Anda di halaman 1dari 6

Indana Zulfa/T20191322

Lima belas anggota kkn kelompok 83 desa Bandaran- Kedungjajang- Lumajang

Pada bulan April tahun 2022 universitas UIN khas Jember mengadakan program wajib KKN
( kuliah kerja nyata) dimana anggotanya ditujukan untuk mahasiswa angkatan 19 serta
angkatan 18 yang masih tertinggal. Banyak persiapan yang kami lakukan mulai dari
persiapan pribadi atau persiapan yang di edukasi dari kampus seperti pembekalan atau
pemberian materi tentang apa itu KKN apa tujuan KKN dan apa saja metode- metode yang
akan diterapkan saat melakukan KKN sampai penentuan siapa yang akan menjadi dosen
pembimbing kami serta pembentukan dimana lokasi yang akan di tempati kebetulan kami
mendapatkan kelompok dengan urut ke 83 yang berlokasi di desa Bandaran kecamatan
Kedungjajang-lumajang. setelah dipilihkan dari pihak kampus akhirnya kami mendapatkan
15 anggota kelompok dengan berbagai fakultas yang berbeda beda ada mulai dari fakultas
tarbiyah, Ushuluddin, syariah serta ekonomi bisnis. Kelompok kami terdiri dari 5 laki laki
dan 10 perempuan waktu itu kami benar benar tidak mengenal satu sama lain.

Pada tanggal 28 April 2022 kami ber lima belas berangkat menuju desa Bandaran. Kebetulan
di Bandaran kami menempati rumah bapak Supri dan bapak Sugeng untuk 40 hari kedepan,
kami dipisah yang perempuan tinggal di rumah bapak Supri dan yang laki -laki tinggal di
rumah bapak Sugeng. Jarak rumah bapak Supri dengan bapak Sugeng cukup dekat jadi
meskipun kami berbeda tempat kami tetap melakukan kegiatan - kegiatan secara bersama.

Tidak mudah mengumpulkan 15 pikiran menjadi satu pikiran, tidak mudah mengumpulkan
15 karakter menjadi satu tujuan, perbedaan pendapat pasti ada sedikit singgung menyinggung
juga pasti ada namun dibalik terkumpul nya 15 orang dengan karakter yang berbeda beda
membuat kami merasakan apa itu sabar apa itu mengalah dengan satu sama lain, memendam
ego satu sama lain. Dari 15 anggota yaitu bernama Fathur, Faisal, Salman , Adi , firman,
Triyani, Dinda, Ica ,Fara, Aluv, Faizah, fifin, Mega , Dian, dan Indana saya sendiri.

Dari nama nama tersebut banyak sekali karakter dan keahlian yang berbeda ada yang
pendiam ada yang suka rame ada yang ahli di bidang agama ada yang ahli di bidang umum
ada yang pinter memasak ada yang suka bersih bersih dan masih banyak lainnya. Bersyukur
sekali bisa dipertemukan dengan mereka dengan diadakan KKN dan dipertemukan dengan
mereka kami bukan hanya belajar tentang kesabaran melainkan banyak pengalaman dan
keseruan yang bisa kita ambil dari dari KKN dan dari terkumpulnya 15 anggota kelompok
83.
"Potensi hasil bumi desa Bandaran"

Desa Bandaran adalah desa yang terletak di bawah pegunungan, Desa ini berada di dataran
tinggi desa ini juga memiliki penduduk yang terbilang sedikit jadi desa ini masih dibilang
banyak lahan kosong daripada rumah rumah. Dengan begitu warga di desa Bandaran
mayoritas berkebun, kebanyakan warga desa Bandaran menanam tebu, singkong dan kayu
balsah. untuk tebu dan kayu kalau sudah dipanen biasanya di jual sedangkan singkong kalau
hasil panen bagus dan harga singkong sedang naik- naiknya mereka menjualnya akan tetapi
apabila hasil panen tidak bagus dan harga singkong turun mereka lebih memilih singkongnya
untuk dibuat makanan sapi.

Dengan begitu kita sekelompok merencanakan untuk membuat pengelolaan hasil bumi desa
Bandaran untuk di kreasikan menjadi kewirausahaan yang bahanya dari hasil bumi dari desa
Bandaran sendiri khususnya kami akan mengangkat singkong untuk bahan bakunya. Kami
sekelompok akan membuat jemblem, agar lebih menarik dan kekinian kami membaluri
dengan tepung panir kami menyebutnya jemblem panir yang terbuat dari singkong Agar
singkong yang mereka miliki tidak terbuang dengan begitu saja tetapi menghasilkan uang.
Dengan cara bersosialisasi kepada ibu ibu desa Bandaran kami memberitahukan kalau
singkong juga bisa dibuat makanan kekinian dan menghasilkan uang.

