Niko mengendarai motor dari arah Padang menuju Pariaman, di simpang 4 Pauh Kamba ia
berhenti menatap simpang ke Gadur. Senyumnya terbit, tanpa sadar ia membelokkan motornya
kearah Gadur.
Sampai di tugu Selamat Datang di Nagari Gadur, ia berhenti lalu membuka hlmnya, rasa haru
menyelimuti Niko.
Saat ini kita dalam perjalanan menuju Nagari Gadur. Nagari Gadur, melewati
simpang 4 Pauh Kambar. kita telah sampai di nagari gadur. Gadur? Apakah kalian telah
melihatnya? Gadur merupakan sebuah nagari tempat kami menjalani Kuliah KerjaNyata,
Nagari Gadur berada di Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman,
Sumatera Barat.
Nagari Gadur memiliki luas 3.44 Km2. Dengan jumlah penduduk sebanyak 3.204
jiwa. Dari 3.204 jiwa, diantaranya 1.567 pria dan 1.637 wanita.
Ini merupakan Madrasah Illiyah Negeri Padang Pariaman bisa disingkat MIN 3
Padang Pariaman. MIN ini berada di Korong Simpang Gadur.
Didepan MIN 3, juga terdapat sebuah Masjid. Masjid ini bernama Masjid Taqwa
Baiturrahman, Tempat kami biasanya melaksanakan Sholat dan melakukan Pengabdian
Masyarakat berupa kegiatan salah satunya Jum'at berkah.
Saat ini kita sedang menuju ke salah satu SD yang berada di Korong Kampung
Dalam. SD ini merupakan SDN 10 Enam Lingkung.
Memasuki Korong Kapuah terdapat SDN 18 Enam Lingkung. Di depan SDN 18,
juga terdapat Taman Kanak-kanak yang bernama TK Al-Ikhlas. Senangnya anak-anak di
korong Kapuah bisa belajar tanpa khawatir dengan jarak sekolah yang jauh.
Nagari gadur sangat indah bukan? Kami sangat senang bisa KKN di nagari ini.
Mulai dari masyarakatnya yang ramah, lingkungannya yang bersih, dan tentunya lokasi
Nagari yang sangat strategis. Kami berterima kasih telah diterima dengan baik disini.
Terima kasih gadur, kami tidak akan melupakan tempat ini.
2. Script Proker
Selama masa KKN di Nagari Gadur, kami memiliki 3 program kerja utama yang
terdiri dari Administrasi Desa, Kesehatan, dan Pendidikan.
Kita mulai dengan proker pertama, yaitu Adminstrasi Desa. Dalam hal ini, kami
membantu program kerja Wali Nagari untuk menginput data SDGS, pengarsipan buku-
buku, dan sosialisasi public speaking untuk para staff Wali Nagari Gadur. SDGS
(Sustainable Development) merupakan upaya terpadu mewujudkan desa tanpa
kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli Kesehatan, desa
peduli lingkungan, desa peduli Pendidikan, desa ramah perempuan, desa berjejaring, dan
desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Pendataan yang dilakukan mencakup lima korong, yaitu korong simpang, kampung
dalam, padang bungo, batiah-batiah, dan kapuah.
Program kerja kedua ialah kesehatan. Pada proker ini, kami membantu puskesmas
dalam beberapa kegiatan seperti posyandu balita dan lansia, Pelatihan dokter kecil dan
senam kaki Diabetes. Dalam posyandu balita kami melakukan penyuluhan kesehatan
mengenai Pencegahan DBD, stunting, dan kesehatan gigi dan mulut. Pelatihan dokter
kecil dilakukan di SDN 18 Enam Lingkung, yang mana kami berkolaborasi dengan anak
Pendidikan. Dalam hal ini kami memberikan informasi sekaligus mempraktikkan
langsung cara penanganan luka, luka bakar, tersedak, mimisan, dan pingsan. Terakhir
ialah senam kaki diabetes. Kegiatan ini kami lakukan saat skrining PTM (Penyakit Tidak
Menular) pada lansia, yang mana lansia pengidap atau pre pengidap diabetes diajarkan
untuk melakukan senam ini.
Program kerja ketiga yaitu Pendidikan. Dalam Pendidikan ini kami melakukan
beberapa kegiatan di empat sekolah yaitu tiga SD dan satu MIN. Kegiatannya mencakup
sosialisasi, pohon cita-cita, dan calistung (baca, tulis, hitung). Fokus utama kami ada
pada kegiatan sosialisasi. Uniknya, sosialisasi ini berbentuk mini drama dengan tema
bullying. Pada drama ini, kami membahas mengenai apa itu bullying, bentuk-bentuk
bullying, dan dampak dari bullying. Selain itu, ada juga pohon cita-cita yang kami
fokuskan pada kelas 4,5,6 yang mana adik-adik diminta untuk menuliskan cita-cita di
kertas lalu digantung di pohon yang telah disiapkan. Terakhir, kami membantu para guru
dalam mengajar adik-adik yang belum lancar membaca, menulis, dan berhitung.
Tidak hanya menjalankan progam kerja sebagai bentuk banti untuk nagari, kami
juga tidak lupa untuk mengekspor tempat yang menjadi potensi wisata.
Di korong kapuah juga terdapat sungai yang biasanya menjadi tempat pemandian
oleh warga setempat.
Selain dijadikan tempat pemandian sungai ini jga digunakan untuk mencuci pakaian.
Tidak sampai di sana, sungai juga sebagai tempat mata pencaharian warga setempat
dengan mengambil pasir dan di ekspor ke tempat² kontruksi. Karna pasir di sini jga
merupakan salah satu pasir terbaik yang digunakan dalam pembangunan.
Memasuki Korong Kapuah, terdapat taman desa terbaik nagari yang telah
mengikuti perlombaan antar kabupaten yang sebelumnya sudah memenangkan juara satu
di kecamatan. Taman dibangun awal mula hanya untuk melakukan perlombaan antar desa
di Nagari Gadur hingga berlanjut meraih kemenangan ke tingkat Kabupaten Padang
Pariaman.
***
Selesai melihat posko Niko kembali melanjutkan perjalanannya, seperti tahun 2022 kala
itu, setelah KKN kami kembali mengejar mimpi masing-masing.
quot
“Our Memories Will Not Be Gone Even Life Must though Go On”