Anda di halaman 1dari 33

PPDS FORUM KODI THT KOMUNITAS

Medan, 11 Juni 2013

GANGGUAN PENDENGARAN
AKIBAT PAPARAN BISING
Ronny Suwento

Divisi THT Komunitas – Dep. THT FKUI / RSCM


WHO Collaborating Centre for Prevention of Deafness & Hearing Impairment ( INO - 19 )

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com
PENGERTIAN BISING
BISING : Suara yang tidak diharapkan
MUSIK : Suara yang diinginkan

BISING MUSIK

PAPARAN INTENSITAS
BISING LAMA

GANGGUAN PENDENGARAN / NOISE INDUCED HEARING LOSS


NOISE INDUCED HEARING LOSS / NIHL

= GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT BISING/ GPAB


= Gangguan pendengaran yg disebabkan pajanan bising
yang cukup keras ( > 85 dB) dalam jangka waktu yang
cukup lama

Umumnya akibat bising di lingkungan kerja


Saat ini : rumah tangga, permainan, musik ( Music Induced
Hearing Loss / MIHL )

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com
DATA MANCANEGARA

 WHO (1988) 8 -12 % penduduk dunia menerima dampak bising

 Denmark : GPAB : 28 / 100.000 penduduk

 USA pekerja/ penduduk terpapar 9 juta ( 1981) 30 juta ( 1990)


 Norwegia: GPAB remaja 12 % (1981) menjadi 22 % (1988)

 S‘ pura : 40 pekerja 5 disko, kerja 22.7 jam / minggu: 41.9 % GPAB

 Morioka - Japan ( 1993): 37 remaja fans rock mengeluh telinga

berdenging 30 diantaranya GPAB.


 Rofii A, 1996: pekerja jalan raya (Jakarta) 10,71 % GPAB
PATOGENESIS

Bising koklea : kerusakan sel-sel sensorik + penunjang


Juga pada sel-sel ganglion, saraf, membran tektoria,
pemb.darah, stria vaskularis.

Kerusakan bergantung
Intensitas
lama pajanan
frekuensi bising.
PENGARUH BISING TERHADAP ORGAN TELINGA

Sel rambut luar koklea


PENGARUH BISING TERHADAP KOKLEA
Gambaran mikroskop elektron

Sel rambut luar koklea Sel rambut luar koklea


( Sehat ) ( Rusak )
KERUSAKAN KOKLEA AKIBAT BISING (1)
Pajanan bising trauma sel-sel rambut koklea
Kerusakan >> kemampuan repair << kematian sel
Kematian sel-sel dengan 2 cara
1. Apoptosis
2. Nekrosis
KERUSAKAN KOKLEA AKIBAT BISING (2)

 Kerusakan sel rambut: bbrp menit ssdh pajanan bising keras;

kematian sel bbrp hari kemudian (Wang et al., 2002).


  Kematian sel ganglion spiralis : bbrp bulan – tahun kemudian

(Kujawa and Liberman, 2006).


  NIHL temporer : tidak ada kematian sel; pembengkakan n.koklearis

dan sel-sel sinaps terjadi 24 jam pasca pajanan


 NIHL akibat pajanan bising akan pulih dalam 2–3 minggu. Ambang

dengar dapat pulih sempurna ( TTS) atau menetap (PTS) - Kujawa


SG, Liberman (2009)
GEJALA GPAB
Pendengaran berkurang ( berangsur )

Tinnitus
Sulit memahami percakapan dgn kekerasan biasa.
Sulit memahami percakapan di lingkungan bising

( background noise)
Distorsi kualitas suara ( musik )

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com
EFEK AUDITORIK (1)
(1)Adaptasi
Intensitas 70 dB ; pulih dalam waktu 0.5 detik

(2)Temporary Threshold Shift (TTS)


 Peningkatan ambang dengar sementara
 Intensitas minimum 75 dB
 Stimulus efektif : 2 – 6 KHz
 Perubahan metabolik (koklea)
 Pemulihan : menit ----- jam
 Perbaikan struktur sel rambut koklea dlm 48 jam
 Perbaikan gagal ------- Permanent Threshold Shift / PTS

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com 11
EFEK AUDITORIK (2)
(3) Permanent Threshold Shift / PTS
Proses pemulihan TTS tidak lengkap.
Pajanan singkat, intensitas sangat tinggi
Pajanan berulang,intensitas tinggi (> sering)
Kerusakan sel-sel rambut koklea meluas ke serabut saraf pendengaran

(4) Trauma akustik


Pajanan impulsif intensitas tinggi > 140 dB (ledakan),
singkat (<0,2 dtk); energi max pd 2 – 3 KHz

Defek : membran timpani, tulang pendengaran,koklea

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com 12
PENGARUH BISING NON AUDITORIK

Hipertensi dan penyakit kardiovaskular


Stress : hormon stress ( nor-epineprin, cortisol)
perubahan irama jantung dan tekanan darah.
Gangguan tidur : usia > 18 tahun , radius 25 Km dari
Bandara Schiphol (Amsterdam): 31 % gangguan tidur
BB Lahir rendah , prematur : Rehm - Jansen : lahir
prematur akibat bising Bandara Duseldorf - Jerman

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com
PENGUKURAN BISING

SOUND LEVEL METER


NOISE DOSIMETRI

Pengukuran langsung sewaktu


Kontinu
( real time)
Mengukur dosis pajanan
Menentukan bising pada
pada waktu tertentu
lokasi dan waktu tertentu
Mengukur jumlah total
pajanan bising
OCTAVE BAND ANALYSER
Mengukur intensitas bising pada
frekuensi tertentu

rsuwanto@yahoo.com
04/04/2021
INTENSITAS DAN WAKTU PAJANAN BISING YG DIPERKENANKAN
( SK Menaker RI No 51/1999 )
Pajanan bising maksimum 85 dB, 8 jam/hari; 40
jam/minggu tanpa APP
Intensitas Waktu
(dB) ( jam/ hari)
80 24
82 16
85 8
88 4
91 2
94 1 Three decibel doubling rate:
97 ½ Setiap penambahan intensitas 3 dB,
100 1/4 waktu pajanan berkurang 50 %
Daily Permissible Noise Level Exposure
U.S. Department of Labor Occupational Safety & Health Administration (OSHA)

Hours per day Sound level ( dB)


8 90
6 92
4 95
3 97
2 100
1.5 102
1 105
0.5 110
0.25 115

Source: Industrial Accident Prevention Association 2006


The Industrial Establishments Regulation,Section 139)\

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com
Nat. Institute on Deafness and other Communication
Disorders (NIDCD)

Bising 110 dB - 1 menit: risiko GGP menetap.


Seseorang hanya boleh di lingk. 100 dB - tanpa alat
pelindung pendengaran – selama 15 menit.
Am. National Standart Institute(ANSI)
 Pajanan 88 dB - 10 tahun : peningkatan ambang 9 dB

 Pajanan 95 dB - 10 tahun : 15 dB
 Grant (2005)* peningkatan ambang 25 dB – 4 KHz

Intensitas (dB) Waktu (tahun)


115 1
105 3
100 10
95 20

Grant P.Sensorineural hearing loss. http://www.medicineau.net.au/clin


ical/ent/SNHL.html. cited May 28,2005

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com
PENATALAKSANAAN

Hearing Conservation Program


Alat Bantu Dengar ----- Implantasi koklea

Mutasi kerja

??
OR-OSHA 217

HEARING CONSERVATION
PROGRAM

0104-01
HEARING CONSERVATION PROGRAM*

1. Monitoring bising
2. Pemeriksaan audiometri
3. Seleksi alat pelindung pendengaran (Hearing Protection
Devices )
4. Pendidikan/ pelatihan pekerja dgn risiko
5. Pencatatan

* U.S. Dept. of Labor Occupational Safety & Health Administration (OSHA)

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com
1. MONITORING AMBANG BISING
 Petugas monitoring : para pekerja dengan paparan bising
85 dB atau lebih/8 jam/hari
 Jenis bising yang dimonitor: kontinu,intermiten,impulsif
 Pantau : perubahan bising pada kondisi tertentu( produksi,
prosesing)
TUJUAN

 Proteksi pekerja terhadap risiko bising

 Identifikasi pekerja yg perlu hearing conservation program.

 Seleksi alat pelindung pendengaran.

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com
STRATEGI MONITORING

Survei pajanan bising


Survei area kerja ( Noise mapping)
Survei dosis pajanan bising
Kontrol enjinering ( Enginering control)
Kontrol administratif ( Administrative control)

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com
Survei area kerja ( Noise Mapping )

 Layout tempat kerja & lokasi sumber bising (mesin)

 Area paparan bising

 Jumlah pekerja pada area paparan

 Alat pengukur/ monitor bising

97 -100 dB

94-97 dB
91 94 dB
88 – 91 dB
85 -88 dB
Kontrol Enjinering ( Engineering controls)
Modifikasi sumber bising/ mesin utk membatasi output
bising
Absorbsi bising sebelum menyebar
Modifikasi frekuensi bising
Kontrol Administrasi (Administrative controls)

Bila kontrol enjinering tidak dapat dilakukan

Lakukan kontrol administrasi dengan cara:


Batasi waktu kerja di daerah paparan bising
Prosedur kerja: batasi bising tambahan
Pemeliharaan alat / mesin berkala
Rotasi pekerja
2. PEMERIKSAAN AUDIOMETRI
Audiometri nada murni ( High Freq Audiometry)
Minimal 14 jam setelah paparan
Audiogram dasar ( sebelum 6 bulan masa kerja)
Audiogram tahunan
Audiogram dasar >< tahunan
Standart Threshold Shift ( STS) : perubahan 10 dB
atau lebih pada frekuensi 2000/3000/4000 Hz:
 Check / ganti APP

 Pem. audiologi lanjutan

Kalibrasi
3. Seleksi alat pelindung pendengaran (APP)
Noise reduction 10 – 15 dB
Faktor yang harus dipertimbangkan
Nyaman di pakai
Mudah digunakan
Lama penggunaan
Frekuensi: F rendah sebabkan vibrasi APP, suara tetap
diteruskan
100 dB atau lebih : kombinasi APP ( earplug +ear muff )

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com
JENIS APP

(1) Ear plug (sumbat telinga)


Bahan: karet, silikon, plastik, busa (formable)
(2) Canal caps (semi aural devices)
Hanya menutup lubang LT, peredaman sedikit
(3) Ear muff ( penutup telinga)
Lapisan dalam: busa akustik
(4) Helmet

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com
4. Pendidikan/ pelatihan pekerja dgn risiko
 Wajib utk pekerja dgn risiko terpapar bising
 Diulang pada jangka waktu tertentu

MATERI
1. Pengaruh bising terhadap pendengaran & kesehatan
2. Manfaat pemeriksaan Audiometri
3. Manfaat dan jenis APP
4. Seleksi, pemakaian dan perawatan APP
5. Hearing Conservation Program

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com
PERANAN OTO ACOUSTIC EMISSION*

OAE deteksi > dini kerusakan koklea


OAE dapat Refer walaupun audiometri N

Industri berat Jakarta Timur (2006)


251 pekerja ;29-56 thn, lama kerja 1-10 thn
Intensitas bising 80 – 95 dB

109 pekerja (44,62 %) --> DPOAE Refer/Refer

( umumnya 4 KHz)

16 pekerja (6,3%) audiometri N & OAE Refer/Refer

* Trijuda A,Zizlavsky S, Suwento R


Pencegahan

Lokasi kerja yg bising : APP


Program konservasi pendengaran
Identifikasi sumber bising survei kebisingan,
Analisis kebisingan /mengukur kebisingan :

sound level meter


Pem pendengaran berkala : audiometri dan OAE

Menerapkan sistim KIE

Menerapkan penggunaan APP secara ketat.

Pencatatan dan pelaporan data.


rsuwanto@yahoo.com

04/04/2021 rsuwanto@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai