Anda di halaman 1dari 61

“JIKA AKU MENJADI”

TUGAS ESSAY INDIVIDU


KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PERIODE JANUARI 2016

“Belajar Dari Masyarakat Melalui Kuliah Kerja Nyata Integratif”


Desa : Tambakjati
Kecamatan : Patokbeusi
Kabupaten : Subang

Disusun oleh :

No. Nama Mahasiswa NPM No. Nama Mahasiswa NPM


1. A.Ulfah Multhasam 110110120026 12. Nadia Cahyarani 180110130020
2. Nia Fitriani 110110120034 13. Rini Adiani 180110130036
3. Robby Trenggana 120110130066 14. Gea Rachmiyana 180110130049
Felanny Gunantini
4. Aditya T.Nugraha 120110130168 15. Dini Islamy 180210130083
5. Normanita 140410120020 16. Ana Sesar Andani.P 210110130064
6. Rina Susanti Chen 140410120063 17. Hilmi Dzakwan 210110130148
7. Dystia Hardiyanti 150510130063 Shodiq Habibulloh
Nurmala 18. Estevan Christy 210110130254
8. Rina Komalasari 150510130122 Kelmaskosu
9. Rinaldi 170410120129 19. Mikhael Fredrik Tefa 230210130083
Yudakusumah 20. Siti Mira Sari Pratiwi 240210130019
10. Sofwan Abdul Aziz 170610130003 21. Femmi Anwar 260110130097
11. Rani Andriani 170610130011

PUSBANG PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN


KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG
2016
Nama : A.Ulfah Multhasam
NPM : 110110120026
Fakultas / Prodi : Fakultas Hukum
Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang

JIKA AKU MENJADI

Desa merupakan sturktur terkecil pemerintahan yang ada pada pembagian kekuasaan di
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya pengaturan dan pemerintahan terkecil,
seringkali masih lekat dan kuat nuansa kekeluargaan, persaudaraan dan kearifan local atau
kearifan tradisional didalamnya. Pada Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa 2016, saya mendapat
kesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKNM Integratif di Desa Tambakjati.

Desa Tambakjati merupakan desa yang terletak di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten


Subang yang merupakan salah satu dari beberapa desa-desa di seluruh Indonesia yang memiliki
keragaman dan potensi di daerahnya sendiri. Desa Tambakjati terdiri dari 8 Dusun yaitu Tegal
Koneng 1, Tegal Koneng 2, Sengon, Sukamantri Utara, Sukamantri Selatan, Rawakepuk,
Kedungleoh, dan Pasirkonci. Desa Tambakjati memiliki penduduk yang ramah, baik, dan juga
sopan. Penduduk desa mayoritas perempuan, dan seluruh penduduk beragama Islam. Mata
Pencaharian desa ini yaitu Petani, buruh tani, pedagang, pembantu rumah tangga, guru, dan lain-
lain. Sebagian besar masyarakat memiliki mata pencaharian sebagai petani, karena Luas daratan
wilayah di Desa Tambakjati mayoritas adalah tanah persawahan. Selain itu terdapat juga
berbagai fasilitas di desa ini, seperti lapangan volley, posyandu, masjid, sekolah PAUD, TK, SD,
dan Madrasah.

Jika Saya Menjadi warga Desa Tambakjati, hal yang pertama akan saya lakukan adalah
berdiskusi dengan instansi pendidikan mengenai pemberian pendidikan pola pikir serta motivasi
terhadap murid-murid mulai dari Sekolah Dasar tentang pentingnya pendidikan hingga
Perguruan Tinggi. Hal tersebut saya lakukan karena kesadaran akan pendidikan tinggi di Desa ini
masih kurang. Yang mana masih banyaknya siswa siswi yang menyelesaikan pendidikan hanya
sampai jenjang Sekolah Menengah Atas, bahkan adapula yang hanya sampai Sekolah Menengah
Pertama. Kemudian memilih untuk menikah di Usia dini dan bekerja sebagai buruh untuk
membantu orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Dengan adanya
pemberian polapikir dan motivasi terhadap pentingnya pendidikan serta dampak positif yang
akan timbul diharapkan dapat memberi semangat serta keinginan yang besar bagi anak-anak desa
Tambakjati yang akan menjadi penerus bangsa agar dapat mengajar cita-citanya dengan cara
bersekolah hingga Perguruan Tinggi. Hal tersebut akan saya lakukan dengan cara berdiskusi
dengan instansi pendidikan serta melakukan diskusi langsung dengan siswa-siswa serta pemuda
di desa tambakjati. Dengan skill serta pola pikir yang telah didapatkan pada institusi pendidikan
pada sekolah dasar, dapat berguna untuk mengembangkan Sumber Daya Masyarakat yang ada di
desa Tambakjati demi pengembangan desa kearah yang lebih baik lagi.

Desa Tambakjati memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai yang diberikan
oleh pemerintah desa. Namun, masih terdapat beberapa jalan-jalan yang jelek dan berlubang
yang dapat menganggu pengguna jalan serta masyarakat sekitar. Jika saya menjadi warga desa
tambakjati, maka saya akan memberi saran kepada pemerintah desa untuk segera memperbaiki
jalan tersebut demi kebaikan bersama, karena apabila jalanan desa masih dibiarkan berlubang
seperti itu, tidak hanya menganggu pengguna jalan serta masyarakat sekitar juga akan merusak
kendaraan warga desa tambakjati.

Selain itu yang paling mencolok yang ada didesa ini mengenai masalah kebersihan, yaitu
masalah pengelolaan dan pembuangan sampah. Di desa ini masih sangat kurang penyediaan
tempat sampah, sehingga membuat masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya. Yang
kemudian dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit karena dampak lingkungan yang
tidak bersih dan sehat. Jika saya menjadi warga desa tambakjati, saya akan memberikan contoh
dan saran kepada pemerintah yang memiliki wewenang untuk membuat minimal 1 tempat
pengelolaan dan pembuangan sampah disetiap dusunnya. Sehingga masyarakat dapat mengelola
sampahnya dengan baik dan dapat membuang sampah pada tempatnya. Selain itu juga, saya akan
memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan yang dapat ditanamkan
kepada anak-anak mulai sejak dini agar dapat mengembangkan tingkat kesadaran bagi
masyarakat, tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga untuk anak-anak hal tersebut dilakukan
untuk membangun pola hidup sehat dan bersih didalam masyarakat.

Demikian pemaparan gagasan mengenai harapan pemecahan masalah untuk berbagai


masalah yang ada di Desa Tambakjati. Besar harapan saya, kelak nanti ilmu yang saya miliki
dapat membantu kesejahteran penduduk serta bermanfaat bagi warga Desa Tambakjati di
kemudian hari. Selain itu, Ucapan terima kasih teramat dalam teruntuk teman-teman
seperjuangan KKNM Desa Tambakjati dan Dosen pembimbing, serta masyarakat yang telah
menerima dengan hangat keberadaan kami dan juga sudah mengajarkan banyak hal tentang
menghargai arti kehidupan dengan berbagai perbedaan pola pikir dan perilaku masing-masing.
Nama : Nia Fitriani

NPM : 110110120034

Fakultas : Hukum

Prodi : Ilmu Hukum

Jika Aku Menjadi

Awal tahun 2016 ini saya mengikuti kegiatan KKNM bersama dengan 20 orang teman
lainnya yang berasal dari berbagai fakultas di Universitas Padjadjaran. Kami semua ditempatkan
di Desa Tambak Jati, Kec. Patok Beusi, Kab. Subang, Jawa Barat. Sebelum melakukan KKNM
terlebih dahulu saya bersama dengan beberapa teman lainnya melakukan survey untuk
mengetahui lokasi KKNM. Pada awalnya kami semua merasa tidak nyaman dikarenakan
perbedaan suhu yang sangat drastis antara Bandung dengan Tambak Jati, namun seiring
berjalannya waktu kami semua mulai terbiasa dengan keadaan di desa ini.

Desa Tambak Jati adalah sebuah desa di Kabupaten Subang yang terletak di Jalur Pantura
dan berbatasan dengan Kabupaten Indramayu. Terdapat 8 ( delapan ) dusun di desan ini yakni,
dusun Tegal Koneng I, dusun Tegal Koneng II, Sengon, dusun Sukamantri Utara, dusun
Sukamantri Selatan, dusun Rawa Kepuh, dusun Kedung Leoh, dan dusun Pasir Konci. Setiap
dusun mempunyai kepala dusun dengan sebutan “wakil” di desa ini .Sebagian besar wilayah desa
Tambak Jati adalah berupa area persawahan yang berdampak kepada mata pencaharian
penduduknya mayoritas adalah petani. Selain bertani masyarakat Desa Tambak Jati juga ada
yang menjadi peternak itik, pengolahan ikan bandeng, pengerajin-pengerajin kecil ( seperti
pembuatan ayunan anyam ), dan lain sebagainya.

Mata pencaharian masyarakat yang mayoritasnya adalah sebagai petani, biasanya


dilakukan secara turun-temurun ke generasi selanjutnya dalam keluarga. Hal tersebut
menyebabkan para orang tua tidak terlalu mempermasalahkan urusan pendidikan terhadap anak-
anaknya meskipun pada saat ini sudah ada program wajib belajar 12 ( dua belas ) tahun.
Keinginan anak-anak untuk bersekolah pun sangatlah kurang, misalnya apabila ada
keramaian atau acara di desa maka anak-anak akan segera pergi meninggalkan sekolahnya.
Selain keinginan yang kurang, faktor lain menyebabkan tidak tercapainya program wajib sekolah
12 ( dua belas ) tahun adalah kurang nya dorongan orang tua agar anaknya mau bersekolah.
Kebanyakan orang tua di desa Tambak Jati hanya mengikuti keinginan anaknya saja apabila
berhubungan dengan pendidikan.

Akibat dari kurangnya pendidikan sejak dini tersebut menyebabkan anak-anak tersebut
menjadi sangat keras dan melawan terhadap orang tua, contohnya ketika berbicara menggunakan
bahasa yang tidak baik.

Jika aku menjadi seorang ibu di desa Tambak Jati ini, aku ingin mendukung apa yang
akan dilakukan oleh anak-anak di sekolah, tak hanya untuk belajar secara formal, namun sekolah
juga merupakan tempat tumbuh berkembang, pelatihan cara berkomunikasi ketika berhadapan
dengan orang lain, dsb. Jika aku menjadi ibu, maka aku akan menggati pola mendidik anak-anak
tentang sekolah, bahwa sekolah itu adalah tempat yang menyenangkan bagi mereka. Sekolah
adalah tempat mereka belajar untuk meraih cita-cita setinggi mungkin. Sekolah adalah tempat
dimana semua orang adalah sama dalam hak nya untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Sekolah adalah tempat dimana semua orang dapat berusaha merubah nasib dengan belajar giat
agar kelak mendapatkan pekerjaan yang layak.

Selain dukungan yang diberikan untuk pembentukan karakter anak, jika aku menjadi
seorang ibu di desa tambak Jati, aku akan mengajak ibu-ibu yang lainnya untuk merintis usaha
bersama, mulai dari home industri kecil-kecilan sampai dengan usaha tersebut berkembang
menjadi usaha yang lebih maju. Hal tersebut pasti sangat menyenagkan ketika para ibu-ibu di
desa ini kelak akan mendapatkan penghasilan berdasarkan hasil pekerjaan mereka sendiri. Faktor
ekonomi bukanlah menjadi hambatan besar untuk kesejahteraan kaum wanita di desa ini.

Jika aku menjadi seorang ibu di Desa Tambak Jati, aku akan menerapkan pola hidup
sehat terhadap diriku, anak-anakku, dan keluargaku. Kebiasaan seperti pola hidup sehat dimulai
dari satuan masyarakat terkecil yakni keluarga. Kebiasaan hidup sehat dapat dimulai dengan
membuang sampah pada tempatnya, karena membuang sampah sembarangan di sekitar
pekarangan rumah akan menimbulkan penyakit bagi penghuni di sekitarnya yang dipicu oleh
perkembangan kuman dan bakteri dari sampah-sampah tersebut. Selain menimbulkan penyakit,
sampah yang berserakan itu sangat merusak keindahan lingkungan. Lingkungan yang asri adalah
salah satu faktor yang memperngaruhi pemikiran yang jernih.
Nama : Robby Trenggana Felanny
NPM : 120110130066
Fakultas/ Prodi : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi
Lokasi KKNM : Desa Tambakjai, Kecamatan Patok Beusi, Kabupaten Subang

“JIKA AKU MENJADI”

Tambakjati merupakan salah satu dari sepuluh desa yang berada di Wilayah Kecamatan
Patok Beusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Secara administratif, Desa Tambakjati ini terdiri
atas delapan dusun, yakni dusun Tegal Koneng 1, dusun Tegal Koneng 2, dusun Sengon, dusun
Sukamantri Utara, dusun Sukamantri Selatan, dusun Kedung Leoh, dusun Rawa Kepuh, dan
dusun Pasir Konci. Di Sebelah utara desa ini berbatasan dengan Desa Sukahaji, disebelah selatan
berbatasan dengan Desa Jati Ragas Hilir, sebelah timur berbatasan dengan desa Gempolsari, dan
disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Karawang.
Luas wilayah pemukiman Desa Tambakjati yaitu 112,88 ha/m2, dan luas persawahannya
682 ha/m2. Dari perbandingan luas tersebut dapat disimpulkan bahwa Desa ini menjadikan
pertanian sebagai mata pencaharian utamanya. Namun disamping itu ada juga usaha mandiri
lainnya seperti usaha ayunan tradisional (hammock), ternak itik, dan usaha ikan pindang laut.
Dari jumlah penduduk 12.221 jiwa (2014), tercatat yang sudah memiliki mata
pencaharian adalah 6319 jiwa atau hanya sekitar 51,7% dari jumlah keseluruhan. Hal ini
mengindikasikan bahwa masih ada usia produktif yang belum memiliki mata pencaharian.
Disamping hal tersebut, dari 6319 jiwa yang sudah memiliki mata pencaharianpun, 716
diantaranya (perempuan) bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Hal tersebut menunjukan
bahwa perekonomian di Desa Tambakjati dapat dikatakan masih rendah.
Sebulan KKNM di Desa tersebut cukup membuat saya tahu mengenai situasi dan
kondisinya, mulai dari permasalahan sosial, permasalahan ekonomi, hingga budaya yang selama
ini berkembang ditengah masyarakat. Dari hasil wawancara dengan beberapa warga lokal,
didapatkan hasil bahwa ternyata masih banyak warga yang ingin membuka usaha tetapi tidak
memiliki modal yang cukup. Mereka mengaku masih belum tahu cara mendapatkan modal untuk
memulai usahanya, ujung-ujungnya keinginan mereka selalu kandas hanya di rencana saja.
Adapun lembaga penyedia modal seperti bank konvensional, mereka rasakan bunganya cukup
memberatkan. Maka dari itu perlu adanya semacam lembaga lain yang mampu memenuhi
kebutuhan modal mereka tanpa memberatkan.
Jika aku menjadi bagian dari warga Tambakjati, maka saya ingin mengubah kondisi
tersebut. Saya ingin membuat mereka yang membutuhkan modal untuk usaha menjadi lebih
mudah dan tidak merasa terberatkan, dan langkah yang saya akan ambil adalah dengan
mendirikan lembaga keuangan berbasis syariah yaitu Baitul Maal wat Tamwil (BMT). BMT
adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh
kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta
membela kepentingan kaum fakir miskin. BMT memiliki dua fungsi, pertama, Baitul Maal
menjalankan fungsi untuk memberi santunan kepada kaum miskin dengan menyalurkan dana
ZIS (Zakat, infaq, dan Sodaqoh) kepada yang berhak, kedua, Baitul Tamwil menjalankan fungsi
menghimpun simpanan dan membiayai kegiatan ekonomi rakyat dengan menggunakan sistem
syariah. Dengan adanya lembaga ini saya yakin bahwa kebutuhan warga tentang permodalan
dapat teratasi, dan yang paling membedakan dengan konvensional adalah bahwa BMT tidak
menekan nasabah dengan bunga, karena BMT tidak mengenal adanya bunga. Hubungan antara
BMT dengan peminjam adalah kemitraan.
Ketika mitra hendak mengajukan proposal untuk peminjaman modal maka segala
sesuatunya akan diatur berdasarkan asas syariah, kedua belah pihak tidak akan ada yang
dirugikan, semuanya diatur berdasarkan kesepakatan bersama. Mitra tidak akan dibebankan
dengan bunga yang ditentukan secara sepihak oleh BMT, tetapi pada awal kesepakatan akan
ditentukan mengenai bagi hasilnya, dan besaran persentasi bagi hasil tersebut akan disesuaikan
dengan kemampuan mitra untuk membayarnya. Hal ini tentu akan mempermudah mitra.
Keuntungan lain dari BMT ini yakni bahwa setelah usaha telah dijalankan maka BMT
tidak akan melepas begitu saja, karena BMT akan memantau kemajuan mitranya, ketika mitra
mengalami kendala maka BMT akan memberikan solusi, dan ketika mitra menderita kerugian
pun BMT tidak akan menyulitkan mitranya dengan membiarkan mitra menangggung kerugian
sendiri, tetapi kerugian akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan bagi hasil yang
telah ditentukan diawal.
Dengan demikian, saya yakin bahwa BMT akan menjadi solusi yang solutif untuk
membantu kebutuhan modal warga Desa Tambakjati yang hendak membuka usaha atau bagi
mereka yang ingin menambah modal untuk mengembangkan usahanya.
Nama : Aditya T Nugraha
NPM : 120110130168
Fakultas / Prodi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi
Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang

JIKA AKU MENJADI KONSULTAN KEUANGAN DESA TAMBAKJATI

Desa Tambakjati merupakan salah satu desa dari 10 desa yang dibawahi oleh Kecamatan
Patokbeusi, Kabupaten Subang. Desa Tambakjati memiliki luas 888,98 Ha, dengan penggunaan
lebih didominasi oleh persawahan sehingga mayoritas mata pencaharian penduduknya berprofesi
sebagai petani. Desa Tambakjati merupakan desa terluas dari Kecamatan Patokbeusi dan ketiga
paling jauh jaraknya dari kantor Kecamatan Patokbeusi. Desa Tambakjati terbagi kedalam 8
dusun yaitu Dusun Tegal Koneng 1, Tegal koneng 2, Sukamantri Utara, Sukamatri Selatan,
Sengon, Pasirkonci, Rawakepuh, dan Kedung leoh. Kantor desa Tambakjati berada di dusun
Tegal koneng 1 yang merupakan daerah yang letaknya berada di tengah-tengah desa. Dusun
yang paling jauh jaraknya dari desa adalah dusun Pasirkonci, untuk menuju dusun tersebut harus
melalui persawahan dengan jalan setapak dengan jarak kurang lebih 6km.

Selama menjalani KKNM di desa Tambakjati, banyak dinamika hidup yang saya amati
dan rasakan. Saya dan rekan-rekan KKNM sekelompok selama satu bulan melakukan berbagai
aktivitas, baik dari observasi keadaan desa, sesuai dengan pengarahan orientasi dari LPPM
Unpad, melakukan kegiatan umum di desa bersama warga, hingga membuat sebuah program
kelompok. Dari aktivitas-aktivitas itulah, saya mampu menyerap berbagai ilmu yang belum
pernah saya pelajari sebelumnya. Tidak hanya menyerap berbagai ilmu, tetapi saya juga mampu
menyerap permasalahan-permasalahan nyata yang terjadi di lingkungan desa Tambakjati selama
satu bulan.

Desa Tambakjati memiliki potensi-potensi yang cukup besar terutama dalam aspek
ekonominya. desa Tambakjati memiliki Gapoktan mitra tani yang memiliki pengaruh sangat
penting dalam menggerakan roda perekonomian desa. Gapoktan ini dapat dibilang sudah cukup
maju dan telah dikenal akan kualitasnya sehingga saat ini memiliki pangsa pasar yang luas dalam
skala nasional dan telah menjalin berbagai kerjasama dengan pemerintah seperti Kemenristek
sebagai penyuplai benih.

Desa Tambakjati juga terdapat kegiatan usaha mandiri yang sangat potensial seperti
bisnis ayunan dan bisnis pindang. Bisnis ayunan disini juga sudah memiliki pasar yang luas
namun masih terdapat beberapa kendala bisnis seperti dalam segi permodalan, shipping, IT
marketing, pencatatan keuangan, dan belum berbadan hukum. Lalu untuk bisnis pindang pun
telah cukup berkembang dan telah berhasil menjalin kerjasama dengan Dinas Perikanan untuk
bisnisnya.

Mayoritas warga desa Tambakjati bekerja di sawah, baik itu sebagai petani, ataupun
buruh tani, dengan begitu, perputaran keuangan di desa Tambakjati banyak terjadi di sektor
pertanian. Lalu, karena saya memposisikan diri sebagai konsultan keuangan di desa Tambakjati,
maka tugas saya adalah mengarahkan para petani agar mengefisienkan pemasukan dan
pengeluaran baku dari kegiatan bertani, sedangkan buruh tani bergantung pada petani. Strategi
pendekatan agar dapat memberikan konsultasi kepada para petani memerlukan bantuan dari
pihak pertanian, agar dapat memberikan penyuluhan mengenai cara bertani yang efektif dan
efisien. Lalu saya akan mencoba mengarahkan Gapoktan desa Tambakjati untuk lebih tertib
administrasi secara efektif dan efisien dengan cara mengarahkan pada penggunaan teknologi
dengan software untuk mencatat keuangannya sehingga akan menghasilkan informasi yang lebih
berkualitas, akurat, efektif, dan efisien yang pada ujungnya untuk kepentingan keberlangsungan
bisnis agar semakin menarik investor.

Hal yang sama juga akan saya lakukan untuk membangtu kegiatan usaha mandiri di desa
seperti bisnis ayunan dan bisnis pindang. Untuk bisnis ayunan saya akan memberikan
rekomendasi bisnis agar bisa berbadan hukum seperti CV. Lalu memberi rekomendasi untuk
dapat bekerjasama dengan travel untuk aspek shipping barangnya dan rekomendasi agar lebih
tertib pencatatan keuangan agar memudahkan untuk mendapatkan modal dari kreditor sehingga
resiko akan permodalan dapat diminimalisir. Pada bisnis pindang saya juga memberikan
rekomendasi agar tertib pencatatan keuangan. Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan
memberikan berbagai penyuluhan dan pelatihan akan pencatatan keuangan secara akuntansi yang
baik dan benar.
Selain itu, dalam pemerintahaan saya akan memberi rekomendasi dalam hal pelaporan
keuangan di Kantor DesaTambakjati. Di desa Tambakjati dalam membuat laporan keuangan
hanya mencatat uang masuk dan uang keluar saja dan masih belum mengetahui standar-standar
akuntansi pemerintahaan (SAP). Oleh karena itu, saya akan memberikan pengetahuan tentang
hal-hal yang penting dalam pembuatan laporan keuangan di dalam pemerintahan desa. Karena
bukan hanya laporan uang masuk dan uang keluar saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
laporan tersebut. Beberapa laporan keuangan yang seharusnya di buat oleh desa misalnya,
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan yang sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Selain permasalahan tadi, banyak masalah yang masih bisa dikonsultasikan kepada
konsultan keuangan, dengan begitu perekonomian di desa akan jauh lebih efektif dan efisien
kedepannya. Itulah yang akan saya lakukan jika saya menjadi konsultan keuangan desa
Tambakjati dengan harapan desa Tambakjati menjadi semakin maju dan lebih baik kedepannya.
Nama : Normanita
NPM : 140410120020
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jurusan : Biologi
Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kec. Patokbeusi, Kab. Subang

Jika Aku Menjadi

Desa Tambakjati merupakan desa yang terletak di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten


Subang, Jawa Barat. Luas daratan wilayah mayoritas adalah tanah persawahan. Desa Tambak
berbatasan dengan Kecamatan Ciasem di sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten Karawang
di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Jatiragas Hilir di sebelah selatan, dan berbatasan
dengan Desa Gempolsari di sebelah barat. Terdapat delapan dusun di Desa Tambakjati yaitu,
Dusun Tegal Koneng I, Dusun Tegal Koneng II, Dusun Sukamantri Selatan, Dusun Sukamantri
Utara, Dusun Sengon, Dusun Kedung Leoh, Dusun Rawakepuh dan Dusun Pasirkonci. Dengan
luas wilayah kurang lebih 888.000 hektar.

Universitas Padjadjaran mempunyai kesempatan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata


Mahasiswa (KKNM) integratif di Desa Tambakjati pada bulan Januari-Februari 2016. Desa
Tambakjati memiliki jumlah penduduk sebanyak 12.222 jiwa dan sebagian besar memiliki mata
pencarian sebagai petani, desa ini sangat berpotensi di bidang pertanian yang sebagian besar
merupakan petani padi. Mayoritas penduduk Desa Tambakjati adalah etnis sunda dan etnis jawa.
Seluruh Warga Desa Tambakjati menganut agama Islam. Warga Desa Tambakjati menggunakan
Bahasa Sunda dan Jawa sebagai bahasa sehari-harinya.

Masalah kesehatan di Desa Tambakjati dapat tertangani dengan baik seiring bertambahnya
kesadaran warga setempat terhadap kesehatan serta tenaga kesehatan dasar yang tersedia. Sedikit
kendala yaitu sedikitnya jumlah petugas kesehatan yang tersedia dan akses pelayanan kesehatan
yang cukup jauh dari Desa Tambakjati untuk ke puskesmas pusat. Desa Tambakjati memiliki
Poskesdes dan Polindes yang melayani warga setempat yang membutuhkan pertolongan pertama
dan dasar yang dibantu oleh mantri desa dan bidan desa. Obat yang tersedia hanya obat-obat
tertentu saja dan pertolongan pengobatan yang dapat dilakukan hanya terbatas. Tetapi jika
Poskesdes tidak bisa menangani suatu penyakit biasanya dirujuk ke rumah sakit Siloam
Purwakarta, karena jaraknya yang lebih dekat jia dibandingan dengan puskesmas pusat.
Permasalahan dari segi penyakit yang sering diderita warga setempat adalah rematik dan ispa.

Jika saya menjadi dokter di Desa Tambakjati ini, saya akan meningkatkan kesadaran warga
untuk menjaga kesehatan dcngan berbagai penyuluhan kesehatan. Dokter di Desa Tambakjati
sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan pertolongan-pertolongan pertama serta memberikan
tindakan yang tidak dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan lain selain dokter. Dokter dapat
bertindak untuk melakukan pencegahan terhadap suatu penyakit oleh karena itu, penting untuk
setiap warga mendapatkan ilmu untuk dapat diterapkan dalam menjaga kesehatannya sehingga
masalah-masalah kesehatan dapat dikurangi seiring berkembangnya ilmu pengetahuan mengenai
cara menjaga kesehatan tubuh. Jika saya menjadi dokter, saya akan menyarankan pada semua
warga desa untuk menggunakan asuransi kesehatan yang merupakan program pemerintah untuk
meringankan beban biaya kesehatan dan warga desa tidak perlu memerlukan waktu perjalanan
yang panjang untuk pergi berobat. Selain itu, saya juga akan merekomendasikan kepada
pemerintah atau suatu lembaga untuk membangun fasilitas kesehatan yang layak bagi warga di
desa tambakjati. Sehingga warga desa dapat mendapatkan penanganan kesehatan yang layak di
desa tanpa harus menempuh perjalanan yang jauh terlebih dahulu.

Warga Desa Tambakjati memerlukan pengetahuan mengenai pola hidup sehat karena sakit
yang diderita warga desa ini paling banyak berhubungan dengan pola hidup, seperti pola waktu
makan yang tidak teratur, tidak ada ventilasi dalam rumah yang cukup yang dapat menyebabkan
berkembangnya penyebaran suatu penyakit, belum tersedianya fasilitas untuk menunjang
kehidupan kesehatan seperti tempat sampah, toilet umum atau MCK, dan tempat pembuangan
akhir warga di Desa Tambakjati. Jika saya menjadi dokter di desa ini, saya akan membantu
membuat program-program untuk mendukung peningkatan kesehatan warga Desa Tambakjati
seperti pengadaan tempat pembuangan akhir untuk sampah-sampah di Desa Tambakjati karena
sampai saat ini belum ada tempat pembuangan akhir untuk warga Desa Tambakjati sehingga
sampah sehari-hari dibakar di belakang rumah yang dapat menyebabkan polusi udara dan
pengadaan tempat MCK atau toilet umum untuk warga Desa Tambakjati sehingga tidak adanya
penularan penyakit karena pencemaran air atau lingkungan sekitar serta pencemaran lingkungan
dapat diminimalkan agar tidak mengganggu ekosistem lingkungan. Jika saya menjadi dokter di
Desa Tambakjati saya akan melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kesejahteraan
kesehatan masyarakat Desa Tambakjati melalui beberapa program yang saya ajukan dan berbagi
berbagai ilmu pengetahuan kesehatan pada warga Desa Tambakjati untuk mengembangkan
tingkat kesadaran untuk pola hidup sehat dan bersih. Masyarakat Desa Tambakjati sangat
terbuka untuk menerima suatu ilmu kesehatan sehingga mudah untuk memberikan suatu
penyuluhan atau berbagi ilmu pada masyarakat Desa Tambakjati.

Demikian pemaparan gagasan oleh saya mengenai harapan saya untuk desa Tambakjati ini.
Melalui pembekalan mengenai ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat dapat lebih berkembang
dalam segi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Nama : Rina Susanti Chen
NPM : 140410120063
Fakultas/Prodi : FMIIPA/Biologi
Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang

JIKA AKU MENJADI

Desa Tambakjati adalah desa yang terletak di Kecamatan Patokbeusi, Subang. Sebagian
besar penduduk desa ini bermata pencaharian sebagai petani atau buruh tani. Jumlah keluarga
yang memiliki tanah pertanian adalah 1064 keluarga dan sekitar 1442 ha ditanami tanaman padi.
Di desa ini tidak ada yang menanam tanaman obat. Untuk bidang peternakan, sebagian besar
penduduk beternak ayam kampung dan bebek sehingga dapat diperkirakan jumlah produksi telur
di desa yaitu sekitar enam juta kg per tahun. Sumber daya manusia laki-laki di desa ini adalah
6009 orang sedangkan perempuan sekitar 6212 orang. Namun, pendidikan tertinggi penduduk
Desa Tambakjati adalah S-1 dengan jumlah sekitar 46 orang.

Potensi terbesar yang dapat dimanfaatkan di desa Tambakjati adalah sektor pertanian
karena sekitar 60 persen desa ini berupa lahan pertanian. Namun, permasalahan desa adalah
masih banyaknya lahan produktif yang belum terolah secara maksimal. Selain itu, sistem
penanaman, irigasi dan penjualan tanaman hasil pertanian di desa ini masih sangat sederhana.
Jika aku menjadi peneliti, saya akan meningkatkan penyediaan bibit unggul dan melakukan
pelatihan pertanian berbasiskan IPTEK yang lebih modern dan efisien namun tetap
menghasilkan kualitas produk yang baik. Bibit unggul nantinya diharapkan dapat membantu
mengurangi penggunaan pestisida sehingga didapatkan hasil pertanian yang bebas pestisida dan
diharapkan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Selain bibit unggul, saya harapkan saya dapat
melakukan pelatihan yang memanfaatkan segala limbah pertanian yang dihasilkan sehingga
dapat menerapkan prinsip “Zero Waste”. Zero Waste ini selain dapat meningkatkan penghasilan
petani tetapi dapat juga mengurangi pencemaran lingkungan.

Permasalahan lain desa ini adalah sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga di desa
ini masih belum terkelola dengan baik. Hal ini terbukti dari banyaknya tumpukan sampah di
belakang rumah. Penduduk desa memusnahkan seluruh jenis sampah yang dimiliki dengan cara
membakarnya. Pembakaran sampah tersebut akan menyebabkan pencemaran udara dan
pencemaran tanah. Pencemaran ini kelak akan menimbulkan banyak masalah baru bagi
penduduk desa. Solusi untuk mengurangi pembakaran sampah adalah dengan melakukan
pemilihan sampah plastik dan sampah organik. Sampah organik dapat digunakan untuk
memupuk tanaman sedangkan sampah plastik dapat dijual ke pengepul sehingga akan diolah
lebih lanjut. Jika saya menjadi peneliti, saya akan mengembangkan bakteri Indigenus yang
terdapat pada lindi sampah Desa Tambakjati sehingga sampah-sampah dapat terurai dengan
cepat. Bakteri ini juga saya harapkan dapat mengurai sampah non organik selain plastik.

Permasalahan lainnya adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan.


Sebagian besar penduduk Desa Tambakjati masih menganut prinsip seperti “untuk apa sekolah
tinggi-tinggi nantinya juga balik ke sawah”. Saya kurang setuju dengan prinsip tersebut karena
dengan berpendidikan lebih baik, maka penduduk desa dapat menemukan berbagai cara baru
dalam mengolah lahan pertaniannya seperti pengolahan lahan pertanian berbasiskan IPTEK.
IPTEK sekarang ini sudah banyak kemajuan sehingga dapat lebih mengefisienkan banyak waktu
dan tenaga petani. Contohnya dengan menggunakan sistem irigasi yang lebih modern dan
sebagainya. Kesadaran akan pentingnya pendidikan ini perlu ditanam sejak kecil, sehingga
diperlukan edukasi atau sosialisasi akan pentingnya pendidikan. Jika saya menjadi peneliti, saya
akan memberikan sosialisasi tentang pendidikan yang telah saya dapatkan dan memberikan
segala informasi beasiswa yang ada di berbagai perguruan tinggi. Hasil wawancara saya dengan
sebagian penduduk disini, orang tua disini masih kurang dalam bidang ekonomi sehingga tidak
dapat menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kelak
setelah saya menjadi peneliti, saya akan membantu anak-anak di desa ini untuk berani berburu
berbagai beasiswa pendidikan yang telah banyak ditawarkan oleh pemerintah Indonesia. Saya
juga harapkan kelak anak-anak berpendidikan tinggi tersebut dapat menuntun orang tuanya
mendapatkan penghasilan yang lebih baik dan menciptakan banyak lapangan kerja sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk di Desa Tambakjati.

Akhir kata, penulis berpendapat bahwa Desa Tambakjati yang terletak di Kecamatan
Patobeusi Kabupaten Subang ini memiliki potensi yang besar dalam memajukan sektor pertanian
Negara Indonesia. Diharapkan pemerintah dapat banyak membantu kemajuan desa ini karena
sangat berpotensi dalam meningkatkan kebutuhan pangan penduduk Indonesia sehingga dapat
mengurangi impor beras. Demikian pemaparan gagasan mengenai harapan pemecahan masalah
untuk berbagai masalah yang ada di Desa Tambakjati. Saya harapkan semoga kelak nanti ilmu
yang saya miliki dapat membantu kesejahteran penduduk Desa Tambakjati.
Nama : Distya Hardianti Nurmala

NPM : 150510130063

Fakultas : Pertanian

Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kecamatan Patok Beusi, Kabupaten Subang

Sebelum menginjakan kaki di Desa Tambakjati, didalam pikiran saya selalu bertanya-tanya,
bagaimana kehidupan di desa? Bagaimana lingkungan sekitar desa? Apakah saya bisa berbaur
dengan warga desa dan bisa berinteraksi langsung dengan mereka? , pertanyaan-pertanyaan out
selalu hadir setiap saya sedang memikirkan KKN. Dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut
akhirnya saya bisa menjawab sendiri pertanyan-pertanyaan yang selalu muncul dalam pikiran
saya. Sampai di hari ke 6 sebelum keberangkatan KKN saya mengucap niat
“Bissmillahirrahmanirrahim niat ku untuk KKN, membantu mereka, berinteraksi langsung
dengan mereka dan berbagi ilmu dengan mereka. Apapun yang lingkungan pengaruhi terhadap
saya, saya akan tetap melaksanakan kewajiban saya dengan penuh tanggung jawab”.

Sampai akhirnya saya menginjakan kaki ini ke sebuah Desa yang bernama Tambakjati,
yang berada di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang. Desa dengan luas wilayah 18.000,68
Ha/m2 yang sebagian besar merupakan kawasan pertanian. Desa ini terdiri dari 8 dusun yakni :
Dusun Rawakepu, Dusun Tegal Koneng 1, Dusun Tegal Koneng 2, Dusun Pasir Konci, Dusun
Sukamantri Selatan. Dusun Sukamantri Utara, Dusun Sengon, Dusun Kedungleyo. Selama
kurang lebih 1 bulan saya bersama dengan 20 rekan yang menjalani KKN tinggal di Dusun Tegal
Koneng 1, dusun yang terletak ditengan desa dan diapit oleh ke 8 dusun lainnya. Rumah yang
kami tempati adalah rumah dari Bapak Maman beliau selaku wakil kepala desa Tambakjati,
beliau dan keluarga sangat dengan ramah menerima kami ketika sampai didesa. Tidak hanya
sambutan hangat dari keluarga Pak Maman saja, tetapi sambutan dan penerimaan yang sangat
hangat juga kami terima dari kepala desa Tambakjati beserta para perangkat desanya, warga
sekitar juga ikut menerima kami dengan senyuman dan sapaan yang hangat sehi ngga membuat
kami merasa sangat senang untuk menjalani KKN selama 1 bulan di Desa Tambakjati.

Melalui hasil wawancara, survey, dan interaksi langsung dengan masyarakat dari dusun
ke dusun, sebagian besar masyarakat memiliki mata pencaharian atau hanya sekedar memenuhi
kebbituhan hidup sehari-hari dari hasil bertani. Para petani di DesaTambakjati lebih dominan
petani Padi, karena sebagian besar wilayah Desa Tambakjati merupakan pesawahan. Adapun
sumber matapencaharian lain yaitu peternakan, perikanan, maupun berdagang dan beberapa
bidang tersebut masih belum terlalu dikembangkan. Beberapa usaha warga ada yang sudah maju
bahkan sudah mencapai pasar nasional salah satu contohnya adalah produsen benih padi yang
terletak di Dusun Sukamantri Utara. Produsen benih Padi tersebutb pemiliknya adalah Bapak
Manap, beliau merupakan ketua Gapoktan di Desa Tambakjati dan juga sebagai Ketua Asosiasi
perkumpulan penangkar benih Padi di Kabupaten Subang.

Kebetulan selama saya KKN di Desa TAmbakjati saya masuk ke bidang Ekonomi,
dimana saya harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan Ekonomi di Desa Tambakjati.
Jadi pada saat saya mewawancarai Pak Manap itu merupakan hal yang paling saya nantikan
karena saya belajar dalam bidang pertanian tentunya dengan bertemu dan berinteraksi langsung
dengan tokoh yang berperan langsung dalam pertanian adalah suatu kesmepatan yang berharga
untuk saya agar bisa menambah pengetahuan yang belum saya ketahui. Pada saat wawancara ,
Pak Manap sangat menerima kami dengan hangat , ramah dan dengan gaya sederhana belaiu
kami mahasiswa sangat senang berbincang dengan beliau. Dari hasil wawancara dengan Pak
Manap kami dan khususnya saya mendapatkan banyak ilmu dan pengethauan yang banyak
berdasarkan pengalaman yang Pak Manap ceritakan. Awal usaha Pak manap hanya dengan
bermodalkan sepetak sawah , sawah tersebut bukan milik beliau sendiri melainkan sawah sewaan
yang beliau sewa lalu beliau gunakan sawah sewaan tersebut untuk memulai usahanya. Berkat
kegigihan dan ketekunan beliau dalam usahanya , saat ini Pak Manap sudah mempunyai pabrik
produksi benih padi sendiri yang cukup besar bahkan saat ini Pak Manap sedang membangun 1
gudang penyimpanan benih padi dengan tujuan agar produksi benih dapat lebih diperbanyak. Pak
Manap memproduksi Benih Padi dengan berbagai Varietas diantaranya Varietas ciherang ,
Varietas IR. Perusahaan Pak Manap juga sudah mencapai Pasar Nasional salah satunya sampai
ke Sumatera utara. Dengan rata-rata produksi 1200 ton / thn, Pak Manap merasa masih belum
bisa memenuhi permintaan pasar yang setiap tahunnya meningkat. Maka dari itu saat ini Pak
Manap sedang mengusahakan agar permintaan pasar dapat beliau penuhi dengan maksimal.

Selain aspek ekonomi dan mata pencaharian, bidang lain yang sangat saya fokuskan baik
dalam asesmen maupun intervensinya adalah bidang pendidikan. Selama masa KKN, saya dan
20 rekan menemukan banyak sekali potensi dari generasi penerus bangsa di desa ini, misalnya
dari tingginya semangat siswa untuk mengetahui profesi-profesi yang ada seperti yang saya dan
20 rekan KKN saya sudah lakukan yaitu mensosialisasikan berbagai profesi yang dapat ditekuni.
Selain itu animo siswa terhadap membaca terbilang cukup tinggi, sehingga membutuhkan
banyak sumber bacaan yang beragam untuk memenuhi keluasan wawasan siswa. Namun hal
tersebut disisi lain ditemukan kendala, yaitu kurangnya sumber bacaan, baik dalam bentuk buku
maupun digital seperti komputer, dsb. Begitupula dengan jumlah tenaga pengajar yang kurang,
semakin memperkecil probabilitas berbagi ilmu dengan siswa. Maka selama masa KKN kami
berupaya untuk mengabdi dalam bidang pengajaran serta materi ke beberapa sekolah. Ditambah
juga dengan sosialisai langsung atau praktek langsung dengan para siswa atau siswi Sekolah
Dasar untuk menjaga kesehatan gigi dengan Gerakan Sikat Gigi Bersama.

Hal lain yang saya temukan yaitu masalah kebersihan yang mungkin masih dianggap
sepele oleh masyarakat. Misalnya tidak adanya tempat pembuangan sampah di Dusun kami,
sehingga untuk membuang sampah, masyarakat masih harus menggali tanah yang kemudian
diproses melalui pembakaran , bahkan ada bebrapa warga dengan membungan sampahnya di
dekat rumah sehingga menjadi genangan air dan tumpukan sampah. Hal tersebut merupakan
salah satu aspek penting yang harus pemerintah khususnya perangkat desa perhatikan karena dari
tumpukan-tumpukan sampah terse but dapat menyebabkan penyakit untuk warga di Desa
Tambakjati.

Dari paparan diatas, Jika saya menjadi masyarakat Desa Tambakjati, sesuai dengan
bidang keilmuan saya, yaitu Pertanian. Saya akan berfokus pada peningkatan produktivitas padi
pada lahan-lahan masyarakat dan memfokuskan agara masyarakat dapat memproduksi benih-
benih unggul. Cara yang dapat saya lakukan dengan memberikan penyuluhan dan sekolah
pelatihan sampai para petani dapat secara mandiri menghasilkan produksi benih yang besar
dengan kualitas terbaik bahkan dapat memproduksi benih tanam yang unggul.
Nama : Rina Komalasari
NPM : 150510130122
Fakultas/ Prodi : Pertanian / Agroteknologi
Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang.

“Jika Aku Menjadi Kepala Desa Tambakjati”

Pada Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa 2016 ini, saya mendapat tempat KKN di Desa
Tambakjati yang terletak di Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang, Jawa Barat. Desa ini
memiliki 8 Dusun yakni Dusun Tegal Koneng 1, Dusun tegal Koneng 2, Dusun Pasir Konci,
Dusun Sengon, Dusun Kedung Leoh, Dusun Rawa Kepuh, Sukamantri Utara dan Sukamantri
Selatan serta memiliki 12000 warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan rata-rata
petani di Desa Tambakjati adalah menanam padi. Desa Tambakjati merupakan penghasil
pertanian terbesar di Kecamatan Patokbeusi. Mayoritas masyarakat di Desa Tambakjati adalah
beragama islam dan dari segi budaya, kebudayaan mereka masih sangat melekat. Bahasa yang
digunakan sehari-hari di Desa Tambakjati adalah bahasa Sunda dan bahasa Jawa dan mayoritas
adalah bahasa Jawa. Desa Tambakjati sendiri memiliki potensi yang cukup besar dalam bidang
pertanian dikarenakan tanah yang subur, ketersediaan air yang cukup dan luasnya lahan
pertanian dimanfaatkan dengan baik sehingga mayoritas masyarakat Tambakjati adalah seorang
petani. Selain itu, penduduk juga bermata pencaharian sebagai pedagang, wirausaha, pengrajin,
hingga ibu rumah tangga. selain itu sebagian besar masyarakat Tambakjati adalah wirausaha
dengan mempunyai produk olahan yang perlu dikembangkan. Berikut adalah batas wilayah Desa
Tambakjati :

Sebelah Utara : Desa Sukahaji

Sebelah Selatan : Desa Jatiragas Hilir

Sebelah Timur : Desa Gempolsari

Sebelah Barat : Kabupaten Karawang.


Desa Tambakjati terbilang cukup maju dibandingkan dengan desa lain yang berada di
kecamatan Patokbeusi, namun berbagai macam masalah di desa masih cukup banyak. Masalah-
masalah yang terdapat di Desa Tambakjati tersebut diantaranya adalah kurangnya penerapan
teknologi pertanian, sarana yang kurang memadai, infrastruktur yang masih kurang baik seperti
sanitasi pembuangan air, wirausaha yang mempunyai kendala dalam pemasarannya, sulitnya
melanjutkan pendidikan perguruan tinggi karena kekurangan biaya sehingga putra-putri
masyarakat di Desa Tambakjati rata-rata hanya menyekolahkan anaknya hingga lulusan SLTA.

Selain memiliki permasalahan, Desa Tambakjati juga memiliki potensi - potensi yang
bisa dikembangkan diantaranya adalah lahan pertanian yang dapat dikembangkan dengan
penerapan teknologi pertanian, wirausaha yang dapat dikembangkan agar ekonomi dapat
berkembang, serta infrastruktur jalan yang jika diperbaiki akan mempercepat akses perjalanan.
Jika saya menjadi kepala Desa Tambakjati, yang pertama Saya lakukan adalah Saya ingin
mensejahterakan masyarakat Tambakjati dengan cara memperbaiki permasalahan yang ada di
Desa Tambakjati seperti menggerakan masyarakat Tambakjati untuk menerapkan teknologi
pertanian agar pertanian di Desa Tambakjati lebih maju dan petani tidak hanya menanam saja
tetapi menerapkan teknologi pertanian agar hasil yang didapat mendapatkan hasil yang baik,
karena pertanian merupakan pokok untuk manusia mendapatkan makanan dari hasil pertanian.
Contoh penerapan teknologi yang digunakan seperti vertikultur, penerapan teknologi secara
vertikultur dapat menjadi dapur hidup yaitu budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal
baik indoor maupun outdoor dengan berbagai macam sayuran yang ditanam seperti kangkung,
cabai rawit, sawi, tomat, daun bawang, terung, dan lain-lain yang nantinya jika ingin memasak
tidak perlu membeli sayuran karena sudah dapat mengambilnya sendiri dari hasil pertanian
vertikultur tersebut. Selain itu dapat juga menghemat uang dari dapur hidup tersebut. Pertanian
vertikultur tidak hanya sebagai sumber pangan tetapi juga menciptakan suasana alami yang
menyenangkan. Syarat pertanian vertikultur adalah kuat dan mudah dipindah-pindahkan.
Selanjutnya adalah masalah infrastruktur yang harus diperbaiki seperti akses jalan yang masih
buruk serta pembuangan air yang masih tidak teratur dan membuat sanitasi yang baik dan benar
agar tidak terjadi pencemaran lingkungan, mengembangkan wirausaha/Usaha Kecil Menengah
yang terdapat di Desa Tambakjati yang berpotensi dalam kesejahteraan hidup masyarakat di
Desa Tambakjati, membantu masyarakat yang putra atau putrinya ingin melanjutkan sekolah
seperti kuliah dengan cara mencarikan beasiswa untuk masyarakat yang ingin menyekolahkan
putra-putrinya, Dari penjelasan diatas masih terdapat masalah di Desa Tambakjati yang perlu di
perbaiki namun terdapat juga potensi-potensi yang dapat dikembangkan seperti penerapan
teknologi dengan menggunakan teknologi pertanian contohnya teknologi vertikultur, perbaikan
sarana dan infrastruktur, mengembangkan wirausaha ataupun pengusaha kecil yang terdapat di
Desa Tambakjati, serta membantu masyarakat yang ingin melanjutkan perguruan tinggi untuk
putra-putrinya. Pengembangan potensi di Desa Tambakjati dapat dimulai dari Kepala Desa untuk
menggerakan masyarakatnya dalam ikut serta membantu mengembangkan potensi yang dapat
dikembangkan di Desa Tambakjati.
Nama : Rinaldi Yudakusumah

NPM : 170410120129

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang

Jika Aku Menjadi

Desa Tambakjati merupakan desa di bawah naungan administratif Kecamatan Patokbeusi


termasuk desa terujung di Kabupaten Subang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Karawang. Dengan jumlah penduduk sebesar 10.000 jiwa yang keseluruhannya memeluk agama
Islam membuat suasana desa begitu religius dan sangat kental dengan budaya Islam. Hal yang
lebih menarik adalah akulturasi dari dua suku, yakni suku Sunda dan suku Jawa yang
menjadikan desa ini memiliki keunikan tersendiri sehingga sayang untuk dilewatkan. Lebih jauh
dari desa ini kita tidak dapat membayangkan bahwasanya desa ini merupakan desa penghasil
2000 ton beras per tahun yang menjadikan desa ini sebagai salah satu bagian penting dari
masyarakat Indonesia secara umum yang notabene sangat bergantung pada nasi. Bahkan,
kelompok tani desa yang bernama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mitra Tani adalah
tolok ukur dari sejumlah kelompok tani desa yang ada di Subang, sehingga banyak sekali
kelompok tani ataupun distributor beras dari pulau luar seperti Sumatra, Kalimantan hingga
Sulawesi berdatangan untuk sekedar berkunjung atau melakukan kerjasama perdagangan. Tidak
tanggung-tanggung Gapoktan Mitra Tani merupakan mitra resmi dari Kementrian Riset,
Teknologi dan Perguruan Tinggi dalam pengembangan benih-benih baru.

Kemajuan pesat yang dialami Desa Tambakjati tentu tidak lepas dari berjalannya sistem
Good Governance yang terjadi pada desa ini. Dalam hal ini terdapat tiga aktor penting yang
sangat mempengaruhi pembangunan desa ini. Pertama, Pemerintah Desa yang diwakili Kepala
Desa, dengan kapabilitas memimpin yang mumpuni dan kapasitas dalam menangkap dan
menjalankan aspirasi masyarakat membuat Pemerintah Desa disegani masyarakat desa yang
menilai kinerja Pemerintah Desa cukup baik terutama bagi kalangan petani yang banyak
merasakan dampak baiknya. Kedua, Swasta, pada konteks ini swasta yang dimaksud adalah
Gapoktan Mitra Tani, dengan kesuksesannya sebagai kelompok tani yang mampu menyerap
banyak tenaga kerja dari Desa Tambakjati menjadikan kelompok tani ini begitu dominan secara
finansial. Pak Manap, selaku ketua kelompok tani tersebut kini menjelma menjadi salah satu
tokoh masyarakat yang sangat disegani, tidak hanya oleh kalangan masyarakat tetapi juga oleh
kalangan kepolisian sekitar dan bahkan beberapa bank berani memberikan pinjaman usaha
hingga miliaran rupiah kepada petani apabila ada rekomendasi dari Pak Manap. Ketiga,
Masyarakat, sebagai fungsi check and balance antara pemerintah dan swasta, masyarakat Desa
Tambakjati benar-benar menjalankan fungsi tersebut dengan baik. Hal tersebut bisa dikatakan
terjadi dengan baik salah satu faktornya adalah berkat adanya salah satu warga yang merupakan
anggota DPRD Kabupaten Subang, yakni Bapak Haji Ahmad Rizal karena dengan adanya beliau
seolah-olah memicu masyarakat untuk terus mengontrol jalannya pemerintahan desa.

Namun kemajuan tersebut bukan berarti tanpa celah karena terdapat beberapa
permasalahan yang masih dialami oleh Desa Tambakjati. Dengan latar belakang Ilmu
Pemerintahan, jika aku menjadi Diplomat kelak maka akan aku selesaikan permasalahan desa
dengan pendekatan yang bercorak internasional. Sebagai contoh, permasalahan yang ada pada
Desa Tambakjati adalah kurangnya fasilitas pendidikan, infrastruktur dan akses terhadap dusun
terjauh yang masih perlu diperbaiki serta meminimalisir penderita HIV/AIDS dan pengguna
narkoba. Berbekal koneksi dan lingkungan pekerjaan yang menunjang untuk mengurangi
permasalahan tersebut maka penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan pendekatan khusus.
Pertama, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di desa Tambakjati, maka penyelesaiannya
dapat dilakukan dengan cara, melakukan pengiriman pelajar dan pengajar yang berprestasi ke
luar negeri, selanjutnya mengirimkan tenaga-tenaga pengajar dari luar negeri ke desa Tambakjati
melalui pendekatan berbasis volunteering. Bahkan, dengan modal desa Tambakjati yang maju
dalam bidang pertanian maka, sangat mungkin sekali untuk menjadikan desa Tambakjati sebagai
laboratorium pendidikan dan pertanian bagi pihak-pihak berkepentingan di luar negeri dengan
tujuan meningkatkan fasilitas pendidikan desa. Kedua, pada zaman di mana banyak dana
Corporate Social Responsibility perusahaan-perusahaan besar mudah untuk didapatkan maka isu
infrastruktur dan akses tiap dusun dapat diselesaikan dengan memanfaatkan CSR perusahaan-
perusahaan besar tersebut. Sebagai diplomat tentu aku memiliki beberapa akses strategis guna
mengarahkan pembangunan atau bantuan khusus kepada daerah-daerah tertentu melalui
rekomendasi resmi dariku. Ketiga, sebagai isu global, HIV/AIDS dan narkoba merupakan hal
yang dapat di minimalisir melalui berbagai kerjasama internasional. Saat ini, banyak sekali
LSM-LSM internasional yang bergerak pada isu-isu tersebut. Sehingga, bantuan dari mulai
penyuluhan hingga bimbingan akan sangat mungkin untuk dilaksanakan di Desa Tambakjati.
Dengan demikian, aku percaya kelak desa Tambakjati akan mampu menghapus problematika
perihal HIV/AIDS dan narkoba.

Berbekal pengalaman dari kegiatan KKNM-PPMD Integratif dari Universitas


Padjadjaran, aku percaya bahwa kelak di masa depan, penting sekali untuk mampu belajar dari
siapa pun dan dimana pun, selain itu, tetap memiliki kerendahan hati terhadap ilmu yang dimiliki
dan jangan lupa untuk mampu beradaptasi sehingga mampu mengaplikasikan ilmu yang dimiliki
hingga menjadi manfaat bagi banyak banyak orang.
Nama : Sofwan Abdul Aziz

NPM : 170610130003

Fakultas/Prodi : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik / Administrasi Bisnis

Lokasi KKNM : Desa Tambak Jati, Kecamatan Patok Beusi, Kabupaten Subang

JIKA AKU MENJADI

Saya adalah mahasiswa uinveritas padjadjaran semester 5 yang melaksanakan KKNM (Kuliah
Kerja Nyata Mahasiswa) Integratif Di awal tahun 2016. Terdapat 4 lokasi yang dijadikan tempat
kknm saat ini yaitu daerah subang, purwakarta, indramayu dan majalengka dengan tujuan yaitu
belajar dari masyarakat. Dan saya berkesempatan melakukan KKNM Integratif di daerah subang,
tepatnya di desa tambak jati kecamatan patok beusi kabupaten subang.

Desa tambak jati memiliki luas wilayah ±888,98 herktar. Terdiri dari delapan dusun, yaitu dusun
tegal koneng 1, dusun tegal koneng 2, dusun sengon, dusun sukamantri utara, dusun sukamantri
selatan, dusun pasir konci, dusun rawa kepuh, dan dusun kedung leoh. Desa tambak jati memiliki
lahan persawahan yang lebih luas dibandingkan dengan pemukimannya yaitu sekitar satu
berbanding enam. Oleh Karena itu desa tambak jati menjadi salah satu wilayah produsen beras
dan cukup terkenal. Beras yang dihasilkan diantaranya didistribusikan ke daerah bandung dan
Jakarta.

Desa yang mempunyai jumlah penduduk laki – laki sebanyak 6009 dan perempuan sebanyak
6212 ini mayoritas mata pencahariannya adalah petani. Selain itu juga masyarakaynya ada yang
berprofesi sebagai konstruksi dan pengusaha. Desa tambak jati mempunyai keunikan yaitu
penduduknya terdiri dari 2 suku, yaitu suku sunda dan jawa yang hidup harmonis.

Dalam melaksanakan KKNM ini saya berkesempatan untuk belajar cara membuat ikan pindang
dan ikan krispi di salah satu UKM yang ada di subang. Disana saya dan teman teman belajar
bagaimana cara membuat ikan pindang dari mulai membersihkan ikan sampai mengkukusnya.
Kemudian selian itu kami pun belajar membuat ikan krispi. UKM pengolah ikan ini telah
mempunyai izin dan sertifikasi dari dinas perikanan dan kelautan subang.
Dari hasil pengamatan, cara pembuatan ikan pindang dan ikan krispi oleh UKM desa tambak jati
ini dilakukan dengan cara sederhana. Terutama dalam hal packing dan pemasaran. Padahal
produk yang dihasilkan mempunyai daya jual yang cukup menguntungkan. Selama ini pakcing
yang dilakukan hanya menggunakan plastic biasa dan tanpa label yang jelas. Pendistribusianpun
hanya dilakukan di sekitar daerah subang saja dan biasanya UKM tersebut menunggu orang
untuk memesan. Padahal saat ini kuliner di Indonesia sedang naik dan orang – orang suka untuk
mecoba akan makanan yang baru. Asalkan produknya dikemas dengan menarik dan mudah
untuk dijangkau.

Jika saya menjadi pengurus UKM tersebut maka saya akan memperbaiki bagaimana pengemasan
dan pemasaran produk ikan pindang dan ikan krispi tersebut dengan cara yang sedikit modern.
Pertama – tama kemasan ikan pindang dan ikan krispi harus diberi label yang menarik dan
menggoda orang – orang untuk membeli dan mencoba memakan. Di kemasan itu tidak hanya
ada label, melainkan ada pula nomor izin dari BPOM (Badan Pengelola Obat dan Makanan) atau
setidaknya PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) dan juga label halal. Sehingga orang – orang
tidak akan mempertanyakan lagi akan kemanan makanan tersebut.

Selain mengenai label dan logo, cara mengemas ikan pun harus diperbaiki. Untuk ikan pindang
dikemas dengan plastic yang di vakum. Sehingga praktis dan mudah dibawa dan menjaga agar
ikan pindang bisa awet lebih lama. Begitupun untuk ikan krispi, kemasannya akan ditentukan
berapa gram perbungkus dan divakum juga.

Untuk pemasaran sendiri saat ini sedang menjalarnya akan online shop, dengan memasarkan
ikan krispi di online shop bisa memperluas daerah pemasaran ke luar daerah subang bahkan bisa
ke luar pulau bahkan luar negeri. Untuk penjualan secara online akan difokuskan untuk produk
ikan krispi, namun ikan pindangpun bisa dipasarkan secara online. Selain pemasaran secara
online, produk yang sudah dikemas dengan baik dan menarik tersebut akan saya coba masukan
ke toko – toko modern seperti superindo, transmart dan giant yang menjual makanan fresh food.

Selain itu pemasaran yang dilakukan adalah dengan mengenalkan produk ini di pameran, event
atau acara mengenai kuliner. Hal ini dapat menjadikan nama produk terkenal dan memperluas
brand awerenesse masyarakat akan pindang ikan yang dikemas secara modern.
Nama : Rani Andriani

Npm : 170610130011

Fakultas/Prodi : Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik( FISIP) / Administrasi Bisnis

Lokasi KKNM: Desa tambak jati,Kecamatan Patok Beusi,Kabupaten Subang

“JIKA AKU MENJADI PENGUSAHA”

Desa Tambak Jati adalah salah satu nama desa yang terletak dikecamatan Patok
Beusi,Kabupaten Subang,Jawa Barat. Pada kegiatan KKNM kali ini saya diberi kesempatan
untuk belajar dan mengabdi pada masyarakat yang berada di desa tambak jati. Desa tambak jati
sendiri terdiri dari delapan dusun yaitu Dusun Tegal Koneng I, Dusun Tegal Koneng II, Dusun
Sengon, Dusun Sukamantri Utara, Dusun Sukamantri Selatan, Dusun Pasir Konci, Dusun Rawa
Kepuh dan Dusun Kedung Leoh,dengan jumlah penduduk sebanyak 12221,mayoritas mata
pencaharian masyarakat desa Tambak Jati adalah petani,desa tambak jati memiliki persawahan
sangat luas yang terhampar mengelilingi desa hampir 682 H. Namun ada juga yang berprofesi
sebagai pegawai negeri,selain itu ada pila pelaku usaha kreatif di beberapa dusun yang sudah
cukup besar. Bahasa masyarakat mayoritasnya mengunakan dua bahasa yaitu sunda dan jawa,hal
ini karena banyak pendatang sehingga masyarakat kini terbiasa menggunakan bahasa jawa dan
sunda.

Menurut pengamatan saya,perekonomian didesa tambak jati sudah cukup baik,hal ini didukung
dengan beberapa pelaku usaha kreatif yang berpengaruh terhadap roda perekonomian desa
Tambak Jati. Ada beberapa pelaku usaha yang sudah mapan dan sudah memasarkan produknya
keberbagai daerah luar jawa,diantaranya adalah pengrajin ayunan,gapoktan(pengusaha benih
padi),pindang,kue kering. Namun untuk beberapa usaha tersebut masih menggunakan cara yang
sederhana,dengan kata lain beberapa dari usaha kreatif yang ada di desa tambak jati masih belum
menggunakan pemasaran berbasis IT,usaha dilakukan dengan melibatkan keluarga saja.

Jika saya menjadi seorang pengusaha usaha yang akan saya lirik dari beberapa usaha yang ada di
desa tambak jati adalah usaha ayunan yang berada di salah satu dusun yaitu dusun sengon.
Karena menurut pandangan saya selama di KKN ini,saya melihat usaha ayunan ini cukup
menjanjikan dan termasuk usaha yang memiliki kompetitor yang sedikit terlebih lagi ayunan
yang dibuat adalah ayunan rajut yang cukup unik. Dari hasil wawancara selama KKN,usaha
ayunan ini pasarnya sudah mencapai seluruh wilayah di indonesia kecuali Papua.

Namun ada beberapa hal yang harus diperbaiki dan dikembangkan dari usaha ini akan dapat
meningkatkan nilai jual dan agar tetap bisa bersaing. Hal yang akan saya lakukan sebagai
pengusaha adalah mengajak kerja sama penguasaha ayunan untuk menjadi suplier. Hal yang saya
perbaiki dari produk ayunan ini adalah kemasan dan merek karena ayunan yang diproduksi di
dusun sengon belum dikemas secara baik dan menarik maka dari itu saya akan membuat brand
dan dikemas dengan menarik agar harga jualnya lebih tinggi. Jadi secara sederhananya pengrajin
ayunan dusun Sengon hanya menjual produknya dan saya akan memberi brand dan kemasan.

Dengan brand produk ayunan tidak hanya bisa dijual keliling saja untuk itu saya akan
mendistribusikan produk ayunan ke toko dan mall yang ada di seluruh indonesia,sebagai
pengusaha saya akan mengajak kerjasama juga dengan toko-toko maupun mall untuk menjual
produk ayunan sehingga pasar untuk ayunan ini sendiri semakin luas. Namun saya tidak akan
mengabaikan konsumen yang selama ini setia membeli ayunan baik yang di pulau jawa maupun
luar jawa,jadi saya akan tetap mendistibusikan ke pelosok-pelosok dan bekerja sama dengan jasa
pengantar barang,selama ini pengrajin ayunan di sengon tidak bekerja sama dengan jasa
pengantar baik itu travel atau yang lainnya karena anggapan bahwa biayanya mahal. Jadi
pengrajin ayunan selama ini mendistribusikan ayunan dengan tenaga penjual perorangan
sehingga terjadi banyak kendala diantarannya keterlambatan barang,pegawai yang mengantarkan
barang tidak tahu jalan,hal ini juga menyebabkan kekecewaan pada konsumen dan dapat
mengurangi loyalitas dari konsumen itu sendiri,selain itu untuk lebih jauhnya bisa didahului oleh
kompetitor sehingga penjualan produk dapat menurun. Dengan bekerja sama dengan jasa antar
barang maka kendala yang selama ini terjadi dapat diminimalisir dan produk akan ssampai tepat
pada waktunya. Bagi bisnis ketepatan waktu merupakan hal yang penting dalam membangun
hubungan dengan pelanggan.

Di samping itu dengan adanya teknologi dapat membantu saya mengembangkan produk dengan
mengiklankannya di media sosial,website. Selain itu saya akan menjualnya di toko-toko online.
Penjualan secara online yang sedang menjadi trend saat ini sangat menjanjikan untuk
meningkatkan penjualan. Selain itu toko online juga secara tidak langsung menjadi sarana
promosi produk ayunan rajut ini. Meski telah memiliki pasar yang cukup luas tetap saja
marketing itu penting,promosi untuk sebuah produk itu penting selama produk itu masih
eksis,promosi bukan hanya untuk meningkatkan penjualan,tapi juga untuk upaya memperkuat
brand di benak konsumen.

Suksesnya bisnis ayunan ini akan memiliki dampak bagi masyarakat sekitar salah satunya
masyarakat sekitar bisa menjadi SDM dalam bisnis ayunan, bisnis ayunan ini berpeluang untuk
mengurangi pengangguran karena berpotensi menyediakan lapangan pekerjaan. Misalnya,Untuk
ibu rumah tangga bisa memiliki aktivitas lain yang menghasilkan yakni membuat ayunan
sehingga perekonomian di dusun sengon maupun lebih luasnya di desa Tambak Jati dapat
meningkat dengan adanya bisnis ini.
Nama : Nadia Cahya Rani
NPM : 180110130020
Fakultas : Ilmu Budaya
Jurusan : Sastra Indonesia
Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kec. Patokbeusi, Kab. Subang

Jika Aku Menjadi

Desa Tambakjati merupakan salah-satu desa yang ada di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten
Subang. Desa Tambakjati sendiri terdiri dari delapan dusun, yaitu Dusun Teggal Koneng I, Tegal
Koneng 2, Dusun Pasir Konci, Dusun Sengon, Dusun Kedung Leoh, Dusun Rawa Kepuh,
Sukamantri Utara dan Sukamantri Selatan. Desa Tambakjati memiliki luas wilayah seluas Desa
Tambakjati yaitu 866.98 hektar dan memiliki jumlah penduduk sebanyak 12.22 jiwa.

Mayoritas warga di Desa Tambakjati berprofesi sebagai petani, maka tidak aneh Desa
Tambakjati disebut-sebut sebagai pemasok terbesar dalam bidang pertanian. Namun adapula
beberapa warganya yang memiliki usaha di bidang lain yaitu pada bidang kerajinan ayunan dari
kain yang sudah cukup maju tingkat pemasarannya. Adapula usaha penjualan Ikan Pindang yang
sama-sama sudah bisa dikatakan maju. Di Desa Tambakjati terdapat dua suku yang hidup
harmonis yaitu Suku Sunda dan Suku Jawa. Sebenarnya desa ini merupakan desa yang sudah
cukup maju jika dilihat dari berbagai fasilitas desa yang mulai banyak dibangun dan
diperbaharui, namun dilihat dari bidang pendidikan saya rasa fasilitas dunia pendididakan masih
kurang terpenuhi. Beberapa sekolah hanya memiliki gedung sekolah yang seadanya, jarang
bahkan sangat jarang saya menemui perpustakaan di sekolah. Itu hanya salah satu hal saja.

Guru merupakan profesi penting di lapisan masyarakat, selain menjadi pengajar bidang
pendidikan guru juga pengajar moral khususnya untuk anak-anak yang baru saja memasuki dunia
sekolah. Nama saya Nadia Cahya Rani sebagai pengajar saat melakukan program kerja KKNM
UNPAD 2016 merasa bukanlah hal yang mudah menjadi seorang pengajar karena tidak semua
murid dapat menyerap pelajaran yang diberikan dengan cepat serta perilaku murid yang masih
anak-anak yang kerap membuat pusing dan membutuhkan kesabaran ekstra dalam
menghadapinya. Namun hal ini tentu tidak boleh menyurutkan semangat saya. Ketika mengajar
kendala utama yang saya rasakan adalah “bahasa”, mengingat di desa ini terdapat dua bahasa
utama yang digunakan yaitu bahasa Sunda dan bahasa Jawa sehingga menggeser keberadaan
Bahasa Nasional kita yaitu Bahasa Indonesia. Hampir semua murid masih kurang mengerti
dengan apa yang saya ucapkan ketika mengajar sehingga membuat sesi belajar-mengajar agak
tersendat.

Anak-anak hanya terpaut kepada bahasa ibu saja, padahal jika kita perhatikan kembali sungguh
amatlah penting mengajarkan bahasa Indonesia jika kita ingat dimana kita tinggal. Selain itu pula
belajar bahasa Indonesia tentu saja memiliki peran penting dimasa yang akan datang ketika
mereka ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mengharuskan mereka
keluar dari desa ini, maka bahasa pemersatu tentu saja bahasa Indonesia.

Jika saya menjadi seorang guru di salah satu sekolah di Desa Tambakjati ini, tentu saja saya akan
memilih menjadi guru bahasa Indonesia. Hal ini bukan hanya dikarenakan jurusan yang saya
ambil saat ini, tentu saja hal yang saya ungkapkan diatas menjadi salah satu alasan penting. Kita
tinggal di Indonesia maka sudah jelas kita diharuskan mampu mengerti dan dapat
mengaplikasikan bahasa tersebut dengan baik, dan seperti yang kita ketahui saat ini bahasa
Indonesia sudah menjadi bahawa wajib bagi negara-negara ASEAN.

Selain pengajaran di dunia formal seperti sekolah, saya rasa perlu juga diadakan penyuluhan
kepada para orangtua mengenai pentingnya menanamkan atau mengajarkan bahasa Indonesia
sejak usia dini sehingga setidaknya anak mengerti bahasa Indonesia dengan baik, jika memang
memungkinkan akan jauh lebih baik jika si anak dibiasakan berbicara bahasa Indonesia. Bukan
maksud saya menghilangkan atau menggeser budaya atau adanya bahasa ibu yang ada, namun
alangkah baiknya ketika keduanya bisa seimbang.

Bahasa merupakan hal terpenting dalam berkomunikasi, bahasa merupakan gerbang kita menuju
dunia, belajarlah bahasa sebanyak mungkin maka kita akan menguasai dunia. Itulah hal yang
selalu saya tanamkan dalam diri saya, dan jika mampu tentu hal ini akan saya tanamkan kepada
siapapun termasuk anak-anak yang ada di Desa Tambakjati.
Nama : Rini Adiani
NPM : 180110130036
Fakultas/ Prodi : Fakultas Ilmu Budaya / Sastra Indonesia
Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kecamatan Patok Beusi, Kabupaten Subang

“JIKA AKU MENJADI”

Tulisan ini dibuat sebagai laporan akhir KKN, dan saya hanya ingin berbagi cerita.
Tinggal di desa adalah hal yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Kuliah Kerja Nyata
(KKN) yang diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran mewajibkan seluruh mahasiswa
untuk mengikutinya sebagai salah satu syarat kelulusan. Salah satunya adalah saya sebagai
mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Unpad angkatan 2013 mendapat kesempatan untuk belajar satu
bulan kepada masyarakat Desa Tambakjati. Pada Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa 2015 ini, saya
mendapat tempat KKN di Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang. Dalam
kegiatan KKN ini, para mahasiswa akan belajar berbagai macam hal dari masyarakat. Desa
Jagabaya dapat ditempuh 2 sampai 3 jam dari kampus Unpad Jatinangor. Desa Tambakjati
berbatasan dengan Desa Sukahaji sebelah utara, Desa Jatiragas Hilir sebelah selatan, Desa
Gempolsari sebelah timur, dan Kabupaten Karawang sebelah barat. Desa Tambakjati terdiri atas
Dusun Tegal Koneng I, Tegal Koneng II, Sukamantri Utara, Sukamantri Selatan, Sengon, dan
Dusun Pasirkonci. Luas Desa Tambakjati yaitu 866.98 hektar. Desa Tambakjati memiliki jumlah
penduduk sebanyak 12.22 jiwa yang terdiri atas laki-laki dan perempuan, seluruh penduduk
Desa Tambakjati beragama Islam. Mata pencaharian penduduk desa Tambakjati adalah petani,
buruh tani, PNS, pedagang keliling, peternak, pembantu rumah tangga, dan pengusaha kecil
menengah. Sebagian besar warga desa ini memiliki mata pencarian sebagai petani, karena luas
daratan wilayah adalah tanah persawahan.

Garis besar tema KKN pada periode Februari 2015 ini adalah “Belajar dari Masyarakat”.
Dalam KKN kali ini kami tidak diprioritaskan untuk membuat program, tapi dilihat dari
bagaimana kami belajar dalam berbagai aspek di dalam masyarakat desa. Kami dibagi ke dalam
beberapa kelompok untuk meneliti dengan fokus aspek-aspek tersebut sesuai dengan program
studi kami masing-masing. Dari berbagai aspek yang ditemukan di Desa Tambakjati, saya
sebagai mahasiswa KKN, aspek yang berhubungan dengan pendidikan lah yang saya minati,
karena yang saya lihat di Desa ini, betapa pentingnya sebuah pendidikan di desa ini. Terinspirasi
dari semangat dan antusias anak-anak SDN Jatiragas I, SDN Binawinaya, dan SDN Pasirkonci.
Semangat belajar mereka sangat terlihat ketika kami mengadakan kunjungan ke sekolah dasar
tersebut.

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat desa Tambakjati adalah bahasa Jawa dan Sunda,
mereka berkomunikasi dengan masyarakat lain menggunakan bahasa Jawa dan Sunda yang
dicampur. Bagi kami, mahasiswa KKN, sangat aneh ketika pertama kali hendak membeli bakso
dari pedagang yang berjualan keliling di sekitar desa tersebut dan mendengar bahasa Sunda yang
‘tidak umum’ kita dengar. Saya sempat bertanya, dan ternyata di desa ini benar adanya
mencampurkan kedua bahasa tersebut untuk dijadikan bahasa mereka berkomunikasi. Meskipun
demikian, bahasa tidak menjadi halangan bagi anak-anak dan kami selaku mahasiswa KKN
untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anak-anak SD di sana. Tujuan kami melakukan
kunjungan ke tiga SD pilihan tersebut adalah untuk memberikan motivasi belajar dan semangat
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Umumnya, semangat seperti ini sulit
terwujud karena kendala faktor ekonomi, tapi berbeda di desa ini. Untungnya desa yang saya
pilih sebagai tempat saya mengabdi ini sudah masuk ke ranah modernisasi, karena yang saya
perhatikan dari sekitar, sudah banyaknya anak-anak SD yang mengerti cara memainkan sebuah
gadget, dan sudah kenal dengan alat-alat elektronik.

Dari ketiga SD pilihan ini, yang paling menonjol adalah SD Binawinaya yang terletak di
Dusun Sengon. SD tersebut terlihat beda dari yang lain. Perpustakaan sudah memadai, seragam
yang baik, bangunan yang rapi dan berwarna, serta kegiatan ekstrakulikuler yang sudah terkini,
seperti marching band. Siswa-siswi terlihat begitu antusias ketika kami datang ke sekolah, dan
seterusnya ketika kami memberi materi, game, dan cerdas cermat. Tetapi berbeda dengan kedua
SD yang lain. Siswa-siswi di SDN Jatiragas I dan SDN Pasirkonci terlihat kurang memiliki
pengetahuan dasar yang sebetulnya mereka harus sudah tahu di usia tersebut, kemudian cara
berfikirnya masih kurang dengan SDN Binawinaya, dan juga sarana dan prasarana di sekolah
mereka sangat terbatas, dan pelajaran Bahasa Inggrispun baru diajarkan di kelas 4. Semangat
belajar mereka tidak memudar, ketika kami selesai mengajar di SD pertama saja (SDN Jatiragas
I), langsubng sore harinya mereka berbondong-bondong datang ke rumah KKN kami untuk
minta diajarkan mengerjakan PR, dan sekaligus belajar bersama. Memang lelah menangani anak-
anak kecil yang jumlahnya cukup banyak, tetapi kami senang membantu mereka.

Melihat keadaan tersebut, sangat menginspirasi saya, jika saya menjadi tenaga pengajar
(guru) di desa Tambakjati, saya tidak akan menyia-nyiakan semangat anak-anak, karena masa
depan desa tersebut ada di tangan mereka. Berusaha menjadi guru yang berkualitas, karena
kualitas guru dapat menentukan masa depan anak bangsa. Dan tentunya menjadi guru yang
berbudi bahasa yang baik dan dapat memberikan contoh kepada murid-muridnya dan
memberikan pemahaman kepada mereka akan pentingnya pendidikan untuk dini dan masa
depan.

Pendidikan adalah gerbang utama kesuksesan, baik kesuksesan pribadi, Desa Tambakjati
maupun kesuksesan negara. Dan yang mengawal pendidikan di Indonesia adalah guru, sehingga
guru di Indonesia harus menjadi insan yang teladan, inovatif, menyenangkan bagi siswa-siswa.
Dengan harapan anak-anak SD di Desa Tambakjati dapat menjadi manusia yang dapat
membanggakan bagi Desa Tambakjati dan Indonesia.
Nama : Gea Rachmiyana Gunantini
NPM : 180110130049
Fakultas/Jurusan : Ilmu Budaya/ Sastra Indonesia
Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang

“Jika Aku Menjadi Pemuda Karang Taruna Desa Tambakjati”

Kuliah Kerja Nyata yang diselenggarakan oleh Universitas Padjajaran ini diikuti kurang
lebih 6000 mahasiswa dan ditempatkan di 4 kabupaten berbeda yaitu Kabupaten Majalengka,
Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta. Saya yang juga sebagai
mahasiswa KKN ini ditempatkan di Kabupaten Subang Kecamatan Patokbeusi dengan desanya
bernama Tambakjati. Dalam hal ini, saya diberikan kesempatan untuk mengabdi kepada
masyarakat dan belajar tentang lingkungan dan keadaan umum di desa Tambakjati. Sebelumnya,
dapat diketahui bahwa batas wilayah desa Tambakjati yaitu sebelah utara desa Sukahaji, sebelah
selatan desa Jatiragas Hilir, sebelah timur desa Gempolsari, dan sebelah barat Kabupaten
Karawang. Kemudian, desa Tambakjati ini dibagi menjadi 8 dusun diantaranya dusun Tegal
Koneng I, dusun Tegal Koneng II, dusun Sukamantri Selatan, dusun Sukamantri Utara, dusun
Sengon, dusun Pasirkonci, dusun Rawa Kepuh, dan dusun Kedung Leo.

KKN tahun kami sebagai mahasiswa KKN ditugaskan untuk membuat tugas kelompok
dan tugas individu, tugas kelompoknya adalah kami diprioritaskan untukn membuat program
blog desa yang nantinya akan berguna untuk mempublikasikan desa Tambakjati dari berbagai
aspek sedangkan tugas individu di tiap mahasiswa adalah mengerjakan essay dengan aspek
permasalahan yang ditemukan di desa Tambakjati ini. Sebelumnya, untuk menemukan berbagai
aspek permasalahan kami dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk meneliti dengan fokus
aspek-aspek sesuai dengan program studi kami masing-masing. Dari berbagai aspek yang
ditemukan di Desa Tambakjati, aspek yang berhubungan dengan budayalah yang saya minati,
karena budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Dalam hal tersebut, budaya yang dimaksudkan juga tidak hanya tentang kesenian
melainkan tentang upacara adat, kepercayaan, bahasa, dan tradisi atau kebiasaan. Namun dalm
essay ini saya akan menjelaskan tentang upacara adat dan kesenian yang kini sudah punah. Di
desa Tambakjati ini terdapat beberapa kesenian di tiap dusun yang masih sangat tradisional.
Kesenian tersebut diantaranya yaitu wayang di Dusun Sengon, Singa Depok di Dusun Sengon,
Marawis di tiap Majlis Ta’lim, Qosidahan di berbagai Dusun, Genjring, Silat 65, Kamplongan,
Singa Depok, dan Jaipong di tiap dusun. Namun, kesenian seperti itu kebanyakan sudah punah
kecuali Marawis dan Qosidahan yang sampai sekarang masih dilakukan saat ada acara pengajian
dan Maulid Nabi. Selain kesenian tradisional yang disebutkan di atas, di desa ini terdapat juga
kesenian modern seperti orgen tunggal yang bernama Marching Band di SDN Bina Winaya
dusun Sengon. Marching Band tersebut dimainkan oleh anak-anak kelas 3-6 SD dan mereka juga
sudah sangat lihai dalam memainkannya.

Upacara adat khas yang ada di Desa Tambakjati adalah tradisi panen tani (ruwatan).
Tradisi panen tani ini selalu digunakan saat panen padi yang dilakukan di irigasi dekat sawah
sawah penduduk tanamnya beda beda hari. Tradisi rawutan ini sudah diketahui lama oleh
warganya tapi untuk saat ini upacara itu tidak dilaksanakan lagi karena masyarakat banyak yang
sudah berimigrasi ke kota-kota besar di Jawa Barat serta gaya hidup yang saat ini sudah modern.
Selain ruwatan ada pula upacara adat yang ada, yakni upacara turun hujan, sedekah bumi,
Mapag Sri (dibakar). Semua upacara tersebut saat ini sudah jarang dilakukan oleh warga
Tambakjati. Kemudian, mengenai kepercayaan atau mitos yang terdapat pada desa Tambakjati
ini.

Kedua budaya seperti upacara adat dan kesenian di desa Tambakjati ini sudah punah
dan sudah tidak dilestarikan kembali oleh warga desa Tambakjati. Maka dari itu, jika saya
dimisalkan sebagai pemuda karang taruna akan menyelesaikan permasalahan tentang beberapa
kebudayaan yang kini sudah punah. Kebudayaan seperti upacara adat dan kesenian yang sudah
dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa semuanya sudah punah dikarenakan sudah tidak
dilestarikan kembali sebab sudah tidak ada lagi penerusnya itu sendiri. Padahal upacara adat dan
kesenian itu sangat penting. Upacara adat adalah suatu tradisi yang sangat kental yang terdapat di
tiap daerah dengan tradisi yang berbeda-beda. Sedangkan kesenian adalah budaya yang dimiliki
tiap daerah dengan budaya yang berbeda-beda. Maka dari itu jika keduanya punah tentunya
kebudayaan sudah tidak bisa dirasakan kembali oleh warga desa itu sendiri.

Dengan demikian, jika saya dimisalkan sebagai pemuda karang taruna akan
melestarikan kembali kebudayaan-kebudayaan yang sudah punah akan dapat terus
dikembangkan dan dilestarikan kepada generasi-generasi selanjutnya. Saya akan mengajak
pemuda-pemuda yang ada di desa ini untuk membuat paguyuban kesenian. Dengan adanya
paguyuban kesenian itu dapat memungkinkan seluruh warga mengenal kembali beberapa
kesenian dan kemudian mengadakan petunjukan kesenian tiap minggu di kantor desa. Dengan
begitu kesenian dapat dikenal kembal;I dan dirasakan oleh tiap warga desa Tambakjati.
Kemudian mengenai upacara adat, pemuda karang taruna dapat mengusulkan dan meminta izin
kepada warga dan leluhur di desa ini untuk mengadakan berbagai upacara adat yang sudah punah
agar tradisi seperti itu akan terus ada dan dapat dikenal oleh generasi-generasi berikutnya.
Dini Islamy
180210130083
Fakultas Ilmu Budaya
Sastra Sunda

“Jika Aku Menjadi Peneliti Budaya”

Sebagaimana di dunia perkuliahan, kuliah terjun ke lapangan itu sangat penting untuk
mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat serta cara mencari pengalaman juga mendapatkan
ilmu dari lingkungan yang nyata. Universitas Padjadjaran selalu mengadakan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) adalah salah satu wadah atau kegiatan mahasiswa Universitas Padjadjaran yang sudah
menjadi adat istiadat dan juga wajib untuk dilakasanakan.
Oleh sebab itu, adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu cara yang
notabene sebagai jawaban terhadap kebutuhan untuk mengaplikasikan bekal teoritik yang telah
didapat melalui perkuliahan formal di dalam kelas. Selain itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga
dapat dijadikan sebagai media untuk penggalian dan pelestarian kearifan lokal sebagai aspek
kebudayaan global. Hal tersebut dapat diwujudkan baik berupa pengumpulan, pengorganisasian,
pengklasifikasian, inventarisasi data kebahasaan, kesusastraan, pernaskahan, dan kebudayaan
yang terdapat di suatu daerah. Kemudian, melalui kegiatan-kegiatan tersebut mahasiswa terlibat
secara langsung dalam pemupuan data, pendeskripsian, dan pengamatan sebagai wujud
pembelajaran tidak sekedar teoritik namun pembelajaran aplikatif.

Adapun, satu dari sekian banyak daerah yang potensial untuk melakukan kegiatan-
kegiatan di atas adalah Desa Tambakjati Kecamatan Patok beusi Kabupaten Subang Provinsi
Jawa Barat. Pada Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Unpad 2016 ini, saya diberi kesempatan untuk
mengabdi dan belajar selama satu bulan kepada masyarakat di Desa Tambakjati, Kecamatan
Patok beusi, Kabupaten Subang.

KKN kali ini, kami membuat beberapa program kerja, yaitu mengajar ke SD yang
tersebar di Desa Tambakjati, pengajian ke Dusun-dusun, kunjungan ke Posyandu, Maulid Nabi
Muhammad saw, melakukan musyarawarah rencana pembangunan, pemilihan amil/penghulu,
program pengarahan ayunan, mengadakan penyuluhan cara menyikat gigi dan cuci tangan,
kunjungan kepada salah satu warga produsen benih beras, kunjungan salah satu tokoh
masyarakat, serta kunjungan ke tempat pengolahan pindang. Kami dibagi ke dalam beberapa
kelompok untuk meneliti dengan fokus aspek-aspek tersebut sesuai dengan program studi kami
masing-masing. Dari berbagai aspek yang ditemukan di Desa Tambakjati, aspek yang
berhubungan dengan budaya.

Ketika membahas budaya, terdapat tujuh unsur budaya, yaitu meliputi: (1) Sistem
Peralatan dan Teknologi (2) Bahasa (3) Mata Pencaharian (4) Organisasi Sosial (5) Sistem
Pengetahuan (6) Kesenian, dan (7) Religi.

Kehidupan masyarakat Desa Tambakjati masih kental dengan tradisi-tradisi Islami. Hal
ini dikarenakan mayoritas penduduk Desa Tambakdjati beragama Islam. Salah satu tradisi Islami
yang dilaksanakan di Desa Tambakdjati adalah Marawisan. Marawisan merupakan salah satu
acara yang mempertemukan antar warga sebagai ajang silaturahmi bagi warga desa sesama
Muslim dalam rangka hari raya Idul Fitri dan hari raya lainnya.Tradisi Islami lainnya yang
dilakukan oleh masyarakat Desa Tambakjati adalah pengajian rutin ibu-ibu yang dilaksanakan
setiap hari di tiap dusun masing-masing.

Terlepas dari tradisi-tradisi Islami, kehidupan masyarakat Desa Tambakjati juga masih
kental dengan tradisi-tradisi yang berkaitan dengan mitos atau kepercayaan yang masih diyakini
oleh beberapa masyarakat. Kepercayaan rakyat adalah kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal
yang gaib atau berupa pantangan masyarakat terhadap sesuatu yang dilarang. Masyarakat Desa
masih percaya dengan tokoh masyarakat atau leluhur yang saat masih hidup ia dipercaya sebagai
ahli angka kelahiran dan saat meninggalnya banyak orang yang datang ke makamnya itu. Bahkan
masyarakat dari luar desa yang banyak mendatangi makamnya tersebut untuk sekedar ziarah.

Seni dan budaya yang diterapkan di sekolah di Tambakjati terdiri dari Marawis, dan
Marching Band. Namun yang lebih berpotensi di tiap dusun adalah Marawis sebab kesenian itu
sangat terkenal di Majelis Ta’lim dan juga mayoritas warga di Desa Tambakjati adalah beragama
Islam.

Maka dari itu kami bekerja sama dengan perangkat desa dan karang taruna desa
Tambakjati untuk membuat program kerja mengenai budaya didesa Tambakjati dengan membuat
sebuah kegiatan budaya yang didalamnya menampilkan ciri khas budaya Desa Tambakjati. Dari
setiap 8 dusun yang berada didesa Tambakjati menampilkan ciri khas budayanya masing-masing
seperti (marawis, qasidah, marching band, dsb).

Permasalahan yang saya temukan selama saya mengikuti proses (Kerja Kuliah Nyata)
KKN ini adalah hilangnya budaya serta kearifan lokal yang berada di Desa ini dikarenakan
mereka banyak memilih berimigrasi ke kota-kota besar serta Desa ini pun dekat dengan daerah
Pantura yang membuat masyarakatnya hidup lebih individualistis serta memandang bahwa nilai-
nilai budaya yang di Desa ini pun mulai terkikis dan kemudian hilang serta gaya hidupnya pun
sudah modern jarang sekali warga yang melestarikan budaya budaya yang ada.
Melihat permasalahan dalam bidang budaya yang terjadi di Desa Tambakjati tersebut
membuat hati saya terketuk untuk berkontribusi dalam mengembangkan kemampuan saya. Jika
saya menjadi peneliti budaya yang berlatar belakang pendidikan Sastra Sunda, saya akan
memaksimalkan diri saya untuk mengadakan kegiatan-kegiatan, pelatihan, mengajarkan kesenian
budaya bagi masyarakat yang bertujuan agar budaya budaya di Desa ini tidak hilang serta dapat
dilestarikan.
Nama : Ana Sesar Andani Pangarepo
NPM : 210110130064
Fakultas/ Prodi : Fakultas Ilmu Komunikasi / Hubungan Masyarakat
Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kecamatan Patok Beusi, Kabupaten Subang

“JIKA AKU MENJADI”

Desa Tambakjati terletak di Kecamatan Patok Beusi Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Desa ini memiliki 8 Dusun yakni Dusun Tegal Koneng 1, Dusun Tegal Koneng 2, Dusun Pasir
Konci, Dusun Sengon, Dusun Kedung Leoh, Dusun Rawa Kepuh, Sukamantri Utara dan
Sukamantri Selatan serta memiliki 12000 warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.
Desa Tambakjati merupakan penghasil pertanian terbesar di Kecamatan Patok Beusi. Waktu
yang harus ditempuh untuk mencapai lokasi desa ini adalah sekitar 30 menit dari jalan raya. Desa
Tambakjati sendiri memiliki potensi yang cukup besar dalam bidang pertanian dikarenakan tanah
yang gembur, ketersediaan air yang memadai dan lahan luas, selain itu sebagian besar
masyarakat memiliki usaha kecil-kecilan seperti berdagang. Berikut adalah batas wilayah Desa
Tambakjati ;

Sebelah Utara : Desa Sukahaji

Sebelah Selatan : Desa Jatiragas Hilir

Sebelah Timur : Desa Gempolsari

Sebelah Barat : Kabupaten Karawang.

Bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari oleh masyarakat sekitar adalah
bahasa Jawa dan Bahasa Sunda. Sebagai mahasiswa yang memiliki kesempatan untuk mengikuti
kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) di Desa Tambakjati saya ingin mengabdikan
diri dalam hal kegiatan komunikasi masyarakat melalui pemanfaatan teknologi komunikasi yang
semakin canggih sebagai sarana interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan KKNM
ini saya bisa mengetahui permasalahan dan kebutuhan dari masyarakat desa Tambakjati.
Sebagian besar masyarakat Desa Tambakjati masih melek teknologi komunikasi modern seperti
internet. Seperti yang kita ketahui internet merupakan sarana komunikasi yang paling efektif dan
mudah. Ketika kami melakukan pemetaan sosial sebagian besar aparatur desa belum bisa
memanfaatkan internet sebagai alat komunikasi selain itu aparatur desa tidak tahu apa itu ‘email
dan blog’ sebagai sarana publikasi potensi Desa Tambakjati.

Saya akan mengajarkan aparatur desa dan masyarakat sekitar untuk bisa memanfaatkan
kemajuan teknologi sebagai sarana komunikasi yang efektif dan mudah ketika berinteraksi satu
sama lain serta mendapatkan informasi lebih cepat (up to date). Saya akan mengabdikan diri
sebagai pengajar teknologi komunikasi modern kepada aparatur desa, masyarakat sekitar serta
anak-anak sekolah, selain itu saya akan melakukan publikasi tentang potensi yang dimiliki
Tambakjati. Permasalahan yang sering terjadi pada aparatur desa terkait informasi adalah
terlambatnya pesan ke komunikan (penerima pesan) dikarena jarak atau lokasi desa yang cukup
jauh dari jalan utama. dalam struktur organisasi aparatur desa saya akan bekerjasama dengan
Kepala Desa untuk membentuk divisi Hubungan Masyarakat (Humas) untuk memperbaiki alur
komunikasi aparatur desa karena saat ini belum ada divisi hubungan masyarakat sebagai sumber
informasi dan penyalur informasi.

Anak-anak usia sekolah di Desa Tambakjati sendiri sudah menggunakan alat komunikasi
modern seperti handphone akan tetapi mereka belum bisa memanfaatkan alat komunikasi
tersebut dengan fungsi utamanya. Saya akan bekerjasama dengan pihak sekolah untuk
menambahkan mata pelajaran khusus teknologi komunikasi yang berbasis kegiatan belajar
mengajar secara langsung (Praktek) sehingga anak-anak bisa menggunakan alat komunikasi
modern sesuai fungsinya. Pemanfaatan sarana komunikasi seperti internet juga bisa membantu
promosi produsen benih padi yang ada di Tambakjati hingga keluar negeri. Saya akan melakukan
kegiatan kumpul bersama petani padi yang ada di Tambakjati setiap minggunya untuk belajar
memanfaatkan internet untuk berjualan (pemasaran) produk mereka. Sebagai mahasiswa yang
kuliah di fakultas ilmu komunikasi saya memahami bahwa komunikasi merupakan hal yang
penting atau kegiatan berbagi pesan dan informasi. Sebagai pengajar teknologi komunikasi
modern saya akan memberikan ilmu kepada masyarakat Desa Tambakjati untuk memanfaatkan
kemajuan teknologi sebagai sumber mata pencaharian atau sebagai alat publikasi terkait usaha
mereka kepada publik.
Masyarakat Tambakjati memiliki potensi yang cukup besar dalam bidang pertanian akan
tetapi kemampuan masyarakat akan melek teknologi modern masih kurang, sebagai contoh
ketika kami melakukan survey kepada pengusaha ‘pindang ikan’ mereka memasarkan produk
hanya disekitaran Desa Tambakjati saja dengan alasan lokasi pasar induk sulit dijangkau hal ini
membuktikan bahwa mereka masih belum bisa memanfaatkan alat komunikasi modern (internet)
sebagai ajang publikasi atau promosi produk, sebenarnya masyarakat bisa memanfaatkan internet
dan menggunakan media sosial. Oleh karena itu saya akan mengabdikan diri sebagai Guru
(pengajar) khususnya terkait media komunikasi modern untuk membantu kegiatan masyarakat
Desa Tambakjati sehari-hari. Tentunya apa yang saya harapkan kelak ini tidak akan berjalan
tanpa adanya dukungan dari masyarakat Desa Tambakjati sendiri.
Jika Aku Menjadi Ketua Karang Taruna

Nama : Hilmi Dzakwan Shodiq Habibullah

NPM : 210110130148

Fakultas : Ilmu Komunikasi

Program Studi : Manajemen Komunikasi

Jika aku menjadi ketua karang taruna di desa Tambakjati saya akan menggerakan roda
organisasi pemuda didesa ini dengan memiliki sebuah strukur dan perencanaan program kerja
rutin setiap tahunnya.Pemuda memiliki fisik, mental dan pemikiran yang baik untuk
dikembangkan. Maka dari itu dengan ilmu yang saya dapati di Fakultas Ilmu Komunikasi saya
akan membagi atau sharing ilmu bagaimana program kerja karang taruna setiap tahunnya
berjalan dengan baik dengan memiliki sebuah perencanaan yang baik. Komunikasi adalah pesan
yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media tertentu
dan menghasilkan efek tertentu. Bisa kita lihat bahwa dari definisi komunikasi itu sendiri kita
memahami bahwa perencanaan sebuah program kegiatan itu harus menghasilkan sebuah efek
tertentu dan efek tersebut adalah perubahan terhadap perilaku seseorang. Saya akan membuat
pelatihan untuk pemuda didesaa Tambakjati dengan tema COMMUNICATIVE, INSPIRING and
ENTERTAINING

Organisasi Karang Taruna yang berada didesa Tambakjati termasuk organisasi yang
kurang aktif dikarenakan masalah social yang terjadi dilingkungan pemuda desa tambakjati.
Modernisasi menjadi salah satu factor yang menjadi pemuda didesa Tambakjati kurang aktif, dan
reputasi karang taruna didesa Tambakjati tercemar negatif dikalangan masyarakat. Reputasi
karang taruna didesa Tambakjati kurang bagus dimata masyarakat dikarenakan waktu tahun
2015 karang taruna desa Tambakjati membuat acara music dan berakhir dengan kericuhan, dan
hal itu yang membuat aparat desa melarang karang taruna desa Tambakjati untuk membuat
kegiatan lagi. Serta pola hidup pemuda didesa Tambakjati cenderung kearah negative yang
membuat warga desa Tambakjati kurang percaya terhadap karang taruna. Kita bisa lihat bahwa
kurangnya bimbingan dari aparat desa untuk mengembangkan potensi pemuda yang berada
didesa Tambakjati.

Saya akan memulai dengan mencari data sekunder demografi dan monografi dari kantor
desa. Setelah itu saya akan melakukan survey langsung kelapangan dengan melakukan langsung
wawancara terhadap pihak yang bersangkutan dengan tujuan program saya. Setelah saya
mendapat hasil data primer dan sekunder saya mulai merancang program pelatihan untuk para
pemuda didesa Tambakjati di Balaidesa. Pemuda didesa Tambakjati kurang aktif dikarenakan
komunikasi yang digunakan tidak efektif dan efisien, bisa disebabkan karena dari segi
kredibilitas yang dimiliki seorang pemuda didesa Tambakjati kurang baik dan maka dari itu
diwajibkan setiap pemuda yang berada didesa Tambakjati harus memiliki bidang yang
dikuasinya sehingga bisa mudah dikenal oleh orang lain. Selain itu dari segi public speaking
yang baik menjadi salah satu factor apabila ingin memiliki kredibilitas yang baik dimata
masyarakat, inti dari public speaking adalah knowing your audience atau ketahuilah lawan bicara
anda maka anda akan menyesuaikan gaya bicara anda dengan lawan bicara anda. Komunikasi
juga mempelajari bagaimana cara kita memanfaatkan teknologi yang ada menjadi sebuah media
untuk menyampaikan sebuah pesan seperti internet, media social, televise,dsb. Mengembangkan
sebuah teknologi didesa untuk kemajuan dan perkembangan desa itu menjadi sebuah hal yang
baik untuk efektifitias dan efisiensi kinerja kerja didesa supaya tidak tertinggal jauh dari dunia
luar. Dan pemuda karang taruna didesa harus bisa menyesuaikan dan memanfaatkan dan
mengelola dengan baik informasi dan teknologi didesa karena zaman akan terus berkembang dan
mau tidak mau kita harus maju dan mengikuti perkembangan zaman.

Inspiring disini maksudnya adalah pemuda karang taruna didesa Tambakjati harus kreatif
membuat sebuah ide-ide yang menarik yang bermanfaat untuk warga desa Tambakjati. Arus
infoemasi dari luar desa tambakjati menjadi sebuah masukan yang harus diolah untuk dijadikan
referensi program kerja yang akan dilaksanakan karang taruna desa Tambakjati. Pemuda desa
Tambakjati harus bisa menjadi inspirasi bagi pemuda2 yang berada didesa Tambakjati supaya
menjadi contoh untuk kemajuan desa tambakjati karena pemuda adalah jantung anak bangsa
Indonesia. Pemuda tidak boleh kaku dan diam saja akan informasi yang datang, tidak boleh
hanya duduk diam dan menerimanya begitu saja. Kita harus tau manfaat positif dan negatifnya
bagi kita.
Entertaining adalah bidang ilmu yang lebih menekan kepada hiburan. Entertaining bisa
secara langsung atau secara tidak langsung yaitu menggunakan media sebagai saluran
komunikasi terhadap pesan yang disampaikan. Secara emosional manusia itu menyukai hal – hal
yang bersifat hiburan dan untuk menyampaikn sebuah pesan bisa dikemas dengan sebuah
hiburan. Karena pemuda mencintai hal hal yang sifatnya hiburan atau bersenang-senang dan
maka dari itu dengan
Nama : Estevan Christy Kelmaskosu

NPM : 210110130254

Fakultas / Prodi : Fakultas Ilmu Komunikasi / Manajemen Komunikasi

Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang

JIKA AKU MENJADI

Desa Tambakjati adalah salah satu nama desa di Kecamatan Patokbeusi, Subang. Pada
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Unpad 2015 ini, saya diberikan kesempatan yang luar biasa
untuk langsung belajar dan mengabdi kepada masyarakat di Desa Tambakjati. Dalam kegiatan
KKNM, kami tak diharuskan untuk membuat suatu program kerja tertentu tetapi bagaimana
kami selaku mahasiswa belajar dalam berbagai aspek dalam masyarakat desa. Mayoritas
penduduk desa Tambakjati tergolong di dalam etnis sunda dan jawa.

Seluruh warga desa Tambakjati menganut agama islam. Mayoritas warga desa ini
menggunakan bahasa sunda yang tergolong bahasa sunda kasar sebagai bahasa dan alat
komunikasi sehari – hari. Hampir semua warga di desa Tambakjati memiliki mata pencaharian
sebagai petani.

Selain menjadi petani, banyak warga desa yang menjadi pedagang dengan membuka
warung, berwirausaha, beternak, pegawai negeri sipil, dsb. Hal ini di sebabkan oleh rendahnya
tingkat kualitas pendidikan di desa Tambakjati, yang rata – rata merupakan masyarakt lulusan
Sekolah Dasar. Hal ini juga bisa terjadi karena tidak adanya lembaga pendidikan Sekolah
Menengah di desa Tambakjati serta masih kurangnya kesadaran masyarakat akan betapa
pentingnya pendidikan. Warga di desa Tambakjati terbilang ramah terutama dengan pendatang
baru.

Berdasarkan hasil observasi yang telah di lakukan selama 30 hari di Desa Tambakjati,
dapat dijelaskan bahwa Desa Tambakjati merupakan desa yang wilayahnya sangat luas. Desa
Tambakjati memiliki delapan dusun, antara lain Tegal Koneng 1, Tegal Koneng 2, Sukamantri
Utara, Sukamantri Selatan, Rawa Kepuh, Kedung Leo, Sengon, dan Pasir Konci yag merupakan
dusun yang paling jauh. Namun, wilayah di masing – masing dusun terbilang kecil karena Desa
Tambakjati sendiri masih didominasi oleh sawah yang luas. Kondisi jalan di Desa Tambakjati
sudah terbilang baik di mayoritas dusun. Namun, jalan menuju dusun terjauh yaitu dusun Pasir
Konci masih terbilang kurang baik.

Kondisi rumah di Desa Tambakjati mayoritas saling berdekatan karena kondisi desa yang
juga sudah semakin dipenuhi oleh penduduk. Jumlah keseluruhan penduduk Desa Tambakjati
sendiri berjumlah 12.221 orang pada tahun 2014. Kantor desa Tambakjati sendiri berada di
dusun Tegal Koneng 1, sama dengan lokasi rumah KKNM saya dan teman – teman. Jarak dari
rumah KKNM kami ke kantor desa terbilang cukup dekat karena dapat ditempuh hanya dalam
waktu kurang lebih l0 menit dengan berjalan kaki.

Desa Tambakjati memiliki enam lembaga pendididikan Sekolah Dasar. Beberapa Sekolah
Dasar yang sempat kami kunjungi antara lain, SDN Jatiragas 1 di Dusun Tegal Koneng 1, SDN
Binawinaya di Dusun Sengon serta SDN Pasir Konci di Dusun Pasir Konci. Bila para siswa ingin
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, maka harus pergi keluar Desa Tambakjati.

Desa Tambakjati sebenarnya menyimpan potensi yang besar, terutama dalam hal
penjualan Benih Pertanian yang dilakukan oleh Gerakan Kelompok Tani serta beberapa
wirausaha yang telah memiliki usaha mandiri yang telah cukup berkembang pesat. Jika saya
menjadi warga Desa Tambakjati, dan dilihat dari segi program studi yang saya ambil yaitu
Manajemen Komunikasi, saya akan mencoba fokus pada pengembangan aspek marketing dari
salah satu usaha mandiri yang ada di Desa Tambakjati, yaitu usaha mandiri pembuatan Ikan
Pindang.

Dengan ilmu yang telah saya dapatkan saat kuliah, saya kan mencoba untuk
mengembangkan aspek marketing dari usaha Ikan Pindang tersebut. Usaha ikan pindang ini
dimiliki oleh salah satu warga yang ada di Desa Tambak jati. Usaha ikan pindang ini masih
melakukan cara promosi tradisional yaitu melalui mulut ke mulut ( Word Of Mouth ). Usaha
pemasaran dengan cara promosi mulut ke mulut bisa dibilang akan susah untuk berkembang dan
berdampak signifikan jika digunakan tanpa di dukung oleh penggunaan Tools of Promotion yang
lainnya.

Saya akan mencoba untuk menggunakan teknik digital marketing dengan memanfaatkan
penggunaan sosial media untuk dijadikan sebagai salah satu alat promosi untuk usaha mandiri
ini. Perkembangan internet dan teknologi komunikasi yang luar biasa pesat di Indonesia telah
banyak membawa perubahan besar pada penyusunan strategi pemasaran banyak bidang usaha.

Saya akan mencoba untuk membuat akun media sosial untuk usaha mandiri Ikan Pindang
tersebut seperti Instagram dan Facebook. Promosi menggunakan facebook dapat menjangkau
banyak konsumen, tak hanya konsumen sekitar daerah subang, namun juga dapat menjangkau
masyarakat yang jauh lebih luas lagi. Dengan instagram, saya akan melakukan pengembangan
pada aspek food photography dari Ikan Pindang yang akan dijual dan dipasarkan. Saya yakin,
jika dilakukan dengan sungguh – sungguh dan direncakan dengan matang pasti akan memberi
manfaat dan hasil yang luar biasa.

Hal lain yang masih membayangi saya untuk membangun desa menjadi lebih baik adalah
mengusulkan saran untuk perbaikan jalan di beberapa lokasi di Desa Tambakjati yang masih
memiliki jalan yang kurang baik. Dalam segi pendidikan, hal yang akan saya lakukan adalah
membuka rumah belajar yang berfungsi untuk mengajari anak – anak di Desa Tambakjati
berbagai pelajaran seperti Matematika, Bahasa inggris, Ilmu Pengetahuan Alam, dsb. Selama
saya disini, saya melihat bagaimana antusiasme anak – anak disini untuk belajar bersama – sama
saya dan teman – teman KKNM semuanya. Saya yakin, jika motivasi belajar mereka benar –
benar diarahkan dengan baik sehingga dapat mencapai potensi terbaiknya, saya yakin mereka
dapat menjadi generasi penerus yang dapat membuat perubahan dan kemajuan di Desa
Tambakjati sendiri.
Nama : Mikhael Fredrik Tefa
NPM : 230210130083
Fakultas / Program Studi : FPIK / Ilmu Kelautan
Desa : Desa Tambakjati

JIKA AKU MENJADI

Desa Tambakjati merupakan desa yang terletak di kecamatan Patokbeusi, kabupaten


Subang, Desa Tambakjati merupakan salah satu dari beberapa desa yang berada di Kecamatan
Patokbeusi, lokasinya yang berada jauh dari kecamatan menjadikan Desa Tambakjati sebagai
desa yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Ciasem, Desa Tambakjati memiliki luas
daerah sebesar kurang lebih 845 ha, Desa Tambakjati memiliki 8 dusun yang terletak cukup
berdekatan, bagaimanapun juga ada dusun yang terletak cukup jauh dari dusun lainnya, akses
untuk menuju dusun satu ke dusun lainnya dapat dikatakan cukup terjangkau, sekilas terlihat
bahwa Desa Tambakjati merupakan desa yang pembangunannya berjalan dengan baik, terlihat
dari sarana ibadah yang terfasilitasi dengan baik, masjid merupakan salah satu bangunan yang
paling mudah ditemukan di Desa Tambakjati, ditambah dengan pembangunan yang megah,
infrastruktur desa Tambakjati dapat dikategorikan baik, kondisi jalan yang baik ditambah dengan
penerangan yang sudah ada di beberapa tempat yang dinilai strategis.
Bagaimanapun juga pembangunan Desa Tambakjati masih berjalan, perbaikan saluran air
dan saluran irigasi merupakan beberapa contoh dari pembangunan yang masih berlangsung di
Desa Tambakjati. Pembangunan – pembangunan yang berjalan di Desa Tambakjati berhasil
membuat Desa Tambakjati menjadi salah satu desa yang terbilang maju di Kecamatan
Patokbeusi, ya, Desa Tambakjati dapat dikategorikan sebagai desa yang sudah maju
dibandingkan dengan desa – desa lainnya di Kecamatan Patokbeusi, melalui perbandingan –
perbandingan infrastruktur, akses jalan, dan pembangunan Desa Tambakjati dengan desa – desa
lainnya di Kecamatan Patokbeusi. Kondisi Desa Tambakjati yang seperti ini mampu
mempengaruhi kesejahteraan warga Desa Tambakjati baik secara langsung maupun secara tidak
langsung, bagaimanapun juga pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana di Desa
Tambakjati bertujuan untuk mensejahterakan warga Desa Tambakjati dan memberikan peluang
kepada warga Desa Tambakjati untuk berkembang yang mana akan menunjang kesejahteraan
warga Desa Tambakjati itu sendiri, rata – rata setiap dusun di Desa Tambakjati memiliki
kegiatan usaha yang mampu menunjang kesejahteraan warga dusun, bahkan mampu memberi
sumbangsih yang cukup besar terhadap Desa Tambakjati, bahkan dalam ruang lingkup yang
lebih besar lagi, sebagai contoh, di dusun Sukamantri Utara terdapat unit kerja Gapok Tani yang
menyediakan persediaan beras yang melimpah, bahkan produksi terakhirnya mampu mencapai
angka 2000 ton, yang mana merupakan angka yang sangat besar, dan mampu memberikan
sumbangsih yang sangat besar terhadap Desa Tambakjati, bahkan Kabupaten Subang sendiri,
contoh lainnya adalah usaha anyaman yang dikembangkan oleh salah satu warga dusun Sengon
yang penjualannya sudah berada dalam skala nasional, contoh lainnya adalah pengusaha pindang
yang berada di dusun Sukamantri Selatan, cukup unik memang mendengar ditemuinya
pengusaha pindang yang berada di desa yang memiliki sebagian besar warganya berprofesi
sebagai petani, bahkan dapat dikatakan bahwa kegiatan pertanian merupakan kegiatan utama di
Desa Tambakjati, kegiatan usaha pindang yang ditekuni oleh salah seorang warga dusun
Sukamantri Selatan ini berkutat pada kegiatan pengolahan ikan laut menjadi produk yang
memiliki nilai jual tambah, bahan yang diperoleh berasal dari luar Desa Tambakjati, yakni pasar
ikan Blanakan, produk yang dihasilkan dari kegiatan usaha mandiri ini bukan hanya olahan
pindang saja, namun juga ikan goreng krispi yang memiliki rasa yang sedap, pengolahan yang
terbilang mudah dan mampu untuk dipelajari merupakan beberapa nilai tambah yang dimiliki
oleh kegiatan usaha mandiri ini, kegiatan usaha mandiri ini memiliki banyak peluang untuk dapat
berkembang, kendala yang dialami oleh kegiatan usaha mandiri ini adalah permodalan, yang
mana merupakan masalah klasik yang ditemui di kegiatan usaha mandiri lainnya.
Departemen Kelautan dan Perikanan merupakan salah satu lembaga yang turut
berkonstribusi terhadap perkembangan kegiatan usaha mandiri ini, beberapa kunjungan telah
dilaksanakan, beberapa bantuan dalam bentuk peralatan pun sudah diberikan¸ selanjutnya dapat
dikatakan bahwa kegiatan usaha mandiri ikan pindang ini sudah terfasilitasi dengan baik, namun
bukan berarti tidak dapat lagi untuk dikembangkan, ada satu hal yang menarik perhatian
Departemen Kelautan dan Perikanan untuk memberi bantuan terhadap kegiatan usaha mandiri
ikan pindang ini, antara lain melalui kegiatan usaha mandiri ikan pindang ini, maka minat
masyarakat untuk mengkonsumsi ikan akan menjadi semakin tinggi, ditambah gizi daripada ikan
yang tinggi, dengan kata lain Departemen Kelautan dan Perikanan memiliki keterkaitan terhadap
bagaiman kegiatan usaha mandiri ikan pindang ini dalam mengolah ikan menjadi menarik di
mata masyarakat.
Kegiatan usaha mandiri ikan pindang dapat bekerja sama dengan kegiatan budidaya ikan
air tawar, bagaikan simbiosis mutualisme yang menguntungkan kedua pihak, apabila dalam
suatu daerah kegiatan budidaya ikan mampu berdampingan dengan kegiatan pengolahan ikan
hasil budidaya tersebut, keuntungan yang diperoleh akan meningkat melihat bahan yang
digunakan untuk kegiatan usaha ikan pindang yang berasal dari kegiatan budidaya, kegiatan
budidaya ikan air tawar akan menyediakan bahan ( ikan ) dalam jumlah yang tidak sedikit, yang
mana akan mengurangi biaya produksi ikan pindang, yang mana akan menguntungkan usaha
ikan pindang, selain itu keuntungan pun dapat berasal dari kegiatan budidaya ikan air tawar
tersebut, kegiatan budidaya ikan air tawar dapat dilakukan dimana saja, dan memerlukan lahan
serta keterampilan pembudidaya untuk kegiatan budidaya tersebut, bukan tidak mungkin usaha
budidaya ikan air tawar diterapkan di Desa Tambakjati, meskipun sebagian besar warga Desa
Tambakjati merupakan petani, namun bukan berarti mereka enggan untuk menjadi pembudidaya
yang mampu meningkatkan taraf perekonomian mereka sendiri, yang mana berujung pada
peningkatan kesejahteraan warga Desa Tambakjati, selain itu usaha budidaya ikan air tawar
mampu menumbuhkan jiwa wirausaha pada warga Desa Tambakjati sekaligus membuka
lapangan pekerjaan yang mampu meningkatkan produktifitas warga Desa Tambakjati,
perkembangan usaha ikan pindang akan berkembang seiring dengan perkembangan kegiatan
budidaya ikan air tawar. Adalah sangat mungkin dan sangat mampu untuk diwujudkan ide ini
apabila Departemen Kelautan dan Perikanan mampu melihat peluang di sektor pangan ini.
Nama : Siti Mira Sari Pratiwi
NPM : 240210130019
Fakultas / Prodi : Teknologi Industri Pertanian (FTIP) /
Teknologi Industri Pangan
Lokasi KKNM : Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi,
Kabupaten Subang

”JIKA AKU MENJADI”

Desa Tambakjati merupakan desa yang terletak di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten


Subang. Desa Tambakjati berbatasan dengan Desa Sukahaji di sebelah utara, Desa Jati Ragas
Hilir disebelah selatan, Desa Gempolsari di sebelah timur, dan Kabupaten Karawang sebagai
batas perbatasan sebelah barat. Terdapat 8 (delapan) dusun di desa Tambakjati yaitu dusun
Sengon, dusun Kedung Leoh, dusun Rawa Kepuh, dusun Sukamantri Utara, dusun Sukamantri
Selatan, dusun Pasirkonci, dusun Tegalkoneng 1, dan dusun Tegalkoneng 2. Desa Tambakjati
memiliki sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh pesawahan, yaitu sekitar 112, 88 ha/m 2 luas
wilayah digunakan untuk pemukiman sedangkan sebesar kurang lebih 682 ha/m2 lahannya
digunakan sebagai lahan persawahan.
Universitas Padjadjaran mempunyai kesempatan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
Mahasiswa (KKNM) Integratif di Desa Tambakjati pada periode bulan Januari – Februari tahun
2016. Desa Tambakjati memiliki jumlah penduduk sebanyak 12221 jiwa (2014) dan sebagian
besar memiliki mata pencarian sebagai petani. Desa ini sangat berpotensi di bidang pertanian
khususnya padi. Sedangkan, untuk potensi peternakan di Desa Tambakjati ini cukup berkembang
seperti ternak ayam kampung. Potensi perikanan yang paling banyak adalah ikan laut.
Kegiatan ekonomi di Desa Tambakjati dapat dibilang cukup maju. walaupun mata
pencaharian masyarakatnya yang sebagian besar berprofesi sebagai petani, terdapat juga
beberapa kegiatan usaha mandiri yang sedang berkembang dan bahkan sudah cukup mapan.
Kegiatan usaha mandiri yang potensial bagi pertumbuhan ekonomi di Desa Tambakjati terdapat
di setiap dusun desa yang berjumlah 8 dusun, namun beberapa yang potensial untuk berkembang
lebih besar dan memberi dampak yang luas bagi masyarakatnya terdapat di beberapa dusun desa
yaitu dusun Sukamantri Utara, Sukamantri Selatan, Sengon, Kedung Leoh, dan Rawakepuh.
Salah satunya yaitu bisnis pindang ini merupakan bisnis pengolah ikan pindang satu-
satunya di Desa Tambakjati khususnya di Dusun Sukamantri Selatan. Usaha pembuatan pindang
ini telah dilakukan secara turun temurun keluarga, namun pada tahun 1995 Bapak Inin selaku
pemiliknya pertama kali masuk ke Desa Tambakjati dan memulai bisnis pindangnya. Pak inin
selaku pemilik menjual pindang nya secara door-to-door. Adapun jenis ikan yang di buat
pindang bermacam-macam seperti ikan kembung, ikan deles, ikan pari, ikan tongkol, ikan
layung, dll. Selain dibuat olahan pindang, Pak inin juga membuat produk lain seperti kripik
pindang crispy.
Dari penjelasan sebelumnya tentang usaha pindang ini, saya selaku Mahasiswa KKN
berkeinginan apabila saya menjadi Quality Control (Quality Control) dalam perusahaan pindang
tersebut, saya berharap agar kualitas dan hasil usaha pindang ini dapat lebih diterima oleh
konsumen dan harga jualnya pun naik. Saya ingin mencoba membantu mengembangkan bisnis
pindang ini dengan memberikan sebuah rekomendasi diharapkan bisnis ini dapat berkembang
menjadi lebih maju yang pada akhirnya akan memberi manfaat untuk roda perekonomian Desa
Tambakjati dan masyarakat yang terlibat dalam bisnis ini. Bisnis pindang ini saat ini telah
mendapat perhatian dari Dinas Perikanan dan Kelautan. Hal itu membuat usaha ini terbantu
dengan adanya dorongan bantuan dari dinas untuk peralatan produksinya.
Quality Control merupakan sebuah proses sistematis yang bertujuan untuk memastikan
tingkat kualitas tertentu dalam suatu produk dan jasa. Melalui Quality Control, seorang owner
dapat memastikan apakah layanan produk / jasa yang diterima customer sudah layak, atau
bahkan standard mutunya perlu ditingkatkan lagi.
Quality Control melakukan pengukuran terhadap produk / jasa yang dihasilkan.. Quality
Control akan bekerja dengan melakukan pengujian untuk produk yang dihasilkan, mulai dari
rasa, kadar gizi, atau standard kualitas lain yang harus dipenuhi. Dari hasil pengukuran tersebut,
akan dilakukan evaluasi secara terus – menerus. Hasil evaluasi tersebut akan menjadi dasar
dalam tindakan perbaikan yang dilakukan.
Kualitas produksi suatu perusahaan tergantung dari jasa karyawan dibidang ini yaitu
Quality Control. Tugas seorang Quality Control adalah meneliti produk dan proses produksi
perusahaan untuk memperoleh standard kualitas yang diperlukan.
Tanggung jawab Quality Control :
- Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan
- Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaaannya
- Dalam produk material, Quality Control harus memverifikasi kualitas produk dengan
bantuan parameter seperti berat badan, tekstur, dan sifat fisik
- Quality Control memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk
Quality Control atau pengendalian mutu adalah bagian dari unit usaha yang bertugas
mengawasi dan mengendalikan mutu dari bahan baku, proses sampai barang jadi. Dengan
adanya Quality Control dalam suatu perusahaan, perusahaan tersebut akan dapat mengendalikan
kekonsistensian mutu dan standar yang ditentukan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
Dengan demikian, saya berharap apabila saya menjadi Quality Control di bagian usaha
pindang di Desa Tambakjati kualitas dan harga jual pindang dan hasil olahan ikannya dapat
membantu tingkat ekonomi dan harga jual usaha pindang di Desa Tambak Jati.
Femmi Anwar

260110130097

Fakultas Farmasi

KKNM 2016 Desa Tambakjati

JIKA AKU MENJADI APOTEKER

Saat ini saya merupakan mahasiswa UNPAD Fakultas Farmasi yang sedang menjalani
KKNM di Desa Tambakjati. Desa Tambakjati termasuk dalam wilayah Kecamatan Patokbeusi
Kabupaten Subang. Desa Tambakjati merupakan salah satu dari sepuluh desa di Kecamatan
Patokbeusi. Terdapat 8 dusun di Desa Tambakjati yaitu Tegal Koneng I, Tegal Koneng II,
Sukamantri Utara, Sukamantri Selatan, Kedung Leoh, Rawa Kepuh, Pasir Konci dan Sengon.
Luas pemukiman yang ada di Desa Tambakjati ini adalah 112,88 Ha/m2 dan luas persawahan
682 Ha/m2. Mata pencaharian di Desa Tambakjati berbeda beda mulai dari petani, peternak,
pedagang, buruh dll.

Sarana dan prasarana kesehatan yang terdapat di Desa Tambakjati meliputi poslindes1
unit, posyandu 8 unit (1 unit di setiap dusun), 2 klinik, 2 apotek, 2 orang dokter, bidan 1 orang.
Kegiatan kesehatan yang rutin dilakukan di Desa Tambakjati yaitu kegiatan posyandu yang
meliputi penimbangan balita, pengukuran tinggi badan, imunisasi, pemeriksaan ibu hamil dan
lain lain. Kegiatan ini dilakukan sekali sebulan di setiap dusun. Selain posyandu, kegiatan
lainnya yang biasa dilakukan adalah kelas ibu hamil.
Sarana kesehatan yang terdapat di Desa Tambakjati hanya berupa puskesmas pembantu
dan pos bidan desa yaitu POSLINDES sedangkan tenaga kesehatannya hanya ada 1 orang bidan
desa dan 1 orang mantri. Untuk sarana kesehatan di desa Tambakjati terdapat puskesmas
pembantu yang terdapat di balai desa, namun puskesmas tersebut selalu terlihat sepi karena
minimnya tenaga medis yang bekerja di puskesmas tersebut. Bukan hanya itu fasilitas yang
terdapat di puskesmas tersebut juga belum memadai.
Penyakit ringan seperti demam, migraine, flu dan batuk masih bisa ditangani oleh mantri.
Sedangkan untuk penyakit berat seperti TBC biasanya dirujuk ke rumah sakit Siloam yang ada di
Purwakarta yang memiliki fasilitas dan tenaga medis yang memadai. Untuk bidan sendiri
biasanya melayani kelahiran, bayi yang sakit, pemeriksaan ibu hamil ataupun imunisasi. Jika
penyakit ringan masyarakat kebanyakan berobat kepada bidan desa dimana dalam halnya bidan
desa hanya bisa melayani bayi dan ibu hamil.

Biasanya dalam kegiatan posyandu yang dilakukan rutin tiap bulan ada saja orang tua
dari bayi ataupun balita yang tidak mengizinkan anaknya untuk diimunisasi dengan alasan
ditakutkan anaknya terserang demam ataupun jatuh sakit.

Hal ini membuat saya berpikir jika saya menjadi seorang apoteker saya ingin
mensosialisasikan atau menjelaskan pentingnya imunisasi untuk bayi dan balita. Hal ini
dikarenakan, imunisasi dibutuhkan bayi ataupun balita untuk memperkuat sistem imun. Dimana
terjadi pembentukan antibodi untuk melawan virus ataupun bakteri sebagai antigen.

Selain itu, di Desa Tambakjati obat-obatan yang dibutuhkan oleh warga desa.belum
memadai. Padahal di Desa ini banyak terdapat Tanaman tradisional yang dapat digunakan
sebagai obat herbal sebagai alternatif dari obat kimia.

Jika saya menjadi Apoteker di Desa Tambakjati, saya akan menerapkan adanya Apotek
herbal dimana obat – obat yang terdapat di apotek tersebut adalah obat - obat herbal yang berasal
dari tanaman yang ada di Desa Tambakjati. Obat herbal memiliki keunggulan dibandingkan
dengan obat kimia karena obat herbal memiliki toksisitas dan efek samping yang lebih rendah,
juga harganya yang lebih murah mudah dijangkau masyarakat.

Selain Apotek herbal saya juga akan mencanangkan program yaitu adanya Apotek hidup
yaitu penanaman tanaman toga di lahan kosong pekarangan rumah masyarakat selain berguna
sebagai obat, tanaman tersebut juga berfungsi untuk menambah estetika dan bumbu masak. Saya
juga ingin mengetahui tanaman-tanaman di Desa Tambakjati yang dapat dijadikan obat herbal
dan memberitahuan kepada warga bahwa potensi tanaman-tanaman yang dapat dijadikan obat,
baik dalam penyakit ringan maupun berat sehingga jika tidak warga tidak menemukan obat
kimia maka warga dapat memanfaatkan apotek hidup di pekarangan rumah mereka sebagai
alternatif dari obat kimia.
Saya juga akan menciptakan program kesehatan rutin yang berguna bagi warga Desa
Tambakjati meliputi peningkatan kesehatan masyarakat melalui cara penggunaan obat dan
penerapan pola hidup bersih dan sehat sesuai dengan semboyan yang sering kita dengar yaitu “
KEBERSIHAN PANGKAL KESEHATAN. ” Saya juga akan melakukan pengawasan terhadap
penyebaran obat-obatan yang terdapat di Desa Tambakjati khususnya obat-obatan yang terdapat
di warung agar tidak adanya ksalahan dalam penggunaan obat.

Selain itu saya akan menempatkan tenaga medis di Desa Tambakjati karena masih minim
nya pengetahuan masyarakat mengenai perbedaan dokter, perawat, apoteker dan bidan.
Penempatan tenaga medis ini berfungsi agar kesehatan di Desa Tambakjati terjamin dan tercipta
peningkatan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Demikianlah beberapa hal yang akan saya
lakukan jika saya menjadi Apoteker di Desa Tambakjati.

Anda mungkin juga menyukai