Anda di halaman 1dari 187

MOTOR BAKAR

SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN

Pengantar

Kegunaan sistem bahan bakar bensin : Mengalirkan bensin dari tangki ke motor Agar motor dapat hidup dan mengasilkan tenaga Membentuk campuran bahan bakar/udara serta mengatur jumlah campuran yang diisap motor Agar campuran bensin + udara sesuai kebutuhan ( misalkan : untuk idle, beban rendah, beban penuh, dsb ).

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-6

6 5 3 B B M B

1 6 S A A O E

1 1 I H K T N

5 0 5 0 5 1 6 4 5 0 S T E M A N A R O R S I N _

Sistem pengaliran bahan bakar

Sistem karburator

Nosel Sistem injeksi

Fungsi bagian-bagian utama : 1. Pompa untuk mengalirkan bensin dari tangki ke karburator. 2. Saringan bensin untuk menyaring kotoran agar yaang masuk ke karburator bersih . 3. Katup pembatas tekanan untuk mencegah timbulnya tekanan yang berlebihan akibat kerja pompa dan tercukupinya jumlah bensin di karburator.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-6

6 5 3 B B M B

1 6 S A A O E

1 1 I H K T N

5 0 5 0 5 1 6 4 5 0 S T E M A N A R O R S I N _

Persyaratan sistem pembentukan campuran : Perbandingan campuran bensin/udara harus sesuai dengan keperluan motor Campuran bensin/udara harus sehomogen mungkin Jumlah campuran yang diisap motor harus dapat diatur

Macam-macam prinsip pembentukan campuran :

Cairan diisap dan dikabutkan oleh Aliran udara dengan cepat

Prinsip ini digunakan pada karburator

Cairan disemprotkan dengan kelebihan tekanan Prinsip ini digunakan pada sistem Injeksi

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-6

6 5 3 B B M B

1 6 S A A O E

1 1 I H K T N

5 0 5 0 5 1 6 4 5 0 S T E M A N A R O R S I N _

Karburator

Bagian-bagian : 1. Saluran masuk bensin 2. Ruang pelampung 3. Pelampung 4. Ventilasi ruang pelampung 5. Pipa pengabur ( nosel ) 6. Venturi 7. Katup gas

Prinsip Kerja : Saat piston langkah isap terjadi aliran udara yang cepat pada venturi. Bensin akan terhisap oleh turunnya tekanan ( vakum ) dan bercampur dengan udara masuk kedalam silinder mesin Sifat-sifat Karburator : Relatif sederhana Harga relatif murah Campuran yang dihasilkan tidak sebaik sistem injeksi Jarang ada gangguan yang berat

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

4-6

6 5 3 B B M B

1 6 S A A O E

1 1 I H K T N

5 0 5 0 5 1 6 4 5 0 S T E M A N A R O R S I N _

Injeksi mekanis ( contoh Bosch K Jetronik )

Bensin bertekanan

Injektor Katup gas Celah Katup isap

Regulator Intake Maniffold Penimbang udara

Saringan udara

Prinsip Kerja Udara mengalir ke Intake maniffold ( saluran masuk ) akibat hisapan piston Bensin dikabutkan secara terus menerus ke intake maniflod dengan jumlah yang diatur oleh penimbang udara dan regulator Bersama-sama udara bensin masuk ke silinder mesin

Sifat-sifat injeksi K Harga cukup mahal Campuran lebih baik dibandingkan karburator Perawatan lebih mudah dibandingkan dengan injeksi elektronis

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

5-6

6 5 3 B B M B

1 6 S A A O E

1 1 I H K T N

5 0 5 0 5 1 6 4 5 0 S T E M A N A R O R S I N _

Injeksi elektronis ( EFI )

Prinsip Kerja Udara dihisap masuk ke mesin Bensin di injeksikan ke masing-masing intake maniflod secara bergantian. Jumlah bensin yang disemprotkan disesuaikan dengan : 1.Jumlah udara yang masuk ; 2. Posisi katup gas ( beban mesin ) ; 3. Temperatur mesin ; 4. Rpm mesin. Sifat-sifat injeksi ( EFI ) Harga lebih mahal Campuran lebih sesuai untuk semua kondisi mesin ( lebih sempurna ) Sensitif terhadap kotoran.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6-6

6 5 3 B B M B

1 6 S A A O E

1 1 I H K T N

5 0 5 0 5 1 6 4 5 0 S T E M A N A R O R S I N _

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Dasar Karburator 1 Prinsip kerja sistem utama Mengapa bensin dapat tersemprot ? Karena pada udara yang mengalir dengan cepat tekanannya turun

Sistem utama Bensin dapat dihisap pada pipa pengabut sesuai kecepatan udara yang mengalir ke motor.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Spuler/Sartono

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-3

D K o 1 F

a s a r a r b u r a t r _ 2 C 4 E 3 . D O C

Venturi Untuk apa memakai venturi ? Untuk menurunkan tekanan lebih besar pada waktu udara mengalir pada venturi

Sistem utama dengan venturi Venturi pada pipa pengabut untuk menurunkan tekanan udara agar bensin juga terhisap pada keadaan katup gas tebuka sedikit.

Kabel gas

Venturi

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Spuler/Sartono

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-3

D K o 1 F

a s a r a r b u r a t r _ 2 C 4 E 3 . D O C

Penambahan Udara Pada Pipa Pengabut ( Nosel )

Pipa pengabut sederhana Pengabutan kasar ( tetesan bensin )

Pipa pengabut dengan lubang udara Pengabutan halus

Sistem utama dengan penambahan udara Penambahan lubang udara pada pipa pengabut agar bensin dan udara bercampur lebih homogen ( merata )

Kabel gas

Lubang udara

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Spuler/Sartono

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-3

D K o 1 F

a s a r a r b u r a t r _ 2 C 4 E 3 . D O C

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Spuler/Sartono

01-01-00

Halaman :

Nama :

4-3

D K o 1 F

a s a r a r b u r a t r _ 2 C 4 E 3 . D O C

Halaman:

SERVIS
SERVIS MOBIL

Penyetelan Idle Dengan Pengetes Gas Buang

TUJUAN PEMBELAJARAN Mengontrol / mengkalibrasi pengetes gas buang Menyetel campuran idle dengan menggunakan pengetes gas buang. BAHAN Mobil / motor WAKTU Instruksi : 1 jam Latihan : jam

ALAT Kotak alat Lampu kerja Takhometer Pengetes CO

KESELAMATAN KERJA Dilarang menghidupkan motor di dalam ruang tertutup, karena gas buangnya beracun. Persyaratan penyetelan idle Sebelum menyetel idle, kontrol saat pengapian, celah katup, sistem ventilasi karter dan saringan udara. Sewaktu penyetelan, motor harus pada temperatur kerja, tetapi jangan terlalu panas. Penyetelan campuran idle harus dilaksanakan saat saringan udara terpasang. Untuk mendapat hasil pengukuran CO yang benar, saluran buang dan knalpot tidak boleh bocor.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Bin / Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-3

6 P a D P G B

1 e n e e a u

1 5 n y I n g n g s a n

1 e d a e g

0 4 5 t e l l e n t e s _ 2

LANGKAH KERJA Hidupkan pengetes CO terlebih dahulu, selama 5 menit Kalibrasikan pengetes CO supaya penunjukkannya 0% Perhatikan : nosel pengukur harus mengisap udara murni.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Skala pengukur Lampu diode Pengontrol aliran gas Rumah saringan gas Sambungan baterai Tombol kalibrasi Sambungan gas buang

Stel rpm idle dan campuran idle sesuai dengan lembaran kerja 60 45 10 42 Masukkan nosel pengukur pada ujung saluran gas buang (minimal 30cm ke dalam) Kontrol / perbaiki penyetelan campuran. Penyetelan yang benar menghasilkan jumlah CO 2-3, 5%. Data tepat, lihat di buku manual.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Bin / Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-3

6 P a D P G B

1 e n e e a u

1 5 n y I n g n g s a n

1 e d a e g

0 4 5 t e l l e n t e s _ 2

Petunjuk Penunjukkan pada pengetes CO akan salah jika : Saluran isapnya bocor (udara palsu) Rumah saringan gasnya tak ditutup dengan rapat (udara palsu) Saringan gasnya tersumbat Pemisah air penuh Temperatur kerja belum tercapai Kalibrasi salah

Kesimpulan Pengetes CO harus dirawat / dikontrol secara periodis

Jangan menyetel idle hanya berdasarkan penunjukkan CO, melainkan gunakan pengetes CO sebagai alat kontrol saja. Pengetes CO bukan pengganti untuk ketrampilan !

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Bin / Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-3

6 P a D P G B

1 e n e e a u

1 5 n y I n g n g s a n

1 e d a e g

0 4 5 t e l l e n t e s _ 2

Halaman:

SERVIS
SERVIS MOBIL

Penyetelan Putaran Idle Tanpa Alat (Stasioner) TUJUAN PEMBELAJARAN : Menyetel putaran idle dan camouran bahan bakar tanpa pengetes gas buang.

ALAT Kotak alat Lampu kerja

BAHAN Mobil / motor hidup

WAKTU Instruksi : 1 jam Latihan : jam

KESELAMATAN KERJA Dilarang menghidupkan motor di dalam ruang tertutup, karena gas buangnya beracun

Persyaratan penyetelan idle Sebelum menyetel idle, kontrol saat pengapian, celah katup, sistem ventilasi karter dan saringan udara. Sewaktu penyetelan, motor harus pada temperatur kerja, tetapi jangan terlalu panas. Penyetelan campuran idle harus dilaksanakan saat saringan udara terpasang.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-4

6 5 P a P I T

1 3 e n u d a

1 5 1 0 4 0 5 6 4 5 2 1 n y e t e l l a r a e n p a t n

LANGKAH KERJA : Pasang takhometer, hidupkan motor Bandingkan rpm idle dengan spesifikasi (biasanya 750-850rpm). Jika salah, stel rpm pada sekrup penyetel katup gas yang terpasang pada mekanisme katup gas. Perhatikan : Sekrup penyetel katup gas jangan tertukar dengan sekrup penyetel putaran start dingin yang terletak pada mekanisme cuk. Stel campuran idle dengan sekrup penyetel yang terletak pada rumah katup gas. Cara menyetel, lihat halaman berikut.

Sekerup Penyetel Putraran Idle

Sekerup Penyetel Campuaran

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-4

6 5 P a P I T

1 3 e n u d a

1 5 1 0 4 0 5 6 4 5 2 1 n y e t e l l a r a e n p a t n

Cara menyetel campuran idle tanpa pengetes gas buang Perbandingan campuran mempengaruhi putaran idle. Berdasarkan pengaruh tersebut kita bisa menyetel campuran yang sesuai Langkah penyetelan : Sekrup penyetel diputar ke arah luar, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 1 pada diagram). Kemudian, sekrup penyetel diputar ke arah dalam, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 2 pada diagram). Untuk ini, putar sekrup penyetel tahap demi tahap dengan putaran. Setiap putaran, tunggu sedikit dan perhatikan reaksi pada motor. Pada saat terdengar / terasa* putaran mulai turun, kendorkan sekrup penyetel putaran untuk mendapat penyetelan campuran yang benar. Jika setelah penyetelan campuran, tinggi putaran tidak sesuai, penyetelan katup gas dan penyetelan campuran perlu diulangi Jangan hanya melihat pada takhometer. Tetapi dengan perasaan akan menambah hasil yang lebih akurat.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-4

6 5 P a P I T

1 3 e n u d a

1 5 1 0 4 0 5 6 4 5 2 1 n y e t e l l a r a e n p a t n

Petunjuk Jangan menyetel idle pada saat motor sangat panas. Karburator sering dilengkapi dengan katup termostatik, yang terbuka saat temperatur karburator di atas 500 C. Pada saat terbuka, katup tersebut mengalirkan udara tambahan ke saluran masuk, sehingga campuran menjadi lebih kurus. Oleh karena itu, penyetelan idle tidak boleh dilakukan, jika motor terlalu panas. Katup termostatik (Kijang) pada saat terbuka :

Penyetelan campuran idle yang terlalu kaya mengakibatkan pemakaian bahan bakar menjadi boros. Penyetelan campuran idle yang terlalu kurus mengakibatkan motor hidup tersendatsendat pada idle dan pada beban rendah. (Beban rendah : katup gas hanya terbuka sedikit). Bila campuran idle distel dengan baik, pada saat motor dingin perlu menggunakan cuk selama 1 menit. Jika penggunaan cuk tidak perlu, berarti bahwa campuran idle terlalu kaya.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

4-4

6 5 P a P I T

1 3 e n u d a

1 5 1 0 4 0 5 6 4 5 2 1 n y e t e l l a r a e n p a t n

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
Overhaul Karburator ( Contoh Kijang )

TUJUAN PEMBELAJARAN Memeriksa permukaan-permukaan karburator yang berpaking Memeriksa sistem pengaya Memeriksa mekanisme katup gas Memeriksa kondisi katup termostik BAHAN Karburator (AISAN / NIKI) Solar Kain lap WAKTU Latihan : 8 jam

ALAT Kotak alat Pistol udara lampu kerja Mistar Ragum Termometer Panci Slang 6 mm Mata bor 11 mm Kompor Fuler

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par

01-01-00

Halaman :

Nama :

1 -13

O K o C K ) .

v a r o i _ D

e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C

LANGKAH KERJA : Pemeriksaan awal Periksa saat mulai penyemprotan, Keausan katup gas dan bekerjanya tingkat ke dua. Overhoul karburator Lepas satu persatu : tutup karburator, bodi karburator dan rumah katup gas. Jagalah ! jangan sampai paking-paking robek. Keluarkan katup buang pompa percepatan.

Peluru

Pemberat

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par

01-01-00

Halaman :

Nama :

2 -13

O K o C K ) .

v a r o i _ D

e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C

Pekerjaan pada tutup karburator Lepas pelampung, jarum pelampung dan torak pengatur sistem pengaya Bersihkan semua bagian dengan solar dan pistol udara Kontrol ketidak rataan permukaan yang berpaking (misalnya : dengan mistar geser). Ketidak rataan maksimum 0,2 mm Periksa mekanisme katup cuk ( lihat 61 15 45 40 ) Pasang kembali torak pengaya, periksa apakah dapat bergeser kembali atau tidak Periksa dan stel kelengkapan pelampung ( lihat 61 15 45 30 ) DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAN TUTUP KARBURATOR

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Bagian Tutup karburator Poros katup cuk Katup cuk Pegas katup cuk Torak pengaya dalam silindernya Jarum pelampung Pelampung

Kriteria pemeriksaan Kerataan permukaan ( 0,2 mm ) Kelonggaran/gerakan berat Pembukaan/penutupan penuh Tegangan pada katup cuk Kondisi, pemasangan

Keadaan Baik Jelek

Kelonggaran/gerakan berat Keausan Kerusakan/retak Posisi tertinggi ( 11 mm ) Posisi tertinggi ( 51 mm )

8.

Paking tutup

Kondisi ( robek )

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par

01-01-00

Halaman :

Nama :

3 -13

O K o C K ) .

v a r o i _ D

e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C

Pekerjaan pada karburator Lepas torak dan katup isap pompa percepatan Lepas jet utama tingkat I, II, dan jet idle Lepas katup pengaya

Jet tingkat II

Jet idle & perpindahan Jet tingkat I Katup pengaya

Lepas nosel pada tingkat I dan II Jika terpasang pada bodi, lepas juga katup termostatik Bersihkan semua bagian-bagian yang dilepas, semua saluran-saluran dengan solar dan pistol udara. Perhatikan jet-jet udara sistem idle dan jet-jet koreksi udara pada nosel-nosel Periksa ketidak rataan permukaan-permukaan yang berpaking ketidak rataan maksimum : 0,2 mm Periksa, apakah venturi-venturi longgar. Untuk merapatkan, pukul pada tempattempat yang disediakan Periksa kelengkapan pompa percepatan ( lihat 61 15 45 35 ) Periksa fungsi dan ketidak rapatan katup pengaya dengan meniup/menghisap. Gunakan slang yang sesuai dengan besar diameter luar jet pengaya

Periksa bekerjanya katup termostik dengan jalan memanaskan pegas bimetal dalam air panas. Katup termostik harus membuka pada temperatur 500 Pasang kembali bagian-bagian pada bodi. Perhatikan letak jet-jet utama pada tingkat I dan II
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :

MESIN OTOMOTIF

Par

01-01-00

Nama :

4 -13

O K o C K ) .

v a r o i _ D

e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C

DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAN BODI KARBURATOR No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Bagian Bodi karburator Venturi-venturi Torak pompa percepatan Silinderpompa percepatan Katup isap pompa Percepatan Katup buang pompa Percepatan Saluran tekan pompa Percepatan Saluran tekan pompa Percepatan Katup pengaya Katup termostik Jet idle ( perpindahan ) Jet udara sistem idle Saluran idle Nosel tingkat I Ketidak rapatan/macet Ketidak rapaatan, buka ( 500 C ) Tersumbat/kotor Tersumbat/kotor Tersumbat/kotor Tersumbat/kotor pada jet koreksi udara Kondisi paking 15. Nosel tingkaat II Tersumbat/kotor pada jet koreksi udara Kondisi paking 16. Paking bodi ( bawah ) Kondisi robek Pekerjaan pada rumah katup gas
Program Studi :

Kreteria pemeriksaan Kerataan peermukaan ( 0,2 mm ) Kelonggaaran Kondisi sil Kondisi permukaan Ketidak rapatan, karatan Ketidak rapatan, karatan Tersumbat/kotor Tersumbat/kotor

Keadaan Baik Jelek

temperatur

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par

01-01-00

Halaman :

Nama :

5 -13

O K o C K ) .

v a r o i _ D

e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C

Lepas sekrup penyetel campuran idle Periksa keausan pada ujung sekrup Bersihkan semua bagian-bagian dengan solar dan pistol udara Periksa ketidak rataan permukaan-permukaan yang berpaking ketidak rataan maksimum : 0,2 mm

Periksa kelonggaran poros-poros katup gas. Jika kelonggaran besar, rumah katup gas harus diganti atau dioverhaul

Periksa pembukaan katup gas tingkat I dan II Jika mekanisme gas diinjak penuh, Kedua katup gas harus terbuka sebesar 90 0

Jika katup-katup gas tidak terbuka 900,, bengkokan tuas pembatas pada tingkat I dan II, jika perlu bengkokkan batang penghubung pada tingkat II

Kontrol pegas-pegas katup gas, keausan dan kedudukan pengunci-pengunci pada batang pengerak tingkat II

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 -13

O K o C K ) .

v a r o i _ D

e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C

DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAAN RUMAH KATUP GAS Keadaan Baik Jelek

No. 1.

Bagian Sekrup penyetel idle

Kriteria pemeriksaan Keausan

2.

Permukaan flens

Kerataan permukaan ( maksimum 0,2 mm)

3.

Poros katup gas tingkat I dan II Kelonggaran

4.

Katup gas tingkat I dan II

Pembukaan katup gas

5.

Pegas-pegaas katup gas

Kondisi,pemasangan

6.

Batang penggerak

Kedudukan pengunci

pengunci-

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par

01-01-00

Halaman :

Nama :

7 -13

O K o C K ) .

v a r o i _ D

e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C

Petunjuk pemasangan ( Karburator Kijang / corolla )

Pada waktu pemasangan, perhatikan kedudukan sekrup berlubang pada flens. Lubang ini adalah lubang saluran vakum pada sistem pengaya. Jika tertukar, sistem pengaya akan terus hidup sehingga pemakaian bahan bakar menjadi boros.

Periksa keadaan paking-paking. Paking yang robek harus diganti . Jika paking pada tutup karburator rusak, pada karburator terjadi ventilasi ekstern pada ruang pelampung. P antara ruang pellampung dan ruang pencampur naik, maka pemakaian bensin menjadi boros ( 10 - 15% lebih ).

Pemeriksaan dan penyetelan akhir Kontrol pemasangan pengunci-pengunci tuas penggerak Kontrol apakah mekanisme katup-katup gas, katup cuk dan pompa percepatan berfungsi dengan baik Periksa langkah torak pompa percepatan ( 3-3,5 mm ). Jika salah,stel dengan membengkokkan batang pendorong tuas pompa Periksa saat mulai penyemprotan Kontrol penyetelan dasar sekrup penyetel campuran idle ( 2,5 3 putaran ke arah luar )

Catatan Pemasangan karburator, lihat 61 15 45 24 Penyetelan karburator, lihat 6145 10 42 / 61 45 10 43

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par

01-01-00

Halaman :

Nama :

8 -13

O K o C K ) .

v a r o i _ D

e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C

Lembaran soal : Susunan karburator kijang

Berilah nomor-nomor sesuai dengan tabel, pada garis yang menunjukan bagian-bagian tersebut !

1. katup buang pompa percepatan 2. Katup isap pompa percepatan 3. Jet idle & perpindahan 4. Torak pengatur katup pengaya

5. Katup pengaya 6. Jet pengaya 7. Jet utama tingkat I 8. Jet utama tingkaat II

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par

01-01-00

Halaman :

Nama :

9 -13

O K o C K ) .

v a r o i _ D

e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C

Lembaran soal : Susunan karburator Kijang / Corolla Berilah nomor-nomor sesuai dengan tabel, ada garis yang menunjukan bagian-bagian tersebut !

1. Pegas penekan pompa peercepaatan 2. Batang penghubung katup cuk 3. Lengan pengerak katup cuk 4. Poros katup pengatur tingkat II

5. Katup gas tingkat II 6. Batang penghubung tingkat II 7. Tuas gas 8. Sekrup berlubang untuksaluran vakum sistem pengaya

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par

01-01-00

Halaman :

Nama :

10 -13

O K o C K ) .

v a r o i _ D

e r h a u l r b u r a t ( n t o h j a n g 2 C 8 B 0 0 O C

Halaman:

11

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
Penyetelan Sistem Cuk Tangan TUJUAN PEMBELAJARAN Memeriksa kondisi mekanisme katup cuk Menyetel kedudukan katup cuk Menyetel putaran start dingin

ALAT Kontak alat Takhometer

BAHAN Mobil atau Motor stand

WAKTU Instruksi : 1 jam Latihan : 1 jam

Pemeriksaan kondisi mekanisme katup cuk Periksa gerakan bebas poros katup cuk. Pada katup cuk terbuka, harus ada gerak bebas aksial 0,1 mm. Jika gerakan poros katup berat, kontrol tutup karburator bengkok, kemudian lepas poros katup untuk dibersihkan.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par/Wi

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-3

P a S C T C O

e n i u a A C

s t e m k n g a n _ 2 C 5 5 . D

Periksa keadaan pegas penarik dan pengembali katup cuk. Pada saat katup cuk tertutup, tekan ujung cuk dan lepaskan lagi, katup cuk harus dapat kembali sendiri dengan mudah

Periksa keausan ujung-ujung tuas penghubung. Perhatikan penguncinya

Penyetelan kabel cuk ( motor tidak hidup ) Tarik penuh tombol cuk. Jika katup cuk tidak tertutup rapat, setel kabel cuk Katup cuk harus dapat terbuka penuh apabila tombol cuk ditekan kembali

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par/Wi

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-3

P a S C T C O

e n i u a A C

s t e m k n g a n _ 2 C 5 5 . D

Penyetelan putaran start dingin Hidupkan motor pada putaran idle Tarik kabel cuk, sehingga kedudukan katup cuk setengah tertutup. Pada keadaan ini putaran motor harus naik antaraa 1000-1200 rpm. Jika putaran motor tidak sesuai , stel pada sekrup penyetel putaran start dingin

Catatan : Jika tidak ada sekrup penyetel start dingin, stel dengan membengkokkan batang penghubung antara katup cuk dan mekanisme katup gas.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par/Wi

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-3

P a S C T C O

e n i u a A C

s t e m k n g a n _ 2 C 5 5 . D

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

Penyetelen Pompa Percepatan TUJUAN PEMBELAJARAN Memeriksa saat mulai penyemprotan Memeriksa kelengkapan pompa percepatan Menyetel jumlah penyemprotan

ALAT Kontak alat Gelas pengukur Lampu kerja Pistol udara

BAHAN Motor stand/mobil Karburator Kain lap Solar

WAKTU Instruksi : 2 jam Latihan : 1 jam Slang kecil 2 mm

KESELAMATAN KERJA Siapkan pemadam kebakaran Hindarkan tumpahnya solar atau bensin selama bekerja Jauhkan dari api pada waktu bekerja dengan bahan bakar

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-8

P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D

e o e C O

t e l m p a p a t B 9 C

LANGKAH KERJA Pemeriksaan saat penyemprotan Periksa saat mulai penyemprotan dengan menggerakkan katup gas. Pada katup mulai membuka, harus ada penyemprotan. Jika penyemprotan terlambat, periksa kelonggaran tuas dan batang penghubung pompa. Periksa juga kelonggaran pegas penekan tuas pompa. Jika karburator sudah dilepas dari motor, sebelum memeriksa, isi karburator dengan solar melalui pipa ventilasi ruang pelampung.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-8

P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D

e o e C O

t e l m p a p a t B 9 C

Memeriksa kelengkapan pompa percepatan Lepas tutup karburator ( lihat lembaran kerja 61 15 45 25 ) Lepas kelengkapan pompa percepatan : torak, pegas, katup isap pada dasar silinder pompa, katup buang. Jika ada pemberat berada di atas katup buang 1. Katup isap 2. Pegas pengunci 3. Katup buang 4. pemberat

Bersihkan silinder pompa dan tiup dengan pistol udara pada saluran isap/ buang pompa percepatan. Bila katup-katup sulit dilepas, gunakan kain lap untuk menutup bagian-bagian tersebut. Selama disemprot dengan pistol udara

Bersihkan nosel pompa dengan meniup berlawanan arah penyemprotan, pakai slang dan pistol udara ( untuk mempermudah, lepaskan venturi sekunder )

Periksa katup-katup pompa percepatan, ganti jika aus/berkarat

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-8

P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D

e o e C O

t e l m p a p a t B 9 C

Perisa keausan sil torak, jika sil rusak ( robek/aus ), ganti dengan torak baru

Sil torak

Periksa silinder pompa. Jika terdapat goresan/karatan, perbaiki dengan alat honing silinder rem.

Perakitan kembali Pasang bagian-bagian karburator yang lepas, jika katup buang dilengkapi dengan pemberat, jangan lupa memasang pemberat tersebut. Pengukuran jumlah penyemprotan A. Karburator sudah dilepas dari motor / mobil Isi karburator dengan solar, melalui ventilasi ruang pelampung Buka katup gas penuh kemudian kembalikan lagi perlahan-lahan sampai pembatas, sebanyak 30 X Ukur jumlah penyemprotan dengan gelas pengukur. Hasil penyemprotan tiap langkah , lihat buku data. Jika jumlah penyemprotan salah,stel panjang langkah torak. Perhatikan ! Selama pemeriksaan, bensin dalam ruang pelampung harus penuh.

Gelas pengukur

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

4-8

P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D

e o e C O

t e l m p a p a t B 9 C

Contoh : Hasil penyemprotan tiap langkah = 0,9 0,15 cm 1,05 cm Jumlah penyemprotan = 0,9 cm
3

3 3

X 30 = 31,5 cm
3

3 3

X 30 = 27 cm

0,75 cm X 30 = 22,5 cm B. Karburator masih terpasang pada mobil Cara I Periksa dengan cara sama dengan A tanpa mengissi solar Gunakan bensin yang ada pada ruang pelampung Hubungkan nosel dengan slang kecil ke gelas pengukur

Perhatikan agar tidak terjadi kebocoran pada sambungan nosel/slang selama pemeriksaan

Cara II Stel jumlah penyemprotan minimum ( langkah torak yang pendek ) Hidupkan motor, kemudian beri gas/buka gas dengan cepat

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

5-8

P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D

e o e C O

t e l m p a p a t B 9 C

Dengarkan reaksi motor, jika tarikanya spontan jumlah penyemprotan sesuai. Jika tarikanya lambat jumlah penyemprotan kurang Untuk ini, stel lagi panjang langkah torak sampai mendapatkan jumlah penyemprotan yang sesuai/tarikan motor spontan

Pemeriksaan akhir Kontrol saat mulai penyemprotan Kontrol fungsi mekanik cuk dan katup gas

Kemungkinan penyetelan jumlah dan waktu penyemprotan Jumlah penyemprotan dapat distel dengan merubah langkah torak

a) Lubang untuk langkah torak yang pendek b) Lubang untuk langkah torak yang panjang Waktu penyemprotan dapat distel dengan memperbesar/memperkecil tegangan pegas pada batang penghubung Lihat contoh !

Ring tambahan, untuk mempercepat waktu penyemprotan

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

6-8

P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D

e o e C O

t e l m p a p a t B 9 C

Pada beberapa cara penyetelan, jumlah dan waktu penyemprotan akan dipengaruhi bersama-sama

II

A B,B1

: Panjang langkah batang pendorong tetap : Panjang langkah torak yang dihasilkan

Pada keadaan II ketegangan pegas diperbesar waktu penyemprotan menjadi lebih awal Selain itu posisi tuas pengerak semula juga berubah, sehingga posisi torak lebih keatas ( B1 B)

Akibatnya langkah torak ( B1 ) menjadi lebih panjang, jumlah penyemprotan bertambah

Pada keadaan I langkah torak ( B ) pendek torak sudah mencapai dasar silinder sebelum katup gas terbuka penuh.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

7-8

P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D

e o e C O

t e l m p a p a t B 9 C

Penyatelan pompa membran Batang pendorong pompa membran, kadang-kadang dilengkapi dengan lubang splin atau mur penyetel. Lihat gambar.

Dengan merubah penyetelan pada batang pendorong, melalui lubang splin atau mur penyetel, ketengangan pegas akan diperbesar. Akibatnya waktu penyemprotan akan lebih cepat dan jumlah penyemprotan menjadi lebih besar. Tetapi, perhatikan gambar dibawah ini. Jika posisi pada tuas pompa berubah terlalu besar, dapat mengakibatkan celah antara tuas dan membran, sehingga saat mulai penyemprotan akan terlambat = salah

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

8-8

P e n y e n P P e r c a n _ 2 F C . D

e o e C O

t e l m p a p a t B 9 C

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
Penyetelan pelampung TUJUAN PEMBELAJARAN Memeriksa kondisi jarunm pelampung Memeriksa kondisi pelampung Menyetel posisi pelampung paling tinggi Menyetel posisi pelampung paling rendah

ALAT: Kotak alat Mistar Ragum Set mata bor ( pengetes pompa )

BAHAN : Motor hidup Kain lap Air panas

WAKTU : Instruksi : 2 jam Latihan : 1 jam

KESELAMATAN KERJA : Siapkan pemadam kebakaran Hindarkan tumpahan bensin selama bekerja

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par/Yul

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-7

P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C

LANGKAH KERJA : Memeriksa kondisi jarum pelampung Lepas tutup karburator ( lihat lembaran kerja 61 15 45 25 ) Keluarkan jarum pelampung dan periksa keausannya. Jika keausan besar, jarum pelampung serta dudukannya harus diganti baru Perisa ketidakrapatan jarum pelampung

Motor distart, sehingga pompa bekerja

Dorong ke atas ( jangan keras ! ) Periksa, apabila ada kebocoran

Jarum pelampung yangaus harus diganti

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par/Yul

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-7

P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C

Memeriksa kondisi pelampung Ada 2 macam pelampung : 1. Pelampung yang bagian dalamnya berongga ( misalnya : plat, plastik halus ) 2. Pelampung yang tidak berongga

Untuk memeriksa nomor 1dengan jalan mengocak-ocak atau bersihkan dahulu pelampung, kemudian masukkan ke dalam air panas. Jika pada pelampung terdapat gelembung-gelembung, berarti pelampung bocor.

