Anda di halaman 1dari 16

Referat

Saddle nose

Pembimbing :
Dr. dr. Indra Zachreini, Sp. THT-KL (K)

Penyusun :
Idha Fitriyani
1061050006
Pendahuluan
Struktur anatomi hidung yang merupakan proyeksi wajah
rentan terhadap trauma. Pola anatomi hidung normal relatif dan
tergantung pada biotipe manusia. Hidung dibentuk oleh dua
bagian: bagian mobil (kartilago) dan bagian yang tetap (tulang).
Secara fisiologi fungsi hidung adalah menghangatkan,
membersihkan dan melembabkan udara pernafasan.

Jika terdapat deformitas pada dorsum nasi seperti sadlle


nose atau hidung pelana, skoliosis, deviasi septum atau anomali
kongenital akan menimbulkan kelainan fisiologi bahkan gangguan
sistemik. Saddle nose dapat disebabkan oleh trauma yang diikuti
oleh abses septum, infeksi seperti lepra, sifilis, tuberkulosis dan
blastomikosis bahkan iatrogenik yang biasanya dari operasi
orbito nasofrontal (Munilson et al., 2014).
Anatomi hidung
FISIOLOGI HIDUNG

FUNGSI HIDUNG : 1. OLFAKTORI


2. RESPIRATORI
3. FILTRASI
4. AIR CONDITIONING
5. VOCAL RESONANCE
6. PROSES BICARA
7. REFLEK NASAL
SADDLE NOSE
Definisi

Saddle nose adalah depresi dari tulang pendukung


pendukung dan atau cartilago. Hal ini terjadi akibat trauma
atau infeksi. Namun bisa juga disebabkan dari kongenital
anomali/beberapa penyakit spesifik contoh (Walenger
Granulomatosis, Lues,dll)
Klasifikasi
Klasifikasi saddle nose berdasarkan defisit anatomi:

Tipe 1: Depress dorsum nasi atau minor supratip dengan


proyeksi sepertiga bawah hidung normal.
Tipe 2 : Depress dorsum nasi (sedang-berat) dengan puncak
sepertiga bawah masih ada.
Tipe 3 : Depress dorsum nasi (sedang-berat) dengan hilangnya
penunjang tip dan hilangnya struktur sepertiga bawah.
Tipe 4 : Catastrophic ( berat) hilangnya dorsum nasi dan struktur
bagian bawah dan sepertiga atas
DIAGNOSIS

INSPEKSI LABORATURIUM

NASAL
PALPASI ENDOSKOPI
-c.Nasi sempit
Eksternal: -Hiperplasia
Internal:
-Dpt konka inferior
-Info septum
ditemukan -Fenomena
anterior, margin
perbedaan balloning pd
anterior, fraktur
kerusakan cart.lateral atas
cartilago dan
- atap hidung - cartilaginous
defek septum
lebih terbuka. defect (soft
septum)
Tatalaksana
1. Operasi septal  pada prosedur ini, struktur septal
direkayasa untuk mengkoreksi garis sepanjang hidung yang
mengalami kerusakan.
2. Cangkok kulit/ tulang rusuk  pada prosedur ini, saddle
nose dikoreksi dengan menggunakan tulang rawan atau
tulang rusuk pasien sendiri untuk dijadikan batang hidung.
3. Rinoplasti  dapat memperbaiki septum nasal .
4. Bedah konka inferior  merupakan suatu operasi dimana
konnka inferior pasien dipotong dengan gunting dan
meninggalkan periosteum secara utuh.
5. Silicon Droplet Method metode mikrodroplet
menggunakan silicon untuk mengkoreksi cacat hidung.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai