Anda di halaman 1dari 17

TK5046- Teknologi Pemrosesan LPG dan

CO2 LNG

ABSORPTION
USING
CHEMICAL
DOSEN PENGAMPU :
DR. SANGGONO ADISASMITO

P R E S E N T E R : F I T R I A R YA N T I L
NIM : 23020023

1
REFERENSI

Tanggal Terbit : 19 Juni 2012

2
REFERENSI

3
BACKGROUND

Berdasarkan laporan tahunan dirgen migas pada tahun 2017, pemanfaatan gas
bumi untuk domestik sekitar 58,59% dan ekspor sebesar 41,41%. Namun gas
ini masih mengandung zat pengotor, sebagai contoh umpan gas masuk
memiliki 1,78 %mol CO2, H2S sebesar 1,25 %mol dan N2 sebesar 1,22 %mol.
Maka jika gas tersebut ditujukan sebagai produk LNG dengan spesifikasi CO 2
sebesar 50 ppm dan H2S sebesar 1 ppm, diperlukan sebuah unit untuk
mengurangi impurities tersebut yang dinamakan AGRU (Acid Gas Removal
Unit).

4
DAMPAK CO2 TERHADAP PERALATAN
Dampak yang dapat disebabkan oleh CO2 :
1. Dapat terjadinya korosi bila CO2
bertemu dengan air. CO2 dan air akan
membentuk H2CO3 yang dapat
mengkorosi peralatan proses.
2. Mengurangi heating value, karena
merupakan salah satu produk hasil
pembakaran. (Spesifikasi GHV untuk
CNG 1175 Btu/ft3)
3. Dapat terjadi icing jika di suhu operasi
yang rendah (temperatur kritis CO2 Gambar 1. Contoh Dampak dari CO2
adalah 30 oC) .
5
TEKNOLOGI CO2 REMOVAL

Beberapa teknologi CO2 Removal:


1. Absorpsi menggunakan
chemical, contohnya larutan
amine dan potassium carbonate
2. Adsorpsi Fisik dapat
menggunakan polikarbonat dan
metil asetat
3. Fraksinasi Cryogenic
4. Permeation (membran)
Gambar 2. Pemilihan Teknologi C02 Removal
6
ABSORPSI KIMIA

Gambar 3. Process Flow Diagram dari Pemisahan CO2 menggunakan Solvent

7
LARUTAN AMINE
Larutan amine adalah absorben yang umum digunakan untuk pemisahan C0 2 dan H2S, dengan karakteristik sebagai
berikut.
Tabel 1. Karakteristik Larutan Amine

Dari tabel 1, dapat dilihat bahwa acid loading tertinggi pada DEA dan MDEA sebesar 0,20-0,80 mol acid gas/mol
amine sedangkan terendah pada DGA yaitu sebesar 0,25-0,38 mol acid gas/mol amine. Sedangkan untuk panas
absorpsi, yang paling rendah sebesar 58,8 kJ/mol untuk MDEA dan paling tinggi sebesar 84,4 kJ/mol untuk
MEA. 8
PERBANDINGAN OPERASI PADA LARUTAN
AMINE
Tabel 2. Perbandingan Kondisi Operasi Umpan Gas dan Amine

Tabel diatas merupakan perbandingan kondisi operasi dari proses gas sweetening dengan
komposisi umpan gas yang masuk mengandung impurities berupa 1,78 %mol CO 2, N2 5,42
%mol , H2S 505 mg/sm3, RSH 42 mg/sm3 dengan tekanan operasi dijaga konstan yaitu 78,6
bar.

Dari table 2 dengan temperature gas inlet sebesar 47 oC , kapasitas umpan untuk DEA
tertinggi sebesar 13,45 MMSCFD, sedangkan MDEA menunjukan konsentrasi paling tinggi
yaitu 45 wt% untuk kapasitas 12,37 MMSCFD. 9
PERBANDINGAN OPERASI PADA LARUTAN
AMINE
Tabel 3. Perbandingan Amine Loading Tabel 4. Perbandingan Panas Hasil
Reaksi

Dari tabel 3, perpindahan impurities yang terjadi 0,29 mol untuk larutan DEA
dengan laju sirkulasi yang tinggi sebesar 25 m3/hr dan 0,25 mol untuk MDEA
dengan laju sirkulasi sebesar 23.1 m3/hr.
Dari tabel 4, panas hasil reaksi yang terbentuk pada MDEA sebesar 575 BTU/hr
dan laju alir steam sebesar 0,113 ton/day, sedangkan larutan DEA sebesar 650
BTU/hr dengan laju alir steam sebesar 0,145 ton/day. 10
PERBANDINGAN OPERASI PADA LARUTAN
AMINE
Tabel 5. Perbandingan Sirkulasi Amine

Tabel 6. Perbandingan Laju Alir Steam

11
KEEKONOMIAN

Antara 50-70% dari investasi awal untuk unit ini secara langsung terkait dengan besarnya sirkulasi
absorben dan 10 -20% lainnya tergantung pada kebutuhan energi regenerasi. Kurang lebih 70% dari
biaya operasi sebuah unit sweetening, tidak termasuk biaya tenaga kerja, dibutuhkan untuk
regenerasi pelarut. Pemilihan absorben yang tepat dapat secara signifikan mengurangi kebutuhan
energi pada regenerasi dan laju sirkulasi larutan.

12
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil :
1. Untuk parameter kapasitas, larutan DEA dengan kapasitas yang paling
tinggi hingga 13,45 MMSCFD dengan konsentrasi larutan DEA sebesar 30
%wt.
2. Sirkulasi amine larutan aMDEA sebesar 22,5 m3/hr dan konsumsi steam
0,1139 ton/day, yang mana lebih rendah dari DEA yaitu 0,145 ton/day.
3. 70 % biaya operasi untuk unit sweetening ini digunakan untuk regenerasi
pelarut. Dan untuk investasi awal sekitar 50 -70 % digunakan untuk
sirkulasi absorben.

13
BACK UP SLIDE

14
Tabel 7. Spesifikasi
CNG

15
Tabel 8. Karakteristik Umpan dan
Spesifikasi LNG

16
Gambar 3. Diagram Moiller CO2
17

Anda mungkin juga menyukai