Pengantar
Kegunaan sistem bahan bakar bensin : Mengalirkan bensin dari tangki ke motor Agar motor dapat hidup dan mengasilkan tenaga Membentuk campuran bahan bakar/udara serta mengatur jumlah campuran yang diisap motor Agar campuran bensin + udara sesuai kebutuhan ( misalkan : untuk idle, beban rendah, beban penuh, dsb ).
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-6
6 5 3 B B M B
1 6 S A A O E
1 1 I H K T N
5 0 5 0 5 1 6 4 5 0 S T E M A N A R O R S I N _
Sistem karburator
Fungsi bagian-bagian utama : 1. Pompa untuk mengalirkan bensin dari tangki ke karburator. 2. Saringan bensin untuk menyaring kotoran agar yaang masuk ke karburator bersih . 3. Katup pembatas tekanan untuk mencegah timbulnya tekanan yang berlebihan akibat kerja pompa dan tercukupinya jumlah bensin di karburator.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-6
6 5 3 B B M B
1 6 S A A O E
1 1 I H K T N
5 0 5 0 5 1 6 4 5 0 S T E M A N A R O R S I N _
Persyaratan sistem pembentukan campuran : Perbandingan campuran bensin/udara harus sesuai dengan keperluan motor Campuran bensin/udara harus sehomogen mungkin Jumlah campuran yang diisap motor harus dapat diatur
Cairan disemprotkan dengan kelebihan tekanan Prinsip ini digunakan pada sistem Injeksi
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-6
6 5 3 B B M B
1 6 S A A O E
1 1 I H K T N
5 0 5 0 5 1 6 4 5 0 S T E M A N A R O R S I N _
Karburator
Bagian-bagian : 1. Saluran masuk bensin 2. Ruang pelampung 3. Pelampung 4. Ventilasi ruang pelampung 5. Pipa pengabur ( nosel ) 6. Venturi 7. Katup gas
Prinsip Kerja : Saat piston langkah isap terjadi aliran udara yang cepat pada venturi. Bensin akan terhisap oleh turunnya tekanan ( vakum ) dan bercampur dengan udara masuk kedalam silinder mesin Sifat-sifat Karburator : Relatif sederhana Harga relatif murah Campuran yang dihasilkan tidak sebaik sistem injeksi Jarang ada gangguan yang berat
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
4-6
6 5 3 B B M B
1 6 S A A O E
1 1 I H K T N
5 0 5 0 5 1 6 4 5 0 S T E M A N A R O R S I N _
Bensin bertekanan
Saringan udara
Prinsip Kerja Udara mengalir ke Intake maniffold ( saluran masuk ) akibat hisapan piston Bensin dikabutkan secara terus menerus ke intake maniflod dengan jumlah yang diatur oleh penimbang udara dan regulator Bersama-sama udara bensin masuk ke silinder mesin
Sifat-sifat injeksi K Harga cukup mahal Campuran lebih baik dibandingkan karburator Perawatan lebih mudah dibandingkan dengan injeksi elektronis
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
5-6
6 5 3 B B M B
1 6 S A A O E
1 1 I H K T N
5 0 5 0 5 1 6 4 5 0 S T E M A N A R O R S I N _
Prinsip Kerja Udara dihisap masuk ke mesin Bensin di injeksikan ke masing-masing intake maniflod secara bergantian. Jumlah bensin yang disemprotkan disesuaikan dengan : 1.Jumlah udara yang masuk ; 2. Posisi katup gas ( beban mesin ) ; 3. Temperatur mesin ; 4. Rpm mesin. Sifat-sifat injeksi ( EFI ) Harga lebih mahal Campuran lebih sesuai untuk semua kondisi mesin ( lebih sempurna ) Sensitif terhadap kotoran.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6-6
6 5 3 B B M B
1 6 S A A O E
1 1 I H K T N
5 0 5 0 5 1 6 4 5 0 S T E M A N A R O R S I N _
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Dasar Karburator 1 Prinsip kerja sistem utama Mengapa bensin dapat tersemprot ? Karena pada udara yang mengalir dengan cepat tekanannya turun
Sistem utama Bensin dapat dihisap pada pipa pengabut sesuai kecepatan udara yang mengalir ke motor.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Spuler/Sartono
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-3
D K o 1 F
a s a r a r b u r a t r _ 2 C 4 E 3 . D O C
Venturi Untuk apa memakai venturi ? Untuk menurunkan tekanan lebih besar pada waktu udara mengalir pada venturi
Sistem utama dengan venturi Venturi pada pipa pengabut untuk menurunkan tekanan udara agar bensin juga terhisap pada keadaan katup gas tebuka sedikit.
Kabel gas
Venturi
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Spuler/Sartono
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-3
D K o 1 F
a s a r a r b u r a t r _ 2 C 4 E 3 . D O C
Sistem utama dengan penambahan udara Penambahan lubang udara pada pipa pengabut agar bensin dan udara bercampur lebih homogen ( merata )
Kabel gas
Lubang udara
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Spuler/Sartono
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-3
D K o 1 F
a s a r a r b u r a t r _ 2 C 4 E 3 . D O C
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Spuler/Sartono
01-01-00
Halaman :
Nama :
4-3
D K o 1 F
a s a r a r b u r a t r _ 2 C 4 E 3 . D O C
Halaman:
SERVIS
SERVIS MOBIL
TUJUAN PEMBELAJARAN Mengontrol / mengkalibrasi pengetes gas buang Menyetel campuran idle dengan menggunakan pengetes gas buang. BAHAN Mobil / motor WAKTU Instruksi : 1 jam Latihan : jam
KESELAMATAN KERJA Dilarang menghidupkan motor di dalam ruang tertutup, karena gas buangnya beracun. Persyaratan penyetelan idle Sebelum menyetel idle, kontrol saat pengapian, celah katup, sistem ventilasi karter dan saringan udara. Sewaktu penyetelan, motor harus pada temperatur kerja, tetapi jangan terlalu panas. Penyetelan campuran idle harus dilaksanakan saat saringan udara terpasang. Untuk mendapat hasil pengukuran CO yang benar, saluran buang dan knalpot tidak boleh bocor.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bin / Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-3
6 P a D P G B
1 e n e e a u
1 5 n y I n g n g s a n
1 e d a e g
0 4 5 t e l l e n t e s _ 2
LANGKAH KERJA Hidupkan pengetes CO terlebih dahulu, selama 5 menit Kalibrasikan pengetes CO supaya penunjukkannya 0% Perhatikan : nosel pengukur harus mengisap udara murni.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Skala pengukur Lampu diode Pengontrol aliran gas Rumah saringan gas Sambungan baterai Tombol kalibrasi Sambungan gas buang
Stel rpm idle dan campuran idle sesuai dengan lembaran kerja 60 45 10 42 Masukkan nosel pengukur pada ujung saluran gas buang (minimal 30cm ke dalam) Kontrol / perbaiki penyetelan campuran. Penyetelan yang benar menghasilkan jumlah CO 2-3, 5%. Data tepat, lihat di buku manual.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bin / Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-3
6 P a D P G B
1 e n e e a u
1 5 n y I n g n g s a n
1 e d a e g
0 4 5 t e l l e n t e s _ 2
Petunjuk Penunjukkan pada pengetes CO akan salah jika : Saluran isapnya bocor (udara palsu) Rumah saringan gasnya tak ditutup dengan rapat (udara palsu) Saringan gasnya tersumbat Pemisah air penuh Temperatur kerja belum tercapai Kalibrasi salah
Jangan menyetel idle hanya berdasarkan penunjukkan CO, melainkan gunakan pengetes CO sebagai alat kontrol saja. Pengetes CO bukan pengganti untuk ketrampilan !
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bin / Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-3
6 P a D P G B
1 e n e e a u
1 5 n y I n g n g s a n
1 e d a e g
0 4 5 t e l l e n t e s _ 2
Halaman:
SERVIS
SERVIS MOBIL
Penyetelan Putaran Idle Tanpa Alat (Stasioner) TUJUAN PEMBELAJARAN : Menyetel putaran idle dan camouran bahan bakar tanpa pengetes gas buang.
KESELAMATAN KERJA Dilarang menghidupkan motor di dalam ruang tertutup, karena gas buangnya beracun
Persyaratan penyetelan idle Sebelum menyetel idle, kontrol saat pengapian, celah katup, sistem ventilasi karter dan saringan udara. Sewaktu penyetelan, motor harus pada temperatur kerja, tetapi jangan terlalu panas. Penyetelan campuran idle harus dilaksanakan saat saringan udara terpasang.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-4
6 5 P a P I T
1 3 e n u d a
1 5 1 0 4 0 5 6 4 5 2 1 n y e t e l l a r a e n p a t n
LANGKAH KERJA : Pasang takhometer, hidupkan motor Bandingkan rpm idle dengan spesifikasi (biasanya 750-850rpm). Jika salah, stel rpm pada sekrup penyetel katup gas yang terpasang pada mekanisme katup gas. Perhatikan : Sekrup penyetel katup gas jangan tertukar dengan sekrup penyetel putaran start dingin yang terletak pada mekanisme cuk. Stel campuran idle dengan sekrup penyetel yang terletak pada rumah katup gas. Cara menyetel, lihat halaman berikut.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-4
6 5 P a P I T
1 3 e n u d a
1 5 1 0 4 0 5 6 4 5 2 1 n y e t e l l a r a e n p a t n
Cara menyetel campuran idle tanpa pengetes gas buang Perbandingan campuran mempengaruhi putaran idle. Berdasarkan pengaruh tersebut kita bisa menyetel campuran yang sesuai Langkah penyetelan : Sekrup penyetel diputar ke arah luar, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 1 pada diagram). Kemudian, sekrup penyetel diputar ke arah dalam, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 2 pada diagram). Untuk ini, putar sekrup penyetel tahap demi tahap dengan putaran. Setiap putaran, tunggu sedikit dan perhatikan reaksi pada motor. Pada saat terdengar / terasa* putaran mulai turun, kendorkan sekrup penyetel putaran untuk mendapat penyetelan campuran yang benar. Jika setelah penyetelan campuran, tinggi putaran tidak sesuai, penyetelan katup gas dan penyetelan campuran perlu diulangi Jangan hanya melihat pada takhometer. Tetapi dengan perasaan akan menambah hasil yang lebih akurat.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-4
6 5 P a P I T
1 3 e n u d a
1 5 1 0 4 0 5 6 4 5 2 1 n y e t e l l a r a e n p a t n
Petunjuk Jangan menyetel idle pada saat motor sangat panas. Karburator sering dilengkapi dengan katup termostatik, yang terbuka saat temperatur karburator di atas 500 C. Pada saat terbuka, katup tersebut mengalirkan udara tambahan ke saluran masuk, sehingga campuran menjadi lebih kurus. Oleh karena itu, penyetelan idle tidak boleh dilakukan, jika motor terlalu panas. Katup termostatik (Kijang) pada saat terbuka :
Penyetelan campuran idle yang terlalu kaya mengakibatkan pemakaian bahan bakar menjadi boros. Penyetelan campuran idle yang terlalu kurus mengakibatkan motor hidup tersendatsendat pada idle dan pada beban rendah. (Beban rendah : katup gas hanya terbuka sedikit). Bila campuran idle distel dengan baik, pada saat motor dingin perlu menggunakan cuk selama 1 menit. Jika penggunaan cuk tidak perlu, berarti bahwa campuran idle terlalu kaya.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
4-4
6 5 P a P I T
1 3 e n u d a
1 5 1 0 4 0 5 6 4 5 2 1 n y e t e l l a r a e n p a t n
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
Overhaul Karburator ( Contoh Kijang )
TUJUAN PEMBELAJARAN Memeriksa permukaan-permukaan karburator yang berpaking Memeriksa sistem pengaya Memeriksa mekanisme katup gas Memeriksa kondisi katup termostik BAHAN Karburator (AISAN / NIKI) Solar Kain lap WAKTU Latihan : 8 jam
ALAT Kotak alat Pistol udara lampu kerja Mistar Ragum Termometer Panci Slang 6 mm Mata bor 11 mm Kompor Fuler
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par
01-01-00
Halaman :
Nama :
1 -13
O K o C K ) .
v a r o i _ D
e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C
LANGKAH KERJA : Pemeriksaan awal Periksa saat mulai penyemprotan, Keausan katup gas dan bekerjanya tingkat ke dua. Overhoul karburator Lepas satu persatu : tutup karburator, bodi karburator dan rumah katup gas. Jagalah ! jangan sampai paking-paking robek. Keluarkan katup buang pompa percepatan.
Peluru
Pemberat
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par
01-01-00
Halaman :
Nama :
2 -13
O K o C K ) .
v a r o i _ D
e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C
Pekerjaan pada tutup karburator Lepas pelampung, jarum pelampung dan torak pengatur sistem pengaya Bersihkan semua bagian dengan solar dan pistol udara Kontrol ketidak rataan permukaan yang berpaking (misalnya : dengan mistar geser). Ketidak rataan maksimum 0,2 mm Periksa mekanisme katup cuk ( lihat 61 15 45 40 ) Pasang kembali torak pengaya, periksa apakah dapat bergeser kembali atau tidak Periksa dan stel kelengkapan pelampung ( lihat 61 15 45 30 ) DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAN TUTUP KARBURATOR
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bagian Tutup karburator Poros katup cuk Katup cuk Pegas katup cuk Torak pengaya dalam silindernya Jarum pelampung Pelampung
Kriteria pemeriksaan Kerataan permukaan ( 0,2 mm ) Kelonggaran/gerakan berat Pembukaan/penutupan penuh Tegangan pada katup cuk Kondisi, pemasangan
8.
Paking tutup
Kondisi ( robek )
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par
01-01-00
Halaman :
Nama :
3 -13
O K o C K ) .
v a r o i _ D
e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C
Pekerjaan pada karburator Lepas torak dan katup isap pompa percepatan Lepas jet utama tingkat I, II, dan jet idle Lepas katup pengaya
Jet tingkat II
Lepas nosel pada tingkat I dan II Jika terpasang pada bodi, lepas juga katup termostatik Bersihkan semua bagian-bagian yang dilepas, semua saluran-saluran dengan solar dan pistol udara. Perhatikan jet-jet udara sistem idle dan jet-jet koreksi udara pada nosel-nosel Periksa ketidak rataan permukaan-permukaan yang berpaking ketidak rataan maksimum : 0,2 mm Periksa, apakah venturi-venturi longgar. Untuk merapatkan, pukul pada tempattempat yang disediakan Periksa kelengkapan pompa percepatan ( lihat 61 15 45 35 ) Periksa fungsi dan ketidak rapatan katup pengaya dengan meniup/menghisap. Gunakan slang yang sesuai dengan besar diameter luar jet pengaya
Periksa bekerjanya katup termostik dengan jalan memanaskan pegas bimetal dalam air panas. Katup termostik harus membuka pada temperatur 500 Pasang kembali bagian-bagian pada bodi. Perhatikan letak jet-jet utama pada tingkat I dan II
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :
MESIN OTOMOTIF
Par
01-01-00
Nama :
4 -13
O K o C K ) .
v a r o i _ D
e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C
DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAN BODI KARBURATOR No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Bagian Bodi karburator Venturi-venturi Torak pompa percepatan Silinderpompa percepatan Katup isap pompa Percepatan Katup buang pompa Percepatan Saluran tekan pompa Percepatan Saluran tekan pompa Percepatan Katup pengaya Katup termostik Jet idle ( perpindahan ) Jet udara sistem idle Saluran idle Nosel tingkat I Ketidak rapatan/macet Ketidak rapaatan, buka ( 500 C ) Tersumbat/kotor Tersumbat/kotor Tersumbat/kotor Tersumbat/kotor pada jet koreksi udara Kondisi paking 15. Nosel tingkaat II Tersumbat/kotor pada jet koreksi udara Kondisi paking 16. Paking bodi ( bawah ) Kondisi robek Pekerjaan pada rumah katup gas
Program Studi :
Kreteria pemeriksaan Kerataan peermukaan ( 0,2 mm ) Kelonggaaran Kondisi sil Kondisi permukaan Ketidak rapatan, karatan Ketidak rapatan, karatan Tersumbat/kotor Tersumbat/kotor
temperatur
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par
01-01-00
Halaman :
Nama :
5 -13
O K o C K ) .
v a r o i _ D
e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C
Lepas sekrup penyetel campuran idle Periksa keausan pada ujung sekrup Bersihkan semua bagian-bagian dengan solar dan pistol udara Periksa ketidak rataan permukaan-permukaan yang berpaking ketidak rataan maksimum : 0,2 mm
Periksa kelonggaran poros-poros katup gas. Jika kelonggaran besar, rumah katup gas harus diganti atau dioverhaul
Periksa pembukaan katup gas tingkat I dan II Jika mekanisme gas diinjak penuh, Kedua katup gas harus terbuka sebesar 90 0
Jika katup-katup gas tidak terbuka 900,, bengkokan tuas pembatas pada tingkat I dan II, jika perlu bengkokkan batang penghubung pada tingkat II
Kontrol pegas-pegas katup gas, keausan dan kedudukan pengunci-pengunci pada batang pengerak tingkat II
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 -13
O K o C K ) .
v a r o i _ D
e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C
No. 1.
2.
Permukaan flens
3.
4.
5.
Kondisi,pemasangan
6.
Batang penggerak
Kedudukan pengunci
pengunci-
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par
01-01-00
Halaman :
Nama :
7 -13
O K o C K ) .
v a r o i _ D
e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C
Pada waktu pemasangan, perhatikan kedudukan sekrup berlubang pada flens. Lubang ini adalah lubang saluran vakum pada sistem pengaya. Jika tertukar, sistem pengaya akan terus hidup sehingga pemakaian bahan bakar menjadi boros.
Periksa keadaan paking-paking. Paking yang robek harus diganti . Jika paking pada tutup karburator rusak, pada karburator terjadi ventilasi ekstern pada ruang pelampung. P antara ruang pellampung dan ruang pencampur naik, maka pemakaian bensin menjadi boros ( 10 - 15% lebih ).
Pemeriksaan dan penyetelan akhir Kontrol pemasangan pengunci-pengunci tuas penggerak Kontrol apakah mekanisme katup-katup gas, katup cuk dan pompa percepatan berfungsi dengan baik Periksa langkah torak pompa percepatan ( 3-3,5 mm ). Jika salah,stel dengan membengkokkan batang pendorong tuas pompa Periksa saat mulai penyemprotan Kontrol penyetelan dasar sekrup penyetel campuran idle ( 2,5 3 putaran ke arah luar )
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par
01-01-00
Halaman :
Nama :
8 -13
O K o C K ) .
v a r o i _ D
e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C
Berilah nomor-nomor sesuai dengan tabel, pada garis yang menunjukan bagian-bagian tersebut !
1. katup buang pompa percepatan 2. Katup isap pompa percepatan 3. Jet idle & perpindahan 4. Torak pengatur katup pengaya
5. Katup pengaya 6. Jet pengaya 7. Jet utama tingkat I 8. Jet utama tingkaat II
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par
01-01-00
Halaman :
Nama :
9 -13
O K o C K ) .
v a r o i _ D
e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C
Lembaran soal : Susunan karburator Kijang / Corolla Berilah nomor-nomor sesuai dengan tabel, ada garis yang menunjukan bagian-bagian tersebut !
1. Pegas penekan pompa peercepaatan 2. Batang penghubung katup cuk 3. Lengan pengerak katup cuk 4. Poros katup pengatur tingkat II
5. Katup gas tingkat II 6. Batang penghubung tingkat II 7. Tuas gas 8. Sekrup berlubang untuksaluran vakum sistem pengaya
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par
01-01-00
Halaman :
Nama :
10 -13
O K o C K ) .
v a r o i _ D
e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C
Halaman:
11
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
Penyetelan Sistem Cuk Tangan TUJUAN PEMBELAJARAN Memeriksa kondisi mekanisme katup cuk Menyetel kedudukan katup cuk Menyetel putaran start dingin
Pemeriksaan kondisi mekanisme katup cuk Periksa gerakan bebas poros katup cuk. Pada katup cuk terbuka, harus ada gerak bebas aksial 0,1 mm. Jika gerakan poros katup berat, kontrol tutup karburator bengkok, kemudian lepas poros katup untuk dibersihkan.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par/Wi
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-3
P a S C T C O
e n i u a A C
s t e m k n g a n _ 2 C 5 5 . D
Periksa keadaan pegas penarik dan pengembali katup cuk. Pada saat katup cuk tertutup, tekan ujung cuk dan lepaskan lagi, katup cuk harus dapat kembali sendiri dengan mudah
Penyetelan kabel cuk ( motor tidak hidup ) Tarik penuh tombol cuk. Jika katup cuk tidak tertutup rapat, setel kabel cuk Katup cuk harus dapat terbuka penuh apabila tombol cuk ditekan kembali
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par/Wi
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-3
P a S C T C O
e n i u a A C
s t e m k n g a n _ 2 C 5 5 . D
Penyetelan putaran start dingin Hidupkan motor pada putaran idle Tarik kabel cuk, sehingga kedudukan katup cuk setengah tertutup. Pada keadaan ini putaran motor harus naik antaraa 1000-1200 rpm. Jika putaran motor tidak sesuai , stel pada sekrup penyetel putaran start dingin
Catatan : Jika tidak ada sekrup penyetel start dingin, stel dengan membengkokkan batang penghubung antara katup cuk dan mekanisme katup gas.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par/Wi
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-3
P a S C T C O
e n i u a A C
s t e m k n g a n _ 2 C 5 5 . D
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
Penyetelen Pompa Percepatan TUJUAN PEMBELAJARAN Memeriksa saat mulai penyemprotan Memeriksa kelengkapan pompa percepatan Menyetel jumlah penyemprotan
KESELAMATAN KERJA Siapkan pemadam kebakaran Hindarkan tumpahnya solar atau bensin selama bekerja Jauhkan dari api pada waktu bekerja dengan bahan bakar
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-8
P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D
e o e C O
t e l m p a p a t B 9 C
LANGKAH KERJA Pemeriksaan saat penyemprotan Periksa saat mulai penyemprotan dengan menggerakkan katup gas. Pada katup mulai membuka, harus ada penyemprotan. Jika penyemprotan terlambat, periksa kelonggaran tuas dan batang penghubung pompa. Periksa juga kelonggaran pegas penekan tuas pompa. Jika karburator sudah dilepas dari motor, sebelum memeriksa, isi karburator dengan solar melalui pipa ventilasi ruang pelampung.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-8
P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D
e o e C O
t e l m p a p a t B 9 C
Memeriksa kelengkapan pompa percepatan Lepas tutup karburator ( lihat lembaran kerja 61 15 45 25 ) Lepas kelengkapan pompa percepatan : torak, pegas, katup isap pada dasar silinder pompa, katup buang. Jika ada pemberat berada di atas katup buang 1. Katup isap 2. Pegas pengunci 3. Katup buang 4. pemberat
Bersihkan silinder pompa dan tiup dengan pistol udara pada saluran isap/ buang pompa percepatan. Bila katup-katup sulit dilepas, gunakan kain lap untuk menutup bagian-bagian tersebut. Selama disemprot dengan pistol udara
Bersihkan nosel pompa dengan meniup berlawanan arah penyemprotan, pakai slang dan pistol udara ( untuk mempermudah, lepaskan venturi sekunder )
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-8
P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D
e o e C O
t e l m p a p a t B 9 C
Perisa keausan sil torak, jika sil rusak ( robek/aus ), ganti dengan torak baru
Sil torak
Periksa silinder pompa. Jika terdapat goresan/karatan, perbaiki dengan alat honing silinder rem.
Perakitan kembali Pasang bagian-bagian karburator yang lepas, jika katup buang dilengkapi dengan pemberat, jangan lupa memasang pemberat tersebut. Pengukuran jumlah penyemprotan A. Karburator sudah dilepas dari motor / mobil Isi karburator dengan solar, melalui ventilasi ruang pelampung Buka katup gas penuh kemudian kembalikan lagi perlahan-lahan sampai pembatas, sebanyak 30 X Ukur jumlah penyemprotan dengan gelas pengukur. Hasil penyemprotan tiap langkah , lihat buku data. Jika jumlah penyemprotan salah,stel panjang langkah torak. Perhatikan ! Selama pemeriksaan, bensin dalam ruang pelampung harus penuh.
Gelas pengukur
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
4-8
P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D
e o e C O
t e l m p a p a t B 9 C
Contoh : Hasil penyemprotan tiap langkah = 0,9 0,15 cm 1,05 cm Jumlah penyemprotan = 0,9 cm
3
3 3
X 30 = 31,5 cm
3
3 3
X 30 = 27 cm
0,75 cm X 30 = 22,5 cm B. Karburator masih terpasang pada mobil Cara I Periksa dengan cara sama dengan A tanpa mengissi solar Gunakan bensin yang ada pada ruang pelampung Hubungkan nosel dengan slang kecil ke gelas pengukur
Perhatikan agar tidak terjadi kebocoran pada sambungan nosel/slang selama pemeriksaan
Cara II Stel jumlah penyemprotan minimum ( langkah torak yang pendek ) Hidupkan motor, kemudian beri gas/buka gas dengan cepat
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
5-8
P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D
e o e C O
t e l m p a p a t B 9 C
Dengarkan reaksi motor, jika tarikanya spontan jumlah penyemprotan sesuai. Jika tarikanya lambat jumlah penyemprotan kurang Untuk ini, stel lagi panjang langkah torak sampai mendapatkan jumlah penyemprotan yang sesuai/tarikan motor spontan
Pemeriksaan akhir Kontrol saat mulai penyemprotan Kontrol fungsi mekanik cuk dan katup gas
Kemungkinan penyetelan jumlah dan waktu penyemprotan Jumlah penyemprotan dapat distel dengan merubah langkah torak
a) Lubang untuk langkah torak yang pendek b) Lubang untuk langkah torak yang panjang Waktu penyemprotan dapat distel dengan memperbesar/memperkecil tegangan pegas pada batang penghubung Lihat contoh !
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
6-8
P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D
e o e C O
t e l m p a p a t B 9 C
Pada beberapa cara penyetelan, jumlah dan waktu penyemprotan akan dipengaruhi bersama-sama
II
A B,B1
: Panjang langkah batang pendorong tetap : Panjang langkah torak yang dihasilkan
Pada keadaan II ketegangan pegas diperbesar waktu penyemprotan menjadi lebih awal Selain itu posisi tuas pengerak semula juga berubah, sehingga posisi torak lebih keatas ( B1 B)
Pada keadaan I langkah torak ( B ) pendek torak sudah mencapai dasar silinder sebelum katup gas terbuka penuh.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
7-8
P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D
e o e C O
t e l m p a p a t B 9 C
Penyatelan pompa membran Batang pendorong pompa membran, kadang-kadang dilengkapi dengan lubang splin atau mur penyetel. Lihat gambar.
Dengan merubah penyetelan pada batang pendorong, melalui lubang splin atau mur penyetel, ketengangan pegas akan diperbesar. Akibatnya waktu penyemprotan akan lebih cepat dan jumlah penyemprotan menjadi lebih besar. Tetapi, perhatikan gambar dibawah ini. Jika posisi pada tuas pompa berubah terlalu besar, dapat mengakibatkan celah antara tuas dan membran, sehingga saat mulai penyemprotan akan terlambat = salah
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
8-8
P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D
e o e C O
t e l m p a p a t B 9 C
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
Penyetelan pelampung TUJUAN PEMBELAJARAN Memeriksa kondisi jarunm pelampung Memeriksa kondisi pelampung Menyetel posisi pelampung paling tinggi Menyetel posisi pelampung paling rendah
ALAT: Kotak alat Mistar Ragum Set mata bor ( pengetes pompa )
KESELAMATAN KERJA : Siapkan pemadam kebakaran Hindarkan tumpahan bensin selama bekerja
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par/Yul
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-7
P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C
LANGKAH KERJA : Memeriksa kondisi jarum pelampung Lepas tutup karburator ( lihat lembaran kerja 61 15 45 25 ) Keluarkan jarum pelampung dan periksa keausannya. Jika keausan besar, jarum pelampung serta dudukannya harus diganti baru Perisa ketidakrapatan jarum pelampung
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par/Yul
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-7
P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C
Memeriksa kondisi pelampung Ada 2 macam pelampung : 1. Pelampung yang bagian dalamnya berongga ( misalnya : plat, plastik halus ) 2. Pelampung yang tidak berongga
Untuk memeriksa nomor 1dengan jalan mengocak-ocak atau bersihkan dahulu pelampung, kemudian masukkan ke dalam air panas. Jika pada pelampung terdapat gelembung-gelembung, berarti pelampung bocor.
kocak
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par/Yul
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-7
P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C
Penyetalan pelampung pada posisi paling tinggi Pasang kembali kelengkapan sisstem pelampung Pasang tutup karburator pada ragum ( posisi tutup vertikal dan poros pelampung di atas ) Ukur celah antara ujung badan pelampung dengan permukaan tutup karburator. Ukuran yang diperbolehkan lihat buku data
Mata bor
Bila ukurannya tidak benar, stel dengan membengkokkan bagian tengah lidah pelampung. Gunakan 2 buah tang untuk mencegah pelampung retak. Jangan memegang/menahan pada badan pelampung !
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par/Yul
01-01-00
Halaman :
Nama :
4-7
P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C
Penyetelan pelampung pada posisi paling rendah Pasang tutup karburator pada ragum ( posisi tutup vertikal dan poros pelampung di bawah ) Ukur jarak paling jauh pelampung dengan permukaan tutup karburator. Ukuran yang diperbolehkan lihat buku data Bila ukurannnya tidak benar, stel dengan membengkokkan kedua bagian tepi lidah pelampung. Gunakan 2 tang untuk membengkokkan
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par/Yul
01-01-00
Halaman :
Nama :
5-7
P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C
Hal- hal yang peerlu diperhatikan Ada juga rumah pelampung yang dilengkapi dengan kaca pengintai, untuk melihat tinggi permukaan bensin dalam ruang pelampung
Kontrol tekanan pemompaan. Jika tekanan pemompaan salah, maka sekallipun penyetelan pelampung benar, akan mempengaruhi tinggi permukaan bensin dalam ruang pelampung
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par/Yul
01-01-00
Halaman :
Nama :
6-7
P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C
Apabila tidak ada data, pasang tutup karburator pada ragum dan stel pelampung sehingga posisinya paling atas lurus dengan permukaan paking tutup karbuartor
Posisi paling bawah : Langkah jarum pelampung minimal 1 mm Pelampung tidak boleh tenggelam pada dasar ruang pelampung
Min. 1 mm
Pada karburator mobil-mobil Europa,posisi pelampung paling atas kadang-kadang harus distel dengan memakai bermacam-macam tebal ring paking pada rumah
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par/Yul
01-01-00
Halaman :
Nama :
7-7
P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par/Yul
01-01-00
Halaman :
Nama :
8-7
P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Pembersihan Karburator
TUJUAN PEMBELAJARAN : Melepas tutup karburator Membersihkan bagian-bagian dalam karburator Memasang kembali karburator
KESELAMATAN KERJA : Siapkan pemadam kebakaran. Jauhkan dari api, waktu bekerja dengan bahan bakar ( bensin ).
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
P h K o C
e a a r 9
m b e r s i n r b u r a t _ 2 C E 8 . D O C
1-6
LANGKAH KERJA : Melepas tutup karburator Lepas rumah saringan udara atau tutup saringan udara Lepas saluran bensin Lepas batang penghubung katup cuk (gambar )
Jika bagian-bagian dibawah ini terpasang pada tutup karburator : Lepas kabel/tuas cuk Lepas pegas pengembali katup gas Lepas katup termostik Lepas tuas pompa percepatan pada porosnya ( gambar )
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
P h K o C
e a a r 9
m b e r s i n r b u r a t _ 2 C E 8 . D O C
2-6
Lepas kadang
tutup pengikat
karburator perhatikan ! kadangtutup saringan udara juga harus dilepas jika berfungsi sebagai sekrup pengikat tutup karburator. Kalau sekrup-sekrup keras, pukul sedikit dengan palu baja pada kepalanya.
Lepas
tutup
karburator.
Jika
masih sulit dilepas, kontrol sekali lagi mungkin masih ada sekrup yang belum dilepas
Lepas
paking.
Hati-hati
agar
Lepas pelampung ! Perhatikan katup jarum/pegasnya, letakkan pada tempat yang aman dan bersih.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
P h K o C
e a a r 9
m b e r s i n r b u r a t _ 2 C E 8 . D O C
3-6
Melepas bagian-bagian pada rumah karburator Bila karburator dikeluarkan dari motor, katup buang pompa percepatan dapat dikeluarkan
Katup buang pemberat Lepas jet-jet utama 1 dan 2 perhatikan ! pada karburator bertingkat, ukuran jet-jet utama tidak sama besar. Jet tingkat I diameter lubang kecil, jet tingkat II diameter lubang besar Lepas katup pengaya 3 Lepas jet idle 4 Lepas sekrup penyetel campuran idle Lepas pipa pemancar ( nosel ) kadang-kadang nosel dapat tertukar antara tingkat I dan II Perhatikan ! waktu membongkar dan memasang !
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
P h K o C
e a a r 9
m b e r s i n r b u r a t _ 2 C E 8 . D O C
4-6
Pada karburator toyota Landeruiser nosel tingkat I dilengkapi dengan dua venturi sekunder ( lihat gambar )
Membersihkan Karburator Bila karburator masih terpasang pada motor, kontrol katup isap/buang dan pemberat pompa percepatan. Katup-katup bisa dikeluarkan dengan magnet. Jika katup sulit dikeluarkan, tahan dengan lap selama karburator dibersihkan dengan pistol udara agar katup-katup tidak melompat keluar atau jatuh kedalam saluran isap motor .
Bersihkan/semprot dengan pistol udara semua lubang-lubang udara/bensin sistem idle, sistem utama, sistem pengaya, sistem percepatan, ruang pelampung, lubang baut katup jarum pelampung
Bersihkan/semprot semua jet-jet yang dilepas : jet idle,jet koreksi udara, jet utama, jet pengaya, nosel pompa percepatan
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
P h K o C
e a a r 9
m b e r s i n r b u r a t _ 2 C E 8 . D O C
5-6
Merakit kembali Pasang kembali bagian-bagian yang dilepas. Langkah-langkah perakitan kebalikan dari pembongkaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan : Diameter jet-jet utama dan nosel tingkat I dan II jangan sampai tertukar Katup isap/buang pompa percepatan ( bila katup-katup dilepas ) Perhatikan ! biasanya besar katuo 9 bola/peluru ) tidak sama besar Waktu mengeraskan tutup karburator harus merata, karena tutup bisa bengkok
Penyetelan/kontrol akhir Stel sekrup penyetel campuran idle. Penyetelan dasar 3 putaran ke arah luar, dihitung dari posisi paling dalam, jangan mengerakkan sekrup penyetel idle Kontrol fungsi mekanik katup cuk dan pompa percepatan Lihat 61 15 45 40 Penyetelan karburator lihat 61 45 10 42 61 45 10 43 Penyetelan cuk lihat 61 15 45 40
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi/AS
01-01-00
Halaman :
Nama :
P h K o C
e a a r 9
m b e r s i n r b u r a t _ 2 C E 8 . D O C
6-6
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Karburator Bertingkat Masalah pada karburator tunggal Diameter Venturi besar Diameter Venturi kecil
D2
D2 D1
D1
Daya motor tinggi karena aliran gas tidak terhambat Pengabutan bensin jelek jika aliran udara lambat
Daya motor kecil karena aliran gas terhambat Pengabutan bensin baik jika aliran udara lambat
Kesimpulan : Besar dimeter venturi selalu merupakan kompromis antara daya motor dan pembentukan campuran yang baik
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
K o B a C
a r b u r a t r e r t i n g k t _ 2 D 0 3 1 . D O C
1-6
Karburator Bertingkat Kegunaan : Menghubungkan keuntungan venturi diameter kecil pada beban rendah dengan Venturi diameter besar pada beban tinggi
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat I Diameter venturi kecil, untuk pengabutan bensin yang baik pada daya motor kecil ( aliran gas sedikit ) Tingkat II Diameter venturi besar, untuk mendapatkan daya motor besar ( aliran gas banyak ) Urutan pembukaan Katup gas Daya motor kecil Aliran gas sedikit Hanya tingkat I terbuka Daya motor besar Aliran gas banyak Ditambah tingkat II Pengaturan pembukaan katup gas tingkat II Tingkat II biasanya diatur secara automatis
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :
MESIN OTOMOTIF
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
K o B a C
a r b u r a t r e r t i n g k t _ 2 D 0 3 1 . D O C
2-6
Tingkat II Dengan Katup Pengatur a) Cara kerja pada aliran gas kecil ( daya rendah )
Tingkat I
Tingkat II
1) Venturi bertingkat I Katup gas tingkat I terbuka 2/3 bagian Nosel utama tingkat I mengabutkan campuran
2) Venturi tingkat II Katup tingkat II mulaai terbuka Vakum yang terjadi pada katup gas tingkat II kecil katup pengatur tertutup Tingkat I belum bekerja
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
K o B a C
a r b u r a t r e r t i n g k t _ 2 D 0 3 1 . D O C
3-6
Tingkat I
Tingkat II
2) Venturi tingkat II Katup gaas tingkat II terbuka penuh Vakum yang terjadi pada katup gas tingkat II besar Katup pengatur terbuka Tingkat II bekerja.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
K o B a C
a r b u r a t r e r t i n g k t _ 2 D 0 3 1 . D O C
4-6
Pengatur Tingkat II Dengan Membran a) Cara kerja pada aliran gas kecil ( daya rendah ) II I
Katup gas
1) Tingkat I Katup gastingkat I terbuka bagian Nosel utama tingkat I mengabutkan campuran Katup gas tingkat I tertutup sampai terbuka tuas 1 mengunci penggerak katup gas tingakt II
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
K o B a C
a r b u r a t r e r t i n g k t _ 2 D 0 3 1 . D O C
5-6
Tingkat II
Tingkat I
2) Venturi tingkat II Kecepatan udara pada venturi tingkat I besar membran terhisap. Katup gas tingkat II terbuka tingkat II bekerja.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
K o B a C
a r b u r a t r e r t i n g k t _ 2 D 0 3 1 . D O C
6-6
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Cuk Automatif Kegunaan Cuk Automatis Mengganti sistem operasi cuk secara manual dengan sistem operasi automatis, Agar tidak terjadi kekeliruan penggunaan oleh pengemudi. Tahap tahap operasi sistem cuk Keadaan motor Start dingin Operasi manual Tombol cuk ditarik penuh katup tertutup Tombol cuk di kembalikan bagian untuk mencegah agar motor tidak mati akibat campuran terlalu kaya Tombol cuk dikembalikan ke posisi semula setelah motor hidup tanpa putaran Saat motor dingin s/d mencapai temperatur kerja start dingin ( misal setelah hidup 1 menit ) Temperatur motor semakin panas, katup cuk makin dibuka sampai terbuka penuh ( 2 5 menit ) Putaran start dingin berangsur kembali ke putaran idel. Sistem cuk automatis tidak Saat motor panas _ bekerja karena diatur oleh temperatur yang sudah panas Operasi automatis Katup cuk tertutup secara automatis saat motor masih dingin. Motor baru hidup ( temperatur motor masih dingin ) Katup cuk dibuka sedikit secara automatis setelah motor hidup oleh choke breker.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi
01-01-00
Halaman :
Nama :
S C A f .
i u u _ D
s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C
1-7
Fungsi & Konstruksi Cuk Automatis Pengatur katup cuk automatis Fungsi : Mengatur posisi katup cuk secara automatis Sesuai temperatur motor. motor dingin katup cuk tertutup motor panas katup cuk terbuka Konstruksi : Katup cuk diatur oleh pegas spiral bimetal Pegas spiral dingin katup cuk tertutup Pegas spiral panas Katup cuk terbuka
Macam macam cara pamanas pegas bimetal Dengan pemanas listrik ( hidup selama kunci kontak ON ) Dengan air pendingin motor Sistem gabungan listrik dan air pendingin motor. Dengan pemanas gas buang ( sistem lama / kuno ).
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi
01-01-00
Halaman :
Nama :
S C A f .
i u u _ D
s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C
2-7
Pull Down ( Choke Brekeer ) Fungsi: Membuka katup cuk 2 4 mm pada saat motor baru hidup untuk mencegah campuran terlalu kaya Konstruksi : Membran yang diatur vakum manitold isap saat motor distater, belum ada vakum besar katup cuk tertutup Saat motor sudah hidup, vakum besar Katup cuk dibuka dengan celah tertentu .
Pengatur putaran start dingin Pada cuk biasa, putaran start dingin diperoleh melalui batang penghubung antara katup cuk dan katup gas. Pada prinsipnya, konstruksi tersebut juga berlaku untuk cuk automatis Masalah: Pada cuk automatis, gaya pegas spiral bimetal terlalu lemah Untuk membuka katup gas terhadap pegas pengembali maka konstruksi harus disesuai kan.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi
01-01-00
Halaman :
Nama :
S C A f .
i u u _ D
s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C
3-7
Konstruksi Mekanisme Putaran Start Dingin Pada Cuk Automatis Saat motor dingin dihidupkan Gaya pegas bimetal menutup katup cuk. Melalui batang penghubung, plat bertangga menerima possisi dimana gigi tertinggi menjadi penahan mekanisme katup gas putaran start dingin ( 1000 1500 rpm ) Catatan Agar plat bertangga tersebut dapat menempati posisi yang sesuai, pedal gas harus diinjak terlebih dahulu ( 1 kali ).
Waktu motor mencapai suhu kerja Pegas Melalui bertangga Putaran bimetal membuka katup cuk
sampai terbuka penuh. batang penghubung,plat tahap kembali demi ke dibebaskan start dingin
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi
01-01-00
Halaman :
Nama :
S C A f .
i u u _ D
s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C
4-7
IG
II I
Plat bertangga
Pedal gas
Pull down
Katup cuk Gaya pegas spiral bimetal menutup katup cuk Katup gas Melalui konstruksi plat bertangga, katup gas dibuka sedikit terhadap posisi idel untuk mendapatkan putaran start dingin.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi
01-01-00
Halaman :
Nama :
S C A f .
i u u _ D
s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C
5-7
IG
2-3 mm
Pull down
Pedal gas
hisapan
Katup cuk Terjadi vakum besar di bawah katup gas, maka: Torak pulldown terhisap maka tuas penghubung poros katup cuk tertarik katup cuk dibuka sedikit untuk mencegah motor mati akibat campuran terlalu kaya Katup gas Putaran start dingin diturunkan sedikit lebih rendah ( celah katup gas berkurang, melalui plat bertangga )
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi
01-01-00
Halaman :
Nama :
S C A f .
i u u _ D
s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C
6-7
Pedal gas
Katup cuk Pegas bimetal semakin panas dan mengembang katup cuk dibuka lebih besar lagi sampai membuka penuh. Katup gas Plat bertangga berputar sampai posisi terendah katup gas menutup keposisi idel putaran start dingin tidak bekerja lagi.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Wi
01-01-00
Halaman :
Nama :
S C A f .
i u u _ D
s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C
7-7
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Cuk Biasa Masalah pada motor dingin Perbaikan
Dinding silinder temperatur dingin Bagian Bagian bensin bensin yang yang sulit mudah
Ke dalam silinder dimasukkan bensin yang banyak : Bagian bensin yang mudah
menguap akan mengembun menguap sedikit Campuran kurus motor sulit di hidupkan.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
S i s t e m C u k B i a s a _ 2 D 6 F F 2 . D O C
1-4
Sistem Cuk Biasa Kegunaan : Memberi bensin tambahan saat start dingin sehingga motor mudah dihidupkan. Membuka katup gas sedikit lebih besar, supaya motor dingin tidak mati pada keadaan idel.
3 1 2
Sekrup Rpm
5. Sekrup penyetel start dingin 6. Tuas katup gas 7. Katup gas 8. Kabel gas
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
S i s t e m C u k B i a s a _ 2 D 6 F F 2 . D O C
2-4
Cara Kerja Sistem Cuk Biasa 1) Start dingin ( katup cuk ditutup )
CELAH
Vakum mencapai nosel utama, maka : banyak bensin terhisap motor mulai hidup Putaran start dingin lebih tinggi dari pada idle ( 1500 rpm)
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
S i s t e m C u k B i a s a _ 2 D 6 F F 2 . D O C
3-4
Dikembalikan buka
Celah berkurang
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
S i s t e m C u k B i a s a _ 2 D 6 F F 2 . D O C
4-4
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Percepatan Masalah pada sistem utama
Keadaan Idle : Aliran udara lambat Aliran bensin melalui saluran idel campuran sesuai.
Keadaan percepatan (katup gas dibuka cepat) Aliran udara naik dengan cepat Aliran bensin terlambat campuran kurus
Keadaan akhir percepatan Aliran udara cepat Aliran bensin campuran sesuai.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par?Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 6 i P a F
1 5 s e n C
0 5 t e m r c e _ 2 D . D O
1 6
5 4
5 4
7 2
0 S
1-6
p a t 9 2 C
Perbaikan :
Katup gas
Dengan memberi tambahan bensin saat percepatan ( pedal gas dibuka dengan cepat ) ke ruang pencampur dengan sebuah pompa.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par?Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 6 i P a F
1 5 s e n C
0 5 t e m r c e _ 2 D . D O
1 6
5 4
5 4
7 2
0 S
2-6
p a t 9 2 C
Sistem Percepatan Kegunaan : memberi tambahan bensin agar terjadi campuran kaya pada saat perce Patan Sistem percepatan dengan pompa torak
Bagian-bagian pompa percepatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Torak pompa Sil torak Pegas torak Katup isap Katup buang Nosel penyemprot
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par?Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 6 i P a F
1 5 s e n C
0 5 t e m r c e _ 2 D . D O
1 6
5 4
5 4
7 2
0 S
3-6
p a t 9 2 C
Katup tekan
Katup isap
Katup gas dibuka, maka : Pegas penekan mengangkat tuas pompa Torak pompa ditekan terjadi penyemprotan
Perhatikan : Tuas pompa bukan digerakkan oleh batang penghubung melainkan oleh pegas penekan Lamanya penyemprotan ditentukan oleh gaya pegas penekan Jumlahnya penyemprotan ditentukan oleh diameter & langkah torak pompa
Pemberat
Pegas Penekan
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par?Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 6 i P a F
1 5 s e n C
0 5 t e m r c e _ 2 D . D O
1 6
5 4
5 4
7 2
0 S
4-6
p a t 9 2 C
Ruang Kerja
Katup gas menutup maka : Tuas gas menarik batang penghubung ke bawah Torak pompa ditekan ke atas oleh pegas torak terjadi pengisapan Katup isap terangkat ruang kerja terisi bensin
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par?Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 6 i P a F
1 5 s e n C
0 5 t e m r c e _ 2 D . D O
1 6
5 4
5 4
7 2
0 S
5-6
p a t 9 2 C
Sistem percepatan dengan pompa membran Cara kerja seperti sistem pompa torak
6 3 5
Bensin dari ruang pelampung
4 2
1. Batang penghubung 2. Tuas pompa 3. Membran 4. Katup isap ( salurannya datang dari ruang pelampung ) 5. Katup tekan 6. Pipa penyemprot
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par?Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 6 i P a F
1 5 s e n C
0 5 t e m r c e _ 2 D . D O
1 6
5 4
5 4
7 2
0 S
6-6
p a t 9 2 C
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Pengaya Power Valve Masalah Keadaan A : Katup gas terbuka sedikit, rpm tinggi Keadaan B : Katup gas terbuka penuh, rpm rendah rendah
A Pemasukan udara kedua keadaan : sama Pemasukan bensin kedua keadaan : sama Keadaan A : beban rendah
untuk memperoleh pemakaian bensin yang irit Keadaan B : beban penuh campuran harus kaya
untuk mendapatkan tenaga motor maksimum Kesimpulan : Pada keadaan katup gas terbuka penuh, diperluhkan tambahan bensin pada sistem utama.
Halaman :
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
1-4
Nama :
6 6 t P V C
1 1 4 5 e m e n P a l E 2
5 3
0 9
5 6 5 S i s
g a y a o w e r v e _ 2 D 8 . D O
Sistem Pengaya Power Valve Kegunaan : menambah aliran bensin pada saluran utama saat katup gas terbuka pe nuh campuran kaya tenaga motor baik.
2 3
1 5 4
Katup gas
1. Saluran vakum 2. Torak pengatur 3. Pegas penekan 4. Pegas pengembali 5. Katup pengaya 6. Jet utama
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Halaman :
Sar/Par/Sp
01-01-00
2-4
Nama :
6 6 t P V C
1 1 4 5 e m e n P a l E 2
5 3
0 9
5 6 5 S i s
g a y a o w e r v e _ 2 D 8 . D O
Saluran utama
hisapan hisapan
Katup gas hampir tertutup, vakum di bawah katup gas besar Torak pengatur terhisap ke atas oleh pegasnya Katup pengaya tertutup tidak terjadi penambahan bensin pada saluran utama
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Halaman :
Sar/Par/Sp
01-01-00
3-4
Nama :
6 6 t P V C
1 1 4 5 e m e n P a l E 2
5 3
0 9
5 6 5 S i s
g a y a o w e r v e _ 2 D 8 . D O
Katup gas terbuka penuh, vakum di bawah katup gas hilang ( tidak ada ) Torak pengatur terdorong ke bawah oleh gaya pegas pengaya terbuka katup terjadi penambahan bensin pada sistem utama
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Halaman :
Sar/Par/Sp
01-01-00
4-4
Nama :
6 6 t P V C
1 1 4 5 e m e n P a l E 2
5 3
0 9
5 6 5 S i s
g a y a o w e r v e _ 2 D 8 . D O
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Utama Dengan Koreksi Udara Masalah sistem utama pada karburator sederhana
Kesimpulan : Pada sistem utama sederhana campuran tidak tetap, di pengaruhi oleh kecepatan aliran udara.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 5
1 5
1 6
5 4
0 5
5 3
6 6
1-6
Kecepatan udara rendah ( A B ) Campuran kurus Kecepatan udara tinggi ( B - C ) Campuran kaya Perbaikan :
Bensin
Udara
x Daerah kurus : di perbaiki dengan sistem idel dan perpidahan Daerah kaya : di perbaiki dengan sistem koreksi udara
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 5
1 5
1 6
5 4
0 5
5 3
6 6
2-6
Sistem Koreksi Udara Kegunaan : Mengurangi besar aliran bensin pada kecepatan udara tinggi sehingga perbandingan campuran sesuai dan pemakaian bensin irit Sistem utama dengan koreksi udara
1 5 3
1. Pipa pencampur koreksi udara 2. Jet utama 3. Ruang pelampung 4. Nosel utama 5. Venturi 6. Katup gas
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 5
1 5
1 6
5 4
0 5
5 3
6 6
3-6
Cara Kerja Sistem Koreksi Udara Kecepatan udara rendah ( koreksi udara belum bekerja )
P1
P1
P2
BENSIN
Catatan : Tekanan P1 lebih besar dari pada P2 P1 = tekanan udara luar ( atmosphere ) P2 = tekanan pada venturi akan turun sesuai kecepatan udara yang mengalir Nosel hanya menyemprot bensin Permukaan bensin dalam tabung pencampur turun sebesar X 1
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 5
1 5
1 6
5 4
0 5
5 3
6 6
4-6
ATMOSFIR P1
P2
P1 = tekanan udara luar ( atmosfir ) P2 = tekanan pada venturi turun cukup besar sehingga perbedaan P 1 dan P2 cukup besar.
P1 mendorong permukaan bensin dalam tabung pencampur mencapai lubang pertama, sehingga udara dapat masuk saluran utama, aliran bensin berkurang sedikit.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 5
1 5
1 6
5 4
0 5
5 3
6 6
5-6
ATMOSFIR P1 P1
P2
X3
P1 = tekanan udara luar ( atmosfir ) P2 = tekanan pada venturi turun sangat besar sehingga perbedaan P 1 dan P2 besar P1 mendorong permukaan bensin dalam tabung pencampur mencapai lubang terakhir sehingga aliran bensin berkurang banyak campuran sesuai.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6 5
1 5
1 6
5 4
0 5
5 3
6 6
6-6
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Sistem Tambahan Pada Idle 1) Katup solenoid Masalah : pada motor panas bila kunci kontak dimatikan ( off ), campuran dari saluran idle masih terhisap sehingga bisa timbul pembakaran sendiri over slag Perbaikan : dengan cara menutup saluran idel
Cara kerja : Kunci kontak on Kunci kontak off katub selenoid terbuka katub selenoid tertutup
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Halaman :
Sar/Par/Sp
01-01-00
1-4
Nama :
6 3 1 T n I
1 1 5 0 5 5 5 5 6 4 5 2 1 6 S i s t e m S i s t e m a m b a h a P a d a d l e 1 5 0 5
2) Katup Termostatik Masalah : Jika karburator panas, bensin dalam ruang pelampung menguap, akiakibatnya campuran bertambah kaya (pada ventilasi intern) motor bisa mati Perbaikan : Memberi tambahan udara pada saluran masuk ( intake maniflod ) sesuai temperatur pada karburator Karburator panas Karburator dingin
Pegas bimetal
MESIN OTOMOTIF
Sar/Par/Sp
01-01-00
2-4
Nama :
6 3 1 T n I
1 1 5 0 5 5 5 5 6 4 5 2 1 6 S i s t e m S i s t e m a m b a h a P a d a d l e 1 5 0 5
3) Sistem Pemutus Perlambatan Masalah : Jika mobil diperlambat dengan cara melepas gas, masih terjadi pengisapan bensin melalui sistem idle Perbaikan : Memutuskan saluran idle pada saat terjadi perlambatan menjadi lebih irit pemborosan bensin
pemakaian bensin
10%
Cara kerja : Jika katup gas tertutup ( sakelar vakum menerima vakum ) bersamaan dengan putaran motor lebih dari 2500 rpm, berarti perlambatan memutuskan solenoid saluran idle tertutup unit pengontrol
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Halaman :
Sar/Par/Sp
01-01-00
3-4
Nama :
6 3 1 T n I
1 1 5 0 5 5 5 5 6 4 5 2 1 6 S i s t e m S i s t e m a m b a h a P a d a d l e 1 5 0 5
4) Sistem Idle Up Masalah Perbaikan : Jika mobil dilengkapi AC, putaran idle turun bila AC dihidupkan : Untuk mencegah motor mati karena penggunaan AC, dengan cara katup gas di buka sedikit dengan Idle up.
Cara kerja : AC ON katup pengatur terbuka. Membran terhisap oleh vakum pada saluran masuk penghubung membuka katup gas lebih besar. batang
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Halaman :
Sar/Par/Sp
01-01-00
4-4
Nama :
6 3 1 T n I
1 1 5 0 5 5 5 5 6 4 5 2 1 6 S i s t e m S i s t e m a m b a h a P a d a d l e 1 5 0 5
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Pelampung Kegunaan : Mengatur batas permukaan bensin dalam ruang pelampung agar relatif te tap ( kostan )
Cara kerja sistem pelampung Tinggi permukaan bensin berkurang Tinggi permukaan bensin sesuai
Pelampung turun Jarum pelampung membuka saluran masuk bensin Bensin masuk mengisi ruang
Pelampung naik Katup jarum pelampung menyumbat saluran bensin Bensin tertahan pada salurannya ( tidak mengalir )
pelampung
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-4
6 6 t P g 7
1 4 e e _ .
1 5 0 5 2 4 m l a m 2 E 4 D O C
5 4 0 S i s p u n D 1
Gangguan pada permukaan pelampung 1) Terlalu tinggi. a) kesalahan kecil : Campuran pada sistem utama menjadi lebih kaya b) Kesalahan besar : Bensin langsung mengalir pada nosel banjir
2) Terlalu rendah a) Kesalahan kecil : Campuran pada sistem utama jadi lebih kurus b) Kesalahan besar : Bensin tidak terisap pada sistem utama mesin akan mati
umummnya 5 10 mm
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-4
6 6 t P g 7
1 4 e e _ .
1 5 0 5 2 4 m l a m 2 E 4 D O C
5 4 0 S i s p u n D 1
1. Rumah jarum 2. Katup jarum 3. Pegas 4. Peluru 5. Celah untuk aliran bensin
Kegunaan pegas katup jarum pelampung Kejutan mobil mengakibatkan getaran pada pelampung sehingga terjadi pukulan katup jarum pelampung terhadap dudukannya kebanyakan katup jarum pelampung berpegas. Gangguan / kerusakan pada katup jarum pelampung a) Macet : Bensin tidak mengalir ke ruang pelampung Mesin tidak dapat hidup b) Aus : Bensin mengalir terlalu banyak keruang pelampung Banjir, mesin sulit hidup Keausan besar. Oleh karena itu
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-4
6 6 t P g 7
1 4 e e _ .
1 5 0 5 2 4 m l a m 2 E 4 D O C
5 4 0 S i s p u n D 1
Gangguan / kerusakan pada pelampung Bocor : Pengontrolan permukaan bensin kurang baik karena pelampung tenggelam bajir
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
4-4
6 6 t P g 7
1 4 e e _ .
1 5 0 5 2 4 m l a m 2 E 4 D O C
5 4 0 S i s p u n D 1
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Idle dan Perpindahan Sistem Idle Kegunaan : Katup gas hampir tertutup, aliran udara pada venturi lambat sehingga pada nosel utama tidak terjadi pengabutan. Perbaikan dengan sistem idel sehingga motor dapat hidup.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-5
6 4 i I P h B
1 5 s d e a 5
t e l e d a n r p i n d a n _ 2 E 6 5 . D O C
1 6
5 4
0 5 m
5 3
5 0
0 S
Sistem Perpindahan Kegunaan : Katup gas terbuka sedikit, aliran udara pada venturi masih lambat sehingga pengabutan kurang pada nosel utama. Untuk mencegah campuran kurus diperbaiki dengan sistem perpindahan
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-5
6 4 i I P h B
1 5 s d e a 5
t e l e d a n r p i n d a n _ 2 E 6 5 . D O C
1 6
5 4
0 5 m
5 3
5 0
0 S
Mengapa saluran idle pada karburator arus turun dibuat melingkar naik dan dilengkapi jet udara pada ujung atas ? Saluran tanpa jet udara
Fungsi tambahan pada jet udara Dengan penambahan udara pada saluran idle terjadi campuran awal Akibatnya campuran yang dibentuk pada ruang pencampur menjadi lebih homogen ( merata ) Diameter jet udara mempengaruhi perbandingan campuran. Misal : dimeter diperbesar campuran menjadi lebih kurus.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-5
6 4 i I P h B
1 5 s d e a 5
t e l e d a n r p i n d a n _ 2 E 6 5 . D O C
1 6
5 4
0 5 m
5 3
5 0
0 S
Aliran
bensin
pada
saluran
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
4-5
6 4 i I P h B
1 5 s d e a 5
t e l e d a n r p i n d a n _ 2 E 6 5 . D O C
1 6
5 4
0 5 m
5 3
5 0
0 S
Sistem Idle Dengan Pengatur Udara Penggunaan : Sistem ini sering digunakan pada sepeda motor Prinsip kerja : Perbandingan campuran idle diatur melalui jumlah udara yang ber campur dengan bensin pada sistem idle.
Penyetelan Sekrup penyetel udara diputar masuk Sekrup penyetel udara diputar keluar campuran kaya campuran kurus
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
5-5
6 4 i I P h B
1 5 s d e a 5
t e l e d a n r p i n d a n _ 2 E 6 5 . D O C
1 6
5 4
0 5 m
5 3
5 0
0 S
Halaman:
TUJUAN PEMBELAJARAN Mendiagnosa dan memperbaiki gangguan-gangguan sistem bahan bakar bensin.
ALAT Kotak alat Lampu kerja Pengetes vakum Pemadam kebakaran Pistol udara
PETUNJUK Pada diagnosa dan pemecahan gangguan sistem bahan bakar bensin dikelompokkan : 1. Motor tidak hidup 2. Motor tidak ada idle 3. Tersendat sendat, tenaga kurang dan boros.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Par/As
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-4
M a G n g S B
k i a n g g u a a n g g u a n i s t e m a h a n
Aliran pengecekan : Motor tidak hidup ada tidak Periksa bensin dalam pelampung tidak ada Periksa bensin pada saluran masuk ke karburator
Nama :
Program Studi :
ya Karburator banjir
tidak
MESIN OTOMOTIF
Par/As
Dikeluarkan oleh :
M a G n g S B
Sistem pelampung
Udara palsu ? - Slang vakum penguat tenaga rem bocor - Karburator longgar - Saluran masuk longgar - Katup gas tingkat II tidak menutup
k i a n g g u a a n g g u a n i s t e m a h a n
Tanggal :
01-01-00
Halaman :
2-4
Aliran pengecekan : Motor tidak ada idle mati Periksa fungsi selenoid
Hidup/tidak dilengkapi
Nama :
Program Studi :
tidak ada
tidak
MESIN OTOMOTIF
Selenoid rusak
Par/As
Dikeluarkan oleh :
M a G n g S B
k i a n g g u a a n g g u a n i s t e m a h a n
Udara palsu ? - Paking robek - Karburator longgar - Sistem ventilasi karter bocor - Slang vakum penguat tenaga rem bocor - Karburator bengkok - Katup gas tingkat II tidak menutup
Tanggal :
01-01-00
Halaman :
3-4
tidak
baik
Nama :
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Par/As
Dikeluarkan oleh :
M a G n g S B
k i a n g g u a a n g g u a n i s t e m a h a n
Tanggal :
01-01-00
Halaman :
4-4
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Ventilasi Ruang Pelampung Kegunaan : Menstabilkan tekanan pada batas permukaan bensin agar konstan Ventilasi ekstern Ventilasi intern
Karburator tua umumnya dilengkapi dengan ventilasi ini Karburator modern umumnya dilengakapi dengan ventilasi ini
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-5
6 6 t V i P g
1 1 4 5 e m e n R e l _ 2
5 2
0 7
5 4 5 S i s
t i l a s u a n g a m p u n E A 3 5
Ventilasi ekstern
Bila karburator panas, bensin dalam ruang Uap pelampung menguap Uap bensin mengalir keluar dihidupkan tetapi timbul polusi
campuran sesuai dan motor mudah dihidupkan, tetapi tidak timbul polusi
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-5
6 6 t V i P g
1 1 4 5 e m e n R e l _ 2
5 2
0 7
5 4 5 S i s
t i l a s u a n g a m p u n E A 3 5
Ventilasi ekstern
Ventilasi intern
Tekanan pada ruang pencampur turun Tekanan pada ruang pencampur turun karena hambatan saringan udara. atmosfir Perbedaan besar Campuran jadi kaya tekanan antara ruang pencampur dan ruang pelampung jadi karena hambatan saringan udara. Tekanan pada ruang pelampung turun sesuai udara Tidak terjadi perubahan pada perbandingan campuran dengan keadaan saringan Tekanan pada ruang pelampung tetap
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-5
6 6 t V i P g
1 1 4 5 e m e n R e l _ 2
5 2
0 7
5 4 5 S i s
t i l a s u a n g a m p u n E A 3 5
Ventilasi Automatis ( Contoh : Mitsubishi ) Kegunaan : Menghubungkan keuntungan dari sistem intern dan ekstern . 1 3 2 4
1. Saluran ventilasi intern 2. Saluran ventilasi ekstern 3. Katup 4. Membran : untuk menarik katup pada saat dihidupkan 5. Kumparan : untuk memegang katup selama motor hidup 6. Saluran vakum Cara kerja Motor mati Motor hidup : Ventilasi ekstern : Vakum pada maniflod menarik katup ke kanan ventilasi intern Kumparan memegang katup pada saat katup gas terbuka ( Vakum, hilang )
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
4-5
6 6 t V i P g
1 1 4 5 e m e n R e l _ 2
5 2
0 7
5 4 5 S i s
t i l a s u a n g a m p u n E A 3 5
Misalnya
: Paking robek Tutup karburator bengok Katup sistem ventilasi automatis tidak bekerja
Karena tidak rapat terjadi ventilasi eksteren Akibatnya : Tekanan pada ruang pelampung lebih tinggi dari biasa. Aliran bensin pada nozel utama lebih banyak campuran lebih kaya ( pemakaian bensin naik 5 s/d 10 % )
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
5-5
6 6 t V i P g
1 1 4 5 e m e n R e l _ 2
5 2
0 7
5 4 5 S i s
t i l a s u a n g a m p u n E A 3 5
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Kelengkapan Bahan Bakar
1. Tanki, sebagai tempat menampung bensin 2. Ventilasi udara, agar tekanan dalam tanki tetap sama dengan tekanan udara luar ( atmosfir ) 3. Saringan bensin, memisahkan kotoran agar bensin bersih 4. Pompa bensin, memindahkan bensin dari tanki ke karburator 5. Sistem pelampung, mengatur pemasukan bensin pada karburator 6. Saluran pengembali, untuk mencegah timbulnya gelembung uap bensin ( sistem ini tidak dipasang pada setiap mobil )
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-6
6 6 t K p B B
1 4 e e a a a
1 5 m l n h k
5 1 e
0 8 n
5 3 0 S i s g k 2 a E
a n a r _
Separator
Untuk apa separator ? Mencegah goncangan bensin waktu mobil berjalan supaya tidak terjadi isapan udara pada pompa bensin.
