Anda di halaman 1dari 19

BUNGA RAMPAI KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK

DUSUN PANCUR BUNGUR DESA TILAHAN KECAMATAN


HANTAKAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

Disusun Oleh:
Andi Muhammad Rizki : 190105010391
Annisa Nur Fathimah : 190102040207
Deny Yusuf : 190102030029
Khairunnisa : 190104010151
Mega Fitriani : 190103020021
Nurus Sobah Sofia : 190104020280

SUPERVISOR

Dr. H. Husnul Yaqin, M. Ed

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah karena dengan
taufik-Nya lah kita bias melakukan aktifitas-aktifitas sehari-hari demi mewujudkan cita-
cita yang luhur dan berguna bagi nusa dan bangsa.

Kedua kalinya sholatullah wasalamuhu yang senantiasa kita limpahkan kepada


pimpinan sejati kita yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
yang penuh kegelapan menuju zaman yang terang benderang.

Ucapan terimakasih kami tujuan Lembaga Penelitian dan Pengembangan


Masyarakat, kepada bapak Dr. H. Husnul Yaqin, M. Ed selaku supervisor kkn didusun
Pancur bungur desa Tilahan yang telah membantu kami dalam pelaksanaan KKN Tahap
satu Uin Antasari Banjarmasin.

Harapan kami bunga rampai ini pembaca bisa memahami tentang keadaan dan
kondisi dusun Pancur bugur desa Tilahan dari beberapa esay yang kami buat dan semoga
bunga rampai ini bermanfaat khususnya bagi pembaca.

Banjarmasin, 10 Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………….….1

Daftar Isi………………………………………………………………………………...2

Pembahasan

A. Hari Pertama Ke Sdn 1 Tilahan…………………………………………………4


B. Antusiasme Anak-Anak Dusun Pancur Bungur Dengan Kegiatan Bimbingan
Belajar Sore Dalam Motivasi Belajar Anak………………………………….....7
C. Peran Tokoh Agama Dipancur Bungur Desa Tilahan…………………………..9
D. Kerukunan Masyarakat Dusun Pancur Bungur…………………………………12
E. Penyebab Banyaknya Anak Di Dusun Pancur Bungur Yang Putus Sekolah Dan
Hal Kecil Yang Mengubah Masa Depan………………………………………15
F. Lomba Antar Cabang Pondok Pesantren Ar-Roudoh Dalam Rangka
Memperingati Kemerdekaan RI…………………………………………….....17

A.

2
Hari Pertama ke SDN 1 Tilahan

Ditulis oleh Andi Muhammad Rizki (190105010391) dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
/Jurusan Ekonomi Syariah

Kamis, 18 Agustus 2022 setelah sarapan, sekitar jam 8 pagi kami bersiap-siap menuju ke
SDN 1 Tilahan yang pertama kalinya semenjak kami datang di Dusun Panjur Bungur Desa
Tilahan, selama kami bersiap-siap sebelum berangkat ke SDN 1 Tilahan, ada beberapa kebiasaan
yang begitu aneh terjadi di Dusun Tersebut, diantaranya ialah pertama, setiap pagi anak-anak di
Desa Pancur Bungur tidak mandi baik dalam keadaan tidak ada kegiatan sampai berangkat
sekolahpun tidak mandi terlebih dahulu, kedua mereka berangkat sekolah dengan pakaian
seadanya, yaitu dengan menggunakan sendal dan pakaian harian yang biasa mereka gunakan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari sebagaimana pakaian sekolah anak-anak desa pedalaman
di film-film, misalnya film Laskar Pelangi, ketiga anak-anak Dusun Pancur Bungur turun
sekolah hanya membawa 1 buah buku dan satu buah polpen, bahkan sebagian ada yang tidak
membawa apa-apa, keempat jam turun sekolah mereka tidak sama dengan jam turun sekolah
pada umumnya, dimana jam turun sekolah pada umumnya ialah sebelum jam 08.00 pagi,
sedangkan mereka turun sekitar jam 08.30 – 09-30 pagi, jadi sebelum waktu itu tiba mereka
datang ke posko kami untuk duduk santai sambil bercanda dengan teman-temannya yang lain.
Ketika kami bertanya kepada mereka, “kenapa belum siap-siap dan turun sekolah?” mereka
dengan polosnya menjawab, “bapak dan ibu guru belum datang kalo jam segini”. Ternyata
karena posisi Dusun yang berada di ujung Desa dan akses jalan yang kurang mendukung
menghalangi mereka untuk mendapatkan jam sekolah sebagaimana jam sekolah pada umumnya.
Sebenarnya permasalahan tersebut bisa saja diatasi oleh guru-guru SDN 1 Tilahan yaitu dengan
berngkat lebih awal dibandingkan dengan jam berangkat ke sekolah untuk sekolah yang lebih
dekat dan akses lebih memadai. Yah itu cuman pendapat kami sih bisa saja para guru di SDN 1
Tilahan punya alasan lain yang menyebabkan para guru SDN 1 Tilahan tidak dapat berangkat
lebih awal.

