hal tersebut dengan
shalat. Yaitu siapa yang menyembelih setelah shalat ‘ied, maka sah.
Siapa yang menyembelih sebelumnya, maka tidaklah sah.”[4]

Bolehnya Menyembelih Qurban di Siang atau pun Malam Hari

Menyembelih qurban dibolehkan di siang atau malam hari. Akan tetapi,


disunnahkan menyembelihnya di siang hari agar lebih baik dalam
penyembelihan dan orang-orang miskin pun bisa hadir.[5]
Imam Nawawi berkata, “Para ulama berselisih pendapat mengenai
bolehnya berqurban di malam hari dari malam-malam qurban (hari Idul
Adha dan hari tasyriq). Imam Syafi’i sendiri membolehkan namun
menilainya makruh. Demikian pula dikatakan oleh Abu Hanifah, Ahmad,
Ishaq, Abu Tsaur dan jumhur. Imam Malik pun berpendapat demikian
dalam pendapat yang masyhur dari beliau dan para pengikutnya.
Sedangkan salah satu pendapat dari Imam Ahmad menyatakan tidak
sahnya penyembelihan di malam hari bahkan dianggap seperti daging
biasa (bukan qurban).”[6]

Yang benar adalah masih bolehnya penyembelihan di malam hari. Alasan


ulama yang tidak membolehkan,

‫ت َعلَى َما َر َز َق ُه ْم مِنْ َب ِهي َم ِة اأْل َ ْن َع ِام َف ُكلُوا ِم ْن َها َوأَ ْط ِعمُوا‬ ٍ ‫َّام َمعْ لُو َما‬ َ ‫هَّللا‬ ْ
ٍ ‫لِ َي ْش َه ُدوا َم َناف َِع لَ ُه ْم َو َيذ ُكرُوا اسْ َم ِ فِي أي‬
َ ‫ِس ْال َفق‬
‫ِير‬ َ ‫ْال َبائ‬

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya


mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas
rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.
Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah
untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.” (QS. Al Hajj: 28).

Dalam hadits juga disebutkan,

9ِ ‫أَيَّا ُم ال َّت ْش ِر‬


‫يق ُكلُّ َها َذ ْب ٌح‬

“Hari-hari tasyriq semuanya adalah waktu penyembelihan. ”[7] Dalam


ayat dan hadits digunakan kata “yaum” yang berarti siang. Jadi
penyembelihan qurban mesti di waktu siang.

Sanggahan:  Adapun jawaban untuk ayat, yang namanya malam sudah


mengikuti “yaum” (siang). Demikian kata Al Mawardi dalam Al Haawi (19:
136). Sedangkan beralasan dengan hadits di atas, maka hadits itu
adalah hadits yang dho’if karena dalam perowinya terdapat Sulaiman bin
Musa. Ia dikritik dan ia tidak pernah berjumpa Jubair bin Muth’im.
Hadits tersebut adalah hadits mudhthorib.[8]

Mengenai beralasan dengan ayat di atas, juga telah disanggah oleh Ibnu
Hazm rahimahullah, beliau berkata, “Dalam ayat tersebut sebenarnya
tidak disebutkan penyembelihan, udhiyah maupun nahr, tidak disebutkan
di siang atau malam hari. Yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah
perintah Allah untuk berdzikir pada hari-hari tersebut. Jika yang
dimaksud adalah haram melakukan dzikir tersebut di malam, maka itu
sungguh aneh. Dalil tersebut bukanlah dalil untuk melarang dzikir dan
memuji Allah atas rizki berupa hewan qurban yang diberikan dan bukan
menunjukkan larangan untuk melakukannya di malam hari.”[9]

Adapun hadits,

ً‫ ليال‬9‫عن ابن عباس أن النبي صلى هللا عليه وسلم نهى أن يضحى‬

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam


melarang dari menyembelih qurban di malam hari.[10] Dalam sanad
hadits ini terdapat Sulaiman bin Salamah Al Khobai-ri dan ia termasuk
perowi matruk. Berarti hadits tersebut dho’if.[11]

Akhir Waktu Penyembelihan Qurban

Sebagaimana keterangan dari Syaikh Musthofa Al ‘Adawi hafizhohullah,


“Adapun waktu akhir dari penyembelihan qurban, maka tidak ada
hadits yang shahih dari Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai hal
itu. Oleh karena itu, para ulama berselisih pendapat mengenai akhir
waktunya. Ada 4 pendapat dalam masalah ini:

Pertama: Waktu penyembelihan qurban hanya pada hari Idul Adha saja
(10 Dzulhijjah). Pendapat ini jelas alasannya. Dan tidak ada khilaf jika
waktu penyembelihannya pada 10 Dzulhijjah  setelah shalat ‘ied
menurut pendapat jumhur (mayoritas) ulama. Sedangkan menurut
pendapat lainnya, penyembelihan pada hari tersebut dilakukan setelah
imam menyembelih qurban.