Mengapa dalam tangki kadang kadang terdapat air ? Jika isi bensin sedikit, Jumlah udara dalam tangki banyak Air dalam udara dapat mengembun waktu temperatur dingin, akibatnya dalam tangki terdapat air.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-6
6 6 t K p B B
1 4 e e a a a
1 5 m l n h k
5 1 e
0 8 n
5 3 0 S i s g k 2 a E
a n a r _
Macam Macam Konsturksi Ventilasi Tangki Ventilasi pada tutup Macam ventilasi ini banyak dipakai pada sepeda motor. Waktu mengganti tutup tangki baru, periksalah apakah terdapat ventilasi pada tutup tanki
Ventilasi pada tanki Konstruksi untuk ventilasi ini sering digunakan pada mobil Jika ujung saluran ventilasi tidak dipasang pada tempat yang bersih, kotoran dapat masuk pada tanki
Ventilasi
Selang
Kerangka kendaraan
Ventilasi Dengan Katup Jenis ventilasi ini lebih aman terhadap kebocoran saat mobil posisi miring sekali / terbalik Penguapan bensin berkurang, pemakaian bensin irit Slang pada katup tekan kadang-kadang dihubungkan ke karburator
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-6
6 6 t K p B B
1 4 e e a a a
1 5 m l n h k
5 1 e
0 8 n
5 3 0 S i s g k 2 a E
a n a r _
Kerangka kendaraan
Keluar
Elemen saringan
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
4-6
6 6 t K p B B
1 4 e e a a a
1 5 m l n h k
5 1 e
0 8 n
5 3 0 S i s g k 2 a E
a n a r _
Arah aliran Pengaliran bensin dalam saringan selalu menuju dari luar elemen ke bagian dalam Perhatikan waktu memasang dan mengganti baru saringan bensin, lihat tanda arah aliran pada rumah saringan bensin Rumah saringan bensin terbuat dari : Plastik Plat
Bahan elemen saringan terbuat dari : Kasa kawat Kertas Kasa plastik
Pompa Bensin
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
5-6
6 6 t K p B B
1 4 e e a a a
1 5 m l n h k
5 1 e
0 8 n
5 3 0 S i s g k 2 a E
a n a r _
Pompa bensin mekanis Pompa putaran eksenter digerakkan motor ( poros oleh : kam contoh
Pompa bensin listrik Pompa digerakkan motor Biasannya pompa bensin diletakkan dekat atau di dalam tangki bahan bakar
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
6-6
6 6 t K p B B
1 4 e e a a a
1 5 m l n h k
5 1 e
0 8 n
5 3 0 S i s g k 2 a E
a n a r _
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Pompa Bensin Mekanis Kegunaan : Memindahkan bensin dari tempat rendah ( tangki ) ketempat yang tinggi ( karburator ) Mengatur tekanan bensin agar tetap konstan
Katup isap
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-5
6 6 m B M 2 O
1 4 p e e E C
1 5 a n k E
5 2
0 1
5 3 5 P o
s i n a n i s _ 7 6 2 . D
Poros eksentris mendorong tuas bagian kiri ke atas, tuas bagian kanan ke bawah menarik batang penarik dan membran. Ruang di atas membran meluas katup masuk tertarik membuka bensin masuk ke ruang pompa. Membran tertarik ke bawah oleh tuas pompa akibat gerakan eksenter. Akibatnya ruang di atas membran membesar, katup isap membuka bensin terisap ke ruang kerja.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-5
6 6 m B M 2 O
1 4 p e e E C
1 5 a n k E
5 2
0 1
5 3 5 P o
s i n a n i s _ 7 6 2 . D
Poros eksentris melepas tuas pompa Membran tertekan oleh pegas, bukan oleh tuas pompa Katup tekan membuka, bensin tertekan ke karburator
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-5
6 6 m B M 2 O
1 4 p e e E C
1 5 a n k E
5 2
0 1
5 3 5 P o
s i n a n i s _ 7 6 2 . D
Di karburator penuh
Hasil pemompaan harus diatur sesuai dengan pemakaian untuk mencegah banjir pada karburator Jika katup pelampung tetutup, membran akan diam pada posisi terendah karena tekanan pemompaan tidak mampu membuka katup pelampung tidak terjadi pemompaan bensin
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
4-5
6 6 m B M 2 O
1 4 p e e E C
1 5 a n k E
5 2
0 1
5 3 5 P o
s i n a n i s _ 7 6 2 . D
Data Data Pompa Vakum ( penghisapan ) Tekanaan pemompaan Hasil pemompaan : Minimal 10 Kpa ( -0,1 bar ) : 20 30 Kpa ( 0,2 0,3 bar ) : minimal 0,5 liter/menit pada 1000 Rpm
Gangguan gangguan pada pompa bensin 1) Kebocoran : Membran pecah / robek / rusak. Tutup pompa pakingnya rusak atau bengkok
2) Vakum ( pengisapan ) kurang : Katup tekan tidak rapat Ruang isap bocor ( misal = tutup pompa bengkok )
3) Tekanaan pemompaan kurang : Katup isap bocor Katup pengembali bocor ( bila ada katup pengembali )
4) Tekanaan pemompaan terlalu tinggi : Tebal paking flens pompa kurang / isolator tak terpasang
5) Hasil pemompaan kurang : Pompa tersumbat Keausaan / kerusakan pada penggerak pompa Katup katup bocor
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Par/Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
5-5
6 6 m B M 2 O
1 4 p e e E C
1 5 a n k E
5 2
0 1
5 3 5 P o
s i n a n i s _ 7 6 2 . D
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Dasar karburator 2 Sistem pelampung
Agar J tidak berubah maka diperlukan sistem pelampung, sehingga tinggi permukaan bensin konstan ( relatif tetap ) Kabel gas
Pelampung Saluran masuk bensin Katup jarum pelampung Batas permukaan bensin
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Spuler/Sartono
01.01.2000
Halaman :
Nama :
1-5
6 4 r k o 2 B
1 5
1 1
5 5
0 5 2 5 D a s a
a r b u r a t r _ 2 F 1 1 E . D O C
Perbaikan dengan sistem idle ( stasioner ) Kalau katup gas hampir tertutup, timbul vakum / hisapan di belakang katup gas. Saluran idle akan mengalirkan bensin sehingga motor dapat hidup.
Kabel gas
Sekrup ( Rpm ) penyetel katup gas
Jet idle
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Spuler/Sartono
01.01.2000
Halaman :
Nama :
2-5
6 4 r k o 2 B
1 5
1 1
5 5
0 5 2 5 D a s a
a r b u r a t r _ 2 F 1 1 E . D O C
Latihan Karburator Gunanya : Membentuk capuran antara bensin dan udara yang sesuai dengan perbandingan campuran yang dibutuhkan oleh motor Mengabutkan bensin sesempurna mungkin
Saluran masuk bensin Pipa pengabut Venturi Katup jarum Ruang pelampung Katup gas
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Spuler/Sartono
01.01.2000
Halaman :
Nama :
3-5
6 4 r k o 2 B
1 5
1 1
5 5
0 5 2 5 D a s a
a r b u r a t r _ 2 F 1 1 E . D O C
Apa fungsinya venturi ? Untuk menurunkan tekanan udara pada saat udara mengalir dengan cepat.
Apa fungsinya lubang penambahan udara ? Agar bensin terkabut lebih halus sehingga campuran lebih homogen
Apa fungsinya sistem pelampung ? Agar tinggi permukaan bensin dalam ruang pelampung konstan3
Apa fungsinya sistem idle ? Agar motor tetap hidup pada keadaan katup gas hampir tertutup rapat
Apa fungsinya katup gas ? Mengatur jumlah campuran yang masuk pada motor
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Spuler/Sartono
01.01.2000
Halaman :
Nama :
4-5
6 4 r k o 2 B
1 5
1 1
5 5
0 5 2 5 D a s a
a r b u r a t r _ 2 F 1 1 E . D O C
Gambar dengan pensil warna aliran bensin pada gambar di bawah ini !
Gambar dengan pensil warna aliran bensin pada gambar di bawah ini !
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Spuler/Sartono
01.01.2000
Halaman :
Nama :
5-5
6 4 r k o 2 B
1 5
1 1
5 5
0 5 2 5 D a s a
a r b u r a t r _ 2 F 1 1 E . D O C
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Perbandingan Campuran Kegunaan : Pembakaran dapat terjadi bila terdapat bahan bakar, udara, dan api ( panas ) Tetapi tiga syarat tersebut, tidak menjamin terjadinya pembakaran sempurna Untuk itu harus diatur jumlah bahan bakar dan udara ( O2 ) yang akan dibakar dalam perbandingan tertentu campuran tersebut, mudah terbakar dengan nyala api.
Asetylen
Campuran ideal
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Sp
01.01.00
Halaman :
Nama :
1-4
P n C n 5
e g a _ .
r a m 2 D
b a n d i n p u r a F 3 9 D O C
Percobaan Perbandingan Campuran 1. Udara = 1 liter Bensin = 20 ml Hasil : Tidak meledak karena campuran udara atau bensin terlalu kaya
2. Udara = 1 liter Bensin = 1,5 ml Hasil : Meledak karena campuran udara / bensin sesuai
3. Udara = 1 liter Bensin = 0,5 ml Hasil : Tidak meledak karena campuran udara / bensin terlalu miskin
Kesimpulan : Perbandingan campuran udara / bensin yang dapat mempengaruhi pembakaran Jika terlalu kaya atau terlalu miskin tidak dapat terbakar.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Sp
01.01.00
Halaman :
Nama :
2-4
P n C n 5
e g a _ .
r a m 2 D
b a n d i n p u r a F 3 9 D O C
Perbandingan Massa & Volume Campuran Udara / Bensin Yang Ideal Pembakaran dapat sempurna apabila udara & bensin dalam perbandingan campuran yang sesuai campuran mudah terbakar oleh nyala api semua oksigen & semua bensin terbakar habis
UDARA
Bensin
Perbandingan campuran udara/bensin ideal 15 Kg udara dengan 1 Kg bensin atau 9000 liter udara 1 liter bensin Pengaruh Perbandingan Campuran Terhadap Daya & Pemakaian Bensin
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Sp
01.01.00
Halaman :
Nama :
3-4
P n C n 5
e g a _ .
r a m 2 D
b a n d i n p u r a F 3 9 D O C
Pembakaran motor tidak pernah sempurna, maka pada gas hasil pembakaran selalu terdapat sisa oksigen dan bahan bakar Pada praktek perbandingan campuran akan disesuaikan dengan keadaan motor, Yaitu : Campuran sedikit kaya untuk menghasilkan daya motor tinggi pada beban penuh ( katup gas terbuka penuh ) Campuran sedikit kurus untuk menghasilkan pemakaian bensin yang irit pada beban rendah ( katup gas terbuka sedikit )
Y = daya maksimal Y
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Nama :
4-4
P n C n 5
e g a _ .
r a m 2 D
b a n d i n p u r a F 3 9 D O C
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Sar/Sp
01.01.00
Halaman :
Nama :
5-4
P n C n 5
e g a _ .
r a m 2 D
b a n d i n p u r a F 3 9 D O C
Halaman:
SERVIS
SERVIS MOBIL
PEMERIKSAAN KARBURATOR TUJUAN PEMBELAJARAN Memeriksa pengikatan karburator, mekanisme penggerak katup gas, keausan poros katup gas, fungsi sistem percepatan Memeriksa dan menyetel kabel gas, kabel cuk dan putaran start dingin. BAHAN Mobil / motor hidup Oli / Vet Lap WAKTU Instruksi : 1 jam Latihan : 1 jam
LANGKAH KERJA Lepas rumah saringan udara dan kontrol pengikatan karburator dengan cara menggoyangkan dengan tangan . Keraskan baut-baut pada tutup karburator, bagian katup gas, flens dan pada manifold masuk. Periksa fungsi mekanisme pedal gas. Gerakan pedal tidak boleh berat, dan pedal harus kembali ke posisi idle dengan sendiri. Kontrol kondisi ujung-ujung kabel dan pegas-pegas pengembali. Bila mobil dilengkapi mekanisme penggerak katup gas yang menggunakan batangbatang, lumasi pada engsel-engselnya.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bin / Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
1-4
6 1 P E S A K A T O A 4
1 M A R R 0
5 1 0 1 5 E R I K N B U R A _ 2 F 5 . D O C
Periksa keausan pada poros-poros katu gas. Goyangkan dengan tangan pada ujung poros. Jika kebebasan radial besar, unit katup gas harus dioverhoul atau diganti.
Periksa pompa percepatan. Lihat ke nosel penyemprot di atas venturi pada ruang pencampur tingkat 1. Buka katup gas sedikit, dalam waktu bersamaan bensin harus mulai menyemprot.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bin / Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
2-4
6 1 P E S A K A T O A 4
1 M A R R 0
5 1 0 1 5 E R I K N B U R A _ 2 F 5 . D O C
Pemeriksaan & penyetelan sistem cuk Pada saat pedal gas ditekan penuh, katup gas tingkat 1 harus terbuka penuh sampai pembatasnya.
Pada saat idle (pedal dilepas) harus ada sedikit kelonggaran pada kabel gas, supaya katup gas dapat mencapai pembatas sekrup penyetel idle dengan aman.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bin / Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
3-4
6 1 P E S A K A T O A 4
1 M A R R 0
5 1 0 1 5 E R I K N B U R A _ 2 F 5 . D O C
Tarik tombol cuk penuh dan kontrol apakah katup cuk menutup dengan rapat (A).
Kembalikan tombol cuk dan kontrol apakah katup cuk membuka penuh (B). Jika penyetelan kabel cuk tidak sesuai, stel pada klem kabel
Tarik tombol cuk setengah langkah, hidupkan motor dan kontrol penambahan putarannya yang disebut putaran start dingin. Bila putaran motor tidak di antara 1000-1500 rpm, stel pada sekrup penyetel yang terletak pada mekanisme katup gas.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bin / Sp
01-01-00
Halaman :
Nama :
4-4
6 1 P E S A K A T O A 4
1 M A R R 0
5 1 0 1 5 E R I K N B U R A _ 2 F 5 . D O C
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Tugas dan Jenis Jenis Karburator Tugas Karburator
Membentuk perbadingan campuran yang sesuai sehingga mengakibatkan daya motor tinggi dan pemakaian bahan bakar irit
Sistem idle Sistem utama Sistem pelampung Sistem percepatan Sistem pengaya Sistem cuk
Jenis jenis Venturi Venturi tetap a) Satu venturi venturi Venturi venturi sekunder Venturi b) Satu venturi dengan venturi sekunder
Venturi primer
Kecepatan udara pada venturi tergantung besarnya aliran udara Venturi venturi sekunder dapat memperbaiki kualitas pengabutan ( homogenitas campuran ) Venturi variabel Celah torak sebagai ruang venturi Gerak turun naik torak diatur secara automatis agar kecepatan udara pada celah torak konstan
Celah
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR OTTO _________________________________________________________________ Jumlah ruang pencampur Satu ruang pencampur Untuk motor kecil / sederhana Dua ruang pencampur Untuk kebanyakan
motor
Ruang pencampur
Ruang pelampung
mobil.
Empat
ruang pencampur
Ruang pencampur
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR OTTO _________________________________________________________________ Urutan Pembukaan Katup Gas Karburator ganda
Katup gas kanan dan kiri membuka secara bersamaan dalam waktu yang sama ( sinkron )
Karburator bertingkat Katup gas tingat II mulai membuka pada saat katup gas tingkat I terbuka penuh. Cara pembukaan katup gas tingkat II ; Mekanis Pneumatis
Karburator ganda bertingkat Tingkat I ; kedua katup gas kecil membuka penuh Tingkat II ; kedua katup gas besar membuka menyusul.
Halaman:
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Karburator Vakum Konstan ( Venturi Variabel ) Masalah pada karburator konvensional ( Venturi tetap ) Perbedaan tekanan antara ruang pelampung dan ujung nosel tidak tetap, tergantung pada kecepatan aliran udara yang melalui venturi perbandingan campuran dan kualitas pengabutan selalu berubah.
Kecepatan aliran udara rendah Kecepatan aliran udara tinggi
Untuk mengatasi kesulitan dasar ini, karburator konvensional memerlukan beberapa sistem tambahan yaitu :
Saluran perpindahan Udara
Sistem idle dan perpindahan Memberi bensin pada saat Kecepatan udara rendah (katup gas terbuka sedikit)
Program Studi :
Sistem koreksi udara Batasi aliran bensin pada saat Kecepatan udara tinggi ( katup gas terbuka penuh, putaran tinggi )
Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :
MESIN OTOMOTIF
05.99
Nama :
K a r o r K o n ( V e n V a r _ 2 F
b u r a t V a k u m s t a n t u r i i a b e l 8 F 8 3 .
1-5
Pegas penyeimbang Cairan peredam ( oli ATF ) Membran Ventilasi udara Katup gas
Jarum pengatur
Celah torak
Nosel utama
Ruang pelampung
Prinsip kerja Torak pengatur bergerak secara automatis sesuai besar aliran udara yang mengalir melalui venturi ( celah torak ) Aliran udara kecil celah torak pengatur kecil Aliran udara besar celah torak pengatur besar pengabutan bensin baik pada setiap keadaan motor Perbandingan campuran diatur oleh jarum sesuai posisi torak pengatur Perbandingan campuran dapat disesuaikan untuk semua keadaan aliran udara ( melalui bentuk tirus jarum ). Satu sistem dapat melayani kebutuhan campuran dari keadaan idel sampai beban penuh. Pengatur celah torak ( venturi ) secara automatis
Program Studi :
Kecepatan aliran udara melalui venturi selalu tetap, vakum pada venturi tetap, dan
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
05.99
Halaman :
Nama :
K a r o r K o n ( V e n V a r _ 2 F
b u r a t V a k u m s t a n t u r i i a b e l 8 F 8 3 .
2-5
Tujuan : menyetabilkan kecepatan udara dan vakum dalam celah torak ( venturi ) Cara kerja Pada saat motor dihidupkan, terjadi Vakum pada celah torak pengatur dan Ruang isap ( saluran berhubungan ), Maka : Torak pengatur diangkat terhadap gaya pegas celah diperbesar, maka vakum dalam celah menurun saat vakum dalam celah seimbang dengan gaya pegas, torak berhenti Akibatnya: Vakum dalam celah torak tetap karena Besar celah diatur sesuai dengan jumlah aliran udara. Posisi torak dari beban rendah sampai beban penuh Dengan semakin besar pembukaan katup gas, udara dalm celah torak menjadi semakin cepat, maka : Vakum dalam torak bertambah Torak terangkat naik lagi sampai terjadi keseimbangan Celah antara nosel bertambah besar, sehingga jumlah bensin disesuaikan dengan aliran udara yang lebih besar. Catatan : Vakum yang konstan pada celah juga merupakan kecepatan udara yang konstan.Maka luas penampang celah berhubungan langsung dengan jumlah aliran udara. Dengan demikian, perbandingan campuran dapat diatur secara mudah lewat bentuk tirus pada jarum torak pengatur.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
05.99
Halaman :
Nama :
K a r o r K o n ( V e n V a r _ 2 F
b u r a t V a k u m s t a n t u r i i a b e l 8 F 8 3 .
3-5
Saluran idle
Udara
dibuka secara tiba-tiba, tetapi dengan adanya plunyer peredam torak pengatur tidak langsung terangkat ke posisi keseimbangan Maka: Kecepatan udara dalam celah torak bertambah, maka vakum juga bertambah Jumlah bahan bakar yang tersemprot bertambah untuk sesaat.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
05.99
Halaman :
Nama :
K a r o r K o n ( V e n V a r _ 2 F
b u r a t V a k u m s t a n t u r i i a b e l 8 F 8 3 .
4-5
Sistem start dingin Sering dipergunakan sirkuit tersendiri seperti dibawah ini :
Start dingin
Keuntungan dan kerugian karburator vakum konstan Keuntungan : Pengabutan bensin tetap baik pada semua keadaan motor homogenitas campuran lebih baik. Karena hanya ada satu sirkuit maka pergantian proses kerja dari idel sampai beban penuh lebih halus perbandingan campuran selalu teratur. Kerugian : Harga lebih mahal Kesalahan penyetelan idel sekaligus mempengaruhi perbandingan campuran pada beban menengah s/d beban penuh ( pada karburator yang penyetelannya merubah posisi nosel / jarum ) Keausan jarum &nosel mempengaruhi perbandingan campuran.
Program Studi :
MESIN OTOMOTIF
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
05.99
Halaman :
Nama :
K a r o r K o n ( V e n V a r _ 2 F
b u r a t V a k u m s t a n t u r i i a b e l 8 F 8 3 .
5-5
Halaman:
JENIS STANDARD
CAPACITY BATTERY TYPE NEW JIS TYPE VOLT 20 HR (Ah) 26 26 32 32 32 32 35 35 35 35 40 40 45 45 45 45 50 50 60 60 60 5 HR (Ah) 21 21 26 26 26 26 28 28 28 28 32 32 36 36 36 36 40 40 48 48 48 CCA RC at-18C at-25C (Amp.) (Amp.) Size (mm) L W H TH Acid Volt (liter)
12N24-3 12N24-4 NS40 NS40(S) NS40L NS40L(S) NS40Z NS40ZL NS40Z(S) NS40ZL(S) N40 N40L NS60 NS60L NS60(S) NS60L(S) N50 N50L N50Z N50ZL 55D23R
26A19L 26A19R 32B20R 32B20R(S) 32B20L 32B20L(S) 36B20R 36B20L 36B20R(S) 36B20L(S) 32C24R 32C24L 46B24R 46B24L 46B24R(S) 46B24L(S) 48D26R 48D26L 55D26R 55D26L 55D23R
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
201 201 272 272 272 272 274 274 274 274 238 238 325 325 325 325 278 278 348 348 356
35 35 49 49 49 49 52 52 52 52 57 57 71 71 71 71 81 81 101 101 99
187 127 162 184 187 127 162 184 197 129 203 227 197 129 203 227 197 129 203 227 197 129 203 227 197 129 203 227 197 129 203 227 197 129 203 227 197 129 203 227 238 135 207 232 238 135 207 232 238 129 203 227 238 129 203 227 238 129 203 227 238 129 203 227 260 173 204 225 260 173 204 225 260 173 204 225 260 173 204 225 232 173 204 225
1,7 1,7 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 3,1 3,1 2,9 2,9 2,9 2,9 4,8 4,8 4,4 4,4 4,0
55D23L NS70 NS70L N70 N70L N70Z N70ZL N100 N120 N150 N200
55D23L 65D26R 65D26L 65D31R 65D31L 75D31R 75D31L 95E41R 115F51 145G51 190H52
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
48 52 52 56 56 60 60 80 96 120 160
356 413 413 389 389 447 447 577 675 900 1100
99 113 113 126 126 137 137 182 228 294 421
232 173 204 225 260 173 204 225 260 173 204 225 306 173 204 225 306 173 204 225 306 173 204 225 306 173 204 225 410 176 213 234 505 182 213 257 508 222 213 257 521 278 220 270
4,0 4,0 4,0 5,2 5,2 4,8 4,8 7,0 8,0 12,5 16,2
JENIS JASO
Capacity JASO Type NT60-S4 NT60-S4L NX100-S6 NX100-S6L NX100-S6S NX100S6LS NX110-5 NX110-5L New JIS Type 38B20R 38B20L 55B24R 55B24L 55B24RS 55B24LS 80D26R 80D26L 45 45 55 55 55 55 80 80 20Hr(Ah) CCA (Amp) -18C 310 310 400 400 400 400 582 582 RC (Mins) 25C 54 54 79 79 79 79 133 133 197 197 237 237 237 237 258 258 127 127 127 127 127 127 170 170 201 201 201 201 201 201 201 201 Overall dimension ( mm ) Length Width Height Total Height 225 225 225 225 225 225 225 225 2,4 2,4 2,9 2,9 2,9 2,9 4 4 Acid Liter
4,8 4,8 7 8
JENIS DIN
Overall Dimension (mm) DIN Type 55559L 555.059.042 56090R 58024L 60038L 0 0 0 ETN Alternative Nearest Capacity DIN type 55530 56090 58024 60038 UK type 955 0 0 0 20Hr (Ah) 55 55 80 100 Icc Length Width Height Total Height 246 246 278 353 175 175 175 175 190 175 175 190 190 175 175 190 0 0 0 0 Acid Liter
(30s/ EURO 9v) 255 255 395 450 420 420 640 750
Untuk memeriksa keadaan muatan listrik melalui : 1. Ukur berat jenis elektrolit jika turun dibawah 1.200 pada 20C, maka accu perlu mendapat tambahan pengisian muatan listrik. 2. Untuk accu kecil dimana elektrolit sedikit sehingga tidak dapat diukur, maka keadaan muatan listrik dapat ditentukan dengan memasang lampu depan atau klakson. Jika lampu redup dan klakson lemah, maka accu perlu diisi muatan listrik. 3.
Testing Baterai
Tester Yang Digunakan :
BT-400-LOAD
Delta-BT-121
Ferve-F814-LOAD
Jumper-Cable
Midtronics-inTellect
Midtronics-Motorcycle
Midtronics-with-Printing Schumacher-BT-100-LOAD
Tujuan : mengetahui persentase daya strum baterai mengetahui persentase amper daya stater baterai mengetahui persentase umur dan lama penggunaan baterai mengetahui kondisi mati sel mengetahui kondisi air accu zuur mengetahui kerusakan karena terminal accu dan atau kondisi luar baterai mengetahui kondisi baterai seperti pada saat baterai di dalam kendaraan
Battery-Tender
Einhell-ChargerMaster
ERA
Midtronics-Fast
Selicon-Charger-10Baterai
Tujuan : mengetahui berapa lama (waktu) untuk meng-strum baterai anda sampai dalam tegangan yang maksimum dapat mememilih kecepatan strum baterai dapat memulihkan kondisi accu yang drop-ampere dapat sebagai conditioner baterai dapat men-strum baterai dalam waktu yang singkat dan tepat
UP GRADE -
MODEL A3,A4 (1800) A3,A4,A6 A2,A3TDI,A4TDI, A6TDI MODEL 3er[E36,E46], 5er[E34] X3,Z3,Z4 318,330[E35],520530 M3,X3,X5,Z4 3er[E46], 5er[E34,E60] MODEL Espero Nexia MODEL Charade Cheria Classy Espas Feroza Neo Zebra Taft Series Taruna Terios Xenia YRV
BATTERY TYPE 555-30 DIN 7 HN 580-24 BATTERY TYPE DIN 7 HN DIN 7 HN 580-24 580-24 600-38 BATTERY TYPE 555-59 555-59 BATTERY TYPE NS 40ZL NS 40ZL NS 40ZL NS 40Z NS 40Z NS 40Z N 100 NS 40Z NS 40 NS 40 NS 40ZL
UP GRADE -
UP GRADE -
MODEL Brilian Escape Gaia Laser Link New Laser Ranger MODEL Bus AK, RK Bus FB Dutro EF Series MODEL Accord Series All New CRV Cielo SV 4AT Civic series CRV Estilo Ferio AT Genio Jazz Maestro New Accord New City Nouva Stream MODEL Accent / Cakra / Exel Accent Verna Atozz Coupe Elantra / Nenggala Exel II ( Taksi ) Getz Grace Grandeur HDMT (Truck) Matric
BATTERY TYPE N 50ZL N 50ZL N 50L NS 60L(S) NS 60L(S) 95D31R BATTERY TYPE N 120 NS 70 N 50Z N 50Z BATTERY TYPE N 50ZL NS 60L(S) MF N 50ZL NS 60(S) NS 60L(S) NS 60(S) NS 60(S) NS 60(S) 34B19L NS 60(S) NS 60L(S) NS 40ZL NS 60(S) NS 60(S) BATTERY TYPE NS 60L(S) NS 60L(S) NS 40Z NS 70 N 50Z NS 60L(S) 545-19 95D31R NS 70 95D31R NS 60L(S)
Santa FE Sonata Trajet MODEL Bison Borneo (F.Series) Elf NHR 55 Elf NHR 58 Elf NKR 66 Panther Series Travera
UP GRADE NS 70 NS 70 NS 60L
MODEL X Type
UP GRADE -
MODEL Cherokee MODEL Carnival (D) Carrens I Carrens II K-27 (Truck) Picanto Pregio Shuma Sportage Timor Series Visto MODEL 323 626 Astina Capella Cronos E-2000 (D) E-2000 (G) Famelia Interplay Lentis MR-90 Vantrend Series
BATTERY TYPE 560-90 BATTERY TYPE 95D31L 555-59 N 50ZL MF 95D31L NS 40ZL 95D31L 555-59 555-59 NS 60(S) NS 40ZL BATTERY TYPE N 50L N 50L N 50L NS 60L N 50L NS 70 NS 60L(S) NS 60L(S) N 50L NS 60L(S) NS 40Z NS 60
MODEL 200 Sedan A-Class C-200 C-Class GE Jeep MODEL Bus Bus BM155L Cold Diesel (FE Series) Galant / Eterna Grandis Kuda (D) Series Kuda (G) Series L-200 (Double Cabin) L-200 (Mega Kabin) L-200 (Super Pick Up) L-300 (D) Series L-300 (G) Series Lancer Maven New Galant New Lancer T-120SS MPi T-120SS OLD Truck Fuso MODEL Cedric Cefiro Grand Livina 1.5L Grand Livina 1.8L Inviniti Murano Neo Sunny Patrol Sentra Serena Sunny Teana Terrano (G) X-Trail Frontier
BATTERY TYPE DIN 7 HN DIN 7 HN 600-38 DIN 7 HN DIN 7 HN BATTERY TYPE N 120 N 50Z N 50Z NS 60 (S) 75D23L N 70 NS 40Z(S) N 70 95D31R N 70 NS 70 NS 40 NS 40ZL(S) NS 40Z NS 60L(S) NS 60L(S) NS 40ZL NS 40 N 50Z BATTERY TYPE N 70Z N 50ZL 46B24L 34B19L N 50ZL 55D23L NS 60L 95D31L NS 60L 55D23L NS 60L 55D23L N 50 55D23L 95D31R
60L 60 70
MODEL Blazer Kadet Optima Trooper Vectra MODEL 206 306 406 604 605 504 / 505 MODEL Clio (G) Kango (G) Laguna (D) Megane Series (G) Scenic (D)
BATTERY TYPE 555-59 555-59 555-59 NS 70 555-59 BATTERY TYPE 544-59 555-59 555-59 N 50L 555-59 N 50 BATTERY TYPE 555-59 555-59 565-30 555-59 566-38
UP GRADE -
MODEL Aerio AT Aerio MT APV Baleno Carry Series Escudo Esteem Futura Grand Escudo (2.0) Grand Vitara (YT4) Karimun Katana Sidekick Swift AT Vitara
BATTERY TYPE 55B24L NS 40ZL NS 40Z NS 40ZL NS 40 NS 40Z NS 40Z NS 40 55D23L 55D23L NS NS NS NS NS 40ZL 40 40Z 60 40Z
MODEL Alpard Avanza Camry Corolla Altis Corolla Series Corona Series Crown Dyna (Old) Dyna 200 (New) Fortuner Harrier IST Kijang (D) Kijang Grand Kijang Innova (AT) Kijang Innova (D) Kijang Innova (MT) Kijang Standard Land Cruiser Limo Passo Porte Prado Raum RAV 4 Rush Soluna Starlet Series Vios Voxy Yaris
BATTERY TYPE 55D23L NS 40 55D23L NS 40ZL NS 40ZL NS 40ZL N 50ZL N100 N 50Z 55D23L 80D26R 40B19R NS 70 N 50Z 55D23L 80D26L 34B19L(S) NS 40(S) N 70ZL 34B19R(S) 36B20L 34B19R 80D26L/R 34B19R 55D23L NS 40 NS 40(S) NS 40 34B19R(S) NS 60L NS 60L(S)
UP GRADE NS 60 NS 60L NS 60L NS 60L NS 70L NS 70 80D26R NS 70 NS 60L(S) NS 60(S) 95D31L NS 60(S) NS 60 NS 60(S) NS 60 NS 60(S) -
Special Thanks untuk kang Fajaradi dan milis Otomotif-L@yahoogroups.com Accu (aki) mobil ataupun motor yang paling banyak digunakan adalah jenis accu basah. Accu basah yang dimaksud adalah Lead Acid Battery. Paling tidak sebulan sekali kita perlu melihat ketinggian air accu yang bisa dilihat dari body samping accu tersebut. Jangan sampai berada di bawah Level Minimumnya karena akan merusak sel accu itu sendiri. Umur pakai accu jenis ini berkisar sekitar 1.52.5 tahun tergantung kondisi mobil/motor yang menggunakannya. Suatu accu mulai rusak ketika tidak bisa menyimpan arus listrik dengan baik atau tegangan (voltase) nya turun dari yang seharusnya. Biasanya ditandai dengan bunyi klakson tidak selantang biasanya, lampu tidak seterang biasanya, waktu starter mesin jadi lebih panjang.. bahkan lebih parah adalah tidak bisa starter mesin. Bahasa paling umum adalah Aki Soak. Baik tidaknya kondisi accu bisa diukur dengan alat tes accu khusus, seperti simulasi pembebanan pada accu kemudian terukur seberapa kuat accu tersebut. Alat tes yang lebih bagus lagi yang banyak digunakan oleh toko penjual accu seperti ini
Selain di tes dengan pembebanan arus, baik tidak accu juga dipengaruhi oleh kualitas air accu itu sendiri yang bisa diukur dengan Battery Hydrometer. Alat ini wajib bagi toko atau tukang service accu. Jika kita ingin mempunyai alat ini bisa saja.. ga ada ruginya.. karena bisa mengontrol kondisi kesehatan air accu. Harganya berkisar mulai dari 25ribu rupiah. (tidak mahal, khan?) Cara penggunaannya sangat sederhana, yaitu dengan menyedot air accu, kemudian melihat bandul penunjuknya memperlihatkan kondisi apa.
Jika permukaan air accu berada pada bidang Hijau, berarti kondisi air accu sangat baik.
Jika permukaan air accu berada pada bidang Putih, berarti kondisi air accu juga masih baik.
Jika permukaan air accu berada pada bidang Merah, berarti kondisi air accu butuh di recharge, atau sekaligus bisa juga menunjukkan ada masalah charging pada alternator (alternator bermasalah/rusak).
Perpanjang Masa Pakai Accu Seiring dengan masa/usia pakai accu basah pada kendaraan, lembar cell accu akan terlapis oleh deposit Sulfat. Semakin tebal deposit sulfat ini membuat accu semakin rendah performanya. Hingga saking tebalnya deposit tadi.. akhirnya membuat accu benar-benar mati / soak, tidak bisa diisi (recharge) lagi. Umumnya .. solusinya adalah harus mengganti dengan accu baru. Kita bisa membuat langkah alternatif untuk memperpanjang masa pakai accu basah pada mobil atau motor kita. Banyak informasi yang di dapat di Internet tentang bubuk [1] EDTA ( ethylenediamine tetraacetic ). Bubuk EDTA sendiri umumnya sering digunakan untuk pengawet makanan. Namun karena penggunaannya ternyata juga bermanfaat untuk merontokkan deposit sulfat pada cell accu, dibuat EDTA yang lebih khusus dengan kode Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) . Pada beberapa toko kimia menyebutnya sebagai EDTA Teknis. Saya mendapatkannya dengan harga 33ribu/kg.
Menurut pengalaman teman-teman dan referensi di Internet, khasiat Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) ini bisa membuat accu menjadi segar kembali, dan jika rutin menggunakan Na4-EDTA setiap bulannya, dapat membuat masa pakai accu bisa mencapai 2-3 kali lebih lama.. atau sekitar hingga 4-5 tahun! Tentunya ini adalah solusi murah, hemat dan tepat guna. Kita persiapkan terlebih dahulu adalah: 1. Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) atau (EDTA Teknis) 2. Air Destilasi (Air Aquadest), saya menggunakan air accu botol BIRU. (bukan air accu zuur!) 3. Sendok Teh 4. Gelas 5. Battery Hydrometer 6. Lap untuk bersih-bersih. Sebelum membuat vitamin, lihat dulu kira-kira seberapa banyak diperlukan untuk menambahkannya pada accu, sehingga tidak mubazir jika berlebih. Pastikan komposisinya terjaga: Untuk ritual perawatan rutin accu, Siapkan 2-3 sendok teh Na4-EDTA untuk 1 liter air Aquadest Untuk accu yang sudah soak, siapkan 4-6 sendok teh Na-EDTA untuk 1 liter air Aquadest Na4-EDTA harus diaduk larut dengan air accu, untuk itu agar mudah, pengadukan dilakukan di luar accu.
Setelah semua siap, mari kita mendekati accu yang akan kita kasih vitamin ini. Setiap lubang / cell, kita lihat kondisinya dengan Hydrometer, saya menemukan ukuran yang berbedabeda untuk tiap cell. Cell yang terlihat lebih dekat ke merah memerlukan vitamin lebih banyak ketimbang Cell yang sehat (hijau). Tapi tiap Cell tetap perlu dituangkan vitamin setiap bulannya agar deposit sulfat bisa dirontokkan, sehingga performa accu tetap prima.
Tentunya juga.. jika air accu kurang dari level yang dianjurkan, segera tambahkan juga dengan air accu berbotol BIRU. Wah ternyata rekan saya ada yang accu motornya soak. Ketika diukur, ternyata menunjukkan voltase dibawah 1 volt! Nah segeralah accu basah motor ini di-EDTA kan.. Untuk accu yang soak, setelah ditambahkan vitamin tersebut, memerlukan ReCharging (di charge ulang). Dan untuk perawatan bulanan, kendaraan digunakan seperti biasa saja. Motor yang accu nya soak sedang di ReCharging perlahan-lahan nilai voltase accu berangsur naik.
CATATAN: Tips ini hanya untuk accu berjenis Accu Basah, dengan ciri-ciri ada baut untuk mengisi air accu pada tiap Cell nya. 6 baut Cell untuk accu 12volt, dan 3 baut Cell untuk accu 6volt. Accu jenis MF (Maintenance Free) tidak dapat memanfaatkan tips ini, karena konstruksi MF tidak memungkinkan kita menambahkan air accu kecuali dengan cara khusus (misalnya dengan cara disuntik, dsb). Accu jenis Gell atau Spiral Gel juga tidak dapat memanfaatkan tips ini. Tidak semua accu basah yang soak bisa dihidupkan kembali karena beberapa sebab, antara lain korslet (short circuit) di dalam Cell, Cell sudah rusak parah, dsb.
D4 TEKNIK OTOTRONIK
POLITEKNIK NEGERI MALANG 2009