Selanjutnya semoga kesejahteraan dan keselamatan tetap tercurah kepada jungjungan Nabi
Muhammad SAW. Kepada keluarganya, para sahabatnya dan semua orang yang mengikuti ajaran-
ajarannya. Karena dari beliaulah kita menjadi orang islam yang tahu akan ajaran-ajaran sucinya, tahu
mana barang yang benar dan mana barang yang salah.
Pertama kami atas nama keluarga bapak masduqi mengucapkan ribuan terima kasih atas kehadiran para
bapak yang meluangkan waktu untuk hadir memenuhi undangan bapak masduqi semoga atas kehadiran
serta ketulusan hati para bapak-bapak sekalian dibalas oleh Allah dengan balasan yang setimpal.
Kedua kalinya, kami atas nama keluarga dalam menerima kehadiran para bapak kurang mengesankan,
karena memang itulah kemampuan dari pihak keluarga bapak masduqi.
Artinya:
Barang siapa diandara kalian ingin beribadat tentang anaknya hendaknya diperbuatannya
(disembelihkannya) untuk anak laki-laki 2 ekor kambing yang umurnya,dan untuk perempuan seekor
kambing”. (hadist riwayat Ahmad,Abu Daud dan Nasa’i).
Artinya:
“aisyah r.a. berkata: rosulluloh saw. Telah menyuruh kita untuk supaya menyembelih ‘aqiqah untuk
anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk anak perempuan seekor kambing “. (hadist riwayat turmudzi
dan ibnu Majah).
Pertama: keteladanan dari kedua orang tuaitu sendiri. Maksudnya kedua orang tualah yang pertama kali
yang memberi contoh bagi anak-anaknya. Kalau orang tua tidak dapat member contoh teladan yang
baik, maka jangan diharapkan akan dapat membingbing putra-putrinya kepada kebaikan yang
diharapkannya. Mana bisa anak akan menjadi baik bilamana hidup dalam lingkungan keluarga yang
bejat moralnya, berengsek dan berantakan? Seorang anak itu cenderung meniru tingkah laku dari kedua
oraang tua. Apa yang diamatinya di rumah dari kedua orang tuanya si anak akan menirunya. Ada
pribahasa yang mengatakan: Guru kencing berdiri, murid kencing berlari, maka si anaknya akan kencing
dengan berlari.
Pertama: keteladanan dari kedua orang tuaitu sendiri. Maksudnya kedua orang tualah yang pertama kali
yang memberi contoh bagi anak-anaknya. Kalau orang tua tidak dapat member contoh teladan yang
baik, maka jangan diharapkan akan dapat membingbing putra-putrinya kepada kebaikan yang
diharapkannya. Mana bisa anak akan menjadi baik bilamana hidup dalam lingkungan keluarga yang
bejat moralnya, berengsek dan berantakan? Seorang anak itu cenderung meniru tingkah laku dari kedua
oraang tua. Apa yang diamatinya di rumah dari kedua orang tuanya si anak akan menirunya. Ada
pribahasa yang mengatakan: Guru kencing berdiri, murid kencing berlari, maka si anaknya akan kencing
dengan berlari.
Artinya:
“Hendaklah tuntunan perbaikan yang pertama kali bagi anak anakku, dimulai dari perbaikan anda
terhadap diri anda sendiri. Karena mata dan perhatian mereka selalu terikat kepada anda. Mereka
menganggap jelak segala yang anda jauhi”.
Ayah ibu yang setiap harinya sering bertengkar berkata jorok, penipu, pembohong, penghianat,
semuanya itu akan mempengaruhi jiwa anak, dan jangan heran apabila anak tersebut kelak akan meniru
perbuatan dan tingkah laku dari kedua orang tuanya tersebut.
Yang kedua: pembentukan tingkah laku melalui pembiasaan perbuatan sejak masih kanak-kanak.
Kita selaku orang tua apabila membiasakan perbuatan-perbuatan yang baik dihadapan anak-anaknya
yang masih kecil, misalkan ketika masuk wc membaca do’a begitu juga kalau keluar dari wc, membuka
pakaian, memakai pakaian, akan tidur dan sesudah tidur. Ketika makan dan sesudah makan, member
salam apabila bertemu dengan sesama muslimnya. Semua itu kalau dibiasakan sejak kecil, nanti kalau
sudah besar anak itu akan menjadi terbiasa mengerjakan seperti itu pula, dengan demikian maka
sesuailah dengan kalimat:
Begitu juga kalau kebiasaan kedua orang tua di hadapan anak-anaknya itu jelek,tidak sesuai dengan
moral agama islam, kebiasaan tersebut akan dibawa oleh anak-anaknya kelak dikemudian hari.
Ketiga: wibawa orang tua. Kewibawaan orang tua sangat penting dalam pendidikan anak, utamanya
mencetak anak yang sholeh dan sholehah.
Kelima: tidak pilih kasih dihadapan anak-anaknya, sekali pun anak itu cacat. Sebab sikap pilih kasih atau
berat sebelah terhadap anak yang satu dengan anak yang lain akan mengakibatkan perasaan sedih dan
dendam atau permusuhan antara anak yang satu dengan anak yang lain. Akhirnya antara sesama
saudara timbul percekcokan dan berantakan.
Demikian, terima kasih atas segala perhatiannya, mohon maaf atas segala kekurangan dan kehilafannya.