Kedua: Waktu penyembelihannya pada hari Idul Adha (10 Dzulhijjah)


dan 2 hari setelahnya (11 dan 12 Dzulhijjah). Tidak ada dalil shahih yang
marfu’ (sampai pada Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-) selain atsar dari
Ibnu ‘Umar yang mauquf (hanya perkataan Ibnu ‘Umar) yang menyatakan
bolehnya sampai dua hari setelah Idul Adha. Ada atsar dari beliau yang
menjelaskan tafsiran ‘ayyam ma’lumaat’ (hari tertentu sebagaimana
disebut dalam surat Al Hajj ayat 28) dan termasuk di dalamnya hari ke-
11 dan 12 Dzulhijjah. Akan tetapi atsar ini dho’if.

Ketiga:Waktu penyembelihan qurban pada hari Idul Adha dan 3 hari


tasyriq setelahnya (11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Dasar pendapat ini adalah
hadits dho’if dan mereka qiyaskan dengan hadyu.

Keempat: Waktu penyembelihan qurban adalah sampai akhir Dzulhijjah.


Inilah pendapat Ibnu Hazm, namun dasar yang digunakan adalah hadits
dho’if. Ada pendapat demikian pula mengenai hadyu, namun
pendalilannya dho’if.

Yang hati-hati bagi seseorang muslim bagi agamanya adalah


melaksanakan penyembelihan qurban pada hari Idul Adha (10
Dzulhijjah) sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
lakukan dan hal ini lebih selamat dari perselisihan para ulama yang ada.
Jika sulit melakukan pada waktu tersebut, maka boleh melakukannya
pada 11 dan 12 Dzulhijjah sebagaimana pendapat jumhur (mayoritas)
ulama. Wallahu a’lam.”[12]

Perbedaaan Tata Cara Haji dan Umroh

Tata cara ibadah haji dan umroh mirip, tetapi ada beberapa hal yang
membedakan. Perbedaaan antara haji dan umroh adalah sebagai berikut.
1. Waktu pelaksanaan: ibadah umroh dapat dilaksanakan kapan saja,
sedangkan ibadah haji hanya dilaksanakan pada bulan haji (bulan
Dzulhijah).

2. Tata acara pelaksaaan ibadah: tata cara ibadah umroh meliputi


Ihram, Thawaf, Sa’i, dan Tahalul, sedangkan tata cara ibadah haji
meliputi semua tata cara ibadah umroh, ditambah dengan Wukuf di
Arafah, bermalam di Muzdalifah, dan melempar Jumrah.

3. Hukum: sebagaian ulama berpendapat bahwa melaksanakan ibadah


umroh hukumnya sunah, sedangkan melaksanakan ibadah haji hukumnya
wajib bagi yang mampu. Bahkan dikisahkan bahwa Rasululah sendiri
melakukan ibadah umrohsebanyak 4 kali sesuai kutipan hadist dibawah
ini

Rincian hukumnya terkait dengan penyembelihan adalah:

- Bila terputus semua maka itu lebih afdhal.

- Bila terputus al-wadjan dan al-hulqum maka sah.

- Bila terputus al-wadjan dan al-mari` maka sah.

- Bila terputus al-wadjan saja maka sah.

- Bila terputus al-hulqum dan al-mari`, terjadi perbedaan pendapat.


Yang rajih adalah tidak sah.

- Bila terputus al-hulqum saja maka tidak sah.

- Bila terputus al-mari` saja maka tidak sah.

- Bila terputus salah satu dari al-wadjan saja, maka tidak sah. (Syarh
Bulugh, 6/52-53)
Akikah Ketika Dewasa

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata,


“Hukum akikah adalah sunnah mu’akkad. Akikah bagi anak laki-laki
dengan dua ekor kambing, sedangkan bagi wanita dengan seekor
kambing. Apabila mencukupkan diri dengan seekor kambing bagi anak
laki-laki, itu juga diperbolehkan. Anjuran akikah ini menjadi tanggung
jawab ayah (yang menanggung nafkah anak). Apabila ketika waktu
dianjurkannya akikah (misalnya tujuh hari kelahiran, pen), orang tua
dalam keadaan fakir (tidak mampu), maka ia tidak diperintahkan untuk
akikah. Karena Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Bertakwalah
kepada Allah semampu kalian” (QS. At Taghobun: 16). Namun apabila
ketika waktu  dianjurkannya akikah, orang tua dalam keadaan
berkecukupan, maka akikah masih tetap jadi perintah bagi ayah, bukan
ibu dan bukan pula anaknya.” (Liqo-at Al Bab Al Maftuh, Syaikh
Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, kaset 214, no. 6)

Kesimpulan

Kesimpulan dari penulis, akikah ketika dewasa tidak perlu ada dengan
alasan:

1- Akikah jadi gugur ketika sudah dewasa.

2- Mengakikahi diri sendiri tidaklah perlu karena tidak ada hadits yang
mendukungnya, ditambah akikah menjadi tanggung jawab orang tua dan
bukan anak. Lihat bahasan sebelumnya: Hukum Akikah Diri Sendiri.

3- Jika ingin mengakikahi ketika dewasa, maka tetap jadi tanggungan


orang tua. Dilihat apakah saat kelahiran, orang tua dalam keadaan
mampu ataukah tidak. Jika tidak mampu saat itu, maka tidaklah perlu
ada akikah karena akikah tidaklah bersifat memaksa. Jika mampu saat
itu, maka hendaklah orang tua menunaikan akikah untuk anaknya. Lihat
pembahasan Rumaysho.Com sebelumnya: Jika Belum Diakikahi Ketika
Kecil. Dan akikah pun simpel, cuma ada penyembelihan kambing dengan
niatan akikah, itu sudah disebut menunaikan akikah, lihat: Pengertian
Akikah.

18.) Orang yang sedang ihram (ihram haji atau ihram umrah) tidak boleh
memakai celana panjang (pakaian setengah badan yang bawah), kemeja
(pakaian setengah badan yang atas), gamis (pakaian seluruh badan), dan
pakaian-pakaian berjahit lainnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
ditanya, pakaian apa yang harus dipakai oleh orang yang sedang ihram.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

‫ َو ْال َي ْق َطعْ ُه َما‬.‫ْن‬ ِ ‫اف إِالَّ أَ َح ٌد الَ َي ِج ُد َنعْ لَي‬


ِ ‫ْن َف َي ْل َبسُ ْال ُخ َّفي‬ َ ‫ِس َوالَ ْال ِخ َف‬
َ ‫او ْي َل َوالَ ْال َب َران‬
ِ ‫ْص َوالَ الس ََّر‬َ ‫الَ َي ْل َبسُ ْال َق ِمي‬
ِ ‫أَسْ َف َل م َِن ْال َكعْ َبي‬
‫ْن‬

“Dia tidak boleh memakai gamis, imamah (surban), celana panjang,


burnus (topi), dan sepatu kecuali bagi orang yang tidak mendapatkan
sendal. Dan hendaklah sepatu itu dipotong sehingga terlihat kedua mata
kakinya.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar).

Dari hadits ini, insya Allah penanya bisa tahu bagaimana batasan pakaian
berjahit yang tidak boleh dipakai oleh orang yang sedang ihram. Hadits
tersebut menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan pakaian yang
berjahit adalah seluruh pakaian yang bisa dipakai di badan karena
jahitan (obrasan) tersebut, seperti gamis, kemeja, celana panjang,
sarung tangan, dan khuf (sepatu yang menutupi kedua mata kaki). Tapi
bagi laki-laki diperbolehkan memakai khuf apabila tidak ada sendal dan
tidak wajib untuk memotong sepatu tersebut. Hal ini berdasarkan
sebuah hadits shahih riwayat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berkhuthbah di Arafah,

ِ ‫س اَ ْل ُخ َّفي‬
‫ْن‬ ْ ‫ْن َف ْل َي ْل َب‬
ِ ‫او ْي َل َو َمنْ لَ ْم َي ِج ْد َنعْ لَي‬ ْ ‫َمنْ لَ ْم َي ِج ْد إِ َزارً ا َف ْل َي ْل َب‬
ِ ‫س اَلس ََّر‬
“Barangsiapa yang tidak mendapatkan kain, dia boleh memakai celana
panjang. Dan barangsiapa yang tidak mendapatkan sendal, dia boleh
memakai khuf.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Di dalam hadits ini tidak disuruh memotong khuf, sehingga memotong


khuf tersebut hukumnya tidak wajib. Adapun hadits pertama yang
memerintahkan memotong khuf, sudah di-mansukh (dihapus hukumnya)
oleh hadits Ibnu Abbas (hadits yang kedua).

Demikianlah pakaian haji bagi laki-laki. Adapun bagi perempuan yang


berihram haji atau umrah, dia boleh memakai celana panjang dan khuf
secara mutlak. Namun, mereka dilarang memakai cadar (penutup muka)
dan kaus tangan, berdasarkan larangan langsung dari Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar. Akan tetapi mereka
diperbolehkan menutup wajah dan telapak tangan tanpa memakai cadar
dan sarung tangan ketika ada laki-laki yang bukan mahram (menutupnya
dengan memakai kain dan lain-lain). Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha
penolong.

Anda mungkin juga menyukai