Lihat, apabila retak

kocak

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par/Yul

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-7

P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C

Penyetalan pelampung pada posisi paling tinggi Pasang kembali kelengkapan sisstem pelampung Pasang tutup karburator pada ragum ( posisi tutup vertikal dan poros pelampung di atas ) Ukur celah antara ujung badan pelampung dengan permukaan tutup karburator. Ukuran yang diperbolehkan lihat buku data

Mata bor

Bila ukurannya tidak benar, stel dengan membengkokkan bagian tengah lidah pelampung. Gunakan 2 buah tang untuk mencegah pelampung retak. Jangan memegang/menahan pada badan pelampung !

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par/Yul

01-01-00

Halaman :

Nama :

4-7

P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C

Penyetelan pelampung pada posisi paling rendah Pasang tutup karburator pada ragum ( posisi tutup vertikal dan poros pelampung di bawah ) Ukur jarak paling jauh pelampung dengan permukaan tutup karburator. Ukuran yang diperbolehkan lihat buku data Bila ukurannnya tidak benar, stel dengan membengkokkan kedua bagian tepi lidah pelampung. Gunakan 2 tang untuk membengkokkan

Pasang jarak kembali tutup karburator. Perhatikan keddudukan paking !

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par/Yul

01-01-00

Halaman :

Nama :

5-7

P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C

Hal- hal yang peerlu diperhatikan Ada juga rumah pelampung yang dilengkapi dengan kaca pengintai, untuk melihat tinggi permukaan bensin dalam ruang pelampung

Kontrol tekanan pemompaan. Jika tekanan pemompaan salah, maka sekallipun penyetelan pelampung benar, akan mempengaruhi tinggi permukaan bensin dalam ruang pelampung

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par/Yul

01-01-00

Halaman :

Nama :

6-7

P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C

Apabila tidak ada data, pasang tutup karburator pada ragum dan stel pelampung sehingga posisinya paling atas lurus dengan permukaan paking tutup karbuartor

Posisi paling bawah : Langkah jarum pelampung minimal 1 mm Pelampung tidak boleh tenggelam pada dasar ruang pelampung
Min. 1 mm

Pada karburator mobil-mobil Europa,posisi pelampung paling atas kadang-kadang harus distel dengan memakai bermacam-macam tebal ring paking pada rumah
Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par/Yul

01-01-00

Halaman :

Nama :

7-7

P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C

jarum pelampung. ( tidak ada lidah penyetel pada pelampunng )

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par/Yul

01-01-00

Halaman :

Nama :

8-7

P e n y e t e l a n p e l a m p u n g _ 2 C D 5 0 A . D O C

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Pembersihan Karburator

TUJUAN PEMBELAJARAN : Melepas tutup karburator Membersihkan bagian-bagian dalam karburator Memasang kembali karburator

ALAT Kotak alat Pistol udara Lampu kerja Penutup fender

BAHAN Karburator Kain lap Solar

WAKTU Instruksi : 2 jam Latihan : 1 jam

KESELAMATAN KERJA : Siapkan pemadam kebakaran. Jauhkan dari api, waktu bekerja dengan bahan bakar ( bensin ).

Hindarkan tumpahnya bensin selama bekerja !

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

P h K o C

e a a r 9

m b e r s i n r b u r a t _ 2 C E 8 . D O C

1-6

LANGKAH KERJA : Melepas tutup karburator Lepas rumah saringan udara atau tutup saringan udara Lepas saluran bensin Lepas batang penghubung katup cuk (gambar )

Jika bagian-bagian dibawah ini terpasang pada tutup karburator : Lepas kabel/tuas cuk Lepas pegas pengembali katup gas Lepas katup termostik Lepas tuas pompa percepatan pada porosnya ( gambar )

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

P h K o C

e a a r 9

m b e r s i n r b u r a t _ 2 C E 8 . D O C

2-6

Lepas kadang

sekrup-sekrup baut tengah

tutup pengikat

karburator perhatikan ! kadangtutup saringan udara juga harus dilepas jika berfungsi sebagai sekrup pengikat tutup karburator. Kalau sekrup-sekrup keras, pukul sedikit dengan palu baja pada kepalanya.

Lepas

tutup

karburator.

Jika

masih sulit dilepas, kontrol sekali lagi mungkin masih ada sekrup yang belum dilepas

Lepas

paking.

Hati-hati

agar

paking tidak rusak !

Lepas pelampung ! Perhatikan katup jarum/pegasnya, letakkan pada tempat yang aman dan bersih.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

P h K o C

e a a r 9

m b e r s i n r b u r a t _ 2 C E 8 . D O C

3-6

Melepas bagian-bagian pada rumah karburator Bila karburator dikeluarkan dari motor, katup buang pompa percepatan dapat dikeluarkan

dengan membalik karburator

Katup buang pemberat Lepas jet-jet utama 1 dan 2 perhatikan ! pada karburator bertingkat, ukuran jet-jet utama tidak sama besar. Jet tingkat I diameter lubang kecil, jet tingkat II diameter lubang besar Lepas katup pengaya 3 Lepas jet idle 4 Lepas sekrup penyetel campuran idle Lepas pipa pemancar ( nosel ) kadang-kadang nosel dapat tertukar antara tingkat I dan II Perhatikan ! waktu membongkar dan memasang !

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

P h K o C

e a a r 9

m b e r s i n r b u r a t _ 2 C E 8 . D O C

4-6

Pada karburator toyota Landeruiser nosel tingkat I dilengkapi dengan dua venturi sekunder ( lihat gambar )

Membersihkan Karburator Bila karburator masih terpasang pada motor, kontrol katup isap/buang dan pemberat pompa percepatan. Katup-katup bisa dikeluarkan dengan magnet. Jika katup sulit dikeluarkan, tahan dengan lap selama karburator dibersihkan dengan pistol udara agar katup-katup tidak melompat keluar atau jatuh kedalam saluran isap motor .

Pemberat Katup buang Pengunci Katup Isap

Bersihkan/semprot dengan pistol udara semua lubang-lubang udara/bensin sistem idle, sistem utama, sistem pengaya, sistem percepatan, ruang pelampung, lubang baut katup jarum pelampung

Bersihkan/semprot semua jet-jet yang dilepas : jet idle,jet koreksi udara, jet utama, jet pengaya, nosel pompa percepatan
Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

P h K o C

e a a r 9

m b e r s i n r b u r a t _ 2 C E 8 . D O C

5-6

Merakit kembali Pasang kembali bagian-bagian yang dilepas. Langkah-langkah perakitan kebalikan dari pembongkaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan : Diameter jet-jet utama dan nosel tingkat I dan II jangan sampai tertukar Katup isap/buang pompa percepatan ( bila katup-katup dilepas ) Perhatikan ! biasanya besar katuo 9 bola/peluru ) tidak sama besar Waktu mengeraskan tutup karburator harus merata, karena tutup bisa bengkok

Penyetelan/kontrol akhir Stel sekrup penyetel campuran idle. Penyetelan dasar 3 putaran ke arah luar, dihitung dari posisi paling dalam, jangan mengerakkan sekrup penyetel idle Kontrol fungsi mekanik katup cuk dan pompa percepatan Lihat 61 15 45 40 Penyetelan karburator lihat 61 45 10 42 61 45 10 43 Penyetelan cuk lihat 61 15 45 40

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi/AS

01-01-00

Halaman :

Nama :

P h K o C

e a a r 9

m b e r s i n r b u r a t _ 2 C E 8 . D O C

6-6

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Karburator Bertingkat Masalah pada karburator tunggal Diameter Venturi besar Diameter Venturi kecil

D2

D2 D1

D1

Daya motor tinggi karena aliran gas tidak terhambat Pengabutan bensin jelek jika aliran udara lambat

Daya motor kecil karena aliran gas terhambat Pengabutan bensin baik jika aliran udara lambat

Kesimpulan : Besar dimeter venturi selalu merupakan kompromis antara daya motor dan pembentukan campuran yang baik

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

K o B a C

a r b u r a t r e r t i n g k t _ 2 D 0 3 1 . D O C

1-6

Karburator Bertingkat Kegunaan : Menghubungkan keuntungan venturi diameter kecil pada beban rendah dengan Venturi diameter besar pada beban tinggi

Tingkat I

Tingkat II

Tingkat I Diameter venturi kecil, untuk pengabutan bensin yang baik pada daya motor kecil ( aliran gas sedikit ) Tingkat II Diameter venturi besar, untuk mendapatkan daya motor besar ( aliran gas banyak ) Urutan pembukaan Katup gas Daya motor kecil Aliran gas sedikit Hanya tingkat I terbuka Daya motor besar Aliran gas banyak Ditambah tingkat II Pengaturan pembukaan katup gas tingkat II Tingkat II biasanya diatur secara automatis
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

MESIN OTOMOTIF

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

K o B a C

a r b u r a t r e r t i n g k t _ 2 D 0 3 1 . D O C

2-6

Tingkat II Dengan Katup Pengatur a) Cara kerja pada aliran gas kecil ( daya rendah )

Tingkat I

Tingkat II

Nosel I Katup pengatur Pemberat

1) Venturi bertingkat I Katup gas tingkat I terbuka 2/3 bagian Nosel utama tingkat I mengabutkan campuran

2) Venturi tingkat II Katup tingkat II mulaai terbuka Vakum yang terjadi pada katup gas tingkat II kecil katup pengatur tertutup Tingkat I belum bekerja

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

K o B a C

a r b u r a t r e r t i n g k t _ 2 D 0 3 1 . D O C

3-6

b) Cara kerja pada aliran gas besar ( daya tinggi )

Tingkat I

Tingkat II

1) Venturi bertingkat I Katup gas tingkat I terbuka penuh

2) Venturi tingkat II Katup gaas tingkat II terbuka penuh Vakum yang terjadi pada katup gas tingkat II besar Katup pengatur terbuka Tingkat II bekerja.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

K o B a C

a r b u r a t r e r t i n g k t _ 2 D 0 3 1 . D O C

4-6

Pengatur Tingkat II Dengan Membran a) Cara kerja pada aliran gas kecil ( daya rendah ) II I

Katup gas

1) Tingkat I Katup gastingkat I terbuka bagian Nosel utama tingkat I mengabutkan campuran Katup gas tingkat I tertutup sampai terbuka tuas 1 mengunci penggerak katup gas tingakt II

2) Cara kerja penggerak katup gas

Katup gas tingkat I terbuka bagian sampai penuh tuas 1 melepas


penggerak katup gas tingkat II 3) Tingkat II Kecepatan udara pada venturi I kecil membran belum terhisap Katup gas tingkat II tertutup Tingkat II belum bekerja

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

K o B a C

a r b u r a t r e r t i n g k t _ 2 D 0 3 1 . D O C

5-6

Cara Kerja Pada Aliran Gas Besar ( Daya Tinggi )

Tingkat II

Tingkat I

1) Venturi tingkat I Katup gas tingkat I terbuka penuh

2) Venturi tingkat II Kecepatan udara pada venturi tingkat I besar membran terhisap. Katup gas tingkat II terbuka tingkat II bekerja.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

K o B a C

a r b u r a t r e r t i n g k t _ 2 D 0 3 1 . D O C

6-6

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Cuk Automatif Kegunaan Cuk Automatis Mengganti sistem operasi cuk secara manual dengan sistem operasi automatis, Agar tidak terjadi kekeliruan penggunaan oleh pengemudi. Tahap tahap operasi sistem cuk Keadaan motor Start dingin Operasi manual Tombol cuk ditarik penuh katup tertutup Tombol cuk di kembalikan bagian untuk mencegah agar motor tidak mati akibat campuran terlalu kaya Tombol cuk dikembalikan ke posisi semula setelah motor hidup tanpa putaran Saat motor dingin s/d mencapai temperatur kerja start dingin ( misal setelah hidup 1 menit ) Temperatur motor semakin panas, katup cuk makin dibuka sampai terbuka penuh ( 2 5 menit ) Putaran start dingin berangsur kembali ke putaran idel. Sistem cuk automatis tidak Saat motor panas _ bekerja karena diatur oleh temperatur yang sudah panas Operasi automatis Katup cuk tertutup secara automatis saat motor masih dingin. Motor baru hidup ( temperatur motor masih dingin ) Katup cuk dibuka sedikit secara automatis setelah motor hidup oleh choke breker.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi

01-01-00

Halaman :

Nama :

S C A f .

i u u _ D

s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C

1-7

Fungsi & Konstruksi Cuk Automatis Pengatur katup cuk automatis Fungsi : Mengatur posisi katup cuk secara automatis Sesuai temperatur motor. motor dingin katup cuk tertutup motor panas katup cuk terbuka Konstruksi : Katup cuk diatur oleh pegas spiral bimetal Pegas spiral dingin katup cuk tertutup Pegas spiral panas Katup cuk terbuka

Macam macam cara pamanas pegas bimetal Dengan pemanas listrik ( hidup selama kunci kontak ON ) Dengan air pendingin motor Sistem gabungan listrik dan air pendingin motor. Dengan pemanas gas buang ( sistem lama / kuno ).

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi

01-01-00

Halaman :

Nama :

S C A f .

i u u _ D

s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C

2-7

Pull Down ( Choke Brekeer ) Fungsi: Membuka katup cuk 2 4 mm pada saat motor baru hidup untuk mencegah campuran terlalu kaya Konstruksi : Membran yang diatur vakum manitold isap saat motor distater, belum ada vakum besar katup cuk tertutup Saat motor sudah hidup, vakum besar Katup cuk dibuka dengan celah tertentu .

Pengatur putaran start dingin Pada cuk biasa, putaran start dingin diperoleh melalui batang penghubung antara katup cuk dan katup gas. Pada prinsipnya, konstruksi tersebut juga berlaku untuk cuk automatis Masalah: Pada cuk automatis, gaya pegas spiral bimetal terlalu lemah Untuk membuka katup gas terhadap pegas pengembali maka konstruksi harus disesuai kan.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi

01-01-00

Halaman :

Nama :

S C A f .

i u u _ D

s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C

3-7

Konstruksi Mekanisme Putaran Start Dingin Pada Cuk Automatis Saat motor dingin dihidupkan Gaya pegas bimetal menutup katup cuk. Melalui batang penghubung, plat bertangga menerima possisi dimana gigi tertinggi menjadi penahan mekanisme katup gas putaran start dingin ( 1000 1500 rpm ) Catatan Agar plat bertangga tersebut dapat menempati posisi yang sesuai, pedal gas harus diinjak terlebih dahulu ( 1 kali ).

Waktu motor mencapai suhu kerja Pegas Melalui bertangga Putaran bimetal membuka katup cuk

sampai terbuka penuh. batang penghubung,plat tahap kembali demi ke dibebaskan start dingin

tahap terhadap tuas katup gas putaran idel.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi

01-01-00

Halaman :

Nama :

S C A f .

i u u _ D

s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C

4-7

Cara Kerja Sistem Cuk Automatis Saat distart ( motor dingin )

IG

II I

Plat bertangga

Sekrup penyetel putaraan idle tinggi (saat dingin)

Pedal gas

Pull down

Katup cuk Gaya pegas spiral bimetal menutup katup cuk Katup gas Melalui konstruksi plat bertangga, katup gas dibuka sedikit terhadap posisi idel untuk mendapatkan putaran start dingin.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi

01-01-00

Halaman :

Nama :

S C A f .

i u u _ D

s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C

5-7

Saat Motor Hidup ( Motor Masih Dingin )

IG

2-3 mm

Pull down

Pedal gas

hisapan

Katup cuk Terjadi vakum besar di bawah katup gas, maka: Torak pulldown terhisap maka tuas penghubung poros katup cuk tertarik katup cuk dibuka sedikit untuk mencegah motor mati akibat campuran terlalu kaya Katup gas Putaran start dingin diturunkan sedikit lebih rendah ( celah katup gas berkurang, melalui plat bertangga )

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi

01-01-00

Halaman :

Nama :

S C A f .

i u u _ D

s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C

6-7

Saat Motor Panas

IG 6-10 detik baut Sekrup Put start dingin

Pedal gas

Katup cuk Pegas bimetal semakin panas dan mengembang katup cuk dibuka lebih besar lagi sampai membuka penuh. Katup gas Plat bertangga berputar sampai posisi terendah katup gas menutup keposisi idel putaran start dingin tidak bekerja lagi.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Wi

01-01-00

Halaman :

Nama :

S C A f .

i u u _ D

s t e m k t o m a t i 2 D 2 F 5 A O C

7-7

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Cuk Biasa Masalah pada motor dingin Perbaikan

Dinding silinder temperatur dingin Bagian Bagian bensin bensin yang yang sulit mudah

Ke dalam silinder dimasukkan bensin yang banyak : Bagian bensin yang mudah

menguap akan mengembun menguap sedikit Campuran kurus motor sulit di hidupkan.

menguap cukup Campuran sesuai Motor mudah hidup

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

S i s t e m C u k B i a s a _ 2 D 6 F F 2 . D O C

1-4

Sistem Cuk Biasa Kegunaan : Memberi bensin tambahan saat start dingin sehingga motor mudah dihidupkan. Membuka katup gas sedikit lebih besar, supaya motor dingin tidak mati pada keadaan idel.

3 1 2

Sekrup Rpm

1. Kabel cuk 2. Tuas cuk 3. Katup cuk 4. Batang penghubung

5. Sekrup penyetel start dingin 6. Tuas katup gas 7. Katup gas 8. Kabel gas

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

S i s t e m C u k B i a s a _ 2 D 6 F F 2 . D O C

2-4

Cara Kerja Sistem Cuk Biasa 1) Start dingin ( katup cuk ditutup )

Kabel cuk ditarik

CELAH

Vakum mencapai nosel utama, maka : banyak bensin terhisap motor mulai hidup Putaran start dingin lebih tinggi dari pada idle ( 1500 rpm)

Batang penghubung membuka katup gas lebih besar, maka :

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

S i s t e m C u k B i a s a _ 2 D 6 F F 2 . D O C

3-4

2) Motor hidup, tetapi motor masih dingin

Dikembalikan buka

Celah berkurang

Penambahan bensin harus dikurangi, maka:

katup cuk terbuka


Batang penghubung masih membuka katup gas sedikit, maka: putaran motor masih sedikit lebih besar dari pada idle ( 1000 rpm ) Hal tersebut mencegah motor mati, karena banjir.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

S i s t e m C u k B i a s a _ 2 D 6 F F 2 . D O C

4-4

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Percepatan Masalah pada sistem utama

Keadaan Idle : Aliran udara lambat Aliran bensin melalui saluran idel campuran sesuai.

Keadaan percepatan (katup gas dibuka cepat) Aliran udara naik dengan cepat Aliran bensin terlambat campuran kurus

Keadaan akhir percepatan Aliran udara cepat Aliran bensin campuran sesuai.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par?Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 6 i P a F

1 5 s e n C

0 5 t e m r c e _ 2 D . D O

1 6

5 4

5 4

7 2

0 S

1-6

p a t 9 2 C

Perbaikan :

Pedal gas Kabel

Katup gas

Dengan memberi tambahan bensin saat percepatan ( pedal gas dibuka dengan cepat ) ke ruang pencampur dengan sebuah pompa.
Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par?Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 6 i P a F

1 5 s e n C

0 5 t e m r c e _ 2 D . D O

1 6

5 4

5 4

7 2

0 S

2-6

p a t 9 2 C

Sistem Percepatan Kegunaan : memberi tambahan bensin agar terjadi campuran kaya pada saat perce Patan Sistem percepatan dengan pompa torak

Bagian-bagian pompa percepatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Torak pompa Sil torak Pegas torak Katup isap Katup buang Nosel penyemprot

Bagian-bagian pengerak pompa 7. 8. 9. Tuas gas Batang penghubung Pegas penekan

10. Tuas pompa

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par?Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 6 i P a F

1 5 s e n C

0 5 t e m r c e _ 2 D . D O

1 6

5 4

5 4

7 2

0 S

3-6

p a t 9 2 C

Sistem Percepatan Dengan Pompa Torak a) pada percepatan ( penyemprotan )


Batang penghubung Tuas pompa

Katup tekan

Katup isap

Katup gas dibuka, maka : Pegas penekan mengangkat tuas pompa Torak pompa ditekan terjadi penyemprotan

Perhatikan : Tuas pompa bukan digerakkan oleh batang penghubung melainkan oleh pegas penekan Lamanya penyemprotan ditentukan oleh gaya pegas penekan Jumlahnya penyemprotan ditentukan oleh diameter & langkah torak pompa

Pemberat

Pegas Penekan

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par?Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 6 i P a F

1 5 s e n C

0 5 t e m r c e _ 2 D . D O

1 6

5 4

5 4

7 2

0 S

4-6

p a t 9 2 C

b) Pada perlambatan ( pengisian )

Pegas Penekan Pegas Torak

Ruang Kerja

Katup gas menutup maka : Tuas gas menarik batang penghubung ke bawah Torak pompa ditekan ke atas oleh pegas torak terjadi pengisapan Katup isap terangkat ruang kerja terisi bensin

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par?Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 6 i P a F

1 5 s e n C

0 5 t e m r c e _ 2 D . D O

1 6

5 4

5 4

7 2

0 S

5-6

p a t 9 2 C

Sistem percepatan dengan pompa membran Cara kerja seperti sistem pompa torak

6 3 5
Bensin dari ruang pelampung

4 2

1. Batang penghubung 2. Tuas pompa 3. Membran 4. Katup isap ( salurannya datang dari ruang pelampung ) 5. Katup tekan 6. Pipa penyemprot

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par?Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 6 i P a F

1 5 s e n C

0 5 t e m r c e _ 2 D . D O

1 6

5 4

5 4

7 2

0 S

6-6

p a t 9 2 C

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Pengaya Power Valve Masalah Keadaan A : Katup gas terbuka sedikit, rpm tinggi Keadaan B : Katup gas terbuka penuh, rpm rendah rendah

A Pemasukan udara kedua keadaan : sama Pemasukan bensin kedua keadaan : sama Keadaan A : beban rendah

campuran boleh kurus

untuk memperoleh pemakaian bensin yang irit Keadaan B : beban penuh campuran harus kaya

untuk mendapatkan tenaga motor maksimum Kesimpulan : Pada keadaan katup gas terbuka penuh, diperluhkan tambahan bensin pada sistem utama.
Halaman :

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

1-4

Nama :

6 6 t P V C

1 1 4 5 e m e n P a l E 2

5 3

0 9

5 6 5 S i s

g a y a o w e r v e _ 2 D 8 . D O

Sistem Pengaya Power Valve Kegunaan : menambah aliran bensin pada saluran utama saat katup gas terbuka pe nuh campuran kaya tenaga motor baik.

2 3

1 5 4
Katup gas

1. Saluran vakum 2. Torak pengatur 3. Pegas penekan 4. Pegas pengembali 5. Katup pengaya 6. Jet utama

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Halaman :

Sar/Par/Sp

01-01-00

2-4

Nama :

6 6 t P V C

1 1 4 5 e m e n P a l E 2

5 3

0 9

5 6 5 S i s

g a y a o w e r v e _ 2 D 8 . D O

Cara Kerja : Katup gas terbuka sedikit

Saluran utama
hisapan hisapan

Katup gas hampir tertutup, vakum di bawah katup gas besar Torak pengatur terhisap ke atas oleh pegasnya Katup pengaya tertutup tidak terjadi penambahan bensin pada saluran utama

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Halaman :

Sar/Par/Sp

01-01-00

3-4

Nama :

6 6 t P V C

1 1 4 5 e m e n P a l E 2

5 3

0 9

5 6 5 S i s

g a y a o w e r v e _ 2 D 8 . D O

Cara Kerja : Katup gas terbuka penuh

Tidak ada ke vakuman

Katup gas terbuka penuh, vakum di bawah katup gas hilang ( tidak ada ) Torak pengatur terdorong ke bawah oleh gaya pegas pengaya terbuka katup terjadi penambahan bensin pada sistem utama

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Halaman :

Sar/Par/Sp

01-01-00

4-4

Nama :

6 6 t P V C

1 1 4 5 e m e n P a l E 2

5 3

0 9

5 6 5 S i s

g a y a o w e r v e _ 2 D 8 . D O

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Utama Dengan Koreksi Udara Masalah sistem utama pada karburator sederhana

Kecepatan rendah : Aliran bensin terlalu sedikit Campuran kurus

Kecepatan udara tinggi : Aliran bensin terlalu banyak Campuran kaya

Kesimpulan : Pada sistem utama sederhana campuran tidak tetap, di pengaruhi oleh kecepatan aliran udara.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 5

1 5

1 6

5 4

0 5

5 3

6 6

1-6

Diagram Aliran Bensin Sistem Utama Sederhana ( Prinsip ) Masalah :


Bensin Udara

Kecepatan udara rendah ( A B ) Campuran kurus Kecepatan udara tinggi ( B - C ) Campuran kaya Perbaikan :

aliran bensin terlalu sedikit aliran bensin terlalu besar

Bensin

Udara

x Daerah kurus : di perbaiki dengan sistem idel dan perpidahan Daerah kaya : di perbaiki dengan sistem koreksi udara
Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 5

1 5

1 6

5 4

0 5

5 3

6 6

2-6

Sistem Koreksi Udara Kegunaan : Mengurangi besar aliran bensin pada kecepatan udara tinggi sehingga perbandingan campuran sesuai dan pemakaian bensin irit Sistem utama dengan koreksi udara

1 5 3

1. Pipa pencampur koreksi udara 2. Jet utama 3. Ruang pelampung 4. Nosel utama 5. Venturi 6. Katup gas
Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 5

1 5

1 6

5 4

0 5

5 3

6 6

3-6

Cara Kerja Sistem Koreksi Udara Kecepatan udara rendah ( koreksi udara belum bekerja )

P1

P1

P2

BENSIN

Catatan : Tekanan P1 lebih besar dari pada P2 P1 = tekanan udara luar ( atmosphere ) P2 = tekanan pada venturi akan turun sesuai kecepatan udara yang mengalir Nosel hanya menyemprot bensin Permukaan bensin dalam tabung pencampur turun sebesar X 1

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 5

1 5

1 6

5 4

0 5

5 3

6 6

4-6

Kecepatan udara menengah ( sistem koreksi udara mulai bekerja )

ATMOSFIR P1

P2

P1 = tekanan udara luar ( atmosfir ) P2 = tekanan pada venturi turun cukup besar sehingga perbedaan P 1 dan P2 cukup besar.

P1 mendorong permukaan bensin dalam tabung pencampur mencapai lubang pertama, sehingga udara dapat masuk saluran utama, aliran bensin berkurang sedikit.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 5

1 5

1 6

5 4

0 5

5 3

6 6

5-6

Kecepatan udara tinggi ( sistem koreksi udara bekerja penuh )

ATMOSFIR P1 P1

P2

X3

P1 = tekanan udara luar ( atmosfir ) P2 = tekanan pada venturi turun sangat besar sehingga perbedaan P 1 dan P2 besar P1 mendorong permukaan bensin dalam tabung pencampur mencapai lubang terakhir sehingga aliran bensin berkurang banyak campuran sesuai.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6 5

1 5

1 6

5 4

0 5

5 3

6 6

6-6

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Sistem Tambahan Pada Idle 1) Katup solenoid Masalah : pada motor panas bila kunci kontak dimatikan ( off ), campuran dari saluran idle masih terhisap sehingga bisa timbul pembakaran sendiri over slag Perbaikan : dengan cara menutup saluran idel

Cara kerja : Kunci kontak on Kunci kontak off katub selenoid terbuka katub selenoid tertutup

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Halaman :

Sar/Par/Sp

01-01-00

1-4

Nama :

6 3 1 T n I

1 1 5 0 5 5 5 5 6 4 5 2 1 6 S i s t e m S i s t e m a m b a h a P a d a d l e 1 5 0 5

2) Katup Termostatik Masalah : Jika karburator panas, bensin dalam ruang pelampung menguap, akiakibatnya campuran bertambah kaya (pada ventilasi intern) motor bisa mati Perbaikan : Memberi tambahan udara pada saluran masuk ( intake maniflod ) sesuai temperatur pada karburator Karburator panas Karburator dingin

Pegas bimetal

Temperatur karburator diatas 600 C, pegas bimetal mengembang, katup terbuka

Temperatur karburator rendah, pegas bimetal menguncup / menyusut katup tetutup

Udara dari saringan udara masuk kesaluran masuk


Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :

MESIN OTOMOTIF

Sar/Par/Sp

01-01-00

2-4

Nama :

6 3 1 T n I

1 1 5 0 5 5 5 5 6 4 5 2 1 6 S i s t e m S i s t e m a m b a h a P a d a d l e 1 5 0 5

3) Sistem Pemutus Perlambatan Masalah : Jika mobil diperlambat dengan cara melepas gas, masih terjadi pengisapan bensin melalui sistem idle Perbaikan : Memutuskan saluran idle pada saat terjadi perlambatan menjadi lebih irit pemborosan bensin

pemakaian bensin

10%

Cara kerja : Jika katup gas tertutup ( sakelar vakum menerima vakum ) bersamaan dengan putaran motor lebih dari 2500 rpm, berarti perlambatan memutuskan solenoid saluran idle tertutup unit pengontrol

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Halaman :

Sar/Par/Sp

01-01-00

3-4

Nama :

6 3 1 T n I

1 1 5 0 5 5 5 5 6 4 5 2 1 6 S i s t e m S i s t e m a m b a h a P a d a d l e 1 5 0 5

4) Sistem Idle Up Masalah Perbaikan : Jika mobil dilengkapi AC, putaran idle turun bila AC dihidupkan : Untuk mencegah motor mati karena penggunaan AC, dengan cara katup gas di buka sedikit dengan Idle up.

Cara kerja : AC ON katup pengatur terbuka. Membran terhisap oleh vakum pada saluran masuk penghubung membuka katup gas lebih besar. batang

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Halaman :

Sar/Par/Sp

01-01-00

4-4

Nama :

6 3 1 T n I

1 1 5 0 5 5 5 5 6 4 5 2 1 6 S i s t e m S i s t e m a m b a h a P a d a d l e 1 5 0 5

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Pelampung Kegunaan : Mengatur batas permukaan bensin dalam ruang pelampung agar relatif te tap ( kostan )

Cara kerja sistem pelampung Tinggi permukaan bensin berkurang Tinggi permukaan bensin sesuai

Pelampung turun Jarum pelampung membuka saluran masuk bensin Bensin masuk mengisi ruang

Pelampung naik Katup jarum pelampung menyumbat saluran bensin Bensin tertahan pada salurannya ( tidak mengalir )

pelampung

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-4

6 6 t P g 7

1 4 e e _ .

1 5 0 5 2 4 m l a m 2 E 4 D O C

5 4 0 S i s p u n D 1

Gangguan pada permukaan pelampung 1) Terlalu tinggi. a) kesalahan kecil : Campuran pada sistem utama menjadi lebih kaya b) Kesalahan besar : Bensin langsung mengalir pada nosel banjir

2) Terlalu rendah a) Kesalahan kecil : Campuran pada sistem utama jadi lebih kurus b) Kesalahan besar : Bensin tidak terisap pada sistem utama mesin akan mati

Catatan : Perbedaan bensin tinggi permukaan tinggi nosel terhadap

umummnya 5 10 mm

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-4

6 6 t P g 7

1 4 e e _ .

1 5 0 5 2 4 m l a m 2 E 4 D O C

5 4 0 S i s p u n D 1

Katup Jarum Pelampung Potongan katup jarum

1. Rumah jarum 2. Katup jarum 3. Pegas 4. Peluru 5. Celah untuk aliran bensin

Kegunaan pegas katup jarum pelampung Kejutan mobil mengakibatkan getaran pada pelampung sehingga terjadi pukulan katup jarum pelampung terhadap dudukannya kebanyakan katup jarum pelampung berpegas. Gangguan / kerusakan pada katup jarum pelampung a) Macet : Bensin tidak mengalir ke ruang pelampung Mesin tidak dapat hidup b) Aus : Bensin mengalir terlalu banyak keruang pelampung Banjir, mesin sulit hidup Keausan besar. Oleh karena itu

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-4

6 6 t P g 7

1 4 e e _ .

1 5 0 5 2 4 m l a m 2 E 4 D O C

5 4 0 S i s p u n D 1

Pelampung 1) Pelampung berongga 2) Pelampung pejal atau padat

Terbuat dari pla t / plastik Kerusakan bocor

Terbuat dari bahan sintesis

Gangguan / kerusakan pada pelampung Bocor : Pengontrolan permukaan bensin kurang baik karena pelampung tenggelam bajir

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

4-4

6 6 t P g 7

1 4 e e _ .

1 5 0 5 2 4 m l a m 2 E 4 D O C

5 4 0 S i s p u n D 1

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Idle dan Perpindahan Sistem Idle Kegunaan : Katup gas hampir tertutup, aliran udara pada venturi lambat sehingga pada nosel utama tidak terjadi pengabutan. Perbaikan dengan sistem idel sehingga motor dapat hidup.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-5

6 4 i I P h B

1 5 s d e a 5

t e l e d a n r p i n d a n _ 2 E 6 5 . D O C

1 6

5 4

0 5 m

5 3

5 0

0 S

Sistem Perpindahan Kegunaan : Katup gas terbuka sedikit, aliran udara pada venturi masih lambat sehingga pengabutan kurang pada nosel utama. Untuk mencegah campuran kurus diperbaiki dengan sistem perpindahan

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-5

6 4 i I P h B

1 5 s d e a 5

t e l e d a n r p i n d a n _ 2 E 6 5 . D O C

1 6

5 4

0 5 m

5 3

5 0

0 S

Mengapa saluran idle pada karburator arus turun dibuat melingkar naik dan dilengkapi jet udara pada ujung atas ? Saluran tanpa jet udara

Bensin terus mengalir tanpa ada hisapan

banjir ( efek sifon )

Saluran dengan jet udara

Aliran bensin dapat diatur pengalirannya dengan menambah jet udara

Fungsi tambahan pada jet udara Dengan penambahan udara pada saluran idle terjadi campuran awal Akibatnya campuran yang dibentuk pada ruang pencampur menjadi lebih homogen ( merata ) Diameter jet udara mempengaruhi perbandingan campuran. Misal : dimeter diperbesar campuran menjadi lebih kurus.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-5

6 4 i I P h B

1 5 s d e a 5

t e l e d a n r p i n d a n _ 2 E 6 5 . D O C

1 6

5 4

0 5 m

5 3

5 0

0 S

Bagaimana Perbandingan Campuran Diatur Pada Saat Idle ?

Jumlah aliran bensin / campuran dapat diatur dengan sekrup penyetel

Bagaimana perbandingan campuran diatur pada saat perpindahan ?

Aliran

bensin

pada

saluran

perpindahan dibatasi oleh diameter jet idle dan jet udara

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

4-5

6 4 i I P h B

1 5 s d e a 5

t e l e d a n r p i n d a n _ 2 E 6 5 . D O C

1 6

5 4

0 5 m

5 3

5 0

0 S

Sistem Idle Dengan Pengatur Udara Penggunaan : Sistem ini sering digunakan pada sepeda motor Prinsip kerja : Perbandingan campuran idle diatur melalui jumlah udara yang ber campur dengan bensin pada sistem idle.

Sekrup penyetel udara

Sekrup penyetel putaran

Penyetelan Sekrup penyetel udara diputar masuk Sekrup penyetel udara diputar keluar campuran kaya campuran kurus

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

5-5

6 4 i I P h B

1 5 s d e a 5

t e l e d a n r p i n d a n _ 2 E 6 5 . D O C

1 6

5 4

0 5 m

5 3

5 0

0 S

Halaman:

DIAGNOSA DAN PEMECAHAN GANGGUAN


SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
Memperbaiki Gangguan-gangguan Sistem Bahan Bakar Bensin

TUJUAN PEMBELAJARAN Mendiagnosa dan memperbaiki gangguan-gangguan sistem bahan bakar bensin.

ALAT Kotak alat Lampu kerja Pengetes vakum Pemadam kebakaran Pistol udara

BAHAN Engine stand/mobil

WAKTU Instruksi : 3 jam Latihan : 1 jam

KESELAMATAN KERJA Hindarkan tumpahan bensin selama bekerja.

PETUNJUK Pada diagnosa dan pemecahan gangguan sistem bahan bakar bensin dikelompokkan : 1. Motor tidak hidup 2. Motor tidak ada idle 3. Tersendat sendat, tenaga kurang dan boros.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Par/As

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-4

M a G n g S B

k i a n g g u a a n g g u a n i s t e m a h a n

Aliran pengecekan : Motor tidak hidup ada tidak Periksa bensin dalam pelampung tidak ada Periksa bensin pada saluran masuk ke karburator

Nama :

Program Studi :

ya Karburator banjir

tidak

Tekanan pemompaan Periksa katup jarum pelampung Tangki kosong

MESIN OTOMOTIF

Saluran isap/tekan tertukar

Par/As

Dikeluarkan oleh :

M a G n g S B

Sistem pelampung

Udara palsu ? - Slang vakum penguat tenaga rem bocor - Karburator longgar - Saluran masuk longgar - Katup gas tingkat II tidak menutup

k i a n g g u a a n g g u a n i s t e m a h a n

Periksa saluran isap : bocor, udara palsu

Jet udara sistem idle tersumbat

Tanggal :

01-01-00

Periksa saringan bensin : bocor, tersumbat

Halaman :

2-4

Periksa pompa bensin

Aliran pengecekan : Motor tidak ada idle mati Periksa fungsi selenoid

Hidup/tidak dilengkapi

Nama :

Program Studi :

Karburator banjir pada saat idle

tidak ada

Periksa tegangan pada sambungan

tidak

MESIN OTOMOTIF

Jet udara sistem idle tersumbat

Selenoid rusak

Periksa sekering kabel

Par/As

Dikeluarkan oleh :

M a G n g S B

k i a n g g u a a n g g u a n i s t e m a h a n

Udara palsu ? - Paking robek - Karburator longgar - Sistem ventilasi karter bocor - Slang vakum penguat tenaga rem bocor - Karburator bengkok - Katup gas tingkat II tidak menutup

Tanggal :

01-01-00

Jet udara sistem idle tersumbat

Halaman :

3-4

Aliran pengecekan : Motor tersendat-sendat , tenaga kurang , boros

tidak

Periksa penyemprotan bensin pada nosel pompa percepatan

baik

Nama :

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Nosel penyemprot tersumbat

Periksa tinggi bensin dalam ruang pelampung

Torak/membran pompa rusak

Periksa kapasitas pemompaan

Par/As

Dikeluarkan oleh :

M a G n g S B

k i a n g g u a a n g g u a n i s t e m a h a n

Periksa katup isap/tekan

Periksa jet-jet utama

Tanggal :

01-01-00

Periksa kerja sistem utama

Halaman :

4-4

Periksa jet koreksi utama

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Ventilasi Ruang Pelampung Kegunaan : Menstabilkan tekanan pada batas permukaan bensin agar konstan Ventilasi ekstern Ventilasi intern

Saluran ventilasi mengarah ke udara luar timbul polusi udara

Saluran ventilasi mengarah saringan udara tidak timbul polusi udara

Kondisi saringan udara mempengaruhi perbandingan campuran

Kondisi saringan udara tidak mempengaruhi perbandingan campuran

Karburator tua umumnya dilengkapi dengan ventilasi ini Karburator modern umumnya dilengakapi dengan ventilasi ini

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-5

6 6 t V i P g

1 1 4 5 e m e n R e l _ 2

5 2

0 7

5 4 5 S i s

t i l a s u a n g a m p u n E A 3 5

Keuntungan / Kerugian Ventilasi Intern Dan Ekstern

Jika motor panas distart :

Ventilasi ekstern

Ventilasi intern bensin mengalir pada ruang

Bila karburator panas, bensin dalam ruang Uap pelampung menguap Uap bensin mengalir keluar dihidupkan tetapi timbul polusi

pencampur campuran kaya dan motor sukar

campuran sesuai dan motor mudah dihidupkan, tetapi tidak timbul polusi

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-5

6 6 t V i P g

1 1 4 5 e m e n R e l _ 2

5 2

0 7

5 4 5 S i s

t i l a s u a n g a m p u n E A 3 5

Jika saringan udara kotor / tersumbat

Ventilasi ekstern

Ventilasi intern

Tekanan pada ruang pencampur turun Tekanan pada ruang pencampur turun karena hambatan saringan udara. atmosfir Perbedaan besar Campuran jadi kaya tekanan antara ruang pencampur dan ruang pelampung jadi karena hambatan saringan udara. Tekanan pada ruang pelampung turun sesuai udara Tidak terjadi perubahan pada perbandingan campuran dengan keadaan saringan Tekanan pada ruang pelampung tetap

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-5

6 6 t V i P g

1 1 4 5 e m e n R e l _ 2

5 2

0 7

5 4 5 S i s

t i l a s u a n g a m p u n E A 3 5

Ventilasi Automatis ( Contoh : Mitsubishi ) Kegunaan : Menghubungkan keuntungan dari sistem intern dan ekstern . 1 3 2 4

1. Saluran ventilasi intern 2. Saluran ventilasi ekstern 3. Katup 4. Membran : untuk menarik katup pada saat dihidupkan 5. Kumparan : untuk memegang katup selama motor hidup 6. Saluran vakum Cara kerja Motor mati Motor hidup : Ventilasi ekstern : Vakum pada maniflod menarik katup ke kanan ventilasi intern Kumparan memegang katup pada saat katup gas terbuka ( Vakum, hilang )

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

4-5

6 6 t V i P g

1 1 4 5 e m e n R e l _ 2

5 2

0 7

5 4 5 S i s

t i l a s u a n g a m p u n E A 3 5

Gangguan Ketidak Rapatan Sistem Vventilasi Intern / Automatis

Misalnya

: Paking robek Tutup karburator bengok Katup sistem ventilasi automatis tidak bekerja

Karena tidak rapat terjadi ventilasi eksteren Akibatnya : Tekanan pada ruang pelampung lebih tinggi dari biasa. Aliran bensin pada nozel utama lebih banyak campuran lebih kaya ( pemakaian bensin naik 5 s/d 10 % )

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

5-5

6 6 t V i P g

1 1 4 5 e m e n R e l _ 2

5 2

0 7

5 4 5 S i s

t i l a s u a n g a m p u n E A 3 5

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Sistem Kelengkapan Bahan Bakar

1. Tanki, sebagai tempat menampung bensin 2. Ventilasi udara, agar tekanan dalam tanki tetap sama dengan tekanan udara luar ( atmosfir ) 3. Saringan bensin, memisahkan kotoran agar bensin bersih 4. Pompa bensin, memindahkan bensin dari tanki ke karburator 5. Sistem pelampung, mengatur pemasukan bensin pada karburator 6. Saluran pengembali, untuk mencegah timbulnya gelembung uap bensin ( sistem ini tidak dipasang pada setiap mobil )

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-6

6 6 t K p B B

1 4 e e a a a

1 5 m l n h k

5 1 e

0 8 n

5 3 0 S i s g k 2 a E

a n a r _

Tangki Bahan Bakar

Separator

Untuk apa separator ? Mencegah goncangan bensin waktu mobil berjalan supaya tidak terjadi isapan udara pada pompa bensin.

Mengapa dalam tangki kadang kadang terdapat air ? Jika isi bensin sedikit, Jumlah udara dalam tangki banyak Air dalam udara dapat mengembun waktu temperatur dingin, akibatnya dalam tangki terdapat air.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-6

6 6 t K p B B

1 4 e e a a a

1 5 m l n h k

5 1 e

0 8 n

5 3 0 S i s g k 2 a E

a n a r _

Macam Macam Konsturksi Ventilasi Tangki Ventilasi pada tutup Macam ventilasi ini banyak dipakai pada sepeda motor. Waktu mengganti tutup tangki baru, periksalah apakah terdapat ventilasi pada tutup tanki

Ventilasi pada tanki Konstruksi untuk ventilasi ini sering digunakan pada mobil Jika ujung saluran ventilasi tidak dipasang pada tempat yang bersih, kotoran dapat masuk pada tanki

Ventilasi

Selang

Kerangka kendaraan

Ventilasi Dengan Katup Jenis ventilasi ini lebih aman terhadap kebocoran saat mobil posisi miring sekali / terbalik Penguapan bensin berkurang, pemakaian bensin irit Slang pada katup tekan kadang-kadang dihubungkan ke karburator

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-6

6 6 t K p B B

1 4 e e a a a

1 5 m l n h k

5 1 e

0 8 n

5 3 0 S i s g k 2 a E

a n a r _

Katup tekan Katup isap Selang

Kerangka kendaraan

Saringan Bensin Masuk

Keluar

Elemen saringan

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

4-6

6 6 t K p B B

1 4 e e a a a

1 5 m l n h k

5 1 e

0 8 n

5 3 0 S i s g k 2 a E

a n a r _

Arah aliran Pengaliran bensin dalam saringan selalu menuju dari luar elemen ke bagian dalam Perhatikan waktu memasang dan mengganti baru saringan bensin, lihat tanda arah aliran pada rumah saringan bensin Rumah saringan bensin terbuat dari : Plastik Plat

Bahan elemen saringan terbuat dari : Kasa kawat Kertas Kasa plastik

Pompa Bensin

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

5-6

6 6 t K p B B

1 4 e e a a a

1 5 m l n h k

5 1 e

0 8 n

5 3 0 S i s g k 2 a E

a n a r _

Macam macam konstruksi pompa bensin

Pompa bensin mekanis Pompa putaran eksenter digerakkan motor ( poros oleh : kam contoh

mendorong tuas penggerak )

Pompa bensin listrik Pompa digerakkan motor Biasannya pompa bensin diletakkan dekat atau di dalam tangki bahan bakar

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

6-6

6 6 t K p B B

1 4 e e a a a

1 5 m l n h k

5 1 e

0 8 n

5 3 0 S i s g k 2 a E

a n a r _

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Pompa Bensin Mekanis Kegunaan : Memindahkan bensin dari tempat rendah ( tangki ) ketempat yang tinggi ( karburator ) Mengatur tekanan bensin agar tetap konstan

Saluran masuk Katup tekan

Katup isap

Rumah pompa atas Membran

Pegas penekan Pegas peredam

Rumah pompa bawah Lubang ventilasi Batang penarik

Poros eksentrik Tuas pompa

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-5

6 6 m B M 2 O

1 4 p e e E C

1 5 a n k E

5 2

0 1

5 3 5 P o

s i n a n i s _ 7 6 2 . D

Cara Kerja Pompa Bensin Mekanis : Langkah Isap

Poros eksentris mendorong tuas bagian kiri ke atas, tuas bagian kanan ke bawah menarik batang penarik dan membran. Ruang di atas membran meluas katup masuk tertarik membuka bensin masuk ke ruang pompa. Membran tertarik ke bawah oleh tuas pompa akibat gerakan eksenter. Akibatnya ruang di atas membran membesar, katup isap membuka bensin terisap ke ruang kerja.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-5

6 6 m B M 2 O

1 4 p e e E C

1 5 a n k E

5 2

0 1

5 3 5 P o

s i n a n i s _ 7 6 2 . D

Cara Kerja : Langkah Tekan

Poros eksentris melepas tuas pompa Membran tertekan oleh pegas, bukan oleh tuas pompa Katup tekan membuka, bensin tertekan ke karburator

Catatan : Kekuatan pegas tekan menentukan pemompaan .

