Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KULIAH KERJA NYATA – UNDIP

JUDUL :

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH AIR CUCIAN


BERAS DENGAN METODE ANAEROB

Tim Pengusul:

Adrian Okta Syaputra NIM. 26010316140054


Fanisa Pitamouldi NIM. 13060116140041
Genio Krisna Bayu NIM. 11010116120177
Dhila Ayuningtyas NIM. 40040119655007
Ihsan Fadhli NIM. 26030116140071
Hafizh Dani A NIM. 21080116140045

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Air


Cucian Beras Mengguanakan Metode Anaerob
Nama : Dhila Ayuningtyas
NIM : 40040119655007
Departemen/Fakultas : Teknologi Rekayasa Industri Kimia/ SV
Lokasi : Desa Mendongan, Kec. Sumowono, Kab. Semarang

Semarang, 4 Februari 2020

Menyetujui,
Pelaksana Dosen Pembimbing

Dhila Ayuningtyas Ir. R.TD. Wisnu Broto, M.T


NIM. 40040119655007 NIP. 195909251987031002

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan

rahmat dan hidayahnya, pembuatan proposal ini dapat selesai tepat pada

waktunya. Selain daripada itu, pembuatan proposal ini pun atas bantuan dari

beberapa sumber terkait yang memberikan motivasi penulis untuk dapat

menyelesaikan proposal ini yang bertujuan sebagai media sosialisasi pengolahan

limbah skala rumah tangga di Desa Mendongan, Kecamatan Sumowono,

Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

Dalam pembuatan proposal ini, penulis memberikan sedikit informasi

terkait pengolahan sampah berupa limbah yang sering di jumpai di rumah tangga

yakni air cucian beras yang di manfaatkan sebagai pupuk tanaman sehingga

diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pemakaian pupuk anorganik dan

dapat menghemat pengeluaran setiap Kepala Keluarga.

Besar harapan penulis agar pembuatan proposal ini bermanfaat untuk

masyarakat terkhusus pembaca. Penulis sendiri menyadari banyak terdapat

kekurangan dalam penyusunan proposal ini, sehingga penulis terbuka terhadap

kritik dan saran yang dapat membangun dan menjadikan proposal ini menjadi

lebih baik

Semarang, Februari 2020

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
RINGKASAN.........................................................................................................v
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
I.2. Tujuan...........................................................................................................2
1.3. Analisis Masalah..........................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3
2.1. Beras.............................................................................................................3
II.2. Air Cucian Beras..........................................................................................3
2.3. Pupuk Organik Cair......................................................................................5
2.4. EM 4.............................................................................................................6
2.5. Pupuk Organik Cair dari Cucian Beras........................................................7
III. METODE PELAKSANAAN.........................................................................9
3.1. Tujuan Pengadian Masyarakat.....................................................................9
3.2. Materi dan Metode.......................................................................................9
3.2.1. Materi Pelaksanaan Pengabdian.........................................................9
3.2.2. Metode Pelaksanaan Pengabdian.......................................................9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................11
4.1. Hasil............................................................................................................11
4.2. Pembahasan................................................................................................11
V. KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................13
5.1. Kesimpulan.................................................................................................13
5.2. Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................14
LAMPIRAN..........................................................................................................15

iv
RINGKASAN

Masalah pengolahan dan pemanfaatan limbah masih tetap menjadi momok


yang sulit untuk diselesaikan. baik limbah dari industri, maupun limbah dari r
kegiatan rumah tangga. Hal yang sama juga terjadi di Dusun Mendongan, Desa
Mendongan, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. Selama ini belum ada
pemanfaatan pasti dari limbah cair hasil pembuangan rumah tangga seperti limbah
dari air cucian beras, air bekas mencuci ikan maupun ayam atau daging, padahal
di Desa Mendongan kebiasaan warganya ialah bercocok tanam atau berkebun,
baik tanaman hias di pekarangan rumah maupun sayur di ladang, sehingga
penggunaan pupuk pun menjadi sebuah keperluan yang wajib ada di setiap rumah.
Kegiatan pengabdian masyarakat di desa ini memiliki tujuan yakni untuk
membantu mengurangi pembelian pupuk anorganik dan meningkatkan
perekonomian masyarakat dari ketergantungan pembelian pupuk anorganik
menjadi menggunakan pupuk hasil olahan sendiri yang berasal dari limbah rumah
tangga masing-masing. Pelaksanaan pengabdian dilakukan melalui pendekatan
sosial, penyuluhan, pemdemonstrasian cara pembuatan pupuk organik cair dari air
limbah cucian beras.

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengertian pupuk organik menurut Peraturan Menteri Pertanian tahun
2011 ialah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan atau
bagian hewan dan atau limbah orhanik lainnya yang telah melalui proses
rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya bahan mineral dan atau
mikroba, yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara serta bahan
organik tanah juga memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi pada tanah.
Kandungan yang terdapat pada pupuk organik yakni unsur hara, senyawa
dan mikroorganisme dalam berbagai jenis pupuk yang diproduksi secara
bioteknologi berbeda-beda disebabkan bahan yang digunakan berbeda-beda
(Pranata,2010). Penggunaan pupuk organik cair dapat menggantikan penggunaan
pupuk NPK.
Air cucian beras merupakan bentuk limbah cair yang sering di jumpai di
setiap dapur rumah,industri makanan, maupun industri – industri yang lain yang
menggunakan beras sebagai bahan maupun salah satu olahan. Air cucian beras
sendiri sangat minim dalam pemanfaatannya, hampir keseluruhan air cucian beras
akan dibuang lamgsung ke saluran yang mengarah pada selokan maupun sungai
apabila di pedesaan, tentu hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi sungai dan
keindahannya.
Air cucian beras menurut Bahar (2016) mengandung banyak nutrisi yang
terlarut didalamnya, diantaranya adalah 80% Vitamin B1, 70% vitamin B3, 90%
vitamin B6, 60 % mangan, 50 % fosfor, dan 60% zat besi. Menurut Wulandari
et.all pada tahun 2011, kandungan air cucian beras putih memiliki kandungan
unsur hara, nitrogen, fosfor, magnesium dan sulfur yang lebih tinggi dibanding air
cucian beras merah.
Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada kulit air, dimana saat
proses pencucian beras akan menghasilkan warna keruh pada cucian pertama,
warna keruh tersebut menunjukkan bahwa lapisan terluar dari beras ikut terkikis,
sehingga selama pencucian beras, sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin B3, 90 %

1
vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat,
dan asam lemak esensial terlarut oleh air (Rahmadsyah, 2016)

1.2. Tujuan
Penulisan proposal pengabdian ini bertujuan sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui kandungan air cucian beras

2. Dapat mengetahui proses pembuatan pupuk organik cair dari air cucian
beras

3. Dapat mengetahui manfaat-manfaat dari penggunaan pupuk organik cair


dari air cucian beras

1.3. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penulisan proposal pengabdian ini ialah
bagaimana pengolahan air cucian beras menjadi pupuk organik cair serta
kandungan yang terdapat dalam air cucian beras.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Beras
Beras adalah salah satu makanan pokok di Indonesia selain sagu dan
jagung, beras merupakan buah yang berasal dari tanaman padi (Oryza sativaL)
yang dikeringkan dan sikupas dari kulitnya.
Tanaman padi (Oryza sativaL) merupakan tanaman yang masuk dalam
golongan rumput-rumputan yang berasal dari famili gramineae atau tumbuhan
yang memiliki batang yang tersusun beruas-ruas. Tanaman padi memiliki ciri –
ciri yakni berakar serabut dan berdaun memanjang seperti tanaman alang-alang
berwarna hijau yang akan berubah menjadi kekuningan jika sudah siap panen.
Klasifikasi tanaman padi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Grammineae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L
Tanaman padi akan menghasilkan beras yang merupakan makanan pokok
di Indonesia. beras memiliki berbagai jenis, seperti beras merah, beras putih, beras
ketan, maupun beras hitam. Kandungan karbohidrat yang tinggi membuat
konsumsi beras sangat digemari di Indonesia.
Beras putih merupakan jenis beras yang paling umum dimanfaatkan
terutama untuk diolah menjadi makanan pokok sehari-hari yaitu nasi, beras juga
merupakan salah satu sumber pangan bebas gluten.

2.2. Air Cucian Beras


Air cucian beras atau sering disebut leri merupakan air yang diperoleh
dalam proses pencian beras. Air cucian beras tergolong mudah didapatkan karena
sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan beras (nasi) sebagai makanan

3
pokok yang mengandung karbohidrat tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi.
Selama ini air cucian beras belum banyak dimanfaatkan dan biasanya hanya
dibuang begitu saja. Sebenarnya didalam air cucian beras masih mengandung
senyawa organik seperti karbohidrat dan vitamin seperti thiamin yang masih bisa
dimanfaatkan (Moeksin, 2015).
Air cucian beras memiliki banyak manfaat baik untuk tanaman maupun
untuk diolah menjadi produk panganan. Air cucian beras menurut Bahar (2016)
mengandung banyak nutrisi yang terlarut didalamnya, diantaranya adalah 80%
Vitamin B1, 70% vitamin B3, 90% vitamin B6, 60 % mangan, 50 % fosfor, dan
60% zat besi. Menurut Wulandari et.all pada tahun 2011, kandungan air cucian
beras putih memiliki kandungan unsur hara, nitrogen, fosfor, magnesium dan
sulfur yang lebih tinggi dibanding air cucian beras merah.
Selain nutrisi, menurut Azzamy (2016) air cucian beras juga mengandung jenis-
jenis bakteri yang memiliki manfaat untuk tanaman, diantara lain ialah :

 Bakteri Pseudomonas fluorescens adalah sejenis mikroba atau mikroorganisme


yang beradaptasi serta mengkloning dengan baik pada sistem perakaran (akar
tanaman) serta mempunyai keunggulan untuk mensintesis metabolit untuk
proses menghambat perkembangbiakan patogen.

 Bakteri Pektolitik pektin adalah sejenis mikroba yang mensintesis karbohidrat


dan Asam Amino untuk menghasilkan hormon tumbuh atau ZPT.

 Bakteri Xanthomonas maltophilia ini menginfeksi sel hama Embun Tepung


karna perkembangbiakan pesat di atas suhu 33oC dan ketersediaan lisis dalam
jumlah besar.
Selain mengandung beberapa bakteri, air cucian beras secara umum memiliki
kandungan seperti pada tabel berikut :

4
Tabel 1. Kandungan Air Beras

Komposisi Jumlah (%)


Karbohidrat 90
Protein 8,77
Lemak 1,09
Vitamin B1 70
Vitamin B3 90
Vitamin B6 50
Mangan (Mn) 50
Fosfor (f) 60
Zat Besi (Fe) 50
Nitrogen (N) 0,015
Magnesium (Mg) 14,525
Kalium (K) 0,02
Calsium (Ca) 2,94

Sumber : (Wardiah, 2014)

2.3. Pupuk Organik Cair


Menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 2/Pert./HK.060/2/2006, yang
dimaksud dengan pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau
seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman atau hewan
yang telah mengalami rekayasa berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk
memasok bahan organik memperbaikin sifat fisik, kimia dan biologi tanah
(Direktorat Sarana Produksi, 2006)
Proses pembuatan pupuk organik merupakan suatu metode untuk
mengkonversikan bahan-bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana
dengan menggunakan aktivitas mikroba. Proses pembuatan pupuk organik dapat
dilakukan pada kondisi aerobik dan anaerobik. Proses pembuatan pupuk pada
kondisi aerobik ialah proses dekomposisi bahan organik dengan adanya udara atau
oksigen dimana produk utama dari metabolis biologi aerobik ialah
karbondioksida, air dan panas. Sedangkan pembuatan pupuk menggunakan
kondisi anaerobik ialah proses dekomposisi bahan organik tanpa menggunakan

5
oksigen bebas, produk akhir metabolis biologi anaerobik ialah metana,
karbondioksida dan senyawa tertentu seperti asam organik.
Pupuk organik cair menurut Thoyib Nur et all (2016) merupakan hasil dari
pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan
dan mansia yang memiliki kandungan unsur hara lebih dari satu unsur. Pupuk
organik cair memiliki keuntungan yakni mampu menyediakan hara secra cepat.
Pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman meskipun
digunakan dalam periode lama dan sesering mungkin. Diantara jenis pupuk
organik cair adalah pupuk kandang cair, sisa padatan atau cairan pembuatan
biogas, serta pupuk cair dan dari sampah atau limbah organik (Hadisuwito, 2007).

2.4. EM 4
EM4 merupakan bahan yang membantu mempercepat proses pembuatan
pupuk organik dan meningkatkan kualitasnya. Selain itu, EM4 juga bermanfaat
memperbaiki struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik serta menyuplai unsur
hara yang dibutuhkan tanaman. Dengan demikian penggunaan EM4 akan
membuat tanaman menjadi lebih subur, sehat dan relatif tahan terhadap serangan
hama dan penyakit. Berikut ini beberapa manfaat EM4 bagi tanaman tanah :
1. Menghambatkan pertumbuhan hama dan penyakit tanaman dalam tanah
2. Membantu meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman
3. Meningkatkan kualitas bahan organk sebagai pupuk tanaman
4. Meningkatkn kualitas pertumbuhan vegetatif
Menurut Hadisuwito (2007) mikroorganisme yang terdapat di dalamnya
secara genetika bersifat asli bukan rekayasa. Umumnya EM4 dapat dibuat sendiri
dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat. Proses pengomposan
menggunakan bantuan effective microorganisms (EM4) umumnya berlangsung
secara semi anaerob karena masih menggunakan sedikit udara dan cahaya.
Jumlah mikroorganisme fermentasi di dalam EM4 sangat banyak yakni sekitar 80
genus. Dari sekian banyak mikroorganisme, terdapat 5 golongan yang pokok,
yaitu Bakteri fotosentetik, Lactobacillus sp., Streptomyces sp., ragi (yeast) dan
Actinomycetes. Proses fermentasi akan berlangsung dalam kondisi semi anaerob,
pH rendah (3-4), kadar garam dan kadar gula tinggi, kandungan air sedang 30-40

6
%, adanya mikroorganisme fermentasi dn suhu sekitar 40-500C (Indriani, 2002)
mikroorganisme yang tedapat dalam EM4 akan berdmpak baik terhadap kualitas
pupuk organik, sedangkn ketersediaan unsur hara dalam pupuk organik sangat
dipengaruhi oleh lamanya waktu yang diperlukan bakteri untuk mendegradasi
sampah (Yuwono, 2006).

2.5. Pupuk Organik Cair dari Air Cucian Beras


Air cucian beras memiliki manfaat yang baik untuk tanaman, semua jenis
air cucian beras dapat mempersubur tanaman, baik dari air cucian beras merah,
beras putih, beras hitam maupun beras ketan karena memiliki sejumlah nutrisi
penting didalamnya.
Pada air cucian beras juga mengandung MOL (Mikroorganisme Lokal)
yakni salah satu jenis bakteri yang menguntungkan. Keberadaan MOL dalam air
cucian beras dapat melindungi tanaman dari serangan penyakit. Istilah MOL
sendiri juga dapat ditemukan pada bahan organik seperti bonggol pisang, rebung,
air nira, air kelapa, air cucian beras, nasi dan lain sebagainya. Sehingga dengan
adanya aktivitas mikroorganisme lokal yang berperan sebagai dekomposer, dan
mengurai bahan-bahan organik seperti karbohidrat, selulosa dan lainnya. Hasil
dari dekomposisinya akan melepaskan sejumlah hara yang bermanfaat untuk
tanaman.
Unsur hara yang ada, tidak hanya unsur hara makro dan mikro, namun
juga mengandung sejumlah zat yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman.
Dalam air cucian beras terkandung zat- zat penting yang ikut terlarut ketika
proses pencucian beras, antara lain seperti protein, lemak, karbohidrat, selulosa,
vitamin B1 dan mineral seperti nitrogen, phosfor, kalium, kalsium, magnesium,
sulfur, dan juga besi. Manfaat air cucian beras untuk tanaman ialah :
 Dapat merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman seperti daun, tunas dan
cabang.
 Dapat membantu pembentukan klorofil dan membuat daun tampak lebih
hijau.
 Dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman karena adanya vitamin B1.
 Dapat mempercepat adaptasi pada saat tanaman baru dipindahkan atau

7
tanaman tidak mudah stres.
 Dapat meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit.
 Penyerapan unsur hara menjadi lebih optimal.
 Dapat meningkatkan metabolisme tanaman.
 Dapat merangsang pembungaan, dan pembentukan biji dan buah.
 Meningkatkan kualitas hasil panen baik.
Selain manfaat untuk tanaman secara langsung, air cucian beras juga
dapat bermanfaat untuk tanah, antara lain:
 Dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologis media tumbuh
 Membuat struktur tanah lebih gembur karena adanya bahan-bahan organik
dalam media tumbuh
 Membuat media tumbuh semakin baik dalam hal kapasitas tukar kation
 Bahan organik dalam media tumbuh akan selalu terurai dan tersedianya hara
tanaman karena adanya mikroorganisme dekomposer
Selain itu keuntungan apabila menggunakan air cucian beras sebagai
pupuk
ialah :
 Dari segi finansial, pupuk air cucian beras tidak memerlukan biaya yang
besar dan dapat menghemat anggaran pembelian pupuk biasa.
 Bahan baku yang mudah dan cepat tersedia karena setiap hari selalu ada
beras yang akan dimasak menjadi nasi
 Tidak mengandung kimia sintetis sehingga tidak beresiko untuk pengguna
 Tidak memberikan dampak negatif pada tanah, tanaman dan lingkungan
 Sangat mudah digunakan

8
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Tujuan Pengabdian Masyarakat


Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu : dapat
memanfaatkan air cucian beras menjadi pupuk organik cair yang dapat digunakan
sebagai penggantu pupuk NPK untuk tanaman hias dengan skala rumah tangga di
Desa Mendongan.

3.2. Materi dan Metode


3.2.1. Materi Pelaksanaan Pengabdian
Alat dan bahan yang digunakan :
 Derigen. Sebagai tempat proses fermentasi aerob sehingga dapat
berproses dengan baik
 Selang. Untuk mengalirkan pergantian udara dari derigen
 Plastik. Sebagai penutup derigen
 Gunting/ pisau. Untuk melubangi tutup derigen agar dapat dimasukkan
selang
 Corong. Sebagai alat untuk membantu mengalirkan air cucian beras
kedalam derigen
 Ember. Sebagai tempat menghomogenkan larutan air cucian beras, EM4
dan gula merah
 Pengaduk/sendok. Untuk meghomogenkan larutan EM4, gula merah
dan air cucian beras
 Air cucian beras. Sebagai bahan utama yang akan dijadikan pupuk
 Air gula merah/ gula pasir. Sebagai makanan dari bakteri EM4
 EM4. Berfungsi untuk membantu proses fermentasi.

3.2.2. Metode Pelaksanaan Pengabdian


 Tahapan Pembuatan Pupuk Cair Organik Dari Air Cucian Beras
1. Siapkan bahan – bahan dan alat – alat yang akan digunakan
2. Cuci bersih derigen yang akan dipakai kemudian dikeringkan sampai

9
benar – benar kering
3. Siapkan gula merah 2 sendok makan dan EM4 10 sendok makan untuk
setiap 1 liter air cucian beras.
4. Masukkan air cucian beras kedalam ember sebanyak 1 liter
5. Kemudian tambahkan gula merah kedalam ember dan aduk
menggunakan pengaduk sampai terlarut
6. Kemudian tambahkan EM4 sebanyak 10 sendok makan, kemudian aduk
hingga tercampur rata
7. Masukkan larutan air cucian beras yang telah ditambahkan gula merah
dan EM4 kedalam derigen yang telah dikeringkan
8. Tutup derigen dengan rapat dan simpan ditempat yang tidak terkena
matahari langsung
9. Pada hari ke-2, buka penutupnya sebentar dan aduk-aduk agar gas yang
terbentuk dapat keluar, kemudian tutup kembali. Lakukan langkah yang
sama hingga hari ke 13
10. Pupuk organik cair dari air cucian beras akan dapat digunakan apabila
sudah terfermentasi minimal 14 hari dengan ditandai bau fermentasi yang
menyengat

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Pelaksanan pengabdian dilakukan dengan kelompok mitra ibi – ibu PKK
Desa Mendongan dengan mengadakan penyuluhan berisikan informasi terkait air
cucian beras dan demonstrasu pembuatan pupuk organik cair dari air cucian beras
bertempat di Balai Desa Mendongan dengan Jumlah peserta yang hadir 15 orang.

4.2. Pembahasan
Pada kegiatan ini dengan ibu-ibu PKK Desa Mendongan, diawali dengan
pemaparan terkait Undang-undang Pengelolaan sampah, pemanfaatan limbah dan

11
pemaparan mengenai manfaat limbah air cucian beras di Desa Mendongan
kemudian di akhiri dengan demonstrasi cara pembuatan pupuk organik cair dari
air cucian beras, yang dapat digunakan sebagai pengganti pupuk NPK untuk
tanamn hias di pekarangan rumah. Bahan utama yang digunakan ialah air cucian
beras, EM4, Gula Merah, ember dan selang kecil.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang tertulis pada makalah ini, kami dapat
menarik beberapa simpulan, yaitu sebagai berikut:
1. Air cucian beras merupakan limbah cair organik yang dihasilkan dari
proses pencucian beras dari rumah tangga yang masih belum dimanfaatkan
atau hanya dibuang.
2. Air cucian beras mengandung banyak unsur hara yang sangat baik untuk
tanaman, seperti kandungan N,P dan K yang bisa dimanfaatkan sebagai
pupuk cair.
3. Pembuatan pupuk organik cair air cucian beras sangat sederhana dan
efisien dengan hanya memerlukan bahan berupa EM4, gula merah dan air
cucian beras yang di fermentasi selama 14 hari menggunakan metode
anaerob.

5.2. Saran
Limbah cair air cucian beras termasuk limbah cair organik yang dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik, sehingga penerapan ini dapat
menggantikan penggunaan pupuk anorganik dan dapat menghemat pengeluaran
pembelian pupuk.

13
DAFTAR PUSTAKA

Azzamy, (2016). Manfaat Air Cucian Beras Untuk Menyuburkan Tanaman.


https://mitalom.com/manfaat-air-cucian-beras-untuk-menyuburkan-
tanaman/ (diakses 06/02/2020)

Direktorat Sarana Produksi, (2006). Pupuk Terdadtar, Direktorat Jendral Tanaman


Pangan, Departemen Pertanian, Jakarta

Hadisuwito, Sukanto, (2007). Membuat Pupuk Kompos Cair, Cetakan ketiga,


Agromedia Pustaka, Jakarta.

Indriani, Y.H. (2002). Membuat Kompos Secara Kilar. Cetakan 4. Penebar


Swadaya. Jakarta.

Moeksin, R., (2015). Pembuatan Bioetanol Dari Air Limbah Cucian Beras
Menggunakan Metode Hidrolisis Enzimatik Dan Fermentasi. Jurnal
Universitas Brawijaya : Malang

Thoyib Nur, et all, (2016). Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Sampah Organik
Rumah Tangga dengan penambahan bioaktivator EM4. Konversi,
Vol 5 No.2.

Universitas Lambung Mangkurat Septina, Meri, (2019). Skripsi: Pemanfaatan Air


Cucian Beras Organik Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Nata De Leri
Dengan Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah. Universitas Islam
Negeri Raden Intan: Lampung.

Yuwono, Teguh, (2006). Kecepatan Dekomposisi Dan Kualitas Kompos Sampah


Organik. Jurnal Inovasi Pertanian Vol 4 No.2.

14
Lampiran 1. Daftar Kelompok Pengabdian Kuliah Kerja Nyata Undip Tim I
Tahun 2020

Tim pelaksanan pengabdian terdiri dari 6 orang. Dengan susunan sebagai berikut :
No Nama Posisi Tugas
.
1. Dhila Ayuningtyas Ketua Penanggung jawab dan
mengkoordinir seluruh kegiatan
2. Hafizh Dani Aslam Anggota Memperkenalkan dan melatih
Pelaksana
3. Adrian Okta Syaputra Anggota Memperkenalkan dan melatih
Pelaksana
4 Ihsan Fadhli Anggota Monitoring dan mengevaluasi
Pelaksana cara pembuatan pupuk organik
cair
5 Fanisa Pitamouldi Anggota Membeli persiapan bahan-bahan
Pelaksana
6 Genio Krisna Bayu S Anggota Membeli persiapan bahan-bahan
Pelaksana

15
Lampiran 2. Rancangan Anggaran Belanja Pengabdian

Rincian Anggaran Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Air Limbah Cucian
Beras Dengan Metode Anaerob
No Keterangan Banyak nya Satuan Harga Jumlah Harga
Satuan
A. Bahan pembuatan
Pagar Tancap
1 Derigen 4 Buah 10.000 40.000
2 Gunting 1 Buah 25.000 25.000
3 Gula Merah 1 kg 11.500 11.500
4 Selang 5 meter 3.000 15.000
5 EM4 1 Botol 25.000 25.000
6 Saringan 1 Buah 17.000 17.000
Sub Total 133.500
B. Biaya Lain – Lain

7. Print Booklet Buku 15 Expl 10.000 150.000


Panduan
Sub Total 150.000
Total A + B 183.500

16
Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup Ketua Dan Anggota Pelaksana

Daftar Riwayat Hidup Ketua Tim Pengabdian


A. Identitas Diri
1. Nama : Dhila Ayuningtyas
2. NIM : 40040119655007
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pekerjaan : Mahasiswa
5. Tempat/Tgl lahir : Bekasi, 06 November 1997
6. Alamat Kos : Graha Sapta Tembalang Selatan VII No.76
Tembalang, Semarang
7. Alamat Rumah : Alinda Kencana Permai Blok A2 No.6,
Kaliabang
Tengah, Bekasi Utara
8. Telepon/Fax Kantor : 081219653736
9. Email : dhityas424@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

Program SMA S1
Pendidikan SMA Negeri 14 Kota Bekasi Universitas Diponegoro
Bidang Ilmu IPA Teknologi Rekayasa Kimia
Industri
Tahun Masuk 2012 2015
Tahun Lulus 2015 sekarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Semarang, 4 Februari 2020

Dhila Ayuningtyas
NIM. 40040119655007

17
Daftar Riwayat Hidup Anggota Pengabdian
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Adrian Okta Syaputra
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Pekerjaan Mahasiswa
4. NIM 26010316140054
5. Tempat & Tanggal lahir Jakarta, 3 Oktober 1998
6. Telepon/hp 085864648148
7. E-mail adrianoktas@gmail.com
8. Alamat Kos Tembalang Pesona Asri,Blok R20, Kramas,
Tembalang

9. Alamat Rumah Jl. Klingkit Raya, Blok B No 10A, Kel.


Rawa Buaya, Kec. Cengkareng, Jakarta
Barat/11740

B. Riwayat Pendidikan

Program SMA S1
Nama Perguruan IPA, SMA Negeri 112 Jakarta Universitas Diponegoro
Tinggi
Bidang Ilmu Perikanan Tangkap
Tahun Masuk 2013 2016
Tahun Lulus 2016 sekarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Semarang, 4 Februari 2020

Adrian Okta Syaputra


NIM. 26010316140054
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENGABDIAN
A. Identitas Diri
1. Nama : Hafizh Dani Aslam
2. NIM : 21080116140045
3. Pekerjaan : Mahasiswa

18
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Tempat/Tgl lahir : Bojonegoro, 14 Februari 1998
6. Alamat Kos : Perum. Bukit Graha Bhakti Asri E-3
Sendangmulo-
Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang
7. Alamat Rumah : Griya Permata Gedangan M 2-30
Gedangan,Sidoarjo
8. Telepon/Fax Kantor : 081333339919
9. Email : hafizhdani@ymail.com

B. Riwayat Pendidikan

Program SMA S1
Pendidikan Al Hikmah Kota Surabata Universitas Diponegoro
Bidang Ilmu IPA Teknik Lingkungan
Tahun Masuk 2013 2016
Tahun Lulus 2016 sekarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Semarang, 4 Februari 2020

Hafizh Dani Aslam


NIM. 21080116140045

Daftar Riwayat Hidup Anggota Pengabdian


A. Identitas Diri
1. Nama : Genio Krisna Bayu Samudra
2. NIM : 11010116120177
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Pekerjaan : Mahasiswa

19
5. Tempat/Tgl lahir : Sidoarjo, 16 Maret 1998
6. Alamat Kos : Jl. Ngesrep Timur 5 No 18, Kec.
Banyumanik Kota Semarang
7. Alamat Rumah : Jl. Dr. Soetomo 3, No 21 Kel. Magersari,
Kec.Sidoarjo, Kab.Sidoarjo
8. Telepon/Fax Kantor : 087768923391
9. Email : geniosamudra22@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

Program SMA S1
Pendidikan SMA Negeri 2 Sidoarjo Universitas Diponegoro
Bidang Ilmu IPS Ilmu Hukum
Tahun Masuk 2013 2016
Tahun Lulus 2016 sekarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Semarang, 4 Februari 2020

Genio Krisna Bayu Samudra


NIM. 11010116120177

20
Daftar Riwayat Hidup Anggota Pengabdian
A. Identitas Diri
1. Nama : Fanisa Pitamouldi
2. NIM : 13060116140041
3. Pekerjaan : Mahasiswa
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Tempat/Tgl lahir : Magelang,24 Juni 1998
6. Alamat Kos : Jl. Banyuputih III No.26, Tembalang
Semarang
7. Alamat Rumah : Jl. Bukit Permata V, Blok E16 No.5
Permata Pamulang, Bakti Jaya, Setu, Tangerang Selatan
8. Telepon/Fax Kantor : 0895374889775
9. Email : pitamouldif@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

Program SMA S1
Pendidikan SMA Muhammadiyah 25 Universitas Diponegoro
Pamulang
Bidang Ilmu IPS Antropologi Sosial
Tahun Masuk 2013 2016
Tahun Lulus 2016 sekarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Semarang, 4 Februari 2020

Fanisa Pitamouldi
NIM. 13060116140041

21
Daftar Riwayat Hidup Anggota Pengabdian
A. Identitas Diri
1. Nama : Ihsan Fadhli
2. NIM : 26030116140071
3. Pekerjaan : Mahasiswa
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
5. Tempat/Tgl lahir : Medan, 28 Agustus 1998
6. Alamat Kos : Jl. Sipodang
7. Alamat Rumah : Jl. Ikan MasNo.17 Pekanbaru Riau
8. Telepon/Fax Kantor : 082117411236
9. Email : fadhli.space@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

Program SMA S1
Pendidikan Al Bayan Boarding School Universitas Diponegoro
Bidang Ilmu IPA Teknologi Hasil Perikanan
Tahun Masuk 2013 2016
Tahun Lulus 2016 sekarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Semarang, 4 Februari 2020

Ihsan Fadhli
NIM. 26030116140071

22

Anda mungkin juga menyukai