Anda di halaman 1dari 5

Laporan Live In Yogyakarta, 6 Maret – 10 Maret 2023

Disusun Oleh:
Cristian Philander

SMA Budi Mulia


Jl. Mangga Besar Raya No.135
Jakarta Pusat

1. Orang Tua Asuh


Ayah:
Nama: Bpk. Petrus Poniman
Umur: 77 Tahun
Pekerjaan: Petani, Peternak

Ibu:
Nama: Ibu Kasmonah
Umur: 66 Tahun
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga

2. Pengalaman Live In:


Sebelumnya perkenalkan, saya Cristian Philander, salah satu siswa SMA Budi Mulia
yang mengikuti kegiatan live in yang diadakan oleh SMA Budi Mulia untuk kelas 11 IPA,
maupun IPS. Saat pertama kali saya sampai ke rumah orang tua asuh, rasanya seperti canggung
dikarenakan tempatnya yang sangat jauh dari rumah, ditambah kita tidak mendapatkan alat
komunikasi seperti handphone sehingga kita agak terbatas dalam hal berkomunikasi.

Untuk perjalanan menuju rumah sementara, memakan waktu kurang lebih hampir 10 jam
dan sebagian besar waktunya kita habiskan di dalam kereta. Di saat sampai di stasiun Wates, kita
menaikin truk untuk sampai kesana dikarenkan jalan yang kurang memadai jika menggunakan
bis.

Jika dibandingkan dengan yang lain, mungkin keluarga yang saya dapat adalah keluarga
yang paling kurang beruntung, karena rumah kami ada di bawah tanjakan yang cukup curam,
hanya memiliki 1 tetangga yang keadaan ekonominya hampai sama dengan kita, tetapi karena
itulah kita jadi mendapatkan banyak pelajaran.

Hari pertama di sana, saya masih belum terlalu biasa, dikarenakan tidak ada HP. Tetapi,
setelah saya makan dan mandi pagi, saya melakukan banyak hal tanpa memerlukan HP. Seperti
membantu ayah asuh untuk membersihkan jalan yang ditumbuhi oleh rumput karena akan
dibuatkan lampu supaya pada saat malam hari menjadi lebih terang, Lalu kita juga ikut
membantu mengambil pakan ternak ayah kami, yaitu kambing.

Hari pertama pun terasa sangat menyenangkan karena berbagai hal, mulai dari suasana
yang berbeda jauh dari kota, udara yang sejuk, warga yang ramah, dan masih banyak hal yang
lain. Hari pertama pun ditutup dengan badan yang terasa lelah dikarenakan habis bekerja
seharian.

Untuk hari kedua, kita tidak terlalu banyak melakukan pekerjaan, disaat pagi, sehabis
makan dan mandi, kelompok yang serumah dengan saya dan kelmpok yang menjadi satu satunya
tetangga di daerah rumah saya memutuskan untuk melakukan jalan pagi, berkunjung ke rumah
orang lain dan juga melihat lihat pemandangan yang masih dipenuhi oleh pohon.

Hari ketiga kurang lebih sama saja dengan hari kedua, tetapi pada hari ke 3, malamnya
kita mengadakan pentas seni yang telah dipersiapkan oleh seluruh kelas sebelum live in dimulai,
lalu ada makan malam bersama keluarga masing masing. Hari itu pun ditutup dengan kita
mengemasi barang barang kita karena besok harinya kita akan meninggalkan kampung tersebut.
Hari keempat pun tiba, kita tetap sarapan dirumah terlebih dahulu, setelah itu kita
mengadakan misa pada pagi harnya, sebelum kita meninggalkan kampung. Setelah misa selesai,
handphone dan dompet pun dibagikan kepada masing masing siswa, dan kita menaiki truk untuk
menuju ke tmpat bis yang sudah menunggu.

Saat kita menaiki bis, kita pun memulai perjalanan untuk menuju tempat tempat wisata
yang sudah ditentukan oleh pihak panitia Live In, yang pertama kita menuju ke Tebing Breksi.
Disana, banyak sekali tempat foto yang dapat kalian manfaatkan untuk melakukan foto, tetapi
karena pada siang hari, disana pun menjadi sangat panas.

Setelah itu, kita menuju ke Candi Prambanan. Di Candi Prambanan, saya tidak terlalu
melakukan banyak hal juga, hanya foto beberapa dan kemudian kita menuju kembali ke bis.
Setelah dari Candi Prambanan, kita menuju ke restoran yang telah di reservasi oleh panitia Live
In untuk makan siang terlebih dahulu.

Setelah itu, kita menuju Malioboro untuk membelih oleh oleh untuk keluarga yang ada di
rumah. Waktu yang diberikan untuk membeli oleh oleh di Malioboro adalah 1 jam. Setelah 1
jam, siswa siswi SMA Budi Mulia diminta untuk berkumpul ke Bis kembali untuk menuju ke
stasiun, karena kita akan menaiki kereta kembali untuk pulang ke Jakarta.

Setelah sampai stasiun, kita menunggu beberapa saat terlebih dahulu sebelum menaiki
kereta, kita diperbolehkan untuk mengganti baju dan celana, makan/minum, dan juga beristirahat
terlebih dahulu. Kereta pun datang sekitar pukul 18.30 dan kami menaiki kereta yang cukup baik
untuk menuju ke Jakarta.

Selama di kereta, saya merasa sangat bosan karena di kereta kita memakan waktu sekitar
9 jam untuk sampai ke stasiun tujuan kita, yaitu Stasiun Pasar Senen, di kereta pun saya
berbincang dengan beberapa teman saya di kantik kereta sampai pukul 2. Dan setelah itu, kita
menaiki angkot dan menuju sekolah untuk dijemput orang tua masing masing.

3. Kesan dan Pesan


Pengalam Live In ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa, saya belajar banyak hal dari
Live in yang diadakan oleh SMA Budi Mulia. Salah satunya adalah jangan lupa untuk selalu
bersyukur karena ,asih banyak orang yang lebih membutuhkan dibandingkan kita, oleh sebab itu
kita tidak boleh menguluh terus menerus.
Pesan:
Saya harap kegiatan live in ini akan terus diadakan karena kegiatan ini sangat baik untuk
membuka mata anak anak kota yang selalu hidup dalam kecukupan, terkadang kita harus melihat
juga ke orang orang yang tidak seberuntung kita, oleh sebab itu kegiatan ini harus tetap
dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai