Oleh :
Dr. Wilis Ari Setyati, MSi NIDN 0010116506
Bagus Rahmanda, S.H, M.H NIDN 0023126305
Fahmi Arifan S.T, M.Eng NIDN 0020028002
(Dr. Ir. Diah Permata W., M.Sc.) (Dr. Wilis Ari Setyati, MSi.)
NIP. 196901161993032001 NIP. 196511101993032001
Mengetahui,
Dekan fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan
ii
Inovasi Pembuatan Fungisida Eco-Friendly Untuk Mengurangi Penggunaan Fungisida
Kimia Pada Tanaman Cabai Yang Terjangkit Virus Kuning Di Desa Sumowono,
Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang
RINGKASAN
Virus kuning atau virus gemini merupakan penyakit tanaman cabai yang disebabkan akibat
terinfeksinya tanaman oleh vektor penyakit berupa kutu kebul (Bemisia tabaci). Pemberian
fungisida kimia yang dilakukan oleh petani tidak dapat menghindarkan tanaman dari inveksi
virus tersebut dan dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia apabila
pemberiannya melebihi aturan yang ditetapakan Dinas Pertanian. Penggunaan fungisida eco-
friendly yang berbahan baku jahe dan bawang putih merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk melakukan pengendalian dan pencegahan virus kuning cabai.
Program pengabdian kegiatan kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat desa Sumowono untuk menangani permasalahan
pertanian seperti virus kuning cabai dengan menggunakan bahan-bahan disekitar,. Luaran
kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pelatihan pembuatan eco paving block di Desa
Kebonagung Semarang yang diterbitkan dalam media online.
iii
PRAKATA
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah Tuhan Yang Maha Pengasih karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, kami dapat menyusun proposal pengabdian yang
berjudul Inovasi Pembuatan Fungisida Eco-Friendly Untuk Mengurangi Penggunaan Fungisida
Kimia Pada Tanaman Cabai Yang Terjangkit Virus Kuning Di Desa Sumowono, Kecamatan
Sumowono, Kabupaten Semarang.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan Departemen
Ilmu kelautan dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP beserta semua pihak
yang telah membantu melalui dana Hibah Pengabdian tahun 2020.
Kami menyadari proposal ini masih ada kekurangan, oleh karena itu kritik yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan proposal ini sangat kami harapkan.
Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan manfaat dalam bidang ilmu
pengetahuan dan masyarakat pada umumnya.
Wassalam,
iv
DAFTAR ISI
RINGKASAN.............................................................................................................................................iii
PRAKATA.................................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................v
DAFTAR TABEL......................................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................................viii
BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2. Tujuan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.......................................................................2
1.3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan.......................................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................3
2.1. Fungisida Organik.......................................................................................................................3
2.2. Bawang Putih (Allium sativum)...................................................................................................3
2.3. Jahe (Zingiber officinale).............................................................................................................4
2.4. Virus Kuning Cabai.....................................................................................................................5
BAB III. METODE PENGABDIAN...........................................................................................................8
BAB IV. PERENCANAAN OUTCOME....................................................................................................9
BAB V. JADUAL PELAKSANAAN.......................................................................................................10
BAB VI. ANGGARAN BIAYA PENGABDIAN.....................................................................................11
BAB VII. SUSUNAN ORGANISASI TIM PENGABDIAN DAN PEMBAGIAN TUGAS....................12
LAMPIRAN..............................................................................................................................................13
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I. PENDAHULUAN
Desa Sumowono merupakan salah satu dari 16 desa yang ada di Kecamatan
Sumowono, Kabupaten Semarang yang memiliki 16 RT yang tersebar di 5 dusun berbeda,
Dusun Sumowono, Dusun Karangwetan, Dusun Sawahgondang, Dusun Kenteng dan Dusun
Nyampuran. Menjadi ibukota kecamatan, kehidupan di Desa Sumowono cukup lebih
berkembang dari desa-desa lain yang berada di Kecamatan Sumowono dengan mata
pencaharian penduduk yang heterogen. Bertani merupakan salah satu mata pencaharian yang
menunjang perekonomian penduduk Desa Sumowono dengan produk pertanian berupa sayur
mayur dan umbi-umbian. Cabai adalah komoditi hortikultura yang dihasilkan petani Desa
Sumowono yang memiliki tingkat permintaan pasar yang tinggi. Namun, beberapa tahun
belakangan banyak para petani Desa Sumowono yang mengalami gagal panen cabai akibat
wabah penyakit kuning yang menyerang tanaman cabai di Desa Sumowono.
Virus kuning atau virus gemini merupakan penyakit tanaman cabai yang disebabkan
akibat terinfeksinya tanaman oleh vektor penyakit berupa kutu kebul (Bemisia tabaci). Pada
tubuh tanaman yang terinfeksi virus kuning akan memunculkan gejala berupa daun menjadi
berwarna kuning, kerdil dan menggulung ke atas (cupping). Pemberian fungisida kimia yang
dilakukan oleh petani tidak dapat menghindarkan tanaman dari inveksi virus tersebut dan
dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia apabila pemberiannya melebihi
aturan yang ditetapakan Dinas Pertanian. Penggunaan fungisida eco-friendly yang berbahan
baku jahe dan bawang putih merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
melakukan pengendalian dan pencegahan virus kuning cabai.
Kandungan minyak atsiri yang terdapat di jahe dna bawa putih berisifat antifungi dan
antibakteri. Bahan aktif berupa zingeton/gingerol atau metil keton, zingiberol, zingiberin dan
borneol pada jahe dan allisin pada bawang putih dapat digunakan sebagai bahan aktif dalam
pembuatan fungisida eco-friendly. Memiliki daya racun yang dapat bersaing dengan
1
2
fungisida kimia, fungisida eco-friendly jauh lebih aman dan minim efek samping jika
digunakan dalam jangka waktu panjang bahkan dapat meningkatkan kesuburan tanah karna
menggunakan bahan-bahan alami dan mudah diperoleh dengan harga terjangkau
dibandingkan dengan fungisida kimia.
a. Memberikan wawasan mengenai teknik budidaya cabai yang sesuai standar Dinas
Pertanian
b. Memberikan pengenalan dan pembuatan fungisida eco-friendly dari ekstrak jahe
dan bawang putih
c. Memotivasi Kelompok Tani Desa Sumowono untuk beralih menggunakan
fungisida organik
Fungisida organik merupakan salah satu golongan pestisida yang mengandung bahan
aktif yang dapat digunakan untuk mengedalikan (membunuh, menghambat atau mencegah)
jamur atau cendawan patogen penyebab penyakit yang berasal dari tanaman atau tumbuhan,
hewan dan bahan organik lainnya (Tigaw, dkk, 2015). Dalam penggunaanya fungisida
organik tidak diserap oleh tanaman sehingga tidak meracuni tanaman dan hasil produksi
tanaman lebih aman untuk dikonsumsi karena fitotoksitas (tingkat keracunan) yang
ditimbulkan lebih rendah (Ginting, 2013). Fungisida dalam bidang pertanian digunakan
untuk mengendalikan cendawan pada benih, bibit, batang, akar, daun, bunga dan buah
dengan melakukan penyemprotan, pengocoran maupun penginjeksian.
1. Mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan serta relatif aman bagi
manusia dan hewan peliharaan karena residunya mudah hilang.
2. Dapat diandalkan untuk mengendalikan OPT yang resisten terhadap fungisida kimia.
3. Memiliki pengaruh yang cepat yaitu menurunkan nafsu makan serangga hama.
4. Murah dan mudah dibuat oleh petani
Bawang putih (Allium sativum L) adalah tanaman sayuran umbi yang banyak
ditanam diberbagai negara di dunia, terutama di Indonesia. Klasifikasi ilmiah Umumnya
pemanfaatn bawang putih hanya pada bagian umbi saja, sebagai bumbu dapur. Selain
3
4
sebagai bumbu dapur, bawang putih merupakan salah satu tanaman rempah yang terbukti
mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Wibowo, 2007).
Bawang putih merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa aktif yang
tinggi seperti Alil-metil-sulfida (AMS), Vinil-ditiin, Alistatin, Allixin dan Scordinin yang
memiliki banyak manfaat seperti antibakteri ataupun antimikroba. Adapun manfaat
senyawa aktif bawang putih dapat dilihat pada Tabel 1.
Senyawa aktif lain yang bersifat antifungi adalah saponin dan flavonoid, saponin
mempunyai kerja merusak membran plasma dari jamur. Senyawa saponin dapat merusak sel
membran sitoplasma jamur dengan cara meningkatkan permeabilitas membran sel jamur
sedangkan flavonoid pada bawang putih juga memiliki aktivitas antifungi. Flavonoid yang
berada di dalam sel jamur akan mengendapkan protein yang tersusun atas asam amino
5
sebagai hasil translasi dari RNA. Gangguan pada pembentukan partikel protein dapat
mencegah proses sintesis protein di dalam inti sel sehingga menyebabkan kematian pada sel
jamur (Supriyono, 2016).
Jahe merupakan salah satu tanaman rempah-rempahan yang banyak tumbuh subur di
Indonesia. Jahe mengandung banyak fitokimia dan fitonutrien seperti minyak atsiri 2-3%,
pati 20-60%, oleoresin, damar, asam organik, asam malat, asam oksalat, gingerin, gingeron,
minyak damar, flavonoid, polifenol, alkaloid, dan musilago. Mengandung 2-3 % minyak
atsiri, jahe dapat dimanfaatkan sebagai fungisida nabati, minyak atsiri yang terdapat dalam
rimpang jahe sebagian besar terdiri atas zingeton/gingerol atau metil keton, zingiberol,
zingiberin, borneol, kamfer, sineol, falandren, pati, damar, asam organik, oleoresin dan
gingerin. Senyawa sineol dan turunan golongan fenilpropana merupakan senyawa aromatik
yang memiliki daya racun sehingga dapat berfungsi sebagai antijamur (Isti, 2017).
Virus kuning atau virus gemini merupakan penyakit tanaman cabai yang disebabkan
akibat terinfeksinya tanaman oleh vektor penyakit berupa kutu kebul (Bemisia tabaci).
Penyakit ini banyak terdapat pada cabai rawit, cabai besar, paprika dan juga pada tomat.
Penyakit ini banyak menjangkit tanaman cabai rawit, cabai besar, paprika dan juga tomat.
Penyakit kuning pada cabai dapat ditularkan melalui teknik penyambungan dan perantara
kutu kebul. Secara mekanik virus ini tidak dapat ditularkan melalui benih. Virus ini memiliki
masa inkubasi antara 15-29 hari setelah inokulasi. Tanaman cabai yang terinfeksi berat virus
ini, tidak dapat menghasilkan bunga dan buah bahkan menyebabkan tanaman menjadi kerdil
(Sudiono., dkk, 2001).
Keberadaan kutu kebul (Bemisia tabaci) menjadi salah satu faktor penting dalam
penyebaran virus kuning cabai ini. Kutu kebul merupakan salah satu kelompok serangga
penusuk penghisap dan bersifat persisten. Virus kuning ini disebarkan oleh kutu kebul
dengan memakan tanaman yang telah terinveksi (akuisisi). Pada saat kutu kebul menghisap
makanan dari tanaman sehat, virus kuning ikut masuk ke dalam tubuh tanaman bersama
dengan cairan dari mulut kutu kebul tersebut. Aktivitas kutu kebul baru meningkat setelah
tanaman mulai berbunga hingga awal pengisian buah. Meningkatnya aktivitas vector
tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah makanan yang tersedia (Ariyanti, 2011).
Pada tubuh tanaman yang terinfeksi virus kuning akan memunculkan gejala berupa
daun menjadi berwarna kuning, kerdil dan menggulung ke atas (cupping). Pada tanaman
yang sudah terjangkit virus kuning, pemberian pupuk daun, pupuk kimia ataupun pemberian
pestisida kimia yang dilakukan oleh petani tidak dapat menghindarkan tanaman dari inveksi
virus tersebut dan dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia apabila
pemberian pupuk ataupun pestisida kimia melebihi aturan yang ditetapakan Dinas Pertanian
(Ariyanti, 2007). Pengendalian virus kuning ini dapat dilakukan untuk mencegah
penularannya dengan melakukan budidaya cabe seperti pembibitan, persiapan lahan,
penanaman dan pengendalian hama dan penyakit sesuai standar yang ada terutama
penggunaan pestisida (fungisida) yang tepat dan sesuai aturan terutama menggunakan
fungisida eco-friendly (nabati)
7
BAB III. METODE PENGABDIAN
8
BAB IV. PERENCANAAN OUTCOME
Sumber: https://jatengdaily.com/2020/02/kendalikan-virus-kuning-cabai-tim-pengabdian-undip-
kenalkan-fungisida-eco-friendly-pengganti-fungisida-kimia/
9
10
BAB V. JADUAL PELAKSANAAN
Minggu ke
No. Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
0 1 2 3 4 5 6
1. Persiapan x x x x
2. Pembelian bawang x x x x
putih danjahe
3. Praktek x x x x x x x x x
4. Penyusunan laporan x x x
10
BAB VI. ANGGARAN BIAYA PENGABDIAN
Pengabdian ini dibiayai oleh dana PNBP Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan tahun
2020. Rincian biaya yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta
rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3. Rincian Anggaran Biaya Pengabdian
No Harga Satuan
Keterangan Satuan Volume Jumlah (Rp)
. (Rp)
Total 5.000.000,-
11
12
BAB VII. SUSUNAN ORGANISASI TIM PENGABDIAN DAN
PEMBAGIAN TUGAS
Alokasi
Waktu(j
No Nama NIDN Bidang Ilmu Uraian Tugas
am/min
ggu
Mengkoordinir jalannya
1. Dra. Rini Pramesti, M.Si 0023126305 Biologi 15
pengabdian
Mengkoordinir
5. Dr.AB. Susanto, MSc 0010056410 Budidaya 10 pelaksanaan,
transportasi dan praktek
12
13
LAMPIRAN
Rincian biaya yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta
rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
No Harga Satuan
Keterangan Satuan Volume Jumlah (Rp)
. (Rp)
I. BELANJA OPERASIONAL
13
14
Fotokopi/jilid/cetakmodul/ATK
10.300
50.000 50.000
Catridgehitam 135.000
14
Tinta 90.000
Flashdisck 92.000
Peralatanpraktek
Japitan 10.500
b. Talenan 26.000
Ember 40.000
3 Bahanpraktek
14
b. Ikanuntukpraktekujicoba 225.000
c. Ikanuntukkegiatanpengabdian 700.000
4 Logistik
5 Transportasi
Subtotal 4.864.100
1 orang 200.000
14
Subtotal 200.000
15
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
Program S1 S2
Nama Perguruan Universitas Jenderal Universitas Gadjah Mada
Tinggi Soedirman Purwokerto
Bidang Ilmu Biologi Biologi Laut
Tahun Masuk 1982 1996
Tahun Lulus 1987 2000
Judul Infestasi Miracidium Terhadap Perbedaan Salinitas dan
Skripsi/Thesis/ Produksi Cercaria Fasciola sp. Intensitas Cahaya Terhadap
Disertasi Perkecambahan dan
Pertumbuhan Gracilaria
gigas
Nama Dr. Ir. Soedhito Prof. Santosa M.Sc.
Pembimbing/Pro Ir. Sri Utami, M.S Dra. Munthi Susarsi
motor Sabbithah, MSc
16
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Data Pribadi
1.1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Ir. Jusup Suprijanto, DEA
Jenis Kelamin Laki-laki
1.2. Jabatan Fungsional Lektor
1.3. NIP/NIK/No. Identitas lainnya 19590125 198703 1001
1.4. Tempat dan Tanggal lahir Wonosobo, 25 Januari 1959
Jl. Perumahan Bulusan Asri Kav !2
1.5. Alamat Rumah
Bulusan Asri/ Semarang-50271
1.6. Nomor Telepon/Fax (024) 7078 7048
1.7. Nomor HP 081 2285 6073
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
1.8. Alamat Kantor Universitas Diponegoro
Kampus Tembalang, SEMARANG
Riwayat Pendidikan
Judul Skripsi/
Program PT Bidang Ilmu
Tesis/Disertasi
Komposisi Jenis Makanan Alami
Universitas Biologi Bandeng (Chanos chanos Forskal)
1 S1
Diponegoro Perairan Air Tawar di desa Pandanpancur
Kabupaten Lamongan
Nutrition et Reproduction de deux
Oseanologie,
Université bivalve mollusques bivalves de
Biologique et
2 S2 de Bretagne l’ecosysteme hydrothermal
Environneme
Occidentale Calyptogena magnifica et
nt Marin
Calyptogena pacifica.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Dan apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan sebagai salah
satu syarat pengajuan hibah penelitian kompetensi.