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-5

6 6 m B M 2 O

1 4 p e e E C

1 5 a n k E

5 2

0 1

5 3 5 P o

s i n a n i s _ 7 6 2 . D

Cara Kerja : Pengatur hasil pemompaan

Di karburator penuh

Tekanan bensin sama kuat dengan pegas tekan

Hasil pemompaan harus diatur sesuai dengan pemakaian untuk mencegah banjir pada karburator Jika katup pelampung tetutup, membran akan diam pada posisi terendah karena tekanan pemompaan tidak mampu membuka katup pelampung tidak terjadi pemompaan bensin

Tuas pengerak bergerak bebas dalam celah batang penarik

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

4-5

6 6 m B M 2 O

1 4 p e e E C

1 5 a n k E

5 2

0 1

5 3 5 P o

s i n a n i s _ 7 6 2 . D

Data Data Pompa Vakum ( penghisapan ) Tekanaan pemompaan Hasil pemompaan : Minimal 10 Kpa ( -0,1 bar ) : 20 30 Kpa ( 0,2 0,3 bar ) : minimal 0,5 liter/menit pada 1000 Rpm

Gangguan gangguan pada pompa bensin 1) Kebocoran : Membran pecah / robek / rusak. Tutup pompa pakingnya rusak atau bengkok

2) Vakum ( pengisapan ) kurang : Katup tekan tidak rapat Ruang isap bocor ( misal = tutup pompa bengkok )

3) Tekanaan pemompaan kurang : Katup isap bocor Katup pengembali bocor ( bila ada katup pengembali )

4) Tekanaan pemompaan terlalu tinggi : Tebal paking flens pompa kurang / isolator tak terpasang

5) Hasil pemompaan kurang : Pompa tersumbat Keausaan / kerusakan pada penggerak pompa Katup katup bocor

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Par/Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

5-5

6 6 m B M 2 O

1 4 p e e E C

1 5 a n k E

5 2

0 1

5 3 5 P o

s i n a n i s _ 7 6 2 . D

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Dasar karburator 2 Sistem pelampung

J ( selisih jarak ) kecil aliran bensin banyak


Perbaikan J

besar aliran bensin terhenti

Agar J tidak berubah maka diperlukan sistem pelampung, sehingga tinggi permukaan bensin konstan ( relatif tetap ) Kabel gas

Pelampung Saluran masuk bensin Katup jarum pelampung Batas permukaan bensin

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Spuler/Sartono

01.01.2000

Halaman :

Nama :

1-5

6 4 r k o 2 B

1 5

1 1

5 5

0 5 2 5 D a s a

a r b u r a t r _ 2 F 1 1 E . D O C

Masalah Pada Sistem Utama

Aliran udara cepat bensin tersemprot

Aliran udara pelan bensin tidak tersemprot

Perbaikan dengan sistem idle ( stasioner ) Kalau katup gas hampir tertutup, timbul vakum / hisapan di belakang katup gas. Saluran idle akan mengalirkan bensin sehingga motor dapat hidup.

Kabel gas
Sekrup ( Rpm ) penyetel katup gas

Saluran idle Skrup penyetel campuran idle

Jet idle

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Spuler/Sartono

01.01.2000

Halaman :

Nama :

2-5

6 4 r k o 2 B

1 5

1 1

5 5

0 5 2 5 D a s a

a r b u r a t r _ 2 F 1 1 E . D O C

Latihan Karburator Gunanya : Membentuk capuran antara bensin dan udara yang sesuai dengan perbandingan campuran yang dibutuhkan oleh motor Mengabutkan bensin sesempurna mungkin

Gambar Karburator Beri nama nama bagian pada anak panah !

Saluran masuk bensin Pipa pengabut Venturi Katup jarum Ruang pelampung Katup gas

Pelampung Sekrup penyetel campuran idel Kabel gas

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Spuler/Sartono

01.01.2000

Halaman :

Nama :

3-5

6 4 r k o 2 B

1 5

1 1

5 5

0 5 2 5 D a s a

a r b u r a t r _ 2 F 1 1 E . D O C

Apa fungsinya venturi ? Untuk menurunkan tekanan udara pada saat udara mengalir dengan cepat.

Apa fungsinya pipa pengabut ( nosel ) ? Untuk mengabutkan bensin

Apa fungsinya lubang penambahan udara ? Agar bensin terkabut lebih halus sehingga campuran lebih homogen

Apa fungsinya sistem pelampung ? Agar tinggi permukaan bensin dalam ruang pelampung konstan3

Apa fungsinya sistem idle ? Agar motor tetap hidup pada keadaan katup gas hampir tertutup rapat

Apa fungsinya katup gas ? Mengatur jumlah campuran yang masuk pada motor

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Spuler/Sartono

01.01.2000

Halaman :

Nama :

4-5

6 4 r k o 2 B

1 5

1 1

5 5

0 5 2 5 D a s a

a r b u r a t r _ 2 F 1 1 E . D O C

Gambar dengan pensil warna aliran bensin pada gambar di bawah ini !

Gambar dengan pensil warna aliran bensin pada gambar di bawah ini !

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Spuler/Sartono

01.01.2000

Halaman :

Nama :

5-5

6 4 r k o 2 B

1 5

1 1

5 5

0 5 2 5 D a s a

a r b u r a t r _ 2 F 1 1 E . D O C

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Perbandingan Campuran Kegunaan : Pembakaran dapat terjadi bila terdapat bahan bakar, udara, dan api ( panas ) Tetapi tiga syarat tersebut, tidak menjamin terjadinya pembakaran sempurna Untuk itu harus diatur jumlah bahan bakar dan udara ( O2 ) yang akan dibakar dalam perbandingan tertentu campuran tersebut, mudah terbakar dengan nyala api.

Merah berasap tebal

Asetylen

Asetylen terlalu banyak Nyala api biru

Terlalu banyak oksigen Nyala api kehijau hijauan

Campuran ideal

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Sp

01.01.00

Halaman :

Nama :

1-4

P n C n 5

e g a _ .

r a m 2 D

b a n d i n p u r a F 3 9 D O C

Percobaan Perbandingan Campuran 1. Udara = 1 liter Bensin = 20 ml Hasil : Tidak meledak karena campuran udara atau bensin terlalu kaya

2. Udara = 1 liter Bensin = 1,5 ml Hasil : Meledak karena campuran udara / bensin sesuai

3. Udara = 1 liter Bensin = 0,5 ml Hasil : Tidak meledak karena campuran udara / bensin terlalu miskin

Kesimpulan : Perbandingan campuran udara / bensin yang dapat mempengaruhi pembakaran Jika terlalu kaya atau terlalu miskin tidak dapat terbakar.
Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Sp

01.01.00

Halaman :

Nama :

2-4

P n C n 5

e g a _ .

r a m 2 D

b a n d i n p u r a F 3 9 D O C

Perbandingan Massa & Volume Campuran Udara / Bensin Yang Ideal Pembakaran dapat sempurna apabila udara & bensin dalam perbandingan campuran yang sesuai campuran mudah terbakar oleh nyala api semua oksigen & semua bensin terbakar habis

UDARA

Bensin

Perbandingan campuran udara/bensin ideal 15 Kg udara dengan 1 Kg bensin atau 9000 liter udara 1 liter bensin Pengaruh Perbandingan Campuran Terhadap Daya & Pemakaian Bensin
Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Sp

01.01.00

Halaman :

Nama :

3-4

P n C n 5

e g a _ .

r a m 2 D

b a n d i n p u r a F 3 9 D O C

Pembakaran motor tidak pernah sempurna, maka pada gas hasil pembakaran selalu terdapat sisa oksigen dan bahan bakar Pada praktek perbandingan campuran akan disesuaikan dengan keadaan motor, Yaitu : Campuran sedikit kaya untuk menghasilkan daya motor tinggi pada beban penuh ( katup gas terbuka penuh ) Campuran sedikit kurus untuk menghasilkan pemakaian bensin yang irit pada beban rendah ( katup gas terbuka sedikit )

Y = daya maksimal Y

X = pemakaian paling irit


Kesimpulan : Perbandingan campuran ideal harus disesuaikan dengan keadaan motor.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Daerah terlalu kurus


Sar/Sp 01.01.00
Halaman :

Daerah terlalu kaya

Nama :

4-4

P n C n 5

e g a _ .

r a m 2 D

b a n d i n p u r a F 3 9 D O C

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Sar/Sp

01.01.00

Halaman :

Nama :

5-4

P n C n 5

e g a _ .

r a m 2 D

b a n d i n p u r a F 3 9 D O C

Halaman:

SERVIS
SERVIS MOBIL
PEMERIKSAAN KARBURATOR TUJUAN PEMBELAJARAN Memeriksa pengikatan karburator, mekanisme penggerak katup gas, keausan poros katup gas, fungsi sistem percepatan Memeriksa dan menyetel kabel gas, kabel cuk dan putaran start dingin. BAHAN Mobil / motor hidup Oli / Vet Lap WAKTU Instruksi : 1 jam Latihan : 1 jam

ALAT Kotak alat Lampu kerja Takhometer Oli kan

LANGKAH KERJA Lepas rumah saringan udara dan kontrol pengikatan karburator dengan cara menggoyangkan dengan tangan . Keraskan baut-baut pada tutup karburator, bagian katup gas, flens dan pada manifold masuk. Periksa fungsi mekanisme pedal gas. Gerakan pedal tidak boleh berat, dan pedal harus kembali ke posisi idle dengan sendiri. Kontrol kondisi ujung-ujung kabel dan pegas-pegas pengembali. Bila mobil dilengkapi mekanisme penggerak katup gas yang menggunakan batangbatang, lumasi pada engsel-engselnya.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Bin / Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

1-4

6 1 P E S A K A T O A 4

1 M A R R 0

5 1 0 1 5 E R I K N B U R A _ 2 F 5 . D O C

Periksa keausan pada poros-poros katu gas. Goyangkan dengan tangan pada ujung poros. Jika kebebasan radial besar, unit katup gas harus dioverhoul atau diganti.

Periksa pompa percepatan. Lihat ke nosel penyemprot di atas venturi pada ruang pencampur tingkat 1. Buka katup gas sedikit, dalam waktu bersamaan bensin harus mulai menyemprot.

Jika penyemprotan bensin terlambat, sistem percepatan harus diperbaiki

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Bin / Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

2-4

6 1 P E S A K A T O A 4

1 M A R R 0

5 1 0 1 5 E R I K N B U R A _ 2 F 5 . D O C

Pemeriksaan & penyetelan sistem cuk Pada saat pedal gas ditekan penuh, katup gas tingkat 1 harus terbuka penuh sampai pembatasnya.

Pada saat idle (pedal dilepas) harus ada sedikit kelonggaran pada kabel gas, supaya katup gas dapat mencapai pembatas sekrup penyetel idle dengan aman.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Bin / Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

3-4

6 1 P E S A K A T O A 4

1 M A R R 0

5 1 0 1 5 E R I K N B U R A _ 2 F 5 . D O C

Tarik tombol cuk penuh dan kontrol apakah katup cuk menutup dengan rapat (A).

Kembalikan tombol cuk dan kontrol apakah katup cuk membuka penuh (B). Jika penyetelan kabel cuk tidak sesuai, stel pada klem kabel

Tarik tombol cuk setengah langkah, hidupkan motor dan kontrol penambahan putarannya yang disebut putaran start dingin. Bila putaran motor tidak di antara 1000-1500 rpm, stel pada sekrup penyetel yang terletak pada mekanisme katup gas.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

Bin / Sp

01-01-00

Halaman :

Nama :

4-4

6 1 P E S A K A T O A 4

1 M A R R 0

5 1 0 1 5 E R I K N B U R A _ 2 F 5 . D O C

Halaman:

SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR OTTO _________________________________________________________________

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Tugas dan Jenis Jenis Karburator Tugas Karburator

Tugas tugas Mengatur jumlah campuran yang masuk pada motor

Bagian Karburator Katup gas ( Throtle valve )

Mencampur bensin dan udara sehingga terjadi pengabutan yang halus

Ruang pencampur Venturi Pipa pengabut / Nozle

Membentuk perbadingan campuran yang sesuai sehingga mengakibatkan daya motor tinggi dan pemakaian bahan bakar irit

Sistem idle Sistem utama Sistem pelampung Sistem percepatan Sistem pengaya Sistem cuk

____________________________________________________________________________ PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK - POLINEMA

SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR OTTO _________________________________________________________________

Arah aliran udara

Karburator arus turun Digunakan pada kebanyakan mobil

Karburator arus naik Dipakai pada mobil mobil tua

Karburator arus mendatar Digunakan pada kebanyakan sepeda motor

____________________________________________________________________________ PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK - POLINEMA

SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR OTTO _________________________________________________________________

Jenis jenis Venturi Venturi tetap a) Satu venturi venturi Venturi venturi sekunder Venturi b) Satu venturi dengan venturi sekunder

Venturi primer

Kecepatan udara pada venturi tergantung besarnya aliran udara Venturi venturi sekunder dapat memperbaiki kualitas pengabutan ( homogenitas campuran ) Venturi variabel Celah torak sebagai ruang venturi Gerak turun naik torak diatur secara automatis agar kecepatan udara pada celah torak konstan

Celah

____________________________________________________________________________ PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK - POLINEMA

SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR OTTO _________________________________________________________________ Jumlah ruang pencampur Satu ruang pencampur Untuk motor kecil / sederhana Dua ruang pencampur Untuk kebanyakan

motor

Ruang pencampur

Ruang pelampung

mobil.

Empat

ruang pencampur

Digunakan untuk motor bersilinder 6,8 dan 12

Ruang pencampur

____________________________________________________________________________ PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK - POLINEMA

SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR OTTO _________________________________________________________________ Urutan Pembukaan Katup Gas Karburator ganda

Katup gas kanan dan kiri membuka secara bersamaan dalam waktu yang sama ( sinkron )

Karburator bertingkat Katup gas tingat II mulai membuka pada saat katup gas tingkat I terbuka penuh. Cara pembukaan katup gas tingkat II ; Mekanis Pneumatis

Karburator ganda bertingkat Tingkat I ; kedua katup gas kecil membuka penuh Tingkat II ; kedua katup gas besar membuka menyusul.

____________________________________________________________________________ PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK - POLINEMA

Halaman:

MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
Karburator Vakum Konstan ( Venturi Variabel ) Masalah pada karburator konvensional ( Venturi tetap ) Perbedaan tekanan antara ruang pelampung dan ujung nosel tidak tetap, tergantung pada kecepatan aliran udara yang melalui venturi perbandingan campuran dan kualitas pengabutan selalu berubah.
Kecepatan aliran udara rendah Kecepatan aliran udara tinggi

Kecepatan udara rendah campuran kurus pengabutan bensin jelek

Kecepatan udara tinggi campuran terlalu kaya pengabutan bensin baik

Untuk mengatasi kesulitan dasar ini, karburator konvensional memerlukan beberapa sistem tambahan yaitu :
Saluran perpindahan Udara

Skrup campuran idle Saluran idle

Sistem idle dan perpindahan Memberi bensin pada saat Kecepatan udara rendah (katup gas terbuka sedikit)
Program Studi :

Sistem koreksi udara Batasi aliran bensin pada saat Kecepatan udara tinggi ( katup gas terbuka penuh, putaran tinggi )
Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :

MESIN OTOMOTIF

05.99

Nama :

K a r o r K o n ( V e n V a r _ 2 F

b u r a t V a k u m s t a n t u r i i a b e l 8 F 8 3 .

1-5

Bagian bagian utama karburator vakum konstan ( venturi variabel )

Pegas penyeimbang Cairan peredam ( oli ATF ) Membran Ventilasi udara Katup gas

Jarum pengatur

Celah torak

Nosel utama

Ruang pelampung

Prinsip kerja Torak pengatur bergerak secara automatis sesuai besar aliran udara yang mengalir melalui venturi ( celah torak ) Aliran udara kecil celah torak pengatur kecil Aliran udara besar celah torak pengatur besar pengabutan bensin baik pada setiap keadaan motor Perbandingan campuran diatur oleh jarum sesuai posisi torak pengatur Perbandingan campuran dapat disesuaikan untuk semua keadaan aliran udara ( melalui bentuk tirus jarum ). Satu sistem dapat melayani kebutuhan campuran dari keadaan idel sampai beban penuh. Pengatur celah torak ( venturi ) secara automatis
Program Studi :

Kecepatan aliran udara melalui venturi selalu tetap, vakum pada venturi tetap, dan

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

05.99

Halaman :

Nama :

K a r o r K o n ( V e n V a r _ 2 F

b u r a t V a k u m s t a n t u r i i a b e l 8 F 8 3 .

2-5

Tujuan : menyetabilkan kecepatan udara dan vakum dalam celah torak ( venturi ) Cara kerja Pada saat motor dihidupkan, terjadi Vakum pada celah torak pengatur dan Ruang isap ( saluran berhubungan ), Maka : Torak pengatur diangkat terhadap gaya pegas celah diperbesar, maka vakum dalam celah menurun saat vakum dalam celah seimbang dengan gaya pegas, torak berhenti Akibatnya: Vakum dalam celah torak tetap karena Besar celah diatur sesuai dengan jumlah aliran udara. Posisi torak dari beban rendah sampai beban penuh Dengan semakin besar pembukaan katup gas, udara dalm celah torak menjadi semakin cepat, maka : Vakum dalam torak bertambah Torak terangkat naik lagi sampai terjadi keseimbangan Celah antara nosel bertambah besar, sehingga jumlah bensin disesuaikan dengan aliran udara yang lebih besar. Catatan : Vakum yang konstan pada celah juga merupakan kecepatan udara yang konstan.Maka luas penampang celah berhubungan langsung dengan jumlah aliran udara. Dengan demikian, perbandingan campuran dapat diatur secara mudah lewat bentuk tirus pada jarum torak pengatur.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

05.99

Halaman :

Nama :

K a r o r K o n ( V e n V a r _ 2 F

b u r a t V a k u m s t a n t u r i i a b e l 8 F 8 3 .

3-5

Penyetelan Campuran Idle

Saluran idle

Udara

Skrup penyetel campuran idle

Baut penyetel campuran idle

Dengan B y - pass Udara Sistem percepatan

Dengan merubah posisi nosel atau jarum

Pada saat percepatan, katup gas


Oli peredam (ATF) Plunyer

dibuka secara tiba-tiba, tetapi dengan adanya plunyer peredam torak pengatur tidak langsung terangkat ke posisi keseimbangan Maka: Kecepatan udara dalam celah torak bertambah, maka vakum juga bertambah Jumlah bahan bakar yang tersemprot bertambah untuk sesaat.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

05.99

Halaman :

Nama :

K a r o r K o n ( V e n V a r _ 2 F

b u r a t V a k u m s t a n t u r i i a b e l 8 F 8 3 .

4-5

Sistem start dingin Sering dipergunakan sirkuit tersendiri seperti dibawah ini :

Start dingin

Kabel start dingin ditarik Kabel start dingin didorong

saluran bensin tambahan terbuka saluran bensin tambahan tertutup

Keuntungan dan kerugian karburator vakum konstan Keuntungan : Pengabutan bensin tetap baik pada semua keadaan motor homogenitas campuran lebih baik. Karena hanya ada satu sirkuit maka pergantian proses kerja dari idel sampai beban penuh lebih halus perbandingan campuran selalu teratur. Kerugian : Harga lebih mahal Kesalahan penyetelan idel sekaligus mempengaruhi perbandingan campuran pada beban menengah s/d beban penuh ( pada karburator yang penyetelannya merubah posisi nosel / jarum ) Keausan jarum &nosel mempengaruhi perbandingan campuran.

Program Studi :

MESIN OTOMOTIF

Dikeluarkan oleh :

Tanggal :

05.99

Halaman :

Nama :

K a r o r K o n ( V e n V a r _ 2 F

b u r a t V a k u m s t a n t u r i i a b e l 8 F 8 3 .

5-5

Halaman:

JENIS STANDARD
CAPACITY BATTERY TYPE NEW JIS TYPE VOLT 20 HR (Ah) 26 26 32 32 32 32 35 35 35 35 40 40 45 45 45 45 50 50 60 60 60 5 HR (Ah) 21 21 26 26 26 26 28 28 28 28 32 32 36 36 36 36 40 40 48 48 48 CCA RC at-18C at-25C (Amp.) (Amp.) Size (mm) L W H TH Acid Volt (liter)

12N24-3 12N24-4 NS40 NS40(S) NS40L NS40L(S) NS40Z NS40ZL NS40Z(S) NS40ZL(S) N40 N40L NS60 NS60L NS60(S) NS60L(S) N50 N50L N50Z N50ZL 55D23R

26A19L 26A19R 32B20R 32B20R(S) 32B20L 32B20L(S) 36B20R 36B20L 36B20R(S) 36B20L(S) 32C24R 32C24L 46B24R 46B24L 46B24R(S) 46B24L(S) 48D26R 48D26L 55D26R 55D26L 55D23R

12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

201 201 272 272 272 272 274 274 274 274 238 238 325 325 325 325 278 278 348 348 356

35 35 49 49 49 49 52 52 52 52 57 57 71 71 71 71 81 81 101 101 99

187 127 162 184 187 127 162 184 197 129 203 227 197 129 203 227 197 129 203 227 197 129 203 227 197 129 203 227 197 129 203 227 197 129 203 227 197 129 203 227 238 135 207 232 238 135 207 232 238 129 203 227 238 129 203 227 238 129 203 227 238 129 203 227 260 173 204 225 260 173 204 225 260 173 204 225 260 173 204 225 232 173 204 225

1,7 1,7 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 3,1 3,1 2,9 2,9 2,9 2,9 4,8 4,8 4,4 4,4 4,0

55D23L NS70 NS70L N70 N70L N70Z N70ZL N100 N120 N150 N200

55D23L 65D26R 65D26L 65D31R 65D31L 75D31R 75D31L 95E41R 115F51 145G51 190H52

12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

60 65 65 70 70 75 75 100 120 150 12

48 52 52 56 56 60 60 80 96 120 160

356 413 413 389 389 447 447 577 675 900 1100

99 113 113 126 126 137 137 182 228 294 421

232 173 204 225 260 173 204 225 260 173 204 225 306 173 204 225 306 173 204 225 306 173 204 225 306 173 204 225 410 176 213 234 505 182 213 257 508 222 213 257 521 278 220 270

4,0 4,0 4,0 5,2 5,2 4,8 4,8 7,0 8,0 12,5 16,2

JENIS JASO
Capacity JASO Type NT60-S4 NT60-S4L NX100-S6 NX100-S6L NX100-S6S NX100S6LS NX110-5 NX110-5L New JIS Type 38B20R 38B20L 55B24R 55B24L 55B24RS 55B24LS 80D26R 80D26L 45 45 55 55 55 55 80 80 20Hr(Ah) CCA (Amp) -18C 310 310 400 400 400 400 582 582 RC (Mins) 25C 54 54 79 79 79 79 133 133 197 197 237 237 237 237 258 258 127 127 127 127 127 127 170 170 201 201 201 201 201 201 201 201 Overall dimension ( mm ) Length Width Height Total Height 225 225 225 225 225 225 225 225 2,4 2,4 2,9 2,9 2,9 2,9 4 4 Acid Liter

NX120-7 NX120-7L NS120 NS150

95D31R 95D31L 115E41R 145F51

100 100 110 135

622 622 651 780

159 159 212 269

300 300 408 500

170 170 172 180

201 201 213 213

225 225 230 233

4,8 4,8 7 8

JENIS DIN
Overall Dimension (mm) DIN Type 55559L 555.059.042 56090R 58024L 60038L 0 0 0 ETN Alternative Nearest Capacity DIN type 55530 56090 58024 60038 UK type 955 0 0 0 20Hr (Ah) 55 55 80 100 Icc Length Width Height Total Height 246 246 278 353 175 175 175 175 190 175 175 190 190 175 175 190 0 0 0 0 Acid Liter

(30s/ EURO 9v) 255 255 395 450 420 420 640 750

MENGISI CAIRAN YANG PERTAMA KALI ACCU


Istilah accu zuur ( H2SO4 ) dengan berat jenis 1.260 pada temperatur 20C Perhatian ! Untuk pengisian pertama jangan di isi dengn air AIR ACCU, AIR SULINGAN zat atau cairan lain

MENAMBAH CAIRAN PADA ACCU LAMA DAN ACCU BARU


Selama pemakaian, tinggi permukaan elektrolit (accu zuur) akan turun, karena air akan terelektrolisa pada saat pengisian muatan listrik. Oleh karena itu periksa tinggi permukaan ektrolit. Jika kurang tambahkan dengan air suling (air accu). 1. Air yang digunakan untuk menambah eletrolit harus air suling (air accu), sampai batas indikator permukaan yaitu bawah lubang pengisi atau sampai tanda UPPER LEVEL Jangan menambah elektrolit dengan air ledeng atau air sumur karena akan merusak accu. 2. Jangan sekali kali menambah elektrolit (accu zuur), karena akan mengakibatkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi dan akan mengurangi umur accu. 3. Jangan menunda mengisi air sampai permukaan elektrolit turun sedemikian rupa sehingga plat positif dan negatif muncul diatas permukaan elektrolit atau dibawah LOWER LEVEL. Hal ini akan mengakibatkan plat memutih sehingga tidak dapat berfungsi lagi

JAGALAH KEBERSIHAN ACCU


Selama pemakaian, tinggi permukaan elektrolit (accu zuur) akan turun, karena air akan terelektrolisa pada saat pengisian muatan listrik. Oleh karena itu periksa tinggi permukaan ektrolit. Jika kurang tambahkan dengan air suling (air accu). 1. Bersihkan terminal accu bila kotor atau berkarat dengan lap basah dan bubuhkan vaselin. Karena jika kotor / berkarat, akan berakibat kendaraan susah di starter. 2. Periksa pengikat accu untuk memastikan accu tidak lepas. Jika pengikat accu rusak, diganti yang baru

MENAMBAH MUATAN LISTRIK ATAU PENYETRUMAN ULANG


Accu yang telah diisi elektrolit (accu zuur) harus selalu di jaga dalam keadaan bermuatan listrik. Karena berbagai gangguan seperti sulfatasi, akan terjadi juka accu di diamkan lama dalam keadaaan tidak bermuatan listrik. (discharge).

Untuk memeriksa keadaan muatan listrik melalui : 1. Ukur berat jenis elektrolit jika turun dibawah 1.200 pada 20C, maka accu perlu mendapat tambahan pengisian muatan listrik. 2. Untuk accu kecil dimana elektrolit sedikit sehingga tidak dapat diukur, maka keadaan muatan listrik dapat ditentukan dengan memasang lampu depan atau klakson. Jika lampu redup dan klakson lemah, maka accu perlu diisi muatan listrik. 3.

SERVICE PADA WAKTU MENGGANTI ACCU


Prosedur Pelepasan 1. Lepaskan kabel penghubung NEGATIVE 2. Lepaskan kabel penghubung POSITIVE 3. Lepaskan penjepitt accu pada mobil Prosedur Pemasangan 1. Pasangpenjepit accu pada mobil 2. Pasang kabel penghubung POSITIF 3. Pasang kabel penghubung NEGATIVE

I. MEMERIKSA SISTIM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM)


Alat : Digital Multi Tester Caranya : 1. Setting Multi tester pada posisi DC Volt minimum 20 Volt. 2. Ukur tegangan accu pada saat mesin hidup. Tegangan yang dihasilkan antara 14,8 15,5 Volt (pada kendaraan yang masih memakai Cut Out) dan 13,5 15,5 Volt pada kendaraan yang memakai IC Regulator. 3. Pengecekan dilakukan pada saat mesin hidup dengan beban listrik penuh (AC, Radio Tape semua lampu hidup) jika tegangan tidak mencapai 12 Volt, berarti sistim pengisian dari altenator kendaraan kurang baik.

II. MEMERIKSA KABEL SIRKUIT


Alat : Digital Multi Tester Caranya : 1. Setting Multi Tester pada posisi DC Amper. 2. Matikan semua switch (pada posisi off) seperti matikan kunci starter, AC, Radio Tape dan pintu tertutup rapat. 3. Lepaskan kabel timah terminal negatif _ battery, hubungkan kabel negatif multi tester ke terminal negatif battery dan kabel positif ke kabel timah yang dilepas tadi, apabila multitester menunjuk antara 0~0.005 Amp berarti tidak ada hubungan singkat (kebocoran arus listrik) Perhatian ! Pastikan kunci strarter mobil dalam keadaan mati / off sebelum melakukan tes hubungan singkat, supaya mencegah timbulnya bungan / percik api yang merugikan.

III. MEMERIKSA MOTOR STARTER


Alat : Digital Multi Tester Caranya : 1. Detting multi tester pada posisi DC Volt minimum 20 Volt 2. Ukur Tegangan accu dan mesin distart jika multi tester menunjukan angka kurang dari 8 Volt, berarti motor starter ada gangguan (harus diservice pada ahlinya). 3. Ukur tegangan accu tanpa beban biasanya antara 12 12,5V. 4. Bersihkan terminal pole accu bila kotor atau berkarat, karenaakan berakibat kendaraan susah di starter.

Battery Testing, Charger & Analyzers Management System


Perusahaan kami untuk meningkat kualitas analisa yang akurat, kami menggunakan peralatan yang menunjang. Kami yang mempunyai alat pertama yang terlengkap untuk menganalisa system baterai dan listrik yang di buat spesifikasi untuk lingkungan service yang professional dan hanya untuk bengkel yang serius menanggani masalah ini. Apa yang kami dapat analisa dan lakukan: sistem kelistrikan secara lengkap total testing baterai test semua kode standar international maupun JIS (Japan Industrial Standard), DIN (baterai untuk mobil eropa) dan lain-lain. Testing stater mobil Testing dinamo atau alternator mobil Mengukur tegangan DC, AC mobil serta arus DC and AC Menampilkan grafik yang akurat Testing dan melacak terjadinya konslet pada mobil Menyimpan memory radio dan komputer pada mobil khususnya untuk mobil-mobil eropa Print-out hasil kondisi Baterai dan Kelistrikan

Testing Baterai
Tester Yang Digunakan :

BT-400-LOAD

Delta-BT-121

Ferve-F814-LOAD

Jumper-Cable

Midtronics-inTellect

Midtronics-Motorcycle

Midtronics-with-Printing Schumacher-BT-100-LOAD

Tujuan : mengetahui persentase daya strum baterai mengetahui persentase amper daya stater baterai mengetahui persentase umur dan lama penggunaan baterai mengetahui kondisi mati sel mengetahui kondisi air accu zuur mengetahui kerusakan karena terminal accu dan atau kondisi luar baterai mengetahui kondisi baterai seperti pada saat baterai di dalam kendaraan

Charger / Strum Baterai


Charger Yang Digunakan

Battery-Tender

Einhell-ChargerMaster

ERA

Midtronics-Fast

Selicon-Charger-10Baterai

Tujuan : mengetahui berapa lama (waktu) untuk meng-strum baterai anda sampai dalam tegangan yang maksimum dapat mememilih kecepatan strum baterai dapat memulihkan kondisi accu yang drop-ampere dapat sebagai conditioner baterai dapat men-strum baterai dalam waktu yang singkat dan tepat

Tipe Battery Berdasarkan Merk Mobil

MODEL 145,146,147,156,164 GTV 156JTD

BATTERY TYPE 555-30 DIN 7 HN

UP GRADE -

MODEL A3,A4 (1800) A3,A4,A6 A2,A3TDI,A4TDI, A6TDI MODEL 3er[E36,E46], 5er[E34] X3,Z3,Z4 318,330[E35],520530 M3,X3,X5,Z4 3er[E46], 5er[E34,E60] MODEL Espero Nexia MODEL Charade Cheria Classy Espas Feroza Neo Zebra Taft Series Taruna Terios Xenia YRV

BATTERY TYPE 555-30 DIN 7 HN 580-24 BATTERY TYPE DIN 7 HN DIN 7 HN 580-24 580-24 600-38 BATTERY TYPE 555-59 555-59 BATTERY TYPE NS 40ZL NS 40ZL NS 40ZL NS 40Z NS 40Z NS 40Z N 100 NS 40Z NS 40 NS 40 NS 40ZL

UP GRADE -

UP GRADE -

UP GRADE UP GRADE NS NS NS NS NS NS NS NS 60L 60L 60 60 60 60 60 60

MODEL Brilian Escape Gaia Laser Link New Laser Ranger MODEL Bus AK, RK Bus FB Dutro EF Series MODEL Accord Series All New CRV Cielo SV 4AT Civic series CRV Estilo Ferio AT Genio Jazz Maestro New Accord New City Nouva Stream MODEL Accent / Cakra / Exel Accent Verna Atozz Coupe Elantra / Nenggala Exel II ( Taksi ) Getz Grace Grandeur HDMT (Truck) Matric

BATTERY TYPE N 50ZL N 50ZL N 50L NS 60L(S) NS 60L(S) 95D31R BATTERY TYPE N 120 NS 70 N 50Z N 50Z BATTERY TYPE N 50ZL NS 60L(S) MF N 50ZL NS 60(S) NS 60L(S) NS 60(S) NS 60(S) NS 60(S) 34B19L NS 60(S) NS 60L(S) NS 40ZL NS 60(S) NS 60(S) BATTERY TYPE NS 60L(S) NS 60L(S) NS 40Z NS 70 N 50Z NS 60L(S) 545-19 95D31R NS 70 95D31R NS 60L(S)

UP GRADE NS 70L NS 70L N 50 ZL UP GRADE NS 70 NS 70 UP GRADE NS 40ZL NS 60L UP GRADE NS 60 -

Santa FE Sonata Trajet MODEL Bison Borneo (F.Series) Elf NHR 55 Elf NHR 58 Elf NKR 66 Panther Series Travera

NS 70 NS 70L NS 70L BATTERY TYPE N 50Z NS 70 N 70Z N 50Z NS 70 NS 70 NS 40ZL

UP GRADE NS 70 NS 70 NS 60L

MODEL X Type

BATTERY TYPE 600-38

UP GRADE -

MODEL Cherokee MODEL Carnival (D) Carrens I Carrens II K-27 (Truck) Picanto Pregio Shuma Sportage Timor Series Visto MODEL 323 626 Astina Capella Cronos E-2000 (D) E-2000 (G) Famelia Interplay Lentis MR-90 Vantrend Series

BATTERY TYPE 560-90 BATTERY TYPE 95D31L 555-59 N 50ZL MF 95D31L NS 40ZL 95D31L 555-59 555-59 NS 60(S) NS 40ZL BATTERY TYPE N 50L N 50L N 50L NS 60L N 50L NS 70 NS 60L(S) NS 60L(S) N 50L NS 60L(S) NS 40Z NS 60

UP GRADE UP GRADE UP GRADE N 50ZL N 50ZL N 50ZL N 50ZL N 50ZL NS 60 -

MODEL 200 Sedan A-Class C-200 C-Class GE Jeep MODEL Bus Bus BM155L Cold Diesel (FE Series) Galant / Eterna Grandis Kuda (D) Series Kuda (G) Series L-200 (Double Cabin) L-200 (Mega Kabin) L-200 (Super Pick Up) L-300 (D) Series L-300 (G) Series Lancer Maven New Galant New Lancer T-120SS MPi T-120SS OLD Truck Fuso MODEL Cedric Cefiro Grand Livina 1.5L Grand Livina 1.8L Inviniti Murano Neo Sunny Patrol Sentra Serena Sunny Teana Terrano (G) X-Trail Frontier

BATTERY TYPE DIN 7 HN DIN 7 HN 600-38 DIN 7 HN DIN 7 HN BATTERY TYPE N 120 N 50Z N 50Z NS 60 (S) 75D23L N 70 NS 40Z(S) N 70 95D31R N 70 NS 70 NS 40 NS 40ZL(S) NS 40Z NS 60L(S) NS 60L(S) NS 40ZL NS 40 N 50Z BATTERY TYPE N 70Z N 50ZL 46B24L 34B19L N 50ZL 55D23L NS 60L 95D31L NS 60L 55D23L NS 60L 55D23L N 50 55D23L 95D31R

UP GRADE UP GRADE NS 70 NS 70 95D31R NS 60(S) 95D31R 95D31R NS NS NS NS NS NS 60 60L(S) 60

60L 60 70

UP GRADE NS 70L NS 60L NS 70L 55B24L 55B24L 55B24L N 50Z -

MODEL Blazer Kadet Optima Trooper Vectra MODEL 206 306 406 604 605 504 / 505 MODEL Clio (G) Kango (G) Laguna (D) Megane Series (G) Scenic (D)

BATTERY TYPE 555-59 555-59 555-59 NS 70 555-59 BATTERY TYPE 544-59 555-59 555-59 N 50L 555-59 N 50 BATTERY TYPE 555-59 555-59 565-30 555-59 566-38

UP GRADE UP GRADE UP GRADE -

MODEL Boxer SG.320

BATTERY TYPE N 70Z

UP GRADE -

MODEL Aerio AT Aerio MT APV Baleno Carry Series Escudo Esteem Futura Grand Escudo (2.0) Grand Vitara (YT4) Karimun Katana Sidekick Swift AT Vitara

BATTERY TYPE 55B24L NS 40ZL NS 40Z NS 40ZL NS 40 NS 40Z NS 40Z NS 40 55D23L 55D23L NS NS NS NS NS 40ZL 40 40Z 60 40Z

UP GRADE NS NS NS NS NS NS NS NS 60L NS 60 NS 60 55B24R NS 60 60ZL 60 60ZL 60 60 60 60

MODEL Alpard Avanza Camry Corolla Altis Corolla Series Corona Series Crown Dyna (Old) Dyna 200 (New) Fortuner Harrier IST Kijang (D) Kijang Grand Kijang Innova (AT) Kijang Innova (D) Kijang Innova (MT) Kijang Standard Land Cruiser Limo Passo Porte Prado Raum RAV 4 Rush Soluna Starlet Series Vios Voxy Yaris

BATTERY TYPE 55D23L NS 40 55D23L NS 40ZL NS 40ZL NS 40ZL N 50ZL N100 N 50Z 55D23L 80D26R 40B19R NS 70 N 50Z 55D23L 80D26L 34B19L(S) NS 40(S) N 70ZL 34B19R(S) 36B20L 34B19R 80D26L/R 34B19R 55D23L NS 40 NS 40(S) NS 40 34B19R(S) NS 60L NS 60L(S)

UP GRADE NS 60 NS 60L NS 60L NS 60L NS 70L NS 70 80D26R NS 70 NS 60L(S) NS 60(S) 95D31L NS 60(S) NS 60 NS 60(S) NS 60 NS 60(S) -

Perpanjang Masa Pakai Accu

Special Thanks untuk kang Fajaradi dan milis Otomotif-L@yahoogroups.com Accu (aki) mobil ataupun motor yang paling banyak digunakan adalah jenis accu basah. Accu basah yang dimaksud adalah Lead Acid Battery. Paling tidak sebulan sekali kita perlu melihat ketinggian air accu yang bisa dilihat dari body samping accu tersebut. Jangan sampai berada di bawah Level Minimumnya karena akan merusak sel accu itu sendiri. Umur pakai accu jenis ini berkisar sekitar 1.52.5 tahun tergantung kondisi mobil/motor yang menggunakannya. Suatu accu mulai rusak ketika tidak bisa menyimpan arus listrik dengan baik atau tegangan (voltase) nya turun dari yang seharusnya. Biasanya ditandai dengan bunyi klakson tidak selantang biasanya, lampu tidak seterang biasanya, waktu starter mesin jadi lebih panjang.. bahkan lebih parah adalah tidak bisa starter mesin. Bahasa paling umum adalah Aki Soak. Baik tidaknya kondisi accu bisa diukur dengan alat tes accu khusus, seperti simulasi pembebanan pada accu kemudian terukur seberapa kuat accu tersebut. Alat tes yang lebih bagus lagi yang banyak digunakan oleh toko penjual accu seperti ini

Selain di tes dengan pembebanan arus, baik tidak accu juga dipengaruhi oleh kualitas air accu itu sendiri yang bisa diukur dengan Battery Hydrometer. Alat ini wajib bagi toko atau tukang service accu. Jika kita ingin mempunyai alat ini bisa saja.. ga ada ruginya.. karena bisa mengontrol kondisi kesehatan air accu. Harganya berkisar mulai dari 25ribu rupiah. (tidak mahal, khan?) Cara penggunaannya sangat sederhana, yaitu dengan menyedot air accu, kemudian melihat bandul penunjuknya memperlihatkan kondisi apa.

Jika permukaan air accu berada pada bidang Hijau, berarti kondisi air accu sangat baik.

Jika permukaan air accu berada pada bidang Putih, berarti kondisi air accu juga masih baik.

Jika permukaan air accu berada pada bidang Merah, berarti kondisi air accu butuh di recharge, atau sekaligus bisa juga menunjukkan ada masalah charging pada alternator (alternator bermasalah/rusak).

Perpanjang Masa Pakai Accu Seiring dengan masa/usia pakai accu basah pada kendaraan, lembar cell accu akan terlapis oleh deposit Sulfat. Semakin tebal deposit sulfat ini membuat accu semakin rendah performanya. Hingga saking tebalnya deposit tadi.. akhirnya membuat accu benar-benar mati / soak, tidak bisa diisi (recharge) lagi. Umumnya .. solusinya adalah harus mengganti dengan accu baru. Kita bisa membuat langkah alternatif untuk memperpanjang masa pakai accu basah pada mobil atau motor kita. Banyak informasi yang di dapat di Internet tentang bubuk [1] EDTA ( ethylenediamine tetraacetic ). Bubuk EDTA sendiri umumnya sering digunakan untuk pengawet makanan. Namun karena penggunaannya ternyata juga bermanfaat untuk merontokkan deposit sulfat pada cell accu, dibuat EDTA yang lebih khusus dengan kode Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) . Pada beberapa toko kimia menyebutnya sebagai EDTA Teknis. Saya mendapatkannya dengan harga 33ribu/kg.

Menurut pengalaman teman-teman dan referensi di Internet, khasiat Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) ini bisa membuat accu menjadi segar kembali, dan jika rutin menggunakan Na4-EDTA setiap bulannya, dapat membuat masa pakai accu bisa mencapai 2-3 kali lebih lama.. atau sekitar hingga 4-5 tahun! Tentunya ini adalah solusi murah, hemat dan tepat guna. Kita persiapkan terlebih dahulu adalah: 1. Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) atau (EDTA Teknis) 2. Air Destilasi (Air Aquadest), saya menggunakan air accu botol BIRU. (bukan air accu zuur!) 3. Sendok Teh 4. Gelas 5. Battery Hydrometer 6. Lap untuk bersih-bersih. Sebelum membuat vitamin, lihat dulu kira-kira seberapa banyak diperlukan untuk menambahkannya pada accu, sehingga tidak mubazir jika berlebih. Pastikan komposisinya terjaga: Untuk ritual perawatan rutin accu, Siapkan 2-3 sendok teh Na4-EDTA untuk 1 liter air Aquadest Untuk accu yang sudah soak, siapkan 4-6 sendok teh Na-EDTA untuk 1 liter air Aquadest Na4-EDTA harus diaduk larut dengan air accu, untuk itu agar mudah, pengadukan dilakukan di luar accu.

Setelah semua siap, mari kita mendekati accu yang akan kita kasih vitamin ini. Setiap lubang / cell, kita lihat kondisinya dengan Hydrometer, saya menemukan ukuran yang berbedabeda untuk tiap cell. Cell yang terlihat lebih dekat ke merah memerlukan vitamin lebih banyak ketimbang Cell yang sehat (hijau). Tapi tiap Cell tetap perlu dituangkan vitamin setiap bulannya agar deposit sulfat bisa dirontokkan, sehingga performa accu tetap prima.

Tentunya juga.. jika air accu kurang dari level yang dianjurkan, segera tambahkan juga dengan air accu berbotol BIRU. Wah ternyata rekan saya ada yang accu motornya soak. Ketika diukur, ternyata menunjukkan voltase dibawah 1 volt! Nah segeralah accu basah motor ini di-EDTA kan.. Untuk accu yang soak, setelah ditambahkan vitamin tersebut, memerlukan ReCharging (di charge ulang). Dan untuk perawatan bulanan, kendaraan digunakan seperti biasa saja. Motor yang accu nya soak sedang di ReCharging perlahan-lahan nilai voltase accu berangsur naik.

CATATAN: Tips ini hanya untuk accu berjenis Accu Basah, dengan ciri-ciri ada baut untuk mengisi air accu pada tiap Cell nya. 6 baut Cell untuk accu 12volt, dan 3 baut Cell untuk accu 6volt. Accu jenis MF (Maintenance Free) tidak dapat memanfaatkan tips ini, karena konstruksi MF tidak memungkinkan kita menambahkan air accu kecuali dengan cara khusus (misalnya dengan cara disuntik, dsb). Accu jenis Gell atau Spiral Gel juga tidak dapat memanfaatkan tips ini. Tidak semua accu basah yang soak bisa dihidupkan kembali karena beberapa sebab, antara lain korslet (short circuit) di dalam Cell, Cell sudah rusak parah, dsb.

TUGAS TEKNIK LISTRIK OTOMOTIF


SPESIFIKASI BATERAI

Oleh: SYAHRIL MUSTAKIM NIM: 0941220038 KELAS 1B ( 22 )

D4 TEKNIK OTOTRONIK
POLITEKNIK NEGERI MALANG 2009

Anda mungkin juga menyukai