Anda di halaman 1dari 8

Nur Rohmatul Faizah/T20196121

PERJALANAN SORE YANG BERUJUNG PETAKA

Pada satu hari pada tanggal 31 Juli 2022 kita semua peserta dari KKN di desa
Bandaran ingin melakukan perjalanan untuk mencari mie ayam di jalan besar yang
kurang lebih jarak tempuhnya 30-40 menit dari posko kami. Pada hari itu kita
memang merencanakan dari pukul 11 untuk pergi untuk mencari mie ayam karena
semua dari kita sangat ingin mie ayam. Dan posko kami sangat jauh dari orang
jualan karena berada di atas bukit yang menjadikan kita harus turun kebawah dan
untuk sampai ke bawah ada jalannya cukup sulit di lewati karena bebatuan dan
curam ke bawah jika harus membeli sesuatu apapun terutama makanan kesukaan
kita semua yakni mie ayam.

Setelah dari pukul 11 merencanakan itu sampai pada pukul 1 siang kita ingat bahwa
pada pukul 2 siang beberapa dari kita ada yang mengajar di salah satu Madrasah
diniyah di desa Bandaran ini, mereka ada 4 orang yang ikut mengajar dan mereka
adalah Mega, Aluv, Firman terakhir Adiyono. Mereka mengajar disana selama kurang
lebih 2 jam jadi pulang dari Madrasah pada jam 4 yang menjadikan kita berangkat
mencari mie ayam setelah mereka pulang dari Madrasah. Setelah mereka pulang
dari Madrasah tersebut kita semua siap-siap untuk berangkat menuju bawah dan
kita sangat senang karena kita akan melakukan perjalanan ke bawah bersama
semua anggota KKN yang ini merupakan hal yang jarang terjadi di posko kita. Kita
dengan semangat akan berangkat kira-kira pukul 16.30 yang merupakan jam yang
sudah mau malam hari tapi kita tetap melakukan perjalanan itu.

Padahal saat awal disini kita sudah diberi nasehat oleh bapak Supri pemilik rumah
bahwa pada jam 16.00 sampai malam kita tidak boleh keluar karena jalan yang tidak
enak karena turun ke bawah selain itu juga karena penerangan di desa ini terutama
jalan ke bawah merupakan jalan yang jarang lampu, karena itu jalan ini sepi pada
saat jam-jam sore ke malam hari. Tapi walaupun begitu tidak menggugurkan niat
kita untuk tetap turun ke bawah dan mencari mie ayam tersebut. Sesaat setelah
pamit ke bapak dan kita berangkat terjadilah insiden yang membuat kita semua
shock, yakni salah satu dari kita ada yang jatuh dan berada di kolong truk hampir
terlindas. Kejadian itu terjadi masih di dekat posko kita yang itu berada di turunan
pertama dan jalan turunan tersebut sangat berlubang dan berbatu.
Kronologinya pada saat itu salah satu dari kita yang memimpin perjalanan kali ini
yakni Triyani mencoba menyalip truk yang berada di depan kita karena jika tidak di
salip kita bisa menabrak truk tersebut karena jalan tersebut merupakan turunan.
Salah kita pada saat itu kita bukan menyalip dari kanan melainkan dari kiri dan kita
tidak tahu bahwa jalan tersebut berlubang. Untuk sepeda motor pertama berhasil
menyalip truk tersebut dan sepeda motor kedua pun begitu sampai sepeda motor
ketiga yang di naiki oleh Aluv dan Mega itu terjatuh pas di sebelah truk yang akan di
salip. Posisi mereka jatuh ke kanan yang itu sangat dekat dengan ban belakang truk
tersebut dan bisa saja terlindas truk tersebut jika sang sopir tidak buru-buru
mengerem truk tersebut karena mereka sangat berada pada tengah-tengah ban
belakang. Mega yang berada di depan kepalanya sudah hampir dekat dengan ban
dan Aluv hanya tertimpa sepeda motor tapi yang menjadikannya shock karena
melihat Mega hampir terlindas. Disitu mereka berdua saling berpelukan berharap
mereka selamat satu sama lain dan yang lain langsung turun dari sepeda motor saat
itu terjadi untuk memastikan mereka berdua.

Setelah memastikan keadaan mereka berdua kita menanyakan keadaan mereka


ternyata hanya ada luka kecil. Keselamatan masih berpihak pada mereka berdua
meskipun aluv dan mega ada luka kecil tapi mereka selamat karena tidak terlindas
truk tersebut. Karena sudah semakin malam kita diskusi sebentar disitu untuk
menentukan tetap melanjutkan perjalanan atau kembali ke posko tapi karena Mega
berkata bahwa dia tidak keberatan untuk melanjutkan perjalanan maka kita sepakat
untuk melanjutkan perjalanan tersebut dan akhirnya dapat mie ayam untuk makan
malam hari ini karena saat sampai disana sudah masuk waktu maghrib. Tidak lama
dari tempat mie ayam tersebut kita sholat di masjid terdekat dan kembali ke posko
dengan selamat. Pelajaran yang bisa kita ambil disini adalah jangan pernah tidak
mendengarkan nasehat orang tua karena bagaimanapun mereka hanya ingin
melindungi kita dari mara bahaya seperti saat kita dilarang keluar sore hari karena
takut terjadi hal yang tidak inginkan.
IBU MAR : APAPUN HASILNYA USAHALAH SEMAKSIMAL MUNGKIN?

Kita panggil bu mar, seorang wanita paruh baya yang mempunyai nama lengkap
Maryati. Ibu dengan 2 anak ini adalah salah satu warga desa Bandaran yang
rumahnya dekat dengan posko kelompok kami yang bisa dibilang orang pertama yg
kita kenal setelah bapak ibu yang menyediakan rumah kita. Kita mengenal bu mar
karena ibu pemilik rumah ini mengajak kita berkunjung ke rumah beliau untuk
bersilaturrahmi karena salah satu anak bu mar ini juga belajar ngaji dengan kita di
musholla sini. Buk mar mempunyai 2 anak yang satu sudah menikah dan satunya
kelas 1 SD yang kita tau dengan nama Aril. Terus apa yg menarik dari cerita buk mar
ini? Bu mar mempunyai kenangan masa tersendiri dengan anak KKN yang berada
pada desa Bandaran saat dia kecil, maka dari itu saat mendengar ada anak KKN di
desa ini buk mar senang karena ingat dengan masa kecilnya dulu.

Buk mar bercerita bahwa saat kecil saat anak-anak KKN disini buk mar sering
bermain, mengikuti dan melihat semua kegiatan KKN di desa ini yg kebetulan
poskonya dekat dengan rumah beliau. KKN yg dulu berada di desa ini adalah
mahasiswa dari salah satu Universitas di kota Malang. Saat ada mahasiswa KKN
buk mar merasa ada teman bermain baru yg menyenangkan menurut beliau, sampai-
sampai saat mahasiswa KKN sudah selesai tugasnya dan kembali ke Malang bu mar
menangis tidak mau mereka pergi dari desa ini. Tapi bagaimana pun mereka harus
tetap pergi dan buk mar harus menerima itu. Sampai suatu hari saat bu mar
memasuki usia remaja buk mar pernah pergi ke Malang untuk bermain dan mencari
mahasiswa KKN yang dulu pernah KKN di desa Bandaran sekaligus pamit karna dia
mau bekerja menjadi TKW di luar negeri tapi karena kurangnya informasi terkait
alamat dan nomer telfon para mahasiswa KKN tersebut. Maka dari itu bu mar ketika
kita datang silaturrahmi ke rumah beliau dia sangat senang dan bercerita banyak
tentang dirinya. Salah satunya dia bercerita bahwa dia dulunya merupakan seorang
TKW di luar negeri dan dia bekerja menjadi TKW saat lulus sekolah SD. Dia
memutuskan untuk bekerja menjadi TKW karna dia hanya ingin mencari uang untuk
keluarga nya dan tidak membebani orang tua nya.

Selain itu disini tidak ada pekerjaan yg layak bagi perempuan karena rata-rata semua
perempuan disini berkebun dengan gaji yg didapatkan dari hasil kebunnya yg tidak
seberapa itu. Maka dari itu bu mar memutuskan untuk menjadi TKW agar
penghasilan beliau diatas rata-rata warga disini. Bu mar menjadi TKW selama 20
tahun dan beliau pulang saat menikah dan melahirkan saja jadi anaknya diasuh oleh
ibu dari bu mar.

Sampai akhirnya saat melahirkan anak kedua ada perasaan untuk berhenti menjadi
TKW tapi bu mar tidak langsung berhenti karena masih memikirkan biaya untuk
membesarkan anak keduanya jadi buk mar berangkat lagi sampai 3 tahun dia tidak
tega jika harus meninggalkan lagi anaknya dan faktor umur juga menjadi
pertimbangan beliau. Gaji yang sudah didapatkan selama dia menjadi TKW sudah
menjadi sebuah rumah dan segala yang ada didalam rumah bu mar jadi dia yakin
sudah cukup dan berhenti menjadi TKW lalu menjadi ibu rumah tangga dan berkebun.
Jadi apa hikmah yg bisa kita ambil dari cerita ini? Segala usaha walaupun tidak
mencapai hasil yang maksimal menurut kita pasti itu semua pasti sudah kententuan
dari Tuhan YME seperti usaha bu mar mencari mahasiswa KKN yang dulu pernah
ditemuinya serta usaha beliau yang bekerja di luar negeri walaupun tidak menjadi
harta yang banyak bu mar tetap mensyukurinya.
APAKAH DIA SUDAH DI SEKOLAH YANG TEPAT?

Hari senin tanggal 18 Juli 2022 merupakan hari pertama sekolah di Desa Bandaran
ini masuk kembali setelah liburan semester selama 2 minggu. Termasuk sekolah SD
Bandaran, SD bandaran merupakan satu-satunya sekolah SD di desa ini. Kita yang
merupakan anggota KKN di desa ini memiliki inisiatif untuk menerapkan ilmu kita
yang sudah di dapat dari kampus untuk membantu mengajar sekolah SD Bandaran
ini, sebanyak 4 dari kita berangkat pada hari itu juga untuk pamit kepada kepala
sekolah agar diizinkan membantu mengajar. Kita berangkat pada pukul 8 dan
langsung bertemu dengan salah satu gurunya yang bernama ibu Sri, disitu kita
mengobrol terkait maksud kita datang ke sekolah tersebut dan ibu Sri pun
menyambut dengan baik maksud kita untuk mengajar tapi untuk mengajar nya bisa
dilakukan pada besoknya yaitu pada hari rabu. Karena pada hari itu ibu dan bapak
gurunya masih menyusun jadwal untuk para murid. Setelah mengobrol singkat kita
memutuskan untuk kembali ke posko karena ada kegiatan hari itu, singkat cerita
besoknya kita sudah mengajar di sekolah SD tersebut dan kita memasuki kelas yang
tidak ada gurunya.

Guru di sekolah tersebut tidak begitu banyak maka dari itu banyak kelas kosong
yang tidak dimasuki oleh guru, disitu kita bertugas untuk mengajar kelas tersebut.
Kelas kosong pada hari selasa tersebut ada kelas 2, 3, 4 dan 6, kita survey masing-
masing kelas untuk memastikan siapa yang mengajar di masing-masing kelas
kosong. Semuanya terlihat normal dari kelas 2, 3 dan 4 sampai pada kelas 6 kami
semua kaget karena ada satu anak dengan berkebutuhan khusus berada di kelas 6
yang menurut kami seharusnya tidak berada di sekolah tersebut. Kami semua tidak
menyangka ada anak berkebutuhan khusus ada dalam sekolah tersebut dan saat
kita bertanya pada para guru disekolah tersebut mereka hanya menjawab
"bagaimana lagi?" dikarenakan sang ibu percaya bahwa sang anak mampu sekolah
di sekolah normal dan lagi di dekat situ tidak ada sekolah luar biasa yang bisa
dijadikannya tujuan untuk sang anak menuntut ilmu.

Bukan berkebutuhan khusus yang tidak bisa menerima informasi sama sekali tapi
dia jalannya tidak seimbang dan penglihatannya tidak begitu sempurna, selain itu
cara dia berpikir tidak sebaik teman-temannya yang lain yang menjadikannya dia
tertinggal dari yang lainnya tapi karena para guru tersebut tidak ingin mengganggu
kelas lain karna adanya anak ini jadi terpaksa para guru tetap menaikkan kelas dia
dengan harapan sang orang tua membantu untuk mendidiknya dan sering latihan
dirumah.

Walaupun kenyataannya para guru disekolah tersebut mengetahui bahwa sang ibu
tidak begitu memperhatikan pendidikan anaknya dirumah seperti contoh saat
disekolah ketika waktunya ujian tengah semester berlangsung, sang ibu hanya
disuruh untuk menemani dan membacakan soal sang anak tapi ibu tersebut angkat
tangan tidak mau dengan alasan bahwa itu bukan tanggung jawab dia disekolah jadi
hanya para guru yang mendampingi dia. Jika sudah seperti itu apakah dia sudah
cukup hanya berada di sekolah tersebut? Apakah dia sudah berada pada sekolah
yang tepat?. Maka dari itu menurut saya bukanlah pilihan yang tepat dengan
menyekolahkan dia di sekolah yang normal karena yang dia terima dari sekolah
tersebut bukanlah yang seharusnya dia terima. Harapan saya semoga sang ibu akan
menyekolahkan dia disekolah yang tepat dan support apapun yang dia lakukan tanpa
membatasi apapun.
LOMBA YANG TERNYATA BANJIR AIR MATA

Hari Minggu 7 Agustus 2022, Kami anggota KKN 83 mengadakan lomba guna
menyemarakkan kemerdekaan RI di bulan agustus ini. Kami mengadakan lomba ini
di awal bulan karena kita tidak lama lagi KKN kita akan selesai. Lomba di adakan
dengan peserta dari SD Bandaran yang mereka dari kelas 4,5 dan 6 serta
perlombaan juga diadakan di sekolah tersebut. Alasan kita hanya mengajak kelas
atas karena mereka sudah bisa diajak untuk lomba-lomba beda dengan kelas 1, 2
dan 3 yang menurut kita masih belum begitu mengerti tentang perlombaan yang
akan kita laksanakan. Kami menyiapkan 3 perlombaan yaitu estafet karet, estafet
tepung dan estafet sarung yang masing-masing perlombaan dilakukan secara
berkelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang dan terdiri dari 9
kelompok jadi total anak yang ikut pada perlombaan kali ini ada 45 orang. Untuk
nama kelompok kita menggunakan nama-nama hewan yakni kucing, gajah, merpati,
harimau, rusa, elang, kambing, tikus dan ular.

Kegiatan ini dilakukan pada pukul 7 pagi yang diawali dengan senam pagi bersama
semua anggota KKN dan siswa yang ikut, karena pada pukul 7 tersebut belum ada
guru yang datang dan kita tidak tau dimana letak stopkontak dan sound maka kita
membawa dari posko dan segera menyiapkan sound untuk senam setelah itu kita
senam bersama. Kegiatan setelah senam adalah langsung lomba pertama yakni
lomba estafet sarung, untuk lomba estafet sarung ketentuan nya yakni dengan
bergandeng tangan tidak boleh lepas sampai sarung tersebut melewati semua
peserta lomba perkelompok. Untuk lombanya saling diadu 3 kelompok, 2 paling
cepat akan di adu lagi di semi final sampai final begitu juga dengan estafet karet
maupun tepung.

Setelah lomba pertama selesai kita lanjutkan ke lomba yang kedua yakni lomba
estafet karet yang ketentuannya yakni dengan masing-masing kelompok meng
estafet karet gelang dengan mulut menggunakan sedotan plastik dan yang lebih
banyak mengumpulkan karet sampai belakang dan paing awal akan menang. Untuk
lomba ketiga yakni estafet tepung dengan tangan yang mengumpulkan tepung paing
banyak akan menang. Setelah semua di lombakan akhirnya kita bertemu di final
yang akhirnya menemukan pemenang yakni kelompok kambing, gajah dan merpati,
selain itu kita juga memilih kelompok paling kompak dan seru yang diraih oleh
kelompok harimau dan elang. Setelah itu kita tiba pada waktu penyerahan hadiah
yang diberikan pada masing-masing kelompok oleh panitia lomba.

Mereka sangat senang setelah mendapat hadiah tersebut tapi ada acara terskhir kita
yakni pamit untuk perpisahan kita karena besok senin tanggal 8 Agustus 22
merupakan hari terakhir kita di desa Bandaran ini yang berarti ini adalah hari terakhir
kita bersama mereka di sekolah ini, jadi kita memberikan kata perpisahan dan
mereka sedih karena ini. Kegiatan lomba ynag seharusnya menjadi kegiatan yang
seru akhirnya menjadi kegiatan yang banjir air mata karena momen perpisahan ini,
mereka semua menangis dan tida membiarkan kita pergi pada hari itu. Mereka yang
tidak menyiapkan apa-apa untuk kita hari itu berinisatif untuk mengumpulkan
uangnya lalu diberikan pada kita. Kami semua disana jadi terharu juga karena
kepolosan para murid yang menangis ditinggal oleh kami, kami memberikan nasehat
agar mereka jadi orang yang sukses agar nantinya mereka bisa bertemu kita di kota
kita masing-masing. Dan begitulah akhir dari kegiatan lomba di SD pada hari itu.

Anda mungkin juga menyukai