Anda di halaman 1dari 20

Soal Laring Faring

1. Trauma pada pilar posterior saat tonsilektomi akan menyebabkan kondisi di bawah ini:
A. Trismus
B. Perdarahan
C. Ankyloglosia
D. Nasal regurgitasi
E. Suara hidung(Nasal Voice) D 0,18

2. Nama lain dari Irwingmoore sign adalah :


A. Eagle sign
B. Spatula test
C. Squeeze test
D. Romberg test
E. Trendelenberg sign C0,09

3. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang benar mengenai pharyngeal tonsil pada saat proses
menelan?
A. Bergerak kearah bawah
B. Bergerak kearah medial
C. Bergerak kearah lateral
D. Bergerak kearah posterior
E. Tidak bergerak samasekali B0,40

4. Tonsila palatina berasaldari:


A. Bagian dorsal pouch ke I
B. Bagian dorsal dari pouch ke II
C. Bagian ventral dari pouch ke I
D. Bagian ventral dari pouch ke III
E. Bagian ventral dari faringeal pouch ke II E0,78

5. Epitel apakah yang melapisi permukaan tonsil faringeal?


A. Kuboid
B. Silindris
C. Columnal
D. Squamous berkeratin
E. Squamous tidakberkeratin E0,44

6. Eagle sindrom disebabkan oleh kondisi apa?


A. Tonsilitis kronik
B. Parafaring abses
C. Peritonsilar abses
D. Komplikasi tonsilektomi
E. Elongasi prosesus stiloid E0,56

7. Tonsil mendapatkan supply persarafan dari cabang tonsilar nervus apa?


A. N.Vagus
B. N.Facialis
C. N.Abducent
D. N.Trigeminus
E. N. glosofaringeal E0,76

8. Manakah dari uraian dibawah ini yang disebabkan oleh infeksi gonococcus?
A. Tonsilitis kronis
B. Tonsilitis eksudatif
C. Tonsilitis folikularis
D. Tonsilitis membranous
E. Tonsilitis parenkimatosa B0,69

9. Manakah dari pilihan di bawah ini yang merupakan hasil utama dari adenoid dan tonsil ?
A. B-sel
B. T-sel
C. NK sel
D. Mast sel
E. Helper sel A0,44

10. Apex adenoid menunjuk kearah mana?


A. Uvula
B. Choana
C. Nasal septum
D. Torus tubarius
E. Atapnasofaring C0,11

11. Pemeriksaan apakah yang digunakan untuk diagnosis scarlet fever?


A. Dick tes
B. Prick tes
C. Shicktes
D. VDRL tes
E. Widaltes A0,22

12. Sel epitelapakah yang melapisi adenoid?


A. Kuboid
B. Silindris
C. Kolumnarbersilia
D. Squamous berkeratin
E. Squamous tidakberkeratin C0,33

13. Pada kasus apakah thyroplasti medialisasi dilakukan?


A. Abduktor paralisis bilateral
B. Adduktor paralisis bilateral
C. Bilateral superior laryngeal nerve palsi
D. Unilateral superior laryngeal nerve palsi
E. Unilateral rekurent laryngeal nerve palsi E0,16

14. Tindakan/kondisi apakah yang paling sering menyebabkan paralisis n.laringeus superior?
A. Tuberkulosis
B. Diseksileher
C. Operasitiroid
D. Operasijantung
E. Operasi mediastinum C0,76

15. Dengan cara apakah paralisis n.laringeus rekuren dapat dibedakan dari fiksasi krikoaritenoid?
A. Observasi epiglottis
B. Observasi pita suara
C. Observasiplikaariepiglotika
D. Observasi cartilage Wriserberg
E. Melihatadanyakebocoranudara D0,11

16. M. cricothyroid mendapatkan inervasi dari mana?


A. Plexus faringeal
B. N.Glosofaringeus
C. N. laringeusrekuren
D. N.Laringeus superior
E. N.Laringeus external E0,20

17. Kondisi yang disebabkan oleh aneurisma arcus aorta adalah:


A. Paralisis n lingualis
B. Paralisis kedua n.rekuren
C. Paralisis n.laringeus superior
D. Paralisis n.laringeus rekuren kiri
E. Paralisis n.laringeus rekuren kanan D0,87

18. Persarafan sensoris laring berasal darimana?


A. N. ligualis
B. Plexus faringeal
C. N.glosofaringeus
D. N.laringeusrekuren
E. Internal branch n.laringeus superior E0,69

19. Ruang retrofaring memanjang sampai ke area mana?


A. Os hyoid
B. Sternal angle
C. Cartilago cricoids
D. Angulus mandibula
E. Vertebra thoracal ke 2 E0,53

20. Penyebab utama infeksi masticator space adalah:


A. Tonsilitis
B. Abses M3 atas
C. Absesretrofaring
D. Absesperitonsilar
E. Abses molar pertama B0,36

21. Penyebaran infeksi lateral faringeal space ke mediastinum dapat terjadi melalui:
A. Carotid sheath
B. Perkontinuitatum
C. Masticator space
D. Submaxillary space
E. Stylomandibular canal A0,60

22. Berapa frekwensi cahaya yang digunakan pada video stroboscopy ?


A. 2 Hz
B. 8Hz
C. 10 Hz
D. 24 Hz
E. 55 Hz A0,11

23. Dengan cara apakah stroboscopi dapat membedakan antara lesi jinak dengan lesi malignan awal
pada pita suara?
A. Identifikasi mobilitas pita suara
B. Identifikasi mucosal wave pada pita suara
C. Lesi malignan memberikan warna kebiruan
D. Lesi jinak akan memberikan warna kebiruan
E. Dapat memvisualisasi lesi dengan lebih jelas B0,51

24. Which one of the following is the first sign in stroboscopic examination of recovery vocal cord
palsy?
A. Vocal cord become red
B. Vocal cord become white
C. Vocal cords shows mobility
D. Travelling wave became visible
E. Symmetric movement of vocal cord D0,51

25. Which one is the best investigation for identifying isolated superior laryngeal nerve?
A. Video stroboscopy
B. Video laryngoscopy
C. Direct laryngoscopy
D. Indirect laryngoscopy A0,60
E. Narrow band imaging

26. Which one of the following is the patient position for bronchoscopy?
A. Rose position
B. Killian position
C. Boyce position
D. Reverse killian position
E. Trendelenberg position C0,38

27. Which one of the following is the cause of sudden apnea on opening trachea?
A. Acidosis
B. Hypoxia
C. Tachypnea
D. Hypercapnea
E. Loss of hypoxic drive E0,67

28. Which one of the following is the risk of cricothyroidotomy?


A. Bleeding
B. Loss of voice
C. Hypercapnea
D. Subglottic stenosis
E. Trauma of epiglotic D0,64

29. Which one of the following is indication of surgery in laryngomalacia?


A. Stridor
B. Retraction
C. High pitch cry
D. Failure to thrive
E. Omega shape of epiglotic D0,84

30. Which one of the following is the right statement of laryngeal papilloma?
A. Transmitted via saliva
B. Cause by HPV 6 and 11
C. Will improve on teenager
D. Can cause difficulty on swallowing
E. Never recurrent after proper surgical intervention B0,96
F.
61. Seorang wanita, 20 tahun datang ke poliklinik THT-KL dengan keluhan
suara serak sejak dua hari, tanpa disertai sesak. Suara serak terjadi
setelah pasien tidur dengan perut penuh. Sejak 3 bulan terakhir pasien
bekerja sebagai guru Taman Kanak-kanak.
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada pasien tersebut?
A. Vocal nodul
B. Laringitis akut
C. Laringitis kronik
D. Polip pita suara
E. Granuloma laring B

62. Seorang wanita, 20 tahun datang ke poliklinik THT-KL dengan keluhan


suara serak sejak dua hari, tanpa disertai sesak. Suara serak terjadi
setelah pasien tidur dengan perut penuh. Sejak 3 bulan terakhir pasien
bekerja sebagai guru Taman Kanak-kanak.
Bagaimana penatalaksanaan yang paling tepat pada pasien ini?
A. Hidrasi
B. Voice therapy
C. Pemberian steroid
D. Pemberian antibiotic
E. Pemberian antihistamin A

63. Seorang pria, 30 tahun datang ke poliklinik THT-KL dengan keluhan suara
serak. Pada pemeriksaan tampak adanya pelebaran plika ventrikularis.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Vocal nodul
B. Laryngocele
C. Polip pita suara
D. Laringitis kronik
E. Granuloma laring B

64. Which of the following words is the most difficulty to say for patient with
adductor spasmodic dysphonia?
A. Mama
B. Puppy
C. Candle
D. Rainbow
E. Elephant B

65. A patient present with fever, dysphagia, drooling, indurated neck, and floor
of mouth edema. The appropriate next step in management includes:
A. Tracheotomy
B. Incision and drainage
C. Fiberoptic laryngoscopy
D. CT scan of head and neck
E. Dental consult for likely odontogenic infection A

66. A 2 years old boy came with barking cough with hoarsness, In physical
examination there were suprasternal retractions, agitation and increased
pulse. We can see subglottic narrowing on soft tissue anteroposterior
image.
Which one of the following is an appropriate treatment?
A. Steroids
B. Surgical
C. Systemic antifungal
D. Operative endoscopy
E. Intravenous antibiotic A

67. Seorang anak perempuan, 6 tahun, dibawa orang tuanya ke unit gawat
darurat dengan keluhan sulit makan dan minum sejak 2 hari, disertai nafas
berbunyi, sesak nafas dan sulit menelan air liur sehingga air liur sering
menetes keluar. Pada pemeriksaan fisik anak tersebut demam dan lebih
lega bila dalam posisi duduk, terdapat retraksi interkostal. Pada
pemeriksaan radiologik soft tissue leher, terdapat penyempitan di daerah
laring.
Diagnosis yang paling mungkin dari kondisi tersebut adalah :
A. Croup
B. Laringitis akut
C. Epiglotitis akut
D. Langitis trackeobronkhial
E. Kista duktus tiroglosus terinfeksi C

68. Seorang anak perempuan, 6 tahun, datang diantar orang tuanya dengan
keluhan tidur mengorok sejak 6 bulan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
pembesaran tonsil yang tidak hiperemis, kripta melebar dan disertai
detritus. Dua minggu kemudian mengeluh kencing kemerahan disertai
bengkak pada kelopak mata saat bangun tidur.
Kondisi tersebut paling mungkin disebabkan oleh :
A. Moraxela katarhalis
B. Haemofilus influenza
C. Streptokukus viridians
D. Staphylokokus epidermidis
E. Streptokukus ß-haemolyticus E

69. Wanita, 55 tahun mengalami kesulitan bernafas yang cukup berat selama 3
bulan disertai dysphonia tanpa adanya stridor dan kadang-kadang
mengalami batuk/tersedak bila minum. Etiologi yang paling mungkin untuk
kondisi tersebut adalah :
A. Trauma dada
B. Trauma leher
C. Neuronitis viral
D. Post operasi aortic
E. Post operasi thyroid E

70. Pada penderita dewasa yang dipasang intubasi lebih dari 48 jam, yang
paling sering ditemukan pada pemeriksaan nasolaringoskop fleksibel
yang dilakukan 24 jam setelah ekstubasi adalah :
A. Edema subglotik
B. Adenoid erythema
C. Plika vocalis immobile
D. Hypertrofi tonsil lingualis
E. Vocal process granulation C

71. Perbedaan struktur laring pada dewasa dan anak-anak adalah:


A. Kartilago aritenoid pada dewasa lebih besar
B. Pada anak-anak, posisi laring lebih horizontal
C. Epiglotis pada anak-anak lebih bulat/melingkar
D. Pada anak-anak, tulang hyoid overlap dengan kartilago tiroid
E. Pada dewasa, midline prominence tidak tampak pada kartilago tiroid D

72. Seorang bayi perempuan, umur 8 bulan, datang ke unit gawat darurat
dengan keluhan utama nafas berbunyi sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
disertai sesak nafas dan sering tersedak bila menyusu. Tidak ada demam,
batuk maupun pilek sebelummnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
stridor inspirasi dan retraksi ringan di area suprasternal. Pemeriksaan
radiologic soft tissue leher memperlihatkan pemyempitan di supraglotik.
Keluhan yang sama pernah dirasakan 2 bulan yang lalu, tetapi sembuh
sendiri. Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?
A. Epiglotitis akut
B. Laringomalasia
C. Papiloma laring
D. Trakheobronkhitis
E. Benda asing di laring B

73. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang merupakan peran tonsil
palatina dalam sistem kekebalan ?
A. Sel-sel M berperan dalam transport dan adanya antigen
B. Aktivitas imunologi tonsil mulai menurun pada usia 12 tahun
C. IgG merupakan antibody yang paling penting untuk system kekebalan di
saluran nafas atas
D. Ig M merupakan antibody yang paling penting untuk system kekebalan di
saluran nafas atas
E. Tonsilitis kronis menyebabkan overstimulasi dari sel-sel memori B
menjadi immunosit IgA rantai J positif E

74. Seorang pemuda batuk dan suaranya parau. Malam sebelumnya pemuda
tersebut baru tidur pukul 00.00 setelah bertugas sebagai pemandu sorak
supporter saat nonton sepakbola , dan kehujanan ketika pulang.
Kelainan yang paling mungkin pada pemuda tersebut adalah :
A. Nodul pita suara
B. Inflamasi pita suara
C. Parese adductor pita suara
D. Edema jaringan ikat sub glottis B
E. Sumbatan secret di rima glottis

75. Seorang pria 58 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan perubahan


suara setelah sebelumnya dia menjalani operasi pengangatkan tumor tiroid
secara total. Gejala tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh :
A. Psikogenik
B. Injury pada saraf laring
C. Pengangkatan paratiroid
D. Injury pada otot krikotiroid
E. Injury pada otot-otot laring B

76. Penyebaran infeksi lateral faringeal space ke mediastinum dapat terjadi


melalui:
F. Carotid sheath
G. Masticator space
H. Perkontinuitatum
I. Submaxillary space
J. Stylomandibular canal A0,60

77. Which one of the following is the cause of sudden apnea on opening
trachea?
F. Acidosis
G. Hypoxia
H. Tachypnea
I. Hypercapnea
J. Loss of hypoxic drive E0,67

78. Which one of the following is the risk of cricothyroidotomy?


F. Bleeding
G. Loss of voice
H. Hypercapnea
I. Subglottic stenosis
J. Trauma of epiglotic D0,64

79. Pernyataan yang benar mengenai Ludwig’s angina:


A. Hanya mengenai sublingual space
B. Menyebabkan protrusi lidah ke anterior
C. Jarang menyebabkan gangguan jalan napas E
D. Ditandai dengan dasar mulut yang keras seperti papan
E. Memerlukan identifikasi dan drainase pada rongga abses

80. Seorang pasien immunocompromised dengan gejala disfonia, kandidiasis


oral dan lesi pita suara. Pengobatan dengan flukonazol tidak efektif,
bagaimanakah penatalaksanaan selanjutnya?
A. Terapi wicara
B. Obat kumur nistatin
C. Amphotericin B intravena
D. Biopsi dengan laringoskopi direk C
E. Pemberian flukonazol yang diperpanjang

81. Infeksi pada submandibular space sering berasal dari:


A. Kelenjar sublingual
B. Gigi insisivus bawah
C. Gigi premolar kedua bawah
D. Gigi molar atas kedua dan ketiga E
E. Gigi molar bawah kedua dan ketiga

82. Pernyataan yang benar mengenai Recurrrent Respiratory Papillomavirus


(RRP) adalah :
A. Berpotensi terjadinnya transformasi kearah keganasan
B. Disebabkan oleh human papilloma virus subtipe 6 dan 12. A
C. Penggunaan kortikosteroid inhalasi, pemberian cidofovir serta prosedur
operasi berulang meningkatkan keberhasilan penanganan RRP
D. Riwayat terapi radiasi, paparan asap rokok dan pemberian sistemik
imunosupresi akan meningkatkan rekurensi RRP.
E. RRP dapat timbul di sepanjang traktus respiratorius atas, kecuali di
vestibulum hidung; dengan predileksi utama adalah di area transisi
epitel semu bertingkat dan epitel skuamosa bertingkat.

83. Laki-laki, 23 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri telan berat dan
sulit makan dan minum. Nyeri dirasakan sudah 4 hari disertai demam
tinggi. Dari pemeriksaan fisik THT dijumpai tonsil palatina kiri lebih besar
dari tonsil palatina kanan, T4-T2, dan uvula terdorong ke sisi kontralateral.
Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah:
A. Sialodenitis
B. Ludwig angina
C. Tonsilitis kronis E
D. Faringitis difteri
E. Abses peritonsiler

84. Seorang bayi laki-laki umur 4 bulan dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan
sering mengalami sesak napas terutama bila menangis, suara tangisan
nyaring, muka tidak membiru. Tidak demam dan tidak batuk. Pada
pemeriksaan terdengar stridor, ada retraksi supraklavikular dan interkostal.
Serangan ini sudah berulang terjadi sejak seminggu. Dugaan utama anak
menderita
A. Papilloma laring
B. Laryngeal web
C. Epiglotitisakut
D. Laryngomalacia
E. Laringotrakeobronkitis A

85. What is the first-line treatment for recurrent respiratory papillomatosis?


A. Azathioprine
B. Inhaled cidofovir
C. Surgical removal C
D. Radiation therapy
E. High-dose oral steroid burst
86. Seorang wanita, usia 47 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan
suara serak sejak 2 bulan yang lalu. Sebelumnya pasien telah dilakukan
operasi pengangkatan tumor pancreas selama kurang lebih 8 jam. Tidak
terdapat keluhan sesak dan batuk. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini
adalah
A. Laringitis
B. Nodul pita suara
C. Granulasi Laring
D. KarsinomaLaring C
E. Adduction paralysis

87. Sorang pria usia 19 tahun dirujuk ke unit gawat darurat 2 jam setelah
kecelakaan lalu lintas, dengan riwayat leher terbentur setir mobil. Penderita
mengeluh suara parau tapi tidak sesak. Pada pemeriksaan didapatkan leher
sebelah kiri udem dan ada sidikit luka lecet. Pemeriksaan tambahan apa
yang paling diperlukan pada kasus tersebut ?
A. Foto Toraks
B. Ct-scan leher
C. Direct Laryngoscopy D
D. Fiber Optic Laryngoscopy
E. Foto soft tissue leher AP/Lateral

88. Gejala dibawah ini yang sesuai untuk Laryngopharingeal Reflux adalah:
A. Disfagia
B. Nyeri dada
C. Suara parau C
D. Sesak nafas
E. Serangan terjadi malam hari

89. Seorang wanita, 31 tahun dengan “Bilateral midline paralysis disertai


dispnea derajat III pasca strumektomi. Laringoskopi indirek tampak plika
vokalis pada posisi paramedian, gerakan terbatas, rima glottis terbuka
sempit (kurang lebih 2 mm). Tindakan yang paling tepat pada kasus ini
adalah
A. Trakeostomi
B. Krikotirotomi
C. Aritenoidektomi
B. Aritenoidopeksi extra laryngeal E
C. Aritenoidektomi - Aritenoidopeksi extra laryngeal

90. Indikasi tonsilektomi yang paling kuat untuk keadaan di bawah ini adalah :
A. Pasca difteri
B. Limfoma maligna
C. Pasca abses peritonsil
D. Tonsilitis akut berulang E
E. Tonsil hipertropi dengan Snoring dan OSAS

98. Seorang anak laki-laki usia 3 tahun, datang ke klinik dengan riwayat suara serak yang
timbul terus menerus dan makin berat dalam beberapa bulan terakhir. Tidak ada riwayat
keluhan pernafasan sebelumnya kecuali ISPA.Tidak didapatkan riwayat vocal abuse,
penurunan berat badan atau gangguan makan. Pemeriksaan fisik anak tampak tidak dalam
kondisi distress pernafasan, telinga, hidung, rongga mulut orofaring dan leher dalam batas
normal. Suara terdengar serak, stridor inspiratoar sedang. Pemeriksaan nasofaringoskopi serat
lentur memperlihatkan massa seperti kutil di plika vokalis dan plika ventrikularis kiri.
Pada kasus diatas, manakah pernyataan yang paling tepat?
A. Tidak memerlukan trakeotomi
B. Lokasi tersering pada komisura anterior.
C. 80% kasus disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18
D. Tumor ganas laring paling sering ditemukan pada anak.
E. Proses kelahiran baik SC maupun per vaginam tidak mempengaruhi pencegahan
penularan. B

99. Apakah terapi medikamentosa yang paling sering digunakan pada Reccurent
Respiratory Papilloma (RPP)?
A. Interferon
B. Vaksinasi
C. Cidofovir
D. Terapi Fotodinamik
E. Pemberian steroid topical C

100. Tatalaksana yang tepat pada RPP yang berat mencakup di bawah ini, namun pilihan
pertama untuk tindakan yang akan dilakukan adalah:
A. Trakeotomi
B. Menggunakan terapi laser
C. Biopsi berulang pada kasus agresif
D. Menggunakan terapi adjuvant untuk kasus yang agresif
E. Preservasi struktur normal laring selama tindakan bedah A

101. Pada anak dengan laryngeal web , sebaiknya menjalani pemeriksaan tersebut
dibawah ini sebelum menjalani tindakan bedah:
A. USG Ginjal
B. Foto lateral leher
C. Evaluasi jantung
D. Evaluasi pendengaran
E. Pemeriksaan kadar pembekuan darah C

102. Penyakit lain yang sering mengikuti laringomalasia adalah :


A. Deformitas auricular
B. Deviasi septum hidung
C. Penyakit kelenjar Pituitari.
D. Refluks gastroesofageal
E. Keterlambatan tumbuh kembang D

103. Bakteri tersering penyebab epiglotitis :


A. Pseudomonas
B. Streptococcus Sp
C. Klebsiella pneumonia
D. Staphylococcus aureus
E. Haemophilus influenza E

117. Laki-laki, 23 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri telan berat
dan sulit makan dan minum. Nyeri dirasakan sudah 4 hari disertai demam
tinggi. Dari pemeriksaan fisik THT dijumpai tonsil palatina kiri lebih
besar dari tonsil palatina kanan, T4-T2, dan uvula terdorong ke sisi
kontralateral. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah:
A. Sialodenitis
B. Ludwig angina
C. Tonsilitis kronis
D. Faringitis difteri
E. Abses peritonsiler E

118. Seorang bayi laki-laki umur 4 bulan dibawa ibunya ke unit gawat
darurat dengan keluhan sering mengalami sesak napas terutama bila
menangis, suara tangisan nyaring, muka tidak membiru. Tidak demam
dan tidak batuk. Pada pemeriksaan terdengar stridor, ada retraksi
supraklavikular dan interkostal. Serangan ini sudah berulang terjadi sejak
seminggu. Dugaan utama anak menderita:
A. Laryngeal web
B. Epiglotitis akut
C. Papilloma laring
D. Laryngomalacia
E. Laringotrakeobronkitis C

119. Seorang laki-laki, 52 tahun, datang ke Rumah Sakit dengan


pembengkakan di leher kiri sejak 7 hari yang lalu, dan terdapat rasa
nyeri. Pasien masih dapat makan dan minum seperti biasa. Pasien
mengeluhkan kadang terasa demam. Pasien seorang penderita diabetes.
Pada pemeriksaan fisik, leher kiri tampak bengkak, teraba keras dan nyeri
tekan. Pasien dapat membuka mulut, tampak arcus faring tidak simetris,
uvula terdorong ke kanan.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah…
A. Ludwig’s Angina
B. Limfoma Maligna
C. Abses Peritonsil dan Parafaring
D. Abses Submandibular dan peritonsil
E. Abses Parafaring dan Submandibula C

120. Pemeriksaan radiologi yang harus dilakukan pada pasien di atas


adalah..
A. MRI
B. USG
C. CT Scan
D. Arteriografi
E. FotoPolosLeher AP dan Lateral C

121. Sorang pria usia 19 tahun dirujuk ke unit gawat darurat 2 jam setelah
kecelakaan lalu lintas, dengan riwayat leher terbentur setir mobil.
Penderita mengeluh suara parau tapi tidak sesak. Pada pemeriksaan
didapatkan leher sebelah kiri udem dan ada sidikit luka lecet.
Pemeriksaan tambahan apa yang paling diperlukan pada kasus tersebut ?
A. Foto Thoraks
B. Ct-scan leher
C. DirectLaryngoscopy
D. Fiber Optic Laryngoscopy
E. Foto soft tissue leher AP/Lateral D
122. Regimen terapi eradikasi H.pylori pada LPR pada lini-1 adalah :
A. PPI + Tetrasiklin Metromedazole 500 mg/8 jam
B. PPI + Amoxilin 1g / 12 jam dan Metromedazole 500 mg/8 jam
C. PPI + Amoxilin 1g / 12 jam dan Klaritromisin 500 mg/12 jam, selama 7 – 14 hari
D. PPI + Amoxilin 1g / 12 jam dan Levofloksasin 500 mg/12 jam selama 7 −14 hari
E. PPI + Bismut subsalisilat 2 tablet/12 jam dan Levofloksasin 500 mg/12 jam selama 7 –
14 hari C

123. Setelah pemberian terapi eradikasi H.pylori pada LPR, maka harus
dilakukan pemeriksaan konfirmasi sebagai gold standard dengan
menggunakan :
A. Rapid Urea Test
B. Rapid Urine Test
C. Urea Breath Test
D. Kultur dengan media sparrow
E. H.pylori Stool Antigen monoclonal Test A

124. Perbedaan struktur laring pada dewasa dan anak-anak adalah:


F. Kartilago aritenoid pada dewasa lebih besar
G. Pada anak-anak, posisi laring lebih horizontal
H. Epiglotis pada anak-anak lebih bulat/melingkar
I. Pada anak-anak, tulang hyoid overlap dengan kartilago tiroid
J. Pada dewasa, midline prominence tidak tampak pada kartilago tiroid D

125. Seorang wanita, 31 tahun dengan “Bilateral midline paralysis disertai


dispnea derajat III pasca strumektomi. Laringoskopi indirek tampak plika
vokalis pada posisi paramedian, gerakan terbatas, rima glottis terbuka
sempit (kurang lebih 2 mm). Tindakan yang paling tepat pada kasus ini
adalah
i. Trakeostomi
ii. Krikotirotomi
iii. Aritenoidektomi
iv. Aritenoidopeksi extra laryngeal
v. Aritenoidektomi - Aritenoidopeksi extra laryngeal E

126. Bilateral recurrent laryngeal nerve paralysis as the result of external


trauma is most commonly associated with :
A.Epiglottic prolapse.
B.Cricotracheal separation.
C.Thyroid cartilage fracture.
D.Anterior commissure avulsion
E. Arytenoid cartilage dislocation. B

127. Seorang pria, 50 tahun, yang menjalani pemeriksaan proses menelan


dengan videofluoroscopic; tampak materi berupa cairan memasuki laring
tetapi tidak melewati ke bawah plika vokalis, materi tersebut keluar dari
laring setelah memasukinya. Diagnosis yang paling tepat pada kondisi
tersebut adalah :
A. Reflux
B. Aspirasi
C. Penetrasi
D. Regurgitasi
E. Batuk kronis C
128. Continous positive airway pressure (CPAP) is effective for
obstructive sleep apnea (OSA) because it:
A. Supports the soft palate
B. Compresses the tongue base
C. Stimulates activity of dilating muscles
D. Forces the pharynx open after obstruction
E. Prevents pharyngeal collapse during expiration E

129. Trauma pada pilar posterior saat tonsilektomi akan menyebabkan


kondisi di bawah ini:
F. Trismus
G. Perdarahan
H. Ankyloglosia
I. Nasal regurgitasi
J. Suara hidung(Nasal Voice) D 0,18

130. Nama lain dari Irwingmoore sign adalah :


F. Eagle sign
G. Spatula test
H. Squeeze test
I. Romberg test
J. Trendelenberg sign C0,09

131. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang benar mengenai pharyngeal tonsil pada saat
proses menelan?
F. Bergerak kearah bawah
G. Bergerak kearah medial
H. Bergerak kearah lateral
I. Bergerak kearah posterior
J. Tidak bergerak samasekali B0,40

132. Eagle sindrom disebabkan oleh kondisi apa?


F. Tonsilitis kronik
G. Parafaring abses
H. Peritonsilar abses
I. Komplikasi tonsilektomi
J. Elongasi prosesus stiloid E0,56

133. Apex adenoid menunjuk kearah mana?


F. Uvula
G. Choana
H. Nasal septum
I. Torus tubarius
J. Atapnasofaring C0,11

134. Pemeriksaan apakah yang digunakan untuk diagnosis scarlet fever?


F. Dick tes
G. Prick tes
H. Shicktes
I. VDRL tes
J. Widaltes A0,22

135. Pada kasus apakah thyroplasti medialisasi dilakukan?


F. Abduktor paralisis bilateral
G. Adduktor paralisis bilateral
H. Bilateral superior laryngeal nerve palsi
I. Unilateral superior laryngeal nerve palsi
J. Unilateral rekurent laryngeal nerve palsi E0,16

136. Tindakan/kondisi apakah yang paling sering menyebabkan paralisis


n.laringeus superior?
F. Tuberkulosis
G. Diseksi leher
H. Operasi tiroid
I. Operasi jantung
J. Operasi mediastinum C0,76

137. Dengan cara apakah paralisis n.laringeus rekuren dapat dibedakan dari fiksasi krikoaritenoid?
F. Observasi epiglottis
G. Observasi pita suara
H. Observasi plika ariepiglotika
I. Observasi cartilage Wriserberg
J. Melihat adanya kebocoran udara D0,11

138. Dengan cara apakah stroboscopi dapat membedakan antara lesi jinak dengan lesi
malignan awal pada pita suara?
F. Identifikasi mobilitas pita suara
G. Identifikasi mucosal wave pada pita suara
H. Lesi malignan memberikan warna kebiruan
I. Lesi jinak akan memberikan warna kebiruan
J. Dapat memvisualisasi lesi dengan lebih jelas B0,51

139. Which one of the following is the first sign in stroboscopic examination of recovery vocal
cord palsy?
F. Vocal cord become red
G. Vocal cord become white
H. Vocal cords shows mobility
I. Travelling wave became visible
J. Symmetric movement of vocal cord D0,51

140. Which one is the best investigation for identifying isolated superior laryngeal nerve?
F. Video stroboscopy
G. Video laryngoscopy
H. Direct laryngoscopy
I.Indirect laryngoscopy A0,60
J.Narrow band imaging

1. Pada pemeriksan bakteriologi tonsil yang mengalami tonsillitis rekuren umumnya


ditemukan :
A. Kuman aerob dan anaerob, termasuk diantaranya yang memproduksi beta laktamase
A
B. Kuman aerob, akan tetapi tidak ditemukan adanya kuman yang memproduksi beta
laktamase
C. Kuman anaerob, akan tetapi tidak ditemukan adanya kuman yang memproduksi beta
laktamase
D. Jarang sekali ditemukan adanya kuman yang memproduksi beta laktamase
E. Hanya 10% kasus ditemukan adanya kuman

2. Indikasi tonsilektomi yang paling tepat diterapkan pada suatu kasus tonsilitis berulang
adalah :
A. Tidak ditemukannya kuman streptokokus beta hemolitikus grup A
B. Ditemukan adanya kuman streptokokus beta hemolitikus grup A
C. Adanya eksudat tonsil
D. Adanya pemebesaran kelenjar limfe leher
E. Demam, adanya kuman streptokokus beta hemolitikus grup A, eksudat tonsil dan
pembesaran kelenjar limfe leher E

3. Tindakan yang paling tepat dilakukan dalam penegakan diagnosis adanya obstructive sleep
apnea syndrom yang terjadi karena pembesaran adenoid dan tonsil adalah dengan :
A. Riwayat adanya gangguan tidur
B. Pada pemeriksaan fisik tampak penderita mengalami obstruksi hidung postnasal dan
bernafas melalui mulut
C. Endoskopi adenoid
D. X foto lateral nasofaring
E. Tes polisomnografi E

4. Penyebab yang paling sering dari abses leher dalam pada dewasa, adalah
A. Odontogen A
B. Benda asing
C. Penyebaran dari infeksi superfisial
D. Luka akibat tindakan bedah
E. Kongenital

5. Diantara hal berikut ini manakah yang paling tepat mengenai Angina Ludwig’s ?
A. Hanya meliputi rongga sublinngual
B. Berakibat pada pendorongan lidah ke arah depan
C. Ditandai dengan adanya konsistensi keras seperti papan pada dasar mulut
D. Jarang menimbulkan masalah jalan nafas
E. Membutuhkan tindakan drainase
6. Tindakan tonsilektomi pada kasus tonsilitis akut berulang yang paling tepat berdasarkan
frekuensi serangan atau timbulnya keluhan adalah :
A. 3 kali pertahun
B. 4 kali pertahun
C. 2 kali pertahun, 2 tahun berturut turut
D. 3 kali pertahun, 3 tahun berturut turut
E. 6 kali pertahun, 4 tahun berturut turut

7. Sumbatan hidung yang terjadi pada adenoid hipertrofi terbukti secara klinis dapat
menyebabkan :
A. Gangguan pembauan
B. Sinusitis
C. Polip
D. Otitis media supuratif kronik
E. Fetor oris

8. Sialografi merupakan pilihan prosedur dalam memperlihatkan anatomi system duktus


glandula salivarius, kontraindikasi pencitraan ini adalah
A. Sialedenitis rekuren
B. Sialedenitis non spesifik
C. Sialedenitis akut C
D. Sjorgren’s syndrome
E. Miculicz’s syndrome

9. Sialografi jarang digunakan untuk pencitraan pada glandula sublingualis karena


A. Duktus glandula sublingualis kecil-kecil, banyak dan langsung terbuka di dasar
mulut
B. Duktus glandula sublingualis hanya 1 dan langsung terbuka didasar mulut
C. Banyak variasi anatomis pada duktus glandula sublingualis
D. Kasus sialedenitis jarang dijumpai
E. Sialedenitis mudah didignosis

10. Infeksi oportunistik oleh jamur spesies kandida pada daerah orofaring dapat terjadi karena
faktor dari hospes yaitu
A. Virulensi kandida
B. Produk toksin kandida albican (micotoksin)
C. Pembentukan pseudohifa
D. Pemberian kemoradioterapi D
E. Pemakaian antibiotik yang tidak adekuat

11. Seorang laki-laki 25 tahun dengan keluhan timbul benjolan tidak nyeri pada leher sisi kanan
sebesar kelereng, dirasakan sejak satu bulan yang semula kecil disertai badan agak demam.
Hasil endoskopi terdapat massa di nasofaring, pada biopsi dan mikroskopis ditemukan sel-sel
datia, epiteloid serta kaseosa. Diagnosis pasien tersebut adalah
A. Limfoma maligna nasofaring
B. Karsinoma nasofaring
C. Tuberculosis nasofaring C
D. Lues nasofaring
E. Lepra nasofaring

12. Infeksi primer tuberculosis nasofaring dapat terjadi karena adanya :


A. Abses dingin di vertebra servikalis
B. Tuberculosis di laring
C. Tuberculosis di paru
D. Tuberculosis milier
E. Menghirup udara yang mengandung kuman TBC secara terus-menerus

13. Seorang wanita umur 16 tahun dengan keluhan sakit menelan sejak seminggu yang lalu.
Keadaaan umum agak lemah, nadi 100x per menit, suhu 37,5°C, pada tonsil terdapat
pseudomembran keabu-abuan, kel. Limfe sub mandibula teraba membesar dan tidak nyeri.
Diagnosis kerjanya adalah
A. Tonsillitis difteri A
B. Tonsilofaringitis akut
C. Mononucleosis infeksiosa
D. Agranulositosis
E. Leukemia akut

14. Prognosis tonsillitis difteri selain karena virulensi bakteri dan kekebalan penderita tergantung
pada :
A. Umur penderita
B. Lokasi dan perlusan pseudomembran
C. Tindakan trakeotomi C
D. Pemberian antibiotik spektrum luas
E. Penderita segera diisolasi

15. Abses retrofaring sering dijumpai pada balita, karena :


A. Sering terkena ISPA
B. Kelenjar limfe di retrofaring belum terbentuk
C. Kelenjar limfe di retrofaring masih terbanyak pada usia balita
D. Ruang retrofaring relative lebih luas disbanding dewasa
E. Sering minum susu dengan tiduran

16. Tindakan yang paling tepat dalam mendiagnosis paralisis nervus laringeus superior adalah
dengan :
A. Riwayat penyakit
B. Pemeriksaan fisik
C. Elektroglottografi
D. Elektromyografi D
E. Phonoanalysis

17. Lokasi paling sering ditemukannya nodul plika vokalis adalah :


A. Perbatasan antara 1/3 anterior dan 2/3 posterior plika vokalis A
B. Perbatasan antara 2/3 anterior dan 1/3 posterior plika vokalis
C. Komisura anterior
D. Komisura posterior
E. Plika ariepiglotika

18. Penyebab utama paralisis plika vokalis pada dewasa adalah :


A. Trauma akibat tindakan operasi
B. Keganasan
C. Idiopatik
D. Infeksi
E. Kelainan saraf

19. Timbulnya granuloma laring paling sering berkaitan dengan :


A. Blastomikosis
B. Tuberkulosis B
C. Sipilis
D. Lepra
E. Histoplasmosis

20. Otot abduktor plika vokalis adalah:


A. Krikotiroid
B. Vokalis
C. Tiroaritenoid
D. Krikoaritenoid lateral
E. Krikoaritenoid posterior E

21. Saraf laring yang turun melingkungi arteri subklavia adalah :


A. Nervus vagus
B. Nervus laringeus superior
C. Nervus rekuren laring kanan
D. Nervus rekuren laring kiri
E. Nervus glossofaringesus

22. Seorang laki laki, 25 tahun datang dengan keluhan afoni setelah menonton pertandingan
sepkbola. Pemeriksaan laring tampak hematoma meliputi keseluruhan plika vokalis dengan
mobilitas plika yang masih normal. Terapi yang paling tepat diberikan adalah :
A. Antibiotik dan kortikosteroid
B. Istirahat bicara dan observasi
C. Laringoskopi emergensi terhadap hematoma
D. Laringoskopi emergensi dan injeksi steroid
E. Terapi bicara

23. Seorang anak perempuan, 2 tahun dengan papiloma laring rekuren dengan suara yang serak
dan sesak nafas. Pada pemeriksaan laring tampak massa menutup hampir keseluruhan rima
glottis. Tindakan yang paling tepat adalah :
A. Trakeotomi
B. Interferon
C. Laser fototerapi
D. Pemberian kortikosteroid
E. Mikrolaringoskopi dan eksisi laser

24. Inflamasi yang paling sering terjadi pada laring orang dewasa adalah :
A. Tuberkulosis
B. Laringofaringeal refluk
C. Blastomikosis
D. Supraglotitis akut
E. Rinoskleroma

25. Laringitis yang berhubungan atau menyebabkan masalah pada jalan nafas sering terjadi pada
anak. Hal ini disebabkan karena :
A. Antibiotik kurang efektif
B. Kuman lebih virulen
C. Kortikosteroid kurang efektif
D. Jalan nafas lebih sempit
E. Sistem imun belum matur

26. Penyebab utama granuloma setelah intubasi adalah :


A. Dislokasi kartilago krikoid
B. Abrasi prosesus vokalis karena endotrakeal tube
C. Penggunaan muscle relaxant yang kurang adekwat
D. Pemasangan nasogastric tube
E. Trauma pada plika ariepiglotika

27. Lokasi yang paling tepat untuk dilakukannya injeksi teflon pada plika vokalis adalah :
A. Selateral mungkin
B. Reinke space
C. Inferior glotis
D. Superior glotis
E. Pada satu titik lokasi setinggi prosesus vokalis

28. Kelainan kongenital laring yang paling sering dijumpai adalah :


A. Laringomalasia
B. Paralisa plika vokalis
C. Papiloma laring
D. Stenosis subglotik
E. Laringeal web

29. Kemajuan bidang medis yang paling berkaitan dengan penanganan supraglotitis akut adalah :
A. Antibiotik yang lebih efektif
B. Jet ventilasi
C. Vaksin Haemofilus infuenza
D. Kortikosteroid yang lebih efektif
E. Kemajuan dalam teknik anestesi

30. Pemeriksaan laring yang paling tepat untuk kasus yang suspek di sebabkan karena kelainan
saraf adalah :
A. Laringoskopi indirek dengan kaca laring
B. Laringoskopi rigid
C. Laringoskopi fleksibel
D. Laringoskopi direk dengan anestesi lokal
E. Laringoskopi direk dengan anestesi umum

Anda mungkin juga menyukai