Anda di halaman 1dari 10

TANYA JAWAB PRESENTASI PRANCANGAN PABRIK DAN PRODUK KIMIA KELAS A

31 MARET 2020

Nama NIM Pertanyaan Jawaban


Ibu Dr.T. Aji - Material apa saja yang Material yang dipurging dalam proses sintensi Loop Ammonia ini adalah gas inert (argon dan metana) yang terkandung dalam aliran
Prasetyaningrum, di purging, bagaimana make up gas sintesis, jumlah nya sangat sedikit namun karena adanya proses resirkulasi, maka dapat terjadi akumulasi jumlah gas inert
S.T., M.Si. caranya dan tujuanya dalam aliran. Untuk menghindari akumulasi ini, maka dilakukan purging. Material yang dipisah kan dalam proses purging dalam proses
apa ? sintesis Loop Ammonia ini selain memisahkan argon dan metana, namun juga memisahkan H2, N2, NH3. Ammonia dan H2 yang
dipisahkan disini akan dikembalikan ke proses ammonia separator. Bisa dilihat table dibawah neraca massa Purge Gas Recovery Unit
(Untuk Kelompok 1B)

milik Pabrik Ammonia PUSRI IV.


Sumber : Bagijo Budi S. Departemen Teknik Produksi, PT.Pupuk Sriwidjaja
Proses purging ini bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu proses kriogenik untuk pengambilan hidrogennya. Prinsip kerja proses
kriogenik adalah pemanfaatan energy pribadi gas umpan berdasarkan efek Joule Thompson. Proses kriogenik ini berlangsung dalam suatu
peralatan yang disebut cold box. Cold box ini berisi alat pernukan padas dan separator yang diisolasi dengan perlite. Selain teknologi
kriogenik, ada dia teknologi proses yang dapat digunakan untuk pemisahan hydrogen dalam suatu campuran gas, yaitu teknologi proses
membrane dan PSA (pressure swing adsorption). Proses pemisahan gas dengan membrane yang pertama kali dilakukan adalah
pemisahan gas hydrogen. Gas hydrogen yang mempunyai ukuran sangat kecil jika dibandingkan dengan gas-gas lain menyebabkan gas
hydrogen mempunyai selktifitas dan permeabilitas yang cukup tinggi. Selain itu gas hydrogen memiliki sifat tidak mudah terkondensasi.
Oleh karena itu, gas hydrogen menjadi mudah untuk dipisahkan dengan mengunakan membrane.
Teknologi PSA adalah proses pemurnian hydrogen dengan adsorbs bertekanan berubah-ubah (pressure swing). Teknologi PSA
bekerja berdasarkan perbedaan bolalitas dan polaritas komponen dalam suatu campuran gas. Adsorben yang digunakan biasanya
molecular sieve,, silica gel atau activated carbon. Ada lima tahapan dasar pada proses pemusahan hydrogen dengan teknologi PSA, yaitu
adsoption, cocurent depressuresation, cocurent depressurization, purge at low pressure dan repressurisation.
Tujuan dalam proses purgin ini, seperti yang telah di lampirkan diatas adalah mengurangi gas inert (argon dan metana) yang
terkandung dalam aliran make up gas sintesis, jumlah nya sangat sedikit namun karena adanya proses resirkulasi, maka dapat terjadi
akumulasi jumlah gas inert dalam aliran. (Jawaban oleh Arya Pradana (NIM. 21030117110001)).
Alasan mengapa Tekanan pada proses pembuatan amonia ini berlangsung mengikuti perubahan suhunya. (Jawaban oleh Lenny Rachmasari (NIM.
tekanannya juga terus 21030117120017))
berubah secara
bertahap (pressure
change)? (untuk klp.
1B)

Alasan mengapa Suhu diturunkan dan dinaikkan secara bertahap dikarenakan harus menyesuaikan peralatan/reaktor yang selanjutnya akan
suhunya juga terus digunakan,maka perubahannya tidak langsung drastis dari suhu tinggi ke rendah ataupun sebaliknya. (Jawaban oleh Viola Noor
berubah secara Khaliza R. (NIM. 21030117120053)
bertahap (temperature
change)? (untuk klp.
1B)
Alasan kenaikan dan Proses Sintesis Urea (Reaksi CO2 + NH3)
penurunan kondisi Reaksi ini berlangsung cepat dan bersifat eksoterm seperti reaksi dibawah ini
operasi pada tiap-tiap
proses dan
pencocokan jenis- Lalu pada reaktor tersebut pula, terjadi proses dekomposisi ammonium carbamate yang bersifat lambat dan endoterm dengan reaksi
jenis heuristik! (untuk sebagai berikut
1C)
Kedua reaksi ini dilakukan pada Reaktor Plug Flow dengan suhu 180 oC dan tekanan 162 atm. Proses ini dilaksanakan pada kondisi
operasi tersebut dengan alasan kondisi tersebut adalah kondisi optimum untuk reaksi pembentukan urea (rasio mol NH3 dan CO2 = 5:1)
dimana hubungan suhu dan tekanan dengan konversi reaksi digambarkan pada grafik berikut

Selain itu, apabila tekanan dinaikkan di atas 162 atm, maka biaya operasi akan meningkat dan mengurangi nilai ekonomis proses
produksi. Apabila temperatur dinaikkan, maka akan mempercepat laju reaksi samping pembentukan biuret yang tidak diinginkan.
Heuristik 2 digunakan pada proses ini dimana NH3 dibuat excess terhadap CO2.

Proses Stripping
Pada proses ini carbamate yang tidak terdekomposisi dan CO2 akan dihilangkan/ di stripping oleh NH3. Proses ini berlangsung pada
suhu 185oC dan tekanan 162 atm. Di proses ini ditambahkan steam untuk meningkatkan suhu sebesar 5 oC untuk mempercepat reaksi
endoterm dekomposisi carbamate. Sehingga, pada proses ini digunakan Heuristik 9 dan Heuristik 23, yaitu penggunaan stripper
untuk pemisahan campuran cair-cair, dan penggunaan steam untuk peningkatan laju reaksi endotermis. (Jawaban oleh Habib
Al-Aziz, NIM 21030117120059)
pada reaktor, urea pada slide ke-8 dapat dilihat bahwa reaktor urea syntesis yang suhu awalnya 180 C pada tekanan 162 atm ketika masuk kedalam stripper
synthesis menuju terjadi kenaikan temperatur menjadi 185 C dengan tekanan tetap. Terjadinya kenaikan temperatur didalam stripper terjadi karena adanya
stripper terjadi steam yang masuk pada suhu 221,8 C sehingga menyebabkan suhu yang ada didalam stripper akan mengalami kenaikan temperatur tapi
kenaikan suhu tapi tekanannya tetap. (Muhammad Yazid, 21030117120035)
tekanan tetap, apakah
terjadi proses
pemanasan? (untuk
klp. 1C)
Pada medium pressure Urea dalam fase cair keluar dri stripping dalam fase cair dengan suhu 185 C dan tekanan 162 atm.  Lalu memasuki alat medium pressure
decomposer terjadi decomposer untuk diturunkan tekanan dan suhunya menjadi 140 C dan 18 atm. Dan pada medium pressure dekomposer  amonia dan
penurunan tekanan CO2 keluar dalam bentuk vapour sedangkan ureanya cair. setelah itu masuk kedalam alat low pressure dekompose sehingga akan terjadi
dan suhu. peralatan penurunan suhu dan tekanan menjadi 80 C dan 4.5 atm. fungsinya yaitu untuk memurnikan lauran urea dari HPD yang masih
yang digunakan apa mengandung amonia, CO2, dan karbamat. (Muhammad Yazid, 21030117120035)
dan juga fase nya apa?
serta pada low
pressure decomposer
juga terjadi penuruan
tekanan dan suhu?
peralatan apa yang
digunakan? karna
setiap terjadi
perubahan suhu dan
tekanan harus ada
peralatan yang
menyertainya! (Untuk
klp 1C)
Nicola Ardana 21030117130145 Pada analisis proses Parameter
Sola Gracia apa tolak ukur rendah Ratio H2/CO
sedang dan tinggi Steam reforming :3
pada tiap tiap aspek Dry reforming :1
dan mengapa akhirnya Oksidasi Parsial :2
memilih proses steam Autothermal reforming : 2,07
reforming padahal Suhu Max
konsumsi steam Steam reforming : 850
terlihat paling tinggi Dry reforming : 900
(Untuk klp. 1A) Oksidasi Parsial : 1200
Autothermal reforming : 1100
Tekanan Max
Steam reforming : 25 bar
Dry reforming : 20 bar
Oksidasi Parsial : 245 bar
Autothermal reforming : 50 bar
Kebutuhan Steam
Kebutuhan steam pda steam reforming paling tinggi dari pada yang lain.
Safety dan biaya
Dry reforming : Biaya mahal karena reaksi endotermis butuh banyak energi
Oksidasi Parsial : Biaya mahal dan bahaya karena pake oksigen murni
Autothermal reforming : Karena mengkombinasi Oksi dan steam jadi masuk sangat bahaya dan mahal

Berdasarkan data di atas dipilih lah proses steam reforming karena walaupun kebutuhan steam untuk steam reforming tinggi masih
ada spek lain yang harus di utamakan. Seperti faktor keamanan dan biaya yang bisa di tinjau dari suhu tekanan dan reaksi yang terjadi.
Mengapa penurunan
dan penaikan suhu
harus bertahap kenapa
tidak sekali tahap saja
(Untuk klp. 1B)

Penurunan suhu dilakukan bertahan karena digunakan air sebagai coolant. Sehingga harus dilakukan secara bertahap agar dapat
menurunkan sesuai dengan reactor yang digunakan. Hal ini juga berlaku pada penaikan suhu menggunakan air yang digunakan pada
pendinginan di HE sehingga harus dilakukan secara bertahap agar panasnya tidak terbuang. (Jawaban oleh Viola Noor Khaliza R.
(NIM. 21030117120053))

1. Mengapa dipilih 1. Proses stripping urea snamprogetti (stripping ammonia) dipilih karena melibatkan rasio NH3 dengan CO2 yang tinggi dalam reaktor,
proses snamprogett memastikan konversi karbamat menjadi urea yang tinggi. Operasi stripping amonia memiliki efisiensi yang tinggi dimana dapat
2. Mengapa garam secara drastis mengurangi recycle karbamat dan dekomposisi karbamat. Teknologi snamprogetti berbeda dari yang lain, hal ini
amonium karbamat didasarkan pada penggunaan kelebihan amonia yang bertujuan untuk menghindari korosi dan mempromosikan dekomposisi
dianggap karbamat yang belum dikonversi menjadi urea (Bhaskar dan Pratap, 2007). (Mar’atu Masyaroh, NIM 21030117130129)
kelebihan atau 2. pada proses once-through, ammonium carbamate yang tidak terdekomposisi menjadi urea dapat diubah menjadi garam-garam
keuntungan ammonium seperti (ammonium sulfat, ammonium nitrat, dll) dengan melakukan penambahan asam (asam sulfat, nitrat, dll).
(Untuk klp. 1C) Sehingga ammonium carbamate berperan sebagai reaktan sisa dapat diolah menjadi produk yang lebih berharga (Rourkela, 2007).
(Jawaban oleh Habib Al-Aziz, NIM 21030117120059)
Widhiyanto 21030117130133 Apakah amonia dari Pembuatan amonia (NH₃) dikenal sebagai proses Haber –Bosch. Amonia dibuat dengan mereaksikan gas nitrogen (N₂) dengan gas
dekomposer bisa hidrogen (H₂) dengan menggunakan katalis permukaan besi. Reaksi pembuatan amonia sebagai berikut :
digunakan sebagai N₂(g) + 3H₂(g) ⇄ 2NH₃(g)  ∆H = -92 kJ
umpan reaktor lagi? Berdasarkan prinsip kesetimbangan (Le Chatelier's principle),  kondisi yang menguntungkan untuk memperoleh produk amonia
(Untuk klp. 1C) sebanyak-banyaknya berdasarkan persamaan reaksi tersebut adalah dilakukan pada suhu rendah dan tekanan tinggi. 
Kondisi tekanan yang tinggi (High Pressure) dalam reaksi bukanlah kondisi yang optimal dalam proses pembuatan ammonia dalam
skala industri, meskipun dapat menghasilkan produk lebih banyak karena biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin menjadi mahal.
Reaksi yang berlangsung pada suhu tinggi dan tekanan tinggi beresiko sangat berbahaya dan dapat merusak peralatan mesin produksi.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada High Pressure, NH₃ rawan digunakan untuk dijadikan sebagai umpan
karna ditakutkan akan beresiko pada peralatan mesin produksi dan sangat berbahaya. Sedangkan pada Medium pressure bisa digunakan
untuk umpan kembali karena dapat menghasilkan produk yang banyak (Cussler,2017). (Heni Maehiroh, 21030117120013)
Ari Setiawan 21030117120075 Apa dasar penaikan Penaikan suhu dari ammonia separator -5°C menjadi 439°C (ammonia converter) sebenarnya berdasar pada proses baku dalam
suhu dari amonia pembuatan amonia dengan Proses Haldor Topsoe untuk mendapatkan suatu proses produksi yang efisien. Dalam proses penaikan suhu
separator (-5 C) dari 5°C menjadi 439°C, dilakukan pemanasan secara bertahap, dapat dilihat pada Gambar 4.2 Process Flow Diagram pada Sintesis
menjadi 439 C Amonia dengan Proses Haldor Topsoe, suhu dari ammonia separator -5°C, dinaikkan (pemanasan) menggunakan Interbed Heat
(amonia converter)? Exchanger menjadi 16,5°C, lalu dinaikkan kembali menjadi 35°C, kemudian dinaikkan hingga bersuhu 44°C, suhu tetap dinaikkan
mengingat perubahan hingga 248°C, dan dinaikkan sampai 439°C (suhu yang paling efisien untuk diproses dalam ammonia converter). Proses penaikan ini
suhunya sangat tinggi dengan memperhatikan kaidah heuristik nomor 25 dan 26 yaitu, tentang proses pemanasan menggunakan heat exchanger (Seider et al.,
sekali, sehingga apa 2003). Proses penaikan suhu ini juga bertujuan untuk menggeser kesetimbangan ke arah reaksi endoterm, sehingga jumlah zat pereaksi
yg terjadi apabila semakin banyak yang bereaksi untuk menghasilkan amonia atau NH₃. Mengingat perubahan suhunya yang sangat tinggi sekali, apabila
kondisi operasi tidak kondisi operasi tidak sesuai dengan demikian yang terjadi adalah proses pembuatan amonia ini menjadi tidak efisien, dan menghasilkan
sesuai dengan sedikit amonia. (Jawaban oleh Berlina Puspita Rini (NIM. 21030117120029))
demikian? (Untuk klp.
1B)
Fadhilah Fatma 21030117130143 Sebutkan spesifikasi Untuk kemurnian dari hasil syngas yang biasa nya diinginkan oleh pasar adalah mencapai 98%.
produk yang  Hidrogen
diinginkan pasar Sifat Fisis :
untuk gas yang akan - Fasa (P, T ruang) : Gas
dihasilkan dari syngas - Berat molekul : 2,016
(untuk klp. 1A) - Titik Didih pada 1 atm (oC) : -252,7
- Temperatur kritis (oC) : -239,9
- Titik leleh (oC) : -259,1
- Tekanan kritis (atm) : 13,03
- Volume kritis (cm3/mol) : 64,2
- Densitas (gr/ml) : 0,0352
- Densitas kritis (gr/ml) : 0,031
- Viskositas (cp) : 0,013
- Panas Spesifik (g/moloK) : 19,7
- Kelarutan pada 80oC (ml) : 0,85
- Panas Laten Peleburan (kal/mol) : 28
Sifat Kimia :
- Reaksi hidrogen dan halogen membentuk asam hidrohalogenida
H2 + X22HX
- Reaksi dengan oksigen membentuk air
H2 + O2H2O
- Reaksi dengan karbon membentuk metana
2H2 + C CH4
- Reaksi dengan nitrogen membentuk ammonia
3H2 + N22NH3
- Reaksi dengan logam membentuk logam hibrida
H2 + M MH2
- Reaksi dengan oksida logam membentuk logam dan air
H2 + MO M + H2O
- Reaksi hidrogenasi ikatan tak jenuh
RCH=CHR + H2RCH2CH2R
 Karbon Monoksida
Sifat Fisis :
- Fasa (P, T ruang) : Gas -
- Tekanan kritis (atm) : 34,99
- Berat Molekul (Kg/kmol) : 28,01
- Titik leleh (oC) : -207
- Titik didih pada 1 atm (oC) : -192
- Temperatur kritis (oC) : -140,08
- Densitas kritis (lb/ft) : 18,79
- Volume kritis (cm3/mol) : 93,1
- Panas Laten Peleburan (Kal/mol) : 200
- Entalpi pembentukan standar (Kj/mol) : -110,525
- Panas Laten Penguapan (Kal/mol) : 1444
- Kelarutan pada 20oC, 1 atm (ml) : 2,32
Sifat Kimia :
- Reaksi dengan hidrogen pada 230-400oC dan 50-600 atm membentuk methanol
CO + H2CH3OH
- Reaksi dengan metanol dan asetilen menghasilkan asam akrilik
HC=CH+ CH3OH + CO CH2=CHCOOCH3
- Reaksi dengan metanol menghasilkan asam asetat
CH3OH + CO CH3COOH
- Reaksi dengan formaldehid dan air pada 200oC dan 700atm menghasilkan etilen glikol
HCHO + CO + H2O HOCH2COOH
- Reaksi dengan propilen dan Syn Gas menghasilkanButyraldehyde
C3H6 + CO + H2C4H8O
- Reaksi dengan klorin dan katalis karbon aktifmenghasilkan Carbonyl Chloride (Phosgen).
CO + Cl2COCl2
- - Cara membuat Rotary vakum evaporator merupakan suatu instrumen yang tergabung antara beberapa instrumen, yang menggabung menjadi satu bagian,
tekanan 4,5 menjadi dan bagian ini dinamakan rotary vakum evaporator. Rotary vakum evaporator adalah instrumen yang menggunakan prinsip destilasi
0,03 atm pada vacuum (pemisahan). Prinsip utama dalam instrumen ini terletak pada penurunan tekanan pada labu alas bulat dan pemutaran labu alas bulat
evaporator? (untuk hingga berguna agar pelarut dapat menguap lebih cepat dibawah titik didihnya. Instrumen ini lebih disukai, karena hasil yang diperoleh
klp. 1C) sangatlah akurat. Bila dibandingkan dengan teknik pemisahan lainnya, misalnya menggunakan teknik pemisahan biasa yang
menggunakan metode penguapan menggunakan oven. Maka bisa dikatakan bahwa instrumen ini akan jauh lebih unggul. Karena pada
instrumen ini memiliki suatu teknik yang berbeda dengan teknik pemisahan yang lainnya. Dan teknik yang digunakan dalam rotary
vakum evaporator ini bukan hanya terletak pada pemanasannya tapi dengan menurunkan tekanan pada labu alas bulat dan memutar labu
alas bulat dengan kecepatan tertentu. Karena teknik itulah, sehingga suatu pelarut akan menguap dan senyawa yang larut dalam pelarut
tersebut tidak ikut menguap namun mengendap. Dan dengan pemanasan dibawah titik didih pelarut, sehingga senyawa yang terkandung
dalam pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi (Moenandar,2017). (Heni Maehiroh, 21030117120013)

Anda mungkin juga menyukai