Anda di halaman 1dari 5

SERVIS

SERVIS MOBIL

Penyetelan Idle dengan Pengetes Emisi Gas Buang

TUJUAN PEMBELAJARAN :
 Pengoperasian pengetes emisi gas buang
 Penyetelan campuran idle dengan menggunakan pengetes emisi gas buang
 Pengujian campuran pada putaran menengah dan tinggi

ALAT BAHAN WAKTU


 Kotak alat  Mobil  Instruksi : 1 jam
 Lampu kerja  Motor stand  Latihan : 2 jam
 Tachometer
 Pengetes emisi gas
buang (TECHNOTEST)

Keselamatan kerja
Dilarang menghidupkan motor didalam ruang tertutup karena emisi gas buang
beracun.

Persyaratan Penyetelan Idle


Sebelum penyetelan idle dilakukan beberapa hal / persyaratan harus dipenuhi, agar
hasil penyetelan idle menghasilkan data-data yang akurat.

Langkah-langkah yang dilaksanakan sebelum penyetelan idle adalah sebagai berikut :


 Kontrol kondisi busi dan kabel busi
 Kontrol sudut dwell dan saat pengapian
 Kontrol celah katup
 Kontrol tekanan kompresi ( bila perlu )
 Kontrol sistem ventilasi karter dan saringan udara
 Pada waktu penyetelan campuran idle, motor harus dalam kondisi temperatur kerja
 Kontrol kondisi saluran buang dan knalpot ( tidak boleh bocor )

Program Dikeluarkan oleh : Tanggal :


N a m a :Studi : Halaman :
Sasongko LAP 01-01-00
1-4
MESIN OTOMOTIF
4 3 3 5 2 9 8 6
6 . d o c
LANGKAH KERJA
 Hidupkan pengetes emisi gas buang, dan biarkan alat beberapa saat untuk
melaksanakan proses pemanasan ( kode pada display 01 ) dan proses kalibrasi
( kode 21 )

3 4 Keterangan
1 5
2
 Saklar ON – OFF berada
dibagian belakang
1. Layar monitor
2. Saklar ON dari posisi stand by
3. Tombol printer
4. Tempat kertas printer
5. Tombol printer memasukkan
kertas

 Proses pengujian dapat dilaksanakan bila parameter emisi gas buang pada monitor
sudah menyala semua
 Hidupkan motor pada posisi putaran idle
 Masukkan ujung probe paling sedikit 20 cm ke dalam ujung knalpot
 Lihat display layar monitor dan perhatikan kadar emisi gas buang
 Lakukan penyetelan jika hasil pengujian emisi gas buang diluar standar ( pada
posisi idle )
 Kemudian lakukan pengujian pada putaaran menengah ( 2000 – 2500 rpm dan
putaran tinggi 3000 – 3500 rpm )
 Hasil pengujian bandingkan dengan data standar dibawah ini

Mobil tanpa Katalysator


Exhaust gas Sebelum tahun 1986 Sesudah tahun 1986
 CO  4 % max  3,5 % max
 HC  400 ppm max  300 ppm max
 CO2  12 %- 15 %  12 % - 15 %
 O2  0,5 % - 2 %  0,5 % - 2 %
 Lambda  0,95 – 1,05  0,95 – 1,05

Program Dikeluarkan oleh : Tanggal :


N a m a :Studi : Halaman :
Sasongko LAP 01-01-00
2-4
MESIN OTOMOTIF
4 3 3 5 2 9 8 6
6 . d o c
Mobil dilengkapi Katalysator
Exhaust gas Nilai
 CO 0 % ( 2 % max )
 HC 0 ppm ( 100 ppm max )

 CO2 13 % - 16 %

 O2 0,3 % - 2 %
0,97 – 1,03
 Lambda

 Jika pengujian emisi gas buang telah selesai, lepas ujung probe dari knalpot
 Alat pengetes emisi gas buang tidak perlu dimatikan, biarkan ON terus, secara
otomotis. Alat pengetes emisi gas buang akan berada pada posisi 03  stand by /
energi saving ( siap dipakai setiap saat )
 Jika akan dipakai lagi, tinggal menekan ON-pump ( tombol paling kiri bagian atas /
No.2 )

Informasi
 Emisi gas buang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan
 Emisi gas buang hasil pembakaran motor bersifat beracun yang terdiri atas ;
Carbon Monoksid ( CO ), Hidro Carbon ( HC ), Nitrogen Monoksid ( Nox ), Senyawa
timah hitam ( Pb ), Carbon Dioksid ( CO 2 ), dari beberapa kandungan gas beracun
pada emisi gas buang, hanya beberapa yang dapat diuji melalui alat ini yaitu ; HC,
CO dan CO2, dengan menganalisa kondisi HC, CO,CO 2 dan ditambah O2, maka kita
dapat menganalisa pembakaran didalam ruang bakar, yang secara otomatis kita
juga dapat melihat performance motor.

Program Dikeluarkan oleh : Tanggal :


N a m a :Studi : Halaman :
Sasongko LAP 01-01-00
3-4
MESIN OTOMOTIF
4 3 3 5 2 9 8 6
6 . d o c
Petunjuk praktis cara analisa
 HC tinggi. umumnya disebabkan oleh problem pada sistem pengapian ( karena
bensin tidak terbakar )
Misal :  Kabel busi jelek, busi jelek, pengapian tidak tepat dan bisa juga
dipengaruhi oleh kompresi yang rendah

 CO besar disebabkan oleh campuran bahan bakar dan udara yang terlalu kaya ,
sehingga kekurangan O2, untuk mengubah CO menjadi CO2
Problem yang terjadi adalah :
 Carburator salah penyetelan ( dari sistem idle sampai dengan sistem utama )
 Filter udara kotor
 Katup cuk tertutup
 Injektor kotor
 Sistem start dingin terganggu
 Dsb

 Lambda merupakan perbandingan jumlah udara yang dibutuhkan dibagi jumlah


perbandingan udara + bahan bakar yang ideal ( 1kg bensin = 14,7 kg udara )
 Jika lambda (  ) kurang dari 1  campuran kaya / boros
 Lambda (  ) lebih besar dari 1  campuran kurus / irit

 O2 besar disebabkan knalpot bocor sehingga banyak O2 yang masuk ke knalpot


yang akan juga mempengaruhi hasil pengujian dari gas buang yang lain
 O2 besar bisa juga disebabkan oleh campuran yang kurus / irit

 CO2 rendah disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :


 Campuran bensin dan udara salah ( terlalu kaya )
 Kurangnya pengapian ( pengapian lemah )
 Kualitas bensin yang jelek.

Program Dikeluarkan oleh : Tanggal :


N a m a :Studi : Halaman :
Sasongko LAP 01-01-00
4-4
MESIN OTOMOTIF
4 3 3 5 2 9 8 6
6 . d o c
Halaman:

Anda mungkin juga menyukai