Sebelum melakukan sosialisasi kita membuat jemblem panir nya terlebih dahulu untuk dibuat
testi kepada ibu ibu yang ikut sosialisasi, pertama pertama kita mencari singkongnya terlebih
dahulu ke salah satu warga di desa Bandaran kami membeli singkong dan mengambil sendiri
dari kebun beliau, sangat menyenangkan bisa mencabut singkong dengan tangan sendiri itu
pengalaman pertama kali kami panen singkong sendiri, waktu itu kami diberi harga lebih
murah dari biasanya lagi-lagi sangat sangat terimakasih untuk orang baik.

Untuk membuat jemblem panir ini kita hanya memerlukan singkong,tepung terigu, tepung
panir, gula merah, dan minyak goreng untuk menggoreng. Singkong sudah di dapatkan
kemudian kami mengupasnya dengan bersih lalu dipotong kecil -kecil kemudian di cuci
bersih setelah di cuci kemudian di kukus sampe empuk setelah singkong yang sudah empuk
kemudian di tumbuh sampe halus setelah halus baru di bentuk sesuai selera dan di isi dengan
gula merah kami membentuk bulat bulat kecil kemudian setelah di bentuk baluri ke tepung
yang sudah di beri air lalu celupkan atau di taburi ke tepung panir, setelah di celupkan ke
tepung panir langsung digoreng setelah di goreng kita bisa menikmatinya langsung atau di
packing dengan menarik lalu dijual . Dengan begitu singkong lebih bermanfaat dengan cara
yang mudah.
"Mengabdi sambil bermain di desa Bandaran"

Mengabdi adalah melayani atau membantu sedangkan bermain adalah kegiatan


mengekspresikan diri tanpa paksaan dengan perasaan senang. cerita ini diberi judul mengabdi
sambil bermain karena bentuk pengabdian kami terhadap desa Bandaran tanpa unsur paksaan
dan tulus dari hati yang paling dalam, kami sekelompok banyak sekali melakukan kegiatan
yang menyenangkan dan bermanfaat bersama warga Bandaran bersyukur sekali pernah
menjadi bagian dari mereka.

Bentuk pengabdian kami salah satunya yaitu dengan mengembangkan bakat kami yakni
dengan mengajar di SD, Madin (madrasah Diniyah) serta Paud dari ketiga lembaga
pendidikan tersebut banyak sekali jalur untuk mengembangkan bakat, mulai dari mengajar
matematika, b. Inggris, ilmu agama, Seni budaya , olahraga, juga mengartikan kitab kitab dari
sekolah Diniyah dan masih banyak kegiatan lainya yang tak kalah menyenangkan.

Dengan ikut mengajar di sekolah -sekolah kami tak hanya bisa mengembangkan bakat, kami
disana juga melatih rasa sabar mulai dari menahan sabar pada murid dengan kepribadian
yang spesial sampai sabar kepada murid yang super aktif.

Sangat menyenangkan belajar bersama anak anak disekolah ini pertama kali saya mengajar
hari pertama sampai terakhir mengajar banyak sekali pengalaman pengalaman yang bisa di
ambil, semangat dari anak anak membuat kami juga semakin semangat. Sukses selalu anak
anak Bandaran semoga cita cita kalian tercapai terimakasih atas pengalaman yang
menyenangkan.
"People come and go"

Orang orang akan datang lalu pergi artinya ada pertemuan pasti akan ada perpisahan, begitu
juga cerita kali ini pada tanggal 28 April 2022 kami kelompok 83 pergi ke desa Bandaran
untuk melakukan kegiatan KKN sampai pada tanggal 8 Agustus 2022 .

Mulai dari awal banyak sekali hal hal yang sangat sulit dilupakan mulai dari warga Bandaran
yang terlalu baik dan penyayang, desa yang berudara sejuk dan damai, anak anak sekolah
yang semangat dan juga teman teman posko 83 yang sangat saya cintai.

Kami mengabdi di desa Bandaran selama 40 hari, selama 40 hari bukan waktu yang sedikit
sudah banyak kenangan kenangan yang dilalui baik bersama warga maupun teman se posko.

Makan bersama warga sudah hal biasa gotong royong bersama warga sudah menjadi rutinitas,
kami sudah terlalu dekat sampai seperti keluarga tidak ada sekat antara kami dan warga
Bandaran. Khusus nya kepada bapak bapak yang sudah memberi tempat kepada kami selama
40 hari yaitu bapak Supri dan bapak Sugeng kami sangat ber Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai