Anda di halaman 1dari 29

UJIAN WAWANCARA

SEMINAR MAGANG
“RE-DESIGN KOLOM AMINE REGENERATOR (1C-5)
DENGAN KAPASITAS PRODUKSI
LNG 17.000.000 TON/TAHUN PADA
PT. BADAK NGL BONTANG KALIMANTAN TIMUR”

Oleh :
Qurrotun A’yuni Khoirun Nisa’ 40040119655008

Pembimbing Lapangan :
Danu Purwanugraha, S.T

Pembimbing :
Dr. Eng. Vita Paramita, S.T, M.M, M.Eng
PURIFICATION UNIT ATM

FEED GAS TO 1PV-9


DEHYDRATION UNIT 1E-7 1E-8
1E-2

1C-3 1C-6
C/W

1LV-3
FUEL GAS
1C-2 1C-5
1LV-2 1G-3
1LV-1 1PV-4

LP.STEAM

1C-4 Wet Flare


1E- 5
1LV-4 1E-4
1PV-33
NATURAL GAS

1LV-5

1E-9

1E-3
1FV-4 1C-7

CW 1Y-1 1D-1
1GM-2
1TV-9

1G-1A/B/C 1G-2

1G-4A/B

EDI SUSANTO 2006


PURIFICATION UNIT
PLANT – 1
 Unit proses dibagi dua yaitu Proses Absorbsi dan
Proses Regenerasi.
 Unit ini bertujuan mengurangi kandungan CO2
dalam gas alam hingga < 50 ppm dengan
menggunakan larutan aMDEA 40% berat.
 Kandungan CO2 dalam gas 3~5 % harus
dikurangi hingga dibawah 50 ppm.
 Proses penyerapan CO2 terjadi di menara
Absorber yang beroperasi pada tekanan tinggi
dan temperatur rendah.
 Proses pelepasan CO2 terjadi di menara aMDEA
regenerator yang beroperasi pada tekanan
rendah dan temperatur tinggi.
LATAR BELAKANG
Pada Unit Purifikasi, terjadi proses :

1. Proses Absorbsi CO2 oleh larutan aMDEA

• Reaksi : aMDEA + H2O +CO2 ↔ aMDEAH+ + HCO3-

2. Proses Regenerasi larutan aMDEA yang jenuh oleh CO2

• Rich amine kontak dengan uap panas, maka CO2 dan H2S
yang terikat akan terlepas dan sebagian kondensat campuran
amine akan menguap (uap air).

Berdasarkan kondisi operasi, dapat diketahui sampai sejauh mana


Amine Regenerator (1C-5) dalam memisahkan CO 2, air, dan H2S yang
dipengaruhi oleh jumlah plate dalam kolom. Jumlah plate yang
terdapat dalam kolom akan berpengaruh pada efisiensi kolom dengan
perbandingan data teoritis dan data aktual.
RUMUSAN MASALAH
Komposisi feed gas yang masuk ke dalam kilang memiliki
kandungan gas CO2 sekitar 3,43%. Gas CO2 memiliki titik beku -56 oC,
sedangkan titik beku CH4 sebagai komponen utama LNG adalah -160
o
C. CO2 akan membeku terlebih dahulu pada saat proses pembuatan
LNG berlangsung, yang dapat menyumbat saluran di dalam peralatan
kilang dan dapat merusak alat-alat tersebut. Pada PT Badak LNG
Bontang Kalimantan Timur, area amine regenerator berfungsi untuk
memisahkan kandungan CO2, air, dan H2S dari larutan amine. Proses
ini disebut proses regenerasi larutan amine. Proses regenerasi ini
menghasilkan larutan amine yang bebas dari kandungan pengotor
yaitu lean amine. Setelah bersih dari pengotor tersebut, selanjutnya
larutan lean amine tersebut digunakan kembali untuk menyerap
kandungan gas asam dari gas alam (sour gas) di menara absorbsi.
Absorben yang digunakan dalam proses penyerapan CO2 di menara
absorbsi adalah aMDEA (Activated Methyl Diethanol Amine).
MANFAAT PENELITIAN
Studi kasus pada laporan ini membahas tentang efisiensi
pemisahan pada kolom destilasi untuk meregenerasi aMDEA sebagai
komponen penting untuk menghilangkan CO2 di absorber. Kelebihan
aMDEA dibandingkan dengan jenis amine lain adalah tidak mudah
terdegradasi baik secara thermal maupun chemical, terbukti tidak
korosif serta energi yang diperlukan untuk memecah ikatan kimia
antara aMDEA dengan CO2 lebih rendah (Marsella, 2012).
Semua peralatan proses pada amine regenerator bekerja
membentuk satu kesatuan sistem untuk meregenerasi cairan amine
agar dapat digunakan kembali untuk proses absorbsi gas asam dari
sour gas di menara absorber. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menghitung efisiensi alat amine regenerator dengan perhitungan re-
design untuk mengetahui seberapa baik alat tersebut dalam proses
pemisahan secara destilasi yang nantinya akan berpengaruh pada
proses pemurnian CO2 dari gas alam pada proses absobsi.
SPESIFIKASI AMINE REGENERATOR
Parameter Deskripsi
Nama Amine regenerator
Fungsi Meregenerasi larutan aMDEA yang
sudah digunakan untuk menyerap
CO2 dalam absorber

Manufaktur Hyundai Heavy Industry Co. Ltd.


Design Pressure Int : 3,5 kg/cm2g Ext : 0,07
kg/cm2g
Design Temperature Int : 177°C Ext : 140 °C
Corrosion allowable 2,00 mm
Errect WT 85.100 kg
Max. Allow. Working Pressure 3,5 kg/cm2g
Jenis tray Sieve
Total tray 21
ALGORITMA PERHITUNGAN

 
ALGORITMA PERHITUNGAN

 
ALGORITMA PERHITUNGAN
 6. Penentuan jumlah stage ideal

Menggunakan fig 11. 11 Erbar – Maddox correlation (Coulson, 1983)

7. Menentukan plate aktual


Menghitung viskositas dari Appendix C Physical Properties Databank

Efisiensi kolom dihitung dari perkalian relative volatility key


component dengan average column viscosity berdasarkan fig 8.16.
Chopey

8. Perhitungan efisiensi kolom


Eff =
Material Balance
Material Balance
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Perhitungan kondisi operasi menara
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Perhitungan kondisi operasi menara
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Perhitungan kondisi operasi menara
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Menghitung Relatif Volatility
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.  
 Menentukan Jumlah Tray Minimum (Nm)
Top Product
 x LK : 0,01221
 x HK : 0,48602
Bottom Product
 x LK : 0,09124
 x HK : 0,00274
maka,
~9
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Menentukan Konstanta Underwood (θ)
HASIL DAN PEMBAHASAN
 
Jadi, diperoleh 0,7403
HASIL DAN PEMBAHASAN

  
5. Menentukan jumlah refluks minimum (Rm)

2,211256945 = Rm + 1
Rm = 1,211256945

R operasi berkisar antara 1,2 – 1,5 Rm (Geankoplish, 1993) [3]

Diambil, R operasi = 1,2 x 1,211256945


= 1,45350833
HASIL DAN PEMBAHASAN
5. Penentuan jumlah stage ideal
 Rop/(Rop+1) = 1,45350833/(1,45350833+1) = 0,59242038
 Rm/(Rm+1) = 1,211256945/(1,211256945+1) = 0,54776852
Dari fig 11. 11 Erbar – Maddox correlation (Coulson, 1983)

 Nm/N = 0,51
 N = 9/0,51
 N = 17,6314 ~ 18
HASIL DAN PEMBAHASAN
  
8. Menentukan Plate Efficiency
 Dari Appendix C Physical Properties Databank

Top product
HASIL DAN PEMBAHASAN
  
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bottom product
HASIL DAN PEMBAHASAN

 
HASIL DAN PEMBAHASAN
  
 α LK, avg = 0,449533481
 α LK, avg x μ avg = 0,207028136
 Eo = 84%
Dari Figure 8.16 Chopey, diperoleh jumlah plate aktual =

N aktual = N/eff grafik= 18/84% = 21,428 ~ 21


PERHITUNGAN EFISIENSI KOLOM
DESTILASI
   yang diperoleh dari perhitungan dengan jumlah tray aktual yang
Efisiensi kolom destilasi merupakan perbandingan antara jumlah tray
teoritis
berada di plant. Efisiensi dapat dihitung dengan persamaan berikut
(Coulson, 1993) :
 
Eff =
Eff =
Eff = 85,71 %
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
 Hasil perhitungan efisiensi kolom amine regenerator (1C-5) di Train F
dengan perbandingan data aktual dan desain adalah 85,71%

Saran
Saran yang dapat diberikan adalah :
 Perlu adanya perhitungan menggunakan metode lain agar hasil
perhitungan dapat dikomparasi dan dipastikan valid
 Perlu adanya peninjauan secara mechanical di peralatan lain semisal
pompa dan simulasi 1 plant agar dapat melihat plant performance
 Perlu adanya perhitungan menggunakan data pada hari yang lain agar
perhitungan semakin akurat
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim, 2014. Process Train Manual Book. Bontang: PT BADAK NGL

[2]Chopey, N.P., 1994, Handbook of Chemical Engineering Calculations, 2nd Edition, McGraw-Hill Inc., United

States of America

[3]Coulson J.M., and J. F. Richardson. 1993. Chemical Engineering 3 rd edition. Butterworth Heinemann :

Washington.

[4]Geankoplis, Christie J. 1993. Transport Processes and Unit Operations 3rd edition. Prentice Hall : New

Jersey.

[5] Komariah, Leily Nurul, A. Fuadi Ramdja, and Nicky Leonard. "Tinjauan Teoritis Perancangan Kolom Distilasi

untuk Pra-Rencana Pabrik Skala Industri." Jurnal Teknik Kimia 16.4 (2009).

[6] Marsella, Vera, et al. 2012. “Simulasi Optimasi Regenerasi Amine Menambahkan Flash Tank dan Reboiler di

CO Removal Plant di PT Rekayasa Industri – Pertamina EP Field Subang”


2

Anda mungkin juga menyukai