Setelah kami semua sudah siap dan rapi, sekitar jam 08.30 kami pun berangkat menuju
SDN 1 Tilahan bersama dengan anak-anak yang sudah menunggu kami di teras posko untuk
berangkat ke sekolah bersama. Kami berangkat ke SDN 1 Tilahan dengan semangat sambil
diiringi oleh anak-anak Dusun Pancur Bungur, sepanjang jalan kami tebar senyum sembari
3
menyapa warga yang kami lewati dan warga pun membalas dengan senyum yang penuh
keramahan. Sesampainya kami di SDN 1 Tialahan, ternyata guru-guru SDN 1 Tilahan belum ada
yang datang, cuman ada bapak pemegang kunci sekolah dan anak-anak yang sedang asik
bermain di lapangan sambil menunggu guru mereka datang serta ditemani orang tua mereka
yang menunggu di kendaraanya sambil bercerita dan bercanda. Dikarenakan belum ada guru
yang datang kami pun menunggu diparkiran sambil bercerita dan memperhatikan sekolahan serta
lingkungannya. Tampilan dan keadaan sekolahan SDN 1 Tilahan yang begitu sederhana, dengan
warna cat yang mulai memudar dan rumput halaman yang mulai meninggi membuat kami sedih
melihat segala kesederhanan dan kekurangan pendidikan serta sarana prasarana proses
berjalannya pendidikan yang kurang mendukung.

Sekitar lima belas menit kami menunggu di parkiran sekolah guru-guru SDN 1 Tilahan
mulai datang satu persatu, kami disapa lalu dipersilahkan masuk ke ruangan guru, kami
dipersilahkan duduk sambil memperkenalkan diri bahwa kami mahasiswa KKN dari UIN
Antasari Banjarmasin dan menyampaikan tujuan kami. Namun ketika itu kami belum sempat
bertemu dengan kepala sekolah SDN 1 Tilahan dan beberapa guru lainnya dikarenakan adanya
kegiatan di luar kota. Jadi dihari itu kami hanya meminta izin untuk masuk ke kelas yang kosong
untuk perkenalan dengan anak-anak SDN 1 Tilahan.

Setelah kami diberi izin untuk masuk ke kelas yang kosong, kami berbagi kelas karena
ada beberapa kelas yang kosong saat itu dikarenakan gurunya ada yang mengikuti kegiatan
diluar kota serta kendala yang lainnya sehingga tidak ada guru yang masuk dibeberapa kelas.
Saya, Shobah dan Ica (Khairunnisa) masuk di kelas 4. Kami mulai mengucapkan salam dan
mengajak anak-anak dikelas 4 untuk berdoa bersama. Setelah berdoa bersama kami mulai
memperkenalkan diri satu persatu, lalu dilanjutkan dengan perkenalkan diri oleh anak-anak di
kelas 4 satu persatu. Dari awal datang, lalu kamu masuk kelas dan perkenalkan diri serta
dilanjutkan perkenalan diri oleh anak-anak kelas 4, ada beberapa hal yang saya perhatikan dan
ambil sebagai catatan yaitu pertama jam datang guru-guru SDN 1 Tilahan tidak menentu, kedua
guru-guru sampai di sekolahan tidak langsung persiapan masuk kelas tetapi santai terlebih
dahulu sambil berbincang-bincang dengan guru yang lain, ketiga ketika ditanya mengenai cita-
cita mereka bingung dan tidak memilik cita-cita, keempat bagi mereka sekolah bukan hal yang
terlalu penting sehingga hampir seluruh anak-anak SDN 1 Tilahan khususnya yang dari Dusun

4
Pancur Bungur tidak ada yang melanjutkan sekolah, kelima masih adanya siswa yang belum bisa
membaca dan menghitung, keenam kurangnay pendidikan adab, khususnya adab terhadap guru
dan buku pelajaran, ketujuh tidak adanya penetapan jam pulang sekolah bagi siswa, jam pulang
ditentukan oleh siswa itu sendiri dimana mereka sudah merasa cukup, maka mereka minta
pulang dan minta pelajaran yang belum selesai untuk dijadikan PR. Dalam poin-poin tersebut
kemungkinan besar disebabkan kurangnya dorongan dan pendidikan dasar dari orang tua dan
peran guru yang kurang serius dalam mendidik dan menyalurkan ilmunya

5
ANTUSIASME ANAK-ANAK DUSUN PANCUR BUNGUR DENGAN KEGIATAN BIMBINGAN
BELAJAR SORE DALAM MOTIVASI BELAJAR ANAK

Ditulis oleh Annisa Nur Fathimah (190102040207) dari Fakultas Syariah /Jurusan Hukum
Ekonomi Syariah

Kami mahasiswa kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahap 1 UIN Antasari Banjarmasin 2022 yang
dilaksanakan pada 16 Agustus 2022 - 16 September 2022 di Dusun Pancur Bungur yang
merupakan bagian dari Desa Tilahan RT.05 dan RT.06 yaitu salah satu desa yang ada di
Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Desa Tilahan memiliki luas wilayah
20.847 Ha dan juga merupakan salah satu desa dari 12 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan
Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Mahasiswa KKN Tahap 1 UIN Antasari Banjarmasin 2022 di Dusun Pancur Desa Tilahan di
sambut baik oleh kepala desa dan warga desa setempat. Di dampingi oleh Bapak Dr. H. Husnul
Yaqin, M.ed Selaku dosen pembimbing lapangan, Bapak H. Asrani selaku Kepala Desa Tilahan
juga menyambut 6 anggota mahasiswa KKN dengan tangan terbuka. Saat tiba di Posko tempat
dimana sementara kami akan tinggal disana kami juga langsung disambut oleh kedua orang tua
pemilik posko yang kami tempati, mereka begitu baik dan sangat lapang dada menerima kami
dengan berbagai macam sifat yaitu, Bapak Bustani dan Ibu Misna. Kami disana bukan seperti
mahasiswa KKN ataupun tamu melainkan dianggap sebagai keluarga mereka, ketika kami
menginjakkan kaki disana disaat itulah kami menjadi bagian dari keluarga mereka.

Di minggu pertama kami mencoba mengamati aktivitas di Dusun Pancur Bungur, baik
dari sisi lingkungan hingga kebiasaan mereka khususnya anak-anak disana dalam jenjang
pendidikan. Setelah selesai mengamati aktivitas dusun tersebut, kami mahasiswa KKN juga
diikut sertakan dalam setiap kegiatan yg dilaksanakan salah satunya kami mengisi waktu
dengan melakukan beberapa kegiatan baik monodisiplin maupun multidisiplin, seperti
mengajar di SD 1 Tilahan, TK Nurul Muhibbin dan mengadakan Bimbingan Belajar (bimbel) Sore
di Teras Posko yang kami tempati.

6
Sejumlah anak-anak Dusun Pancur Bungur, Desa Tilahan ini yang mengikuti bimbingan
belajar (bimbel) sore yaitu anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar ataupun
TK/Paud. Kegiatan bimbel ini rutin dilaksanakan setiap hari yakni dari hari Senin-Minggu sekitar
pukul 16.00-17.30 Sore hari di Teras Posko Dusun Pancur Bungur, Desa Tilahan.

Program bimbel yang dilakukan merupakan salah satu di antara program kerja kami
yang mendapat sambutan baik dari Bapak Ruslan selaku Ketua RT.05 Dusun Pancur Bungur.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengharapkan kegiatan tersebut dapat memberikan motivasi
serta manfaat untuk anak-anak di Dusun Pancur Bungur dalam meningkatkan semangat belajar.
Kegiatan bimbel ini bertujuan membantu anak-anak sekolah dasar dan TK/Paud dalam
mengatasi permasalahan belajar. Serta mendukung anak-anak untuk memahami materi
pembelajaran di luar lingkungan sekolah.

Dengan cara kami mengajak anak-anak untuk belajar dengan mudah, asyik, dan
menyenangkan. Setiap anak akan dibagi menjadi beberapa kelompok belajar sesuai dengan
tingkatan pendidikan masing-masing. Untuk memudahkan proses pembelajaran, mahasiswa
KKN Universitas Islam Antasari Banjarmasin dalam pelaksanaannya biasanya dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil untuk memudahkan proses pembelajaran. Dan juga kami biasanya
melakukan sesuatu permainan agar anak anak bimbingan belajar (bimbel) tidak mudah bosan,
kami setelah bimbingan belajar (bimble) sore selesai kami mengajak anak-anak bermain usai
pembelajaran. Permainan dapat berupa bernyanyi ataupun tebak tebakan huruf dan dalam
permainan tersebut anak-anak bimbel diberikan pertanyaan seputar pembelajaran oleh
mahasiswa KKN Universitas Islam Antasari Banjarmasin seperti Matematika
(pertambahan/pengurangan angka ataupun wawasan ilmu pengetahuaun).

Antusiasme dari kegiatan bimbingan belajar (bimbel) ini juga ternyata tidak hanya
muncul dari anak-anak saja, melainkan terkadang orang tua dari anakpun yang mengikuti
bimbingan belajar (bimbel) juga turut ikut serta memberikan apresiasi positif kepada
mahasiswa KKN Universitas Islam Antasari Banjarmasin sehingga hal ini membuat kami semakin
yakin dan semangat untuk berbagi ilmu dengan anak-anak di Dusun Pancur Bugur. Antusiasme
anak-anak disekitar Dusun Pancur Bugur Desa Tilahan sangat baik saat diadakannya bimbingan

7
belajar (bimbel) sore ini. Dengan andanya bimbingan belajar (bimbel) tersebut dapat sedikit
memperbaiki mood belajar anak-anak dilingkungan Dusun Pancur Bugur.

Kegiatan ini kami lakukan semata mata untuk memberikan konstribusi positif dalam
perkembangan pendidikan anak-anak Dusun Pancur Bungur agar kedepannya mereka dapat
tumbuh sebagai insan yang lebih baik. Kegiatan yang kami lakukan semoga dapat membuat
anak-anak semangat dalam belajar dan juga orang tua pun ikut semangat dan mendukung anak
dalam jenjang pendidikan.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Dr. H. Husnul Yaqin, M.ed selaku
Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak H. Asrani selaku Kepala Desa Tilahan, Bapak Ruslan selaku
Ketua RT 05 Dusun Pancur Bungur, serta Bapak Bustani dan Ibu Misna selaku Orang Tua Angkat,
Beliau semua adalah orang yang sangat berjasa yang telah mendukung terlaksananya semua
program kerja selama kami ber-KKN ini di Dusun Pancur Bugur Desa Tilahan ini. Tidak lupa saya
ucapkan terima kasih juga kepada anak anak dan orang tua serta seluruh masyarakat yang
karena telah berkenan membantu kami melaksanakan program kerja yang telah kami rancang
selama kurang lebih 1 bulan ini. Pesan saya khusunya untuk anak-anak di Dusun Pancur Bungur
selalu semangat dalam belajar. Semoga kalian bisa meneruskan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi dan kita bisa bertemu kembali di lain waktu, Terima Kasih Dusun Pancur Bungur.

8
PERAN TOKOH AGAMA DIPANCUR BUNGUR DESA TILAHAN
Ditulis oleh Deny yusuf (190102030029) dari Fakultas Syariah /Jurusan Hukum Tata Negara

Kewajiban menjalankan syariat adalah kewajiban setiap individu kepada Allah SWT,
manusia merupakan makluk social yang mana sangat memerlukan bantuan dari manusia yang
lain, dalam islam sholat merupakan ibadah wajib yang dilaksanan lima waktu dalam sehari,
seiring berjalannya waktu bisa saja individu itu lupa akan kewajibannya. Perkembangan zaman
menjadi salah satu factor menurunnya kualitas ibadah dan akhlak manusia, yang mana
seharusnya dalam bersocial aklahlah yang diutamakan. Rasa malu adalah tolak ukur manusia
untuk saling ingat mengingatkan, baik dalam beribadah maupun bersikap. Selain dari pada itu
ada satu hal yang sangat berpengaruh dalam kegiatan bersosial yaitu keikut sertaan tokoh agama
dalam kegatan social agar terciptanya standar kesopanan karena diikuti oleh orang yang
dihormati.

Pancur bungur merupakan salah satu dusun yang berada didesa Tilahan, desa tilahan
merupakan satu dari duabelas desa yang berlokasi pada kecamatan hantakan, kabupaten Hulu
Sungai Tengah, Provinsi Kalimatan Selatan. Berada dipegunungan meratus yang lebih tepatnya
digunung Niwaang. Pancur bungur memiliki satu masjid dan satu mushola pondok. Masjid Al-
Muhibbin berada dirt.06 dan mushola Pondok ibnu ar-raudah berada pada rt.05.

Peran dari tokoh agama didusun pancur bungur sangatlah penting, mengajak warga untuk
melaksakan ibadah menjadi contoh suri tauladan yang baik menjadikan tokoh agama tersebut
patokan akhlak masyarakat. Rasa sungkan masyarakatlah yang menjadikan tokoh agama disuatu
desa menjadi sangat berarti, karena merasa malu tidak ibadah maka bisa saja membuat
masyarakat secara perlahan ikut melaksankan ibadah meski diawali dengan berat hati. Dari segi
akhlak tentu saja kebiasaan baik tutur kata yang sopan pasti akan membuat masyarakat perlahan
mengikuti sikap baik dari tokoh agama tersebut. Lalu ada pengajian ilmu rutin yang dilaksanakan
tokoh agama membuat perlahan membuka pemikiran masyarakat tentang ilmu agama.

LP2M juga memiliki peranan penting dalam pelaksanaan dakwan islam dipegunungan
meratus, meski dengan akses yang bisa dikatakan cukup sulit dan jauh dari daerah perkotaan
menjadi perjuangan tersendiri bagi para ustadz dalam melaksanakan dakwah, terlebih dengan
niat baik mereka untuk membagikan ilmu agama. Dengan agenda seminggu dua kali pengajian

9
dirasa sangat membantu dan sangat bermanfaat untuk masyarakat pedesaan dipegunungan
meratus. Para ustadz dari lp2m yang mengajarkan pengajian tauhid serta fikih agar membantu
memperkuat keimanan kaum muslim dipegunungan meratus. Bahkan ada satu program untuk
para mualaf dipegunungan meratus yang bertujuan membina para mualaf serta membantu
mengajarkan pelajaran agama kepada mereka.

Pelaksanan KKN tahap 1 UIN Antasari Banjarmasin dilaksanakan selama sebulan


terhitung dari tanggal 16 Agustus sampai dengan 16 september. Mahasiswa kkn juga ikut andil
dalam kegiatan keagamaan didusun pancur bungur baik dalam ibadah, pengajian, dan
menanamkan akhlak baik. Hari jum’at menjadi hari yang penuh hikmat ilmu dipancur bungur
karena setelah sholat jum’at diadakannya pengajian ibu-ibu, setelah asar dilaksanakan tahlilan,
dan setelah sholat magrib diadakan pembacaan burdah dan pengajian fikih, pada hari minggu
setelah sholat magrib diadakan pengajian tauhid.

Pengajian dan ibadah menjadi sumber utama dari pengembangan kepribadian masyarakat
melalui ilmu-ilmu agama dan pendekatan kepada Allah SWT. Tidak dapat dipungkiri baik
buruknya akhlak masyarakat suatu wilayah berkaitan dengan bagaimana tokoh agama
menjalankan peranannya sebagai kiblat sikap masyarakat dan penggerak masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari agar terciptanya masyarakat madani yang berakhlak dan budi pekerti yang
baik. Meningkatnya kualitas akhlak masyarakat juga akan meningkatkan penilaian positif dari
masyarakat sekitar kepada desa tersebut. Dalam bersosialisasi antar desapun masyarakat desa
tersebut akan disegani bahkan dihormati karena adab dan akhlaknya.

10
KERUKUNAN MASYARAKAT DUSUN PANCUR BUNGUR

Ditulis oleh Khairunnisa (190104010151) dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi/Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam

Dusun Pancur Bungur merupakan bagian dari Desa Tilahan RT.05 dan RT.06 yaitu salah
satu desa yang ada di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Desa Tilahan
memiliki luas wilayah 20.847 Ha. Merupakan salah satu desa dari dua belas desa/kelurahan yang
ada di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Dari analisis data didapatkan sejumlah tiga sektor ekonomi potensial yang dapat
dikategorikan sektor basis karena mempunyai keunggulan kompetitif, yaitu jasa-jasa
perdagangan, pertanian dan perkebunan. Secara umum Desa Tilahan memiliki potensi sebagai
wilayah daerah dengan pertanian tanam pangan yang horticural.

Desa Tilahan memiliki mayoritas penduduk yang beragama Islam. Meskipun demikian,
penduduk sekitar sangatlah menjunjung tinggi sikap toleransi. Dengan penduduk yang mayoritas
beragama Islam, di Desa Tilahan terdapat tempat ibadah yang terletak dibeberapa tempat yang
cukup strategis untuk penduduk melakukan kegiatan ibadah, yakni terdapat 4 buah masjid dan 3
buah mushalla.

Begitupun dengan Dusun Pancur Bungur sendiri memiliki satu buah masjid bernama
masjid Al-Muhibbin yang terletak di RT.06 dan ditengah rumah warga dengan keadaan
bangunan yang baik, serta mushalla yang terletak di pondok pesantren Ibnu Ar-Roudoh yang
digunakan bagi para santri serta warga sekitar untuk beribadah dengan kondisi yang cukup baik.

Dusun Pancur Bungur terdiri dari RT.05 dan RT.06 merupakan salah satu tempat yang
dipilih untuk saya dan lima orang teman saya mengabdikan diri disana selama kurang lebih satu
bulan. Yaitu disebut dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Warga Dusun Pancur Bungur terbilang
cukup padat yang memiliki jumlah penduduk laki-laki 180 Orang dan perempuan 152 Orang
dengan total keseluruhan 332 orang serta jumlah kepala keluarga sebanyak 113 Kepala
Keluarga.

Meskipun Masyarakat di Dusun Pancur Bungur terbilang cukup padat namun siapa
sangka mereka sangat menjaga kerukunan dalam sesama, baik dalam hal keagamaan maupun

11
sosial. Mungkin mengejutkan bagi kami sebagai seorang pendatang disana, karena sangat tidak
disangka kami disambut dengan begitu ramahnya. Apalagi oleh kedua orang tua pemilik posko
yang kami tempati, mereka begitu baik dan sangat lapang dada menerima kami dengan berbagai
macam sifat. Ya sebut saja dengan Bapak Bustani dan Ibu Misnah, kami menganggap mereka
adalah orang tua angkat kami selama ber-KKN di Dusun Pancur Bungur. Mereka juga memperlakukan
kami selayaknya keluarga dan anak sendiri.

Lain dalam hal itu, masyarakat di Dusun Pancur Bungur juga sopan dan suka tolong-menolong
baik itu dari anak-anak, orang dewasa, dan orang tua, mereka suka bahu membahu dalam hal pekerjaan.
Contohnya saja mereka melakukan gotong royong memperbaiki jembatan yang rusak akibat arus sungai
yang deras dikarenakan hujan lebat, selain itu ada juga anak-anak SD yang mebantu orang tua memanen
dan mengupas jengkol, Bahkan salah satu contoh lainnya masyarakat di Dusun Pancur Bungur
melakukan masak bersama untuk acara hajatan dan selamatan dalam rangka perpisahan dengan
Mahasiswa KKN. Masih banyak lagi kerukunan-kerukunan Masyarakat di Dusun Pancur Bungur yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Semoga tulisan ini menjadi pelajaran dan motivasi bagi siapa saja yang membacanya agar suatu
saat kita bisa bersikap baik, sopan, dan tolong-menolong pada sesama. Dan supaya kita bisa mengambil
contoh dari tulisan ini untuk menjalin kerukunan-kerukunan dalam hidup bermasyarakat nanti.

1. Suka dan Duka

Saya tidak ingat dengan duka yang saya rasakan dalam pengabdian ini, satu bulan adalah
waktu yang singkat bagi saya. Oleh karenanya saya mengganggap semua ini sebagai bagian dari
suka, bagian dari yang saya sebut dengan kesenangan tersendiri. Karena mungkin ini hanya
terjadi sekali dalam seumur hidup saya.

Suka yang saya rasakan adalah rasa kekeluargaan yang tertanam dalam kelompok KKN
saya dan juga keluarga baru yang saya dapat dari masyarakat di Dusun Pancur Bungur. Dan satu
lagi yang merupakan bagian dari suka ini adalah walaupun kenyataannya kami sering mengalami
percekcokan dalam melaksanakan pengabdian disana namun itulah salah satu hal yang membuat
kami menjadi lebih akrab dan memahami satu sama lain.

12
Kebersamaan inilah yang membuat saya sulit untuk melupakan masa-masa KKN saya di
Dusun Pancur Bungur. Saya berharap suatu saat kami dapat bertemu dan berkumpul kembali
dengan rasa kekeluargaan yang sama seperti rasa kekeluargaan satu bulan yang pernah kita lalui.

13
PENYEBAB BANYAKNYA ANAK DI DUSUN PANCUR BUNGUR YANG PUTUS
SEKOLAH DAN HAL KECIL YANG MENGUBAH MASA DEPAN

Disusun oleh Mega Fitriani (190103020021) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Jurusan Ilmu
Al-Qur’an dan Tafsir

Kami mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) tahap 1 UIN Antasari Banjarmasin 2022 pada
16 Agustus 2022 - 16 September 2022 di Desa Tilahan Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu
Sungai Tengah. Desa Tilahan terdiri dari beberapa Dusun yaitu, Desa Tilahan RT 01, Dusun
Hatip RT 02, Dusun Pabaan RT 03, Dusun Ramu RT 04 dan Dusun Pancur Bungur RT 05 & 06.

Kami ditempatkan di Dusun Pancur Bungur RT 05 & RT 06, kedatangan kami disana
disambut hangat oleh warga Dusun Pancur Bungur bahkan sebelum kedatangan kami di siang
hari warga baik orang tua maupun anak-anak Dusun Pancur Bungur sudah menunggu
kedatangan kami sejak pagi hari, MaasyaaAllah kehadiran kami disana bukan seperti mahasiswa
KKN ataupun tamu melainkan dianggap sebagai keluarga mereka, ketika kami menginjakkan
kaki disana disaat itulah kami menjadi bagian dari mereka.

Dalam minggu pertama kami mencoba mengamati Dusun Pancur Bungur, baik dari sisi
lingkungan hingga kebiasaan mereka khususnya anak-anak disana. Setelah itu kami mengisi
waktu dengan melakukan beberapa kegiatan baik monodisiplin maupun multidisiplin, seperti
mengajar di SD 1 Tilahan, TK Nurul Muhibbin dan mengadakan bimbingan belajar (bimbel) di
teras Posko.

Setelah mengamati keadaan disana ternyata banyak sekali anak-anak yang putus sekolah
di sekolah dasar (SD) dan sangat sedikit yang melanjutkan ke sekolah menengah pertama (SMP)
padahal sebenarnya mereka memiliki semangat yang tinggi dalam belajar namun ada beberapa
penyebab yang membuat pendidikan tidak diutamakan.

Pertama kurangnya waktu pembelajaran, karna mereka terbiasa belajar di Sekolah dalam
sehari hanya satu jam sehingga banyak pembelajaran yang tertinggal dan membuat anak-anak
merasa sekolah itu sebentar saja. Kedua kondisi Dusun yang cukup jauh untuk menuju ke
sekolah menengah pertama (SMP) sehingga memerlukan trasportasi dan biaya oleh karna itu
hanya sedikit yang bisa melanjutkan ke SMP. Ketiga hilangnya semangat anak-anak untuk

14
belajar lebih tinggi dikarenakan kebiasaan orang-orang terdahulu (orang tua mereka) yang telah
lulus Sekolah Dasar bahkan yang berhenti di kelas 3,4 dan 5 mereka memilih untuk langsung
menikah dari pada menyelesaikan pendidikan Dasar, pola pikir itulah yang membuat anak-anak
disana lebih memilih menikah dibanding meneruskan pendidikan yang dianggap hanya
menghabiskan uang atau mengeluarkan banyak biaya. Dan keempat karna kurangnya motivasi
penyemangat dalam hidup mereka untuk mendukung mereka melanjutkan pendidikan bahwa
pendidikan itu sangat penting untuk masa depan.

Kami mencoba mengubah pola pikir anak-anak khususnya di kelas 5 dan 6 dengan
memberi motivasi agar semangat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi namun bagi mereka
itu sangat tidak mungkin karna sudah tertanam pola pikir yang sulit dirubah. Kami tetap
mencoba memberikan pengertian kepada anak-anak yang masih duduk di kelas 1, 2, 3 dan 4.

Pertama kami membuat anak-anak lebih tertarik dengan pelajaran di sekolah dengan
memberi semangat dan motivasi kemudian mengajak anak-anak belajar dengan metode baru
yang tidak membosankan seperti belajar sambil bermain, bercerita dan memberikan cara cepat
kepada anak-anak kelas 1 dalam mengerjakan soal seperti saat pembelajaran matematika, mereka
menghitung ketergantungan dengan kelereng sehingga memakan waktu yang lama untuk
menjawab satu soal.

Kami mengajarkan menghitung tanpa kelereng seperti 7+5 jadi 7 disimpan di otak dan 5
ditangan jadi mereka menghitung meneruskan 7 (tambah 5 saja) sehingga lebih cepat dari
menggunakan kelerang yang harus menghitung 7 terlebih dahulu kemudian 5 baru di hitung dari
awal untuk menggabungkan. Alhamdulillah cara ini tidak perlu waktu lama untuk mereka
memahaminya bahkan orang tua yang menunggu di depan kelaspun ikut antosias dengan ikut
berhitung dikarenakan mereka baru melihat cara berhitung seperti itu. Hal kecil yang kita berikan
membuat anak-anak semangat dalam belajar juga orang tua pun ikut semangat dan mendukung
pendidikan.

Semoga anak-anak di Dusun Pancur Bungur selalu semangat dalam belajar dan bisa
meneruskan ke pendidikan yang lebih tinggi dan kita bisa bertemu kembali dilain waktu,
terimakasih Dusun Pancur Bungur.

15
LOMBA ANTAR CABANG PONDOK PESANTREN AR-ROUDOH DALAM RANGKA
MEMPERINGATI KEMERDEKAAN RI
Ditulis oleh Nurus Sobah Sofia (190104020280) dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
/Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

Minggu, 28 Agustus 2022, setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah, kami bersiap
untuk sarapan sekitar jam 08.00 Pagi. Selesai sarapan, kami berbagi tugas, berdasarkan hasil
breafing pada malam minggu, teman-teman perempuan yaitu Saya, Icha, Annis dan Mega
melakukan salah satu program kerja kami yaitu kegiatan senam sehat bersama warga Desa
Pancur Bungur yang diadakan setiap hari Minggu. Sedangkan laki-laki yaitu Andi dan Deny,
tugasnya lebih dulu berangkat dari kami membawa anak-anak Desa Pancur Bungur yang
mengikuti lomba antar cabang pondok pesantren Ar-Roudoh yang diadakan oleh Ustadz Qoshim
selaku pengasuh cabang Pondok Pesantren Ar-Roudoh di Desa Tilahan. Anggota kelompok Andi
dan Deny berangkat menuju Pondok Pesantren Ar-Roudoh menggunakan alat transportasi pikc
up yang kami sewa dengan warga Desa Pancur Bungur seharga 150.000. Andi dan Deny
berangkat lebih awal untuk membantu keperluan persiapan lomba bersama Mahasiswa KKN dari
Desa yang lain. Dalam kegiatan Lomba .
Setelah selesai senam pagi, saya dan taman-teman perempuan membaur dengan warga
yang telah mengikuti di teras posko kami, setelah selesai membaur dengan warga kami bersiap-
siap untuk menyusul teman laki-laki kami, kami menyusul mereka menggunakan motor yang
kami pinjam dari bapak Kepala Desa dan Bapak RT 05, dikarenakan jarak yang kami tempuh
lumayan jauh, sekitar 7 KM dari Desa Pancur Bungur ke Desa Tilahan tempat lomba tersebut
diadakan.
Sesampainya kami di tempat lomba, yaitu Desa Tilahan, lomba sudah hampir dimulai ,
kami pun langsung ke lapangan untuk membantu teman-teman yang lain untuk menyelesaikan
persiapan lomba, pada saat perlombaan peringatan hari kemerdekaan RI yang dilaksanakan oleh
cabang Pondok Pesantren Ar-Roudoh yang di asuh oleh Ustadz Qhosim ternyata dihadiri oleh
tiga kelompok Mahasiswa KKN yaitu dari Tilahan, Pancur Bungur, dan Kindingan serta santri
yang hadir dari empat cabang Pondok Pesantren Ar-Roudoh yaitu Tilahan, Pancur Bungur,
Kindingan dan Birayang. tujuan diadakannya lomba ini sekedar untuk bersenang-senang
bersama santri-santri Cabang Pondok Pesantren Ibnu Ar-Roudoh sekaligus silaturahmi antar
cabang pondok pesantren, para santri sangat antusias dalam mengikuti lomba-lomba yang
16
diadakan, seiring dengan berjalannya lomba-lomba terik matahari pun mulai panas, tapi hal itu
tidak menurunkan semangat anak-anak santri dalam mengikuti perlombaan. Selagi anak-anak
santri dan mahasiswa KKN yang laki-laki menghandel lomba, kami para perempuan
memutuskan untuk jadi panitia konsumsi di dapur untuk membuat minuman dingin di rumah
Ustadz Muhammad Qhasim, Pimpinan Pondok Pesantren Ar-Roudoh di Desa Tilahan tersebut.
Minuman yang kami buat untuk dibagikan kepada panitia lapangan, dan juga para Santri dan
Santriwati yang mengikuti lomba. Kami juga memasak nasi, lauk dan sayur untuk acara makan
siang 3 kelompok KKN bersama Ustadz Muhammad Qasim dan juga para Santri dan Satriwati
Pondok Pesantren Ar-Roudoh.
Pada jam 12.00 siang perlombaan sementara dihentikan, dan seluruh santri dan panitia
dari Mahasiswa KKN persiapan untuk melaksanakan sholat Dzuhur, kemudian ketika waktu
sholat Dzuhur telah masuk, kami semua berangkat ke Mushollah Pondok Pesantren untuk
melaksanakan Sholat Dzuhur berjamaah, disini saya kagum melihat anak-anak santri yang lagi
asik mengikuti lomba namun mereka berhenti ketika waktu sholat akan tiba, mereka
mempersiapakan diri untuk memenuhi panggilan Allah Swt, dari sini saya mengambil suatu
pelajaran sesibuk apapun kita dengan aktivitas dunia namun ketika dipanggil oleh sang pencipta
untuk sholat maka tinggalkan lah aktivitas dan penuhi panggilan Allah Swt.
Setelah kami Sholat dzuhur berjamaah, kami kembali ke pondok pesantren, dan
mempersiapkan hidangan makanan untuk semua panitia lomba yaitu Mahasiswa KKN, kami
makan bersama-sama semua panitia dari tiga kelompok KKN, kami makan dengan lahap sambil
karena memang pada saat itu kami sangat lapar suasana makan bersama-sama membuat kami
semangat.selesai kami makan, kami diperintahkan untuk memanggil santri santri untuk makan
secara bergantian per cabang pondok. Setelah semua sudah makan lalu lomba kembali
dilanjutkan karena masih ada beberapa lomba yang belum selesai pada saat itu, namun semuany
tinggal penentuan juara satu dua dan tiga.
Ketika semua lomba sudah selesai, maka selanjutnya lomba panjat pinang, diaman
dilomba panjat pinang ini panitia dari Mahasiswa KKN dan warga setempat juga ikut
berpartisipasi, masing-masing tim berlomba-lomba untuk mencapai puncak dari pinang yang
disiram dengan air sabun, peraturan pada lomba panjat pinang ini setiap tim yang gagal
akandiganti dengan tim yang lain dan begitu seterusnya sampai ada yang berhasil mencapai
puncak pinang. Pada saat itu panitia laki-laki dari Mahasiswa KKN pada percobaan pertama

17
gagal mencapai puncak karena menara yang mereka buat dengan tubuh yang bersusun ke atas
gagal, maka digantikan oleh tim dari warga desa setempat, hanya saja tim warga desa setempat
juga gagal, maka kembali tim dari Mahasiswa KKN dan di percobaan kedua ini lah tim dari
Mahasiswa KKN berhasil mencapai puncak pinang lebih dulu. Setelah acara naik pinang selesai,
selanjutnya masuk ke acara pembagian hadiah, acara yang ditunggu-tunggu oleh semua santri,
namun kami tidak dapat menunggu acara sampai selesai karena kami harus segera kembali ke
tempat kami KKN bersama santri-santri yang kami bawa, maka kami izin untuk pulung lebih
dahulu.

18

Anda mungkin juga menyukai