1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LPG - 1,9 8,5 - - ˃ 31 1000 V V - - - 2,5 Bejana
(68476-85-7) TON Proses
2 Sodium - - - 2000 - - 2 V V 3 0 1 5 Tangki
Hidroksida, 40% TON
(1310-73-2)
3 Ammonia, 25% - 16 25 350 - 400 25 V V - - - 30 TON Proses
(7664-41-7)
4 Hidrogen - - - 805 - 1438 1 V V - - - 5.000 Tangki
Peroksida 50% Kg
(7722-84-1)
5 Sodium Cyanide - - - 192 416 2 4,7 (S) V V 3 0 0 250.000 Gudang
2,5% L
(143-33-9)
6 LPG - - - > 31 1000 V V - - - 1,5 TON Pipa
(68476-85-7) 1,9 8,5 proses
7 Sodium - - - - - - - V V - - - 5 TON Gudang
Hidroksida, 60%
(1310-73-2)
TEKNIK IDENTIFIKASI
FASILITAS/INSTALASI POTENSI
BAHAYA BESAR
Teknik 1:
Jika terdapat atau akan terdapat satu bahan kimia yang kuantitasnya melebihi dari
NAK (Nilai Ambang Kuantitas) yang terdapat dalam Lampiran III atau Pasal 14
Kepmenaker No. 187/1999
Teknik 2:
Jika terdapat atau akan terdapat lebih dari satu bahan kimia yang saling bersinergi,
dengan kuantitas campurannya atau ratio agregatnya melebihi dari ratio NAK (Nilai
Ambang Kuantitas) campuran yaitu 1
Teknik 3:
Jika terdapat atau akan terdapat satu bahan kimia dengan sifat beracun atau sangat
beracun yang kuantitas campurannya antara 10-100% dari NAK
Teknik 4:
Jika terdapat atau akan terdapat lebih dari satu bahan kimia yang terhubung satu sama
lain, dan kuantitas campurannya antara 10%-100% atau ratio agregatnya antara 0,1 - 1
TEKNIK 1 : MENGHITUNG KUANTITAS MASING-MASING BAHAN
1. Jumlah LPG sebagai berikut :
Jumlah LPG yang ada dalam penyimpanan = 2,5 TON
Jumlah LPG yang digunakan / ada dalam proses = 1,5 TON
Jumlah = 4,0 TON
NAK LPG = 50 TON (pasal 14-h) : GAS MUDAH TERBAKAR
Kesimpulan :
Karena jumlah LPG yang ada < NAK maka fasilitas tsb termasuk Fasilitas/Instalasi Potensi Bahaya Menengah.
2. Jumlah NaOH 100% sebagai berikut :
Jumlah NaOH dalam tangki (40%) = 5 TON = 40% x 5 = 2 TON
Jumlah NaOH di Gudang (60%) = 50 TON = 60% x 5 = 3 TON
Jumlah total NaOH = 2 + 3 TON = 5 TON
NAK NaOH 100% = 50 TON (pasal 14-b ; 12.b) : REAKTIF
Kesimpulan :
Karena jumlah NaOH yang ada melebihi NAK maka fasilitas tsb termasuk Fasilitas/Instalasi Bahaya Menengah.
3. Jumlah Amoniak 25% = 30 TON = 25% x 30 = 7.5 TON
NAK Amoniak 100% = 10 TON (Lampiran III Tabel I point 6) : BERACUN
Kesimpulan :
Karena jumlah Amoniak yang ada < NAK maka fasilitas tsb termasuk Fasilitas/Instalasi Potensi Bahaya Menengah
4. Jumlah Hydrogen Peroxide 50% = 5 TON = 50% x 5 = 2,5 TON
NAK Hydrogen Perokside 100% = 10 TON (pasal 14-e) : OKSIDATOR
Kesimpulan :
Karena jumlah Hydrogen Perokside yang ada sama dengan NAK maka fasilitas tsb termasuk Fasilitas/Instalasi Potensi Bahaya
Menengah
5. Jumlah Sodium Cyanide 2,5% = 250.000 LT (Density : 1,15 g/cm3) = 2,5% x 250 m3 x 1,15 ton/m3 = 7,19 TON
NAK Sodium Cyanide 100% = 10 TON (pasal 14-a) : BERACUN
Kesimpulan :
Karena jumlah Sodium Cyanide yang ada < NAK maka fasilitas tsb termasuk Fasilitas/Instalasi Potensi Bahaya Menengah
KESIMPULAN : Karena terdapat 1 bahan kimia (NaOH) yang melebihi NAK, maka fasilitas tsb termasuk Fasilitas/Instalasi yang
mempunyai Bahaya Menengah
TEKNIK 2 : MENGHITUNG RASIO AGREGASI LEBIH DARI
SATU BAHAN KIMIA DALAM SATU SIFAT/KLASIFIKASI
Sesuai dengan Tabel bahan kimia yang bersifat beracun/sangat beracun adalah sebagai berikut:
AMONIAK
Jumlah Amoniak 25% = 30 TON = 25% x 30 = 7,5 TON
NAK Amoniak 100% = 10 TON (Lampiran III Tabel I point 6) : BERACUN
Kesimpulan :
Karena jumlah Amoniak yang ada < NAK dan ˃ dari 10% NAK (10 TON) maka fasilitas tsb
termasuk Fasilitas/Instalasi POTENSI BAHAYA MENENGAH
SODIUM CYANIDE
Jumlah Sodium Cyanide 2,5% = 250.000 LT (Density : 1,15 g/cm3) = 2,5% x 250 m3 x 1,15
ton/m3 = 7,19 TON
NAK Sodium Cyanide 100% = 10 TON (pasal 14-a) : BERACUN
Kesimpulan :
Karena jumlah Sodium Cyanide yang ada < NAK dan < dari 10% NAK (1 TON), maka fasilitas tsb
termasuk Fasilitas/Instalasi POTENSI BAHAYA BESAR
KESIMPULAN : Karena terdapat 1 bahan kimia (AMONIAK) yang melebihi 10 % NAK, maka
fasilitas tsb termasuk Fasilitas/Instalasi yang mempunyai POTENSI
BAHAYA BESAR
TEKNIK 4 : MENGHITUNG TOTAL CAMPURAN
TERHUBUNG DENGAN RASIO AGREGASI
Karena fasilitas ammonia dan LPG terhubung, rasio agregasi dihitung dengan cara sebagai
berikut:
Bahan Kuantitas NAK (ton) Ratio
maksimal (ton)
Ammonia (100%) 7,5 10 0,75
LPG 4 50 0,08
Ratio Agregat 0,830